Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Zubair
"ABSTRAK

Salah satu moda transportasi yang sedang berkembang pesat di wilayah Jabodetabek adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Saat ini, Commuter Line menjadi best choice for urban transport. Tren peningkatan jumlah penumpang setiap tahun membuat PT. KCI selaku pengelola KRL Commuter Line kerap memperbaiki pelayanan yang diberikan. Sayangnya, proses peningkatan pelayanan yang dilakukan tidak diiringi dengan perubahan perilaku penumpang. Observasi menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan perilaku menyimpang penumpang di dalam ruangruang stasiun dan gerbong kereta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan faktor-faktor perilaku menyimpang penumpang Commuter Line serta untuk mengkaji pola ruang perilaku melalui pendekatan sosiologi perkotaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed methods baik secara kuantiatif maupun kualitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis triangluasi yang dilengkapi oleh analisis keruangan serta regresi linier berganda. Hasil penelitian ini berupa kajian mendalam mengenai bentuk dan faktor perilaku penumpang serta visualisasi pola penyebaran ruang perilaku tersebut dalam ruang stasiun dan gerbong kereta.


ABSTRACT


One of the fastest growing modes of transportation in the Jabodetabek area is the Commuter Line Electric Rail (KRL). At present, Commuter Line is the best choice for urban transport. The trend of increasing passengers number every year makes PT. KCI as the manager of the Commuter Line often improves the services provided. Unfortunately, the service improvement process carried out is not accompanied by changes in passenger behavior. Observations indicate that there are still many deviant behaviors found in station spaces and train cars. Therefore, the purpose of this study is to determine the processes and factors of commuter line passenger deviant behavior and to examine patterns of behavior through urban sociology approaches. This research was carried out with a mixed methods approach both quantitatively and qualitatively. The analysis used in this study is a triangulation analysis technique that is complemented by spatial analysis and multiple linear regression. The results of this study are in the form of an in-depth study of the shape and factors of passenger behavior and visualization of the patterns of behavior distribution in the station space and train cars.

"
2019
T54117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Syndi Yohana
"Angka penggunaan transportasi KRL cukup tinggi dibandingkan transportasi umum lainnya. Metode pembayaran tiket KRL yang umum digunakan adalah tap card, namun mulai muncul metode pembayaran tiket KRL yang baru, yaitu QR code. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan dompet digital di Indonesia. Peningkatan jumlah penggunaan metode pembayaran QR code dapat dilihat dari jumlah penggunaan pada salah satu penyedia layanan QR code, yaitu GoTransit, yang meningkat sebanyak 20 kali hanya dalam jangka waktu 1 bulan setelah diluncurkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih seseorang dari penggunaan tap card ke QR code sebagai metode pembayaran transportasi KRL dengan memanfaatkan teori Push Pull Mooring (PPM). Melalui framework ini, faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih pengguna dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor yang mendorong (push), menarik (pull), dan menghambat (mooring). Responden pada penelitian ini berjumlah 605 responden yang setidaknya pernah menggunakan metode pembayaran tap card dan QR code. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor push, yaitu perceived risk dan faktor pull, yaitu application usefulness, ease of use, dan public influence, secara positif memengaruhi niat beralih dari penggunaan tap card ke QR code sebagai metode pembayaran tiket KRL. Sedangkan untuk faktor mooring ditemukan bahwa habit, past investments, dan perceived threats secara negatif memengaruhi niat beralih seseorang dari penggunaan tap card ke QR code dalam pembelian tiket KRL. Penelitian ini memberikan faktor baru yaitu perceived threats pada faktor mooring dan memberikan ide baru kepada penyedia layanan tap card, seperti menerapkan pemindahan atau pemblokiran saldo pada kartu yang hilang atau rusak dan kepada penyedia layanan QR code, seperti menambah promo yang diberikan, meningkatkan multifungsionalitas produk, dll.

