Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165847 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Admar Jamal Junior
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyusunan strategi Astra Agro Lestari (AALI). Dalam prosesnya, lingkungan eksternal dan internal perusahaan terlebih dahulu diukur. Lingkungan eksternal perusahaan diukur dengan menggunakan analisis PESTEL, sedangkan kondisi internal perusahaan diukur dengan menggunakan benchmarking dan analisis VRIN. Hasil dari masing-masing analisis digunakan sebagai faktor dalam analisis SWOT, yang digunakan untuk membentuk dan menghasilkan strategi. Berita dan isu terkait industri sawit, serta laporan tahunan dan berkelanjutan untuk periode 2011-2015 dijadikan sebagai sumber data penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa AALI memiliki 15 faktor lingkungan eksternal dan 18 faktor internal yang mempengaruhi kinerja. Analisis menggunakan benchmarking berhasil menemukan 11 performance gap. Sedangkan uji VRIN, berhasil menemukan satu sumber daya AALI mendapatkan predikat sustainable competitive advantage, dan enam lainnya mendapatkan predikat temporary competitive advantage. Melalui faktor internal dan eksternal tersebut, maka langkah-langkah strategis yang dihasilkan dari analisis SWOT antara lain: peningkatan kapasitas pabrik kernel, pembangunan pabrik biodiesel, mengikuti proyek Genom, mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISCC, dan membentuk sistem pencegahan kebakaran yang mumpuni.

This research is conducted to apply the strategic tools to establish strategic planning for Astra Agro Lestari (AALI). In the process of building the hypothesis, external and internal environment need to be measured first. External environment is measure by using PESTLE analysis, while internal environment using benchmarking and VRIN analysis. The results from both of those tools are then used in SWOT analysis. SWOT analysis is important to create strategy. News and issues regarding to palm oil industry along with annual report and sustainability report from 2011-2015, is the source of data for this research. The result from this research shows that AALI has 15 external environment factors and 18 internal factors that can affect performances. Benchmarking analysis succeed in finding 11 performance gaps. While VRIN analysis show us that AALI has one resource that categorized as sustainable competitive advantage, and the other six was categorized as temporary a competitive advantage. Through those internal and external factors, strategic planning that is generate from SWOT analysis are: enhancing the kernel factory capacity, establishing biodiesel factory, attending Genome Project, acquiring RSPO and ISCC certification, and forming qualified fire prevention system."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Rusli
"Studi ini melakukan kajian kualitatif dengan memetakan laporan keberlanjutan PT Astra Agro Lestari Indonesia Tbk (“Perusahaan”) yang disusun sesuai Standar GRI (Global Reporting Initiative) ke perspektif Standar Integrated Reporting () dengan menggunakan sebagai dasar pemetaan, rekomendasi pengungkapan yang ditetapkan tim khusus pengungkapan non-keuangan terkait perubahan iklim (Task Force on Climate-related Financial Disclosure atau TCFD). Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan laporan keberlanjutan Perusahaan dapat lebih baik dalam menjelaskan bagi para pemangku kepentingan, proses penciptaan nilai jangka panjang organisasi beserta risiko dan peluang terkait dan strategi yang ditetapkan untuk menanggapinya serta pengukuran efektivitasnya. Tesis ini membatasi pengkajian kualitatif pada laporan keberlanjutan Perusahaan untuk tahun 2021. Temuan kajian kualitatif ini menunjukkan pengungkapan dapat membantu menjelaskan lebih baik strategi penciptaan nilai jangka panjang Perusahaan dan mendorong serta mempersiapkan Perusahaan untuk mengadopsi Standar ISSB pada saatnya nanti akan berlaku efektif dan dipersyaratkan oleh regulator, investor serta pemangku kepentingan lainnya.

