Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137463 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosua Samuel Ramli
"Perilaku pengambilan risiko merupakan salah satu hal penting dalam menjalankan perusahaan. Perilaku pengambilan risiko dibutuhkan saat perusahaan menghadapi situasi sulit. Perilaku pengambilan risiko didasarkan pada pemilihan risiko yang berbeda di setiap perusahaan maupun individu. Pada tingkat manajemen, keberagaman menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku pengambilan risiko.
Tinjauan literatur sebelumnya mengenai keberagaman manajemen seperti gender, usia, pendidikan, pengalaman dan lainnya menunjukan hasil yang tidak konsisten terhadap perilaku pengambilan risiko. Berdasarkan perbedaan hasil dari penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan analisa terhadap hubungan keberagaman manajemen puncak sebagai pengambil keputusan di perusahaan terhadap perilaku pengambilan risiko.
Penelitian ini menggunakan regresi generalized least square (GLS) terhadap data panel dari 333 perusahaan Indonesia nonkeuangan yang terdaftar selama 3 tahun dari tahun 2015 sampai 2017. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku pengambilan risiko. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keberagaman manajemen puncak dalam hal gender, usia, bangsa, pendidikan, dan pengalaman. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran, profitability, dan pertumbuhan perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa keberagaman manajemen puncak dalam hal gender, usia, bangsa, pendidikan, dan pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko. Sementara itu, karakteristik perusahaan seperti ukuran, profitability, dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko.

Risk-taking behavior is one of important thing in running the company. Risk-taking behavior is needed especially when the company faces difficult situation. Risk-taking behavior is based on risk preference which differs among companies as well as individuals. At management level, diversity may be one of important factor affects risk-taking behavior.
Previous literature review studied about diversity in management such as diversity in gender, age, education, experience, etc shows inconsistent results towards risk-taking behavior. Based on inconsistency of previous researchs, author is interested to analyze the association between top management diversity as decision maker in the company to risk-taking behavior.
This research uses generalized least square (GLS) regression on panel data from 333 Indonesian listed non-financial companies for 3 years period from 2015 to 2017. Dependent variable of this research is risk-taking behavior. Independent variables of this research are top management diversity in gender, age, nationality, education background, and experience. Control variables of this research are company size, profitability, and growth.
The result of this research shows that top management diversity in gender, age, nationality, education background, and experience arenot significantly associated with risk-taking behavior. However, company characteristic such as size, profitability, and growth are significantly associated with risk-taking behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Rika Angelia
"Penelitian ini mempelajari hubungan antara posisi kecukupan modal minimum dengan biaya intermediasi keuangan dan perilaku pengambilan risiko sektor perbankan Indonesia dengan menggunakan kumpulan data panel dari 45 bank komersial Indonesia periode 2012 - 2017. Basel I, II dan III secara ketat diterapkan setelah krisis keuangan pada tahun 1997/1998 dan 2008 untuk memastikan stabilitas keuangan, diantaranya adalah dengan penerapan regulasi kecukupan modal minimum yang wajib dipenuhi oleh bank sesuai dengan profil risikonya. Namun demikian, apakah dampak persyaratan tersebut memberikan kontribusi yang positif bagi perbankan Indonesia, beberapa hasil studi empiris penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persyaratan modal yang ketat dapat memaksa bank untuk meningkatkan biaya intermediasi keuangan mereka yang disebabkan alokasi modal yang tidak optimal. Dengan menggunakan regresi data panel Generalized Least Square (GLS), kami menemukan bahwa rasio modal bank memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap biaya intermediasi keuangan dan perilaku pengambilan risiko sektor perbankan, artinya persyaratan modal minimum dapat menurunkan risiko atau bank risk taking sehingga bank menjadi efisien dan selanjutnya menurunkan biaya intermediasi keuangan.

This study examines the relationship between minimum capital adequacy, the cost of financial intermediation and risk taking behavior Indonesian banking sector by using panel data from 45 commercial banks period 2012 to 2017. Basel I, II and III are strictly applied after the financial crisis in 1997 / 1998 and 2008 to ensure financial stability, among others is by applying the minimum capital adequacy requirements that must be met by the bank in accordance with the risk profile. However, whether the impact of these requirements contributes positively to Indonesian banking, some previous empirical studies have shown that strict capital requirements can force banks to increase their financial intermediation costs due to the rising of capital cost. Using the Generalized Least Square (GLS) panel data regression, we found that the bank's capital ratio has a negative and significant relationship to the financial intermediation costs and risk-taking behavior of the banking sector, it means that minimum capital requirements can lower bank risk taking which in turn lower the bankruptcy cost that shown by the lower of bank return on equity and subsequently lowering the cost of financial intermediation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fachria
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kepemilikan asing terhadap perilaku pengambilan risiko perusahaan non keuangan di bursa efek indonesia periode 2008-2013. Dengan menggunakan dua variable kontrol yaitu leverage dan ukuran perusahaan.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Kepemilikan asing dan leverage berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko perusahaan.