The usage of KRL is significantly higher compared to other public transportation options. The most common method of payment for KRL tickets is through tap cards. However, a new payment method for KRL tickets has emerged, which is the QR code. This development is attributed to the increased adoption of digital wallets in Indonesia. The rise in the usage of QR code payment can be observed through the usage data of one QR code service provider, GoTransit, which experienced a twentyfold increase within just one month after its launch. This research aims to investigate the factors that influence individuals' intention to switch from using tap cards to QR codes as a payment method for KRL transportation, utilizing the Push Pull Mooring (PPM) theory. Within this framework, the factors affecting users' switching intention are categorized into three groups: push factors, pull factors, and mooring factors. This study involved 605 participants, all of whom had experience with both tap card and QR code payment methods at least once. The research findings indicate that push factors, such as perceived risk, and pull factors, including application usefulness, ease of use, and public influence, positively influence individuals' intention to switch from using tap cards to QR codes as a payment method for KRL tickets. On the other hand, mooring factors, specifically habit, past investments, and perceived threats, negatively impact individuals' switching intentions. This study proposes a new factor which is perceived threats on the mooring factors and new ideas for tap card service providers, such as implementing balance transfer or blocking for lost or damaged cards and suggestions for QR code service providers, such as offering promotions, enhancing the multifunctionality of their products, and more."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Eba Br
"Angka penggunaan transportasi KRL cukup tinggi dibandingkan transportasi umum lainnya. Metode pembayaran tiket KRL yang umum digunakan adalah tap card, namun mulai muncul metode pembayaran tiket KRL yang baru, yaitu QR code. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan dompet digital di Indonesia. Peningkatan jumlah penggunaan metode pembayaran QR code dapat dilihat dari jumlah penggunaan pada salah satu penyedia layanan QR code, yaitu GoTransit, yang meningkat sebanyak 20 kali hanya dalam jangka waktu 1 bulan setelah diluncurkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih seseorang dari penggunaan tap card ke QR code sebagai metode pembayaran transportasi KRL dengan memanfaatkan teori Push Pull Mooring (PPM). Melalui framework ini, faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih pengguna dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor yang mendorong (push), menarik (pull), dan menghambat (mooring). Responden pada penelitian ini berjumlah 605 responden yang setidaknya pernah menggunakan metode pembayaran tap card dan QR code. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor push, yaitu perceived risk dan faktor pull, yaitu application usefulness, ease of use, dan public influence, secara positif memengaruhi niat beralih dari penggunaan tap card ke QR code sebagai metode pembayaran tiket KRL. Sedangkan untuk faktor mooring ditemukan bahwa habit, past investments, dan perceived threats secara negatif memengaruhi niat beralih seseorang dari penggunaan tap card ke QR code dalam pembelian tiket KRL. Penelitian ini memberikan faktor baru yaitu perceived threats pada faktor mooring dan memberikan ide baru kepada penyedia layanan tap card, seperti menerapkan pemindahan atau pemblokiran saldo pada kartu yang hilang atau rusak dan kepada penyedia layanan QR code, seperti menambah promo yang diberikan, meningkatkan multifungsionalitas produk, dll.