This paper conducts a qualitative study by mapping the sustainability report of PT Astra Agro Lestari Indonesia Tbk (the “Company”) which is prepared according to the GRI Standards (Global Reporting Initiative) to the perspective of the Integrated Reporting () Standard using as a basis for mapping, recommended disclosures established by Task Force on Climate-related Financial Disclosure (TCFD). The objective is to provide an opportunity for the Company's sustainability report to better explain to the stakeholders, the organization's long-term value creation process and the associated risks and opportunities and the strategies established to respond to them and measure these strategies’ effectiveness. This thesis limits the qualitative assessment to the Company's sustainability report for 2021. The findings of the qualitative study show that disclosure can help to better explain the Company's long-term value creation strategy and assist to promote and prepare the Company to adopt the ISSB Standard when they become effective and required by the regulators, investors and other stakeholders."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Erna Bernadetta
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T34630
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Fahmi
"ABSTRAK
Dengan terjadinya krisis multi demensional dewasa ini di Indonesia, memaksa pelaku usaha untuk mengkaji kembali perencanaan strategis untuk menyesuaikan dengan kondisi sosial dan perekonomian yang berubah dengan cepat agar mampu bertahan dan dapat mengembangkan usahanya.
PT Astra Agro Lestari, Tbk merupakan induk dari divisi perkebunan dalam group Astra International yang mengelola empat jenis komoditi perkebunan yang terdiri dari kebun sawit, kebun karet, kebun coklat dan kebun teh.
Kelapa sawit merupakan produk .utama dari keempat jenis komoditi yang dikelola perseroan. Konsentrasi perseroan pada kelapa sawit tidak lepas dari keunggulan kelapa sawit sebagai tanaman keras penghasil minyak dan lemak nabati yang memiliki tingkat produktivitas paling tinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Sebagai tanaman yang hanya dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis, kelapa sawit memiliki posisi yang unik dan nilai yang tinggi didalam pasar komoditi dunia. Permintaan akan produk kelapa sawit dunia terus mengalami peningkatan, potensi pertumbuhan permintaan tinggi tersebut dipicu oleh kenaikan permintaan negara-negara
Asia berpenduduk besar, seperti Cina, India dan Pakistan.
Faktor keunggulan kelapa sawit lainnya adalah usia produktifnya yang panjang, dalam kondisi normal usia produktif kelapa sawit dapat mencapai 25 tahun. Usia panen kelapa sawit dimulai di tahun ke empat dan mencapai puncak produksinya dari tahun ke tujuh hingga tahun ke lima belas, dan selanjutnya kelapa sawit akan terns menghasilkan secara ekonomis hingga tahun ke 25.
Pada akhir tahun 2000 perusabaan mengelola perkebunan kelapa sawit dengan luas laban total 185.608 hektar yang dapat memberikan sumbangan sebesar 93,3 % pada total pendapatan akhir perseroan. Perusahaan juga telah mengoprasikan 14 fasilitas pengolaban yang tersebar dilokasi perkebunan dengan lr..apasitas 527 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan perseroan sedang meningkatkan kapasitasnya menjadi 577 ton TBS per jam di akbir tabun 2000.
Produk hasil perkebunan kelapa sawit dljual ke sektor industri untuk diproses menjadi minyak goreng, margarine, sabun, serta produsen oleo chemical yang lain. Sepanjang tahun 2000 PT Astra Agro Lestari, Tbk telab memproduksi 1.920.584 ton CPO yang 96 % dijual pada pasar dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati nasional.
Persaingan dalam agroindustri di dunia dan di Indonesia amatlah kompetitif mengingat produk yang dihasilkan merupakan komoditas dimana tiap perusahaan sulit untuk melakukan differensiasi. Produk dan harga sepenuhnya didasarkan oleh permintaan dan penawaran dari pasar internasional yang berada diluar kendali perusabaan, maka agar dapat bertaban suatu perusabaan perkebunan harus beroperasi secara efektif dan efisien serta menghasilkan produk yang berkwalitas tinggi dalam lingkungan usaha yang tidak menentu.
Selama ini produktivitas per hektar laban yang dikelola perusahaan masih rendah, sebagai akibat masih banyaknya tanaman sawit yang berusia relatif muda. Atas dasar situasi dan kondisi perusahaan tersebut maka penulis mengidentifikasjkan beberapa masalah, yaitu strategi perencanaan mata rantai perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas lahan perkebunan melalui peningkatan produktivitas. Strategi perencanan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha perkebunan yang terjadi sangat cepat sebagai akibat perubahan lingkungan sosial saat ini.
Dalam penulisan karya akhir ini penulis menggunakan pendekatan strategic management yang memfokuskan pada formulasi strategi untuk memecahkan masalah efisiensi, efekiifitas dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Misi dan visi perusahaan digunakan sebagai komponen utama dalam melakukan analisa pembahasan.
