Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 246991 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afif Shidqi Ashari
"Terak merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan mineral yang masih dapat dimanfaatkan seperti contohnya pada bidang konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beton dari Ordinary Portland Cement (OPC) dengan campuran terak terhadap ketahanan korosi baja tulangan berdasarkan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dan Linier Polarization. Penelitian ini menggunakan terak akhir timah dan terak akhir nikel yang dicampurkan dengan OPC masing-masing sebanyak 0%, 30%, dan 40% dari berat total semen didalam beton. Rasio terak timah dan terak feronikel didalam beton adalah 1:1. Beton  dilakukan proses curing selama 28 hari lalu direndam di dalam larutan NaCl 3.5% selama 1 bulan sebelum pengujian korosi. Hasil menunjukkan baja di dalam campuran 40% terak memiliki ketahanan korosi yang paling baik dibandingkan dengan dua sampel.

Slag is side product of mineral processing that still beneficial such as in construction sector. This research intend to study about characteristics of Ordinary Portland Cement (OPC) concrete with slag mixture concrete against corrosion resistance of steel reinforcement embedded inside the concrete with Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) and Linear Polarization Method. There are two kind of slag used in this research, tin slag and ferronickel slag, mixed to OPC with many percentage that is 0%, 30%, and 40% from weight total of cement inside concrete. Ratio of tin slag and ferronickel inside the concrete is 1:1. Concrete has 28 days of curing time then concrete immersed in NaCl 3.5% solution for one month before  corrosion testing. Result shows steel that embedded in concrete with 40% slag mixture has better corrosion resistance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Cahyadi
"Terak akhir timah merupakan produk samping hasil peleburan terak-1 yang mengandung jenis oksida serupa dengan semen Portland OPC , yaitu SiO2, CaO, Al2O3, dan Fe2O3 sehingga terdapat potensi untuk diutilisiasi sebagai beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik OPC dan semen campuran terak-2 terhadap korosivitas material semen dan baja berdasarkan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS dan Cyclic Polarization. Penelitian ini menggunakan terak akhir timah Bangka yang dicampurkan dengan OPC masing-masing sebanyak 10 , 20 , dan 30 . Beton yang dicetak memiliki rasio 0.5 w/c dengan proses curing selama 28 hari lalu direndam di dalam larutan NaCl 3.5 selama 6 hari. Hasil analisa menunjukkan baja di dalam campuran 20 terak memiliki ketahanan korosi yang paling kompetitif dan stabil terhadap beton OPC murni, diikuti campuran 10 , dan 30 terak secara berturut-turut.

Final tin slag is a byproduct of slag 1 smelting process that contains similar oxides compared to Portland cement OPC , which is SiO2, CaO, Al2O3, and Fe2O3 so that there is potential to be initiated as a concrete. The aim of this research is to know the characteristics of OPC and cement of slag 2 mixture against corrosivity of cement and steel material based on Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS and Cyclic Polarization methods. This study uses final tin slag from Bangka mixed with OPC each of 10 , 20 , and 30 . The molded concrete has a ratio of 0.5 w c with 28 days curing process then immersed in a 3.5 NaCl solution for 6 days. The analysis shows that the steel in 20 slag 2 concrete mixture has the most competitive and stable corrosion resistance compared to original OPC concrete, followed by 10 , and 30 slag mixture respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Tri Aryani
"Kebijakan sistem zonasi digunakan dalam proses penyeleksian penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA yang diselenggarakan oleh negara. Tujuan kebijakan ini sebagai upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia untuk menghapus stigma eklusivitas sekolah unggulan dan sekolah non-unggulan. Dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tahun 2017 dan tahun 2018 masih ditemukan tindak kejahatan; tindak jual-beli kursi, kasus pungutan liar dan kasus pemalsuan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang baru muncul sejak diterapkan PPDB sistem zonasi.
Dalam penulisan ini menggunakan Routine Activity Theory untuk mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana peluang membentuk beberapa kasus kejahatan dalam proses pelaksanaan PPDB. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber laporan dan berita, serta wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa peluang kejahatan terbentuk akibat rentannya target, para pelaku yang termotivasi untuk melakukan tindak kejahatan dan lemahnya pengawasan yang cakap.

