Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vanessa Leoprayogo
"Akta Autentik adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang oleh atau dihadapan pejabat yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat. Notaris merupakan salah satu pejabat umum yang diberikan kewenangan untuk membuat akta autentik. Dalam perkembangannya, Notaris terkadang terjerat permasalahan hukum yang terjadi diantara para pihak dalam akta yang dibuatnya. Untuk meminimalisir hal tersebut, Notaris mencantumkan klausul pengamanan diri di dalam akta. Permasalahan penelitian yang diambil yaitu kekuatan hukum klausul pengamanan diri Notaris dalam akta dan perlindungan hukum bagi Notaris melalui klausul pengamanan diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan tipe penelitian deskriptif-analitis. Berdasarkan penelitian, dihasilkan bahwa pencantuman klausul pengamanan diri dalam akta Notaris tidak memiliki kekuatan hukum dan tidak memberikan perlindungan hukum bagi Notaris oleh karena tidak adanya dasar hukum yang mengatur. Perlindungan hukum terhadap Notaris pada dasarnya telah terakomodir dalam Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris dengan adanya Majelis Pengawas Notaris dan Dewan Kehormatan Notaris. Untuk itu diharapkan kinerja organisasi Notaris dalam hal mengawasi dan mendampingi Notaris, dapat lebih ditingkatkan agar para Notaris merasa lebih terlindungi.

Authentic Deed is a deed made in the form of a law determined by or before an authorized official for that on the place the deed was made. A notary is one of the public officials who are given the authority to make authentic deeds. In its development, Notary sometimes entangled legal problems that occurred between the parties in the deed he made. To minimize this, Notary includes a self-security clause in the deed. The research problems are the legal strength of the Notarys self-security clause in the deed and legal protection for the Notary through the self-security clause. The method used in this study is normative juridical with descriptive-analytical of research type. Based on the research, known that the inclusion of the self-security clause in the Notary deed does not have legal force and does not provide legal protection for the Notary because there is no legal basis for it. Legal protection against Notaries has basically been accommodated in the Act of Notary Position and Notary Ethics Code through the Notary Supervisory Board and Notary Honorary Council. For this reason, it is expected that the performance of the Notary organization in terms of supervising and assisting the Notary, can be further enhanced so that the Notaries would feel more protected."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abram Julion Murtama
"Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia, adalah kesenjangan pendapatan. Digitalisasi inklusi keuangan diharapkan dapat menyelesaikan masalah ini. Peningkatan inklusi keuangan diharapkan membuat layanan keuangan lebih mudah diakses oleh semua orang, terutama bagi kelompok masyarakat miskin yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran digitalisasi inklusi keuangan dalam mereduksi kesenjangan pendapatan menggunakan bukti empiris 33 provinsi di Indonesia selama periode tahun 2013-2022, dengan metode estimasi fixed effects. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan berdampak negatif dan signifikan terhadap indeks williamson. Ini berarti bahwa meningkatkan inklusi keuangan dapat menurunkan kesenjangan pendapatan. Untuk hasil dekomposisi tiap dimensi, menunjukkan bahwa dimensi akses secara signifikan berpengaruh terhadap pengurangan kesenjangan pendapatan di Indonesia, sementara dimensi penggunaan menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kesenjangan pendapatan, namun hadirnya kebijakan SNKI di Indonesia pada tahun 2016-2022 mempengaruhi secara negatif terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia.

