Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husnaeni Fauziah Amani
"Penelitian terkait dengan pengungkapan yang terjadi di Instagram masih sedikit, padahal Indonesia merupakan pengguna Instagram terbesar di Asia-Pasifik. Penelitian ini ingin melihat faktor yang mempengaruhi keinginan pengguna Instagram dalam melakukan pengungkapan informasi pribadi. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan paradigma positivis. Teknik analisis yang digunakan adalah SEM AMOS. Responden penelitian ini adalah pengguna Instagram berusia 18-34 tahun dengan jumlah responden 383. Variabel yang dijadikan prediktor dari keinginan untuk melakukan pengungkapan informasi adalah sikap, keuntungan, pemahaman risiko, dan pemahaman kontrol. Dari sepuluh hipotesis yang diajukan, 5 hipotesis ditolak.
Hasil penelitian menemukan bahwa sikap memiliki pengaruh hanya pada pengungkapan informasi pribadi melalui perilaku komunikasi, tetapi tidak pada pengungkapan melalui profil. Keuntungan memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan informasi pribadi, baik melalui profil maupun melalui perilaku komunikasi. Pemahaman risiko memiliki pengaruh negatif terhadap sikap. Akan tetapi variabel pemahaman risiko tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan informasi pribadi di Instagram. Pemahaman kontrol tidak berpengaruh pada sikap yang dimiliki oleh pengguna Instagram. Variabel pemahaman kontrol berpengaruh pada pengungkapan informasi pribadi melalui perilaku komunikasi, tetapi tidak pada pengungkapan informasi melalui profil.

Indonesia is the largest Instagram user in Asia-Pacific, yet still lacking on research related to disclosure of personal information. This study aims to examine the factors that influence the willingness of Instagram users to disclose personal information. The factors attitude, benefit, perceived risk, and perceived control are analyzed in relation with the willingness to disclose personal information. This study uses quantitative analysis with the positivist paradigm. Data was collected via an online survey that was completed by 383 Jabodetabek users with age range 18-34 years old.
The results of this study show that only five from 10 proposed hypothesis are accepted. Instagram users attitudes significantly influence the willingness to disclose personal information by communicative actions, but not to the willingness to disclose personal information by profile. Benefit significantly influence the willingness to disclose personal information, by profiles and by communicative action. Perceived risk significantly has a negative influence to the attitude. Perceived risk does not influnece the willingness to disclose personal information on Instagram. Perceived control does not influence to the attitudes of Instagram users. Perceived control significantly influence the willingness to disclose personal information by communicative action, but not to the willingness to disclose personal information by profile.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnaeni Fauziah Amani
"Penelitian terkait dengan pengungkapan yang terjadi di Instagram masih sedikit, padahal Indonesia merupakan pengguna Instagram terbesar di Asia – Pasifik. Penelitian ini ingin melihat faktor yang mempengaruhi keinginan pengguna Instagram dalam melakukan pengungkapan informasi pribadi. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan paradigma positivis. Teknik analisis yang digunakan adalah SEM AMOS. Responden penelitian ini adalah pengguna Instagram berusia 18 – 34 tahun dengan jumlah responden 383. Variabel yang dijadikan prediktor dari keinginan untuk melakukan pengungkapan informasi adalah sikap, keuntungan, pemahaman risiko, dan pemahaman kontrol. Dari sepuluh hipotesis yang diajukan, 5 hipotesis ditolak. Hasil penelitian menemukan bahwa sikap memiliki pengaruh hanya pada pengungkapan informasi pribadi melalui perilaku komunikasi, tetapi tidak pada pengungkapan melalui profil. Keuntungan memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan informasi pribadi, baik melalui profil maupun melalui perilaku komunikasi. Pemahaman risiko memiliki pengaruh negatif terhadap sikap. Akan tetapi variabel pemahaman risiko tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan informasi pribadi di Instagram. Pemahaman kontrol tidak berpengaruh pada sikap yang dimiliki oleh pengguna Instagram. Variabel pemahaman kontrol berpengaruh pada pengungkapan informasi pribadi melalui perilaku komunikasi, tetapi tidak pada pengungkapan informasi melalui profil.