The school zoning system policy is applied in the process of selecting new student admissions (PPDB) for the level of junior and senior high school education held by the state. The purpose of the school zoning system is one of the government efforts inequitable education in Indonesia to eliminating the stigma of exclusivity in schools. In the implementation of new student admissions in 2017 and 2018, crimes are still found; seat purchases, extortion, and relief letter for students from disadvantaged families (SKTM) Forgery that has emerged since the PPDB zoning system were implemented.
This writing is using the Routine Activity Theory to identify and analyze how opportunities form several criminal cases in the process of implementing PPDB. Data collection is obtained from various sources of reports and news, as well as an interview. The result found that chances of crime formed are due to the vulnerability of the targets, the motivated offenders who willing to commit crimes and lack of capable guardians.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ibnu Surya Praja
"Terak feronikel adalah produk sampingan dari proses ekstraksi feronikel. Proses peleburan itu mengandung senyawa oksida seperti SiO2, CaO, Al2O3, dan Fe2O3. Kandungan senyawanya mirip dengan kandungan semen komersial merek Portland (OPC) yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan beton. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis pengaruh penggunaan terak feronikel sebagai campuran semen terhadap ketahanan baja tulangan dalam beton.
Penulis akan menganalisis perilaku korosi dari berbagai campuran semen OPC dan feronickel slag dengan variasi dalam penggunaan feronikel terak sebanyak 5%, 10%, 15%, 20% dengan semen OPC dalam proses pengawetan beton selama 28 hari. kemudian direndam larutan NaCl 3,5%. Wiil beton menggunakan metode polarisasi siklik untuk menganalisis perilaku pitting dan ketahanan korosi baja tulangan di lingkungan klorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baja dalam campuran beton terak 20% ditambahkan dengan semen OPC memiliki ketahanan korosi paling baik khususnya korosi pitting dibandingkan dengan variasi campuran lainnya.

Ferronickel slag is a by-product of the ferronickel extraction process. Smelting process that contain the oxide compounds such as SiO2, CaO, Al2O3, and Fe2O3. The compound content is similar to the content of Portland brand commercial cement (OPC) which is commonly used as raw material for making concrete. Therefore, this research will analyze the effect of using ferronickel slag as a cement mixture on the resistance of reinforced steel in concrete.
The author will analyze the corrosion behavior of various mixtures of OPC cement and ferronickel slag with variations in the use of Ferronickel slag as much as 5%, 10%, 15%, 20% with OPC cement in the process of curing concrete for 28 days then it is immersed 3.5% NaCl solution. The concrete wiil uses cyclic polarization method to analyze pitting behaviour and resistance corrosion of reinforced steel in chloride environment. The results show that the steel in the 20% slag concrete mixture added with OPC cement has resistance compared to other mixed variations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Hermawan
"Semen merupakan material utama yang digunakan pembuatan beton yang digunakan dalam konstruksi. Produksi semen OPC dapat meningkatan emisi CO2 global. Dengan abu terbang berbasis cofiring batubara dan biomassa dari PLTU dapat memberikan konstribusi dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG). Abu terbang sebagai material pozzolan dapat menjadi material pengganti sebagian semen Ordinary Portland Cement (OPC) dalam komposisi utama pembuatan beton. Dengan adanya unsur utama pozzolan Al2O3 SiO2 dan Fe2O3 dapat mengikat Ca(OH)2 membentuk reaksi sekunder kalsium silikat hidrat sehingga berdampak pada peningkatan kekuatan tekan beton. Pada penelitian ini dibuat beton  berdasarkan mix design dengan memanfaatkan abu terbang (fly ash), pengujian sifat mekanik beton yakni densitas, porositas, sorptivity yang didukung analisa komposisi kimia material beton serta karakteristik partikel abu terbang kemudian dilakukan analisa elektromia menggunakan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dan polarisasi untuk mengukur ketahanan korosi baja tulangan pada beton bertulang, juga uji karbonasi dalam memastikan adanya reaksi karbonasi dalam beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi spesimen beton mengandung abu terbang pada spesimen beton 10FA90OPC memiliki hasil uji mutu beton paling optimal dan ketahanan korosi paling baik dibandingkan dengan variasi campuran abu terbang lainnya 20FA80OPC. 30FA70OPC dengan densitas 