Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133534 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Widiadnyana Wardiha
"ABSTRAK
Bambu laminasi dan gewang laminasi merupakan dua jenis produk bahan bangunan pengganti kayu. Dalam pemanfaatannya sebagai pengganti kayu, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah ketahanan terhadap faktor luar. Upaya untuk meningkatkan ketahanan terhadap faktor luar adalah pengawetan. Bahan pengawet yang sering digunakan adalah Boron dan Copper-Chrome-Boron (CCB) dan diawetkan dengan metode perendaman dingin. Kendala yang dihadapi dalam proses pengawetan ini adalah dihasilkannya limbah bahan pengawet yang tersisa yang perlu dikelola. Namun, agar bisa diketahui alternatif pengelolaannya, perlu diketahui karakteristik limbahnya terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik limbah pengawet yang mengandung Boron dan CCB dan menganalisa alternatif pengelolaannya. Pengumpulan data karakteristik limbah dilakukan dengan pengujian laboratorium. Data karakteristik direkapitulasi dan dibandingkan dengan baku mutu air limbah berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Analisis alternatif pengelolaannya dilakukan dengan kajian referensi hasil-hasil penelitian sebelumnya. Hasil yang diperoleh yaitu: 1) limbah pengawet yang mengandung Boron dan CCB tidak memenuhi baku mutu air limbah, dan kandungan pencemar pada limbah CCB lebih tinggi daripada Boron; 2) pengolahan limbah pengawet yang mengandung Boron dapat dilakukan dengan pengolahan alami. Sedangkan limbah pengawet yang mengandung CCB perlu dilakukan pengolahan secara fisika dan kimia. "
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Giyono
"ABSTRAK
Untuk memperpanjang umur pakai bambu ater (Gigantochloa atter Kurz) telah dilakukan percobaan dengan menggunakan bahan pengawet boron konsentrasi 5% dan I0%. Pengawetan bambu dilakukan dengan metoda Boucherie, dengan lama perendaman 1 hari, 3 hari, dan 5 hari di daerah Ciapus, Bogor. Untuk mengetahui efikasi boron pada bambu yang telah diawetkan dilakukan pengujian kepada dua jenis rayap, yaitu rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgr) dan rayap kayu kering (Cryptoterrmes cynocephalus Light) di Laboratoriu Biologi dan Pengawetan Hasil Hutan, Departemen Kehutanan, Rogor. Pengujian menggunakan 200 ekor rayap tanah dan 50 ekor rayap kayu kering untuk tiap-tiap contoh uji. Pengujian terhadap rayap tanah dilakukan selama 4 minggu, dan untuk rayap
kayu kering selama 12 minggu.
Lamanya perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap penetrasi longitudinal boron dan derajat proteksi pada bambu. Konsentrasi boron 5% dengan lama perendaman 1 hari sangat efektif dan tidak berbeda nyata dengan boron 10% dalam mencegah serangan rayap."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurlete
"Permasalahan sampah telah menjadi permasalahan bersama bangsa Indonesia. Pertambahan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Kota Ternate merupakan salah satu kota yang masih menerapkan system pengelolaan yang konvensional kumpul-angkut-buang Sehingga tidak ada perubahan yang berarti dalam segi kuantitas sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir.
Dalam penelitian ini membahas mengenai karakteristik dan komposisi sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Ternate. Rata-rata timbulan sampah yang masuk ke TPA Buku Deru-Deru sebesar 53621.47 kg/hari atau 53.62 ton/hari.Komposisi sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Ternate sebagian besar komposisinya berupa bahan organik. Komposisi rata-rata sampah organik sebesar 54.90%, sampah kerta (HVS,Office Paper,koran, Tabloid) 2%, Kardus, karton, Tetra Pack 11%, Botol Plastik 1%, Kantong Kresek 6.60%, Plastik lainya 6.30%, Logam 1%, Kaca 2.60%, Elektronik 0.30%, Pampers & diapers + Sterofoam 7.50%, Lainya 6.80%. TPA Buku Deru-Deru, Takome Ternate didesain dengan kapasitas proyeksi tahun 2021 yaitu 385.34 m3/hari. Jika sampah yang masuk hanya sampah organik maka umur TPA dapat mencapai 36 tahun atau 16 tahun dan dibangun 2 unit UPS di TPA Buku Deru-Deru maka umur TPA dapat mencapai 43 tahun atau lebih panjang 23 tahun dari sampah yang tanpa pengolahan dan 7 tahun dari sampah yang masuk hanya organik.

Waste problem has been a problem with the Indonesian nation. The population growth and changes in consumption patterns produce the increasing of volume, type, and characteristics of waste which is increasingly diverse. Ternate city is one of the cities that still apply conventional management system, get-haul-throw away, so that there is no significant change in terms of the quantity of waste that goes to the landfill.
