Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda Tri Antika
"Miskonsepsi merupakan masalah pendidikan yang sampai saat ini menjadi masalah besar dalam pembelajaran di berbagai lingkungan pendidikan di dunia, dan terjadi pada semua tingkatan pendidikan. Salah satu materi yang sering terjadi miskonsepsi adalah teori evolusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara miskonsepsi teori evolusi dengan hasil belajar. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Biologi Universitas Islam Madura. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional untuk menjelaskan hubungan antara prediktor dan kriterium. Pengukuran miskonsepsi dilakukan dengan cara memberi skor pada hasil angket. Pada penelitian ini, angket beserta rubrik yang digunakan adalah Measure of Acceptance of the Theory of Evolution (MATE). Sedangkan hasil belajar diukur dengan cara tes tulis berupa essay pada pre test dan post test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara identifikasi miskonsepsi teori evolusi dengan hasil belajar. Identifikasi miskonsepsi yang dilakukan dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang materi evolusi yang mempunyai tingkat miskonsespi tinggi. Oleh karena itu, treatment pembelajaran aktif dilakukan untuk menanggulangi tingginya miskonsepsi tentang teori evolusi dan hasilnya adalah meningkatnya hasil belajar mahasiswa mengenai teori evolusi."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
370 JPK 3:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Agus Permadi
"Studi ini fokus terhadap miskonspesi HIV di Indonesia. Berdasarkan survey Demographic and Health Surveys (DHS) Program, terdapat tiga miskonspesi yang umum tentang HIV: (1) apakah HIV bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk, (2) apakah penularan HIV bisa terjadi melalui berbagi makanan dengan seseorang yang memiliki HIV, dan (3) apakah seseorang yang terlihat sehat bisa memiliki HIV. Menggunakan data the Indonesia DHS tahun 2017, studi ini menginvestigasi dampak dari dua faktor - sosio-demografi dan eksposur media – terhadap miskonsepsi HIV di Indonesia. Studi ini menemukan bahwa responden yang termasuk ke dalam kelompok umur yang lebih muda, tinggal di area perkotaan, memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan memiliki eksposur yang tinggi terhadap media memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk memiliki miskonsepsi terhadap HIV. Hasil ini mengindikasikan bahwa untuk menekan miskonsepsi HIV di Indonesai, pemerintah perlu membuat program intervensi yang targeted.

This study focuses on HIV misconceptions in Indonesia. Based on Demographic and Health Surveys (DHS) Program, there are three common misconceptions about HIV: (1) whether HIV can be transmitted through mosquito bites, (2) whether transmission occurs by sharing food with a person who has HIV/AIDS, and (3) whether a healthy-looking person could have HIV. Using 2017 the Indonesia DHS, this study examines the impact of two factors - socio-demographic and media exposure - on HIV misconceptions in Indonesia. I found that respondents who belong to the younger age group, living in urban areas, have a higher degree of education, and have higher exposure to media were less likely to have misconceptions about HIV. This result indicates that to reduce HIV misconceptions in Indonesia, the government should make a targeted intervention program.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahd Abdurrahman
"Latar Belakang
Umpan balik menjadi salah satu bentuk interaksi yang penting antara staf pengajar dan mahasiswa. Untuk mendapatkan umpan balik tersebut, mahasiswa akan melewati suatu proses pencarian umpan balik yang dilakukan secara sadar demi mencapai tujuan yang diinginkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencarian umpan balik antara lain motivasi dan strategi belajar. Motivasi dan strategi belajar memiliki dampak yang besar terhadap performa mahasiswa yang selanjutnya akan menentukan tercapai atau tidaknya tujuan yang dimiliki. Sampai saat ini, masih belum ada penelitian yang menjelaskan hubungan kompleks antara motivasi dan upaya pencarian umpan balik dan antara strategi belajar dengan upaya pencarian umpan balik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai upaya pencarian umpan balik pada mahasiswa tingkat 3 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ditinjau dari motivasi dan strategi belajar. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods dengan desain sequential explanatory: rancangan analitik menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) untuk komponen kuantitatif. Selanjutnya, pendekatan kualitatif menggunakan desain studi fenomenologi dengan tujuan mengeksplorasi pengalaman individu mahasiswa terkait pencarian umpan balik. Pengumpulan data di tahap ini dikumpulkan melalui Focus Group Discussion (FGD). Setelah pengumpulan data, dilakukan member checking dan analisis tematik berdasarkan transkripsi FGD yang dilakukan secara verbatim.
