Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56884 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Amalia
"Proses adaptasi teks dongeng menjadi film semakin banyak dilakukan oleh produser film Hollywood. Salah satunya ialah film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013) produksi Paramount Pictures yang diadaptasi dari dongeng Grimm bersaudara. Penelitian ini membahas imaji Hollywood yang direpresentasikan dalam film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013). Dengan metode kualitatif berupa deskriptif analisis, penelitian ini berfokus pada bagaimana imaji Hollywood dikemas dalam film. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya imaji-imaji baru yang berbeda dengan versi aslinya disebabkan karena adanya pengembangan cerita serta perubahan motif yang dilakukan oleh tim produksi. Imaji Hollywood dalam film ini digambarkan melalui penokohan, alur dan cerita, dialog antar tokoh serta ekspresi yang dikemas berbeda dari versi dongeng Grimm. Hal ini berkaitan dengan tujuan Hollywood sebagai industri global yang ingin menciptakan suatu hiburan massa yang menjangkau pasar internasional.

The adaptation of fairy-tale texts into films is increasingly being carried out by Hollywood film producers. The film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013) is produced by Paramount Pictures which was adapted from the fairy tale of the Brothers Grimm Hansel und Gretel. This study discusses Hollywood images represented in the film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013). With qualitative methods in the form of descriptive analysis, this study focuses on how Hollywood images are packaged in films. The results of the study show new images that are different from the original version. The result is due to the development of stories and changes in motives carried out by the production team. Hollywood images in this film are portrayed through characterizations, lines and stories, dialogues between characters and expressions that are packaged differently from the fairytale version of Grimm. The result also show how Hollywood as a global industry create a mass entertainment that reaches international markets."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Faruqi Aziz
"ABSTRAK
Dongeng karya Grimm bersaudara telah banyak diadaptasi menjadi film untuk konsumsi populer, seperti yang dilakukan oleh Disney dan Hollywood. Konsumsi populer dilakukan untuk mengangkat kembali cerita-cerita yang sudah kehilangan popularitasnya dengan cara merekontekstualisasikan isi cerita, sehingga menjadi relevan dan relatif lebih mudah dipahami oleh penonton. Hal seperti ini dapat dilihat pada film produksi Warner Bros Pictures Red Riding Hood (2011) yang disutradarai oleh Catherine Hardwicke yang mengalami perubahan narasi dari versi aslinya, yaitu cerita rakyat Jerman karya Grimm bersaudara Rotkäppchen (1812). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa analisis deskriptif dengan hasil bahwa setiap adaptasi mengalami perombakan besar terhadap isi cerita. Film adaptasi ini menjadikan dongeng tidak hanya sebagai tradisi lisan, melainkan juga sebagai budaya massa.

