Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Buhori
"Saat ini, limbah menjadi masalah yang semakin serius bagi lingkungan, terutama limbah industri. Pewarna Rhodamine-B adalah contoh limbah industri yang berbahaya dan sulit terdegradasi di ekosistem. Fotodegradasi pewarna menggunakan fotokatalis merupakan alternatif yang menjanjikan untuk mengurangi jumlah limbah pewarna di lingkungan, terutama di perairan. Namun, diperlukan fotokatalis yang stabil, efisien, dan ramah lingkungan untuk menurunkan polutan organik yang persisten. Kerangka Logam-Organik (MOF) sebagai bahan fungsional baru yang dapat menjadi fotokatalis potensial karena stabilitas termal yang baik, serta sifat permukaan yang dapat dirubah. Dalam penelitian ini, 2 jenis Lanthanum-MOF dipilih untuk disintesis dengan variasi ligan, yaitu 1,4-Benzene dicarboxylic acid (BDC) dan 2,6-Naphthalene dicarboxylic acid (NDC) menggunakan metode solvothermal. Karakterisasi Lanthanum-MOF dilakukan dengan menggunakan FTIR, XRD, Surface Area Analyzer (BET), spektrofotometer UV-DRS, dan juga instrumentasi SEM. Proses oksidasi lanjutan asam-peroksida (AOP) digunakan dalam aplikasi fotokatalitik La-MOFs. Efisiensi degradasi (% degradasi) rhodamin-b selama 120 menit menggunakan MOFs La-BDC dan MOFs La-NDC untuk setiap fotokatalis adalah 69,47% dan 89,3%."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Wira Yudanto
"ABSTRAK
Dengan meningkatnya popularitas di bidang industri, tidak dapat dipungkiri masalah lingkungan yang akan muncul. Terutama polutan organik yang beracun dan sulit terdegradasi dalam ekosistem lingkungan. Zat pewarna adalah salah satu polutan organik yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan kita. Dalam beberapa tahun terakhir, fotokatalisis adalah metode yang dikenal untuk menurunkan zat warna berbahaya tersebut. Rhodamin-B dikenal sebagai pewarna yang populer digunakan, terutama dalam industri tekstil dan cat. Untuk mendegradasi Rhodamin-B, diperlukan fotokatalis yang stabil dan efisien serta ramah lingkungan. MOFs Metal Organic Frameworks adalah materi yang dikembangkan baru-baru ini untuk fotokatalis karena fleksibilitas dan porositas strukturnya yang tinggi, sehingga berpotensi menghasilkan akitivitas katalitik yang baik. Dalam penelitian ini MOFs disintesis dari logam Lanthanum dan Yttrium dan BDC 1,4 Benzene Dicarboxylic Acid dengan menggunakan pelarut air DMF dengan metode solvothermal. Aplikasi fotokatalitik dilakukan dengan AOP Advanced Oxydation Process H2O2. Materi MOFs dikarakterisasi dengan P-XRD, TGA-DTA, FTIR, UV-DRS dan aplikasi proses degradasi yang dianalisis dengan spektrofotometer UV-VIS. Rhodamin-B degradasi dengan La-MOFs dan Y-MOFs masing-masing menghasilkan efisiensi degradasi 85,4 dan 82,91 dalam 30 menit.