2225,81 kg/m3, porositas 25,91 %, sorptivity 0,323 mm/s0.5 yang memiliki kekuatan tekan 32,9 MPa dengan laju korosi 0,25509 mm/year. Hasil uji EIS menunjukkan nilai ketahanan korosi pada baja tulangan dengan nilai impedansi tinggi untuk setiap variasi beton, hal ini dikonfirmasi dengan uji karbonasi pada semua variasi spesimen beton berwarna pink yang diartikan belum terjadi karbonasi. Dari penelitian ini dapat diketahui nilai yang paling optimal pada spesimen beton abu terbang pada variasi 10FA90OPC dibandingkan dengan variasi abu terbang lainnya jika dibandingkan dengan spesimen beton 100PPC sehingga akan menjadi alternatif dalam pemanfaatan abu terbang berbasis cofiring batubara dan biomassa sebagai material pengganti sebagian semen OPC pada pembuatan beton yang memiliki nilai mutu beton dan ketahan korosi relatif sama

Cement is the main material used to make concrete used in construction. OPC cement production can increase global CO2 emissions. With fly ash-based cofiring of coal and biomass from the power plant, it can contribute to supporting the SDGs. Fly ash as a pozzolanic material can be a partial replacement material Ordinary Portland Cement (OPC) in the main composition of concrete. In the presence of the main pozzolanic elements Al2O3, SiO2 and Fe2O3 can bind Ca(OH)2 to form a secondary reaction of calcium silicate hydrate so that it has an impact on increasing the compressive strength. In this study, we will make concrete based on the mix design by utilizing fly ash, testing the mechanical properties of concrete, namely density, porosity, sorptivity which is supported by analysis of the chemical composition of the concrete material and the characteristics of fly ash particles. Then, electrochemical analysis is carried out using EIS and polarization to analyze the corrosion resistance of reinforcing steel with proven by the carbonation test in confirming the presence of a carbonation reaction in the concrete. Based on the research results, the concrete specimen 10FA90OPC has an optimum values and highest corrosion resistance in comparing others variation 20FA80OPC, 30FA70OPC. It has a density of 2225,81 kg/m3, porosity 25,91%, sorptivity 0,323 mm/s0.5 and with a corrosion rate of 0,25509 mm/year. The results of the EIS test show corrosion resistance of reinforce steel with higher impedance for each variation of the concrete specimen, this is confirmed by the carbonation test on all variations of the pink concrete specimen which means that no carbonation has occurred. From this study, it can be seen that the most optimal value for fly ash concrete specimens in the 10FA90OPC variation compared to other variations of fly ash when compared to 100PPC concrete specimens so that it will be an alternative in the use of coal and biomass cofiring-based fly ash as a partial replacement material for OPC cement in the manufacture of concrete that has the same value of concrete quality and corrosion resistance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Budiarto
"Dross aluminium yang dihasilkan oleh industri peleburan aluminium dapat menyebabkan polusi udara dan pencemaran lingkungan, untuk itu pemanfaatan ulang dross aluminium sebagai pengganti sebagian pasir pada struktur beton diharapkan bisa mengurangi masalah lingkungan yang ditimbulkan dan bisa menjadi sumber bahan baku alternatif pengganti pasir. Dampak fraksi filler dross aluminium 0%, 5% dan 8% terhadap kekuatan tekan dikarakterisasi dengan compressive strength test pada umur beton 1, 3, 7 dan 28 hari. Ketahanan korosi struktur beton dipelajari dengan potentiodyanamic polarization dan electrochemical impedance spectroscopy. Kandungan ion klorida dianalisis menggunakan X-ray fluorescence spectrometry per ketebalan 10 mm dan perubahan struktur setelah siklus dry-immerse beton di lingkungan klorida selama 30, 60 dan 90 hari dievaluasi dengan scanning electron microscope. Hasil investigasi sifat mekanik beton menampilkan kekuatan tekan cenderung menurun dengan naiknya fraksi dross aluminium. Hasil uji elektrokimia menampilkan ketahanan korosi cenderung meningkat dengan naiknya fraksi dross aluminium, selain itu hasil polarisasi potensiodinamik juga menampilkan perpanjangan rentang pasivasi baja tulangan. Hasil karakterisasi X-ray fluorescence spectrometry menunjukkan peningkatan ion klorida terhadap waktu paparan dan kenaikan fraksi dross aluminium. Pengamatan struktur mikro membuktikan bahwa peningkatan konsentrasi ion klorida dipengaruhi oleh pola retak dan munculnya rongga udara dalam struktur beton. Kesimpulan menunjukkan bahwa modifikasi konsentrasi dross aluminium memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap struktur beton, kekuatan tekan dan ketahanan korosi.