Hasil
Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh total 108 responden dengan rata-rata mahasiswa memiliki motivasi tinggi dan strategi belajar sedang. Tidak ditemukan satupun mahasiswa dengan motivasi yang rendah. Hasil uji korelasi ditemukan adanya hubungan yang kuat antara motivasi dan strategi belajar. Dari analisis kualitatif, diperoleh dua tema besar, yaitu (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa mencari umpan balik dan (2) Cara mahasiswa mencari umpan balik.
Kesimpulan
Motivasi dan strategi belajar mahasiswa memiliki hubungan yang kuat dan hal ini dapat mempengaruhi upaya pencarian umpan balik yang dilakukan oleh mahasiswa. Hasil studi ini menggarisbawahi pentingnya peningkatan lingkungan belajar yang kondusif,
vi
dukungan staf pengajar dan peran serta mahasiswa dalam mendukung proses belajar dan keberhasilan akademis mahasiswa.

Introduction
Feedback is one of the important interactions between teaching staff and students. In order to obtain feedback, students will go through a feedback-seeking process, which is done consciously to achieve the desired goals. There are several factors that influence the process such as motivation and learning strategies. Motivation and learning strategies have a significant impact on student performance, which will determine the goal achievement. To date, there is still limited research that explains the complex relationship between motivation and feedback-seeking effort as well as learning strategies and feedback-seeking efforts Therefore, this study aims to assess feedback- seeking behavior in 3rd year medical students in the Faculty of Medicine, University of Indonesia based on motivation and learning strategies.
Method
This study is a mixed methods research using a sequential explanatory design The quantitative part was conducted using a cross-sectional method. The qualitative approach was done with a phenomenological study design to explore the individual experiences of students in seeking feedback. Data collection was collected through Focus Group Discussions (FGDs). After data collection, member checking and thematic analysis was conducted based on the verbatim transcription of the FGD.
Results
Based on the questionnaire results, a total of 108 respondents were obtained with an average of students having high motivation and moderate learning strategies. No students with low motivation were found. The correlation test results revealed a strong relationship between motivation and learning strategies. From qualitative analysis, two major themes emerged: (1) Factors influencing students in seeking feedback, and (2) Ways in which students seek feedback.
Conclusion
The motivation and learning strategies of students have a strong correlation, and this can influence students' efforts in seeking feedback. The results of this study underscore the importance of improving a conducive learning environment, faculty support, and student engagement in supporting the learning process and academic success of students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shakira Amirah
"Latar Belakang Persepsi mahasiswa berhubungan erat dengan proses pembelajaran yang ada. Seiring dengan perubahan dan peralihan sistem pembelajaran menuju sistem pembelajaran bauran, staf pengajar mengalami penyesuaian peran. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi mahasiswa preklinik pendidikan kedokteran FKUI terhadap peran staf pengajar di masa pembelajaran bauran. Metode Pendekatan kualitatif dengan desain studi fenomenologi digunakan untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa preklinik FKUI terhadap peran staf pengajar dalam masa pembelajaran bauran. Focus group discussion (FGD) dilakukan pada mahasiswa preklinik, dengan minimal dua FGD dari setiap tingkatannya. Setelah pengumpulan data, dilakukan member checking dan analisis tematik berdasarkan transkripsi FGD yang dilakukan secara verbatim. Hasil Hasil penelitian ini diperoleh melalui enam FGD yang melibatkan 44 narasumber dari mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran UI dengan mempertimbangkan jenis kelamin dan IPK mahasiswa. Dari hasil penelitian ini didapatkan tiga tema besar, yakni (1) Komunikasi dan interaksi staf pengajar dengan mahasiswa dalam pembelajaran bauran, (2) Faktor staf pengajar dalam memfasilitasi pembelajaran bauran, dan (3) Adaptasi staf mengajar dan mahasiswa dalam pembelajaran bauran. Kesimpulan Pembelajaran bauran memberikan fleksibilitas pada staf pengajar dan mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Apa pun pendekatan pembelajarannya dan peran staf pengajar yang diterapkan, mahasiswa mengharapkan staf pengajar yang mendorong partisipasi aktif mereka dalam pembelajaran di berbagai kesempatan.