Untuk lebih memfokuskan pada lingkungan internal PT Astra Agro Lestari, Tbk diperlukan identifikasi kembali kompetensi khusus yang dimiliki saat ini. Kompetensi tersebut berupa efisiensi yang bisa dilakukan akibat dimilikinya lahan yang luas yang dapat memenuhi sekala ekonomis perusahaan perkebunan. Untuk menganalisa posisi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan hambatan digunakan analisa SWOT
Dari basil analisa tersebut dan dengan menggunakan konsep strategic business unit penulis menyimpulkan bahwa strategi yang paling tepat adalah cost leadership strategy. Untuk dapat menjadi cost leadership penulis menekankan pada masalah produktivitas, dimana produktivitas perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari, Tbk yang sarnpai dengan saat ini masih berada dibawah standar perkebunan di Indonesia.
Peningkatan produktivitas dan kualitas produk dapat dilakukan dengan perencanaan perawatan, perencanaan pemanenan, perencanaan pengangkutan dan perencanaan pengolahan secara terpadu dan dilakukan pengawasan secara konsisten terhadap pelaksanaan aktivitas tersebut.
"
Lengkap +
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo A. Prasodjo
"ABSTRAK
Konsumsi agregat terhadap minyak kelapa sawit terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk dan kenaikan pendapatan per kapita Pertumbuhan iridustri ¡ni di Indonesia secara historikal menunjukkan potensi yang besar untuk dapat berkembang pesat, apalagi pada saat ¡ni Indonesia menjadi negara nomor dua terbesar penghasil minyak kelapa sawit di dunia di bawah Malaysia. Walaupun terjadi krisis ekonomi yang dibarengi dengan krisis sosia! di Indonesia, perdagangan minyak kelapa sawit masih tetap mcrupakan salah satu penyumbang devisa dan sektor non migas bagi Indonesia, Hal ini menarik minat penulis untuk menganalisis dan mengkaji lebih lanjut posisi pasar sekaligus potensi pasar minyak kelapa sawit Indonesia agar mampu memperbaiki kìnerjanya dibandingkan negara produsen minyak kelapa sawit terbesar.
Kajian lebih lanjut diterapkan pada PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sebagai kasus pembanding. Perusahaan ini adalah perusahaan agnibisnis publik milik kelompok Astra yang menguasai 199.780 hektar lahan perkebunan per 31 Desember 1999 dimana sekitar 90°/o-nya adalah perkebunan kelapa sawit. Sebagai perusahaan perkebunan, AALI telah berpengalaman seLama Iebih dan 12 tahun dan telah berhasil membuktikan diii sebagai salah sam perusahaan yang profitable bagi kelompok Astra.
Penelitian yang dilakukan mempakan suatu penelitian integratif dengan melakukan kajian benchmarking strategis pada usaha perkebunan kelapa sawit secara nasional dan kajian perusahaan. Langkah ini dilaksanakan mengingat bahwa penerapan kebijakan perusahaan selain banyak dipengaruhi oLeb faktor internal perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal baik dan peraturan pemerintah, kebijakan perdagangan internasional, maupun kompetisi dan perusahaan sejenis dalam peer group-nya. Untuk kajian faktor internal digunakan pendekatan value chain untuk menganalisis efisiensi dan setiap proses produksi sehingga diidentifikasi biaya terendah (cost-efficient) dari data internal selama lima lahun terakhir, yang mana hal ini disesuaikan dengan salah satu visi dan misi AALI yaitu ?to be the lowest cost of CPO producer? Sedangkan unluk kajian Faktor eksternal, digunakan ?Analisis Lingkungan Makro? dan ?Analisis Lingkungan Kompetitor. Untuk ?Analisis lingkungan Makro? ditinjau dari Pertimbangan Ekonomi, Politik, Sosial, dan Teknoiogi, dan untuk ?Analisis Lìngkungan Kompetitil? ditinjau menggunakan pendekatan matriks BCG dan matriks perbandingan (Comparatlve Matrix) dengan membandingkan AALI dengan kompetitor domestik dan Malaysia.
