Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cungki Kusdarjito
"ABSTRAK
Selama ini, kemajuan pembangunan suatu negara digambarkan sebagai tahapan-tahapan perkembangan secara horizontal, dari pertanian, industri dan jasa. Transformasi dapat dilakukan ketika terjadi pemindahan kelebihan tenaga kerja sektor pertanian di pedesaan ke sektor industri di perkotaan tanpa mengurangi output di sektor pertanian. Pendekatan ini mendasarkan pada perkembangan revolusi industri 1.0 dan 2.0 Ketika industrialisasi berjalan, terjadi perpindahan penduduk dari desa ke kota. Untuk memasuki industrialisasi, suatu negara harus menyiapkan basis industrinya agar menjadi negara maju seperti yang dilakukan Jepang, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. kondisi ini menekan kemajuan negara-negara yang terlambat melakukan industrialisasi dan mereka akhirnya hanya berperan sebagai penyedia bahan mentah. Pendekatan yang bersifat dualistik tersebut saat ini sudah ditinggalkan seiring dengan kemajuan teknologi informas, komunikasi dan transportasi. Pendekatan saat ini adalah melalui Global Value Chain (GVC). Negara berkembang dapat mengintegrasikan perekonomian dalam GVC tanpa harus membangun seluruh basis industrinya. Semenjak tahun 1990-an, beberapa negara berkembang mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Melalui GVC, transpormasi vertikal di dalam beberapa sektor juga dapat dilakukan, sehingga suatu negara dapat memilih spesialisasinya. Transformasi vertikal juga memungkinkan penerapan industri 4.0, berjalan bersamaan dengan tahapan indsutri sebelumnya dalam satu waktu. Permasalahan yang dihadapi, pemikiran dan teori ekonomi yang dipakai saat ini berbasis pada pemikiran tahun 1850an sampai dengan tahun 1950-an sehingga tidak sesuai lagi dengan kondisi terkini yang sesuai dengan industri 4.0."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 44 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinukaban, Naik
Bogor: Fakultas Pertanian IPB, 1994
630 NAI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pepi Rospina Pertiwi
"This research is intended to explain (1) the perception of farmers on the application of rice
SLPTT methods, and (2) the level of implementation of rice SLPTT method. The study
design was descriptive research. The study population were all farmers who were members
of paddy farmer groups in the District of Ciawi, who participated in SLPTT. Samples were
selected from two groups of SLPTT participants in two villages, each of 20 participants. Data
consisted of primary data and secondary data. The perception of farmers on the application
of rice PTT was measured on the perception of farmers in terms of the correspondence
among methods, characteristic of the area, and the message content of innovation. The
level of implementation of the rice SLPTT method was measured by the success of the
method in delivering innovation, the success of the method of making the farmers applying
innovation, and the success of the method in providing benefits to farmers. The results
showed that farmers' perception on the suitability of the application of SLPTT methods with
the characteristics of the area is quite good, as well as the farmer's perception about the
suitability of the application of SLPTT methods with the content of the message is in
excellent innovation. The level of implementation of the method is quite effective. Farmers
acquire enough knowledge to increase even tend to be greatly increased. In addition,
farmers acquire sufficient mastery of skills, take benefits of the increased production and
income.
Penelitian bertujuan menjelaskan (1) persepsi petani terhadap penerapan metode SLPTT
padi, dan (2), tingkat penerapan metode SLPTT padi. Rancangan penelitian adalah
descriptive research. Populasi penelitian adalah semua petani yang menjadi anggota
kelompok tani padi di wilayah Kecamatan Ciawi, yang menjadi peserta SLPTT. Sampel
dipilih dari dua kelompok peserta SLPTT di dua desa, masing-masing 20 orang peserta.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Persepsi petani tentang
penerapan PTT padi yang diukur adalah persepsi petani tetang kesesuaian metode dengan
karakteristik wilayah, dan isi pesan inovasi. Tingkat penerapan metode SLPTT padi diukur
dengan keberhasilan metode dalam menyampaikan inovasi, keberhasilan metode dalam
menjadikan petani menerapkan inovasi, dan keberhasilan metode dalam memberikan
manfaat bagi petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani tentang
kesesuaian penerapan metode SLPTT dengan karakteristik wilayah tergolong cukup baik,
persepsi petani tentang kesesuaian penerapan metode SLPTT dengan isi pesan inovasi tergolong sangat baik. Tingkat penerapan metode tergolong cukup efektif baik. Petani
memperoleh pengetahuan yang cukup meningkat bahkan cenderung sangat meningkat,
memperoleh penguasaan keterampilan yang cukup meningkat serta memperoleh manfaat
terhadap produksi dan pendapatan yang juga cukup meningkat."