One of the problems faced by developing countries including Indonesia, is income inequality. It's hoped that digitalization of financial inclusion can solve this problem. Increasing financial inclusion is expected to make financial services more accessible to everyone, especially for poor groups who previously did not have access to financial services. This research aims to analyze the role of digitalization of financial inclusion in reducing income gaps using empirical evidence from 33 provinces in Indonesia during the 2013-2022 period, using the fixed effects estimation method. The results of this study indicate that financial inclusion has a negative and significant impact on the Williamson index. This means that increasing financial inclusion can reduce income inequality. The decomposition results for each dimension show that the access dimension has a significant effect on reducing income inequality in Indonesia, while the usage dimension shows a positive influence on income inequality, but the presence of the SNKI policy in Indonesia in 2016-2022 has a negative influence on income inequality in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbarashe Chamaida
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris apakah status pekerjaan mempengaruhi akses terhadap kredit di Nigeria, dengan menggunakan data survei cross-sectional General Household Survey (GHS) Nigeria gelombang 4 tahun 2019. Motivasi penelitian ini berawal dari pasar keuangan yang cacat, yang terdiri dari pasar keuangan yang salah. mekanisme penyaluran kredit, tingginya angka penduduk unbanked, dan kesenjangan inklusi keuangan. Dengan menggunakan model regresi logistik biner, penelitian ini mengungkapkan bahwa status pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap akses kredit. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja meningkatkan kemungkinan akses kredit sebesar 5,3%. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya peran pendapatan tetap dari lapangan kerja dalam meningkatkan kelayakan kredit dan mengurangi risiko gagal bayar bagi pemberi pinjaman. Selain itu, studi ini menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja di daerah perkotaan meningkatkan kemungkinan akses pinjaman sebesar 8,0% dibandingkan di daerah pedesaan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan satu unit lapangan kerja bagi laki-laki meningkatkan peluang memperoleh kredit sebesar sekitar 6,1%, dibandingkan dengan perempuan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya lapangan kerja dalam inklusi keuangan dan kebijakan ekonomi yang bertujuan meningkatkan aksesibilitas kredit. Penelitian ini memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti bagi pembuat kebijakan dan lembaga keuangan untuk meningkatkan aksesibilitas kredit, dengan menerapkan skema jaminan kredit seperti produk asuransi pinjaman, mendukung lapangan kerja informal dengan memberikan bantuan untuk pendaftaran formal usaha informal, pengembangan beragam sektor ekonomi, dan merancang pinjaman yang fleksibel. produk yang selaras dengan pola pendapatan berbagai sektor pekerjaan.

Using 2019 Nigeria's General Household Survey data, this study investigates how employment status affects credit access, highlighting flaws in Nigeria's financial market, including issues with credit delivery and high levels of unbanked individuals. Employing binary logistic regression, the study finds that employment status significantly influences credit access, with a unit increase in employment raising the probability of credit access by 5.3%. In urban areas, employment increases loan access likelihood by 8.0% compared to rural areas. For males, a unit increase in employment boosts the chance of obtaining credit by approximately 6.1% compared to females.  The results emphasize the role of steady income in enhancing creditworthiness and reducing default risks for lenders. The research underscores the importance of employment in financial inclusion and recommends policymakers and financial institutions improve credit accessibility through credit guarantee schemes, formal business registration support, sectoral development, and flexible loan products tailored to diverse income patterns."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zelin Nurfadia
"ABSTRAK