ABSTRACT
With increasing popularity in the industrial field, it is undeniable the environmental problems that comes with. Especially organic pollutants that are toxic and not easily degradable in the ecosystem. Dyes are one of organic pollutants that are dangerous for our health and environment. In recent years photocatalysis is a known method to degrade those dangerous dyes. Rhodamin B is known to be the most popular dyes used, mainly in textile and paint industries. In order to degrade Rhodamin B, it requires a stable, highly efficient and also environmentally friendly photocatalyst . MOFs Metal Organic Frameworks are recently developed materials for photocatalyst because it offers highly tunable sites and high porosity, which leads to potentially high catalytic activity. In this research MOFs synthesized from Lanthanum and Yttrium metals and BDC 1,4 Benzene Dicarboxylic Acid as a linker, using DMF water solvent with solvothermal method. Photocatalytic applications conducted with AOP Advanced Oxydation Process H2O2. MOFs material is characterized with P XRD,TGA DTA,FTIR,UV DRS and its degradation process application analyzed with UV VIS spectrophotometer. Rhodamin B degradation with La MOFs and Y MOFs respectively yield degradation efficiency of 85,4 and 82,91 in 30 minutes. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ratna Suminar
"Limbah pewarna batik yang mempunyai komponen utamanya zat pewarna sintesis berbahaya bagi lingkungan sekitar. Pengolahan limbah pewarna batik secara fisika dan biologi kurang efektif. Elektrolisis plasma dengan menggunakan metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE merupakan bagian dari pengolahan secara kimiawi, yang efektif dalam mengolah limbah pewarna batik. Penambahan gelembung udara memberikan effisiensi proses yang baik dalam metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE . Parameter kedalaman anoda dan temperatur sangat mempengaruhi dalam proses elektrolisis plasma metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE. Kedalaman anoda dan temperatur optimum dalam penelitian ini adalah 1,5 cm dan 55 0C, dimana produksi bull;OH sebesar 11,63 mmol dan energi proses selama 30 menit adalah 806,4 KJ. Persen dekolorisasi Remazol Red RB 133 pada konsentrasi 250 ppm, terbesar selama 30 menit mencapai 99,66, pada kedalaman 4,5 cm dengan energi 1075,212 KJ. Nilai COD limbah pewarna batik Remazol Red RB 133 menurun dari 169 mg/L menjadi 3,6 mg/L setelah proses CGDE selama 180 menit sesuai dengan baku mutu limbah. Limbah pewarna batik Remazol Red RB 133 telah terbukti dapat didegradasi menggunakan metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE . Injeksi gelembung udara pada penelitian ini telah terbukti menambah efektifitas proses, dilihat dari meningkatnya produksi bull;OH, meningkatnya dekolorisasi, berkurangnya pemakaian energi proses, menurunnya nilai COD dan TSS.

The main component of batik dye waste is synthetic dye, that is hazardous to the surrounding environment. Physical and biological treatment for batik dye waste is less effective. Electrolysis plasma with use Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE method is part of the chemical processing. Injection bubbler can increase effectiveness process in the Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE method. The anode depth and temperature parameters greatly affect in CGDE process. The optimum anode depth and temperature in this study were 1.5 cm and 55 0C, which produced bull OH 11.63 mmol and energy 806.4 KJ, for 30 minutes process. The largest decolorization percentage of Remazol Red RB 133 250 ppm reach 99.66 , at anoda depth 4.5 cm with process energy 1075.212 KJ, for 30 minutes process. COD value has decreased from 169 mg L to 3,6 mg L after 180 minutes CGDE process conform to waste quality standards. Remazol Red RB 133 batik dye waste has been proven to be degraded using the method of Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE. Injection bubbler has been proven increase the effectiveness of the process, shown from the increased production of bull OH, the increasing of decolorization percentage, the decreasing of process energy, the decreasing of COD and TSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqa Dianti Zahra
"Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi tahun 2021, penjualan BBM mengalami peningkatan sebesar 6,87% dari tahun 2020. Dengan meningkatnya pemakaian bahan bakar minyak mengakibatkan meningkatnya bahan pencemar. Oleh karena itu, perlu dikembangkan energi alternatif terbarukan dan bersifat ramah lingkungan. Salah satunya, biodiesel yang memiliki kemampuan untuk menggantikan diesel konvensional sebagai bahan bakar pengganti yang lebih ramah lingkungan. Biodiesel yang berasal dari minyak jelantah dapat membantu menyelesaikan 3 masalah, yaitu masalah pangan, polusi dan energi. Digunakannya reaksi transesterifikasi untuk menurunkan viskositas dan bilangan asam dari minyak jelantah dengan katalis basa heterogen, yaitu AEMOFs. AEMOFs memiliki keunggulan harga rendah, toksisitas rendah, proses sintesis yang mudah, porositas tahan lama, termostabilitas tinggi, framework yang teratur, dan ramah lingkungan. Sintesis AEMOFs menggunakan hidrotermal, karakterisasi FTIR, XRD, SAA, dan SEM, dan reaksi transesterifikasi minyak jelantah dengan katalis AEMOFs. Hasil sintesis AEMOFs diperoleh dan dikarakterisasi FTIR menunjukkan pergeseran puncak absorpsi gugus karboksil (COO-), XRD menunjukkan rata-rata ukuran kristal 16,14 nm (Mg), 20,37 nm (Ca), 46,58 nm (Sr), dan 104,76 nm (Ba), SAA menunjukan kurva isoterm berupa material berpori dan analisa SEM-EDX komposisi logam 1,57% (Mg), 12,25% (Ca), 20,96% (Sr), dan 55,11% (Ba). Sintesis AEMOFs menggunakan metode hidrotermal telah dilakukan dan penggunaan katalis AEMOFs Ba-BDC dalam reaksi transesterifikasi memiliki sifat kebasaan paling besar dengan menghasilkan persen konversi asam lemak yang terkandung dalam minyak jelantah tertinggi.

Based on data from the Directorate General of Oil and Gas for 2021, fuel sales have increased by 6.87% from 2020. The increasing use of fuel oil causes an increase in pollutant substances. Therefore, it is necessary to develop alternative energy that is renewable and environmentally friendly. One of them is biodiesel, which can replace conventional diesel as a substitute fuel that is more environmentally friendly. Biodiesel derived from used cooking oil can help solve three problems: food, pollution, and energy. The transesterification reaction was used to reduce the viscosity and acid number of used cooking oil using a heterogeneous base catalyst, called AEMOFs. AEMOFs have the advantages of low price, low toxicity, an easy synthesis process, long-lasting porosity, high thermostability, a regular framework, and environmental friendliness. Synthesis of AEMOFs using hydrothermal, FTIR, XRD, SAA, and SEM characterization, and transesterification reaction of used cooking oil with AEMOF catalyst The results of the synthesis of AEMOFs obtained and characterized FTIR showed a shift in the absorption peak of the carboxyl group (COO-), XRD showed an average crystal size of 16.14 nm (Mg), 20.37 nm (Ca), 46.58 nm (Sr), and 104.76 nm (Ba), SAA showed isothermal curves in the form of porous materials, and SEM-EDX analysis of metal composition showed 1.57% (Mg), 12.25% (Ca), 20.96% (Sr), and 55.11% (Ba). AEMOFs synthesize using hydrothermal methods, and the use of AEMOFs Ba-BDC catalyst in the transesterification reaction has the greatest basicity by producing the highest conversion percentage of fatty acids contained in used cooking oil."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Ninda Hardina
"Lantanum-Metal Organic Frameworks (La-MOFs) dengan logam lantanum (III) dan ligan 2,6-naftalendikarboksilat telah berhasil disintesis melalui metode solvotermal. Dari optimasi suhu dan perbandingan komposisi pelarut diperoleh La-MOFs suhu 1200 C dengan pelarut DMF : Air (5:1) mL diperoleh yield terbesar 90%. Hidrogen sebagai salah satu pengganti bahan bakar fosil dapat diperoleh dari hasil fotokatalisis. La-MOFs memiliki area permukaan yang besar, jumlah situs aktif yang banyak serta energi pita celah yang dapat disesuaikan dengan mengatur ligan organik dan pusat logamnya agar dapat digunakan sebagai fotokatalis penghasil hidrogen. La-MOFs sebagai cromophores organik melalui efek ligan antena menyerap cahaya untuk menghasilkan hole dan elektron yang selanjutnya mentransfer muatan untuk menginduksi reaksi fotoredoks pada fotokatalisis.
