Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bisuk Billy Burton
"Tahun 2017 merupakan tahun dimana jumlah penduduk dengan status bercerai di Indonesia terbanyak sepanjang beberapa tahun kebelakang dan jumlah ini di proyeksikan akan terus bertambah hingga sepuluh tahun mendatang. Jika jumlah penduduk bercerai terus mengalami peningkatan, bukan tidak mungkin dampak-dampak dari perceraian itu sendiri akan semakin dirasakan baik oleh pasangan yang bercerai maupun pada anggota keluarga lainnya. Menurut Dirjen Badan Peradilan Agama, Mahkamah Agung terdapat tiga belas alasan terjadinya perceraian di Indonesia dimana ke-tiga belas alasan tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar yaitu faktor ekonomi, sosial dan demografi. Pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada pengaruh faktor demografi dan ekonomi terhadap status perkawian penduduk di Indonesia. Dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2017 dan dengan menggunakan metode Multinomial Logistic Regression, penelitian ini menemukan bahwa sex ratio secara statistik signifikan mempengaruhi kemungkinan terjadinya cerai baik cerai hidup maupun cerai mati dimana semakin tinggi sex ratio maka kemungkinan terjadinya cerai akan berkurang. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin lama usia perkawinan pasangan maka kemungkinan terjadinya cerai akan meningkat baik cerai hidup maupun cerai mati. Selain melihat pengaruh dari faktor-faktor tersebut pada penduduk secara keseluruhan, penelitian ini juga melihat pengaruh dari faktor-faktor yang ada terhadap penduduk laki-laki dan perempuan secara terpisah.

Year 2017 is the year with the largest number of the population with the divorce status in Indonesia for the past few years and this number is projected to continue growing for the next ten years. If the number of divorced population continues to rise, it is not impossible that the effects of divorce itself will significantly impact the divorced couples as well as other family members. According to the Directorate General of Religious Justice Institution of the Supreme Court (Dirjen Badan Peradilan Agama, Mahkamah Agung), there are thirteen reasons of divorce in Indonesia which are classified into three major groups, namely economic, social and demographic factors. In this study, the researcher will focus on the influence of demographic and economic factors on the marital status of the population in Indonesia. By using data from the National Economic Social Survey (Survei Sosial Ekonomi Nasional) of year 2017 and the Multinomial Logistic Regression method, this study concludes that the sex ratio statistically significantly affect the possibility of divorce where the higher the sex ratio, the likelihood of divorce will decrease. This study also shows that the longer the years of marriage, the possibility of divorce will increase. Other than examininbg the influence of these factors on the population as a whole, the study also examines the impacts of existing factors to male and female populations, respectively.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Exaudia Ekasyahputri
"Perkembangan penelitian saat ini melihat komitmen perkawinan sebagai konstruk multidimensional yang terdiri dari komitmen personal, komitmen moral, dan komitmen struktural sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan setiap dimensi komitmen perkawinan. Penerapan Relational Maintenance Behavior (RMB) adalah salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan komitmen perkawinan. Penelitian ini diikuti oleh 225 partisipan yang didapatkan melalui metode convenience sampling. Karakteristik partisipan adalah sedang menjalani pernikahan pertama dan tinggal satu atap dengan pasangannya. Sejumlah 56% partisipan adalah perempuan dan 44% adalah laki-laki dengan mayoritas memiliki anak dan bekerja. Komitmen Perkawinan diukur menggunakan Marital Commitment Inventory (MCI) dan RMB diukur menggunakan Relational Maintenance Behavior Measure (RMBM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa RMB berkontribusi sebesar 55% terhadap tingkat komitmen personal. Kemudian, RMB juga berkontribusi sebesar 8,1% terhadap tingkatan komitmen moral. Hasil berbeda ditunjukkan pada komitmen struktural yang menunjukkan RMB tidak dapat memprediksi tingkatan komitmen struktural. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat dilihat bahwa RMB berkontribusi pada peningkatan komitmen personal dan komitmen moral serta tidak berkontribusi pada komitmen struktural. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan pasangan untuk menerapkan RMB dalam menjaga kestabilan rumah tangga.

