Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Ardha
"ABSTRAK
DAS Cimanuk merupakan salah satu DAS kritis yang menjadi salah satu dari 108 DAS prioritas nasional. Salah satu dari berbagai parameter penyebab DAS Cimanuk kritis salah satunya adalah perubahan penutup penggunaan lahan. Perubahan penggunaan dan penutup lahan yang terdapat pada hulu DAS Cimanuk dapat terlihat dengan menggunakan citra Landsat multitemporal tahun 2000 dan 2017. Pengkelasan penutup penggunaan lahan dapat digunakan dengan metode maximum likelihood classification. Penggunaan dan penutup lahan dikelaskan menjadi 5 yaitu vegetasi kerapatan tinggi, vegetasi kerapatan rendah/kebun, lahan terbangun, pertanian lahan kering dan pertanian lahan basah. Berdasarkan hasil pengolahan pertanian lahan kering mengalami peningkatan luas sebesar 9 persen dan pertanian lahan basah mengalami pengurangan luas sebesar 6 persen."
Jakarta: Bidang Diseminasi Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh LAPAN, 2018
520 IND 9:11 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dini Purbani
"The title of the thesis is "Land Use Change Analysis of Rice Field in Kabupaten Karawang in the Years of 1989 and 1997 Using Landsat TM Image".
Rapid growth of population and various human activities are main causes of land use change of rice field in Kabupaten Karawang. Geographically, Kabupaten Karawang is located in West Java Province, mostly in flat area; having fertile soil comprises of volcanic alluvium, i.e., sand, ash and clay. The area is popular as one of the national rice producing areas.
The observation of this thesis was conducted for analyzing land use changes of the years of 1989 and 1997. Within those time periods with the help of Landsat images the changes of land use on rice fields into developed areas are observe able, reducing the area of the total rice fields. The unit analysis is kecamatan.
To estimate the changes, this thesis uses a land use changes models, i.e., L = f(Economy, Population, and Policy), where L indicates land use change from rice field into developed area. L is considered as a dependent variable, representing human dimension. The independent variables are economy, population, and policy. These variables were tested with multiple linier regression analysis.
The economic variable comprises of PDRB (Regional Gross Domestics Product) of industry, PDRB of cash crops, and PBB (Property Tax). Population variable consists of total population of the of 0 to 74 years old, total farm labors of 10 to 64 years old, and total non farm labor of 10 to 64 years old. Policy variable involves the region of developed area, the number of SD (elementary school), SMP (junior school), and Puskesmas.
The analysis of Landsat 5 TM images shows that the highest changes are in Kecamatan Cilamaya and Telukjambe. The less changes are in Kecamatan Pangkalan and Lemahabang.
Statistical analysis was applied to get better understanding of the changes of rice fields into developed areas. An equation was used to observe the growth of changes of rice fields into developed area, and the pattern of land change of rice fields into develop area in the year of 1997 to 1989.
From the results of statistical analysis it can be concluded that the pattern of land use change of rice fields into developed area in the year of 1997 to 1989 has a significant correlation with the dependent variables. The equation can be used as a model to analyze the changes of the area of rice fields into developed area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T5544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintar Permana
"DAS Cisadane Bagian Hulu luasnya 85.161,098 ha, wilayah terbagi atas dua DAS besar yaitu DAS Cianten 42.324 ha dan DAS Cisadane Hulu 42.837 ha yang tebagi lagi menjadi 5 Sub, yaitu : Ciampea, Ciapus, Cianten, Ciaruteun, dan Cisadane Hulu Pada Periode tahun 2005-2015. Tujuan penelitian ini menganalisis penutupan dan perubahan lahan di Hulu DAS Cisadane pada perioede 2005, 2010 dan 2015 menggunakan citra landsat 5 dan 8 untuk mengetahui alih fungsi lahan kemudian dihubungkan dengan data banjir BNPB 2013 dan data curah hujan BMKG tahun 2013. Untuk mengetahui sebaran curah hujan menggunakan Metode Polygon Thiessen curah hujan dihitung dengan berdasarkan pengaruh tiap tiap stasiun pengamatan. Cara yang digunakan dalam metode ini adalah dengan menghubungkan semua stasiun yang ada lalu membagi dua sama panjang garis penghubung dari dua stasiun pengamatan ini dan ditarik garis tegak lurus di titik pembagi. perubahan penggunaan lahan di Bagian Hulu DAS Cisadane terhadap banjir bandang. Pada periode tahun 2005-2010 di Bagian Hulu DAS Cisadane telah terjadi perubahan penggunaan lahan meningkatnya luas area terbangun dan pertanian lahan kering, namun sebaliknya terjadi pengurangan pertanian lahan basah, tubuh air dan tanah terbuka. Sedangkan pada periode 2010-2015 telah terjadi perubahan penggunaan lahan yaitu meningkatnya luas area terbangun, hutan, pertanian lahan basah dan tanah terbuka, namun sebaliknya terjadi pengurangan pertanian lahan kering dan tubuh air.

