Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107085 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arandhya Wikrama Wardana
"Pelarut organik memiliki beberapa masalah seperti toksisitas terhadap manusia dan beban lingkungan. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) adalah pelarut yang lebih ramah lingkungan untuk mengekstraksi senyawa biomarker tanaman dibandingkan dengan pelarut organik. Dalam penelitian ini, NADES digunakan sebagai pelarut untuk ekstraksi kulit kayu manis Cinnamomum burmannii yang mengandung biomarker trans-cinnamaldehyde dan kumarin. Optimalisasi ekstraksi untuk mendapatkan kandungan trans-cinnamaldehyde optimal dilakukan dengan menentukan jenis NADES (asam betaine-laktat, asam betain-malat, asam betain-malat dengan perbandingan 1: 1), penambahan air NADES (20) %, 40% dan 60%), waktu ekstraksi (10 menit, 30 menit, dan 50 menit) menggunakan Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE), dan rasio pelarut sampel adalah 1:10. Sebagai perbandingan, ekstraksi konvensional dilakukan dengan metode soxhlet menggunakan etanol 96%, rasio sampel-pelarut 1: 10, dan ekstraksi 5 jam (3 siklus). Penentuan trans-cinnamaldehyde dan coumarin dilakukan dengan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Analisis kondisi optimal untuk kadar trans-cinnamaldehyde dan kumarin dilakukan dengan metode ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NADES asam betaine-laktat dengan penambahan air 40% dan waktu ekstraksi 30 menit menghasilkan kandungan trans-cinnamaldehyde tertinggi, yaitu 8,76 mg / g dan kadar kumarin 9,52 mg / g. Dalam metode ekstraksi soxhlet, hasil trans-cinnamaldehyde yang diperoleh adalah 0,71 mg / g dan kandungan kumarin adalah 4,25 mg / g. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode ekstraksi asam laktat UAE-NADES dapat mengekstraksi trans-cinnamaldehyde lebih baik daripada metode soxhlet dengan etanol 96%.

Organic solvents have several problems such as toxicity to humans and the environmental burden. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) is a more environmentally friendly solvent for extracting plant biomarker compounds compared to organic solvents. In this study, NADES was used as a solvent for the extraction of Cinnamomum burmannii cinnamon bark containing trans-cinnamaldehyde and coumarin biomarkers. Optimization of extraction to obtain optimal trans-cinnamaldehyde content is done by determining the type of NADES (betaine-lactic acid, betain-malic acid, betain-malic acid in a ratio of 1: 1), addition of NADES water (20)%, 40% and 60%) , extraction time (10 minutes, 30 minutes, and 50 minutes) using Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE), and the solvent ratio of the sample was 1:10. As a comparison, conventional extraction was carried out using the Soxhlet method using ethanol 96%, a sample-solvent ratio of 1: 10, and extraction of 5 hours (3 cycles). The determination of trans-cinnamaldehyde and coumarin was carried out using the High Performance Liquid Chromatography (HPLC) method. Analysis of the optimal conditions for trans-cinnamaldehyde and coumarin levels was performed by the ANOVA method. The results showed that NADES betaine-lactic acid with the addition of 40% water and 30 minutes extraction time produced the highest trans-cinnamaldehyde content, which was 8.76 mg / g and coumarin levels 9.52 mg / g. In the soxhlet extraction method, the yield of trans-cinnamaldehyde obtained is 0.71 mg / g and the coumarin content is 4.25 mg / g. Based on the results of the study, it can be concluded that the UAE-NADES lactic acid extraction method can extract trans-cinnamaldehyde better than the soxhlet method with 96% ethanol."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Febianli
"Pelarut organik memiliki beberapa efek seperti toksisitas terhadap manusia, sulit terurai dan dapat menyebabkan polusi lingkungan. Pelarut eutektik dalam alami (NADES), telah diusulkan sebagai alternatif untuk ekstraksi hijau. Dalam penelitian ini, NADES berbasis kolin klorida dengan 3 pasangan asam (asam laktat, asam malat dan asam sitrat) dievaluasi kemampuannya sebagai pelarut untuk mengekstrak trans-cinamaldehyde dan kumarin dari kulit kayu Cinnamomum burmannii. Optimalisasi kondisi ekstraksi dilakukan dengan menentukan persentase penambahan air dan waktu ekstraksi. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode ultrasonik dengan pelarut NADES dan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penentuan kadar trans-cinamaldehyde dan kumarin dievaluasi menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam kolin klorida-laktat (1: 2) dengan penambahan air 40% dan waktu ekstraksi 30 menit menghasilkan kadar trans-sinamaldehyde tertinggi yaitu 9,24 mg / g dan kandungan kumarin tertinggi adalah dan 11,60 mg / g. Hasil ekstraksi menggunakan pelarut NADES menghasilkan tingkat senyawa yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES choline chloride-lactic acid dapat menarik senyawa trans-cinnamaldehyde dan coumarin dari kulit kayu manis.

