Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apriliani Kartika Wiguna
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas enam berita mengenai kasus kekerasan rumah tangga yang dialami oleh Маргарита Грачева (Margarita Gračeva) pada tahun 2017 melalui media Rusia РИА Новости (RIA Novosti). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang terdapat dalam media Rusia RIA Novosti mengenai kasus Margarita Gračeva. Metode analisis wacana kritis digunakan dalam penelitian ini untuk mencari tahu hal-hal yang ingin disampaikan oleh media RIA Novosti melalui beritanya mengenai kasus kekerasan rumah tangga terkait dengan adanya dekriminalisasi kekerasan rumah tangga. Landasan teori yang digunakan adalah teori tiga dimensi milik Norman Fairclough yaitu deskripsi, interpretasi, dan juga eksplanasi teks. Melalui metode analisis tersebut ditemukan bahwa pemberitaan kekerasan rumah tangga yang dialami Margarita Gračeva, media RIA Novosti sebagai media resmi pemerintah Rusia memberikan citra positif terhadap negaranya melalui apa yang terdapat dalam beritanya. Penelitian ini menunjukkan bahwa media berperan dalam mengembangkan citra positif terhadap negara melalui beritanya.

ABSTRACT
This study discusses about six news of domestic violence case experienced by Маргарита Грачева (Margarita Gračeva) in 2017 through the Russian media РИА Новости (RIA Novosti). The purpose of this study is to find the meaning through Russian media RIA Novosti about Margarita Graceva case. The critical discourse analysis method is used to find things that RIA Novosti media wants to say through the news related to the decriminalization of domestic violence. The theoretical basis uses the three dimension theory approach by Norman Fairclough is description, interpretation, and explanation of the text. Through this analysis method found that domestic violence in Margarita Graceva case, the RIA Novosti media as the official media of the Russian government gave a positive image to the country through what was contained the news. This study shows that the media play a role in developing a positive image of their country through the news.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gatra Drestanta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami tujuan pemberitaan media-media online mengenai rasisme dalam sepakbola di Rusia. Data yang diperoleh adalah beberapa wacana berita dari dua media Barat dan dua media Rusia pada tahun 2012-2017. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis untuk mengungkap apa makna di balik pemberitaan kasus-kasus rasisme dalam industri sepakbola di Rusia dalam tiga aspek yaitu tinjauan, konteks historis dan kekuasaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penulisan wacana berita yang dilakukan oleh keempat media online tidak semata-mata hanya sekedar memberitakan tentang rasisme dalam industri sepakbola di Rusia, akan tetapi mempunyai hal-hal tersembunyi di balik penulisan wacana berita tersebut.

ABSTRACT<>br>
This paper aimed to understand the purpose of online media rsquo s report about racism in Russian football. The data obtained are some news from two Western media and two Russian media during 2012 2017. This paper uses critical discourse analysis method to uncover the meaning behind the racism cases in Russian football industry with three aspects review, historical context and power. This study concludes that the news conducted by four online media is not merely just about racism in the football industry in Russia, but have the hidden things behind the news."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Sarifa Az- Zahra
"Kekerasan seksual dalam konflik merupakan fenomena yang akrab dalam sejarah peperangan dan konflik dunia. Berdasarkan laporan Human Rights Watch dan PBB, kekerasan seksual kembali terjadi pada konflik Rusia-Ukraina 2022. Berbagai media massa, seperti media Inggris The Guardian dan media Rusia RIA Novosti, menyajikan topik ini dengan cara yang berbeda dalam artikel-artikelnya. Dalam pandangan konstruktivisme, perbedaan cara penyajian berita itu merupakan hal yang wajar karena berita bukanlah cermin realitas, melainkan hasil konstruksi dari proses pembingkaian. Lalu, bagaimana media The Guardian dan RIA Novosti membingkai kekerasan seksual dalam konflik Rusia-Ukraina selama 24 Februari–31 Desember 2022? Bertujuan untuk mengetahui bagaimana bingkai atas topik tersebut ditampilkan oleh The Guardian dan RIA Novosti, penelitian ini menganalisis artikel-artikel dari kedua media dengan model pembingkaian milik Robert Entman. Dari temuan penelitian ini, dapat dimaknai bahwa The Guardian membingkai topik kekerasan seksual dalam konflik Rusia-Ukraina 2022 sebagai masalah HAM dan transnasional, sedangkan RIA Novosti membingkai topik tersebut sebagai tuduhan palsu terhadap Rusia.

