Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63253 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alief Rakhman Setyanto
"ABSTRAK
Dalam pengembangan ekonomi nasional di Indonesia, yang menjadi prioritas yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM menjadi tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi permasalahan kemiskinan dan pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi serta dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Agar UMKM Batik Laweyan dapat bertahan di arus perdagangan bebas maka dibutuhkan pola strategi yang tepat guna untuk menjaga eksistensi UMKM Batik Laweyan di arus perdagangan bebas. Dalam penelitian menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi partisipan dan studi dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data, reduksi data ,display data dan kesimpulan dari analisis data. Hasil dari penelitian mengemukakan bahwa pola pengembangan UMKM Batik Laweyan dengan berinovasi, memperbarui produk lalu menerapkan modal sosial dengan memperbanyak jaringan bisnis."
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2015
330 JETIK 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Inggrid Rosalina
"Sebagaimana diketahui bahwa situasi ekonomi-politik internasional pada pasca Perang Dingin diwarnai oleh perkembangan dinamis, diantaranya adalah arus globalisasi dan munculnya blok-blok perdagangan regional. Untuk mengantisipasi dampak perubahan dan perkembangan ini, dibentuklah suatu kerjasama ekonomi antar negara di kawasan tertentu, seperti di kawasan Asia Tenggara yang disebut ASEAN yang dibentuk pada tahun 1967. Seiring dengan derasnya arus liberalisasi perdagangan dan integrasi ekonomi di beberapa kawasan dunia sebagai dampak dari era globalisasi, negara-negara di kawasan ASEAN telah mengambil langkah antisipatif dengan menjadikan kawasan ASEAN sebagai basis kawasan perdagangan bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area - AFTA) yang dibentuk pada KTT ASEAN IV tahun 1992 di Singapura. Tujuan dari dibentuknya AFTA adalah untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan diantara negara-negara anggota ASEAN. Sebagai mekanisme utamanya dipergunakan Skema CEPT (Common Effective Preferential Tariff) yang berisi daftar komoditas produk-produk pertanian dan non-pertanian, manufaktur dan produk lainnya yang akan diturunkan tarifnya menjadi 0-5% pada jangka waktu yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan AFTA dapat menjadikan ASEAN sebagai basis produksi yang akan meningkatkan daya tarik ASEAN bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya di kawasan serta menjadikan kawasan ASEAN sebagai basis produksi yang kompetitif sehingga produk-produk ASEAN memiliki daya saing yang kuat di pasar global. Adanya krisis ekonomi dan keuangan yang melanda negara-negara ASEAN semakin menegaskan kembali komitmen negara-negara ASEAN untuk segera merealisasikan AFTA. Dalam konteks liberalisasi perdagangan di kawasan ASEAN, dalam Skema CEPT beberapa komoditi pertanian yang belum diolah (Unprocessed Agricultural Product -UAP) seperti gula tidak dimasukkan ke dalam prioritas utama penurunan tarif dengan tujuan untuk lebih mempersiapkan sektor pertanian tersebut menghadapi era persaingan bebas ASEAN tahun 2010.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis melakukan suatu penelitian mengenai "Strategi Peningkatan Kinerja Industri Gula Nasional Menghadapi Era Perdagangan Babas di Kawasan ASEAN (AFTA) Tahun 2010". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor kesiapan sektor industri gula nasional menghadapi era pasar babas ASEAN Tahun 2010 yang akan datang dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan kinerja industri gula nasional yang mengalami keterpurukan akibat hantaman badai krisis moneter yang melanda negara-negara di kawasan ASEAN yang juga berpengaruh terhadap industri gula di Indonesia.