The usage of KRL is significantly higher compared to other public transportation options. The most common method of payment for KRL tickets is through tap cards. However, a new payment method for KRL tickets has emerged, which is the QR code. This development is attributed to the increased adoption of digital wallets in Indonesia. The rise in the usage of QR code payment can be observed through the usage data of one QR code service provider, GoTransit, which experienced a twentyfold increase within just one month after its launch. This research aims to investigate the factors that influence individuals' intention to switch from using tap cards to QR codes as a payment method for KRL transportation, utilizing the Push Pull Mooring (PPM) theory. Within this framework, the factors affecting users' switching intention are categorized into three groups: push factors, pull factors, and mooring factors. This study involved 605 participants, all of whom had experience with both tap card and QR code payment methods at least once. The research findings indicate that push factors, such as perceived risk, and pull factors, including application usefulness, ease of use, and public influence, positively influence individuals' intention to switch from using tap cards to QR codes as a payment method for KRL tickets. On the other hand, mooring factors, specifically habit, past investments, and perceived threats, negatively impact individuals' switching intentions. This study proposes a new factor which is perceived threats on the mooring factors and new ideas for tap card service providers, such as implementing balance transfer or blocking for lost or damaged cards and suggestions for QR code service providers, such as offering promotions, enhancing the multifunctionality of their products, and more"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Fitriyani
"Stasiun Sudirman merupakan salah satu stasiun tersibuk di Jakarta. Berdasarkan penjualan tiket di Stasiun Sudirman, setiap harinya jumlah penumpang mencapai 15.000-20.000 orang terutama pada hari Senin sampai Jumat. Terdapat kenaikan jumlah penumpang mencapai 15% dibandingkan pada awal tahun 2011. Dengan jumlah penumpang yang meningkat tiap tahunnya maka akan terjadinya kepadatan yang mempengaruhi pergerakan penumpang di Stasiun Sudirman. Oleh karena itu perencanaan evakuasi di stasiun kereta sangat penting karena dapat memantau pergerakan manusia serta dapat mencegah dan juga dapat meminimalisir jatuhnya korban apabila terjadinya kondisi ekstrim yang terjadi di stasiun. Kondisi ekstrim terjadi ketika terjadinya penumpukan penumpang karena kondisi tertentu. Berbagai cara untuk mempermudah perencanaan evakuasi salah satunya adalah dengan menggunakan pemodelan evakuasi sebagai panduan evakuasi. Pemodelan evakusi berupa simulasi yang berguna sebagai gambaran proses evakuasi ketika terjadinya kondisi tertentu dan juga sebagai masukan untuk strategi evakuasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai evakuasi di Stasiun Sudirman pada kondisi normal dan kondisi ekstrim. Dengan menggunakan software Pathfinder Simulator, diharapkan dapat memberikan gambaran secara 3D pengenai pergerakan manusia untuk melakukan evakuasi tanpa melalui uji evakuasi secara praktikal.

Sudirman Station is one of the busiest stations in Jakarta. Based on ticket sales in the Sudirman station, every day the number of passengers reached 15.000-20,000 people especially on a Monday through Friday. The number of passengers increased until 15% compared to the beginning of 2011. While passenger numbers increasing each year, it will affect the movement of passengers in the Sudirman station. Therefore the evacuation train station is very important because it can monitor the movement of people as well as to prevent and also to minimize the casualties when the extreme conditions that occurred at the station. Extreme condition occurs when the accumulation of passengers due to certain conditions. Different ways to facilitate the evacuation plan is to use one of them as a guide evacuation evacuation modeling. Evakusi form of simulation modeling as a useful overview of the evacuation process as well as the occurrence of certain conditions as input to other evacuation strategies. This study aims to provide an overview of the evacuation in Sudirman Station in normal and extreme conditions. Using Pathfinder Simulator software, is expected to provide an overview of human movement in 3D pengenai to evacuate without going through the practical test evacuation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Doddy Widyantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Shantonio
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamin Jacub
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astriansyah
"Kereta Rel Listrik (KRL) disuplai tegangan 1500 V DC oleh gardu traksi yang didalamnya terdapat komponen penyearah. Penyearah ini memproduksi harmonisa yang menyuntikkan arus menuju sumber tegangan menengah 20kV PLN dan dapat menyebabkan rusaknya peralatan listrik. Skripsi ini bertujuan untuk merancang filter untuk mereduksi arus harmonisa distasiun Bogor. Skripsi ini memiliki batasan masalah sebagai berikut, pertama sumber harmonisa yang digunakan adalah penyearah 1500 V DC dan beban non-linier lainya pada gardu traksi Stasiun Bogor. Kedua alat ukur yang digunakan adalah HIOKI 3169 Power Analyzer, dan ketiga jika distorsi harmonisa melebihi standar, maka dilakukan perancangan filter pasif dan akan disimulasikan dan diuji kinerjanya dengan menggunakan program ETAP Power Station 12.6.0.
Hasil pengukuran distorsi harmonisa pada kubikel 20kV/1.2kV gardu traksi dengan PQA menunjukkan THD maksimum tegangan sebesar 3,43 % dan THD arus maksimum sebesar 94,98% THD maksimum tegangan masih standar IEEE (<5%) sedangkan THD maksimum arus berada dinilai yang melebihi standar IEEE (<20%). Untuk mengurangi efek distorsi harmonisa arus, dirancang filter pasif untuk memfilter harmonisa orde ke-5,ke-7, dan ke-11. Hasil simulasi dengan ETAP 12.6.0 didapatkan hasil rancangan filter pasif optimum dapat mengurangi THD arus hingga rata-rata 5,5 %.

