Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Permata Sari
"Penelitian ini membahas tentang perubahan perilaku sosial anak di Yayasan Nara Kreatif dan faktor pendorong dan penghambat perubahan perilaku sosial anak di Yayasan Nara Kreatif sebagai layanan berbasis kelembagaan substitusi dengan studi kasus dua anak asuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan perilaku sosial anak di yayasan terlihat pada tahap awal dan tahap implementasi rencana pengasuhan. Studi kasus ini dilakukan pada dua anak asuh karena mereka adalah 2 dari 30 anak asuh yang memiliki latar belakang unik yaitu sebagai mantan anak jalanan, dorongan yang kuat terhadap kehidupan masa lalunya sebelum menjadi anak asuh dan perbedaan cara anak asuh mengartikan layanan yang mereka berikan. oleh yayasan menjadi faktor pendukung atau faktor penghambat perubahan perilaku pada anak asuh.

This research discusses changes in children's social behavior at the Nara Kreatif Foundation and the driving and inhibiting factors for changing children's social behavior at the Nara Kreatif Foundation as an institutional-based substitution service with a case study of two foster children. This research uses a qualitative approach with the type of case study research. The result of this study is that changes in children's social behavior in foundations can be seen at the early stages and the implementation stages of the parenting plan. This case study was conducted on two foster children because they are 2 out of 30 foster children who have a unique background, namely as former street children, strong encouragement towards their past life before becoming foster children and the differences in how the foster children interpret the services they provide. by the foundation to be a supporting factor or inhibiting factor for behavior change in foster children."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Ananda Wahyu Utamie
"Kelekatan merupakan salah satu kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi pada anak di samping pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya seperti kebutuhan fisik dan aktualisasi diri. Anak-anak yang terlahir dari keluarga atau kondisi yang kurang betuntung membuat kebutuhan-kebutuhan dasar mereka tidak terpenuhi sehingga mereka memerlukan pengasuhan alternatif dari lembaga pengasuhan. Pengasuhan alternatif merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan dan perlindungan anak bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar. Penelitian terdahulu menemukan bahwa anak yang mendapatkan pengasuhan alternatif berisiko memiliki masalah pada kelekatan, masalah kepribadian, kriminalitas, kesehatan mental, hingga rendahnya kompetensi pendidikan. Oleh karena itu, pengasuh sebagai pengganti orang tua kandung bertugas untuk untuk memberikan akses kepada anak untuk mengurangi masalah mental, mengubah outcome negatif menjadi positif, dan meningkatkan kesejahteraan mereka bagi masa depan anak melalui pembentukan kelekatan yang aman. Anak yang memiliki kelekatan aman akan memiliki kepercayaan dan perilaku positif serta meningkatnya kemampuan interpersonal dan emosonal yang efektif sehingga penting bagi anak untuk memiliki kelekatan aman dengan pengasuhnya. Penelitian ini membahas tentang proses pembentukan kelekatan yang dilakukan oleh pengasuh dalam membangun kelekatan dengan anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama (PSAA PU) 3 Tebet. Anak asuh di PSAA PU 3 Tebet merupakan anak yang memiliki latar belakang keluarga tidak mampu, korban perceraian orang tua, dan anak yatim/piatu. Pengasuh berperan untuk memenuhi kebutuhan emosional anak dengan menciptakan hubungan yang dekat dan berkualitas antara orang tua dan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi literatur, serta observasi lapangan. Penelitian ini dilakukan selama enam bulan sejak Juli – Desember 2023. Terdapat delapan informan dalam penelitian ini yang terdiri dari seorang Kepala Satuan Pelaksana Pembinaan, satu orang Pekerja Sosial, dua orang pengasuh, serta empat orang anak asuh. Penelitian ini menemukan bahwa pengasuh melakukan berbagai upaya untuk membangun kelekatan dengan anak asuh sejak anak baru masuk ke panti. Bentuk upaya tersebut dimulai dengan melakukan pendekatan pada anak asuh baru, yaitu merangkul anak yang kesepian, membuat suasana panti yang nyaman bagi anak, dan membantu membuat anak menjadi mandiri. Kemudian, dalam melakukan interaksi dalam keseharian pengasuh dan anak asuh, yaitu menanyakan kabar dan kondisi anak, mendampingi kegiatan anak, membantu anak dalam menyelesaikan masalah, serta memberikan nasihat dan motivasi. Selanjutnya, pengasuh juga membantu anak untuk menaati aturan yang ada di panti. Upaya membangun kelekatan yang dilakukan oleh pengasuh menghasilkan kelekatan yang aman (secure attachment) dan kelekatan tidak aman (avoidant attachment) pada anak asuh. Anak dengan kelekatan aman memiliki ix Universitas Indonesia hubungan yang dekat, saling terbuka, dan percaya. Anak dengan kelekatan aman memiliki inisiatif tinggi untuk bercerita dan tidak ragu untuk menceritakan masalah pribadinya kepada pengasuh. Anak dengan kelekatan aman juga menganggap bahwa pengasuh merupakan orang tua mereka yang dapat dipercaya dan diandalkan. Sebaliknya, anak dengan kelekatan tidak aman sering menghindar dari pengasuh, tidak memiliki keterbukaan, dan tidak memiliki