ABSTRACT
The Grimm brothers' tales have been widely adapted into films for popular consumption, as has been done by Disney and Hollywood. Popular consumption is carried out to bring back stories that have lost popularity by way of contextualizing the storyline so that it becomes relevant and relatively more easily understood by the audience. This can be seen in the film Red Riding Hood (2011) directed by Catherine Hardwicke undergoing a narrative change with the original version, namely the German folklore by Grimm brothers Rotkäppchen. This study uses a qualitative method of descriptive analysis with the result that each adaptation has undergone an overhaul of the contents of the story, such as in the film Production Warner Bros Pictures which produces a narrative change with the original version. This film adaptation makes fairy tales not only an oral tradition but also mass culture."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Nazifah
"Snow White atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Putri Salju adalah salah satu karakter fiksi yang pertama kali muncul dalam kumpulan dongeng milik Grimm Bersaudara. Penggambaran mengenai karakteristik seorang putri yang melekat pada karakter Snow White dalam dongeng membuat masyarakat memiliki konsep atau imaji seorang putri. Namun seiring perkembangan zaman, banyak dongeng yang menjadi acuan adaptasi untuk berbagai film, salah satunya film Snow White and the Huntsman produksi Hollywood sebagai hasil adaptasi dari dongeng Schneewittchen dalam kumpulan dongeng karya Grimm Bersaudara. Namun berbeda dengan karakter Snow White yang sudah dikenal masyarakat melalui dongeng, karakter Snow White dalam film mengalami perluasan yang cukup terlihat. Secara khusus, penelitian ini akan membahas mengenai perluasan karakter yang dialami oleh tokoh Snow White dalam film versi Hollywood serta bagaimana peran Hollywood dalam industri perfilman nasional dan internasional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori representasi Stuart Hall, dan mitos dari Roland Barthes serta teori Gender."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Aulia Wati
"ABSTRAK
Dongeng merupakan prosa pendek imajinatif dan fiktif yang disampaikan secara turun-temurun. Dongeng seringkali beredar dalam versi yang berbeda-beda di berbagai negara, tetapi semua variasi tersebut memiliki struktur tema dan tindakan aksi yang sama. Penelitian ini membahas mengenai fungsi tindakan dalam dongeng Br derchen und Schwesterchen dan H nsel und Gretel dengan menggunakan teori fungsi yang dikemukakan oleh Vladimir Propp. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan agar memahami suatu permasalahan secara mendalam dan luas dengan analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedua dongeng tersebut memiliki fungsi yang berbeda dan fungsi tersebut tidak muncul secara berurutan, seperti yang dikemukakan oleh Propp. Dalam dongeng Br derchen und Schwesterchen ada 10 fungsi, yaitu fungsi ketiadaan ? , larangan ? , pelanggaran ? , penyampaian ? , penipuan ? , kejahatan A , penerimaan unsur magis F , tokoh utama dikenali Q , penyingkapan tabir Ex , dan hukuman U , sedangkan di dalam dongeng H nsel und Gretel terdapat 11 fungsi, yaitu fungsi pengintaian ? , penipuan ? , keterlibatan ? , kejahatan A , kekurangan a , peristiwa penghubung B , fungsi pertama tokoh penolong D , reaksi tokoh pahlawan E , perpindahan tempat G , kepulangan darr; , dan penyelamatan Rs .

ABSTRACT
Tales are imaginative short prose which are fictional. They are something inheritance that is being continued since the old times. Tales often come up with different kinds but the themes and actions are still similar from one to another. This research discuss about the functions of dramatis personae in Br derchen und Schwesterchen and H nsel und Gretel based on functions of dramatis personae theory by Vladimir Propp. Qualitative method is being used in this research, in order to deeply and wholly understand a problem. The result shown that the two fairy tales have different functions and these functions do not appear chronologically as being told by Propp. In Br derchen und Schwesterchen there are 10 functions, such as the function of Absentation , Interdiction , Violation , Delivery , Trickery , Villany A , Provision or receipt of a magical agent F , Recognition Q , Exposure Ex , and Punishment U , meanwhile in H nsel und Gretel there are 11 functions, such as the function of Reconnaissance , Trickery , Complicity , Villany A , Lack a , Mediation B , The first function of donor D , The hero rsquo s reaction E , Spatial transference between two kingdoms, guidance G , Return darr , and Rescue Rs ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Dongeng karya Grimm bersaudara telah banyak diadaptasi kedalam dunia film, salah satunya adalah "Snow White". Penelitian ini membahasa distorsi yang muncul dalam dua film adaptasi "Snow White", yaitu "Snow White and the Seven Dwarf" (1937) produksi Disney..."
META 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Kaloka Putri
"Film yang beredar pada zaman sekarang banyak yang merupakan hasil adaptasi dari suatu karya lain, entah itu dari dongeng, novel, atau bahkan sesama film. Dongeng Frau Holle karya Grimm bersaudara, pada tahun 2008 difilmkan oleh Produsen Antaeus Filmproduktion GmbH untuk stasiun tv Berlin RBB/ARD dengan tujuan sebagai sarana edukasi untuk anak. Selain itu film ini beserta beberapa film adapatasi dari dongeng lainnya masuk dalam pameran Film, serta dibuat dalam bentuk DVD oleh Goethe Institut. Hal semacam ini dalam bidang kebudayaan dinilai sebagai suatu bentuk cara melestarikan kebudayaan suatu negara. Film adaptasi dongeng ini disajikan dengan cerita yang sama dengan bentuk dan nilai moral yang baru. Perbedaan yang ada pada cerita dalam film merupakan bentuk baru dari dongeng dengan judul yang sama, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan nilai-nilai sosial-budaya abad 21.