This research discuss about the characteristics and composition of the waste in the landfill of Buku Deru-Deru, Takome Ternate. The average of waste that goes to landfill of Buku Deru-Deru is 53621.47 kg / day or 53.62 tons / day. Most of the composition of waste in the landfill of Buku Deru-Deru, Takome Ternate is organic matter. The average composition of organic waste is 54.90%, paper garbage (HVS, Office Paper, Newspaper, Tabloid) 2%, Cardboard, cartons, Tetra Pack 11%, Plastic Bottles 1%, 6.60% Shopping Bags, 6.30% other Plastic, Metal 1%, 2.60% Glasses, Electronics 0.30%, and pampers diapers + Styrofoam 7.50%, and others 6.80% . Buku Deru-Deru landfill, Takome Ternate designed with projected capacity in 2021 is 385.34 m3/day. If the incoming waste is only organic waste, the age of the landfill will reach 36 years or 16 years and built 2 UPS units in the landfill of Buku Deru-Deru, the age of landfill may reach 43 years or 23 years longer from non-processing waste and 7 years from incoming organic waste only."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abrarsyah Algamar
"Penelitian uji lentur dan uji tarik bambu apus, bambu hitam dan bambu petung pada perendaman air rawa dan larutan CuSO4 dengan variasi waktu peredaman. Uji lentur pada perendaman di air rawa menghasilkan kenaikan modulus young terhadap lama perendaman, semakin lama perendaman semakin besar modulus young perubahan modulus young sebesar 10 ? 25 GPa. Sebagai pembanding hasil uji tarik perendaman di larutan CuSO4 menghasilkan perubahan modulus young sangat kecil bisa dianggap tidak berubah sama sekali, besar nilai perubahan 0,1 ? 0,3 GPa. Pada uji tarik menghasilkan maximum load pada bambu tanpa perlakuan peredaman 1240kg, peredaman larutan CuSO4 selama 3 jam 950kg dan peredaman air rawa selama 1 bulan 15 hari 350kg. Semakin lama perendaman semakin kecil kuat tarik dari serat bambu. Perubahan sifat mekanik bambu tersebut di akibatkan adanya interaksi selulosa dengan metan pada air rawa sedangkan CuSO4 tidak terjadi interaksi tetapi hanya terdapat CuSO4 mengkristal diantara serat bambu.

Research on bending and tensile test of bamboo apus, black bamboo and bamboo petung soaked by swamp water and aqueous CuSO4 with variation of the attenuation time. The result of bending test on the bamboo soaked by swamp water produce greater young‟s modulus depend on how long the soaking time, the longer soaking time make greater young‟s modulus which is the change of young‟s modulus is 10 - 25 GPa. As a comparison, results test on bamboo soaked by solution of CuSO4 produce very small young's modulus can be deemed not changing at all, great value change 0.1 - 0.3 GPa. By the tensile test produce maximum load on bamboo without silencing treatment 1240kg, soaked by solution of CuSO4 for 3 hours produce 950kg and soaked by swamp water for 1 month 15 days produce 350kg. The longer soaking the less result elastic test from bamboo fiber. Mechanical properties changes of the bamboo in the presence of impact interactions cellulose with methane in the swamp water while CuSO4 interaction does not occur but only found in bamboo fiber between crystallized CuSO4.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Windiyaningsih
"Di seluruh dunia Tuberculosis masih masalah kesehatan yang utama. Koinfeksi TB + HIV dan TB resisten obat Menjadi beban di pemerintah maupun di masyarakat. Tujuan
pemberdayaan ini adalah membuktikan edukasi akan meningkatan pengetahuan wanita usia subur dalam pencegahan penularan Tuberkulosis sebelum dan sesudah diberikan materi pencegahan penularan tuberculosis. Sampel untuk wanita usia subur di Ruang Publik Terpadu
Ramah Anak (RPTRA) Bambu Petung sejumlah dan Payung Tunas Teratai sebanyak 139 Wanita Usia Subur (WUS). WUS secara sukarela yang mau melakukan pre, post dan visitasi tes.
Kuesioner yang dipergunakan sesuai standar Kementrian Kesehatan Tahun 2019. Analisis secara deskriptif dan analitik dengan Spearman Corelation:. Hasil Pengetahuan berhubungan bermakna nilai pretes dan post tes setelah dilakukan edukasi pencegahan penularan Tuberculosis pada
WUS dengan proposi yg menjawab salah pada pre tes 40WUS (28.8%) sedangkan post tes yang salah 10 WUS (7.2%) artinya ada penurunan proporsi yang menjawab pertanyaan tidak benar. Proporsi yang menjawab benar dari 70% menjadi 92.8% artinya ada peningkatan yang menjawab
pertanyaan benar sejumlah 22.8%. Hasil analisis statistik perbedaan penurunan dan kenaikan tersebut bermakna dengan nilai p 0.006, OR 6.788, 95%CI 1.659-27.779. Kesimpulan edukasi meningkatan pengetahuan WUS tentang pencegahan penularan Tuberculosis."