kepercayaan. Anak juga senang menyendiri di panti serta menganggap pengasuh sebagai orang asing yang mengganggu mereka. Di PSAA PU 3 Tebet, sebagian anak mengalami perubahan kelekatan dari tidak aman menjadi aman pada pengasuhnya setelah melalui proses interaksi yang dibangun pengasuh selama bertahuntahun. Pemenuhan hak dan kebutuhan anak asuh akan membuat anak mencapai kondisi well-being atau sejahtera di mana anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Attachment is one of the psychological needs that must be fulfilled in children, alongside the fulfillment of other basic needs such as physical needs and self-actualization. Children born into less fortunate families or conditions may have unmet basic needs, necessitating alternative caregiving from childcare institutions. Alternative caregiving is one of the government's efforts to realize the well-being and protection of children from economically disadvantaged families and those left without proper care. Previous research has found that children receiving alternative caregiving are at risk of issues related to attachment, personality, criminality, mental health, and low educational competence. Therefore, caregivers serving as substitutes for biological parents are tasked with providing access to children to reduce mental problems, transform negative outcomes into positive ones, and enhance their well-being for the future through the formation of secure attachments. Children with secure attachments tend to have trust, positive behavior, increased interpersonal and emotional effectiveness, making it crucial for children to have secure attachments with their caregivers. This study discusses the process of attachment formation carried out by caregivers in building attachments with foster children at the Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama (PSAA PU) 3 Tebet. Foster children at PSAA PU 3 Tebet come from low-income families, victims of parental divorce, and orphans. Caregivers play a role in fulfilling the emotional needs of children by creating close and quality relationships between parents and children. This research employs a qualitative approach with descriptive research. Data collection includes in-depth interviews, literature reviews, and field observations, conducted over six months from July to December 2023. The study involves eight informants, including the Head of the Implementation Unit for Development, a Social Worker, two caregivers, and four foster children. The findings reveal that caregivers make various efforts to build attachments with foster children from their initial entry into the shelter. These efforts include approaching new foster children, comforting lonely children, creating a comfortable environment, and assisting children in becoming more independent. Additionally, daily interactions involve checking on the child's well-being, accompanying them in activities, helping them solve problems, providing advice, and motivation. Caregivers also aid children in adhering to the institution's rules. The attachment-building efforts result in both secure attachment and avoidant attachment in foster children. Children with secure attachments have close, open, and trusting relationships. They show a high initiative in sharing and have no hesitation in discussing personal problems with caregivers, considering them trustworthy and reliable parental figures. Conversely, children with avoidant attachment often avoid caregivers, lack openness, and trust. They prefer solitude in the shelter and view caregivers as interfering strangers. In PSAA PU 3 Tebet, some children undergo a shift from insecure to secure attachment with their caregivers after years of interaction. Fulfilling the rights and needs of foster children xi Universitas Indonesia contributes to their well-being, allowing them to grow and develop optimally while maximizing their potential."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McCandless, Boyd R
New York: Holt Reinhard and Winston, 1967
612.65 MCC c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Vonica
"Skripsi ini membahas mengenai sistem attachment yang terbentuk antara anak yang tinggal terpisah di panti dengan orang tua kandungnya. Studi ini dilakukan pada anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Putra Utama 3 Tebet. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan mengenai proses attachment, tahapan pembentukan attachment yang terjadi pada anak dengan orang tuanya serta bentuk attachment yang terbangun diantara keduanya. Fenomena masuknya anak kedalam panti karena ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar anak membuat anak mengalami keterbatasan interaksi dengan orang tuanya. Terbatasnya interaksi dan tidak adanya upaya orang tua untuk menjaga komunikasi mereka inilah yang mempengaruhi kualitas attachment diantara keduanya. Akibatnya, kelekatan anak dengan orang tuanya menjadi tidak aman sehingga membuat mereka mencari kedekatan dengan figur lain seperti teman sebayanya. Penelitian ini juga menyarankan agar orang tua dan juga pihak panti sosial berupaya menjaga attachment yang aman antara anak asuh dengan orang tua kandungnya dengan mengadakan pertemuan rutin dan memberikan informasi, pengetahuan dan motivasi mengenai pentingnya attachment bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa yang akan datang.