Aluminum dross was produced by the aluminum smelting industry can induce air pollution and environmental defilement, therefore reused of aluminum dross as a partial replacement of sand in a concrete structure is intended to diminish the environmental problems and it can be an option source of raw material to replace sand. The impact of aluminum filler fraction of 0%, 5% and 8% on compressive strength was analyzed by compressive strength tests on concrete age of 1, 3, 7 and 28 days. Corrosion resistance of concrete structures was studied by potentiodyanamic polarization and electrochemical impedance spectroscopy. The chloride ion content was analyzed using X-ray fluorescence spectrometry every 10 mm thickness and structure evolution after concrete dry-immerse in the chloride environment for 30, 60 and 90 days were evaluated by scanning electron microscope. The results of the mechanical properties examination indicated compressive strength tend to alleviate with the increase the aluminum dross fraction. Electrochemical test results display that corrosion resistance tends to increase with increasing aluminum dross fraction, furthermore, potentiodynamic polarization results also indicate an extended range of reinforced bar passivation. The results of X-ray fluorescence spectrometry characterization showed a chloride ions enhancement towards the exposure time and aluminum dross fraction escalation. Micro structure verification prove that the concentration of chloride ions escalation is influenced by crack patterns and the appearance of air cavities in concrete structures. The consequences illustrate the strong influence of aluminum dross on concrete structure, compressive strength and corrosion resistance of concentrate modification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Geraldo Joseph Frideandra
"Perilaku korosi dari baja tahan karat duplex 2205 dan feritik 410s diamati dalam berbagai konsentrasi larutan sodium klorida. Rangkaian pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy pada suhu ruang. Metode ini dilakukan untuk mengamati impedansi dari material uji. Konsentrasi larutan klorida disiapkan dengan variasi 1, 2, 3, 4 dan 5 w.t. Hasil pengujian terhadap kedua sampel menyatakan bahwa sistem dengan ketahanan korosi paling rendah adalah sistem yang menggunakan 3,5 w.t sodium klorida, yang serupa dengan kandungan klorida air laut. Hasil pengujian juga menyatakan bahwa baja tahan karat duplex 2205 secara umum lebih tahan korosi dibandingkan dengan feritik 410s pada setiap konsentrasi klorida.

Corrosion behaviour of SS 2205 and SS 410s were investigated in various concentrations of aqueous sodium chloride solutions. Experimental work was carried out by using electrochemical impedance spectroscopy method at room temperature to evaluate the impedance of the system. Sodium chloride solutions were prepared with various concentration i.e. 1, 2, 3.5, 4 and 5 w.t. The testing results were represented by Nyquist plot for both alloys. It was observed that the lowest corrosion resistance of both alloys was at 3,5 w.t NaCl which was similar to typical seawater solution. It was also observed that SS 2205 had better corrosion resistance along with greater impedance than the SS 410s in every NaCl concentration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Boy Ahmad Aprilando
"Pengaruh substitusi terak baja sebagai agregat kasar pada kekuatan tekan dan korosi baja tulangan pada beton geopolimer berbahan dasar fly ash dalam air laut dan lingkungan hujan asam Nilai kuat tekan dievaluasi dengan mengukur beban maksimum yang dapat diterima menggunakan peralatan pengujian kompresi Kuat tekan tergantung pada beberapa faktor seperti waktu dan suhu curing serta proporsi pencampuran Kekuatan tekan beton geopolimer dengan substitusi terak baja lebih tinggi dibandingkan dengan beton geopolimer normal dengan agregat kerikil Nilai kuat tekan optimum ditemukan pada hari ketiga curing pada suhu 60oC untuk beton geopolimer dengan substitusi terak baja dan beton geopolimer normal Korosi tulangan dievaluasi dengan mengukur kepadatan arus korosi menggunakan polarisasi linear potensiostatik scan Laju korosi icorr baja tulangan dalam beton geopolimer dengan substitusi terak baja lebih tinggi dibandingkan dengan beton geopolimer normal tanpa terak baja dalam medium air laut Sedangkan dalam lingkungan hujan asam substitusi terak baja meningkatkan ketahanan korosi Laju korosi geopolimer beton dengan substitusi terak baja ditemukan lebih rendah dibandingkan dengan beton geopolimer normal Laju korosi sangat tinggi pada hari hari awal dan menurun seiring waktu.