Inklusi keuangan dirancang untuk meningkatkan kesempatan dan partisipasi masyarakat miskin dalam lembaga keuangan formal, khsusnya bagi masyarakat miskin dalam lembaga keuangan formal, khususnya bagi masyarakat unbanked. Selain itu, inklusi keuangan merupakan sebab satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. tetapi, iklusi keuangan dapat menyebabkan ketidakefektifan pelaksanaan kebijakan moneter. Hal ini dikarenakan inklusi keuangan memengarubi sensitivitas suku bunga sehingga menyebabkan ketidakstabilan pada permintaan uang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian adalah menganalisis dampak inklusi keuangan terhadap permintaan uang, uang primer (MO), di 36 negara selama periode 2004-2014. Metode yang digunakan adalah Data Panel Dinamis. Hasilnya menunjukkan bahwa inklusi keuangan menyebabkan peningkatan permintaan uang primer (MO) di negara berkembang. inklusi keuangan menyebabkan penurunan permintaan uang primer (MO) di negara berkembang. "
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Rahayu
"Penelitian mengenai metode solubilisasi dan refolding protein rekombinan hVDAC3 ekson 5?8 dari badan inklusi telah dilakukan. Penelitian bertujuan menganalisis dan membuktikan hubungan antara perlakuan deterjen LDAO dan lama waktu inkubasi terhadap perolehan konsentrasi protein rekombinan hasil solubilisasi dan refolding. Solubilisasi dilakukan dengan penambahan 6 M guanidin HCl sedangkan refolding dilakukan dengan perlakuan berbagai konsentrasi deterjen LDAO sebesar 0.5%, 1.0%, 1.5%, 2.0%, dan 2.5% serta perlakuan berbagai waktu inkubasi selama 0 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam, 120 jam, 144 jam, dan 168 jam. Setiap perlakuan dilakukan untuk mempertahankan protein rekombinan hVDAC3 dalam kondisi terlarut tanpa kembali membentuk protein agregat. Protein rekombinan hVADC3 tidak larut dalam badan inklusi diperoleh dari kombinasi sistem ekspresi antara plasmid pET100/D-TOPO dan Escherichia coli strain BL21 StarTM (DE3) dengan induksi ekspresi 1 mM IPTG.
Pilot project dilakukan untuk mengukur konsentrasi protein relatif menggunakan OD280 dan konsentrasi protein total menggunakan metode Bradford sebagai indikator perolehan protein terlarut hasil solubilisasi dan refolding. Perolehan protein rekombinan hVDAC3 hasil solubilisasi dan refolding dikonfirmasi secara kualitatif dengan metode western blotting dan secara kuantitatif dengan metode ELISA. Perlakuan deterjen LDAO terhadap perolehan konsentrasi protein total berbeda signifikan (p < 0.05), memiliki korelasi yang signifikan (p < 0.05), dengan nilai koefisien korelasi (R2) linear sebesar 0.884 dan arah korelasi bernilai positif. Dengan demikian perlakuan deterjen LDAO berpengaruh sangat kuat terhadap konsentrasi protein total. Semakin tinggi konsentrasi deterjen LDAO yang diberikan maka semakin tinggi pula konsentrasi protein total yang diperoleh. Perlakuan waktu inkubasi terhadap perolehan konsentrasi protein total tidak berbeda signifikan (p > 0.05), tidak memiliki korelasi yang signifikan (p > 0.05), dengan nilai koefisien korelasi (R2) linear sebesar 0.003 dan arah korelasi tidak terdefinisi. Dengan demikian perlakuan waktu inkubasi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi protein total. Semakin lama waktu inkubasi yang dilakukan tidak memengaruhi perolehan konsentrasi protein total. Analisis kualitatif menunjukkan bahwa ukuran protein rekombinan hVDAC3 sebesar 25 kDa sedangkan analisis kuantitatif pada perlakuan deterjen LDAO 0.5% dan 2.5% dengan waktu inkubasi 24 jam berurutan sebesar 36.951 ± 5.679 dan 53.197 ± 23.694 µg/ml volume kultur.

Research about method for solubilization and refolding insoluble recombinant protein hVDAC3 exon 5?8 from inclusion bodies has been done. The research aims to analyze and prove the relationship between LDAO detergent treatment and incubation time with protein concentration after solubilization and refolding process. Solubilization is carried out with the addition of 6 M Guanidine HCl whereas refolding with various concentrations of LDAO (0.5%, 1.0%, 1.5%, 2.0%, and 2.5%) and various time incubation (0, 24, 48, 72, 96, 120, 144, and 168 hours). Each treatment was done to maintain recombinant protein hVDAC3 in soluble state without reforming protein aggregates. Insoluble recombinant protein hVDAC3 exon 5?8 in inclusion bodies obtained from a combination plasmid pET100/D-TOPO and Escherichia coli strain BL21 StarTM (DE3) expression system with 1 mM IPTG for induction.