Tanggerang: Universitas Terbuka. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2016
502 JMSTUT 17:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Triwahyuni
"Evaluasi terhadap program pertanian berkelanjutan sudah dilakukan oleh beberapa lembaga yang melaksanakan program tersebut, tetapi evaluasi yang memberi perhatian khusus pada perubahan perilaku sasaran program belum dilakukan. Perubahan perilaku penting dikaji untuk melihat sampai sejauh mana intervensi program dikatakan berhasil.
Metode analisa berpikir logis (logical framework analysis) dengan melihat input, output, effect dan impact digunakan dalam melakukan evaluasi untuk memperoleh gambaran proses perubahan perilaku secara mendalam. Hasil evaluasi kemudian dipetakan menggunakan prinsip dasar Homans dalam perubahan perilaku.
Evaluasi bertujuan untuk mempelajari apakah program mencapai tujuan dan bagaimana program mencapai tujuan tersebut. Populasi yang dipelajari adalah petani yang berdomisili di desa Ringinlarik, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Evaluasi menggunakan data kuantitatif sebagai data sekunder untuk memperoleh gambaran lokasi studi dan masyarakatnya. Selain itu juga menggunakan data kualitatif sebagai hasil wawancara yang dilakukan dengan informan.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perubahan perilaku yang terjadi pada program Pertanian Berkelanjutan sampai tahap effect. Perubahan perilaku yang terjadi yaitu petani sudah bersedia menjadi kader, memilih menggunakan pupuk alami daripada pupuk kimia, menanam tanaman pupuk hijau dan membuat pupuk dari kotoran ayam sebagai alternatif pupuk alami, menanam dan mengembangkan benih lokal yaitu jagung lokal dan padi mentik wangi, dan memilih memakai pestisida alami. Lebih lanjut, tercapai kesesuaian antara rencana program dan hasil yang dicapai dalam dua tahun pelaksanaan program.
Temuan lain memperlihatkan kekuatan dan kelemahan program. Usaha-usaha pemberdayaan, dan pendampingan yang dilakukan LSM Lesman serta didukung komitmen petani terhadap program menunjukkan kekuatan program. Kelemahan program yang diperoleh berdasarkan temuan lapangan seperti kurangnya pengelolaan dan pemasaran benih baru, desain pelatihan dengan materi yang sulit dipahami oleh petani, dan dampak program terhadap petani sekitar yang belum terlihat.
Prinsip dasar Homans dalam social behavior yang tepat dalam penelitian ini adalah stimulus, action, reward, value dan expectation. Proposisi stimulus, sukses, value, dan agresi approval yang tepat menggambarkan perubahan perilaku petani. Lebih lanjut, berdasarkan temuan lapangan, pertimbangan rasional dalam memilih beberapa alternatif adalah yang paling utama, dimana biaya produksi merupakan faktor dominan yang dipertimbangkan petani untuk mengadopsi teknologi.
Evaluasi dengan menggunakah analisa kerangka logis efektif memberikan gambaran proses perubahan dalam pelaksanaan program, khususnya dalam melihat perubahan perilaku. Beberapa aspek program yang perlu diperbaiki yaitu design pelatihan, merumuskan perbedaan peran antara PL dan kader (CO), perlu dibuat perencanaan dan langkah-langkah terhadap pengembangan benih baru, perlu dilakukan studi dampak program terhadap masyarakat sekitar. Selain itu, ada potensi petani di desa Ringinlarik untuk menjadi produsen pupuk kandang atau kompos dan pupuk hijau, dan memasarkan benih jagung lokal ke lokasi lain yang mayoritas masyarakatnya mengkonsumsi jagung serta memiliki kesamaan dalam hal kondisi alam (tanah, air)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T9391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhaskara Anggarda Gathot Subrata
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian hara mikro melalui akar dan daun. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Perlakuan berupa kontrol,pupuk mikro lewat media, pupuk mikro lewat daun. Masing-masing perlakuan diulang 6 kali. Media tanam berupa pasir yang sudah dimasukan ke dalam bak penanaman, setelah itu tanam benih kangkung dengan jarak 10x10 cm pada setiap bak. Lalu aplikasikan pupuk melalui media atau daun seminggu sekali. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman dan kehijauan daun dengan SPAD 502 untuk tiap minggunya; aktivitas nitrate reduktase, kandungan klorofil a, klorofil b, dan klorofil total, bobot kering batang, bobot kering tajuk, bobot kering daun, bobot kering akar, luas daun (LD), serta analisis pertumbuhan tanaman, meliputi nisbah laju daun (NLD), luas daun khas (LDK), bobot daun khas (BDK). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pemberian pupuk cair melalui media maupun daun belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung. Perlakuan pada daun cenderung menunjukan hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan pada media pada semua parameter pengamatan. "