The effect of steel slag substitution as coarse aggregate on compressive strength and corrosion of reinforcing steel in fly ash based geopolymer concrete in seawater and acid rain environment was studied The compressive strength was evaluated by measuring maximum acceptable load using compression testing equipment The compressive strength depends on several factors such as time and temperature of curing and mixing proportion The compressive strength of geopolymer concrete with steel slag substitution is higher as compared to normal geopolymer concrete with gravel aggregate The compressive strength optimum was found in the third day curing at temperature 60oC for both of geopolymer concrete with steel slag substitution and normal geopolymer concrete The reinforcement corrosion was evaluated by measuring the corrosion current density using liner polarization potentiostatic scan The Corrosion rate icorr of reinforcing steel in geopolymer concrete with steel slag substitution were found to be higher as compared to normal geopolymer concrete without steel slag in seawater medium Whereas in acid rain environment steel slag substitution increase corrosion resistance Corrosion rate geopolymer concrete with steel slag substitution were found to be lower as compared to normal geopolymer concrete The corrosion rate is very high early days and decreases by time "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Korosi baja tulangan dalam beton adalah permasalahan yang umum ditemui
dalam struktur konstruksi di sekitar lingkungan air laut. Penyebab utama korosi ini
adalah serangan ion klorida dari air laut yang akan menurunkan umur pakai dan
kualitas beton. Salah satu usaha untuk mengatasi terjadinya korosi ini adalah
penambahan zat yang dapat mengurangi laju korosi baja tulangan yang dikenal
dengan istilah inhibitor. Jenis inhibitor yang dapat digunakan antara lain adalah
Natrium benzoat. Inhibitor ini adalah jenis inhibitor organik yang akan
mengabsorbsi permukaan logam dan melindunginya dari korosi.
Penelitian ini menggunakan sampel baja tulangan dalam selimut beton
dengan penambahan konsentrasi inhibitor Natrium benzoat 0 I/m3, 35 L/mj, 45 L/ms
yang dicelup dalam air Iaut buatan (35 gpl). Penelitian dilakukan dari minggu ke-26
sampai 30 perendaman melanjutkan penelitian sebelumnya, yaitu minggu ke-3 dan
ke-4 selama curing Serta minggu ke-5 sampai ke-9 perendaman. Pengukuran yang
dilakukan adalah Iaju korosi dengan metode potensiodinamik (overpotensial +_ 20
mV dan scan rate 0,1 mV/menit) dan mekanisme inhibisi inhibitor dengan metode
Electrochemical Impedance Spectroscopy (porensiai AC 10 mV dan selang frekuensi
5000-0, 002 Hz). Spektra impedance hasil pengukuran EIS dipresentasikan dalam
bentuk kurva Nyquist dan Bode.
Hasil pengukuran potensiodinamik menunjukkan nilai Icorr ketiga variasi
Sampel yang hampir sama dan cenderung semakin meningkat dari minggu ke-26
sampai minggu ke -30. Sedangkan hasil pengukuran EIS dengan melakukan fitiing
kurva Nyquisi dan Bode dengan program Zview dari Scribner Associaies
menunjukan kondisi semua sampel baik dengan maupun tanpa inhibitor telah
terkorosi. Kondisi tersebut berdasarkan nilai Rp tahanan poIarisasi-nya dalam
rentang 250-2500 ohm/cm2 yang menunjukan Iaju korosi yang tinggi dan nilai CPE,”
tidak berada pada rentang 40-60 #F/cm. Jadi, penelitian minggu ke-26 sampai 30
ini menunjukan penambahan inhibitor Natrium benzoar kurang eféktif lagi
memproduksi baja tulangan dalam selimut beton dari proses korosi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>