Organic solvents have several effects such as toxicity to humans, difficult to decompose and can cause environmental pollution. Natural deep eutectic solvent (NADES), has been proposed as an alternative to green extraction. In this study, choline chloride-based NADES with 3 acid pairs (lactic acid, malic acid and citric acid) were evaluated for their ability as a solvent to extract trans-cinamaldehyde and coumarin from the bark of Cinnamomum burmannii. Optimization of extraction conditions is done by determining the percent of water addition and extraction time. Extraction was carried out using ultrasonic methods with NADES solvents and maceration methods using 96% ethanol solvents. Determination of trans-cinamaldehyde and coumarin levels was evaluated using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The results showed that choline chloride-lactic acid (1: 2) with the addition of 40% water and 30 minutes extraction time produced the highest levels of trans-sinamaldehyde which was 9.24 mg / g and the highest coumarin content was and 11.60 mg / g. Extraction results using NADES solvents produce higher levels of compounds compared to maceration methods using 96% ethanol solvent. Based on this research, it can be concluded that NADES choline chloride-lactic acid can attract trans-cinnamaldehyde and coumarin compounds from cinnamon bark."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Nadhira,author
"NADES digunakan sebagai alternatif pelarut hijau alami yang memiliki potensi untuk menggantikan pelarut organik konvensional yang berbahaya bagi lingkungan karena NADES bersifat biodegradable. Kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii Blume) adalah sumber tanaman yang mengandung trans-cinnamaldehyde dan coumarin yang memiliki efek farmakologis. Dalam penelitian ini, ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan etanol 96% dan metode Ekstraksi Berbantuan Ultrasonik menggunakan Natural Deep Eutectic Solvents (NADES), untuk mendapatkan kadar trans-sinamaldehyde dan kumarin yang optimal dari kulit kayu manis. Optimasi dilakukan pada dua variabel, yaitu persen kenaikan air dalam NADES berbasis kolin klorida dan waktu ekstraksi. Penentuan kadar trans-cinamaldehyde dan kumarin dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC) dengan fase gerak 0,04% larutan asam asetat glasial-asetonitril (40:60 v/v) dan dideteksi pada panjang gelombang 280 nm. Kondisi optimal diperoleh pada saat ekstraksi 40 menit dengan penambahan air 50% persen ke NADES. Penambahan air dan waktu ekstraksi memiliki pengaruh terhadap hasil ekstraksi. Dalam ekstraksi metode UEA menggunakan tingkat NADES trans-cinamaldehyde dan kumarin masing-masing diperoleh pada 9,87 dan 11,09 mg/g simplisia. Sementara itu, ekstraksi metode refluks menggunakan pelarut etanol 96% diperoleh tingkat trans-sinamaldehida dan kumarin masing-masing adalah 1,47 dan 3,92 mg/g simplisia. Hasil ini menunjukkan bahwa NADES mampu menarik lebih banyak senyawa trans-cinamaldehyde dan kumarin dibandingkan dengan 96% etanol.