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Perkasa RNT
"Produksi benih secara in vitro dapat dijadikan metode alternatif dalam perbanyakan benih sumber kultivar unggul, namun penelitian penggunaan zat pengatur tumbuh yang tepat dalam mendukung regenerasi dan enkapsulasi pada kultivar ini belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi TDZ dan NAA pada media dasar MS dan vitamin dari media B5 terbaik dalam regenerasi eksplan embryonic axis dan menentukan apakah metode enkapsulasi yang digunakan dapat mengenkapsulasi eksplan kedelai kultivar Rajabasa secara in vitro dengan baik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, yang berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus 2014. Eksplan yang digunakan adalah embrionic axis kedelai kultivar Rajabasa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Media yang digunakan adalah MS dan Vitamin dari media B5 dengan penambahan zat pengatur tumbuh TDZ (0 mg L-1; 0,01 mg L-1; 0,1 mg L-1; 1,0 mg L-1) dan NAA (0 mg L-1; 0,01 mg L-1; 0,1 mg L-1; 1,0 mg L-1), kemudian tahap kedua dilakukan enkapsulasi pada eksplan hasil regenerasi menggunakan Na-Alginat 4% + CaCl2.2H2O 100 mM. Perlakuan yang terbaik diperoleh pada perlakuan TDZ 0,01 mgL-1 + NAA 0 mgL-1, tetapi tahap enkapsulasi yang dilakukan belum mampu mengenkapsulasi eksplan hasil regenerasi secara in vitro dengan baik.

In vitro seed production can be used as an alternative method in seed multiplication of superior cultivars sources, but the research concerning the use of the growth regulators to support regeneration and encapsulation in this cultivar has never been done. The objective of this experiments is to find out the best combination of TDZ and NAA on medium MS + vitamin from medium B5 in the regeneration of embryonic axis explant and determine the encapsulation method used in this research that can encapsulate soybean cv Rajabasa in vitro. Current research was carried out from May to August 2014 at Tissue Culture Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran. The explants used in the research are embryonic axis of Rajabasa soybean cultivar. Its experimental design was a Completely Randomized Design (CRD). The used medium was MS and vitamin from medium B5 with the addition of growth regulators TDZ (0 mgL- 1; 0.01 mgL- 1; 0.1 mgL- 1; 1.0 mgL- 1) and NAA (0 mgL- 1; 0.01 mgL- 1; 0.1 mgL- 1; 1.0 mgL- 1). Second stage of encapsulation in explants regenerated using Na-Alginate 4% + CaCl2.2H2O 100 mM. The best treatment was obtained on combination of TDZ 0,01 mgL-1 + NAA 0 mgL-1, but the encapsulation stage in this research has not been able to encapsulates regenerated explants in vitro.
"
Bogor: Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, 2016
630 AGRIN 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Juwanda
"Penyakit layu fusarium atau moler adalah penyakit utama pada bawang merah yang disebabkan oleh
Fusarium oxypsporum f. sp. cepae (Foc), yaitu sejenis jamur tular tanah dan pada umumnya bersifat sistemik
sehingga sulit dikendalikan dengan fungisida. Kerugian akibat penyakit moler ini dapat mencapai 50%, bahkan
dapat menyebabkan gagal panen. Akibatnya terjadi penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen. Sehingga perlu
sekiranya penggunaan varietas tahan penyakit moler dan berdaya hasil tinggi. Induksi ketahanan merupakan salah
satu metode untuk mendapatkan kultivar bawang merah tahan penyakit layu fusarium. Induksi ketahanan dapat
dilakukan secara in vitro dengan agen penginduksi berupa bahan kimia seperti asam salisilat. Untuk mengetahui
respon asam salisilat dalam menginduksi ketahanan dilakukan dengan menggunakan asam fusarat sebagai bahan
penyeleksi untuk mendapat planlet tahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat respon tunas bawang merah
kultivar Bima Brebes secara in vitro terhadap keefektifan asam salisilat berbagai konsentrasi (0 ppm, 2,5 ppm, 5
ppm, dan 7,5 ppm) dalam menginduksi ketahanan yang selanjutnya dilakukan seleksi untuk karakter ketahanan
penyakit dengan asam fusarat sebagai agen penyeleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi asams alisilat
eksogen mampu meningkatkan ketahanan planlet bawang merah yang ditunjukan dengan penurunan intensitas
serangan fusarium, menurunkan status ketahanan planlet dari rentan menjadi moderat. Konsentrasi terbaik asam
salisilat dalam menginduksi ketahanan planlet bawang merah adalah 5 ppm dan 7,5 ppm.