Many films now days are adaptations from another works, which folkstale, novel, or even film. A folktale, Frau Holle or Mother Holle in english, by Brothers Grimm has filmed by Manufacturer Antaeus Filmproduktion GmbH Berlin in 2008 for the TV station RBB / ARD with purpose as an educational tool for children. Moreover, this film along with several other folktales adaptation movies showed in the exhibition, as well as in the form DVD made by Goethe Institute. This kind of thing in the field of culture is considered as a way to preserve the country's culture. The film adaptation of the folktale is presented with the same story with the new form and a new moral values. The differences in the movie are new form of the folktale yet with the changes in the social values, so that fit in 21 century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rhea Tsania
"Hingga saat ini, ketidaksetaraan terhadap perempuan masih terjadi, baik dalam tingkat global maupun dalam tingkat personal. Ketidaksetaraan juga kemudian muncul dalam media termasuk film. Namun dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan isu ini, fokus film mulai bergeser menjadi pemberdayaan perempuan. Film Gretel & Hansel menceritakan ulang dongeng Hänsel und Gretel oleh Grimm Bersaudara namun dengan fokus film terhadap tokoh-tokoh perempuannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kajian pustaka, serta teknik sinematografi untuk membahas agedan dalam film. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana film Gretel & Hansel menampilkan ketidaksetaraan terhadap perempuan dan bagaimana narasi digunakan sebagai sebuah medium untuk memberikan suara pada tokoh perempuannya menggunakan pendekatan feminisme dan personal narrative oleh Alasdair MacIntyre. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana Gretel dan Holda menggunakan narasi untuk menetapkan diri sendiri dan memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih dalam akan kehidupan mereka.

Until this day inequality against women still occurs, whether on a global scale or more on a personal level. Inequality also then appears in media, including in movies. Nonetheless, with the increasing public awareness of this issue, the focus of movies has started to shift into women empowerment. Gretel & Hansel, retells the fairytale Hänsel und Gretel by the Brothers Grimm but with the focus of the movie on its female characters. This study uses qualitative methods and literature reviews, as well as cinematography techniques to discuss the scenes on the movie. The focus of this study is to see how the movie Gretel & Hansel shows the inequality towards women and how narration is used as a medium to give voice to its female characters, using feminism and personal narrative by Alasdair MacIntyre as an approach. The result of this study shows how Gretel and Holda uses narration to establish themselves and gives a deeper knowledge and understanding about their lives. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Service, Elman R. (Elman Rogers), 1915-1996
New Jersey: Prentice-Hall, 1966
390 SER h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Choerunnisa
"Makalah ini membahas pengunaan dan makna gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam dongeng Läuschen und Flöhchen dan Das singende springende Löweneckerchen dari kumpulan dongeng Grimm bersaudara. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan dan makna gaya bahasa dalam kedua dongeng tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa majas personifikasi banyak muncul pada penggambaran tokoh-tokoh dalam kedua dongeng tersebut. Tokoh-tokohnya digambarkan seperti manusia yang biasa melakukan kegiatan sehari-hari seperti menyapu, membakar sampah, berbicara, dan lain-lain."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi Rahadian
"ABSTRAK
Fury 2014 adalah film Perang Dunia II mengenai sebuah kru sebuah tank yang mencoba untuk menjalankan misi mereka di dalam daerah yang dikuasai musuh. Film ini menggambarkan kesulitan dan tantangan yang dialami oleh para anggota kru tank di medan perang. Film ini adalah salah satu film terbaik yang menggambarkan bagaimana Hollywood menunjukan patriotism dalam film-filmnya. Penelitian yang ada mengenai film ini hanya membahas tentang isu kekerasan dan beberapa isu-isu linguistik. Artikel ini akan menggunakan konsep lsquo;New Patriotism rsquo; milik Frank J. Wetta dan Martin A. Novelli dan akan menggunakan materi-materi baik visual maupun audio dari film ini. Artikel ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana Hollywood menggambarkan patriotism.

ABSTRACT
Fury 2014 is a World War II movie about a tank crew that tried to accomplish their missions inside their enemy territory. This movie depicted the hardships which the crew and their tank experienced during the war. This movie is one of the best to illustrate on how Hollywood depicts patriotism. Existing scholars research on this movie only found about the violence and the linguistic issue. This article will use Frank J. Wetta and Martin A. Novelli rsquo;s concept of lsquo;New Patriotism rsquo; and using both visual and audio material from the movie. This article aimed to disclose how Hollywood pictures patriotism."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>