La-MOFs dikarakterisasi dengan spektroskopi FTIR, adanya vibrasi C-O pada bilangan gelombang 1362 cm-1 dan 1401 cm-1 menunjukkan adanya ikatan koordinasi antara O dari karbonil dengan kation La (III) dan pada 1700 cm-1 gugus karboksil pada ligan karboksilat berhasil terdeprotonasi yang mengindikasikan telah terbentuknya La-MOFs. Pengukuran nilai energi band gap melalui UV VIS-DRS diperoleh sebesar 3,1 eV untuk La-MOFs 1200 C.
Hasil karakterisasi CV dari La-MOFs menunjukkan potensial reduksi sebesar -2,53 V vs NHE. Mapping SEM-EDX La-MOFs menunjukkan bentuk seperti batang (rod) dengan panjang sekitar 35 µm yang memiliki persebaran merata dari tiap atom penyusunnya yaitu La dan O. BET La-MOFs menunjukkan luas permukaan area 197.088 m2/g pada pH 9. La-MOFs 0,05 g menunjukkan hidrogen yang terproduksi paling banyak, yaitu 31,54 µmol selama 4 jam dan La-MOFs dengan deposit Ag 1% w/w sebanyak 37,52 µmol selama 4 jam.

Lanthanum-Metal Organic Frameworks (La-MOFs) based on Lanthanum (III) with 2,6 -napthalenedicarboxylic Acid ligands have been successfully synthesized through the solvothermal method. Based on the optimization of temperature and solvent show the La-MOFs with a temperature of 1200 and DMF : Water (5:1) mL obtained the best yield 90%. Hidrogen as a substitute for fossil fuels can be obtained from the results of photocatalysis. La-MOFs which have an ultra-large surface area, a large number of active sites and band gap energy can be adjusted by adjustic organic ligand and metal centers as an organic cromophores and through ligand effect of the antenna can serve to harvest light to produce photogenerated charge carriers for subsequent photoredox as photocatalysts.
La-MOFs were characterized by FTIR spectroscopy, the vibration of C-O at wave numbers 1362 and 1401 cm-1 indicates the existence of a coordination bond between of carbonyl and La (III). Wave numbers at 1700 cm-1 shows carboxyl group in the carboxylic ligand successfully deprotonated indicating La-MOFs. The measurements of the band gap energy through UV-VIS DRS was obtained at 3,1 eV for La-MOFs 1200 C. Cyclic Voltammetry from La-MOFs has a reduction potential of -2,53 V.
Mapping SEM-EDX La-MOFs shows a rod-like shape with a length of about 35 µm which has an even distribution of each of its constituent atoms La, O, and C. BET shows the surface area is 197.088 m2/g at pH 9. GC-TCD La-MOFs 0,05 g shows the most produced hidrogen which is 31,54 µmol for 4 hours and La-MOFs Ag (1%) is 37,52 µmol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Annisa
"Dewasa ini keberadaan limbah biomassa yang berlimpah membuat para peneliti berlomba-lomba untuk mengubahnya menjadi hal lain yang lebih bernilai, salah satunya monosakarida glukosa yang dapat dikonversi menjadi senyawa multiguna hidroksi-metil-furufural 5-HMF . Untuk mengkonversi 5-HMF dari glukosa, digunakan katalis yang memiliki sisi asam Lewis dan asam Br nsted, seperti material berpori, metal organic frameworks MOFs . Material berpori ini memiliki luas permukaan sangat besar dan mudah dimodifikasi strukturnya serta dapat berperan sebagai katalis heterogen yang mudah diseparasi dan digunakan kembali. Sisi asam Lewis katalis akan mengkatalisis isomerisasi glukosa menjadi fruktosa dan sisi asam Br nsted akan mengkatalisis konversi fruktosa menjadi 5-HMF. Pada penelitian ini telah disintesis MOFs berbahan dasar logam Lantanum, ligan benzena dikarboksilat BDC dan pelarut DMF-air dengan menggunakan metode solvothermal serta variasi suhu sintesis. Material berpori ini kemudian dikarakterisasi FTIR, Raman, NMR, XRD dan ukuran pori serta luas permukaan BET . Seluruh variasi katalis La-MOFs diaplikasikan dalam konversi glukosa menjadi 5-HMF. Didapatkan hasil reaktivitas katalitik sampai dengan 305 ppm/mg katalis dan yield 4.4 pada kondisi optimum aplikasi.