Fusarium whitere disesase or moler is a major disesase on shallot that is caused by Fusarium oxypsporum
f. Sp. Cepae (Foc), it is spread soil mushroom kind and generally sistemacally hence it?s dificult controled by
fungicid. Suffer caused by this moler disesase can reache 50% moreover can cause failed fiver. For that reason
it needs the use of varietes endurance of moler disesase and high productivity. Endurance induction is one of the
methods to get shallot cultivar endure fusarium whietere disease. Endurance induction can be done in vitro with
the inducing agent is chemist matter likes salisilic acid. For knowing the respon of salisilyc acid in inducing the
indurance is done by using fusarat acid as selector matter to get endurance planlet. This research is done to
recogize the respon of bud Bima cultivar shallot of Brebes in vitro againts the effectity of salisilyc acid of vareites
of concentration (0 ppm, 2.5 ppm, and 7.5 ppm) in inducing endurance then it?s done selection to get endurance
character of disease by exogen salisilyc acid able to impove shallot planlet endurance that is showen by descent
intensities of fusarium attact, descending planlet endurance status form susceptibe become moderate. The best
concentration of salisilyc acid in inducing onion planlet endurance is 5 ppm and 7.5 ppm."
Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS), 2016
630 AGRIN 20:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Eviyati
"Desa Pajambon adalah pusat budidaya buah jambu biji di kabupaten Kuningan. Teknik budidaya dan penanganan pasca panen disana tidak berdasarkan Standar Operasi Prosedur (SOP) dan penanganan pascapanen yang baik (Good Handling Practices/GHP) seperti penggunaan pupuk yang kurang tepat, kesuburan tanah yang tidak optimal, pengendalian hama yang tidak tepat, dan penanganan pascapanen yang tidak terlaksana dengan baik. Sekarang ini penerapan SOP dan GHP pada teknik budidaya buah jambu biji yang akan menyebabkan produksi dan kualitas hasil panen yang optimal ini sangatlah rendah. Pengetahuan petani mengenai teknik budidaya dan penanganan pascapanen harus ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam program ini melingkungi konseling, pelatihan, dan pendampingan. Hasil dari program ini diantaranya adalah petani memahami teknik pembudidayaan dan penanganan pascapanen sesuai dengan SOP dan GHP, hasil panen dari buah jambu biji mengalami peningkatan kualitas menjadi A (≥250 g), serta penurunan hasil panen buah jambu biji yang berkualifikasi C (149 g."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Naimatul Khoiriyah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik hayati, kimia dan metode konservasitanah terhadap hasil kentang di andisol, serta hubungan hasil kentang dan serapan P dengan perlakuan pupukorganik hayati, kimia dan metode konservasi di andisol. Penelitian dilakukan bulan Maret-Desember 2017 di DesaPandansari, Paguyangan, Brebes dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas JenderalSoedirman, Purwokerto. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK faktorial dengan tiga faktor. Faktorpertama yaitu pupuk organik (P) dengan 6 taraf terdiri dari P1 (kontrol), P2 (POH 20 ton/ha), P3 (POH 15 ton/ha),P4 (POH 10 ton/ha), P5 (POH 5 ton/ha) dan P6 (POH 2,5 ton/ha). Faktor kedua adalah pupuk kimia (K) dengan 4taraf yaitu K1 (kontrol), K2 (dosis anjuran dan 200 kg kapur), K3 (1/2 dosis anjuran dan 200 kg kapur) dan K4(1/4 dosis anjuran dan 200 kg kapur). Faktor ketiga yaitu lereng dengan 3 taraf, yang terdiri dari L1 (kontrol), L2(bedengan sejajar kontur miring 10%) dan L3 (bedengan sejajar kontur). Variabel yang diamati yaitu tinggitanaman, jumlah daun, hasil kentang, pH H2O, dan serapan P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organikhayati dan kimia dengan metode konservasi tanah berpengaruh terhadap hasil kentang di andisol dan terdapathubungan korelasi antara hasil kentang dan serapan P."
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hilliard, Vincent
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>