Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165659 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembiring, Prima Ersada
"Penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan distribusi PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) dan PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk (EPMT) dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) selama tahun 2014 hingga tahun 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan  dari website IDX, website perusahaan dan hasil wawancara. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja kedua perusahaan distribusi selama periode 2014-2017 menunjukkan nilai positif (EVA>0). Pada tahun 2014 nilai EVA TGKA sebesar Rp162.674.706.763 kemudian tahun 2015 naik menjadi Rp191.395.182.514. Pada tahun 2016, TGKA menghasilkan EVA Rp175.608.568.953 dan pada 2017 naik menjadi Rp180.518.201.890. Untuk EPMT pada tahun 2014 menghasilkan EVA sebesar Rp266.090.979.215, EVA di tahun 2015 sebesar Rp287.795.995.923 dan tahun 2016 naik  menjadi Rp310.978.500.588. Sedangkan tahun 2017 nilai EVA EPMT turun menjadi Rp227.805.590.090. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa perusahaan distribusi TGKA dan EPMT dapat menciptakan value bagi investor.

This research aims to evaluate financial performances of PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) and PT. Enseval Putra Megatrading (EPMT) as a distribution company using Economic Value Added (EVA) approach during period of 2014 to 2017. This research uses financial report that were obtained obtained from IDX website, company website and interview. The research proves that the financial performance of the two distribution companies for period 2014-2017 show a positive results (EVA>0). In 2014 EVA of TGKA was Rp162.674.706.763 and EVA in 2015 increased to Rp191.395.182.514. In 2016 TGKA created EVA Rp175.608.568.953 and increased to Rp180.518.201.890 in 2017. For EPMT in 2014 created EVA Rp266.090.979.215, EVA in 2015 Rp287.795.995.923 and for 2016 EVA of EMPT increased to Rp310.978.500.588. As for 2017, EVA of EPMT reduced to Rp227.805.590.090. The result of the research shows that TGKA and EPMT as Distribution companies create value for investors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delli Asterina
"ABSTRAK
Perusahaan manufaktur kosmetik merupakan salah satu sub sektor barang konsumsi yang memiliki salah satu peranan strategis di Indonesia. Posisi yang strategis ini berkembang dan menimbukan persaingan yang ketat antara perusahaan-perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia. Menghadapi ketatnya persaingan-persaingan perusahaan kosmetik tersebut, para manajer harus mencari cara dalam meningkatkan nilai perusahaan dan peluang investasi untuk perusahaan. Maka, untuk menciptakan peluang investasi yang unggul dibutuhkan pengukuran dan analisis Economic Value Added EVA untuk mengetahui kondisi perusahaan sebagai bahan evaluasi para pemangku kepentingan, terutama pada pemegang saham dan investor. Skripsi ini menggunakan analisis EVA dalam menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para investor dengan menggunakan metode Economic Value Added EVA selama periode 2012 sampai dengan periode 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode EVA untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan kosmetik periode 2012 ndash; 2016. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian penulis ini ialah PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia, PT Martina Berto, PT Mustika Ratu dan PT Akasha Wira International. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang tercatat di BEI. Hasil perhitungan menunjukan bahwa PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia dan PT Akasha Wira International telah secara konsisten berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para pemegang saham, sedangkan PT Martina Berto dan PT Mustika Ratu belum secara konsisten dapat menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan, dilihat dari nilai EVA yang negatif pada periode 2012 sampai dengan periode 2016. Data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 ndash; 2016.Kata kunci :Perusahaan Kosmetik terdaftar di BEI, Economic Value Added.