Conflict-related sexual violence is a familiar phenomenon inside the world's history of war and conflict. Based on Human Rights Watch and the UN's reports, sexual violence was occurring again in the 2022 Russia-Ukraine conflict. Various mass media, such as British media The Guardian and Russian media RIA Novosti, delivered this topic differently in their news articles. From the view of constructivism, the difference in the way of delivering news is prevalent because news is not a mirror of reality but the result of a construction from a framing process. Then, how did The Guardian and RIA Novosti frame sexual violence in the Russia-Ukraine conflict from 24 February–31 December 2022? Aiming to know how the frame of the topic was served by The Guardian and RIA Novosti, this study analyzes articles from both medias using Robert Entman's framing model. From the findings of this study, it can be interpreted that The Guardian framed the topic of sexual violence in the 2022 Russia-Ukraine conflict as a human rights and transnational issue, while RIA Novosti framed it as a false accusation against Russia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Aviandy
"[Pencitraan yang dilakukan oleh Putin dalam periode pemerintahannya menunjukan perbedaan yang signifkan dengan pencitraan yang umum dilakukan oleh pemimpin Rusia pada era Uni Soviet. Akan tetapi, proses pencitraan yang berlainan tersebut hanyalah wujud dari luar semata, pada sistem pemerintahan Putin totaliter kembali diberlakukan, seperti pada era Uni Soviet. Wujud demokrasi yang diperlihatkan pada diizinkannya demonstrasi, partai politik yang tidak tunggal, diizinkannya oposisi hanyalah etalase semata. Pada kenyataanya, Republik Federasi Rusia tetaplah negara otoriter yang dikendalikan oleh Putin sepenuhnya. Sosok Putin saat ini menggantikan sosok Partai pada era pemerintahan Uni Soviet dahulu.;Putin’s way to visualize his own image is different with the old ‘Soviet-Way’ of imagining someone as their leader. Putin is using popular culture rather than the old black and white or military typical portrait. This is a way from Putin to show the world that Russian Government has changed. However, Putin own policy shown that Russia was unlikely change into a better democratic country. Russia nowadays tend to be more totalitarian rather than democratic, it has the same similarities with the Soviet system. Putin’s total control of Russia today seems like a replacement of old Soviet’s totalitarian regime, Putin’s way to visualize his own image is different with the old ‘Soviet-Way’ of imagining someone as their leader. Putin is using popular culture rather than the old black and white or military typical portrait. This is a way from Putin to show the world that Russian Government has changed. However, Putin own policy shown that Russia was unlikely change into a better democratic country. Russia nowadays tend to be more totalitarian rather than democratic, it has the same similarities with the Soviet system. Putin’s total control of Russia today seems like a replacement of old Soviet’s totalitarian regime]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Khairani
"Penelitian ini menggunakan Muted Group Theory untuk membahas mengenai praktik wacana pembungkaman perempuan yang terjadi di media. Pemberitaan mengenai pelanggaran Syariat Islam yang melibatkan perempuan merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh kelompok dominan (laki-laki) untuk membisukan perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis milik Norman Fairclough. Dalam menganalisis dimensi mikro (teks), kerangka analisis Theo Van Leeuwen dipinjam untuk membantu mendeteksi representasi perempuan ditampilkan pada teks. Sedangkan dimensi meso (discourse practice) dan makro (sosiocultural practice) dilakukan melalui teknik wawancara dan kajian literatur.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pembungkaman perempuan dilakukan dengan meniadakan suara dan pendapat perempuan, dengan tidak menjadikannya sebagai narasumber. Perempuan hanya diposisikan sebagai objek pemberitaan dan suaranya diwakilkan dan direpresentasikan dengan bahasa dan perspektif laki-laki.

