Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Tri Hartono
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih telah merambah pada dunia wahana kendaraan. Hal ini dibuktikan dengan diterapkannya sistem tanpa awak (Unmanned Control) pada wahana kendaraan. Tujuan diciptakannya sistem tanpa awak yaitu untuk menjelajahi area yang memiliki risiko tinggi atau tidak dapat lagi dijangkau oleh manusia. Untuk wahana kendaraan di bawah permukaan air dengan sistem tanpa awak disebut juga Underwater ROV (Remotely Operated Vehicle). Kategori Underwater ROV yang paling banyak dikembangkan saat ini antara lain kategori Mini dan General. Pada kategori tersebut rata-rata memiliki dimensi yang besar dan berat sehingga cukup sulit untuk dibawa ke mana-mana. Penggunaan Underwater ROV juga akan lebih memudahkan khususnya ketika melakukan pekerjaan inspeksi lambung kapal di bawah permukaan air dan menghindari risiko yang ada. Oleh karena itu penelitian ini mengembangkan prototipe awal Micro Class Underwater ROV yang memiliki ukuran yang kecil, ringan, sistem elektrikal yang ringkas dan murah (low cost) tanpa mengurangi fungsinya sebagai penginspeksi lambung kapal dari desain sampai manufaktur serta menguji performanya yang meliputi kekedapan, kestabilan dan kemampuan geraknya. Penelitian ini dilakukan dengan cara merancang dan merakit komponen mekanikal dan elektrikal, merancang program dan algoritma untuk mengontrol prototipe lalu dilanjutkan dengan pengambilan data dan analisis performa. Prototipe tersebut memiliki tipe closed-frame dengan massa total 3,7 kg dan kedap hingga kedalaman 2,5 meter serta dapat stabil kembali ke posisi semula dalam waktu 1,25 detik ketika diberi gangguan luar. Prototipe tersebut memiliki kecepatan rata-rata gerak maju sebesar 0,31 m/s dan gerak mundur sebesar 0,273 m/s. Kecepatan rata-rata gerak rotasi kiri sebesar 0,378 m/s dan gerak rotasi kanan sebesar 0,401 m/s. Kecepatan rata-rata gerak resurface tanpa throttle pada kedalaman 0,5 meter sebesar 0,188 m/s, kedalaman 0,75 meter sebesar 0,184 m/s dan kedalaman 1 meter sebesar 0,187 m/s. Kecepatan rata-rata gerak resurface dengan throttle pada kedalaman 0,5 meter sebesar 0,351 m/s, kedalaman 0,75 meter sebesar 0,309 m/s dan kedalaman 1 meter adalah sebesar 0,283 m/s. Kecepatan rata-rata gerak dive pada kedalaman 0,5 meter adalah sebesar 0,145 m/s, kedalaman 0,75 meter adalah sebesar 0,138 m/s dan kedalaman 1 meter adalah sebesar 0,151

ABSTRACT
Technological developments that are increasingly sophisticated have penetrated the world of vehicle rides. This is evidenced by the implementation of an Unmanned Control system on vehicle rides. The purpose of creating an unmanned system is to explore areas that have high risk or can no longer be reached by humans. For vehicles underwater with an unmanned system called Underwater ROV (Remotely Operated Vehicle). The most developed Underwater ROV categories currently include Mini and General categories. In this category, the dimensions are large and heavy, making it difficult to carry around. The use of Underwater ROV will also make it easier, especially when carrying out inspections of ship hulls below the water surface and avoiding existing risks. Therefore, this study developed an initial prototype of Micro Class Underwater ROV that has a small, lightweight, compact electrical system and low cost without reducing its function as a hull inspector from design to manufacturing as well as testing its performance which includes tightness, stability and mobility. This research was conducted by designing and assembling mechanical and electrical components, designing programs and algorithms to control prototypes and then proceed with data retrieval and performance analysis. The prototype has a closed-frame type with a total mass of 3.7 kg and impermeable to a depth of 2.5 meters and can be stabilized back to its original position in 1.25 seconds when given outside force. The prototype has an average speed of forward motion is 0.31 m/s and a backward motion is 0.273 m/s. The average speed of left rotational motion is 0.378 m/s and right rotational motion is 0.401 m/s. The average speed of resurface motion without throttle at 0.5 meter depth is 0.188 m/s, 0.75 meters depth is 0.184 m/s and 1 meter depth is 0.187 m/s. The average speed of resurface motion with throttle at a depth of 0.5 meters is 0.351 m/s, 0.75 meters depth is 0.309 m/s and 1 meter depth is 0.283 m/s. The average speed of dive motion at a depth of 0.5 meters is 0.145 m/s, a depth of 0.75 meters is 0.138 m/s and a depth of 1 meter is 0.151 m/s.