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2020
600 JPM 3:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Houstina Dewi Anggraini
"Dari identifikasi yang dilakukan terhadap limbah praktikum pada Laboratorium Dasar Proses Kimia Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia PTUI selama periode 2001-2002, didapat data volume limbah cair sebesar 67,371 L dan massa limbah padat sebesar 46 gr. Komponen limbah terdiri dari empat golongan besar, yaitu limbah cair mengandung logam berat, limbah korosif, limbah organik dan limbah padat mengandung logam berat. Kandungan logam berat pada limbah cair untuk parameter Cr adalah 379 mg/L; Fe adalah 246 mg/L, Cu adalah 1210 mg/L, Co adalah 312 mg/L dan Ag adalah 3 mg/L. pH limbah berada pada range 0,22 - 6.
Hasil identifikasi terhadap kualitas dan komposisi limbah tersebut memberikan data bahwa limbah yang dihasilkan pada laboratorium masuk pada kategori limbah B3 yang memerlukan penanganan khusus. Penanganan tersebut meliputi pemilahan, penampungan dan pengolahan limbah yang memenuhi syarat sehingga dapat mereduksi bahaya yang dapat terjadi.
Penanganan limbah yang diusulkan adalah pemilahan limbah ke dalam kelompok limbah padat mengandung logam berat, limbah cair mengandrmg logam berat, limbah senyawa oksidator, limbah golongan halogen, limbah mengandung logam berat Cr(VI), limbah mengandung asam lemah, limbah mengandung asam kuat, limbah campuran asam asetat-etanol, limbah campuran aseton-kloroform dan limbah campuran aseton-etanol. Penampungan dilakukan berdasarkan kelompok hasil pemilahan limbah. Pengolahan yang diusulkan adalah presipitasi, proses kimia dua tahap, netralisasi dan distilasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nony Shilviani Masyitah
"ABSTRAK
Suatu penelitian laboratorium mengenai konsenträsi kior aktif yang didapat dari kaponit yang mexnpunyai keinampuan untuk meinatikan beberapa jenis kuinan patogen sebagai penyebab infeksi nosokoinial , telah dilaksanakan di Jurusan Farmasi, Fakultas Mateinatika dan Ilmu Pengetahuan Alain, Universitas Indonesia, Depok.
Percobaan sesungguhnya dilaksanakan untuk meneliti
aktivitas antibakterialdari konsentrasi yang tepat dari kior
aktif yang didapat dari kaporit terhadap kuman uji yang
tercarnpur dengan bahan protein seperti darah sebagai limbah
bahan darah yang diainbil dari penderita yang diperiksa untuk
tujuan diagnostik laboratorium.
Tes dilaksanakan dengan memaparkan kuinan uji yang
disuspensikan dalam air yang inengandung pelbagai konsentrasi
darah, terhadap kaporit dengan waktu kontak selama 30 inenit.
Setelah waktu kontak selama 30 menit, maka 1 sengkelit
campuran kuman uji dan kaporit diinokulasikan dalam
kaldu nutrien yang keinudian diinkubasikan pada 37°C selama 48 jam."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Elke Christianti
"Senyawa polutan berbahaya dalam limbah cair industri berupa diklorofenol (DCP) didegradasi dengan menggunakan plasma ozon nanobubble untuk menyisihkan atom klorin yang terdapat dalam beberapa isomer berdasarkan letaknya pada cincin aromatik. Teknologi yang digunakan untuk menyisihkan DCP adalah Reaktor Plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) yang dikombinasikan dengan teknologi nanobubble karena dinilai memiliki tingkat efisiensi energi tinggi. Reaktor ini menerapkan proses oksidasi lanjutan (AOP) dengan mengandalkan spesi aktif kuat yaitu radikal •OH dan juga ozon (O3). Penelitian dilakukan menggunakan limbah sintetis 2,4-DCP dan 2,5-DCP dengan konsentrasi 50 ppm yang dipaparkan ozon nanobubble selama 30 menit dengan memvariasikan jenis fluida gas, laju alir gas, tegangan reaktor, dan pH limbah cair. Berdasarkan percobaan, persentase penyisihan DCP paling tinggi yaitu 2,4-DCP sebesar 100% dan 2,5-DCP sebesar 99,88% pada kondisi operasi pH larutan 10, tegangan reaktor 17 kV, dan laju alir oksigen sebesar 5 L/min.

Hazardous pollutant compound in industrial wastewater in the form of dichlorophenol (DCP) is degraded using plasma ozone nanobubble to remove chlorine atoms that varies as multiple isomers according to the chlorine atom position in the aromatic ring. The technology used to eliminate DCP levels in wastewater is Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor combined with nanobubble technology that has high efficiency. This reactor implements advanced oxidation processes (AOPs) by relying on strong active species namely •OH radical and ozone (O3). This study is done by exposing 50 ppm 2,4-DCP and 2,5-DCP synthetic wastewater to plasma ozone nanobubble for 30 minutes by varying the type of gas fluid, gas flowrate, reactor voltage, as well as solvent’s pH. Based on experiments, the highest percentage of DCP degradations are 100% for 2,4-DCP and 99,88% for 2,5-DCP with operating conditions at solvent’s pH of 10, 17 kV of reactor voltage, and oxygen flowrate of 5 L/min."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>