Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safrizal
"Kemunculan klitik pada verba intransitif bahasa Aceh sangat beragam. Keragaman tersebut sangat sistematis. Dalam penelitian sebelumnya, keragamaan ini tidak diperlihatkan. Oleh karena itu, tesis ini akan memperlihatkan sistem klitik pada verba intransitif bahasa Aceh. Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah klausa verba dengan klitik. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klitik memiliki perilaku berbeda setiap jenisnya. Jenis proklitik ditemukan muncul pada verba berjenis kontrol, sedangkan jenis enklitik ditemukan pada verba berjenis non-kontrol.  Di sisi lain, kedua jenis klitik tersebut ditemukan juga muncul pada jenis verba variabel. Verba tersebut dapat menghadirkan proklitik atau enklitik pada jenis klausa yang berbeda, namun pada entitas verba yang sama. Kemudian, dalam bahasa Aceh, kedua jenis klitik di atas juga memarkahi argumen S dengan perilaku semantis yang berbeda.

The clitic appearance of intransitive verbs of Acehnese is very diverse that is very systematic. The previous study have not showed this diversity. Therefore, this thesis aims to show the clitic system in intransitive verbs of Acehnese. The data examined in this study are verb clauses with clitics. This study used descriptive method. The results of this study indicate that clitics behave differently in each type. Proclitic appears on the type of control verb, while enclitic appears on the type of non-control verb. On the other hand, the two types of clitics were also found to appear in variable types of verbs. These verbs can present proclitic and enclitic in different types of clauses, but in the same verb entity. Then, in Acehnese, the two types of clitics above also mark the S argument with different semantic behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Anwar
"Transformasi verba intransitif menjadi transitif dalam bahasa Arab adalah sebuah tataran yang menganalisa konstruksi verba tidak berobjek menjadi berobjek, merupakan kajian morfologis-semantis. secara semantis transformasi verba itu terlebih dahulu harus melihat kemungkinan adanya makna verba itu mempunyai objek. Dalam bahasa Arab verba intransitif bisa ditransformasikan menjadi transitif antara lain dengan verba-verba berpola dan verba-verba tidak berpola. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkenalkan penanda-penanda transformasi verba intransitif menjadi transitif dalam bahasa Arab, sehingga didapat gambaran yang jelas tentang penanda-penanda transformasi verba tersebut. Analisa dilakukan dengan mengemukakan teori-teori tentang penanda transformasi verba itu menurut rumusan para ahli gramatika bahasa Arab. Setelah teori-teori diperoleh, maka dilakukan analisi berdasarkan rumusan teori para ahli gramatika tersebut. Dari hasil analisa ini dapat diketahui bahwa penanda-penanda transformasi verba itu antara lain dengan verba-verba berpola yaitu: /Af'ala/, /fa' 'ala/. /fa'ala/,/istaf'ala/, dan /fa'ala/ - /yaf'ulu/. Sedangkan verba-verba tidak berpola yaitu: Implikasi (tadmin), verba dengan preposisi, dan verba denagn menghilangkan preposisi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1991
415 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1985
499.251 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Usmar
Jakarta : Pusat Bahasa Depdiknas, 2002
499.221 ADN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir Mulya
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1994
499.251 ABD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988
499.251 YUS s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Christopher Cynar Saulinggi
"ABSTRAK
Fotografi merupakan salah satu bidang teknologi yang mulai banyak menarik
minat berbagai kalangan terutama semenjak adanya teknologi digital.
Berkembangnya teknologi tentu berarti ada perkembangan dalam bahasa yang
digunakan di dalamnya. Hal ini bisa terlihat dari bahasa yang digunakan dalam
buku manual kamera. Pembentukan kata di dalamnya bisa dilihat dari etimologi
yang dimiliki oleh kata tersebut. Etimologi sebuah kata bisa berupa kata serapan
atau asli dari bahasa Rusia.

ABSTRACT
Photography is one field in technology that nowadays growing up rapidly
especially when digital photography become a pop culture. This growth also
triggers some new invented words in this field. We could see that from the using
of verbs in digital camera manual. Every single words has its own etymology.
Etymology of a word could be from Russian/original Slavic language and derives
from others language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1902
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Widyaningsih
"Meokta (먹다) merupakan verba yang dipelajari dalam bahasa Korea tingkat dasar
dengan frekuensi tingkat penggunaan yang tinggi. Verba ini memiliki makna leksikal
‘makan’ atau ‘makan dengan memasukkan objek padat ke dalam tubuh melalui mulut’
dan berbagai makna turunan lainnya. Penelitian ini membahas tentang makna polisemi
verba meokta (먹다) dalam bahasa Korea. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan variasi makna polisemi verba meokta (먹다) dalam bahasa Korea.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi pustaka dengan
pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verba meokta
(먹다) sebagai polisemi memiliki berbagai makna yang dimotivasi oleh kedekatan
ruang, kedekatan sebab akibat, dan kesamaan sifat. Variasi makna dasar meokta (먹다),
yaitu ‘makan’, ‘mengunyah’, dan ‘minum’. Sementara itu, variasi makna turunan
meokta (먹다) berdasarkan kedekatan ruang, yaitu ‘menghirup’, ‘makan (subjek
hewan)’, dan ‘menyerap (subjek tumbuhan)’. Berikutnya, makna turunan meokta (먹다)
berdasarkan kedekatan sebab akibat, yaitu ‘mendapatkan hal positif atau negatif’,
‘mendapatkan pengalaman’, dan ‘kehilangan benda konkret atau abstrak’. Terakhir,
makna turunan meokta (먹다) berdasarkan kesamaan sifat, yaitu ‘dimakan’, ‘dipotong’,
‘diserap’, dan ‘ditempel’.

Meokta (먹다) is a verb learned in elementary level Korean with a high frequency of
usage. It has a lexical meaning of ‘to eat’ or ‘to eat by taking a solid object into the
body through the mouth’ and various other derived meanings. This research discusses
the polysemy meaning of the verb meokta (먹다) in Korean. This research aims to
describe the variation of polysemy meaning of the verb meokta (먹다) in Korean. The
method used to analyze the data in this research is the library research method with a
descriptive qualitative approach. The results show that the verb meokta (먹다) as a
polysemy has various meanings motivated by spatial contiguity, causal contiguity, and
characteristics similarity. The variations of the basic meaning of meokta (먹다) are
‘eating’, ‘chewing’, and ‘drinking’. On the other side, meokta (먹다) derivative
meaning variations based on spatial contiguity are ‘inhale’, ‘eat (animal subject)’, and
‘absorb (plant subject)’. Also, meokta (먹다) derivative meanings based on causal
contiguity are ‘getting positive or negative things’, ‘getting experience’, and ‘losing
concrete or abstract objects’. Lastly, meokta (먹다) derivative meanings based on
characteristics similarity are ‘eaten’, ‘cut’, ‘absorbed’, and ‘pasted’.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>