 

"
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Dwi Adityaputra
"Pada saat ini perkembangan teknologi sudah semakin canggih. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya robot yang sudah banyak berperan dalam banyak kegiatan. Definisi robot itu sendiri merupakan suatu mesin yang dirancang untuk mempermudah pekerjaan manusia baik itu diprogram secara otomatis atau dikendalikan langsung oleh manusia. Sistem tanpa awak (Unmanned Control) pada wahana kendaraan adalah salah satu contohnya. Sistem tanpa awak ini mempunyai tujuan untuk melakukan penjelajahan di area yang mempunyai risiko tinggi dan berbahaya bagi manusia. Sistem ini banyak diterapkan baik pada wahana kendaraan darat, udara dan di atas maupun di bawah permukaan air. Wahana kendaraan dengan sistem tanpa awak yang berada di atas permukaan air disebut dengan USV (Unmanned Surface Vehicle), UAV (Unmanned Aerial Vehicle) untuk wahana kendaraan udara, dan Underwater ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk wahana kendaraan di bawah permukaan air tanpa awak. Kategori Underwater ROV yang paling banyak dikembangkan saat ini adalah kategori Mini dan General. Kedua kategori tersebut rata-rata memiliki dimensi yang cukup besar dan sulit untuk dibawa berpindah-pindah tempat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat prototipe kedua dari Micro Class Underwater ROV sebagai penginspeksi lambung kapal yang memiliki kekedapan hingga 5 meter, mampu mempertahankan posisi secara otomatis, mampu menampilkan vision dari kamera secara real time dan memiliki manuver yang baik serta harga yang terjangkau. Penelitian ini diawali dengan merancang serta merakitkomponen mekanikal dan elektrikal, merancang sistem kontrol dan pemrograman serta algoritma untuk mengontrol prototipe. Selanjutnya dilakukan pengambilan data melalui pengujian sensor, kamera dan simulasi serta analisis performanya. Prototipe ini memiliki massa total 3.2 kg dan kedap hingga kedalaman 5 meter serta dapat stabil ke posisi semula dari gerakan roll ketika diberi gangguan dalam waktu 0,297 detik dengan konstanta P sebesar -682.49, konstanta I sebesar -2501.7383, dan konstanta D sebesar -45.7323. Ketiga konstanta ini membantu operator untuk mengontrol prototipe agar mendapatkan gerakan yang lebih baik. Prototipe ini dapat menyala dengan semua sistem bekerja secara maksimal selama 5.1 menit dan mampu menyala minimal selama 34.2 menit ketika sistem dipakai sewajarnya. Prototipe ini dapat menampilkan video maupun gambar secara real time yang dapat dilihat langsung oleh operator pada GCS (Ground Control Station), akan tetapi terjadi beberapa perbedaan dalam pengiriman data video pada resolusi 120p, 240p dan 480p. Pada resolusi 120p tidak mengalami delay, 240p mengalami rata-rata delay 281 ms dan pada resolusi 480p mengalami rata-rata delay 782 ms.