ABSTRACT
Cosmetics manufacturing company is one of consumer goods sub sector which has one of the strategic role in Indonesia. This strategic position is expanding and raising intense competition among cosmetic companies in Indonesia. Facing the tight competition of cosmetic companies, managers must find ways to improve performance and investment opportunities for the company. Thus, to create a superior investment opportunity required measurement and analysis of Economic Value Added EVA to determine the condition of the company as a material evaluation of stakeholders, especially on shareholders and investors. This thesis using EVA analysis to create economic value added for investors by using Economic Value Added EVA method during 2012 until 2016 period. The purpose of this research is to know the EVA method to measure the financial condition of cosmetics company period 2012 2016. The sample of the companies for this research are PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia, PT Martina Berto, PT Mustika Ratu and PT Akasha Wira International. The companies are listed company in IDX. The calculation results show that PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia and PT Akasha Wira International have consistently created value added economics for shareholders, but PT Martina Berto and PT Mustika Ratu have not consistently created economic value added, Which is negative in the period 2012 until the period 2016. This research data using secondary data that is the financial statements of cosmetics companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2012 2016.Keywords Cosmetics Company listed on BEI, Economic Value Added."
2017
S66994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Rony Parulian
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba melihat kinerja perusahaan-perusahaan batubara yang telah
listing di bursa dengan menggunakan metode Economic Value Added Momentum
(EVA Momentum) dan Market Value Added (MVA) serta melihat pengaruh dari
besaran EVA Momentum terhadap pertumbuhan MVA yang dicapai perusahaan.
EVA Momentum dipilih karena metode ini memperhitungkan cost of capital dan
tingkat pertumbuhan penjualan dari perusahaan. Penggunaan metode MVA untuk
melihat dampak langsung kinerja perusahaan terhadap harga pasar saham
perusahaan. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif,
yaitu melalui studi literatur yang dilakukan dengan mempelajari literatur yang
terkait dengan topik penelitian, serta mengolah laporan keuangan dan laporan
tahunan perusahaan guna memperoleh nilai EVA Momentum dan menggunakan
data pasar yang terkait dengan kapitalisasi pasar perusahaan guna memperoleh nilai
pertumbuhan MVA perusahaan. Data keuangan dan data pasar yang digunakan
adalah data selama periode 2009 sampai dengan 2013. Selain itu diuji pula
pengaruhnya antara variabel efficiency gain, profitable growth, dan EVA
Momentum secara individu terhadap variabel pertumbuhan MVA.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan batubara yang mampu
menghasilkan nilai EVA Momentum yang positif secara konsisten dari periode
2009-2013. Begitu pula halnya dengan pertumbuhan MVA, tidak ada perusahaan
yang memperoleh nilai pertumbuhan MVA yang positif secara konsisten selama
periode tersebut. Secara pengujian hipotesis hanya variabel efficiency gain yang
tidak berpengaruh secara positif terhadap variabel pertumbuhan MVA sedangkan
variabel profitable growth dan EVA Momentum berpengaruh positif terhadap
variabel pertumbuhan MVA.

ABSTRACT
This research try to see the listed coal companys performance using Economic
Value Added Momentum (EVA Momentum) and Market Value Added (MVA) and
also to see the affect of EVA Momentum to the MVA growth. EVA Momentum
chosen because this method calculate cost of capital and the sales growth of the
company. Using MVA method to see the direct impact companys performance.
The research using comparative descriptive method, the method using literature
study that has been done with study the literature that related to the research topic,
calculate EVA Momentum from every company using financial and annual report,
and by market data to calculate the companys MVA growth with period from 2009
until 2013. Beside of the EVA Momentum and MVA calculation, the affect of
efficiency gain, profitable growth and EVA Momentum to MVA growth
individually. The result showed that there is no coal company can get EVA
Momentum amount positive continously from 2009 until 2013. The MVA growth
amount also showed the same thing. According to hypothesis tested only efficiency
gain that doesnt have positive affect to MVA growth, but profitable growth and
EVA Momentum have positive affect to MVA growth"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danur Febri Kurniawan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penggunaan economic value added sebagai
kriteria pembentukan portofolio saham pada perusahaan yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia periode 2005-2014. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan
seluruh laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek
Indonesia tahun 2005-2014.Hasil dari penelitian ini adalah dari semua variabel
yang telah diuji, menunjukan hasil yang positif dan dapat dikatakan bahwa
perhitungan Economic Value Added (EVA) dapat menjadi sebuah kriteria
pembentukan portofolio pada perusahaan yang tergabung dalam bursa efek
indonesia periode 2005-2014.