The Size of the upper Cisadane watershed was 85,161,098 ha. This upper watershed was divided into two big watersheds Cianten 42.324 ha and Cisadane Hulu 42.837 ha, also five sub watersheds, namely Ciampea, Ciapus, Cianten, Ciaruteun and Cisadane Hulu in between 2005 2015. The objectives of this research were to analyze the land cover and landuse change in the upper area of Cisadane Watershed in 2005, 2010 and 2015 using landsat images 5 and 8 to determine the land conversion to be linked to the BNPB 2013 flood data and BMKG 2013 precipitation data. Thiessen Polygon Method was used to calculated the precipitation distribution based on the impact in each observation station. This method used to connect all the available observation station than divided equally the length of the connecting line between two observation stations and drag a perpendicular line to the dividing point of the land use change in upper area of Cisadane Watershed to flash floods. Between 2005 2010 the land use change in the upper Cisadane Watershed already occurred, higher developing area and dryland farming, but in the contrary, lessen numbers in wet agriculture, water bodies and open land. In the periods of 2010 2015 the land use change numbers for developing area forest, wet agriculture, and open land has increased, but in the opposites decreasing occurs for dryland agriculture and water bodies.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ariane
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S33930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danamik, Francisca Tiurma
"Globalisasi, pasar babas, kondisi perekonomian, persaingan, merger dan akuisisi merupakan faktor yang menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Minamas Plantation lahir dari hasil akuisisi Kumpulan Guthrie Berhad (KGB) Malaysia terhadap Salim Plantations. Manajemen baru melaksanakan program perubahan seperti restrukturisasi dan reengineering untuk mencapai performance yang tinggi. Melakukan perubahan tidak semudah membalikkan telapak tangan karena di dalamnya mengandung risiko kegagalan. Oleh karena itu, agar waktu dan biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia dan tujuan perubahan dapat dicapai secara optimal, maka perubahan harus dikelola.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui The readiness for change profile (profil kesiapan untuk berubah) dari Minamas Plantation, dan juga untuk menjelaskan faktor-faktor penghambat perubahan organisasi. Kesuksesan perubahan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kesiapan seluruh jajaran perusahaan dalam menghadapi dan menjelaskan perubahan, baik aspek kesiapan individu maupun kesiapan organisasinya.
Penelitian ini menggunakan model The Readiness For Change Profile dari Joe Folkman, Novations Group, Inc. USA. Populasi penelitian adalah seluruh jajaran staf dan manajemen Minamas Plantation yang berjumlah 735 orang, dengan jumlah responden sebanyak 383 orang. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang paling sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi 40 butir pertanyaan yang berhubungan dengan kesiapan responden untuk berubah. Bagian kedua, berisi 6 pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi responden.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11,5. Untuk memperkuat hasil uji deskriptif-statistik dan untuk keperluan analisis lebih mendalam dilakukan juga wawancara mendalam (In-depth Interview) terhadap 30 key informant.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil kesiapan Minamas Plantation untuk berubah masih relatif rendah karena berada pada precentile area 25% dan 50%, yang berarti readiness for change masih perlu ditingkatkan ke arah yang lebih positif. Staf dan manajer sebagai individu relatif lebih siap untuk berubah dibandingkan dengan perusahaan. Faktor kesiapan individu yang masih rendah dan merupakan faktor penghambat dalam proses perubahan organisasi adalah faktor lack of commitmen. Faktor kesiapan organisasi seperti uninformed and uninvolved, low level of trust dan unsupportive relationship merupakan faktor-faktor dominan yang dapat menghambat proses perubahan organisasi di Minamas Plantation. Manajer lebih siap untuk berubah dibandingkan staf. Tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara profil kesiapan unit operasional kebun dengan profil kesiapan unit operasional pabrik. Tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara profil kesiapan wilayah Sumatera dengan profil kesiapan wilayah Kalimantan-Sulawesi.