ABSTRACT
At this time the development of technology has become more sophisticated. This is indicated by the many robots that have a lot to play role in many activities. The definition of the robot itself is a machine designed to facilitate human work whether it is programmed automatically or directly controlled by humans. Unmanned Control on vehicle rides are one of the example. This unmanned system aims to explore areas that have high risks and dangerous to humans. This system is widely applied both on land vehicles, air and above or below the surface of the water. Vehicle with unmanned systems that are above the surface of the water is called USV (Unmanned Surface Vehicle), UAV (Unmanned Aerial Vehicle) for air vehicle rides, and Underwater ROV (Remotely Operated Vehicle) for vehicle rides under the surface of water. The most developed Underwater ROV category today is the Mini and General categories. This twocategories on average have quite large dimensions and are difficult to move around. Therefore this study aims to make a second prototype of Micro Underwater ROV Class as inspecting the hull of the ship which has a tightness of up to 5 meters, able to maintain its position automatically, able to display vision from the camera in real time and has good maneuverability and affordable prices. This research begins by designing and assembling mechanical and electrical components, designing control and programming systems and algorithms to control prototypes. Then the data is collected through testing sensors, cameras and simulations and performance analysis. This prototype has a total mass of 3.2 kg and is impermeable to a depth of 5 meters and can be stable to its original position from the roll motion when disturbed within 0.297 seconds with a P constant -682.49, a constant of I -2501.7383, and a constant of D -45.7323. These three constants help the operator to control the prototype in order to get better movement. This prototype can be lit with all systems working optimally for 5.1 minutes and able to run for a minimum of 34.2 minutes when the system is used appropriately. This prototype can display video and images in real time that can be seen directly by the operator on the GCS (Ground Control Station), but there are some differences in sending video data at a resolution of 120p, 240p and 480p. At a resolution of 120p there was no delay, 240p had an average delay of 281 ms and at a resolution of 480p had an average delay of 782 ms.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Rizki Hidayatullah
"Penelitian ini merupakan pengembangan kedua dari perancangan micro class underater ROV (Remotely Operated Vehicle). Underwater ROV merupakan sebuah wahana yang beroperasi di bawah permukaan air dan dikendalikan oleh remote kontrol. Micro class berarti wahana tersebut berbobot 3 sampai 5 kg. Fokus penelitian ini ada pada pengembangan sistem mekanikal, yaitu desain main body, desain sistem rangka, dan desain sistem thruster. Permodelan desain mekanik menggunakan bantuan software Computer Aided Design (CAD). Sistem mekanikal yang dibuat mengkonsiderasikan konsep positive stability, yaitu kondisi dimana sebuah objek akan selalu kembali kepada kondisi stabil setelah diberi gangguan. Hal ini didapatkan dengan mendesain prototipe yang memiliki titik buoyancy berada diatas titik berat. Pada desain yang dibuat, kondisi positive stability tercapai dengan jarak antar titik 30 mm. Di dalam desain main body ditentukan metode kedap air, yaitu penggunaan o-ring pada tutup main body, dan penggunaan resin serta katalis pada kabel yang terpasang masuk ke dalam main body. Metode kedap air tersebut dilakukan eksperimen pada kolam kedalaman 3 m dan tercapai karakteristik tingkat kedap air yang diinginkan serta memenuhi standar tingkat kedap air untuk underwater ROV, yaitu IP44. Pada desain sistem thruster, ditentukan menggunakan konfigurasi 6 thruster, dengan 4 thruster horizontal dan 2 thruster vertikal, dan dilakukan simulasi menggunakan software Computational Fluid Dynamics (CFD) pada 5 variasi sudut serang (α) dari propeller yang dimodelkan. Simulasi CFD dilakukan untuk mendapatkan thrust yang dihasilkan dan power yang dibutuhkan untuk tiap variasi sudut serang (α) propeller, sehingga dapat memilih sudut serang (α) yang paling optimal yang akan digunakan. Didapatkan sudut serang (α) yang paling optimal pada 40 derajat dengan nilai thrust 2546,84 N dan power yang dibutuhkan sebesar 117,07 kW saat propeller berputar dalam kondisi ideal yang melibatkan faktor drag dan viskos dari fluida dengan kecepatan putar maksimum motor 25590 RPM. Perkembangan lebih jauh dibutuhkan untuk membuktikan secara eksperimental konsep positive stability dan keefektifan penggunaan konfigurasi 6 thruster saat bermanuver di lapangan, serta penambahhan fitur-fitur lainnya.