Nowadays, the massive amount of biomass waste enables researchers competing to transform it into something more valuable, one of which is the glucose monosaccharide waste that can be convertedinto a hydroxymethylfurfural 5 HMF compound. To convert 5 HMF from glucose, the catalysts that have both Lewis and Br nsted acid sidesare used, such as porous materials and metal organic frameworks MOFs . The porous material has an extensive surface area and an easily modified structure. In addition, MOF can alsoact as a heterogeneous catalyst that can be easily separated and relatively reusable. The Lewis acid side catalyzes the isomerization of glucose into fructose, and the Br nsted acid side catalyzes the conversion of fructose to 5 HMF. In this study, MOFs have been synthesized using Lanthanum metal, benzene dicarboxylic BDC terephthalate linker, and DMF water solvent by using the solvothermal method at various temperature. The porous material is characterized by FTIR, Raman, NMR, XRD and pore size surface area BET . All variations of La MOFs catalysts were applied in the conversion of glucose to 5 HMF. The results obtained catalytic capacity up to 305 ppm mg catalyst and 4.4 yield on optimum conditions of application.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Fajrin
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, MOF disintesis sebagai adsorben ion logam kadmium (II) karena kerangka organik logam (MOF) memiliki area pori dan permukaan yang besar serta sifat potensial dan aplikasi seperti pengolahan air yang mengandung ion logam berat. Sintesis MOF dilakukan berdasarkan logam lantanida menggunakan lantanum dan itrium, dengan mereaksikan logam nitrat (Y (NO3) 3.6H2O dan La (NO3) 3.6H2O) dengan asam suksinat dan N, N-dimethylformamide (DMF) dan pelarut air menggunakan metode solvothermal. Dua MOF yang disintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, TGA, BET dan SEM. Hasil dari karakterisasi menyatakan bahwa La-succinate MOF lebih baik daripada MO-succinate Y. Selanjutnya, dua MOF yang disintesis digunakan sebagai adsorben ion logam kadmium (II) dengan berbagai variasi seperti pH, waktu kontak, jumlah adsorben dan konsentrasi adsorbat. Kapasitas adsorpsi yang dihasilkan oleh La-succinate MOF lebih besar dari Y-succinate MOF serta hasil dari isoterm adsorpsi oleh La-succinate dan MOF-succinate Y. La-succinate MOF memiliki R2 sebesar 0,9946 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 2.296 mg / g dan MO-succinate Y memiliki R2 sebesar 0.8812 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 1.543 mg / g.

ABSTRACT
In this research, MOF was synthesized as cadmium (II) metal ion adsorbent because the organic metal framework (MOF) has a large pore and surface area as well as potential properties and applications such as water treatment containing heavy metal ions. MOF synthesis was carried out based on lanthanide metal using lanthanum and yttrium, by reacting metal nitrate (Y (NO3) 3.6H2O and La (NO3) 3.6H2O) with succinic acid and N, N-dimethylformamide (DMF) and water solvents using the solvothermal method. Two MOF synthesized were characterized using FTIR, XRD, TGA, BET and SEM. The results of the characterization stated that La-succinate MOF was better than MO-succinate Y. Furthermore, two MOF synthesized were used as adsorbent of cadmium (II) metal ions with various variations such as pH, contact time, amount of adsorbent and adsorbate concentration. The adsorption capacity produced by La-succinate MOF is greater than Y-succinate MOF and the results of adsorption isotherms by La-succinate and MOF-succinate Y. La-succinate MOF has an R2 of 0.9946 with a Freundlich adsorption capacity value of 2,296 mg / g and MO-succinate Y has R2 of 0.8812 with a Freundlich adsorption capacity value of 1,543 mg / g."