Untuk mengetahui profil kesiapan suatu organisasi yang sedang melaksanakan program perubahan, dan juga untuk mengetahui faktor-faktor penghambat perubahan organisasi, Model The Readiness for Change Profile dari Joe Folkman dapat digunakan. Model ini dapat menggambarkan di percentile area mana profile perusahaan itu berada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Adriansyah
"Kabupaten Sumedang terletak pada Provinsi Jawa Barat dengan iklim muson tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim ENSO, dan ENSO juga menyebabkan terjadinya fenomena El Nino dan La Nina. Berdasarkan pada nilai Southern Oscillation Index (SOI) periode tahun 2000-2020, terindikasi bahwa terjadi El Nino pada 5 tahun yang berbeda dengan klasifikasi yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh fenomena El-Nino Southern Oscillation serta dampaknya terhadap DAS Cimanuk Hulu di Kabupaten Sumedang, serta menganalisis pengaruh kekeringan meteorologis akibat El Nino dan La Nina terhadap sektor pertanian dan penduduk di Kabupaten Sumedang. Data yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan bulanan dari stasiun pengamat curah hujan Kabupaten Sumedang, data curah hujan bulanan CHIRPS sebagai pengisi kekosongan data hujan bulanan stasiun curah hujan, serta data nilai SOI yang bersumber dari Australian Bureau of Meteorology. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Standardized Precipitation Index (SPI), interpolasi, analisis statistik, analisis spasial, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa El Nino pada nilai SOI memiliki hubungan kuat dan berbanding lurus dengan kekeringan pada nilai SPI. Pada periode tahun 2000-2020, kekeringan meteorologis akibat ENSO di Kabupaten Sumedang terjadi pada tahun 2002, 2005, 2007, 2015, dan 2019. Kekeringan terluas terjadi pada Bulan Juli-September tahun 2007 dengan 86,29% wilayah Kabupaten Sumedang.

Sumedang Regency is located in West Java Province with a Monsoon tropical climate which is very sensitive to climate anomalies ENSO, and ENSO also causes phenomena El Nino and La Nina. Based on the Southern Oscillation Index (SOI) value for the period 2000-2020, it is indicated that El Nino occurred in 5 different years with different classifications. This study aims to identify the effect of the phenomenon El-Nino Southern Oscillation and its impact on the Upper Cimanuk Watershed in Sumedang Regency, and to analyze the effects of meteorological drought due to El Nino and La Nina on the agricultural sector and population in Sumedang Regency. The data needed and used in this study are monthly rainfall data from the Sumedang Regency rainfall observer station,monthly rainfall data CHIRPS as a filler for monthly rainfall data for rainfall stations, and SOI value data sourced from the Australian Bureau of Meteorology. The method used in this research is the method Standardized Precipitation Index (SPI), interpolation, statistical analysis, spatial analysis, and descriptive analysis. The results showed that El Nino at the SOI value had a strong relationship and was directly proportional to drought at the SPI value. In the 2000-2020 period, meteorological drought due to ENSO in Sumedang District occurred in 2002, 2005, 2007, 2015, and 2019. The widest drought occurred in July-September 2007 with 86.29% of the Sumedang Regency area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wihartini
"Penggunaan citra SAR untuk mendeteksi obyek-obyek pada permukaan bumi tanpa kontak langsung sangat cocok untuk daerah daerah yang sering tertutup awan dan kabut seperti di Kalimantan, Indpnesia. Penelitian ini akan membahasdeteksi perubahan penutup lahan menggunakan multitemporal Synthetic Aperture Radar (SAR) JERS pada daerah Kalimantan Tengah. Bising speekle yang merupakan sinyal tak bebas dan bekerja sebagai bising multiplikatif pada citra SAR akan diminimisasi dengan menggunakan algoritm wavelet atrous dan juga dilakuakn uji signifikan bising menggunakan Multiresolution Support. Penggunaan transformasi wavelet atrous adalah untuk mempermudah pengamatan struktur citra pada skala yang berbeda dengan tetap mempertahankan ukuran citra. Transformasi multiresolusi & tours menghasilkan satu set citra detil dengan skala yang berbeda dan satu citra approksimasi skala tertinggi. Dari citra-citra detil akan dapat diperoleh informasi dari objek-objek dalam citra. Selanjutnya dilakkukan unsupervised klasifikasi atau pengklusteran menggunakan Self-Organising Map (SOM) dari Jaringan Syaraf Tiruan karena tidak tersedianya data groundtruth. Klasifikasi pada citra detil skala tinggi akan memperlihatkan struktur dari objek-objek frekeunsi rendah. Sedang obyek-obyek dengan frekuensi tinggi hanya akan tampak pada beberapa citra skala rendah dan kemudian hilan. Deteksi perubahan penutup lahan pada penelitian ini menggunakan teknik Image Differensing yang dilakukan pada citra-citra detil multitemporal SAR. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
JIKT-2-1-Mei2002-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Leonardo Pribadi