This study is the second prototype development of micro class underwater ROV (Remotely Operated Vehicle). Underwater ROV is a device that operated underwater and controlled by remote control. The term micro class means that the device weight is around 3 to 5 kg. the focus of this study is on the development of a mechanical design system, such as main body design, frame system design, and thruster system design. The prototype is modeled with a Computer-Aided Design (CAD) software. One design consideration in modeling this prototype is positive stability, which is, a condition of an object will always go back to its stable states after force was given. This concept can be achieved by designing the prototype whereas the center of buoyancy is above the center of gravity. This condition was met and validated by CAD software which can locate both centers. In the software stated that the distance of both centers is 30 mm. Then the other design consideration is choosing a method of water tightening on the main body. Using an o-ring around the mouth of the main body and resin and its catalyst for the cable, which penetrates to inside the main body, is proven to be effective in avoiding leakage when submerging the prototype to 3 m depth of water. Water tightness standard rating for underwater ROV is also achieved, which is IP44. Then, configurations of 6 thrusters are chosen for the prototype, where 4 horizontal thrusters, and 2 vertical. This study also conducts an experiment using a simulation with Computational Fluid Dynamics (CFD) software. The purpose of this simulation is to find the most optimal angle of attack (α), in term of thrust generated and power usage, from 5 variant angle of attack (α) propeller. This simulation shows that 40 degrees angle of attack (α) propeller variant is the most optimal, with 2546,84 N thrust and 117,07 kW power is needed when the propeller is rotating at an angular velocity of 25590 RPM, which is the maximum angular velocity can be generated by the motor. Further development is required to validate and prove experimentally the concept of positive stability, and the effectiveness of 6 thruster configuration, also adding another feature to the prototype."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palullungan, Christopher Arel Adyatma Ruru
"

Pengawasan bawah air sangat penting untuk memantau ekosistem laut, melindungi infrastruktur kritis, dan memastikan keamanan maritim dengan pendeteksian anomali, pelacakan aktivitas bawah air, dan perlindungan area sensitif. Namun, Kendaraan Bawah Air yang Dioperasikan dari Jarak Jauh (ROV) memiliki beberapa tantangan, salah satunya adalah arus bawah air sehingga diperlukan pengendali yang kuat untuk menjaga stabilitas. Skripsi ini memodelkan hubungan antara input dari RPM motor dengan pitch rate dan yaw rate sebagai output. Model Sistem Dinamis didapat dengan menggunakan data-data yang diperoleh selama uji lapangan di salah satu kolam uji coba di kota Bandung. Sebanyak 57,788 titik data dikumpulkan selama lima menit dan diolah menggunakan aplikasi MATLAB dengan memanfaatkan jaringan neural LSTM. Hasilnya menunjukkan bahwa dari Model Sistem Dinamis pitch rate didapatkan hasil simulasi terbaik dengan hyperparameter di dua layer LSTM, 900 Hidden Units, 1700 Epochs, 100 mini-batch size, 0.001 Initial Learning Rate, 0.8 Gradient Threshold, dan rasio training : testing sebesar 55:45, Selain itu, didapatkan nilai Root Mean Square Error (RMSE) training dan testing sebesar 0.041248 dan 0.2517. Pada Model Sistem Dinamis yaw rate didapatkan hasil simulasi terbaik dengan hyperparameter di dua layer LSTM, 950 Hidden Units, 2000 Epochs, 120 mini-batch size, 0.0005 Initial Learning Rate, 0.8 Gradient Threshold, dan rasio training : testing sebesar 55:45 dengan perolehan nilai RMSE training dan testing sebesar 0.030847 dan 0.70734. Dari simulasi yang telah dilakukan, penulis berhipotesis bahwa hasil simulasi telah cukup optimal untuk  digunakan dalam pemodelan Sistem Dinamis pada Kendaraan Bawah Air yang Dioperasikan Jarak Jauh.