Indonesia is the largest Instagram user in Asia-Pacific, yet still lacking on research related to disclosure of personal information.  This study aims to examine the factors that influence the willingness of Instagram users to disclose personal information. The factors attitude, benefit, perceived risk, and perceived control are analyzed in relation with the willingness to disclose personal information. This study uses quantitative analysis with the positivist paradigm. Data was collected via an online survey that was completed by 383 Jabodetabek users with age range 18-34 years old.  The results of this study show that only five from 10 proposed hypothesis are accepted. Instagram users attitudes significantly influence the willingness to disclose personal information by communicative actions, but not to the willingness to disclose personal information by profile. Benefit significantly influence the willingness to disclose personal information, by profiles and by communicative action. Perceived risk significantly has a negative influence to the attitude. Perceived risk does not influnece the willingness to disclose personal information on Instagram. Perceived control does not influence to the attitudes of Instagram users. Perceived control significantly influence the willingness to disclose personal information by communicative action, but not to the willingness to disclose personal information by profile."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilo Hari Cahyono
"Indonesia memiliki jumlah pengguna Instagram terbesar keempat di dunia, selain itu Indonesia memiliki ecommerce adoption yaitu prosentase jumlah orang yang membeli barang melalui Internet tertinggi di dunia. Peluang tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh online store untuk memasarkan produknya melalui media instagram. Wanderlustbag adalah salah satu perusahaan rintisan yang menjual produk fashion di Instagram. Wanderlustbag saat ini mempunyai 11,700 follower dan setiap hari mengunggah konten secara rutin di Instagram, namun interaksi yang didapatkan masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat interaksi follower pada suatu akun online store di Instagram. Hasil penelitian ini akan memberikan rekomendasi langkah yang perlu dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan interaksi dengan follower. Metodologi yang digunakan menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Proses pengolahan data dilakukan menggunakan metode PLS-SEM melalui evaluasi measurement model, structural model, dan pengujian hipotesis. Hasil pengujian menyatakan bahwa faktor sociability, interactivity, popularity, dan community involvement memberikan pengaruh terhadap interaksi follower, namun physical attractiveness tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap interaksi follower.

Indonesia has the fourth largest number of Instagram users in the world, besides that Indonesia has e-commerce adoption, which is the highest percentage of people who buy goods via the Internet in the world. This opportunity should be used by online stores to market their products through Instagram media. Wanderlustbag is a startup that sells fashion products on Instagram. Wanderlustbag currently has 11,700 followers and uploads content regularly on Instagram every day, but the interaction is still very low. This study aims to analyze the factors that affect the level of follower interaction on an online store account on Instagram. The results of this study will provide recommendations for steps the company needs to take in order to increase interaction with followers. The methodology used is using quantitative methods by distributing questionnaires online. The data processing process is carried out using the PLS-SEM method through evaluation of measurement models, structural models, and hypothesis testing. The test results state that the factors of sociability, interactivity, popularity, and community involvement have an effect on follower interactions, but physical attractiveness does not have a significant effect on follower interactions."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Andini
"Media sosial Instagram menjadi sarana pilihan calon wisatawan untuk memperoleh informasi pra-perjalanan. Dengan kemudahan akses yang diberikan, calon wisatawan dapat memperoleh informasi dari konten Instagram feed dan story yang berisi ulasan pengalaman wisata dari pengguna lain. Namun, pencarian informasi dari media sosial dapat memberikan ekspektasi yang lebih tinggi dari realita dan menyebabkan diskonfirmasi terhadap harapan awal wisatawan. Dengan menggunakan teori konfirmasi ekspektasi (ECT) sebagai dasar teori dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus Pura Lempuyang Bali, penelitian ini meneliti tentang pembentukan ekspektasi lewat pencarian informasi dengan hashtag dan geotag di media sosial Instagram. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa konten dengan hashtag dan geotag dapat mempengaruhi pembentukan ekspektasi awal dengan cara meningkatkan visibilitas konten. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya tahap validasi yang dilakukan oleh para calon wisatawan setelah proses pengumpulan informasi awal dari ulasan pengguna yang dianggap kredibel sebagai bentuk dari manajemen ekspektasi untuk mengurangi potensi terjadinya diskonfirmasi.