This thesis discusses the attachment system that is formed between children who live separately in the orphanage with their biological parents. This study was conducted on foster children who live at Putra Utama 3 Tebet Orphanage. This research is qualitative research with a descriptive design. The results of the study illustrate the attachment process, the stages of attachment formation that occur in children with their parents, and the form of attachment that is built between them. The phenomenon of the entry of children into homes because of the inability of parents to meet the basic needs of children makes children experience limited interaction with their parents. Limited interaction and the absence of parental efforts to maintain their communication is what affects the quality of attachment between the two. As a result, the attachment of children to their parents becomes insecure so that it makes them look for closeness with other figurs such as their peers. This study also recommends that parents and social care institutions strive to maintain safe attachments between foster children and biological parents by holding regular meetings and providing information, knowledge, and motivation about the importance of attachments for the future growth and development of children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayu Citra Andini
2004
S3498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaudensia Diana K. F.
"Penelitian dengan judul Faktor-faktor yang Mendorong Prestasi Belajar Anak Asuh (Studi Kasus Terhadap 5 Orang Remaja Panti Asuhan Vincentius Putera Jakarta Yang Berprestasi Belajar Sangat Baik) ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor internal dan ekstemal yang dapat menjadi pendorong prestasi belajar anak asuh di Panti Asuhan Vincentius Putera Jakarta. Faktor internal adalah segala faktor yang berasal dari dalam din anak asuh yang mendorong prestasi belajamya, dan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri anak asuh yang mendorong prestasi belajamya.
Latar belakang pemilihan topik penelitian ini adalah tingginya prestasi belajar beberapa orang anak asuh di Panti Asuhan Vincentius Jakarta yang sedang berada pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sint Joseph Jakarta. Padahal, para penghuni Panti Asuhan Vincentius Putera secara umum merupakan anak-anak yang mempunyai masalah di dalam keluarga, Sebagian besar kasus ditemukan bahwa para anak asuh tersebut berasal dari keluarga miskin dan tidak mengenal orang tua sejak dari bayi. Kurangnya kasih sayang serta dukungan keluarga merupakan faktor-faktor yang sesungguhnya sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. Pada dasamya, anak asuh yang menjalani kehidupan sehari-hari dalam lingkungan panti asuhan adalah anakanak bermasalah. Namun, dalam kondisi tersebut, tetap ditemukan adanya anakanak penghuni panti asuhan yang mempunyai prestasi akademik bagus. Situasi ini sangat menarik untuk diamati, sehingga ditetapkan sebagai topik dalam penelitian ini, yang secara khusus akan mendeskripsikan tentang faktor-faktor pendorong berprestasi anak asuh dengan studi kasus terhadap remaja di Panti Asuhan Vincentius Putera Kramat Raya 134 Jakarta Pusat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini adalah Panti Asuhan Vincentius Putera Jalan Kramat Raya 134 Jakarta Pusat. Janis sampling (type of sampling) penelitian ini adalah non-probability sampling atau nonrandom sampling. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tiga teknik yaitu wawancara mendalam (indepth interview), observasi, serta menggunakan data non manusia (sekunder) dan dianallsis secara deskriptif kualitatif.
Pembahasan dalam penelitian tentang faktor-faktor pendorong berprestasi ini menggunakan teori dari beberapa pakar pendidikan dan psikologi yang membahas tentang faktor internal (intrinsik) dan eksternal (ekstrinsik) yaitu Sobur, Hakim, Makmun, Munandar, dan lain-lain. Teori tersebut menekankan bahwa faktor dan dalam diri individu (internal) dan faktor Iingkungan dari luar diri individu (ekstemal) sebagai faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berprestasi. Melalui penelitian ini, maka akan dikaji faktor-faktor pendorong tersebut dalam setting panti asuhan dengan informannya adalah 5 orang remaja berprestasi di Panti Asuhan Vincentius Putera yang sedang mengikuti pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan Sint Joseph Kramat Raya Jakarta Pusat.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor internal yaitu faktor fisik dan psikis, serta faktor ekstemal dari Panti Asuhan Vincentius Putera berupa fasilitas belajar, peran pengasuh, waktu belajar, dan peraturan maupun dari SMK Sint Joseph berupa fasilitas belajar, bimbingan dan pendampingan, metode belajar dan peraturan menjadi pendorong prestasi belajar anak asuh di Panti Asuhan Vincentius Patera. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan rekomendasi terhadap pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan anak seperti; sekolah dan panti asuhan untuk lebih memberikan perhatian terhadap masalah pendidikan anak, khususnya pendidikan bagi anak-anak panti asuhan.