Underwater surveillance is crucial for monitoring marine ecosystems, protecting critical infrastructure, and ensuring maritime security through anomaly detection, underwater activity tracking, and safeguarding sensitive areas. However, Remotely Operated Underwater Vehicles (ROVs) face several challenges, including underwater currents, necessitating robust controllers to maintain stability. This thesis models the relationship between input from motor RPMs and pitch rate and yaw rate as output. The Dynamic System Model is obtained using data collected during field tests in one of the trial pools in Bandung. A total of 57,788 data points were gathered over five minutes and processed using the MATLAB application, leveraging a neural LSTM network. The results indicate that for the Dynamic System Model, the best simulation results for pitch rate were achieved with hyperparameters in a two-layer LSTM: 900 Hidden Units, 1700 Epochs, 100 mini-batch size, 0.001 Initial Learning Rate, 0.8 Gradient Threshold, and a training-to-testing ratio of 55:45. Additionally, the Root Mean Square Error (RMSE) values for training and testing were 0.041248 and 0.2517, respectively. For yaw rate, the best simulation results were obtained with hyperparameters in a two-layer LSTM: 950 Hidden Units, 2000 Epochs, 120 mini-batch size, 0.0005 Initial Learning Rate, 0.8 Gradient Threshold, and the same training-to-testing ratio. The corresponding RMSE values for yaw rate were 0.030847 (training) and 0.70734 (testing). Based on the conducted simulations, the author hypothesizes that the simulation results are sufficiently optimal for use in modelling the Dynamic System of Remotely Operated Underwater Vehicles.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitomi Hadinuryana
"Skripsi ini membahas analisis performa dari pengembangan prototipe kendaraan bawah air berbasis Low Cost Remotely Operated Vehicle (LCROV) yang diberi nama Makara-06. Pembuatan prototipe dilatar belakangi kebutuhan kendaraan tanpa awak yang besar untuk kegiatan maritim Indonesia, namun masih sedikit pengembangan yang dilakukan di dalam negeri. Makara-06 dirancang dengan tipe lambung closed-frame, memiliki 3 derajat kebebasan dan memiliki titik berat yang rendah untuk dapat melakukan manuver dengan stabil sehingga pengambilan gambar dapat dilakukan dengan akurat. Hasil analisis memperlihatkan Makara-06 memiliki manuver yang baik dengan kecepatan rata-rata maksimum 2 knot secara horizontal dan 0.2 knot secara vertikal. Pengembangan ke depan diharapkan desain yang dihasilkan lebih hidrodinamis pada beberapa bagian dan sistem elektrik yang lebih ringkas serta mampu beroperasi secara autonomous sehingga performa dan fungsi Makara-06 lebih baik dari prototipe pertama.

This essay shows the analysis of the performance of underwater prototype based on LCROV (Low Cost Remotely Operated Vehicle) named Makara-06. This prototype is designed because the minimum number of ROV development compared to the needs of unmanned maritime vehicle for Indonesian maritime. Makara-06 is designed with closed-frame type hull, have 3 Degree of Freedom and a low Center of Gravity to be able to maneuver in a stable condition to get accurate live streaming feedback. Analysis shows Makara-06 have good maneuverability with average maximum speed is 2 knot horizontally and 0.2 knot vertically. The next development is hoped to have more hydrodynamic feature in some part of the hull, have a more compact and rigid electrical system and can function autonomously so that the next Makara-06 can have a better performance and functions than the first prototype.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osen Fili Nami
"Autonomous Underwater Vehicle (AUV) adalah kapal selam tanpa awak yang beroperasi di bawah permukaan air dengan ukuran mini. AUV sangat penting kegunaannya terutama di negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Selain untuk kepentingan militer juga dibutuhkan untuk keperluan sipil. Untuk itu, pengembangan teknologi AUV sangat diperlukan dan bernilai strategis. Salah satu yang harus dikembangkan adalah teknologi kendali dinamik AUV. Pada tesis ini telah didesain model kendali AUV dengan pengendali Linear Quadratic Regulator (LQR), Proporsional Integral Derivatif (PID) dan Fractional Order PID (FOPID). Langkah pertama yang dilakukan adalah menurunkan model matematika AUV menjadi dua model yaitu depth model dan steering model. Langkah selanjutnya merancang pengendali stabilisasi sistem dengan metode pole placement dikarenakan model AUV tidak stabil. Kemudian mendesain model kendali LQR, PID dan FOPID. Untuk melakukan evaluasi perancangan ketiga pengendali tersebut dilakukan simulasi menggunakan MATLAB. Hasil dari simulasi ketiga pengendali telah berhasil didesain untuk mengendalikan stabilitas dan performansi keluaran model dengan baik. Pada depth model dapat dilihat dari steady state error-nya, dimana pengendali LQR sebesar 0.000067, pengendali PID sebesar 0.0039 dan FOPID sebesar 0.0079. Sedangkan pada steering model steady state error pengendali LQR sebesar 0.0011, pengendali PID sebesar 0.0019 dan FOPID sebesar 0.0085. Jika dibandingkan dari ketiga pengendali tersebut, pengendali LQR yang memberikan stabilitas dan performansi paling baik dalam menstabilkan sistem.