Untuk membahas pokok permasalahan dalam tesis ini, digunakan metode penelitian yang bersifat Deskriptif Analitis yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa hal-hal yang ada sehingga hasil penelitian dari data-data yang telah diperoleh tersebut dapat memberikan dukungan yang kuat terhadap teori atau konsep yang digunakan dalam penulisan tesis ini. Meskipun digunakan data-data berupa angka-angka akan tetapi data angka-angka ini hanya berfungsi sebagai pelengkap karena adanya penerapan metode penulisan kualitatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Wahyudi
"Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Perkembangan ini umumnya berdampak positif bagi perekonomian bagi sebuah negara. Indonesia juga turut mengalami perkembangan dalam TIK. Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) merupakan ukuran standar yang menggambarkan tingkat pembangunan teknologi informasi dan komunikasi suatu wilayah, kesenjangan digital, serta potensi pengembangan TIK. Salah satu sektor yang terdampak oleh perkembangan TIK di Indonesia adalah sektor perdagangan. Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya e-commerce di Indonesia. Melihat perkembangan TIK di Indonesia yang ditandai dengan peningkatan nilai IP-TIK dan pentingnya sektor perdagangan, dalam tulisan ini penulis akan mencoba mencari bagaimana hubungan IP-TIK dan pertumbuhan sektor perdagangan provinsi di Indonesia. Penulis akan menggunakan data panel untuk 34 provinsi pada rentang waktu tahun 2015-2020. Penulis akan menggunakan model Cobb-Douglas untuk dengan variabel independen IP-TIK, tenaga kerja, investasi, jumlah pasar, dan rasio jalan terhadap luas provinsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa IP-TIK berhubungan positif dan signifikan dengan pertumbuhan sektor perdagangan. Jumlah pasar dan rasio jalan terhadap luas provinsi juga menunjukan hasil yang positif dan signifikan. Sementara itu, investasi dan tenaga kerja berhubungan positif namun tidak signifikan dengan pertumbuhan sektor perdagangan. Dalam penelitian ini penulis juga menemukan adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara pandemi Covid 19 dengan pertumbuhan sektor perdagangan. Selain itu, penulis juga menemukan adanya perbedaan karakteristik wilayah di Indonesia yang menyebabkan perbedaan pada infrastruktur dan variabel lain yang berhubungan signifikan dengan pertumbuhan sektor perdagangan.

Information and Communication Technology (ICT) in the world has developed rapidly in the last decade. These developments generally have a positive impact on the economy of a country. Indonesia is also experiencing developments in ICT. The Information and Communication Technology Development Index (IDI) is a standard measure that describes the level of development of information and communication technology in a region, the digital divide, and the potential for ICT development. One of the sectors affected by the development of ICT in Indonesia is the trade sector. This is marked by the growing development of e-commerce in Indonesia. Seeing the development of ICT in Indonesia which is marked by an increase in the value of IDI and the importance of the trade sector, in this paper the author will try to find out how the relationship between IP-ICT and the growth of the provincial trade sector in Indonesia is. The author will use panel data for 34 provinces in the 2015-2020 period. The author will use the Cobb-Douglas model for the independent variables of IDI, labor, investment, number of markets, and the ratio of roads to area. The results show that IDI has a positive and significant relationship with the growth of the trade sector. The number of markets and the ratio of roads to area also show positive and significant results. Meanwhile, investment and employment have a positive but not significant relationship with the growth of the trade sector. In this study the authors also found a negative and significant relationship between the Covid 19 pandemic and the growth of the trade sector. In addition, the authors also find differences in regional characteristics in Indonesia which cause differences in infrastructure and other variables that are significantly related to the growth of the trade sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Suyana
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Aryuliska
"Dampak liberalisasi perdagangan terhadap kemiskinan di negara-negara berkembang tidak menunjukkan hasil yang konvergen dan masih ambigu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data panel dari 34 provinsi di Indonesia dalam periode tahun 2015 sampai tahun 2019. Menggunakan pendekatan kemiskinan berbasis hak-hak dasar mendasari penambahan variabel dalam model yang terdiri dari akses fasilitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sanitasi, dan pekerjaan yang layak. Adapula tambahan variabel kontrol seperti dummy untuk pelabuhan utama dan PDRB per kapita. Hasil penelitian ini menemukan bahwasanya liberalisasi perdagangan dapat meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan penduduk di Indonesia. Kebijakan perdagangan bebas diduga tidak berpihak pada penduduk miskin. Oleh karena itu, penting untuk pemerintah mengadopsi tata kelola yang kuat dan kebijakan makro yang baik agar dapat memperoleh manfaat dari liberalisasi perdagangan.