This research was done by used of Muted Group Theory to assessed the practice of muteness on women in the media. The reported shari?a violation that involved women were one of the tool used by the dominant group (men) to muted the women.
This research is a qualitative study with Norman Fairclough's critical discourse analysis (cda). We used Theo Van Leeuwen's analysis framework to analized the micro dimensional aspects (texts), and to further assisted in detecting women representation that occured in those texts. Meanwhile, the meso (discourse practice) and macro (sociocultural practice) dimensions were assessed by interview and literature review.
According to the results, were found that the muteness of women were done by silencing the voice and the opinion of women, thus hindered women to act as a informant. Women were positioned as object of report only and their voice were represented through the language and perspective of men."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T42930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Ayu Pradipta Yudah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas representasi transgender dan transeksual dalam pemberitaan di media massa. Subyek penelitian adalah artikel berita dalam media massa Pos Kota berupa media cetak dan online selama tahun 2012-2013. Dalam menganalisis representasi berita digunakan metode kualitatif yaitu analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada Michel Foucault karena dalam skripsi ini juga menggunakan pemikiran Michel Foucault mengenai kekuasaan dan seksualitas. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam representasi transgender dan transeksual dalam pemberitaan memiliki unsur transphobia yaitu ketakutan terhadap transgender dan transeksual, mengandung prasangka dan streotipe serta menampilkan adanya tindakan hate crime terhadap transgender dan transeksual. Hal ini dikarenakan adanya kekuasaan berupa konstruksi sosial yang mengkotak-kotakkan individu berdasar dua jenis kelamin sehingga transgender dan transeksual yang memiliki kepanjangan wanita pria dianggap sebagai individu yang sakit karena tidak berkonformitas sesuai jenis kelamin lahiriah.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the representation of transgender and transsexual over the mass media which is Pos Kota, both printed and online version of the news from 2012 to 2013. News articles of Pos Kota mass media through the years of 2012 and 2013 are the research subjects. This research uses qualitative method, which is discourse analysis, to analyze the news representation. Such method, refer to Michel Foucault as this undergraduate thesis also uses Michel Foucault theory about power and sexuality. The research found that transgender and transsexual news comprise transphobia in its content, containing prejudice and stereotype, as well as showing hate crime towards transgender and transsexual. That could happened by the cause of the power that classify person particularly based on their sex orientation so the transgender and transsexual who is different than those two sex (men and women) considered as an diseased individual, for not adjusting themselves to their natural sex orientation."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jauza Alayya
"Peristiwa terorisme memiliki nilai berita dan tidak mungkin dilewatkan oleh media. Pemberitaan terorisme dalam pandangan kritis tidaklah bebas nilai melainkan dipengaruhi banyak hal termasuk kepentingan dan ideologi media. Peran media dalam pemberitaan terorisme tidak hanya menyampaikan dan menyediakan informasi, melainkan mengkonstruksi realitas melalui wacana media yang menghasilkan wacana publik. Penelitian ini berupaya untuk menggambarkan wacana terorisme oleh media Jawa Pos pada peristiwa terorisme tahun 2018, sekaligus berupaya untuk menjelaskan faktor apa saja yang berpengaruh dalam pembentukan wacana. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis wacana kritis milik Fairclough yakni melalui tahapan analisis teks, analisis praktik diskursif, sampai dengan analisis sosial budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemberitaan terorisme tahun 2018, 1) Surat kabar Jawa Pos memiliki ketertarikan khusus terhadap isu terorisme, 2) Pro pemerintah, yakni fokus pada menyoroti tindakan sekaligus keberhasilan pemerintah dalam menangani aksi terorisme, yang secara tidak langsung merupakan upaya Jawa Pos untuk mengkonstruksi realitas tertentu yakni mengarahkan agar publik mempercayai bahwa pemerintah telah melakukan banyak hal dan aksi terorisme ditangani dengan baik oleh pemerintah, 3) Pemberitaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor individu, rutinitas media, organisasi media, ekstra media, dan ideologi media. Ideologi media tercatat sebagai faktor yang memegang peranan paling penting pada terciptanya wacana pro pemerintah melalui pemberitaan yang disajikan, dan 4) Pemberitaan terorisme versi Jawa Pos telah dijalankan dengan memegang prinsip jurnalisme positif sekaligus melakukan upaya counter-terrorism.