NADES is used as an alternative to natural green solvents which has the potential to replace conventional organic solvents which are harmful to the environment because NADES is biodegradable. Cinnamon bark (Cinnamomum burmannii Blume) is a source of plants containing trans-cinnamaldehyde and coumarin which has pharmacological effects. In this study, extraction was carried out by reflux method using 96% ethanol and Ultrasound-Assisted Extraction method using Natural Deep Eutectic Solvents (NADES), to obtain optimum levels of trans-sinamaldehyde and coumarin from cinnamon bark. Optimization is carried out on two variables, namely the percent increase of water in the choline chloride-based NADES and the extraction time. Determination of trans-cinamaldehyde and coumarin levels was carried out using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) with a mobile phase of 0.04% solution of glacial-acetonitrile acetic acid (40:60 v/v) and detected at a wavelength of 280 nm. The optimum conditions were obtained at the time of extraction of 40 minutes with 50% percent water addition to NADES. The addition of water and extraction time has an influence on the extraction yield. In the extraction of the UAE method using NADES levels of trans-cinamaldehyde and coumarin were obtained at 9.87 and 11.09 mg/g simplicia, respectively. Meanwhile, the extraction of the reflux method using 96% ethanol solvent obtained levels of trans-sinamaldehyde and coumarin were 1.47 and 3.92 mg/g simplicia, respectively. These results indicate that NADES is able to attract more trans-cinamaldehyde and coumarin compounds compared to 96% ethanol."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamarza Mulia
"This research considers the application of Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) as green solvents for the extraction of bioactive compounds, mainly ?-mangostin, from the pericarp of mangosteen (Garcinia mangostana L.). Extractions were carried out using NADES consisting of choline chloride, a quarternary ammonium salt, and four hydrogen bond donors: 1,2-propanediol, citric acid, glycerol, and glucose. The highest ?-mangostin extraction yield of 2.6 % (w/w) in dried pericarp was obtained using a mixture of choline chloride and 1,2-propanediol in 1:3 mole ratio. The presence of hydrogen bonding was indicated by the broadening of the OH peak in the infra-red spectra of the NADES used. The polarity and viscosity data of NADES were determined to describe the solubility of a-mangostin. The decomposition and glass transition temperatures were determined in order to study their thermal behavior and stability. The results of this study suggest that NADES made of choline chloride and diol-based hydrogen bond donors are effective for the extraction of bioactive compounds from the mangosteen pericarp."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:7 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Riandini
"Natural Deep Eutectic Solvent NADES sebagai alternatif pelarut hijau alami berpotensi menggantikan pelarut organik konvensional yang toksik dan berbahaya bagi lingkungan. Kontaminasi mikroba dari bahan alam rentan terjadi dan iradiasi gama merupakan salah satu teknologi untuk dekontaminasi serta bertujuan untuk meningkatkan metabolit terekstraksi. Pada penelitian ini, NADES dievaluasi kemampuannya sebagai pelarut untuk mengekstraksi resveratrol dari biji melinjo hasil iradiasi.
Analisis optimasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology RSM . NADES dibuat dari campuran komponen kolin klorida sebagai akseptor ikatan hidrogen dan asam laktat, asam malat, asam sitrat, serta urea sebagai donor ikatan hidrogen. Faktor yang diuji meliputi waktu ekstraksi, penambahan air, dan rasio sampel terhadap pelarut. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode ultrasonik dan pengujian hasil ekstraksi dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT.
Resveratrol berhasil diekstraksi menggunakan NADES, hasil menunjukkan bahwa kolin klorida-asam laktat memiliki nilai kadar tertinggi dibandingkan NADES lainnya. Kondisi optimum perolehan kadar resveratrol diperoleh pada kondisi waktu ekstraksi 10 menit, penambahan air 50, dan rasio sampel terhadap pelarut 1:20 dengan kadar resveratrol yang diperoleh 0,1658 mg/g. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES kolin klorida-asam laktat dapat menarik senyawa resveratrol dari biji melinjo hasil iradiasi.

Natural Deep Eutectic Solvent NADES as an alternative natural green solvent has the potential to replace conventional organic solvents that are toxic and harmful to the environment. Microorganisms contamination of natural product are prone to happen and gamma irradiation is one of decontamination technologies which aims to increase metabolite extracted. In this study, NADES were being evaluated for their application as extraction solvent to extract resveratrol from irradiated melinjo Gnetum gnemon L. seeds.
The analysis optimation of extraction method was performed using Response Surface Methodology RSM. NADES was prepared from mixture of choline chloride as hydrogen bond acceptor, lactic acid, malic acid, citric acid, and urea as hydrogen bond donors. The evaluated factors are extraction time, of water, and sample to solvent ratio. This study used ultrasound assisted method and extracts were evaluated using High Performance Liquid Chromatography HPLC.