Pilot project to measure the relative protein concentration using OD280 and total protein concentration using Bradford method as an indicator of protein amount that remained in solution after refolding. The acquisition of recombinant protein hVDAC3 after solibilization and refolding process confirmed qualitatively by western blotting and quantitatively by ELISA method. LDAO detergent treatment for total protein concentration is significant different (p < 0.05), had a significant correlation (p < 0.05), with a value of correlation coefficient (R2) 0.884 and positive direction of linear correlation. Thus the LDAO detergent treatment very strong influence on the total protein concentration. The higher concentration of LDAO detergent given the higher total protein concentrations were obtained. Incubation time treatment for total protein concentration did not differ significantly (p > 0.05), no significant correllation (p > 0.05), with a value of correlation coefficient (R2) 0.003 and a linear correlation direction is undefined. Thus incubation time treatment did not effect on total protein concentration. The longer incubation time do not effect the acquisition of the total protein concentration. Qualitative analysis showed the hVDAC3 recombinant protein was detected at 25 kDa while quantity of hVDAC3 recombinant protein for 0.5% and 2.5% LDAO concentration treatment with 24 hours incubation time consecutively 36.951 ± 5.679 and 53.197 ± 23.694 µg/ml culture volume."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T59196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endy Santoso
"Tesis ini membahas mengenai transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam pemberitaan media massa cetak di Indonesia melalui penggunaan kosakata dan tata bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana model Roger Fowler, dkk. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terjadi proses konstruksi realitas yang dibangun melalui penggunaan kosakata dan tata bahasa, yaitu pada penggunaan kosakata telah terjadi proses klasifikasi, proses pertarungan wacana, dan kosakata sebagai bentuk marginalisasi. Selain itu, melalui penggunaan tata bahasa terjadi penghilangan pelaku sebagai efek penggunaan bentuk kalimat pasif dan nominalisasi. Penelitian ini memberikan saran bahwa Perpustakaan Nasional RI perlu memperhatikan penggunaan kosakata dan tata bahasa sebagai sarana peningkatkan peran Perpustakaan Nasional RI di masyarakat. Selain itu, dibutuhkan peningkatan peran pustakawan dalam berbagai kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh perpustakaan termasuk program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

This thesis discusses transformation of social inclusion-based library services in Indonesia printed mass media through the use of vocabulary and grammar. This research is a qualitative descriptive study using the discourse analysis method of Roger Fowler, et al. The results of this study reveal that there are reality construction processes built through the use of vocabulary and grammar, namely in the use of vocabulary there has been a classification process, a discourse battle process, and vocabulary as a form of marginalization. In addition, through the use of grammar, the perpetrator is removed as an effect of using the passive form and nominalization. This research suggests that the National Library of Indonesia needs to pay attention to the use of vocabulary and grammar as a means of enhancing the role of the National Library in society. In addition, it is necessary to increase the role of librarians in various activities and programs carried out by libraries, including the transformation programs of social inclusion-based library services."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erva Yulianita
"Studi ini menguji pengaruh inklusi keuangan terhadap profitabilitas bank dengan menggunakan tingkat kompetisi sebagai variabel moderasi. Studi ini menggunakan data tahunan dari 70 sampel bank umum di Indonesia selama periode 2013-2022 dan mengaplikasikan metode two-step system generalized method of moments (GMM). Variabel dependen di studi ini adalah profitabilitas bank, yang diproksikan oleh variabel Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net Interest Margin (NIM). Sedangkan variabel inklusi keuangan diproksikan oleh tiga variabel, yaitu: jumlah ATM, jumlah kantor cabang (KCB), dan proporsi kredit UMKM. Hasil studi menunjukkan bahwa jumlah ATM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan NIM. Sedangkan jumlah kantor cabang berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Sementara itu, tingkat kompetisi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, ROE, dan NIM. Selanjutnya, interaksi antara inklusi keuangan dan tingkat kompetisi terhadap profitabilitas diketahui signifikan secara statistik namun tidak terbukti dapat memperkuat hubungan diantara keduanya.