Autonomous Underwater Vehicle (AUV) is an unmanned submarine with a mini size which is very important, especially in Indonesia as an archipelagic country. Apart from military aims, it is also needed for civilian purposes. For this reason, the development of AUV technology is necessary and has a strategic value. One that should be developed is an AUV dynamic control technology. In this paper, an AUV control model has been designed with linear quadratic regulator (LQR), proportional integral derivative (PID), and Fractional Order PID (FOPID) controllers. The first step is to reduce the AUV mathematical model into two models, the depth model and the steering model. The next step is to design a system stabilization controller using the pole placement method because the AUV model is not stable. And then design the LQR, PID and FOPID control models. To evaluate the design of the three controllers a simulation has been done using MATLAB. The three controllers have been designed and the results are in accordance with the desired specifications. In the depth model, the steady state error for the LQR controller is 0.000067, the PID controller is 0.0039 and the FOPID is 0.0079. While in the steering model steady state error LQR controller is 0.0011, PID controller is 0.0019 and FOPID is 0.0085. LQR controller provides the best stability and performance in stabilizing the system compared to PID and FOPID."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Bayu Aji
"Jakarta sebagai Ibu kota negara, merupakan pusat perhatian public terhadap berbagai macam masalah yang muncul. Sebagai contoh adalah masalah banjir yang kian tidak terselesaikan, kota jakarta akhir-akhir ini sering sekali tergenang banjir baik yang dangkal bahkan sampai menggenangi atap rumah. Dalam suatu bencana alam, hal utama yang harus diperhatikan adalah keselamatan jiwa dari korban bencana tersebut, oleh karena itu dibutuhkan suatu sarana baru yang dapat mengakomodir pertolongan, dan sarana tersebut dapat mengatasi rintangan/halangan dalam membantu korban bencana, khususnya bagi para korban yang sudah tidak mempunyai daya atau kemampuan untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Penelitian ini mengulas tentang disain awal sebuah sarana angkut yaitu kendaraan amfibi yang sangat berguna dalam membantu korban banjir, karena Kendaraan ini dapat memasuki wilayah banjir yang keadaannya dangkal bahkan keadaan yang relatif dalam. Tulisan ini juga Menjelaskan stabilitas dari disain kendaraan amfibi tersebut. Hingga pengecekkan kemiringan maksimum agar dek tidak terbenam dan masuk air, sehingga dapat membahayakan jiwa penumpang.

