Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desy Listyaningrum
"ABSTRAK
Bahasa adalah alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketika berkomunikasi seseorang harus memperhatikan bahasa yang digunakannya. Di antara beberapa bentuk komunikasi, pidato adalah satu satu bentuk komunikasi yang membutuhkan penggunaan bahasa yang tepat. Namun, dalam kenyataannya banyak orator cenderung untuk mencampurkadukan berbagai bahasa dalam berpidato. Tulisan ini mencoba membahas campur kode yang muncul dalam pidato-pidato Bacharuddin Jusuf Habibie dan Megawati Soekarnoputri dalam Hari Pancasila pada 2011 dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Bacharuddin Jusuf Habibie dan Megawati Soekarnoputri pada pidato Peringatan tersebut melakukan campur kode dalam bentuk kata, frasa, kalimat, bahkan singkatan. Peristiwa campur kode ini terjadi antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahasa Indonesia dengan bahasa Jerman, bahasa Indonesia dengan bahasa Belanda, dan bahasa Indonesia dengan bahasa Sansekerta. Hal itu dilakukan karena latar belakang yang dimiliki, ingin menekankan maksud tertentu, menghormati pendengar, maupun mempermudah dalam menyampaikan maksud. Saat proses pembelajaran berpidato di sekolah peristiwa campur kode jelas sangat berpengaruh karena pada umumnya siswa menguasai lebih dari satu bahasa. Tentunya mereka saat berpidato besar kemungkinan mencampuradukan bahasa yang mereka kuasai. Padahal, seharusnya siswa wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika sedang berpidato. Dengan demikian pengenalan campur kode dalam berpidato ini sangat diperlukan dalam materi berpidato maupun dalam pembelajaran bahasa Indonesia."
Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015
400 DIAL 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
L. Misbah (Lalu Misbah) Hidayat, 1948-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
350 MIS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
[place of publication not identified]: [publisher not identified], 2015
920 BUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Leander, Meisyninda Gloriana
"Penelitian mengenai penggunaan alih kode dan campur kode telah dilakukan terhadap ketujuh informan yang merupakan keturunan Orang Depok Asli yang tinggal di Depok, pada bulan April 2006 sampai bulan Mei 2006. Adanya kebijakan pemerintah Hindia Belanda untuk mewajibkan pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar di sekolah menyebabkan Orang Depok Asli menjadi masyarakat bilingual karena mereka mengenal dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan mengenai ciri_-ciri bahasa Belanda-Pecuk mirip dengan varian bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan ketika mereka melakukan alih kode dan campur kode, fungsi penggunaan alih kode oleh para informan serta jenis alih kode yang mereka lakukan, kemampuan tata bahasa para informan dalam membentuk kata dan frasa bahasa Belanda yang bercampur ke dalam bahasa Indonesia, dan kelas kata dalam varian bahasa Belanda yang paling banyak digunakan para informan dalam campur kode ke dalam bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Pengumpulan data yang berupa hasil rekaman diambil dengan cara melakukan percakapan dengan para informan di kediamannya masing-masing. Percakapan tersebut membicarakan hal-hal yang bersifat informal, misalnya masalah keluarga, pekerjaan, gereja, makanan, teman lama, dan kenangan masa kecil. Ragam bahasa yang digunakan pun merupakan ragam bahasa santai, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Belanda. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan merupakan bahasa Belanda ragam santai dan akrab. Varian bahasa tersebut memiliki kemiripan dengan bahasa Belanda-Pecuk pada tataran fonologis, morfologis, dan sintaksis. Dengan demikian alih kode yang dilakukan oleh para informan merupakan alih kode dari bahasa Indonesia ke varian bahasa Belanda yang mirip dengan bahasa Belanda-Pecuk. Daum alih kode yang dilakukan ke dalam varian bahasa Belanda ragam santai tersebut hanya memiliki beberapa fungsi seperti yang dirangkum oleh Giesbers (1989:29-30). Tetapi dari 19 fungsi alih kode penulis hanya ditemukan 8 fungsi alih kode yang dilakukan oleh informan. Hasil lain juga menunjukkan bahwa kemampuan informan dalam bercampur kode hanya sampai pada tataran kata. Hal tersebut dapat kita lihat melalui perbandingan jumlah kata dan frasa yang bercampur dalam bahasa Indonesia pada percakapan dengan informan, terbukti bahwa jumlah kata lebih banyak digunakan daripada frasa dan kelas kata yang paling banyak digunakan adalah kelas kata benda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choerun Ni`mah Nasriyanti
"Penelitian mengenai alih kode dan Campur kode dalam pemakaian bahasa keluarga campuran Indonesia-Rusia yang tinggal di Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pemakaian bahasa bagi masyarakat yang telah mengalami perpindahan tempat atas perkawinan campuran, khususnya pemakaian bahasa di dalam keluarga campuran Indonesia-Rusia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung atas pemakaian bahasa keluarga campuran Indonesia Rusia, dengan memperhatikan situasi dan kondisi apa yang mempengaruhi pemakaian bahasa mereka.