Current research developments see marital commitment as a multidimensional construct consisting of personal commitment, moral commitment, and structural commitment, so appropriate strategies are needed to maintain and improve each dimension of marital commitment. The application of Relational Maintenance Behavior (RMB) is one strategy that can be applied to increase marital commitment. This study was followed by 225 participants obtained through convenience sampling method. the characteristics of participants are currently undergoing their first marriage and living under the same roof with their partners. A total of 56% of participants were women and 44% were men, with the majority having children and working. Marital Commitment was measured using the Marital Commitment Inventory (MCI) and RMB was measured using the Relational Maintenance Behavior Measure (RMBM). The results showed that RMB contributed 55% to the level of personal commitment. Then, RMB also contributed 8.1% to the level of moral commitment. Different results are shown in the structural commitment, which shows that RMB cannot predict the level of structural commitment. Based on the analysis, it can be seen that RMB contributes to increasing personal commitment and moral commitment and does not contribute to structural commitment. The results of this study can be considered by couples to apply RMB in maintaining household stability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Rahmat Mulia
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keberadaan anomali Lucky Numbered Days pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diduga memiliki investor Tionghoa yang lebih aktif dalam pasar. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return harian dan menggunakan variabel dummy dan lucky number indikator variable sebagai variabel independen pada regressinya. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan multivariat untuk signifikan statistik adanya perbedaan return antara lucky numbered days dan hari lain. Penelitian ini mengaplikasikan model Haggard, untuk menentukan lucky number, peneliti menemukan terdapat pengaruh lucky number terhadap return dalam berinvestasi di Indonesia, namun pengaruh tersebut sangat lemah dibandingkan dengan penelitian sebelumnnya di Cina.

The purpose of this paper is to analyze the existence of Lucky Numbered Days anomalies in Indonesian Stock Exchange which have Chinese investor as supposed the most active in market. Dependent variable of this paper is the daily return and include dummy variable and lucky number indicator variable as independent variable in its regression. This paper uses univariate and multivariate analysis for the statistically significance differences of return between “lucky” numbered days and other days. This paper applying Haggard model to specify lucky number, The author shows that there is an impact of lucky numbered day toward return on investing in Indonesian market, even though the impact is weaker than the prior research in China.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Farida
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mempelajari perbedaan pengaruh peran ganda perempuan menikah terhadap status kesehatannya menggunakan data Susenas 2012. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik multinomial, diketahui bahwa perempuan yang berperan ganda memiliki resiko sakit ringan lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berperan ganda. Kepemilikan anak balita pada perempuan yang berperan ganda menciptakan resiko sakit berat yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berperan ganda. Khusus perempuan berperan ganda yang berpendidikan SD ke bawah atau memiliki status ekonomi rendah atau pada usia 45-59 tahun, cenderung melaporkan resiko sakit berat yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berperan ganda.

ABSTRACT
This research examines the effect of married women's gendered roles on their health status using 2012 National Socioeconomics Survey. The results of the multinomial logistic regression analysis, show that women with dual roles are at risk of unhealthy. Women dual roles are at higher risk of having mild illnes than those without dual roles. Presence of children under five years increases the risk of having mild illness among women with dual roles. The study also found that married working women with elementary lower education, from lowest economic status and aged 45-59 years have a lower tendency for having severe illness compared to those who stay at home."
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Direja
"ABSTRAK
Penelitian ini mengestimasi keputusan bersama antara keputusan bekerja dan keputusan pilihan tipe pengasuhan bagi wanita yang sudah menikah dan memilki paling tidak seorang anak kecil berusia 0-5 tahun dalam suatu rumah tangga. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data hasil Survei Biaya Hidup SBH pada tahun 2012. Hasilnya menunjukkan jika harga mengasuh anak tidak berpengaruh terhadap partisipasi kerja wanita yang sudah menikah dan memiliki anak kecil berusia 0-5 tahun. Dan juga hasil upah perkiraan dari wanita tersebut menunjukkan pengaruh positif baik terhadap partisipasi kerja maupun tipe pengasuhan.