Resveratrol was succesfully extracted by NADES, this study showed that choline chloride lactic acid has high efficiency than others solvent. The optimal conditions to extract resveratrol were extraction time of 10 min, 50 of water, and 1 20 g mL sample to solvent ratio with the levels of resveratrol is 0.1658 mg g. Based on this study, it can be concluded that choline based deep eutectic solvent can attract resveratrol from irradiated melinjo seeds.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Nadyana
"ABSTRAK
Resveratrol 3,5,4 -trihidroksistilben merupakan suatu senyawa fitoaleksin stilben yang terdapat pada kulit kacang tanah Arachis hypogaea L., yang memiliki banyak khasiat seperti kardioprotektif, antioksidan, antidiabetes, dan antihiperkolesterolemia melalui mekanisme penghambatannya terhadap HMG-CoA reduktase. Terdapat banyak cara ekstraksi resveratrol yang dapat diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan Natural Deep Eutectic Solvents NADES -Ultrasound Assisted Extraction UAE untuk ekstraksi resveratrol dari kulit kacang tanah dan dibandingkan dengan metode konvensional maserasi. Hasil ekstraksi diuji dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT . Hasil penelitian menunjukkan senyawa resveratrol berhasil diekstraksi dengan NADES-UAE. Hasil tertinggi diperoleh pada NADES campuran kolin klorida dan asam oksalat, pada kondisi rasio sampel-pelarut 1:20 g/ml dan waktu ekstraksi 15 menit, dengan perolehan kadar 0,0485 mg/g simplisia. Namun, metode maserasi memberikan kadar resveratrol yang lebih tinggi dibandingkan hasil NADES-UAE yaitu 0,2212 mg/g simplisia.

ABSTRACT
Resveratrol 3,5,4 trihydroxystilbene is a naturally occurring stilbene phytoalexin compound found in peanut Arachis hypogaea L. pericarp and has known for many biological activities including cardioprotective, antioxidant, antidiabetic, and anti hypercholesterolemia through its HMG CoA reductase inhibitory activity. There are many methods can be applied to extract resveratrol. The aim of this study was to evaluate natural deep eutectic solvents NADES based ultrasound assisted extraction UAE for their potential to obtain resveratrol from peanut pericarp and compared with the conventional maceration method. The extracts were analysed by High Performance Liquid Chromatography HPLC . The results showed, resveratrol successfully extracted by NADES UAE, with highest resveratrol content obtained by NADES composed of choline chloride and oxalic acid 0,0485 mg g dry weight , under conditions solid liquid ratio 1 20 g ml and extraction time of 15 minutes. However, maceration method gives the higher amount of resveratrol content 0,2212 mg g dry weight than NADES UAE result."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abie Rabbina Addha
"Pasak Bumi (Eurycoma longifolia, Jack) merupakan tanaman yang mengandung senyawa eurikumanon yang umumnya digunakan sebagai obat tradisional. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) adalah pelarut alternatif yang sedang berkembang dan banyak digunakan untuk mengekstraksi senyawa bioaktif dari tanaman. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kombinasi NADES terbaik untuk mengekstraksi senyawa eurikumanon dari tanaman akar pasak bumi secara Ultrasound Assisted Extraction (UAE), kemudian kadar senyawa eurikumanon dibandingkan dengan hasil ekstraksi secara maserasi dengan pelarut metanol. Optimasi dilakukan dengan dua variabel bebas, yaitu waktu ekstraksi (40, 50, dan 60 menit) dan %penambahan air pada NADES (40, 50, dan 60%). Semua variabel dirancang menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Penetapan kadar eurikumanon dianalisis menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang parameternya telah divalidasi dengan kondisi fase gerak asetonitril:asam format 0,1% (10:90 v/v) dan dideteksi pada panjang gelombang 254 nm. Dari hasil analisis, kondisi ekstraksi optimal dihasilkan dari kombinasi NADES kolin klorida-asam sitrat (1:2) pada run 7 dengan waktu ekstraksi 50 menit dan penambahan air pada NADES sebanyak 50%. Kondisi tersebut menghasilkan kadar eurikumanon sebesar 13,04 mg/g. Hal ini mendekati solusi kondisi ekstraksi yang diberikan RSM yaitu pada waktu ekstraksi 49,58 menit dengan 49,58% penambahan air. Berdasarkan hasil penelitian, NADES lebih efektif digunakan untuk menarik senyawa eurikumanon dibandingkan metode maserasi metanol yang hanya dapat menarik eurikumanon sebanyak 0,09 mg/g.