Trade Liberalization impacts on poverty in developing countries were not showing convergent results and still ambiguous. In this research, writer used panel data of 34 provinces in Indonesia from 2015 until 2019. Using right-based poverty approach, which underlie variable selection in the model consisting of access to educational facilities, health facilities, infrastructure, sanitation, and decent job. There are additional variables such as dummy variable for main port and gross regional domestic product per capita. The finding of this model is that trade liberalization may increase poverty and income inequality of societies in Indonesia. With this view, free trade policy seems don’t favor the poorer. Therefore, it’s essentials for government to adopt strong governance and proper macro policy, so we can gain the benefit from trade.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramos Hot Basa
"ABSTRAK
PEMI atau PT. Electrical Distribution System Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan pembuat wire harness yang mensuplai industri otomotif dunia dan domestik. Dalam memproduksi wire harness, PEMI bekerja sama dengan Yazaki Corporation salah satu perusahaan dunia yang memproduksi wire harness dan memiliki banyak jaringan.
Perdagangan bebas antara negara-negara di dunia menyebabkan bertambahnya para pelaku atau pemain industri sehingga persaingan semain ketat, dahulu persaingan yang hanya meiibatkan satu daerah ataupun negara kini semakin meluas. PT. EDS Manufacturing Indonesia (PEMI) sebagai salah satu pemain dalam indústri komponen otomotif juga terkena dampaknya. Dalam rangka mempertahankan diri dan mengembangkan perusahaan, PEMI perlu memikirkan rumusan strategi bersaing yang tepat.
Dengan menganalisa beberapa aspek seperti lingkungan eksternal dan internal perusahaan, kemudian dipetakan kedalam ketiga matriks SWOT, BCG dan Grand Strategy, maka strategi bersaing yang tepat untuk PEMI adalah dengan melakukan strategi market development dan product development. Strategi generik fokus dengan mengandalkan biaya produk yang murab merupakan strategi generik yang dapat diterapkan untuk mendapatkan keunggulan bersaing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syahabuddin
"ABSTRAK
Timbulnya free trade menyebabkan produsen filter otomotif dunia mengembangkan pasarnya ke negara lain termasuk Indonesia. Sebaliknya hal ini menjadi peluang bagi perusahaan nasional berkompetisi di pasar luar negeri. Disisi lain, pasar lokal semakin ketat karena masuknya produk impor mendorong PT. Andhi Chandra Automotive Product Tbk. (AC) untuk meningkatkan penjualan ekspor.
Apakah AC siap mengantisipasi ancaman dan peluang ini? Karena setelah menikmati Net Sales yang meningkat sejak tahun 1996 sampai tahun 200 I, pada tahun 2002 jumlah penjualan dan jumlah produksi menurun bahkan Net Sales turun drastis dan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Sebenarnya apa masalah yang menyebabkan profitabilitas dan Net Sales menurun? Apakah memang dipengaruhi oleh permintaan yang menurun? Berapa besar potensi yang hilang jika masalah tidak cepat diatasi?
Strategi apa yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki profitabilitas? Apa yang perlu disiapkan untuk mendukung strategi tersebut ?
Tujuan karya tulis ini adalah mengidentifikasi masalah yang dihadapi perusahaan dan mencoba merumuskan strategi bersaing yang tepat untuk mempertahankan diri di pasar lokal dan mengembangkan keunggulan bersaing di pasar ekspor serta merekomendasikan action steps yang perlu dan dapat dilakukan oleh perusahan.