ABSTRACT
This study estimates a joint decision between a work decision and a decision on the choice of care type for a married woman and has at least one 0 5 years old child in a household. The data used in this study is data from the Survey Cost of Living SBH in 2012. The results indicate if the price of childcare does not affect the participation of working women who are married and have small children aged 0 5 years. And also the results of the wage estimates of the women showed a positive influence both on the participation of work and the type of care. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prafitri Dimarmayasari
"Self-disclosure memiliki peran yang panting dalam suatu hubungan, namun juga memiliki rcsiko (Bird & Melville, 1994). Dalam suatu hubungan berpacaran, tahap dimana keputusan untuk menikah sudah dibuat dan pasangan sudah berorientasi pada pemikahan disebut periode engagemezzt (Duvall & Miller, 1985). Periode engagement memberikan kesempatan kepada pasangan untuk dapat lebih fokus dalam mengenal satu sama lain secara lebih baik, dimana seMdisclosure lebih dibutuhkan. Di sisi lain, komitmen yang Iebih tinggi pada tahap ini, membuat rcsil-to seyf-disclosure menjadi lebih tinggi dibandingkan tahap dimana keputusan menikah belum dibuat. Penelitian ini mencari tahu bagaimana se&discIosure pada pasangan berpacaran yang telah mcmutuskan untuk menikah jika dibandingkan dengan seMdL¢closure pada pasangan yang belum memutuskan untuk menikah, dengan bantuan alat ukur seb'-disclosure yang disusun olch Billeter (2002). Hasil penclitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pelbedaan yang signifikan antara sefdisclosure pada pasangan berpacaran yang telah mcmumskan untuk menil-:ah dengan pasangan berpacaran yang belum mcmuluskan untuk menikah.

Self-disclosure not only plays a major role in close relationship, but also have risks (Bird & Melville, 1994). In dating relationship, the period, when decision to get married has been made and the couple have oriented to marriage, is called engagement period (Duvall & Miller, 1985). The engagement period gives the couple chances to focus more on getting to know each other, this is where self-disclosure is needed. On the other hand, the commitment is stronger, that make the risks of self-disclosure become higher in this period. This reseach is going to find out about self-disclosure on dating couples who have decided to get married compared with self-disclosure on dating couples who have not decided to get married. The measurement used in this research is the Self-Disclosure Scale created by Billeter (2002). The results indicate that there is no significant difference in selfldisclosure between dating couples who have decided to get married and dating couples who have not decided to get married."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34158
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Ardianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup terhadap keinginan mempunyai anak lagi di Indonesia yang dikaitkan dengan variabel sosial, ekonomi dan demografi. Hasil dari metode logistik biner multifaktorial terhadap wanita kawin berusia 15-49 tahun ditemukan bahwa dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup, partisipasi bekerja, indeks kekayaan menengah dan tinggi, dan tinggal di perkotaan memiliki pengaruh negatif terhadap keinginan mempunyai anak lagi. Sementara itu, usia wanita kawin 15-34 tahun dan komposisi jenis kelamin anak yang tidak seimbang memberikan pengaruh positif terhadap keinginan menambah anak.

The objective of this research is to study the effect of education and the
number of children on married womens desire to have more children in Indonesia by controlling other social, economic, and demographic variables. The results of multifactorial binary logistic on married women aged 15-49 years show that the level of education and number of children, working participation, middle and high wealth index, living in urban areas have negative effects on women?s desire to have more children. Nevertheless, women?s age 15-34 years old and imbalanced sex composition of children positively influence womens desire to have more children.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Johannes Marchellino Partohap
"Komitmen perkawinan berperan untuk menjaga keutuhan dari suatu perkawinan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perilaku memelihara hubungan dan juga kepuasan perkawinan. Penelitian ini meneliti peran kepuasan perkawinan sebagai mediator antara perilaku memelihara hubungan terhadap komitmen perkawinan. Partisipan pada penelitian ini merupakan WNI yang sudah menikah pada pernikahan pertama, yang terdiri dari 121 perempuan dan 96 laki-laki dengan rata-rata usia 43 tahun. Partisipan diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara daring melalui media sosial seperti WhatsApp, Instagram, LINE, dan Twitter. Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS dari Hayes (2022) menunjukkan bahwa kepuasan perkawinan memediasi hubungan antara perilaku memelihara hubungan terhadap komitmen personal, memediasi hubungan antara perilaku memelihara hubungan terhadap komitmen moral, dan tidak memediasi hubungan antara perilaku memelihara hubungan terhadap komitmen struktural.