Instagram is the preferred choice for potential travellers to get pre-travel information. With the ease of access provided, potential tourists can get information from Instagram content and story feeds that contain travel experience reviews from other users. However, information search from social media can cause higher expectations than reality and cause disconfirmation from tourists' initial expectations. By using Expectation Confirmation Theory (ECT) as a theoretical basis with a qualitative approach through Pura Lempuyang Bali case study, this research examines the formation of expectations through information search with hashtags and geotags on Instagram social media. The findings of this study indicate that content with hashtags and geotags can influence the formation of initial expectations by increasing the visibility of the content. In addition, this study also found a stage of validation conducted by potential tourists after the initial information gathering process of user reviews that were considered credible as a form of expectation management to reduce the potential for disconfirmation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debrina Adiyanti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepuasan penggunaan Instagram hotel dengan keinginan konsumsi hotel tersebut. Variabel-variabel kepuasan penggunaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kepuasaan penggunaan media sosial dengan dasar teori uses and gratification, yaitu informasi, kenyamanan, hiburan, ekspresi diri, dan interaksi sosial. Kelima variabel tersebut digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah keinginan konsumsi layanan hotel. Penelitian dilakukan secara survei menggunakan alat bantu kuesioner online. Populasi penelitian ini adalah para pengguna Instagram hotel yang melakukan bentuk interaksi pada akun Instagram hotel bintang lima di Jakarta, dengan sampel 104 orang. Analisis regresi linear berganda memperlihatkan bahwa tingkat kepuasan penggunaan media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap keinginan mengkonsumsi jasa hotel. Variabel yang paling besar pengaruhnya adalah informasi, diikuti dengan hiburan, ekspresi diri, dan kenyamanan; sedang interaksi sosial tidak berpengaruh secara signifikan.

This research was conducted to determine the influence of the level of satisfaction using Instagram hotel with the intention to consume the hotel services. The gratification variables which used in this research are social media usage variables with the theoretical basis of uses and gratification theory, there are information, convenience, entertainment, self expression, and social interaction. Those variables factors are used as independent variables in this study, while the dependent variable in this study is the intention of hotel services consumption. This research was conducted by survey using an online questionnaire tool. The population of this study is the hotel's Instagram users who do the form of interaction on the account of five star hotel's Instagram in Jakarta, with a sample of 104 people. Multiple linear regression analysis shows that the gratification variables of social media use can predict significantly the intention to consume hotel services. The most influential variables are information, followed by entertainment, self expression, and convenience while social interaction has no significant influence. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hutami
"

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi wacana kecantikan mainstream dan alternatif yang ada di dalam komentar konten instagram @overheardbeauty dan menunjukkan adanya wacana kecil lainnya yang turut membangun wacana di dalam Instagram @overheardbeauty.  Penelitian ini diawali dengan proposisi bahwa industri kapitalis menyusup ke dalam media sosial, termasuk ke dalam komunitas online @overheardbeauty yang ada di Instagram. Oleh karenanya, penting untuk mengecek masing-masing konten beserta tanggapan di dalam komentar unggahan tersebut. Penelitian ini menggunakan konsep wacana, instagram, serta kecantikan ideal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif serta menggunakan paradigma konstruktivis. Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi dokumen dan observasi non partisipan pada akun instagram @overheardbeauty. Dari penelitian ini ditemukan kesimpulan yaitu wacana alternatif dan arus utama ditemukan dalam anggota komunitas @overheardbeauty, namun akun @overheardbeauty masih dominan mmembahas wacana kecantikan arus utama, meskipun anggotanya memiliki kebebasan untuk mengungkapkan wacana yang terpecah-pecah di dalam kolom komentar. Beberapa wacana kecantikan baik arus utama maupun alternatif yang muncul dalam akun @overheardbeauty terbagi ke dalam topik besar seperti tinggi dan bentuk tubuh, kulit, gaya rambut, wajah, dan wacana kecil lainnya, seperti produk kecantikan dan biayanya.