This study aims to determine The Impact of Foreign Ownership on Corporate Risk Taking Behavior of non financial companies in Indonesia Stock Exchange period 2008 2013. By using two control variables leverage and company size.
In this study found that foreign ownership and leverage have a negative and significant effect on corporate risk taking behavior, while firm size positively and significantly influence to corporate risk taking behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Pittauli Lidia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suku bunga terhadap agresivitas bank dalam pengambilan risiko berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Delis dan Kouretas (2011) terhadap bank-bank di Eropa. Suku bunga yang digunakan adalah Jakarta Interbank Offered Rate, Indonesia Government Bonds Yield, Bank Indonesia Rate, dan Bank-level Lending Rate. Sedangkan aset berisiko dan risiko kredit digunakan untuk mengukur agresivitas bank dalam pengambilan risiko. Risiko kredit diukur menggunakan cadangan kerugian pinjaman (Foos, et al., 2010). Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Indonesia Rate merupakan suku bunga yang paling mempengaruhi agresivitas bank dalam pengambilan risiko yang diukur dengan aset berisiko maupun yang diukur dengan cadangan kerugian pinjaman.

This study aims to analyze the impact of interest rastes toward bank aggressivity on risk taking based on previous study which done by Delis and Kouretas (2011) on European Banks. Interest rates that used are Jakarta Interbank Offered Rate, Indonesia Government Bonds Yield, Bank Indonesia Rate, and Bank-level Lending Rate. Risk assets and credit risk used to measure bank aggressivity on risk taking. Credit risk measured by using loan losses (Foos et al., 2010). This study uses panel regression method. The result of this study shows that Bank Indonesia Rate is the most influence interst rate on bank aggresivity on risk taking which measured by risk assets although measured by loan losses."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardianto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kompetisi, ukuran , dan
kapitalisasi perbankan terhadap toleransi pengambilan risiko oleh bank umum
konvensional di Indonesia periode 2003-2012. Kompetisi perbankan diukur
dengan menggunakan model Panzar-Rosse, kemudian hasil dari ukuran ini beserta
dengan variabel penjelas lainnya akan di regresikan terhadap kestabilan keuangan
bank. Pengambilan risiko tercermin dari tingkat kestabilan keuangan bank. Selain
itu, ukuran dan kapitalisasi perbankan juga merupakan faktor yang ikut
mempengaruhi pengambilan risiko. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kompetisi
dan kapitalisasi signifikan mempengaruhi pengambilan risiko, sementara itu
ukuran tidak signifikan mempengaruhi pengambilan risiko. Pada penelitian ini
ditemukan bahwa kompetisi yang meningkat, menurunkan kestabilan keuangan
bank. Sementara itu, ukuran dan kapitalisasi memiliki hubungan positif dengan
tingkat kestabilan keuangan bank.

ABSTRACT
This paper aimed to analyze the effect of competition, size, and capitalization of
banks on the risk taking tolerance of conventional banks in Indonesia from 2003
to 2012. Banking competition is measured by using a model Panzar-Rosse, then
regress the results of this measure and other explanatory variables on the banking
“financial stability”. Risk-taking is reflected in the level of the bank's financial
stability. In addition, the size and capitalization of banks is also a factor
influencing risk taking. This study concluded that competition and capitalization
significantly affect risk taking, while the size does not significantly affect risk
taking. This paper found that increasing competition have a negative relationship
with risk taking. Meanwhile, the size and capitalization have a positive
relationship with the level of the bank's financial stability."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremia Halomoan Maralus
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh ukuran direksi, independensi direksi, dan keragaman direksi terhadap pengambilan risiko perusahaan pada perusahaan sektor perbankan di Indonesia periode 2016 hingga 2020. Sampel terdiri atas 43 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel data dengan metode estimasi fixed effect model. Penelitian ini menemukan bahwa ukuran direksi memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan risiko perusahaan perbankan di Indonesia. Namun, independensi direksi dan keragaman direksi tidak terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan risiko perusahaan perbankan di Indonesia.

This study aims to examine the effect of board size, board independence, and board diversity on firm’s risk taking in banking sector companies for the period 2016 to 2020. The sample consists of 43 banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research used panel data which was later run using fixed effect model data. This study find that board size has a significant impact on firm’s risk taking in banking companies in Indonesia. However, board independence and board diversity have no significant impact on firm’s risk taking in banking companies in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh manajemen keberagaman terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan mempertimbangkan juga pengaruh mediasi inklusi organisasi, komitmen afektif, dan keterikatan pekerjaan. Data untuk penelitian kuantitatif ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dari 263 pegawai perusahaan FMCG di wilayah Indonesia yang memiliki masa kerja minimal setahun. Pengolahan data yang dilakukan dengan metode Structural Equation Modelling menunjukkan bahwa manajemen keberagaman tidak memiliki pengaruh langsung terhadap OCB. Hubungan kausalitas manajemen keberagaman terhadap OCB dimediasi penuh oleh inklusi organisasi dan keterikatan pekerjaan. Sementara itu, komitmen afektif tidak terbukti menjadi mediator dalam hubungan pengaruh manajemen keberagaman terhadap OCB. Penelitian ini menunjukkan pentingnya implementasi manajemen keberagaman di dalam perusahaan sekaligus mengungkapkan tindakan untuk meningkatkan OCB pegawai.