Dari analisis tersebut, terlihat bahwa AALI mempunyai posisi dominan dalam hal pertumbuhan industri yang diukur dari pertambahan luas areal perkebunan dibandingkan dengan peer group-nya. Pertumbuhan luas areal perkebunan kelapa sawit AALI selama lima tahun belakangan (1995-1999) rata-rata mencapai 10,1% (diatas pertumbuhan rata-rata industn 10,0%) diiringi pertumbuhan rata-rata Laba Bersih pada periode yang sama tercatat mencapai 62,8% per tahun.
Melalui analisis BCG Matrix dimana AALI memposisikan diri di kuadran Stars sekaligus memberikan gambaran bahwa AALI memiliki prospek yang cukup baik untuk future investment dan market development. Namun bila ditinjau dari analisis Comparative Matrix) yang memuat mitra benchmarking dengan kompetitor dan perusahaan perkebunan Malaysia, dapat disimpulkan bahwa AALL harus menggenjot kinerja produktivìtasnya lebib tinggi lagi. Dibandingkan peer group dan Malaysia (diwakili oleh KL Kepong Bhd., Kumpulan Guthrie Bhd, dan Golden Hope Bhd.), AALI termasuk rendah produktivitas CPO-nya terutama dilihat dari yield per mature hectare tahun 1999 saja (AAL1: 2,42 ton/mature hectare vs. KL Kepong: 3,88 ton/mature hectare vs. Kumpulan Guthnie: 4,00 ton/mature hectare vs. Golden Hope: 4,70 ton pen mature hectare). Walaupun dilihat dari tingkat rendemen CPO, AALI Iebih tinggi daripada mitra benchmarking dan Malaysia produksi sehingga diidentifikasi biaya terendah (cost-efficient) dari data iniernal selama lima tahun terakhir, yang mana hal ini disesuaikan dengan salah satu visi dan misi AALI yaitu ?To be the lowest cost of CPO producer?. Sedangkan untuk kajian faktor eksternal, digunakan ?Analisis Lingkungan Makro? dan ?Analisis Lingkungan Kompetitor. Untuk ?Analisis Lingkungan Makro? ditinjau dari Pertimbangan Ekonomi, Politik, Sosial, dan Teknologi, dan untuk ?Analisis Lìngkungan Kompetitif? ditinjau menggunakan pendekatan matriks BCG dan matriks perbandingan (Comparatlve Matrix) dengan membandingkan AALI dengan kompetitor domestik dan Malaysia.
(AALI: 22,29% vs. KL Kepong: 19,14% vs. Kumpulan Guthrie: 19,61%% vs. Golden Hope: 20,80%). Hal ¡ni dimungkinkan karena mesin-mesin pengolah CPO yang dimiliki AALI relatif lebih barn daripada perusahaan perkebunan Malaysia sehingga tingkat ekstraksi dan TBS menjadi CPO lebih tinggi.
Berdasarkan analisis Iingkungan makro, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja AALI di masa datang terutama datang dan faktor ekonomi dan politik. Faktor ekonomi ditentukan antara lain oleh krisis ekonomi yang menyulitkan aktivitas ekspor CPO akibat dañ minimnya dukungan trade financing dan perbankan nasional serta tidak adanya jaminan keamanan pengiriman barang. Belum lagi baru-baru ini ditemukan kasus CPO dan Indonesia yang tercemar bahan bakar solar di pasar internasional yang secara umum akan menurunkan tingkat kepercayaan importir atas kualitas CPO Indonesia. Disamping itu kentalnya keputusan politik yang anti konglomerasi, dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. lO7fKpts/II/1999 tentang pembatasan penguasaan lahan perkebunan, telah menempatkan AALI pada posisi yang kurang menguntungkan untuk perkembangan produksinya di masa mendatang termasuk pengurusan penguasaan lahan melalui sertifikat HGU."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fajra
"Penilaian kinerja perlu dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan tujuan perusahaan. Beberapa pendekatan peilaian kinerja keuangan diantaranya adalah Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MVA). Penggunaan pendekatan EVA dan MVA dilakukan untuk mengatasi kekurangan pada pendekatan ROE, dimana ROE tidak memasukkan faktor biaya modal untuk pengukuran apakah perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Penulisan ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan PT. Astra Argo Lestari, Tbk, dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk pada periode 2003-2007, dengan menggunakan ketiga pendekatan yang sudah disebutkan. Dengan ketiga pendekatan penilaian kinerja yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa kedua perusahaan memiliki kinerja yang bagus yang ditandai dengan kenaikan nilai MVA. Sedangkan untuk meningkatkan nilai EVA perusahaan dapat mempertimbangkan pinjaman kepada institusi yang menawarkan bunga yang lebih kecil sehingga bisa mengurangi nilai cost of debt . Selain itu perusahaan juga sebaiknya menurunkan nilai cost of equity, dengan cara menurunkan nilai beta perusahaan