2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Annisaa Rubianti
"ABSTRAK
Sintesis MOFs berbasis logam lantanida dipelajari menggunakan Lanthanum-MOFs dan Yttrium-MOFs dengan monosodium 2-sulfoterephthalate MSBDC sebagai ligan dengan metode solvothermal. Lanthanum dan Yttrium dipilih karena radius logam besar yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja katalis dengan meningkatkan luas permukaan katalis, sedangkan ligan MSBDC dipilih karena memiliki gugus fungsi penarik elektron sehingga katalis diharapkan menjadi lebih asam. Setelah materi MOFs telah berhasil disintesis, karakterisasi oleh FTIR, TGA, dan XRD dilakukan. Katalis diaplikasikan dalam reaksi konversi glukosa menjadi 5-hidroksimetilfurfural 5-HMF dan produk dianalisis dengan HPLC. Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan waktu reaksi akan meningkatkan hasil 5-HMF. Selanjutnya, dalam pekerjaan ini, kedua katalis memberikan aktivitas katalitik yang sama, sekitar 4,54 yield.

ABSTRACT
Synthesis of lanthanide metal based MOFs was studied using Lanthanum MOFs and Yttrium MOFs with monosodium 2 sulfoterephthalate MSBDC as a ligand by solvothermal method. Lanthanum and Yttrium was selected due to a large metal radius which is expected to improve catalyst performance by increasing its surface area, while MSBDC ligand is selected because it has electron pulling function groups so that the catalyst is expected to become more acidic. After MOFs material has been successfully synthesized, characterization by FTIR, TGA, and XRD are performed. The catalyst was applied in the conversion of glucose to 5 hydroxymethylfurfural 5 HMF and the product was analysed with HPLC. The result shows that elongation time will increase the yield of 5 HMF. Furthermore, in this work, both catalysts give similar catalitic activity, approximately 4.54 yield."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferari Yanuar Al-Fahrezi
"Limbah pewarna merupakan salah satu limbah yang paling banyak dihasilkan dari industri tekstil. Salah satu zat berbahaya yang terdapat dalam limbah pewarna adalah Rhodamin B. Rhodamin B tergolong pewarna berbahaya karena yang memiliki sifat karsinogenik dan mutagenik pada manusia dan hewan. Untuk menghilangkan Rhodamin B pada limbah dari industri tekstil dapat dilakukan dengan fotodegradasi. Fotodegradasi dapat dilakukan dengan menggunakan material fotokatalis yang disebut sebagai degradasi dengan fotokatalisis. Oleh karena itu dikembangkan fotokatalis yang efektif digunakan dalam proses ini, salah satunya adalah metal organic frameworks (MOF) yang merupakan material semikonduktor berpori. Perpaduan logam dengan ligan yang bersifat fotoaktif serta modulasi dalam MOF dapat meningkatkan sifat fotokatalitik MOF. Pada penelitian ini disintesis MOF berbasis zirkonium dengan ligan perylene-3,4,9,10-tetrakarboksilat termodulasi asam amino glisina dengan metode solvotermal yang diuji sifat fotokatalitiknya dengan degradasi Rhodamin B. Dalam penelitian ini disintesis MOF dengan energi celah pita yang kecil pada kisaran 1,7-1,9 eV sehingga dapat digunakan sebagai fotokatalis. MOF dengan penambahan modulator sebanyak 10 ekuivalen memiliki respon fotokatalitik terbaik dengan persen degradasi 55% pada degradasi Rhodamin B 10 ppm dengan waktu degradasi selama 90 menit.