Pasak Bumi (Eurycoma longifolia, Jack) is a plant that contains eurycomanone, commonly used as traditional medicine. Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) is an alternative solvent that is developing and widely used to extract bioactive compounds from plants. The purpose of this study was to determine the best combination of NADES to extract eurycomanone from pasak bumi root using Ultrasound Assisted Extraction (UAE), and then the levels of eurycomanone compared with extracted by maceration with methanol solvent. Optimization carried out on two variables, extraction time (40, 50, and 60 minutes) and percentage of water addition in NADES (40, 50, and 60%). All variables were designed using Response Surface Methodology (RSM). Determination of eurycomanone levels was analyzed using the High Performance Liquid Chromatography (HPLC) method whose parameters had were validated with the mobile phase conditions of acetonitrile: 0.1% formic acid (10:90v/v) and detected at a wavelength of 254 nm. The results showed that the optimal extraction conditions from the combination of NADES choline chloride-citric acid (1:2) with 50 minutes of extraction time and 50% water addition. These conditions produce eurycomanone levels of 13.04 mg/g. This is in accordance with the solution of extraction conditions given by RSM, namely at the time of extraction 49.58 minutes with 49.58% addition of water. Based on the results, it can be concluded that NADES is more effective to attract eurycomanone than methanol maceration, which can only attract eurycomanone levels of 0.09 mg/g.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Aryani
"Pelarut Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) merupakan salah satu pelarut alternatif yang dapat menggantikan pelarut organik. NADES memiliki berbagai kelebihan baik untuk lingkungan maupun proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum ekstraksi rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan berbagai kondisi ekstraksi menggunakan maserasi kinetik-NADES dan dibandingkan dengan ekstrak digesti-etanol 96%. Desain eksperimen menggunakan RSM Box-Behnken. Senyawa kurkuminoid dan xantorizol dianalisis menggunakan KLT Densitometri dengan fase gerak diklorometana-klorofom (4:6). NADES yang digunakan terdiri dari kolin klorida sebagai penerima ikatan hidrogen dan gula alkohol (gliserol, sorbitol, xylitol) sebagai donor ikatan hidrogen dengan rasio molar 1:1. NADES terbaik yang digunakan untuk optimasi adalah kolin klorida-gliserol dengan temperatur ekstraksi 50oC sebagai suhu ekstraksi terbaik. Kondisi optimum maserasi kinetik-NADES didapatkan pada konsentrasi penambahan air 10%, rasio serbuk pelarut 1:20 g/ml, dan kecepatan agitasi 600 rpm dengan kadar senyawa yang dihasilkan yaitu kurkuminoid 5,54  0,074 mg/g serbuk dan xantorizol 15,32  0,080 mg/g serbuk. Pada ekstraksi digesti-etanol didapatkan kurkuminoid 4,04  0,008 mg/g serbuk dan xantorizol 31,30  0,090 mg/g serbuk. Kadar kurkuminoid yang dihasilkan dari ekstraksi maserasi kinetik-NADES lebih baik dibandingkan dengan digesti-etanol, namun kadar xantorizol yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan digesti-etanol.

Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) is an alternative solvent that can replace organic solvents. NADES has various advantages for both environment and the extraction process. This study aimed to obtain the optimal extraction condition of Javanese turmeric (Curcuma xanthorrhiza) rhizomes with various extraction conditions using kinetic maceration-NADES and the result were compared with digestion-96%ethanol extraction. Experimental design was performed through RSM Box-Behnken. Curcuminoid and xanthorrhizol in Javanese turmeric extract were analyzed using TLC Densitometry with dichloromethane-chloroform (4:6) as mobile phase. The selected NADES compositions used choline chloride as hydrogen bond acceptors (HBA) and sugar alcohol (glycerol, sorbitol, and xylitol) as hydrogen bond donors (HBD) with 1:1 molar ratio. The optimal NADES used for optimization is choline chloride-glycerol with optimum extraction temperature of 50oC. The optimum extraction was achieved with 10% water content in NADES, solid to liquid ratio 1:20 g/ml, and agitation speed 600 rpm which obtain 5.54  0.074 mg/g powder curcuminoid and 15.32  0.080 mg/g powder xanthorrhizol. The digestion-ethanol method obtained 4.04  0.008 mg/g powder curcuminoid and 31.30  0.090 mg/g powder xanthorrhizol. Kinetic maceration-NADES extraction produced higher curcuminoid levels than digestion-ethanol method, but it produced lower xanthrorrhizol levels than digestion-ethanol."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Karmila
"Penelitian mengenai efek antimikroba minyak kayumanis (Cinnan2omun'z burmanni Nees ex Blume) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Streptococcus fi - hemolyticus Grup A, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, dan Trichophyton mentagrophytes telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Farmasi FMIPA UI. Dalam hal mi Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Streptococcus 6 - hemolyticus Grup A mewakili kelompok bakteri positif Gram, Pseudornonas aeruginosa ATCC 27853 mewakili kelompok bakteri negatif Gram dan Trichophyton mentagrophytes mewakili kelompok j amur. Minyak kayumanis diperoleh dari hasil destilasi kulit batang kayumanis. Komponen utama minyak kayumanis adalah sinamaldehid dan eugenol. Pada penelitian mi dilakukan pengujian efek antimikroba dari 3 jenis minyak kayurnanis yang rnempunyai kadar sinamaldehid clan eugenol yang berbeda-beda. Minyak kayumanis A mempunyai kadar sinamaldehid 42,46 % dan eugenol 6,80 %. Minyak kayumanis B mempunyai kadar sinamaldehid 64,42 % dan eugenol 3,15 % sedangkan kayumanis C mengandung 75,50 % sinarnaldehid dan 3;3 % eugenol. Metode pengujian efek antimikroba yang digunakan dalam penelitian mi adalah metode dilusi untuk mengetahui kadar hambat minimal (KHM), yaitu kadar terkecil yang menghambat pertumbuhan mikroba clan metode difusi dengan menggunakan silinder untuk mengetahui diameter zona hambatan mikroba yang terbentuk di sekeliling silinder Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ketiga minyak kayumanis memberikan efek antimikroba yang berbeda. Minyak kayumanis A memberikan efek antimikroba tertinggi, disusul minyak kayumanis B dan terakhir minyak kayumanis A. Untuk bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 minyak kayurnanis A memberikan KHM 312,5 j.ig/mL, minyak kayumanis B 250 tg/mL, dan minyak kayumanis C 187,5 tg/mL. Untuk bakteri Streptococcus 6 - hemolyticus Grup A, minyak kayumanis A memberikan KHM 281,25 ig/mL, minyak kayumanis B 250 pg/mL dan minyak kayumanis C 218,75 j.iglmL. Untuk bakteri Pseudornonas aeruginosa ATCC 27853 minyak kayumanis A memberikan KHM 312,5 jig/rnL, minyak kayumanis B 281,25 .ig/mL dan minyak kayumanis C 250 tgIrnL. Untuk jamur Trichophyton mentagrophytes minyak kayumanis A memberikan KHM 37,5 ig/mL, minyak kayumanis B .25 tg/mL dan minyak kayumanis C 18,75 g/mL.