Dengan mengunakan landasan teori dari literatur dan buku ilmiah laiimya, kasus nyata ini coba dianalisis secara deskriptif melalui penelitian kualitatif dan kuantitatif terhadap data mengenai kondisi perusahaan. dan melakukan pemecahan masalah yang ditemukan. Data primer dan sekunder diperoleh dari perusahaan, Gaikindo, InfoRDev. Indocommercial dan sumber lain. Data yang tidak kalah penting adalah hasil survei kepuasan pelanggan ekspor.
Ketatnya persaingan pasar lokal dan memburuknya kine1:ja AC dapat dilihat clari indikasi sebagai berikut: kapasitas produsen lokal jauh lebih besar dari permintaan pasar lokal, tahun 2002 pangsa pasar dan total penjualan AC menurun, pertumbuhan penjualan AC turun sejak tahun 1999 sedangkan pertumbuhan pasar lokal meningkat. Disisi lain, terdapat peluang yaitu permintaan ekspor meningkat dan harga jual untuk segmen ekspor juga lebih tinggi dibanding segmen Replacement lokal.
System thinking dapat menjelaskan kaitan masalah yang dialami AC dengan mudah. Kemampuan pengiriman yang buruk menyebabkan keterlambatan sehingga membuat pelanggan kecewa dan penjualan menjadi sulit serta Net Sales menurun, dan terjadi penumpukan order (backlog) sehingga sebagian order tidak terpenuhi (back order), semakin banyak back order membuat produksi tidak dapat memenuhi jadwal
pengiriman dengan baik sehingga terjadi loop perlambatan. Disisi lain, karena Net Sales menurun, sebagai kompensasinya AC berusaha keras mencari dan memperbanyak order baru (standing order) agar mendapatkan peningkatan Net Sales, maka tetjadilah loop percepatan. Tumpukan order (backlog) yang semakin besar membutuhkan peningkatan kemampuan pengiriman, hal ini membutuhkan standar pengiriman yang lebih baik dan penambahan kapasitas atau perbaikan utilitas serta efisiensi produksi yang tidak dapat ditunda lagi, kemampuan produksi yang bertambah akan dapat melayani pengiriman lebih baik, sehingga terjadi loop percepatan.
Jadi masalah yang dihadapi AC adalah kemampuan produksi yang kurang baik, sehingga pengiriman produk sering terlambat. Jika kemampuan proses produksi tidak diperbaiki maka peningkatan order bukan membuat Net Sales meningkat akan tetapi malah membuat keterlambatan pengiriman semakin sering, Sebaliknya jika cepat diatasi maka dapat meningkatkan hasil produksi dan penjualan.
Untuk menciptakan competith1e advantage, maka strategi yang cocok adalah sebagai berikut: strategi Internasional tingkat korporasi adalah strategi global dengan entry mode menggunakan exporting, strategi lnternasional tingkat bisnis adalah strategi International cost leadership, strategi tingkat korporasi adalah integrasi vertikal dan horisontal, strategi tingkat bisnis adalah customer responsiveness, dan strategi fungsional adalah perbaikan customer response time. Oengan penerapan strategi tersebut maka perusahaan akan lebih fokus dalam menggarap pasar ekspor meskipun tidak harus melepas peluang yang ada di pasar lokal. Action steps yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kemampuan proses produksi yang ada dengan cara-cara: Menjalankan preventive maintenance lebih serius agar waktu terbuang karena mesin rusak dapat ditekan. Mengatur line balancing lebih baik dengan memperbesar utilitas satu unit ketja
agar unit ketja selanjutnya dapat optimal, seperti pada unit kerja dispencer pada bagian Spin on. Memperbaiki pasokan komponen (supply chain management) kepada line produksi agar tidak ada lagi waktu terbuang karena tunggu komponen dan perlu dibuatkan ketentuan pelaksanaan order ekspor.