This study aims to understand the effect of diversity management on Organizational Citizenship Behavior (OCB), taking into account the mediating role of organizational inclusion, affective commitment, and work engagement. The data for this quantitative study were collected using questionnaire from 263 employees who have worked for at least one year in FMCG company operating in Indonesia. The data analyzed in Structural Equation Modelling showed that diversity management had no direct effect on OCB. The result also indicated that the causal relationship between diversity management and OCB was fully mediated by organizational inclusion and work engagement. However, affective commitment was not proven to be a mediator in the causal relationship of diversity management on OCB. This study reveals the importance of diversity management implementation within a company as well as courses of action to boost OCB of the employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyahayu Warmmeswara Kusumastati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji determinan dan dampak keberagaman dewan komisaris/direksi. Keberagaman dewan komisaris/direksi mencakup keberagaman gender, budaya, masa jabatan, tingkat pendidikan, keahlian dan kesibukan. Penelitian dilakukan menggunakan regresi linier berganda pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 – 2018. Hasilnya adalah Indeks Keberagaman Dewan Komisaris (IKDK) terbukti lebih baik dalam meningkatkan kinerja perusahaan, dibandingkan IKDK berdasarkan Bernile et al. (2018) dan Indeks Keberagaman Direksi (IKD) menurunkan manajemen laba. Multinasionalitas perusahaan terbukti sebagai determinan IKD, dan siklus hidup perusahaan sebagai determinan dari IKDK. Tetapi, penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa IKDK dan IKD berpengaruh terhadap risiko perusahaan.

This study aims to examine the determinant and the impact of the diversity of board of commissioners/directors. The diversity includes diversity in gender, culture, tenure, education level, expertise, and busy ness. The study was conducted using multiple linear regression on companies listed on the Indonesia Stock Exchange during 2014 – 2018. The results prove that Board of Commissioners Diversity Index (IKDK) is proven to be significantly better in increasing company performance, compared to board of commissioner’s diversity index based on Bernile et al. (2018) and Diversity Index (IKD) reduces earnings management. Multinationality of the company is proven as a determinant of the Board of Commissioners Diversity Index (IKDK), and the life cycle of the company as a determinant of the Board of Directors Diversity Index (IKDK). However, this study cannot prove that IKDK and IKD affect company risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Budiharjo
"Penelitian ini membahas pengaruh struktur pasar dan pengambilan risiko terhadap efisiensi Bank Umum Konvensional periode 2011-2015 dengan menggunakan metode panel data. Penelitian dilakukan pada ages 107-109keseluruhan bank dengan beradasar kepemilikan seperti Bank Pembangunan Daerah, Bank Persero, Bank Asing, Bank Campuran dan Bank Swasta Nasional. guna mengetahui apakah terdapat pengaruh struktur pasar dan pengambilan risiko terhadap efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan antara struktur pasar terhadap efisiensi bank. Pengaruh positif signifikan antara risiko modal terhadap efisiensi bank. Pengaruh negatif signifikan risiko kredit terhadap efisiensi bank.

This study discusses the effect of market structure and risk taking to the efficiency of conventional commercial bank the period 2011 2015 by using panel data. The study was conducted on a whole bank with based on ownership as the Regional Development Banks, State Owned Banks, Foreign Banks, Joint Venture Banks and National Private Banks to determine whether there is influence market structure and risk taking to efficiency. Results showed market structure has a significant negative effect on the efficiency of the bank. Capital risk has a significant positive effect on the efficiency of the bank. Credit risk has a significant negative effect on the efficiency of the bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudya Arlita Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah efektivitas komite pemantau risiko (komite pemantau risiko wanita, jumlah anggota komite dan frekuensi rapat komite) berpengaruh terhadap pengambilan risiko dan kinerja bank umum di Indonesia. Penelitian ini juga meneliti pengaruh interaksi komite pemantau risiko dengan pengambilan risiko terhadap kinerja bank yang dihitung dengan menggunakan Tobin's Q. Dengan sampel 25 bank umum yang terdaftar di BEI periode 2008-2012, penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi rapat komite berpengaruh positif terhadap pengambilan risiko sedangkan proporsi komite wanita dan jumlah anggota komite berpengaruh negatif terhadap pengambilan risiko. Frekuensi rapat berpengaruh negatif terhadap kinerja namun berpengaruh positif terhadap hubungan antara pengambilan risiko dan kinerja bank.

This study aims to examine whether risk monitoring committee effectiveness (female risk monitoring committee, size committee, and frequency of meetings) affects bank risk taking and bank performance. This study also examines the effect of risk monitoring committee effectiveness on the relationship between bank risk taking and bank performance measured by Tobin’s Q. With a sample of 25 bank listed in Indonesia Stock Exchange during 2008-2012, this study finds that frequency of meetings committee positively affect bank risk taking while proportion of female risk monitoring committee and size committee negatively affect bank risk taking. Frequency of meetings negatively affects bank performance but positively affect the relationship between bank risk taking and bank performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>