Electric train is supplied with 1500 VDC by traction substation which have components of the rectifier. This rectifier produces harmonics that inject harmonics current toward source 20kV PLN and cause the damage of electric utility. This paper have a conclusion to design passive filter for reduce harmonic current at Bogor station. This observation using experimental method with sequence, first literature study, second harmonic distortion measuring and analysis at traction substation in Bogor and third design passive filter will simulation with ETAP powes station 12.6.0 program.
Measurement results of harmonic distortion at 20kV/1.2kV cubicles in traction substation with PQA shows that the maximum value of THD-v is 3,43% and the maximum value of THD-i is 94,98%. THD-v is below IEEE standard (< 5 %) and THD-i is over IEEE standard (<20 %). In order to reduce the effects of harmonics currents, passive filter is designed to filter harmonics for 5th, 7th and 11th order. ETAP 12.6.0 simulation result obtains the optimum design of passive filter that can reduce THD-i to 5,5% average.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boedi Prihandono
"Berbagai gejolak di bidang politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan yang terjadi dalam kurun waktu terakhir ini telah menimbulkan berbagai permasalahan termasuk gejolak perubahan di bidang transportasi darat khususnya angkutan Kereta Api. Dalam pelayanan jasa yang diselenggarakannya, PT. Kereta Api (Persero) dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam usahanya. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian mendalam mengenai strategi yang akan diterapkan.
Penelitian ini mengambil latar belakang kondisi angkutan Kereta Api yang semakin menjadi tumpuan bagi transportasi darat. Dengan menggunakan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) yang meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero) yang selanjutnya diketahui strategi yang harus ditempuh. Diharapkan dengan strategi tersebut, PT. Kereta Api (Persero) akan lebih mampu meningkatkan kualitas pelayanan jasa, peningkatan daya saing, kemampuan memupuk laba, juga lebih mampu menjalankan misi pelayanan umum.
Dengan pendekatan kuantitatif melalui penghitungan program expert choice version 8 akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero). Sementara itu pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai strategi dan kebijakannya yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan kuesioner, sedangkan untuk data sekunder digunakan pengumpulan data dan informasi dari berbagai macam sumber dokumen.
Berdasarkan matriks I-E posisi perusahaan terletak pada kuadran I yaitu strategi pertumbuhan stabil dengan skor nilai faktor lingkungan internal 0.561 dan skor nilai faktor lingkungan eksternal 0.8107. Posisi ini memberikan pilihan kepada PT. Kereta Api (Persero) untuk melakukan strategi integrasi vertikal, integrasi horizontal, diversifikasi, serta mergers dan joint venture. Guna melakukan strategi, maka perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak lain atau swasta dalam bentuk kerjasama penanaman modal, merger dan joint venture, kerja sama operasi (KSO), kerja sama manajemen (KSM) dengan kepemilikin saham mayoritas tetap di tangan pemerintah. Selanjutnya Departemen Perhubungan diharapkan masih berperan dalam kesuksesan program privatisasi PT. Kereta Api (persero) untuk membuat pedoman pelaksanaan privatisasi yang menguntungkan dari sisi bisnis dan harus pula memperhatikan kepentingan publik. Kebijakan tersebut antara lain diarahkan untuk melaksanakan program swastanisasi dengan melalui berbagai tahap yaitu masa konsolidasi, era pra persaingan dan era persaingan sehat dengan perkiraan waktu kurang lebih 10 tahun (2000-2010)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Dewanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>