This study examines the effect financial inclusion on bank prpfitability by using the level of competition as the moderating variable. This study uses annual data from 70 samples of commercial banks in Indonesia during 2013-2022 and applies the two-step system generalized method of moments or GMM method. The dependent variable in this study is bank profitability, which is proxied by the variables Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), and Net Interest Margin (NIM). Meanwhile, the financial inclusion variable is proxied by three variables, namely: the number of ATMs, the number of branch offices, and the proportion of SME loans. The results of the study show that the number of ATMs has a positive and significant effect on ROA and NIM. Meanwhile the number of branch offices has a positive and significant effect on ROE. On the other hand, the level of competition has a negative and significant effect on ROA, ROE, and NIM. Furthermore, interaction between financial inclusion variables and the competition on bank profitability is known to be statistically significant, yet has not been proven to strengthen the impact on profitability to be more pronounced."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Khairiah Madina
"Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri yang sangat kompetitif dan penuh inovasi berkelanjutan, PT. ULI telah menerapkan budaya keragaman dan pelibatan ke dalam agenda organisasinya dengan tujuan memperoleh manfaat-manfaat yang telah dikonfirmasi oleh berbagai penelitian, seperti akses yang lebih luas terhadap pasar dan kekayaan ide dalam proses pengambilan keputusan dan inovasi. Untuk mendukung penerapan budaya keragaman dan pelibatan dalam organisasi, penelitian ini mengkaji hubungan antara penerapan budaya keragaman dan pelibatan dengan tingkat kompetensi pelibatan yang dimiliki oleh karyawan level manajemen di PT. ULI. Dilakukan pengumpulan data mengunakan alat ukur Inclusion Skills Measurement Profile dari Turnbull, Greenwood, Tworoger, dan Golden (2010) untuk mengetahui tingkat kompetensi pelibatan karyawan dan alat ukur Organization Inclusion Indicator dari Pelled, Ledford dan Mohrman (1999) untuk mengetahui penerapan budaya keragaman dan pelibatan di PT. ULI. Ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pelibatan dan penerapan budaya keragaman dan pelibatan. Tiga dimensi dengan korelasi paling kuat adalah berinteraksi dengan perbedaan, menghargai perbedaan, dan menanamkan konsep pelibatan. Penelitian ini mengajukan intervensi berupa program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pelibatan karyawan level manajemen PT. ULI sehingga mereka dapat mendukung penerapan budaya keragaman dan pelibatan di organisasi.

As a company that operates in a highly competitive industry with continuous innovation, PT. ULI has incorporate diversity and inclusion culture into its organization to achieve the advantages offered by its implementation such as wider access to market, richer ideas in decision making and innovation processes. To enable the company in successfully implementing the diversity and inclusion culture, the present research studied the correlation between the implementation of diversity and inclusion culture with inclusion skills level of management level employees of PT. ULI. Inclusion Skills Measurement Profile by Turnbull, Greenwood, Tworoger, and Golden (2010) was used to measure employees? current inclusion skills, while Organization Inclusion Indicator by Pelled, Ledford, and Mohrman (1999) was used to measure the implementation of diversity and inclusion culture in PT. ULI. Present research confirmed the positive and significant relationship between inclusion skills and its seven dimensions with the implementation of diversity and inclusion culture, with interacting with differences, respecting differences, and embedding inclusion as the three dimensions with the highest correlation. Inclusion skills training was proposed as an intervention program to improve employees? inclusion skills so that they would be able to support the implementation of diversity and inclusion culture in PT. ULI.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul F. Shobirin
"ABSTRAK