Dye waste is one of the most waste generated from the textile industry. One of the hazardous substances contained in dye waste is Rhodamine B. Rhodamine B is classified as a dangerous dye because carcinogenic and mutagenic. To remove Rhodamine B in waste, it can be done by photodegradation. Photodegradation can be carried out using photocatalyst materials which is known as photocatalytic degradation. Therefore, an effective photocatalyst was developed to be used in this process, one of which is metal organic frameworks (MOF), which is a porous semiconductor material. The combination of metal with photoactive ligands and modulation in MOF can increase the photocatalytic properties of MOF. In this study, zirconium-based MOF was synthesized with perylene-3,4,9,10-tetracarboxylic ligand modulated by the amino acid glycine by the solvothermal method which was tested for photocatalytic properties by degradation of Rhodamine B. In this study, MOF was synthesized with a small band gap energy in the range of 1,7-1,9 eV so that it can be used as a photocatalyst. MOF with the addition of 10 equivalents of modulator has the best photocatalytic response with a degradation percentage of 55% at 10 ppm Rhodamine B degradation in 90 minutes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ghiyats Raditya
"Permasalahan lingkungan yang terjadi secara global saat ini sangat mengkhawatirkan. Emisi gas dari polutan yang diakibatkan oleh pertumbuhan industri dan meningkatnya aktivitas manusia merupakan salah satu hal yang menyebabkan pencemaran lingkungan terjadi. Peningkatan emisi gas rumah kaca global atau disebut Global Greenhouse Gas (GHG) karena aktivitas manusia telah menyebabkan tanda dari peningkatan konsentrasi GHG di atmosfer, dengan gas CO2 menjadi salah satu penyumbang terbesar pada meningkatnya emisi gas rumah kaca. Salah satu metode untuk mengurangi emisi gas CO2 adalah dengan mengimplementasikan penangkapan dan penyimpanan gas karbondioksida. Material kristal berpori baru, yaitu Metal Organic Frameworks (MOFs) menjadi material fungsional baru yang dapat dijadikan kandidat potensial sebagai jenis adsorben yang menjanjikan dikarenakan kestabilan termal yang baik, serta sifat permukaan yang dapat diatur. Digunakan dua jenis lantanum-MOFs dalam penelitian adsorpsi gas karbondioksida ini untuk disintesis dengan variasi ligan, yaitu BDC (Asam 1,4-benzena dikarboksilat) dan NDC (Asam 2,6-naftalena dikarboksilat) menggunakan metode solvotermal. Karakteristik dan sifat material La-MOFs hasil sintesis seperti struktur, morfologi, stabilitas termal, dan fungsi kimia diuji dengan menggunakan instrumentasi Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), X-ray Difraksi (XRD), Brunaur, Emmett and Teller (BET), analisis termogravimetri (TGA), serta Scanning Electron Microscopy (SEM). Serapan volumetrik dari CO2 diukur dalam suhu 300-308 K dan pada tekanan hingga 15 bar.

Environmental issues that occur globally today are very worrying. Gas emissions from pollutants caused by industrial growth and enhancement of human activities are among the things that lead to environmental pollution occur. The increase of global greenhouse gas emission (GHG) caused by human activities has led to a sign of an enhancement in the concentration of GHG in the atmosphere, with CO2 gas become one of the biggest contributors to the escalation of greenhouse gas emissions. One of the example to reduce CO2 gas emissions is by implementing the capture and storage of carbon dioxide method. New porous crystalline materials, namely Metal-Organic Frameworks (MOFs) were introduced as new functional materials that can be used as potential candidates as a promising type of adsorbent, due to its good thermal stability, and manageable surface properties. Two types of Lanthanum-MOFs were used in the study of carbon dioxide gas adsorption to be synthesized with ligand variations, which is BDC (1,4-benzene dicarboxylic) and NDC (2,6-naphthalene dicarboxylic acid) using the solvothermal method. Characteristics and properties of La-MOFs synthesized materials such as structure, morphology, thermal stability and chemical functions were tested using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-ray Diffraction (XRD), Brunaur, Emmet and Teller (BET), Thermogravimetric Analysis (TGA), as well as Scanning Electron Microscopy (SEM). Volumetric uptake of CO2 is measured at temperature of 300-338 K and at pressures up to 15 bar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>