Seperti juga sebuah karya tulis pada umumnya, karya akhir ini juga mempunyai kelemahan, yaitu sulitnya mendapatkan data yang valid tentang harga jual filter kompetitor dipasar lokal dan pasar luar negeri. Sangat menarik jika ada kesempatan melakukan studi lanjutan untuk mengetahui perbandingan harga jual per segmen antara AC dan kompetitor, baik dipasar lokalmaupun pasar luar negeri.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nury Sriandajani
"Lingkungan persaingan dalam industri perbankan semakin hiperkompetitif, tidak terbatas diantara bank-bank yang sudah ada maupun ancaman masuknya bank-bank asing tetapi juga dengan pasar uang, pasar modal dan perusahaan pembiayaan. Perubahan lingkungan persaingan perbankan tersebut menyebabkan bank yang sejak awal bergerak di sektor Korporasi tldak dapat hanya mengandalkan pendapatan yang berasal dari interest income. Era perdagangan bebas merupakan suatu peluang yang dapat dipergunakan perbankan dalam memasarkan produk jasa untuk mmeningkatkan/fee based income/non interest income.
Menurut Hamel dan Prahaiad persaingan di masa yang akan datang adaiah persaingan untuk mendapatkan opportunity share bukan market share. Untuk mendapatkan opportunity share sebuah bank harus memiliki kompetensi inti sehingga bank tersebut mampu mendominasi esempatan yang timbul.
Dengan latar beiakang tersebut diatas, penuiisan karya akhir ini untuk mengetahui strategi Bank X meningkatkan fee based income di sektor korporasi dalam era perdagangan bebas. Salah satu pertimbangan pemilihan Bank X karena bank tersebut sejak berdiri bergerak di bidang korporasi.
Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui peranan Bank X dalam perdagangan internasional, peluang pengembangan produk/jasa yang dapat meningkatkan fee based income, keunggulan bersaing yang harus dimiliki Bank X agar dapat memanfaatkan peluang perdagangan bebas dan strategi yang ditempuh Bank X untuk meningkatkan daya saing daiam mengantisipasi perdagangan bebas.
Metode penulisan karya akhir dilakukan secara diskriptif analisis. Untuk menganalisis strategi Bank X meningkatkan fee based income di sektor korporasi dalam era perdagangan bebas dilakukan kajian pustaka mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Iingkungan industri perbankan, peluang pengembangan produk/jasa fee based income dan strategi bersaing dengan pendekatan resource based.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan fee based income berupa pendapatan dan komisi di luar kredit yang diperoeh Bank X sebesar 8364 % berasal dari kegiatan transaksi luar negeri yang meliputi inkaso/transfer, option valuta asing, Garansi Bank, pendapatan selisih kurs karena transaksi valuta asing dan transaksi luar negeri Iainnya. Sedangkan dalam kegiatan transaksi dalam negeri yang paling dominan adalah kegiatan jasa-jasa pasar modal.
Sumber daya yang dimiliki Bank X adalah jaringan kegiatan operasional di dalam dan luar negeri, sistem pengawasan intern yang telah mendapat ISO 9002, sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan dan ketramplian dalam mengelola transaksi perdagangan luau negeri dan jasa-jasa pasar modal.
Kompetensi inti yang dimiliki Bank X saat mi adalah foreign exchange services, transaction processing dan relationship management. Kompetensi inti tersebut merupakan gabungan Kernampuan (skill) dan teknoiogi serta proses belajar bersama antar unit untuk menghasilkan produk dan jasa.