The Thesis which title The Study Achievement Stimulating Factors for Foster Child (Case Study to 5 adolescents at Vincentius Putra Foster Care that over achiever). Purposes of the research is to describe study achievement stimulating factors both internal and external factors at Vincentius Putra Foster Care Jakarta. Internal factors are all factors that coming from foster child itself, and external factors are all factors that coming from the environment of foster child.
The topic had been choseen based on the fact that some of the foster child at Vincentius Putra Foster Care in the senior high school (SMK Sint Joseph) are over achiever students, whereas the children is coming from the broken family. In many cases found that the children who lived in Vincentius Putra Foster Care that they family is poor, and some of them never known they family since they were born. The less of passion and support from family was dominant factors that will be giving an influence for children growth and development, both physically and mentally in future time. In generally all the children that living in Vincentius Putra Foster Care are disorder children. But, in that unopportunity condition, still found some of the foster child that can reached over achievement than others. This situation is interesting to look deeply by social research methods to esspecially describe achihevment stimulating factors, both internally and externally, by case study to five over achiever adotesence at Vincentius Putra Foster Care that study at SMK Sint Joseph Kramat Raya 134 Jakarta.
This study uses qualitative method with case study as a approaching method. The research locate in Vincentius Putra Foster Care at Jalan Kramat Raya 134 Jakarta Pusat. Type of sampling uses non-probability sampling or nonrandom sampling. The technique to determine sampling is purposive. The data is collecting by three ways such as indepth interview, observation, and study documentation. All the data analizing uses descriptive-qualitative. The informants needed 12 person, consist of five foster children, three SMK Sint Joseph teachers, and four Vincentius Putra Foster Care Officers.
The research uses some theories such as Sobur, Hakim, Makmun, Munandar, and Jane Hams. The theories stress internal and external factors as a stimulating factors that influencing foster children in a study. Through this research, all those factors will be telling about internal and external factors that influence foster children that living in Vincentius Putra Foster Care and study at SMK Sint Joseph.
In the last chapter, known that of the research about internal and external factors (facilities, officers, study schedule, and rule) conclude that all factors are stimulated foster child to be over achiever at Vincentius Putra Foster Care. Thus, as a recomendation to goverment, education institution, and other foster care to give more seriuously to about education for children, especially children that living in foster care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azza Maulydia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan prinsip-prinsip Parent-Child Interaction Therapy PCIT dalam mengatasi perilaku disruptive pada anak usia 7 tahun dengan Attention Deficit/Hyperactivity Disorder ADHD . PCIT digunakan untuk meningkatkan keterampilan orangtua dalam melakukan interaksi positif dengan anak dan keterampilan dalam mendisiplinkan anak. Kedua keterampilan tersebut kemudian akan meningkatkan kualitas pengasuhan orangtua, sehingga perilaku disruptive anak menurun. Perilaku disruptive diukur dengan menggunakan alat ukur Eyberg Child Behavior Inventory ECBI . Keterampilan orangtua diukur menggunakan Dyadic Parent-Child Interaction Coding System III DPICS-III . Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip PCIT efektif dalam menurunkan perilaku disruptive dari rentang klinis menjadi rentang normal pada anak usia 7 tahun dengan ADHD.