ABSTRACT
This focus of this study is to analyze the use of economic value added as criteria
for the establishment of a stocks portfolio in companies that listed in Indonesia
Stock Exchange from 2005 until 2014. This research is using a quantitative study
with secondary data collection techniques to collect the financial statements of the
companies that listed on the Indonesia stock exchanges from 2005 until 2014. The
results of this study are all the variables that have been tested, showed positive
results and it can be said that the calculation of Economic Value Added (EVA)
can be a criteria for the establishment of a portfolio in companies that listed in
Indonesia Stock Exchange from 2005 until 2014."
2016
S64029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayuh Ardhi Rumpoko
"Penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan Badan Usaha Milik Negara sektor konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015 sampai dengan 2019 dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan Economic Value Added (EVA). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terjadi fluktuasi nilai rasio keuangan pada keempat perusahaan yang merupakan BUMN dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Berdasarkan perhitungan dengan metode EVA, kinerja BUMN dinilai kurang memuaskan karena sering berada pada posisi bawah dalam persaingan dalam industri. Selanjutnya, faktor keuangan perusahaan BUMN yang dominan adalah current ratio, ROE, dan perputaran persediaan.

This study measures the financial performance of State-Owned Enterprises in the construction sector listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2019 using a financial ratio analysis approach and Economic Value Added (EVA). Based on the research conducted, there were fluctuations in the value of financial ratios in the four state-owned enterprises from 2015 to 2019. Based on calculations using the EVA method, the performance of State-Owned Enterprises was assessed unsatisfactory, the company's performance achievement is considered inferior because it is often in a low position in competition in the industry. Furthermore, the dominant financial factors of state-owned companies are the current ratio, ROE, and inventory turnover. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Aprillia
"Penelitian ini menguji perbandingan prediksi Economic Value Added (EVA), Residual Income (RI) dan ukuran kinerja konvensional Net Income (NI) dan Free Cash Flow (FCF) terhadap imbal hasil saham di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 110 data observasi, uji konten informasi relatif (relative information content) dan uji konten informasi inkremental (incremental information content) pada perusahaan yang memiliki bad debt.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Economic Value Added (EVA) memiliki konten informasi relatif yang lebih baik dibandingkan Residual Income (RI), Net Income (NI) dan Free Cash Flow (FCF). Economic Value Added (EVA) juga memiliki konten informasi inkremental yang lebih baik dibandingkan Net Income (NI), Residual Income (RI) dan Free Cash Flow (FCF).

This study examines the predicting comparison of Economic Value Added (EVA), Residual Income (RI) and conventional performance measure Net Income (NI) and Free Cash Flow (FCF) to the Annual Stock Return In Indonesia. This study uses 110 observation data, relative information content test and incremental information content test to the companies that have bad debt.
The results suggest that Economic Value Added (EVA) has higher relative information content better than Residual Income (RI), Net Income (NI) and Free Cash Flow (FCF). Economic Value Added (EVA) has incremental information content better than Net Income (NI), Residual Income (RI) and Free Cash Flow (FCF).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Ma`alika
"Penelitian ini menyelidiki dampak modal intelektual (intellectual capital) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2014 hingga 2023. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi dan membandingkan model Value-Added Intellectual Capital (VAIC) tradisional oleh Pulic (2004) dengan model Adjusted-VAIC (A-VAIC) yang diusulkan oleh Nadeem et al. (2018). Studi ini mengkaji ukuran akuntansi (ROA, ROE, ATO) dan ukuran berbasis pasar (Tobin's Q) untuk menilai pengaruh modal intelektual. Dengan memanfaatkan data dari database Refinitiv dan laporan tahunan, analisis regresi berganda dilakukan pada sekitar 310 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal intelektual secara signifikan mempengaruhi kinerja keuangan, terutama di industri dengan modal intelektual tinggi (High-IC). Capital Employed Efficiency (CEE) secara konsisten menunjukkan pengaruh signifikan pada semua indikator kinerja keuangan untuk industri High-IC dalam kedua model VAIC dan A-VAIC. Namun, structural capital dan innovation capital juga menunjukkan tingkat signifikansi yang bervariasi di berbagai model dan jenis industri. Temuan ini menyoroti pentingnya mengelola dan memanfaatkan modal intelektual secara efisien untuk meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian ini juga memberikan wawasan tentang dampak berbeda dari komponen modal intelektual di industri dengan modal intelektual tinggi versus rendah.