Performance appraisal needs to be done to evaluate the success of the company's goals. Several approaches to assessing financial performance include Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), and Market Value Added (MVA). The use of EVA and MVA approaches is done to overcome the shortcomings of the ROE approach, where ROE does not include the cost of capital factor for measuring whether the company has succeeded in creating added value for its shareholders. This writing aims to measure the financial performance of PT. Astra Argo Lestari, Tbk, and PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk in the period 2003-2007, using the three approaches already mentioned. With the three performance appraisal approaches used, it can be concluded that both companies have good performance which is indicated by an increase in MVA value. Meanwhile , to increase the EVA value , the company can consider loans to institutions that offer lower interest rates so that it can reduce the cost of debt . In addition, the company should also reduce the value of the cost of equity, by lowering the beta value of the company."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25535
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, David Irving Halomoan
"Penulisan karya akhir ini mengulas penerapan model FCFF untuk menentukan nilai intrinsik suatu saham yang dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagi investor yang tertarik. Karya akhir ini mengambil studi kasus salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di Indonesia, yaitu PT. Astra Agro Lestari Tbk. Saat ini, usaha agribisnis kelapa sawit sedang berkembang dengan pesat seiring dengan masih besarnya potensi yang dimiiiki oleh bangsa Indonesia. PT. Astra Agro Lestari merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Astra Internasional, yang memfokuskan bisnisnya dalam bidang pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan produksi CPO. Saat ini Astra Agra Lestari merupakan emiten yang memiliki area perkebunan terbesar dengan luas area mencapai 200,000 hektar. Selain CPO, Astra Agra juga memproduksi karet, teh, dan juga kakao. Namun, CPO masih merupakan kontributor terbesar terhadap pendapatan perseroan.
Untuk melakukan analisis yang menyeluruh atas kondisi perusahaan dapat dilakukan melalui analisis fundamental. Analisis fundamental dibuat berdasarkan pada pendekatan Five Forces of Porter. Kemudian dilakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan selama lima tahun kebelakang, yaitu dari tahun 2001 sampai dengan 2005. Dad seluruh analisis tersebut, penulis dapat membuat asumsi-asumsi yang diperlukan dalam menyusun proyeksi laporan keuangan baik neraca maupun laporan laba ¬rugi dalam lima tahun kedepan.
Proyeksi laporan keuangan tersebut digunakan untuk menghitung proyeksi free cash flow to the firm (FCFF) dari tahun 2006 sampai dengan 2010, dan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow Valuation (DCF), maka diperoleh value of the firm PT Astra Agro Lestari. Selanjutnya dapat dihitung intrinsic value of the equity per share dari perusahaan, yang didapat nilainya sebesar Rp. 7.151.- per lembar saham.
Dari perbandingan antara nilai pasar dengan intrinsic value per share tersebut, dapat disimpulkan bahwa PT. Astra Agro Lestari telah menjalankan bisnsnya dengan balk. Iiasil valuasi menunjukkan, bahwa harga saham PT. Astra Agro Lestari pada tanggal 29 Desember 2005 dalam posisi undervalue, yaitu sebesar Rp. 4.900/lembar saham, dibandingkan dengan instrinsic value per share hasi I valuasi FCFF sebesar Rp.7.15 L .-/lembar saham.

The aim of this final assignment is to study the implementation of FCFF model to determine the intrinsic value of a share that can be used as a tool for an interested investor in making decision. This final assignment took case study the one of the largest plantation firm in Indonesia, that is PT Astra Agra Lestari Tbk Today, palm oil business has been growing lastly meanwhile Indonesia still has great potency to develop. PT. Astra Agro Lestari is one of the subsidiary of PT Astra Internasional, which focused it's business in palm oil plantation and produces crude palm oil. Nowadays, PT. Astra Agro Lestari is the firm that listing on Jakarta Stock Exchange that has largest plantation area, about 200,000 hectare. Besides CPO (crude palm oil), firm also produces rubber, tea, and cocoa. But CPO is still the product that has biggest contribution to the sales of the firm.