Marital commitment plays a role in maintaining the integrity of a marriage, which is influenced by several factors such as relationship maintenance behavior and marital satisfaction. This study examines the role of marital satisfaction as a mediator between relationship maintenance behavior and marital commitment. Participants in this study were Indonesian citizens who were married in their first marriage, consisting of 121 women and 96 men with an average age of 43 years. Participants were obtained by distributing online questionnaires through social media such as WhatsApp, Instagram, LINE, and Twitter. The results of the mediation analysis using PROCESS from Hayes (2022) show that marital satisfaction mediates the relationship between relationship maintenance behavior and personal commitment, mediates the relationship between relationship maintenance behavior and moral commitment, and does not mediate the relationship between relationship maintenance behavior and structural commitment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Ayu Wulandari
"Pada tahun 2007, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan menurun antara kelompok umur 20-24 dan 30-34 tahun. Keberadaan anak umur tertentu dikatakan menjadi penyebab perubahan partisipasi kerja perempuan ini. Dengan menggunakan data SAKERTI 2000 dan 2007, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur anak terhadap transisi keluar kerja perempuan menikah menjadi ibu rumah tangga. Penelitian ini menemukan bahwa anak umur 0-2 tahun merupakan faktor utama yang mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja. Selain itu, anak umur 3-5 dan 18 tahun ke atas cenderung mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja, sementara anak 12-14 tahun cenderung mendorong perempuan menikah untuk tetap bekerja.

In 2007, Female Labor Force Participation Rate declined between the ages of 20-24 and 30-34 years old. It was said that the presence of children at certain ages cause changes in women’s work participation. Using IFLS 2000 and 2007, this study aims to analyse the effect of children’s age on married women’s transition out of employment to become housewives. This study finds that children aged 0-2 are the main factor that encourage married women to exit employment. Moreover, children aged 3-5 and 18 years and over are more likely to encourage married women to exit employment, while children aged 12-14 are more likely to encourage married women to stay employed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amilia Herda Novita Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Return on Equity, Earning Per Share, Current Ratio, Quick Ratio, Current Earning, dan Growth Opportunity Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013. Variabel-variabel yang digunakan adalah ROE (Return on Equity), EPS (Earning Per Share), CR (Current Ratio), CE (Current Earning), QR (Quick Ratio), dan GO (Growth Opportunity) sebagai variabel bebas, serta DPO (Dividend Payout Ratio) sebagai variabel terikat. Sampel penelitian terdiri dari 28 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 hingga 2013. Model penelitian yang digunakan adalah Fixed Effect Model. Hasil pengujian data panel menunjukkan bahwa CR, QR, CE, dan GO memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap DPO, sementara ROE dan EPS memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap DPO.
This study aim to analyze Return on Equity, Earning Per Share, Current Ratio, Quick Ratio, Current Earning, and Growth Opportunity Effect On Dividend Payout Ratio in Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock Exchange Periode 2010-2013. Variables used are ROE (Return on Equity), EPS (Earning Per Share), CR (Current Ratio), QR (Quick Ratio), CE (Current Earning), and GO (Growth Opportunity) as independent variables, and DPO (Dividend Payout Ratio) as dependent variable. Samples used in this study consist of 28 Manufacturing Company listed in Indonesia Stock Exchange period 2010 to 2013. Research model being used in this study is Fixed Effect Model. The result of this study shows that CR, QR, CE, and GO had significant and positive effect on DPO, meanwhile ROE and EPS had significant and negative effect on DPO."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>