"Pada Bulan Mei tahun 2022, terjadi hujan berintensitas tinggi di Desa Citengah, Air hujan tersebut tidak mampu terserap oleh kawasan Hutan Gunung Kareumbi dan langsung mengalir ke Sungai Citengah dan Citandun sebagai water runoff pada saat yang bersamaan hingga meluap sehingga terjadi banjir bandang. Kejadian banjir bandang yang menimpa Desa Citengah diasumsikan terjadi akibat alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai. Penelitian ini menggunakan Google Earth Data untuk membuat peta penggunaan lahan serta penutup lahan. Hasil menunjukan Perubahan Penggunaan lahan terluas pada Tahun 2015-2022 adalah sawah menjadi semak belukar, disusul oleh perubahan hutan menjadi sawah. Secara topografi, pemanfaatan lahan di Desa Citengah mulai mengubah hutan menjadi permukiman dan persawahan dan terus mengarah kepada pegunungan. sehingga perubahan penggunaan lahan tergolong kedalam skema D. Perubahan penutup lahan terluas pada Tahun 2015-2022 adalah Vegetasi Sedang menjadi Lahan Terbangun, Perubahan tersebut terdistribusi di sekitar jalan sehingga tergolong ke dalam pola distribusi perubahan memanjang mengikuti jalan. Penggunaan Lahan di Desa Citengah tidak sesuai dengan teori Wilayah Tanah Usaha, dimana pada kawasan terbatas kedua terdapat alih fungsi lahan perkebunan teh menjadi permukiman, tepatnya pada hulu DAS Cihonje. Diasumsikan banjir di Desa Citengah berasal dari limpasan air DAS Cihonje. Perubahan penggunaan lahan tanpa terjadi perubahan penutup lahan terluas pada Tahun 2015-2022 adalah Sawah menjadi semak belukar. Perubahan penutup lahan tanpa terjadi perubahan penggunaan lahan terluas adalah vegetasi sedang menjadi vegetasi rendah. Perubahan penggunaan lahan dapat terjadi tanpa disertai perubahan penutup lahan dan perubahan penutup lahan dapat terjadi tanpa disertai perubahan penggunaan lahan pula.

In May 2022 there was rain with high intensity on the south side of Citengah Village, Mount Kareumbi Forest area was unable to absorb the rain water and immediately flowed into the Citengah River and Citandun River as water runoff at the same time until it overflowed causing flash floods. The occurrence of flash floods in Citengah Village is assumed to have occurred due to land changes in the upstream area of ​​the river. This study uses Google Earth Data to create land use and land cover maps. This Study aims are Analyzing patterns of land use and land cover change that occurred in Citengah Village, and Analyzing the relationship between changes in land use and land cover. The results show that the largest change in land use in 2015-2021 is paddy fields with continuous rice to become shrubs, and classified into scheme D. The widest land cover change in 2015-2021 is Medium Vegetation to Built-up area and classified into distribution pattern of changes extending along the road. Land use in Citengah Village is still in accordance with the theory of Land Utility Area, where in the second restricted area there is only high density primary highland forest, while settlements and rural areas are found in the second main area. Changes in land use can occur without being accompanied by changes in land cover and changes in land cover can occur without being accompanied by changes in land use as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Reyhan Qois
"Penelitian ini membahas tentang perubahan penutup lahan di Sub Daerah Aliran Ci Manuk Hulu, Kabupaten Garut. DAS ini memiliki kondisi geologi dan topografi yang beragam. Disamping itu, terjadi peningkatan lahan terbangun yang terdapat pad Sub DACi Manuk Hulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik untuk mengetahui perubahan penutup lahan dalam kurun waktu 2005-2017 sertaperubahan penutup lahan dominan. Untuk menguji akurasi dan kalibrasi digunakan Root Mean Square Error RMSE dengan nilai 1.23091491. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Digital Elevation Model, dan data penutup lahan. Hasilpenelitian menunjukan bahwa pola perubahan penutup lahan di Sub-DA Ci Manuk Hulu. Sub sub-DAS 3 dan 4 memiliki perubahan tutupan lahan dominan, yaitu pertanian lahan kering, pertanian lahan kering bercampur dengan semak dan sawah. Sub sub-DAS1 dan 2 memiliki perubahan tutupan lahan dominan pertanian lahan kering. Sementara itu, sub sub-DAS 5 memiliki perubahan tutupan lahan dominan berupa badan air.

This study discusses the change of land cover in Sub Area Ci Manuk Hulu Flow, Garut regency. This watershed has diverse geological and topographic conditions. In addition, there is an increase in the built land located in Sub DA Ci Manuk Hulu. The method used in this research is statistical method to know the change of land cover in the periodof 2005 2017 and the dominant land cover change. To test the accuracy and calibrationu sed Root Mean Square Error RMSE with the value 1.23091491. Data used in this research is Digital Elevation Model data, and land cover data. The results showed that the pattern of land cover change in Sub DA Ci Manuk Hulu. Sub watersheds 3 and 4have dominant land cover changes, dryland farming, dryland farming mixed with shrub sand rice fields. Sub watersheds 1 and 2 have the dominant land cover change of dry land farming. Mean while, sub sub watershed 5 has a dominant land cover change in the formof water bodies.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>