To do whole analysis about the condition of the firm, we can use fundamental analysis. Fundamental analysis is done by Five Forces of Porter approach. Then we analyse the firm's financial statement in the past five years from year 2001 to year 2005. From the all analysis, the writer can make assumptions that it need to create financial statement projection, both balance sheet and income statement for the next five years.
This financial statement projection are used to calculate free cash flow to the firm (FCFF) projection from year 2006 to year 2010, and by Discounted Cash Flow Valuation (DCF) method we can get value of Astra Agro Lestari. After that we can calculate intrinsic value of the equity per share and we find the value is Rp. 7.151. - Per share.
From the comparation between market value and intrinsic value per share, we can conclude that PT. Astra Agro Lestari has done its business well. The result of valuation shows that the value of share on 29 December 2005 is undervalue, that is Rp. 4.900 per share, while the intrinsic value per share is Rp. 7.151 per share."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Marsya Amanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini mengambil studi pada PT. Lambang Agro Plantation dengan seluruh karyawannya yang berada di Head Office Jakarta sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan teori lingkungan kerja, disiplin kerja, dan kinerja karyawan untuk mengkaji permasalahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei penyebaran kuesioner menggunakan total sampling terhadap karyawan di Head Office PT. Lambang Agro Plantation yang berjumlah 100 responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi, uji t, uji F, uji korelasi, dan uji koefisien deteminasi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif antara variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, dan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Selain itu terdapat juga pengaruh signifikan dan positif antara variabel lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

This study aims to analyze the effect of work environment and work discipline on employee performance. This research takes a study at PT. Lambang Agro Plantation with all of employees at the Jakarta Head Office as the object of research. This study uses the theory of work environment, work discipline, and employee performance to assess problems. The data technique used in this research is quantitative research with a questionnaire survey method using total sampling of employees at the Head Office of PT. Lambang Agro Plantation which assessed 100 respondents. This study uses regression analysis method, t test, F test, correlation test, and the coefficient of determination test. The results show that there is a significant and positive influence between work environment variables on employee performance, and there is a significant and positive influence between work discipline variables on employee performance. In addition, there is also a significant and positive influence between work environment variables and work discipline on employee performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Fauziyah
"The pressure from non marketing to the company getting bigger as public society and world awareness about big part of the company to human life getting higher. This pressure in later on push the development of application of Corporate social responsibilities (CSR) concept as one of company's strategy to guarantee its business. The development of Corporate social responsibilities (CSR) has been assumed to existed along time ago but the definition of its concept start in 1950 (Carol], 1999). The development of Corporate social responsibilities (CSR) create Corporate social responsibilities (CSR) definition that has its meaning from carivative activities to the one that integrated to business. But there are some similarities which is balance between looking for the profit and concerning social activities and environment (SWA 2005; 46). The development of Corporate social responsibilities (CSR) in Indonesia has been in discussion since 1995.
The purpose of this research are to know: (I) company's understanding of Corporate social responsibilities (CSR) ; (2) how far CSR application has been implemented, (3) factors that influenced CSR implementation. This research is expected to catch diversity of pattern of Corporate social responsibilities (CSR) that can contribute to the knowledge in mapping of Corporate social responsibilities (CSR) practice in Indonesia.
Type of research in Qualitative research method is explorative with study case research strategy. Companies that being researched are four companies with different industry background but all of them been operated in Indonesia as also the main player in each industry. Four companies that been selected are PT. NEWMONT INDONESIA in mining field, PT Astra Agro Lestari Tbk in agriculture business, PT PLN Jakarta and Tangerang (Persero) and KOMPAS-GRAMEDIA Group in services. Data that been collected is analized by using comparative study to see comparative to see the similarities and differencies in CSR implementation between companies.