An investigation of the antimicrobial activity of cinnamomum oils (Cinnamomum burmanni Nees ex Blume) against Staphylococcus aureus ATCC 25923, Streptococcus ,8 - hernolyticus Grup A, Pseudornonas aeruginosa ATCC 27853, and Trichophyton mentagrophytes has been done at the Laboratory of Microbiology , Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematic and Sciences, University of Indonesia. The cinnamomum oils were destilated from cinnamornum bark. The major components of cinnamomum oils are cinnamaldehyde and eugenol. The research was done to compare the microbial activity from three kinds of cinrtamomurn oils. A sample contained 42,46 % cinnamaldehyde and 6,80 % eugenol. B sample contained 64,42 % cinnamaldehyde and 3,15 % eugenol. C sample contained 75,50 % cinnamaldehyde and 3,30 % eugenol. The methods used in this investigation are broth dilution to determine the MIIC (Minimum Inhibitoru Concentration) that is the lowest concentration which can inhibit the growth microba and cylinder diffusion to determine the diameter of growth inhibition zone around the cylinder. The result show that the antimicrobial activity between three kinds of cinnamomum oils were different. The C sample showed better antimicrobial activities, and than followed by B sample and A sample. Against Staphylococcus aureus ATCC 25923 A sample give the MIC of 312,5 .tg/mL, B sample give 250 .rg/mL, and C activities, and than followed by B sample and A sample. Against Staphylococcus aureus ATCC 25923 A sample give the MIC of 312,5 tg/mL, B sample give 250 ig/mL, and C sample 187,5 g/mL. Against Streptococcus fi - hemolyticus Group A, A sample give the MIC of 281,25 pg/mL, B sample give 250 pg/rnL, and C sample 218,75 tg/mL Against Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, A sample give the MIC of 312,5 j.ig/mL, B sample give 28 1,25 tg/mL, and C sample 250 ig/mL. Against Trichophyton mentagrophytes A sample give the MIC of 37,5 jig/ml,, B sample give 25 jiglmL, and C sample 18,75 tg/mL."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ofiati Wijaya
"Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) dapat digunakan sebagai pelarut alternatif untuk menggantikan pelarut organik yang beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Dalam penelitian ini NADES digunakan untuk mengekstrak brazilin dari kayu sappan (Caesalpinia sappan L.) dan ekstrak tersebut digunakan untuk menentukan penghambatan aktivitas DPP IV. Komposisi NADES yang dipilih adalah kolin klorida sebagai akseptor ikatan hidrogen dan gliserol, sorbitol, juga xylitol sebagai donor ikatan hidrogen. Optimalisasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Faktor yang dioptimalkan untuk kondisi ekstraksi termasuk persentase penambahan air dan waktu ekstraksi. Ekstraksi dengan NADES dilakukan oleh Ultrasound Assisted Extraction (UAE) dan kadar brazilin diukur menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC). Choline chloride-gliserol adalah NADES terbaik untuk mengekstraksi brazilin dibandingkan dengan jenis NADES lainnya. Kondisi optimal untuk memperoleh brazilin dengan level tertinggi adalah 50% dari penambahan air dan 50 menit waktu ekstraksi dengan level brazilin 114,04 mg / g. Tingkat Brazilin dari ekstrak kayu sappan (NADES-UAE) tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tingkat brazilin dari refluks (116,70 mg / g). Ekstrak kayu sappan yang diekstraksi menggunakan NADES-UAE dengan konsentrasi 50 ppm memiliki penghambatan lebih tinggi terhadap aktivitas DPP IV dengan nilai penghambatan 84,24%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES choline chloride-gliserol dapat mengekstraksi brazilin dari kayu sappan dan ekstrak kayu sappan yang diperoleh dengan menggunakan NADES sebagai pelarut dapat menghambat aktivitas DPP IV.

Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) dapat digunakan sebagai pelarut alternatif untuk menggantikan pelarut organik yang beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Dalam penelitian ini NADES digunakan untuk mengekstrak brazilin dari kayu sappan (Caesalpinia sappan L.) dan ekstrak tersebut digunakan untuk menentukan penghambatan aktivitas DPP IV. Komposisi NADES yang dipilih adalah kolin klorida sebagai akseptor ikatan hidrogen dan gliserol, sorbitol, dan xylitol sebagai donor ikatan hidrogen. Optimalisasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Faktor-faktor yang dioptimalkan untuk kondisi ekstraksi termasuk persentase penambahan air dan waktu ekstraksi. Ekstraksi dengan NADES dilakukan oleh Ultrasound Assisted Extraction (UAE) dan kadar brazilin diukur menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC). Choline chloride-gliserol adalah NADES terbaik untuk mengekstraksi brazilin dibandingkan dengan jenis NADES lainnya. Kondisi optimal untuk memperoleh brazilin dengan tingkat tertinggi adalah 50% dari penambahan air dan 50 menit waktu ekstraksi dengan tingkat brazilin 114,04 mg / g. Tingkat Brazilin dari ekstrak kayu sappan (NADES-UEA) tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tingkat brazilin dari refluks (116,70 mg / g). Ekstrak kayu safan yang diekstraksi menggunakan NADES-UEA dengan konsentrasi 50 ppm memiliki penghambatan aktivitas DPP IV yang lebih tinggi dengan nilai penghambatan 84,24%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES choline chloride-gliserol dapat mengekstraksi brazilin dari kayu sappan dan ekstrak kayu sappan yang diperoleh dengan menggunakan NADES sebagai pelarut dapat menghambat aktivitas DPP IV."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>