Terrorist events have news value and cannot be ignored by the media. Reporting on terrorism in a critical view is not value-free but is influenced by many things including media interests and ideology. The role of the media in reporting on terrorism is not only conveying and providing information, but also constructing reality, namely through media discourse to produce public discourse. This study attempts to describe the terrorist discourse carried out by the Jawa Pos during the 2018 terrorism incident, while at the same time trying to describe the factors that influence the formation of this discourse. The research was conducted using the Fairclough critical discourse analysis method, namely through the stages of text analysis, analysis of discursive practices, to socio-cultural analysis. The results of the study show that in reporting on terrorism in 2018, 1) Jawa Pos has special interest in the issue of terrorism, 2) Jawa Pos is pro-government, focus on highlighting the actions and success of the government in dealing with acts of terrorism, which is indirectly an attempt by Jawa Pos to constructing a certain reality, namely directing the public to believe that the government has done many things and terrorism issue are well handled by the government, 3) Terrorism news are influenced by several factors, namely individual factors, media routines, media organizations, extra media, and media ideology. Media ideology is recorded as the factor that plays the most important role in the creation of pro-government discourse through the news it presents, and 4) The Jawa Pos version of terrorism reporting is also carried out by upholding the principles of positive journalism and counter-terrorism."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Irina Mukhlis
"ABSTRAK
Tesis ini memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai bagaimana peran media massa dewasa ini dalam kaitannya dengan politik kekuasaan dan hubungan antar negara. Lebih spesifik lagi penelitian ini menyoroti praktik penggunaan gray propaganda melalui media massa. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan paradigma kritis. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough sebagai metode penelitiannya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa film Innocence of Muslims yang menghebohkan dunia pada bulan September 2012 termasuk dalam kategori gray propaganda karena memuat berbagai penghinaan dan kebohongan tentang Islam. Penggabungan antara elemen propaganda abu-abu dan banyaknya inkonsistensi yang ditemukan kemudian membangkitkan nuansa politis yang melatarbelakangi pembuatan film tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah unsur propaganda dalam film Innocence of Muslims adalah suatu kesengajaan yang telah direncanakan secara matang oleh pihak-pihak tertentu

ABSTRACT
The objective of this research is to explain media use in the 21st century with regards to power politics and international relations. To be specific, the research casts a light on how gray propaganda campaign is being carried through the mass media. This qualitative research uses a critical paradigm. It also employs Norman Fairclough’s critical discourse analysis as its main research strategy. The research shows that the Innocence of Muslims film that created a wave of demonstrations in the Islamic world in September 2012 is part of a gray propaganda campaign to deceive a target. The gray propaganda elements and various inconsistencies found also undoubtedly contributed to a rise in suspicion of the political motive behind the film’s production and release. The research concludes that the propagandic nature of the Innocence of Muslims film was intentional and had been well prepared by an unknown actor."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiftia Eka Puspasari
"Organisasi kepemudaan Indonesia Future Leader (IFL) memanfaatkan media sosial yaitu Twitter sebagai instrumen organisasi dan melalui tweet dari akun @ifutureleaders, IFL mengkonstruksikan pemuda sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan teori wacana Foucault serta konsep imagined community, peneliti menganalisis tweet dari akun tersebut selama bulan April-Mei 2013. Proses analisis terbagi menjadi 3 level yaitu: profil IFL, pemanfaatan Twitter untuk pengembangan kepemudaan, dan analisis wacana kritis terhadap tweet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFL memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun jaringan berbentuk imagined community. Sedangkan dalam pengembangan kepemudaan, akun @ifutureleaders cenderung fokus pada pengembangan kepemudaan yang bersifat individualistik dan berorientasi global. Hasil analisis wacana kritis model Sara Mills menunjukkan bahwa IFL dalam tweet mereka memposisikan pemuda Indonesia secara general yaitu menjadi objek dalam citra negatif.