The result of this research shown that the four companies have different pattern in understanding and maintain CSR implementation. Newmont understood CSR as a form of responsibility for having privilege to operate and develop (threatened demand). PT PLN and AAL understood as a care form to the society around the company in order to be part of the society as in the end they can support its operation (profit). Different that the three companies earlier, KKGN not really take CSR to company's profit. KKG understood CSR as a form of care that comes from moral obligation and to answer society expectation (moral).
The similarities from the four companies are they realize the importance of CSR implementation in their operation process. Generally, the companies understood the CSR concept as an effort of the company to have society support by giving them positive contribution to external stakeholder company. There is a similarity in Respondent definition in four companies, confidence in existence of take and give law.
CSR definitions in four companies in general have three propositions where CSR are:
1. Company's obligation, which can be seen from company's commitments in its policy, programs, resources allocation (funding, human resources, time and energy), organizational structure, evaluation and reporting process as a responsible manner to its operation to society.
2. To improve the welfare of society, for example through improvement in economic, education, health, infrastructure, etc.
3. To support company's operation, such as resources supply, asset protection, consumer creation, etc.
From CSR implementation side, this research concluded that (I) CSR policy still in general form of company's Code of Conduct; (2) trend to choose CSR issues that appropriate with company's competency and resources. (3) trend to use CSR in charity form; (4) put CSR in external relation function; (5) except Kompas, company use internal funding for CSR initiatives; (6) CSR evaluation and reporting tend to be internally conducted. Based on Malkasian (2004) Newmont has the higher level of commitment then the other three companies.
Factor that seem to be influencing CSR understanding and implementation are context, operational impact, and internal condition of company.
Suggestions for managerial in implementing CSR are (I) give attention on internal CSR; (2) give attention also in minimalize negative impact on operation; (3) integrating CSR with business process; (4) increasing transparency in evaluating and reporting CSR to external stakeholders.
Suggestions for next research are (1) conduct explanative study in proofing factors that influence CSR understanding and implementation; (2) deep research in the real process of CSR in the field; (3) historical study to find CSR motives; (4) deeper examination about CSR and business process and value chain management.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridhani Ramadhana
"Semakin berkembangnya sebuah industri, maka peran Public Relations (PR) semakin penting terutama bagi industri kelapa sawit yang sering menjadi sasaran kampanye negatif dengan berbagai isu lingkungan dan sosial. Munculnya laporan Associated Press pada 18 November 2020 terkait eksploitasi perempuan di industri kelapa sawit mendorong Public Relations PT Astra Agro Lestari Tbk untuk melakukan manajemen isu dalam rangka mempertahankan citra perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen isu PR di PT Astra Agro Lestari Tbk dalam menghadapi isu perempuan melalui program Agrovaria Lovepink. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Untuk mengumpulkan data, teknik yang dilakukan adalah in-depth interview dengan berfokus pada langkah-langkah manajemen isu yang dilakukan mulai dari penyusunan rencana hingga evaluasi oleh Public Relations PT Astra Agro Lestari Tbk. Hasil penelitian ini menunjukkan PR PT astra Agro Lestari tbk melakukan proses manajemen isu ketika isu tersebut berada di ¬fase emerging issue dan melakukan program pengendalian melalui implementasi strategi event, publikasi, kolaborasi/kerjasama, dan social responsibility yang dibalut dalam sebuah program bernama Agrovaria Lovepink.

As an industry develops, the role of Public Relations (PR) becomes increasingly important, especially for the palm oil industry, which is often the target of negative campaigns on various environmental and social issues. The emergence of an Associated Press report on the exploitation of women in the palm oil industry on 18 November 2020 prompted the public relations department of PT Astra Agro Lestari Tbk to implement issue management in order to maintain the company's image. Therefore, this study aims to determine the implementation of PR issue management at PT Astra Agro Lestari Tbk in dealing with women's issues through the Agrovaria Lovepink programme. This study uses a constructivism paradigm with a qualitative approach and a case study research strategy. To collect data, the technique used was in-depth interviews, focusing on the issues management steps that were carried out from the preparation of the plan to the evaluation by the public relations department of PT Astra Agro Lestari Tbk. The results of this study show that PT Astra Agro Lestari Tbk. PR carries out an issue management process when the issue is in the emerging issue phase and carries out a control programme through the implementation of event strategies, publications, cooperation/collaboration and social responsibility wrapped in a programme called Agrovaria Lovepink."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>