Strategi Bank X untuk meningkatkan fee based income dalam era perdagangan bebas berupa renàana pembentukan unit bisnis yang bercinikan investment banking. Sehubungan dengan rencana tersebut maka Bank X perlu melakukan pengembangan kompetensi inti yang baru yaitu financial advisory dan melakukan penyebaran kompetensi inti secara internal serta pemeliharaan kompetensi inti yang telah dimiliki."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Amiroh
"Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengkaji dampak dari perkembangan perdagangan internasional di Indonesia terhadap pencapaian Sustainable Development Goals dengan menggunakan data panel 33 provinsi selama periode 2009-2019. Analisis didasarkan bukti empiris pada empat indikator pembangunan ekonomi berkelanjutan yaitu PDRB perkapita, ketimpangan, kemiskinan dan ketenagakerjaaan yang berfokus di sektor manufaktur. Dikarenakan indikator tersebut memiliki hubungan yang simultan, maka model diestimasi dengan teknik ekonometrika Two Stage Least Square and Instrumental Variable. Hasil regresi dalam penelitian mengindikasikan bahwa dengan adanya keterbukaan perdagangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui PDRB perkapita. Begitu pun hasil yang baik pada indikator ketenagakerjaan, dengan adanya keterbukaan perdagangan mendorong penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur. Namun, hasil yang sebaliknya ditemukan untuk indikator kemiskinan dan ketimpangan, hasil regresi menujukkan keterbukaan perdagangan belum berdampak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa manfaat dari perdagangan belum terdistribusi sampai ke masyarakat miskin sehingga tidak memberikan dampak secara langsung untuk kedua indikator tersebut. Akan tetapi ditemukan bahwa secara tidak langsung efek keterbukaan perdagangan melalui interaksi dengan share of labor manufacturing membuat ketimpangan menurun meskipun interaksi ini juga memberikan efek yang negatif pada pertumbuhan ekonomi.

This study is to examine the impact of the development of international trade in Indonesia on the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs) using panel data from 33 provinces during the 2009-2019 period. The analysis is based on empirical evidence on four indicators of sustainable economic development: GDP per capita by province, inequality, poverty and employment focus on the manufacturing sector. Because these indicators have a simultaneous relationship, the model is estimated using the Two Stage Least Square and Instrumental Variable. The results of the regression in the study indicate that the existence of trade openness has a significant effect on increasing economic growth through per capita GDP. For employment, the existence of trade openness also encourages employment in the manufacturing sector. However, the opposite results were found for indicators of poverty and inequality, the regression results show that trade openness has not had a significant impact. This indicates that the benefits of trade have not been distributed to the poor, so it does not have a direct impact on both indicators. But this study, it was found that indirectly the effect of trade openness through interaction with the share of labor manufacturing makes inequality decrease even though this interaction also has a negative effect on economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Rahmania Amanuloh
"Kerjasama Selatan-Selatan adalah skema kerjasama dimana dua atau lebih negara berkembang bekerjasama untuk mencapai tujuan pembangunan yang sama. Kolaborasi ini umumnya berbentuk program pelatihan, workshop, dan bentuk berbagi ilmu lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bantuan bilateral dalam skema KSS berdampak pada perdagangan kedua negara dengan menggunakan model gravity dengan penambahan variabel lain seperti GDP per kapita, dan beberapa variabel dummy seperti direct borders, language similarity, dan keanggotaan di FTA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada dampak yang signifikan dari pemberian bantuan bilateral terhadap ekspor negara donor baru. Bagian kedua penelitian ini membahas sejauh mana kesiapan Indonesia sebagai donor di KSS, apa saja tantangan yang dihadapi dan kepentingan Indonesia dalam membentuk lembaga tunggal.

South-South Cooperation is a cooperation scheme in which two or more developing countries work together to achieve the same development goals. This collaboration generally takes the form of training programs, workshops, and other forms of sharing knowledge. This study aims to determine whether bilateral assistance in the SSC scheme has an impact on trade between the two countries by using a gravity model with the addition of other variables such as GDP per capita, and several dummy variables such as direct borders, language similarity, and membership in FTA. The results showed that there was no significant impact of the provision of bilateral assistance on the exports of new donor countries. The second part of this research discusses the extent of Indonesia's readiness as a donor in SSC, what are the challenges faced and Indonesia's interests in forming a single institution."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>