 


This study aims at identifying mainstream and alternative beauty discourses in @overheardbeauty Instagram comments and show other small discourses that contribute to build beauty discourse on @overheardbeauty. This research begins with a proposition that the capitalist industry is infiltrated into social media, including the online community @overheardbeauty on Instagram. Therefore, it is important to check each contents along with the responses in the comment section. This research uses the concept of discourse, instagram, and ideal beauty. This research was conducted with a qualitative approach and using a constructivist paradigm. The data collection technique used in this study is to use document studies and non-participant observation. From this study, it was concluded that alternative and mainstream discourse was found in @overheardbeauty community members, but the @overheardbeauty account was still dominant in discussing mainstream beauty discourse, even though its members have the freedom to express various beauty discourses in the comments section. Some mainstream and alternative beauty discourses that appear on @Overheardbeauty account are divided into several major topics such as height and body shape, skin, hairstyle, face, and other small discourses, such as beauty products and their costs.

 

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Arfiani
"Ketergantungan seseorang pada media sosial dapat secara signifikan meningkatkan risiko pengambilan keputusan keuangan yang buruk, termasuk pada investor saham yang bergantung pada Instagram dalam pengambilan keputusan keuangan tanpa dibersamai dengan analisis yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor apa saja yang memiliki hubungan dengan ketergantungan investor pada Instagram dalam pengambilan keputusan investasi saham di BEI. Sebanyak 172 responden dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan accidental sampling dengan kriteria investor saham dan mengikuti akun Instagram yang berkaitan dengan saham. Uji Chi Square dan uji Rank Spearman dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor terhadap ketergantungan Instagram dalam pengambilan keputusan keuangan di BEI. Jenis kelamin, generasi, tingkat pendidikan, cognitive style, gullibility, literasi digital, dan literasi keuangan memiliki hubungan yang signifikan, sementara jenis pekerjaan dan pendapatan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap ketergantungan investor pada Instagram untuk pengambilan keputusan investasi saham di BEI.

Reliance on social media can significantly increase the risk of making bad financial decisions, including stock investors who relies on Instagram in making financial decisions without being accompanied by in-depth analysis. This study aims to investigate what factors have a relationship with investors' reliance on Instagram in making stock investment decisions on the IDX. 172 respondents in this study were selected using accidental sampling with the criteria of stock investors and following stock-related Instagram accounts. The Chi Square test and the Spearman Rank test were carried out to determine the effect of each factor reliance on Instagram in making financial decisions on the IDX. Gender, generation, education level, cognitive style, gullibility, digital literacy, and financial literacy have a significant relationship, while type of work and income have no significant relationship to investors' reliance on Instagram for making stock investment decisions on the IDX."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ari Prabaningtyas
"Di era digital, informasi mengenai kepustakawanan perlu memanfaatkan berbagai sumber informasi untuk mencapai audiens secara luas. Media sosial seperti Instagram dapat digunakan sebagai media diseminasi informasi yang cukup efisien dibandingkan dengan media komunikasi konvensional lainnya. Hal ini dikarenakan Instagram memiliki fitur-fitur yang mendukung untuk melakukan kegiatan penyebaran informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Instagram yang dilakukan oleh akun @bibliovora.id dalam menyebarkan informasi mengenai kepustakawanan, fitur-fitur yang sering diakses oleh pengikut, dan manfaat yang diperoleh pengguna dari diseminasi informasi bibliovora.id. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini yaitu pemanfaatan Instagram sebagai media diseminasi informasi pada akun Instagram @bibliovora.id digunakan dengan baik dimana pengelola menggunakan feeds, highlights, tagar, dan bio untuk mengunggah konten informasinya. Berdasarkan jenis-jenis fitur dalam akun Instagram tersebut, pengguna sering mengakses fitur seperti feeds dan highlights karena dinilai menarik perhatian dan isi konten yang variatif. Manfaat yang diperoleh pengguna dari konten informasi yang diunggah juga memperluas wawasan pengguna tentang ragam profesi di bidang kepustakawanan, tokoh-tokoh di dunia perpustakaan, kemampuan yang diperlukan pustakawan, dan perpustakaan.