Introduction Students' perceptions are closely related to the existing learning process. Along with the change and transition of the learning system towards a blended learning system, teaching staff have changing roles. This study aims to explore the perceptions of FKUI preclinical students on the role of teaching staff in the blended learning period. Method A qualitative approach with a phenomenological study design will be used to explore the perceptions of FKUI preclinical students on the role of teaching staff in blended learning environment. Focus group discussions (FGD) will be conducted for pre-clinical students, with a minimum of two FGDs from each study year. After data collection, member checking and thematic analysis will be carried out based on the FGD verbatim transcripts. Results These research results were obtained through six Focus Group Discussions (FGD) involving 44 informants, including pre-clinical students from the Faculty of Medicine at the University of Indonesia, taking into account the students' gender and GPA. From this research, three major themes were identified, namely (1) Communication and interaction between teaching staff and students in blended learning, (2) Factor of teaching staff in facilitating blended learning, and (3) The adaptation of teaching staff and students in blended learning. Conclusion The blended learning provides flexibility for teaching staff and students in communication and interaction. Regardless of the learning approach and the role of the teaching staff applied, students expect teaching staff to encourage their active participation in learning on various occasions."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emsley, John
"Buku yang berjudul "The consumer's good chemical guide : a jargon-free guide to the chemicals of everyday life" ini ditulis oleh John Emsley. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai bahan kimia untuk para konsumen."
New York: W.H. Freeman Spektrum , 1994
R 615.9 EMS c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salma Mazaya Fasya
"Penuaan merupakan kumpulan perubahan biologis pada tubuh manusia yang terjadi secara bertahap dan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit bahkan kematian. Hingga saat ini, usia kronologis menjadi indikator penuaan yang paling umum digunakan dalam dunia kesehatan. Akan tetapi, munculnya konsep usia biologis diyakini mampu memberikan pengukuran yang lebih akurat terkait penuaan pada manusia dibandingkan dengan usia kronologis. Usia biologis dipengaruhi oleh berbagai faktor yang disebut biomarker. Penelitian ini berfokus pada prediksi usia biologis berdasarkan usia kronologis dan fitur (biomarker) lainnya dengan memanfaatkan metode machine learning Extreme Gradient Boosting (XGBoost) dan Support Vector Regression (SVR). Dataset yang digunakan berupa data pemeriksaan medis oleh Kementerian Kesehatan RI. Pada dataset tersebut dilakukan data preprocessing, seleksi fitur menggunakan Spearman’s Rank Correlation Coefficient, dan pembangunan model. Model dievaluasi menggunakan metrik evaluasi pada model regresi yaitu Root Mean Square Error (RMSE), Coefficient of Determination , dan Adjusted . Ketiga metrik ini masing-masing menghitung selisih nilai prediksi dengan nilai aktual dan menunjukkan seberapa baik variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen pada model. Dengan metode XGBoost diperoleh nilai RMSE 8,0560, 0,2894, dan Adjusted 0,2006 untuk data pria, serta RMSE 6,3851, 0,4252, dan Adjusted 0,3938 untuk data wanita. Dengan metode SVR, diperoleh RMSE 8,0697, 0,2870, dan Adjusted 0,1979 untuk data pria, serta RMSE 6,7147, 0,3643, dan Adjusted sebesar 0,3296. Metode XGBoost lebih unggul dalam memprediksi usia biologis baik pada model pria maupun wanita dibandingkan metode SVR. Usia kronologis dan biomarker (fitur) lainnya terkait kesehatan juga ditemukan berpengaruh positif terhadap usia biologis seorang individu.