This research was conducted to see the principle implementation of Parent Child Interaction Therapy PCIT effectivity to deal with disruptive behavior in school aged child with Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD . PCIT used to increasing parents skills when interacting positively with their child and skill to dicipline their child. Both of those skills will increasing quality of their parenting, therefore disruptive behavior will reduce. To evaluate the effectiveness of the result, the study measured development of interaction between the mother and child using the Dyadic Parent Child Interaction Coding System III DPICS III and the disruptive behavior intensity using Eyberg Childhood Behavior Inventory ECBI . The result indicate that the principals used in PCIT effective to overcome disruptive behavior on 7 year old with ADHD."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Agustina Murpratiwi
"Disruptive behavior merupakan salah satu bentuk perilaku bermasalah pada anak. Disruptive behavior perlu mendapatkan intervensi sedini mungkin agar tidak berkembang menjadi gangguan yang lebih serius. Mengingat disruptive behavior secara signifikan dipengaruhi oleh hubungan yang tidak baik antara orang tua dan anak akibat pola asuh yang keliru menggunakan kekerasan fisik dan agresifitas verbal maka intervensi yang dilakukan harus melibatkan orang tua untuk memperbaiki hubungan orang tua dengan anak sehingga diharapkan dapat menurunkan disruptive behavior. Parent child interaction therapy PCIT dipilih karena PCIT menyasar pada terciptanya interaksi yang hangat dan positif antara anak dan orang tua melalui aktivitas bermain serta membentuk kepatuhan dan kedisiplinan pada anak yang diharapkan sejalan dengan penurunan disruptive behavior. Dengan menggunakan single subject design, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah penerapan prinsip-prinsip PCIT efektif dalam menurunkan disruptive behavior pada seorang anak perempuan berusia 7 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan disruptive behavior pada anak yang dipengaruhi oleh hubungan anak dan ibu yang membaik setelah ibu mendapatkan pengetahuan mengenai keterampilan dalam berinteraksi dan mendisiplinkan anak. Ini membuktikan bahwa PCIT efektif dalam menurunkan disruptive behavior pada anak.

Disruptive behavior is one of the behavior problems in children. Disruptive behavior needs an early intervention so it doesn rsquo t develop into a serious disorder. Some disruptive behaviors are significantly influenced by bad relationships between parents and children due to false parenting usually using physical violence and verbal aggressiveness so it needs an intervention that involve parents and improve parent child relationships to reduce disruptive behavior. Parent child interaction therapy PCIT aims in creating a warm and positive interaction between child and parent through play activities. PCIT also helps parent to shape compliance and discipline in their child which expected in line with reduction of disruptive behavior. Using single subject design, this study was conducted to evaluate whether the implementation of PCIT principles was effective in reducing disruptive behavior in a 7 years old girl. The results showed reduction in child disruptive behavior affected by improved child and maternal relationships after the mother gained knowledge on skills in interacting and disciplining children. This proves that PCIT was effective in reducing child disruptive behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T51607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schaefer, Charles E.
Jakarta: Restu Agung , 2003
155.4 SCH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Naurah Khairunnisa
"Peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak, namun tidak semua anak beruntung untuk hidup dengan kondisi orang tua yang lengkap. Beberapa anak harus hidup terpisah dengan orang tuanya, lebih spesifiknya yaitu mengalami pemisahan dengan ibu yang berhadapan dengan hukum. Tidak hadirnya sosok ibu sebagai pengasuh utama pada anak ditemukan berdampak terhadap keberfungsian sosial pada anak. Kajian literatur ini mengkaji tiga penelitian yang dilakukan pada tahun 2018, 2019, dan 2021 sebagai acuan utama dalam menganalasis dampak pemenjaraan ibu pada anak. Peneliti menggunakan indikator keberfungsian sosial dan konsep child safeguarding and promoting welfare dalam melakukan kajian pada temuan dari ketiga penelitian acuan utama. Berdasarkan hasil kajian kritis yang dilakukan, ditemukan bahwa mayoritas anak dengan ibu berstatus narapidana mengalami permasalahan pemenuhan kesejahteraan emosional, akademis, serta dalam berperilaku dan mengelola emosi. Kajian mengenai anak yang memiliki ibu berstatus narapidana ini diharapkan mampu menjadi referensi tambahan dalam pembahasan mengenai perlindungan dan peningkatan kesejahteraan anak.

The role of parents is very important in children's growth and development, but not all children are lucky to live with complete parental conditions. Some children have to live separately from their parents, more specifically, experiencing separation from mothers who face the law. The absence of a mother figure as the primary caregiver in children was found to have an impact on social functioning in children. This literature review examines three studies conducted in 2018, 2019, and 2021 as the main reference in analyzing the impact of maternal imprisonment on children. Researchers used indicators of social functioning and the concept of child safeguarding and promoting welfare in conducting a study on the findings of the three main reference studies. Based on the results of critical studies conducted, it was found that the majority of children with mothers who are prisoners experience problems fulfilling emotional well-being, academics, as well as in behaving and managing emotions. The study of children who have mothers with inmate status is expected to be an additional reference in discussions about protecting and improving child welfare."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>