This research investigates the impact of intellectual capital on the financial performance of companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2014 to 2023. It aims to validate and compare the traditional Value-Added Intellectual Capital (VAIC) model by Pulic (2004) with the Adjusted-VAIC (A-VAIC) model proposed by Nadeem et al. (2018). The study examines both accounting measures (ROA, ROE, ATO) and market-based measures (Tobin's Q) to assess the influence of intellectual capital. Utilizing data from the Refinitiv database and annual reports, multiple regression analyses were conducted on approximately 310 data points. The results indicate that intellectual capital significantly affects financial performance, particularly in high intellectual capital (High-IC) industries. Capital Employed Efficiency (CEE) consistently shows significant influence across all financial performance indicators for High-IC industries in both VAIC and A-VAIC models. However, structural capital and innovation capital display varying levels of significance across different models and industry types. The findings highlight the importance of managing and utilizing intellectual capital efficiently to enhance firm value. The study also provides insights into the differential impacts of intellectual capital components in high versus low intellectual capital industries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"ABSTRACT
Kinerja perusahaan dapat diukur dengan banyak cara, mulai dari
pendekatan keuangan konvensional seperti analisis rasio sampai pada konsep
yang dikenal dengan economic value added (EVA).
Perhitungan EVA ini dianggap cocok karena menyajikan ukuran yang
mempertimbangkan harapan kreditur dan pemegang saham perusahaan atau
pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Dengan demikian metode
ini akan melihat dan menjawab bagaimana kinerja perusahaan yang sebenarnya.
Perhitungan EVA pada 10 perusahaan menunjukkan nilai yang berbedabeda.
Untuk perusahaan yang menghasilkan nilai EVA > 0 atau EVA bernilai
positif artinya manajemen telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi
perusahaan. Sedangkan nilai EVA < 0, maka berarti tidak memberikan nilai
tambah kedalam perusahaan tersebut karena laba yang tersedia tidak dapat
memenuhi harapan-harapan kreditur dan penyandang dana perusahaan.
"
"
Nilai EVA perusahaan yang baik seharusnya bisa membawa dampak
positif pada harga saham (Market Value Added ? MVA). Namun, pada
kenyataannya di Indonesia, kebanyakan emiten yang EVA-nya positif tidak
berpengaruh besar terhadap animo beli investor. Sebab, acuan investor kita
dititikberatkan pada dua hal yaitu capital gain dan deviden.
"
"
Pada hasil regresi yang diutarakan, bahwa EVA secara signifikan
mempengaruhi harga saham (MVA) dan pengaruh yang diberikannya adalah
positif artinya setiap kenaikan Rp 1 nilai EVA akan mengakibatkan peningkatan
pada nilai MVA sebesar Rp 4.981962.
"
"
"Tujuan penulisan karya akhir ini antara lain adalah untuk mengetahui"
"apakah EVA sebagai pengukur kinerja perusahaan relevan dengan kebutuhan investor dalam penentuan harga saham dan mengetahui seberapa besar pengaruh EVA terhadap harga saham dan dampak positif atau negatif yang dihasilkannya."