Aging is a collection of biological changes in the human body that occur gradually and can increase the risk of disease and even death. Until now, chronological age is the most commonly used indicator of aging in the medical sector. However, the emergence of the concept of biological age is believed to be able to provide a more accurate measurement of aging in humans compared to chronological age. Biological age is influenced by various factors called biomarkers. This research focuses on predicting biological age based on chronological age and other features (biomarkers) by utilizing the Extreme Gradient Boosting (XGBoost) and Support Vector Regression (SVR) machine learning methods. The dataset used is medical examination data by the Indonesian Ministry of Health. Data preprocessing was performed on this dataset, followed by feature selection using the Spearman Rank Correlation Coefficient, and subsequent model development. The model is evaluated using evaluation metrics in the regression model, namely Root Mean Square Error (RMSE), Coefficient of Determination , and Adjusted . These three metrics each calculate the difference between the predicted and actual values and indicate how well the dependent variable can be explained by the independent variables in the model. Using the XGBoost method, RMSE values were obtained of 8,0560, 0,2894, and Adjusted 0,2006 for male data, as well as RMSE 6,3851, 0,4252, dan Adjusted 0,3938 for female's data. Using the SVR method, RMSE 8,0697, 0,2870, and Adjusted 0,1979 were obtained for male data, as well as RMSE 6.7147, 0.3643, and Adjusted of 0,3296 for female's data. The XGBoost method demonstrates better performance in predicting biological age for both male and female models compared to the SVR method. Chronological age and other health-related biomarkers (features) were also found to have a positive impact on an individual's biological age."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"During three years latest, the achievement of non regular education students offering BB in Animal Development course relatively low, with average gain C+ (57,5-67,5) because of the learning method used could activate students not well. For surpass that condition, the learning innovation that can increase student’s activity were needed. This expansion purposed to increase motivation and achievement of the students offering BB in Animal Development course by applying of jigsaw’s cooperative learning . The design used in this expansion is classroom action research in two cycles that applied in five and six meeting time in even semester 2007/2008. The student’s motivation were observed by perceived their interest, activity, effort, concentration and efficiency working during the learning process. The results indicate the increasing of good category’s classical learning motivation from 60.74 at 1st cycle to 77.78 at the 2nd , and the classical achievement from 62.96% to 85.19%. Its can concluded that the applied of jigsaw’s cooperative learning can improve student’s motivation and achievement. "
2009
570 JPB 1:1 (2009) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amita Pradhani
"Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap gangguan kejiwaan pada mahasiswa tergolong rendah, walaupun prevalensinya masih tinggi. Penelitian ini ingin membandingkan pola sintaksis antara mahasiswa dengan gejala depresi dan tanpa gejala depresi dengan mengukur rerata jumlah pronomina persona orang pertama tunggal. Machine learning digunakan dalam analisis pola sintaksis agar jumlah pronomina persona orang pertama tunggal dapat menjadi penanda biologis yang objektif dari gejala depresi untuk kepentingan skrining dan pencegahan dini. Studi potong lintang dilakukan pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia yang berlokasi di Depok dan diperoleh 121 responden dengan data yang mencukupi untuk dianalisis. Hasil pengukuran kuesioner DASS-21 menemukan 37 mahasiswa dengan gejala depresi dan 84 mahasiswa tanpa gejala depresi. Aplikasi berbasis machine learning “StethoSoul” dimanfaatkan dalam proses ekstraksi dan deteksi fitur linguistik dari responden. Mann-Whitney U test dilakukan untuk melihat korelasi antara jumlah pronomina persona orang pertama tunggal dengan gejala depresi. Penelitian ini tidak menemukan korelasi yang signifikan antara kedua variabel yang diteliti. Penemuan ini berkontradiksi dengan hasil dari banyak penelitian yang mendahului. Meskipun hasil tidak signifikan secara statistik, terdapat peningkatan jumlah pronomina persona orang pertama tunggal pada mahasiswa dengan gejala depresi. Dengan demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tidak berhubungan karena berbagai faktor keterbatasan pada studi ini.