Evaluasi program inklusi keuangan Laku Pandai dimaksudkan untuk mengetahui apakah program yang masih relatif baru diluncurkan oleh OJK pada bulan Maret 2015 ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, baik oleh pemerintah, bank pelaksana, maupun masyarakat pada umumnya. Penelitian mengambil subyek PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk BTPN sebagai sebagai salah satu lembaga keuangan pelaksananya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, sedangkan sumber data/informasi didapat dari pihak manajemen bank, agen, dan nasabah Laku Pandai BTPN, serta dokumen lainnya yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Inklusi Keuangan secara nasional mendapat sambutan baik dari masyarakat ditandai dengan meningkatnya secara signifikan jumlah bank partisipan dan nasabahnya, meskipun belum diikuti dengan pemerataan sebaran agen/nasabah dan program pemberdayaan. Demikian pula yang terjadi di BTPN, pelaksanaan Laku Pandai berhasil dengan baik ditandai dengan jumlah nasabahnya yang besar dengan tren yang meningkat, meskipun terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan. Melihat tingginya dukungan pemerintah, BI, OJK, dan sambutan yang baik dari bank pelaksana, agen dan nasabahnya, dapat diharapkan bahwa program inklusi keuangan Laku Pandai ini akan terus berkembang dan berlanjut di masa yang akan datang.

ABSTRACT
Evaluation of implementation of financial inclusion program Laku Pandai is intended to find out whether the newly launched program by OJK in March 2015 can run as expected, either by the government, the executing bank, or the public. The study took the subject of PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk BTPN as one of the executing financial institutions. The research method used is qualitative method, while the source of data information obtained from the management of bank, agents, and BTPN customers, as well as other relevant documents. The results indicate that the inclusion financial program has been welcomed by banks and the public, marked by the significant increase in the number of participating banks and their customers, although not yet followed by the of distribution of agents customers and empowerment programs. Similarly in BTPN, the implementation of Laku Pandai is well marked by large numbers of customers with an increasing trend, although there are things that need to be improved and developed. Given the high level of government, BI, OJK support, and good reception from executing banks, agents and its customers, it can be expected that this financial inclusion program will continue to grow and sustain in the future."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Maulana
"Inklusi keuangan yang rendah membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan akses pinjaman baik untuk pendanaan modal usaha maupun investasi lainnya seperti pendidikan ataupun perumahan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan tidak serta merta meningkatkan minat rumah tangga untuk mendapatkan kredit. Dengan metode estimasi multinomial logit regression menggunakan 294.426 sample rumah tangga dari Susenas dan Podes tahun 2018, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan berpengaruh dalam meningkatkan kredit rumah tangga.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa kepemilikan rekening mampu meningkatkan kredit formal dan juga menurunkan kredit informal. Ini membuktikan bahwa kepemilikan rekening penting di dalam mendorong kredit formal serta menurunkan kredit informal. Keberadaan Bank umum, BPR dan koperasi mampu meningkatkan kredit formal namun tidak signifikan dalam mengurangi kredit informal. Untuk itu pemerintah perlu mendorong kepemilikan rekening dan memperluas jangkauan lembaga keuangan di dalam mendorong kredit formal maupun mengurangi kredit informal.

Low financial inclusion makes it difficult for people to get access to loans both for funding venture capital and other investments such as education or housing. However, several studies have shown that the increase of account ownership and the availability of financial institutions do not necessarily increase credit for households. With the multinomial logit regression estimation method using 294,426 household samples from Susenas and Podes in 2018, this study aims to determine whether account ownership and the availability of financial institutions have an effect on increasing household credit.
The estimation results show that account ownership can increase formal credit and also reduce informal credit. This shows that account ownership is important in encouraging formal credit and reducing informal credit. The existence of commercial banks, BPR and cooperatives are able to increase formal credit but not significantly in reducing informal credit. For this reason, the government needs to encourage account ownership and expand the reach of financial institutions in promoting formal credit and reducing informal credit."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T54761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>