Indonesian Future Leader (IFL), an Indonesian youth organization, utilizes social media, Twitter, as their organization instrument. Through tweets from account @ifutureleaders, IFL constructed youth as agent of changes. By using Foucault discourse theory and imagined community concept, reseacher analyzed tweets from that account within April – May 2013. The analysis process was divided into 3 level : IFL profile, Twitter utilization for youth development and critical discourse for tweet analysis.
The result showed that IFL utilized social media for promoting and developing imagined community network. On the other hand, for youth development, account @ifutureleaders tended to focus on individualistically and globally oriented youth development. The result of Sara Mills critical discourse analysis showed that IFL, in their tweets, placed Indonesia Youth generally as object in negative imaged.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati Alida Bahaweres
"ABSTRAK
Pemberitaan tentang PE (16 tahun) yang dituduh ‘khalwat’ oleh Wilayatul Hisbah (polisi
syariah) menarik perhatian peneliti. Ruang lingkup larangan khalwat/mesum adalah segala
kegiatan, perbuatan dan keadaan yang mengarah kepada perbuatan zina. Ini termuat dalam Pasal
2 Qanun Aceh No 14 Tahun 2003 tentang Larangan Berbuat Mesum. Informasi penangkapan PE
pun diberitakan oleh media. Berita tersebut mengatakan bahwa PE adalah pelacur dan pelaku
mesum. Keesokan hari PE ditemukan bunuh diri. Selang dua hari kemudian ditemukan surat
yang berisikan tulisan tangan PE. Surat tersebut berisikan peryataan PE yang menyatakan bahwa
ia tidak jual diri seperti yang dituduhkan Dinas Syariat Islam Aceh.
Tesis ini ingin mengetahui konstruksi pemberitaan PE di media dan hubungan antara
pemberitaan dengan bunuh diri. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan
menggunakan analis wacana kritis. Data penelitian adalah media yang memberitakan tentang PE.
Penulis juga melakukan wawancara dengan keluarga PE yakni Ayah dan Makcik PE. Selain itu
wawancara dengan pengelola media.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ada konstruksi negatif pada saat PE ditangkap oleh WH.
Ada stigma kepada PE serta pelanggaran Kode Etik Jurnalistik. Namun pada saat PE ditemukan
bunuh diri, stigma kepada PE semakin berkurang. Selain itu, penulis menyimpulkan bahwa
konstruksi negatif berita membuat PE menjadi malu sehingga bunuh diri.

ABSTRACT
The news on media concerning PE (16 years old) who was accused of 'Khalwat or
seclusion' by Wilayatul Hisbah (sharia police) has drawn attention from researcher. The scope of
theprohibition of seclusion and all nasty activities, actions and any circumstances that lead
tofornication. This is written in Article 2 of Aceh Qanun No. 14 of 2003 on the Prohibition
ofImmoral Act. The information about PE detention was reported by the media. The
newspublished that the PE is a nasty whore and adulterers. On the next day PE was found dead.
Two days later found a handwritten letter of PE.
The letter contains a statement of PE that she has never swhored herself as alleged
Islamic Law Office in Aceh. This thesis would like to explainthe social construction or the news
making of PE in the media and the relationship between thereporting of her suicide.This study
applies qualitative research methods by using critical discourse analysts. The data in this research
is that media reports about PE.
I conducted interviews with her family that is her father and her aunt. Besides, I also
conducted interviewswith the media administrator. This study shows that there was a negative
construction at the time of PE was arrested by the WH.There found a stigma to PE as well as
violations of the Codeof Journalistic Ethics.However, when PE was found committed suicide,
the stigma PEdecreased.In addition, the author conclude that the negative construction of news
makingeffecting PE felt so disgrace and drove her to commit suicide."
2013
T35975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>