ABSTRACT
"Company performances can be measured with many ways, starting from"
"convensional financial approach, such as ratio analysis, to a concept known as economic value added (EVA)."
"
"
"Calculation of EVA is suitable because it provides measurement that"
"considers creditors? expectations and company stake holders. This method will see and answer how company performance actually is."
"
"
Calculation of EVA 10 companies shows different values. Company that
produce EVA > 0 or positive EVA means management successfully creates value
added in the company. Meanwhile EVA < 0 means company do not give any
value added in the company because the profit can not fulfill creditors?
expectations and company fund raiser.
"
"
"Value of EVA should bring positive impact to stock price (Market Value"
"Added-MVA). But the reality in Indonesia, most emitens with positive EVA do not give significant influence on investor buying demand. It?s because the investor focus more on capital gain and dividend."
"
"
"On regression result that mentioned, EVA significantly influence stock"
"price (MVA) in positive, which means every Rp1 EVA value will cause increase in MVA Rp 4.981962."
"
"
Purpose of this thesis is to know if EVA as company performance
measurement relevant with investor needs in deciding stock price and how large
EVA influence to stock price and positive or negative impact resulted."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Khair
"Penelitian dilakukan pada industri perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia menggunakan data periode tahun 2006-2013 yang menggambarkan satu siklus industri, 2006-2009 yang menggambarkan masa resesi industridan2010-2013 yang menggambarkan masa ekspansi industri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa leverage tidak memiliki korelasi dan pengaruh terhadap market value added (MVA). Sedangkan economic value added (EVA) memiliki korelasipositif dengan MVA dan korelasi negatif hanya terjadi pada periode resesi.EVA memiliki pengaruh negatif terhadap MVA di ketiga periode tersebut pada perbankan di Indonesia.

The research took evidence from banks listing on Indonesia Stock Exchange for 2006 - 2013. Data Used from three different period, 2006-2013 as a industry cycle, 2006-2009 as downturn period, and 2010 -2013 as upturn period. The research found that there is no correlation and effect of leverage to market value added (MVA). On the other hand, economic value added (EVA) has positive correlation to MVA and negative correlation in downturn period. EVA has negative effect to MVA in the three different period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merylia Rossane
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi dalam satu sektor terhadap kinerja perusahaan dilihat dari rasio keuangannya dan nilai ekonomis perusahaan dengan pendekatan Economic value added. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja perusahaan setelah melakukan merger & akuisisi. Metode penelitian menggunakan perbandingan rasio keuangan tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah merger dan akuisisi. Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang melakukan akuisisi selama periode 2004-2008.
Untuk mengukur kinerja perusahaan menggunakan parameter rasio keuangan Net profit Margin, ROA, ROE, EPS, Current Ratio, Quick ratio, debt to equity, Total asset turnover, Inventory Turnover dan menggunakan metode EVA sebagai indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber dana yang dimiliki. Dan juga penelitian ini juga mencoba untuk mengetahui kinerja pasca-akusisi antara akuisisi konglomerat dan non-konglomerat, dimana peneliti ingin mengetahui pengaruh strategi diversifikasi yang dilakukan akan memberikan dampak pada kinerja perusahaan.
Dari hasil pengujian didapat kesimpulan bahwa perusahaan mengalami perubahan yang signifikan setelah melakukan merger & akuisisi terhadap EVA, ROE, Total Asset Turnover. Namun jika dibandingkan antara konglomerat dan non-konglomerat, hasilnya terdapat perbedaan signifikan pada Current Ratio, Quick Ratio, dan Debt To Equity.

This study aimed to observe the effect of mergers and acquisitions made by the acquirer in the sector on corporate performance seen from the ratio of corporate financial and economic value Economic value added approach. The purpose of this study is to determine whether there are significant differences in the performance of the company after the merger & acquisitions. The research method used financial ratios three years before and three years after mergers and acquisitions. The object of this study is manufacturing companies listed on the Stock Exchange were acquired during the period 2004-2008.
To measure the performance of companies using the parameters of financial ratios Net Profit Margin, ROA, ROE, EPS, Current Ratio, Quick ratio, Debt To Equity, Total Asset Turnover, Inventory Turnover and using EVA as an indicator of success in managing resource management funds. And also this study also tried to determine the post-acquisition performance of the acquisition conglomerate and non-conglomerate, where researchers wanted to know the effect of the diversification strategy that do will have an impact on company performance.
From the test results could be concluded that the company did not change significantly after the merger and acquisition of all financial ratios. However, when compared between the conglomerate and non-conglomerate, the results are significant differences in the EPS, Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>