Pergerakan lalu lintas kota Jakarta dihubungkan dengan jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Jaringan jalan ini memiliki volume lalu lintas tinggi karena terintegrasi dengan jalan tol lainnya yang menghubungkan antar kota dengan kota Jakarta. Kecenderungan jalan dengan volume lalu lintas padat apabila terjadi perbaikan jalan akan menimbulkan hambatan perjalanan mulai dari meningkatnya waktu perjalanan hingga tundaan panjang arus lalu lintas pada window time. Tundaan perjalanan tersebut menyebabkan kerugian bagi pengguna jalan. Penelitian ini mengkaji dampak perubahan kecepatan di zona kerja (work zone) dengan membagi dua area perkerjaan. Dari dua tipe ini dapat diketahui biaya yang dikeluarkan oleh pengguna jalan akibat tundaan perjalanan. Namun dari kerugian tersebut terdapat biaya perbaikan jalan yang menjadi tanggungan bagi pengelola jalan. Survey lalu lintas telah dilakukan di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi S menggunakan alat roadpod metrocount. Alat ini dapat menghitung penurunan kecepatan beserta volume lalu lintas pada dua lokasi zona kerja. Kerugian pengguna jalan akibat tundaan perjalanan dihitung dari biaya operasional kendaraan. Hasil dari penelitian ini didapat diketahui perubahan kecepatan rata-rata sebesar 53 km/h dan 59 km/h, kenaikan biaya operasional kendaraan sebesar 169 % dan 206 % akibat adanya penurunan kecepatan yang disebabkan oleh hambatan atau perbaikan jalan dan kenaikan total biaya pengguna jalan dengan biaya perbaikan jalan apabila mengalami tundaan penanganan.
The Jakarta city traffic movement is linked to the Jakarta Outer Ring Road (JORR) Toll Road. This road network has a high traffic volume because it is integrated with other toll roads that connect between cities and the city of Jakarta. The trend of roads with heavy traffic volume in the event of road repairs will cause travel obstacles starting from increasing travel time to the long delay in traffic flow at the window time. The travel delay caused losses to road users. This study examines the impact of changes in speed in the work zone by dividing the two work areas. From these two types, it can be seen the costs incurred by road users due to the delay in travel. However, from these losses there are costs for road repairs that are borne by road managers. Traffic surveys have been carried out on the Jakarta Outer Ring Road Toll Road (JORR) section S using the roadpod metrocount tool. This tool can calculate the decrease in speed along with the volume of traffic in the two locations of the work zone. Loss of road users due to travel delay is calculated from vehicle operating costs. The results of this study are known to change the average speed of 53 km/h and 59 km/h, an increase in vehicle operating costs by 169% and 206% due to a decrease in speed caused by road repairs and an increase in total road user costs with the cost of repairing the road if a delay occurs.
"Cibubur termasuk ke dalam kawasan yang akan dilakukan pengembangan sistem jaringan transportasi perkeretaapian berupa light rail transit. Pengembangan transportasi berupa LRT tentu diikuti dengan munculnya potensi bangkitan dan tarikan perjalanan baru stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh operasional stasiun LRT di kawasan Cibubur terhadap pelayanan lalu lintas jaringan jalan sekitarnya dan mengajukan alternatif rencana pengembangan untuk langkah optimasi pelayanan lalu lintas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan perangkat lunak VISSIM untuk simulasi model lalu lintas yang telah dibuat. Metode double constraint gravity model digunakan untuk membentuk matriks asal tujuan tahun dasar 2019. Dalam menentukan matriks asal tujuan tahun operasional LRT 2021, penulis menggunakan pendekatan growth rate. Penulis mengevaluasi hasil simulasi dari perencanaan stasiun LRT PT. Adhi Karya dengan skenario alternatif pengembangan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa operasional stasiun LRT Cibubur berdampak negatif terhadap pelayanan lalu lintas sekitar. Hal ini dapat dilihat dari kecepatan rata-rata jaringan yang mengalami penurunan dari 14 km/jam menjadi 6-9 km/jam. Delay average jaringan juga mengalami kenaikan dari 191 detik/kendaraan menjadi 351-733 detik/ kendaraan. Stop average jaringan juga mengalami kenaikan dari 10 detik/ kendaraan menjadi 23-50 detik/kendaraan. Dan nilai delay stop average juga mengalami kenaikan dari 75 detik/kendaraan menjadi 144-393 detik/kendaraan. Dari alternatif skenario pengembangan yang diusulkan, terpilih alternatif pembuatan flyover sebagai akses langsung dari dan menuju Jl.Transyogi sebagai pilihan terbaik untuk optimasi pelayanan jaringan jalan.
Cibubur is one of the area will be developed by the railway transportation network system in the form of light rail transit. Light rail transit development is obviously followed by the emergence of potential generation and attraction of the station’s new trips. This study aims to analyze the influence of Cibubur LRT station operational on the services of the surrounding road network traffic and also propose alternative development plan for the optimization of traffic services. In this study the author uses VISSIM for the traffic models simulation. The double constraint gravity model is used to form the origin destination matrix (OD) of the base year 2019. In determining the OD matrix of the LRT operational year 2021, growth rate approach is used. The author evaluates the simulation results of Cibubur LRT Station according to PT. Adhi Karya masterplan and the alternative scenarios which are proposed. The results obtained showed that the operation of the Cibubur LRT Station had a negative impact on surrounding traffic services. This can be seen from the average speed of the network which has decreased from 14 km / h to 6-9 km / hr. Delay average network also increased from 191 seconds / vehicle to 351-733 seconds / vehicle. Stop average network also increases from 10 seconds / vehicle to 23-50 seconds / vehicle. And the stop average delay also increases from 75 seconds / vehicle to 144-393 seconds / vehicle. From the alternative development scenarios proposed, it was chosen to make flyover as direct access from and to Jl. Transyogi as the best choice for optimizing road network services.
"