Although the prevalence of depression on university students is high, awareness regarding their mental health in Indonesia remains underestimated. This research compared the syntax pattern between undergraduates with and without depression symptoms by measuring the average sum of first-person singular personal pronouns. Syntax pattern was analysed with the assistance of machine learning so that first-person singular personal pronouns can become an objective biomarker of depression symptoms for future screening and preventive measures. A cross-sectional study was conducted on undergraduate students at University of Indonesia in Depok. A total of 121 respondents who fulfilled the criteria were analyzed. Based on DASS-21 measurement, 37 students displayed depression symptoms while 84 others did not. “StethoSoul”, a machine-based learning application, was utilized to extract and detect linguistic features of the respondents. Mann-Whitney U test was done and showed no statistically significant correlation between the two variables being studied. This finding contradicts the outcomes of numerous prior studies. However, an increase in the number of first-person singular personal pronouns of undergraduates with depression symptoms was evident. Therefore, it cannot be concluded that the variables under investigation do not exhibit any correlation due to the limitations inherent in this study."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugaan Y.W.S Usman Bharat
"ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang diperlukannya alat ukur seleksi masuk perguruan tinggi yang "adil", artinya tidak merugikan kelompok-kelompok tertentu. Beragamnya kualitas asal sekolah dan kondisi perguruan tinggi menyebabkan perlunya dipikirkan alat ukur seleksi masuk yang tidak merugikan kelompok tertentu. Kelompok yang dimaksud adalah calon mahasiswa dari sekolah yang kualitasnya rendah, dan sejumlah perguruan tinggi yang termasuk dalam kelompok sedang atau kurang. Berdasarkan pandangan tersebut kiranya perlu dipertimbangkan alat ukur yang "adil" (tidak merugikan kelompok tertentu). Alat ukur yang dimaksud adalah tes potensi belajar.
Penelitian ini telah menguji hubungan tes potensi belajar dengan hasil belajar, serta beberapa variabel yang diperkirakan mempengaruhi hasil belajar.
Penelitian ini dilaksanakan di empat perguruan tinggi yang dianggap mencerminkan populasi perguruan tinggi di Indonesia, yaitu: UI, UGM. UNILA, dan UNRAM. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV.
Melalui kajian teoretis tentang hasil belajar, serta variabel yang diperkirakan mempengaruhi hasil belajar, yaitu potensi belajar, motivasi berprestasi, sikap dan kebiasaan belajar, dan kualitas asal sekolah, maka diajukan lima hipotesis penelitian yang diuji kebenarannya pada 480 mahasiswa.
Dari lima hipotesis yang diajukan ada tiga hipotesis yang dinyatakan diterima atau terbukti. Sedangkan dua hipotesis lainnya ditolak atau tidak terbukti.
Hipotesis-hipotesis yang diterima atau terbukti adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan potensi belajar, motivasi prestasi, sikap dan kebiasaan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar.
2. Ada hubungan potensi belajar dengan hasil prestasi, setelah pengaruh motivasi prestasi, sikap dan kebiasaan belajar, kualitas asal sekolah dikontrol
3. Ada hubungan kualitas asal sekolah dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar, motivasi prestasi, dan sikap dan kebiasaan belajar dikontrol.
Hipotesis-hipotesis yang tidak diterima atau tidak terbukti adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan motivasi prestasi dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar. sikap dan kebiasaan belajar, dan kualitas asal sekolah dikontrol
2. Ada hubungan sikap dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar, motivasi prestasi, kualitas asal sekolah dikontrol
Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini penulis menyarankan untuk memperluas sampel penelitian, memisahkan sampel penelitian dalam kelopok IPA, dan IPS. Apabila tes potensi belajar dipertimbangkan sebagai alat ukur seleksi masuk perguruan tinggi, maka kiranya perlu dikembangkan bank soal tes potensi. Penambahan pernyataan skala motivasi berprestasi, pengujian validitas eksternal, serta menguji reliabilitas alat ukur dengan menggunakan teknik yang lain. Akhirnya penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dimanfaatkan oleh Puslitbangsisjian Balitbangdikbud untuk pengembangan Tes Potensi Belajar di perguruan Tinggi."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>