Jakarta as the Capital City, was the public cynosure concerning all of emerging problems. For example, flooding disaster that is becoming is not finalized, jakarta recently often is suffused shallow flooding even suffusing housing roof. In a natural disaster, a principal thing of which must be paid attention is safety of human victim, therefore it must be required a new supporting facilities of which can accomodate salvation, and the supporting facilities can overcome all barrier to assisting disaster victim, especially to all the human victim which doesn't have a power to saving their own life.
This research study about initial designing of a supporting facilities that is amphibious vehicle, a real useful in assisting flooding victim. Because, this vehicle can enter the flooding region which the state is shallow, even more deep. this research also analyzed about the stability from designing the amphibious vehicle until checking the maximum inclination, which is the dek is immersion and entered water, so it can't causing an endanger passenger life.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38104
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Adrian Putranto
"Transportasi kapal telah menjadi salah satu komoditas utama dunia. Ada banyak cara untuk meningkatkan efisiensi transportasi laut, terutama komoditas antar negara bahkan antar pulau. Salah satunya dengan mengurangi hambatan pada lambung kapal. Teknik reduksi hambatan kapal yang akan diteliti di dalam percobaan ini adalah  teknik bubble drag reduction yang diperkenalkan oleh (Madavan, 1985) dan (Kodama, 2000). Pada percobaan kali ini akan dilakukan analisis injeksi gelembung mikro untuk mencari efisiensi aliran pada dinding lambung kapal dalam perhitungan numerik ANSYS FLUENT. Metode yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah Volume of Fluid dimana dimensi geometri yang dibuat berukuran 90mm x 10mm dengan letak injeksi gelembung berada di dinding pelat datar dengan jarak 30mm terhadap sumbu x. Variasi yang dilakukan merupakan variasi kecepatan injeksi gelembung sebesar 0m/s, 10.9m/s, 21.8m/s, 32.7m/s. Kemudian akan diberikan 10 titik dengan jarak 0.003mm dari dinding pelat untuk menentukan kecepatan aliran fluida dan menentukan efisiensi dari setiap aliran.

Ship transportation has become one of the world's main commodities. There are many ways to improve the efficiency of sea transportation, especially commodities between countries and even between islands. One of them by reducing the resistance on the hull of the ship. The ship drag reduction technique that will be investigated in this experiment is the bubble drag reduction technique introduced by (Madavan, 1985) and (Kodama, 2000). In this experiment, microbubble injection analysis will be carried out to find the flow efficiency on the hull wall in the numerical calculation of ANSYS FLUENT. The method that will be used in this experiment is Volume of Fluid where the dimensions of the geometry are 90mm x 10mm with the injection bubble located on a flat plate wall with a distance of 30mm from the x-axis. The variations carried out are variations in bubble injection speed of 0m/s, 10.9m/s, 21.8m/s, 32.7m/s. Then 10 points will be given with a distance of 0.003mm from the plate wall to determine the fluid flow velocity and determine the efficiency of each flow.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Wiranata
"Indonesia adalah negara maritim yang membutuhkan banyak armada kapal. Di samping itu, sekarang sedang maraknya penghematan energi. Banyak metode dalam penghematan energi seperti optimalisasi bentuk lambung, pelumasan menggunakan udara dan penggunaan cat biopolimer. Pada skripsi ini, akan dibahas penghematan energi dengan menggunakan pelumasan udara, yaitu micro bubble. Penelitian ini dilakukan dengan uji coba kapal tongkang pelat datar model di kolam percobaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aplikasi micro bubble terhadap hambatan total kapal.

Indonesia is a maritime country that requires a lot of fleet. In addition, now is the rise of energy savings. There are many energy saving methods in ship, such as hull optimalizations, air lubrications, and the use of bio polymer coating. This paper will discuss about study of air lubrication with micro bubble. The object of this study is flat plate barge model in attempt to determine how much the effect of micro bubble application to the ship’s total resistance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hary Mukti
"Perkembangan USV atau kapal tanpa awak di dunia sudah berkembang pesat. Desain lambung yang sering digunakan pun beraneka ragam, namun masih belum banyak yang menggunakan teknologi SWATH. Dalam penelitian ini dihasilkan sebuah inovasi desain pada bidang USV berbasis SWATH yang memiliki karakter hambatan yang rendah, bentuk kamuflase, memiliki daya muat yang besar, stabilitas yang baik, dan banyak fungsi yang tidak dimiliki oleh USV lainnya. Inovasi desain ini diberi nama Sea Ghost yang dapat dikembangkan agar dapat lebih canggih lagi di masa depan. Dari penelitian ini dihasilkan suatu grafik performa desain yang menggambarkan performa lambung USV dari berbagai tipe dan ukuran.

Development of USV or unmanned vessel in the world is growing rapidly. The usual hull designs are also varied, but most of them aren’t use SWATH technology. In this study, an innovative design in USV based on SWATH technology is obtained with characterization low resistance, camouflage form, large capacity, good stability, and more functions that are not owned by any other USV. This innovation named Sea Ghost which can be developed to become more sophisticated in future. A design performance graph is obtained from this study that depicts the USV hull performance of various types and sizes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>