Di dalam penelitian ini, pemakaian bahasa yang diteliti adalah pemakaian bahasa secara sadar yang meliputi pemakaian bahasa dalam topik masalah sehari-hari, keluarga, pendidikan, dan pekerjaan, selain itu juga diteliti pemakaian bahasa pada nada tutor bersenda gurau dan marah atau kesal, pada situasi di rumah dan di luar rumah, serta pemakaian bahasa secara spontan, yang terbagi atas berdoa di dalam hati, berhitung di dalam hati, dan bermimpi. Basil penelitian disajikan dalam tabel dan diinterpretasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kwik, Kian Gie
Jakarta: Balitbang PDI Perjuangan, 1999
324.2 Kwi p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ainun Safitri
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan tutur di lingkungan pondok pesantren yang merupakan dwibahasawan. Fenomena pemilihan bahasa seperti alih kode dan campur kode sering dilakukan oleh dwibahasawan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor terjadinya alih  code dan campur kode antara bahasa Indonesia  dan bahasa Arab dalam pidato Pimpinan Gontor K.H. Hasan Abdullah Sahal pada acara peringatan 50 tahun Pondok Pesantren Daar el-Qolam Banten. Penelitian ini merupakan penelitian sosiolinguistik  dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Penulis menggunakan teori yang diungkapkan oleh Thomason dan Ralp Fasold untuk membedakan gejala yang muncul di antara alih kode dan campur kode. Mereka mengungkapkan bahwa alih kode merupakan fenomena peralihan bahasa antar kalimat sedangkan campur kode terjadi dalam tataran intra kalimat. Menurut analisis  data yang dilakukan, penelitian ini menyimpulkan bahwa ada beberapa fenomena alih kode dan campur kode antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab yang terjadi  dalam pidato K.H. Hasan pada acara peringatan 50 tahun Pondok Pesantren Daar El-Qolam Banten. Penelitian ini menemukan 25 fenomena alih kode. Alih kode yang ditemukan dalam data berupa paragraf, kutipan yang diambil dari ayat Al-Qur’an, hadis dan perkataan ulama yaitu Imam Syafi’i, kalimat zikir yang berupa ta’awudz atau isti’adzah dan hauqalah, serta percakapan penutur. Faktor yang mendasari alih kode antara lain kemampuan berbahasa penutur, keberagaman kemampuan berbahasa lawan tutur serta keberagaman topik bahasan. Sedangkan campur kode yang ditemukan dalam data ditemukan sebanyak 30 kali yang terdiri dari kata sisipan, frasa, bentuk baster, ungkapan atau idiom, dan klausa. Sementara, faktor yang mempengaruhi campur kode Bahasa Arab dalam pidato K.H. Hasan dipengaruhi oleh penutur, lawan tutur, situasi, dan kebiasaan.

This study is based on verbal behaviour of bilingual speakers in a boarding school environment in Indonesia. Language preference phenomena such as code-switching and code-mixing are often conducted by bilingual speakers. The main concern of this study aims to describe the forms and factors of the occurrences of Arabic-Indonesian code-switching and code-mixing in the speech of Chairman Gontor K.H. HAS Abdullah Sahal at the 50th anniversary of the Daar el-Qolam Islamic Boarding School in Banten. During the analysis process, the authors apply Thomason and Ralph Fasold theory in order to distinguish the differences between code-switching and code-mixing. Referring to their explanation, code-switching is a phenomenon of language transfer within sentences or clauses (inter-sentential), while code-mixing occurs within the same sentence or clause (intra-sentential). According to the analysis of this data, there are several phenomena of code-switching and code-mixing between Indonesian and Arabic occurred during the speech of K.H. HAS at the 50th anniversary of the Daar El-Qolam Islamic Boarding School in Banten. As the result of the study, we have found 25 of code-switching phenomena. Code-switchings found in the data are in the form of paragraphs, quotations taken from Al-Qur'an verses, hadiths, and statements of scholars namely Imam Shafi'i, remembrance sentences in the form of ta'awudz or isti'adzah and hauqalah, and speech acts between collocutors. Whereas the code-mixings found 30 times in the data are in the form of word insertions, phrases, baster forms, expressions or idioms, and clauses. The main factors that have influenced the code-mixings in the speech of K.H. HAS are the speakers himself, interlocutors, situations, and attitudes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marti Fauziah Ariastuti
"Skripsi ini membahas aspek alih kode dan campur kode yang mencakup aspek gramatikal, fungsi dan jenis alih kode dan campur kode yang terdapat dalam novel Villette. Korpus data diperoleh dengan cara mengumpulkan dialog-dialog antar beberapa tokoh bilingual (dwibahasa_wan) yang mengandung kasus alih kode dan campur kode. Kasus alih kode dan campur kode yang terdapat di dalam korpus data tersebut kemudian dianalisis aspek gramati_kal, fungsi serta jenisnya berdasarkan teori-teori yang dipakai.
Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi kemun_culan kalimat tunggal (simple sentence) menduduki peringkat tertinggi (32 %) dalam kasus alih kode, semen_tara kata nomina dan frase nominal merupakan jenis kata dan frase yang frekuensi kemunculannya sangat tinggi (total: 75,8 %) dalam kasus campur kode.
Mengacu pada teori yang digunakan, di dalam novel Villette hanya ditemukan 6 dari 12 fungsi alih kode dan pergeseran gaya yang ada. Keenam fungsi tersebut adalah: (1) identifikasi kelompok; (2) memperhalus atau memper_tegas permintaan atau perintah; (3) menimbulkan kesan lucu; (4) kutipan langsung; (5) mengasingkan seseorang dari pembicaraan ; (6) strategi perbaikan atau koreksi yang dilakukan ketika seseorang menyadari bahwa ia telah menggunakan kode yang salah.
Meskipun demikian ditemukan pula empat fungsi lain di luar kedua belas fungsi alih kode dan pergeseran gaya tersebut. Jenis alih kode yang banyak ditemukan di dalam novel Villette adalah metaphorical switching, dan hanya satu dari keseluruhan data yang menunjukkan jenis situational switching."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>