In the digital era, information about librarianship needs to utilize various sources of information to reach users widely. Social media platforms, such as Instagram, can be used as a medium for disseminating information in a way that is considered quite efficient compared to other conventional communication media. This is because Instagram has features that support information dissemination activities. This study aims to determine the use of Instagram by the @bibliovora.id account in disseminating information about librarianship, features that are often accessed by followers, and the benefits that users get from disseminating bibliovora.id information. This type of research is qualitative with a case study method. Methods of data collection using observation, interviews, and literature study. Sampling in this study using convenience sampling. The analysis in this study uses an interactive model from Miles and Huberman. The results of this study are that the use of Instagram as a medium for disseminating information on the Instagram account @bibliovora.id is well used where managers use feeds, highlights, hashtags, and bio to upload informational content. Based on the types of features in the Instagram account, users often access features such as feeds and highlights because they are considered to attract attention and contain varied content. The benefits that users get from the information content also broaden users' insights about various professions in librarianship, figures in the world of libraries, the skills needed by librarians, and libraries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Veliana Safitri
"Hadirnya internet dalam kehidupan manusia telah memberi berbagai kemudahan bagi para penggunanya dalam aktivitas komunikasi dan interaksi sosial. Salah satu aplikasi yang berada di internet adalah Instagram, sebuah teknologi baru sebagai platform interaksi sosial seperti aktivitas penyebaran informasi. Kembalinya Gosha Rubchinskiy dalam ranah industri fesyen dunia sekali lagi menjadi pusat perhatian. GR-Uniforma merupakan brand pendatang baru milik Gosha Rubchinskiy yang juga sekaligus menjadi platform bagi Gosha sendiri untuk menyalurkan kecintaannya terhadap musik rave punk yang digabungkan ke dalam fashion. GR-Uniforma menggunakan media sosial Instagram sebagai medium penyebaran informasi karena Instagram dianggap sebagai teknologi yang berada di dalam cyberspace dan paling banyak digunakan secara instan oleh seluruh masyarakat dunia. Penelitian ini menggunakan pendekatan netnografi dalam pengumpulan datanya kemudian dianalisis berdasarkan teori Cyberculture milik David Bell untuk menggambarkan peranan media sosial Instagram sebagai medium utama penyebaran informasi brand asal Rusia, GR-UNIFORMA. Dari penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa Instagram memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk mendapatkan informasi terkait brand GRUniforma.

The presence of the internet in human life has provided various conveniences for its users in communication and social interaction activities. One of the applications on the internet is Instagram which is a new technology as a medium of social interaction such as disseminating information. The return of Gosha Rubchinskiy in the global fashion industry has once again become the center of attention. GR-Uniforma is Gosha Rubchinskiy's newcomer brand which also serves as a platform for Gosha himself to channel his love of rave punk music combined with fashion. GR-Uniforma uses social media Instagram as tool to spread their information, Instagram is considered a technology that exists in cyberspace and most widely used instantly by the entire world community. This study uses a netnographic approach in collecting the data and then the researcher will analysing it based on David Bell’s theory on Cyberculture to describe the role of Instagram as the main platform for marketing the information on the GR-UNIFORMA brand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maha, Ganesha Danida Indra
"Maraknya penggunaan sosial media Instagram memunculkan adanya kepentingan individu atau kelompok untuk terlihat oleh orang banyak. Begitu juga dengan kelompok orang Maluku di Belanda yang menggambarkan identitasnya lewat meme di Instagram @molukkersbelike. Penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana budaya orang Maluku di Belanda yang diwakilkan dalam sebelas meme Instagram @molukkersbelike. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan semiotika Peirce yaitu model segitiga makna: objek, representamen, dan interpretan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergeseran nilai dan praktik dalam karakter dan kehidupan orang Maluku di Belanda. Namun masih ada nilai-nilai orang Maluku yang dipertahankan

The rise of social media Instagram usage has brought up individual or groups intereset to be seen by people. Also Moluccan group in the Netherlands who communicate their identity through meme on Instagram @molukkersbelike. This research will reveal Moluccan culture in the Netherlands which are represented by eleven memes on Instagram @molukkersbelike. This research use Peirces Semiotics theory, namely the Triadic model of Peirce: object, representamen, and interpretant. The result of this research indicate that there is alteration in values and practices in the characteristic and custom of Moluccan in the Netherlands but there are values of Moluccans which still be maintained."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>