Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196570 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nimas Alief Alfianita
"Turnover intention merupakan salah satu permasalahan yang menjadi perhatian khusus bagi industri garmen di Indonesia. Fakta kurangnya pekerja di industri ini dapat memperburuk kondisi apabila pihak manajemen tidak mampu mencegah turnover intention pekerja garmen yang dapat berakibat pada actual turnover. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh work-family conflict dan resilience terhadap turnover intention dengan peran mediasi emotional exhaustion. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI), Tufts University, dan Real-Time Analytics (RTA) Vietnam dengan melibatkan 127 pabrik garmen dan 3.800 responden dari enam provinsi di Indonesia. Namun, jumlah data yang valid dan dapat digunakan dalam penelitian adalah 2.897 responden. Pembuktian hipotesis dilakukan dengan menguji hubungan variabel melalui Structural Equation Model (SEM). Hasil membuktikan bahwa pengaruh work-family conflict dan resilience terhadap turnover intention secara penuh dimediasi oleh emotional exhaustion. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingginya tingkat work-family conflict dan rendahnya resilience pekerja akan mendorong munculnya turnover intention apabila pekerja mengalami emotional exhaustion. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pihak manajerial untuk terus memperbaiki kondisi lingkungan kerja di industri garmen Indonesia dengan cara memahami faktor apa saja yang menimbulkan emotional exhaustion.

Turnover intention is one of problems faced by garment industries in Indonesia while this condition becomes worse because of workers shortage occured in Indonesia. This research aims to examine the effect of work-family conflict and resilience on turnover intention through the mediating role of emotional exhaustion. This research is a part of collaborative study conducted by Universitas Indonesia (UI), Tufts University, and Vietnam Real-Time Analytics (RTA) which involves 127 selected garment factories with a sample of 3.800 garment workers from six provinces. However, the valid data that can be used in this research are only 2.897. Structural Equation Model (SEM) is used to proved the hypotheses. The results show that the effect of work-family conflict and resilience on turnover intention are fully mediated by emotional exhaustion. In conclusion, the higher level of work-family conflict and the lower level of resilience can lead to the higher level of turnover intention only if the workers are emotionally exhausted. This research gives insight for management to provide better working condition in garment industry by identifying factors of emotional exhaustion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Thohiroh
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran employee voice dan resilience terhadap turnover intention dengan mediasi emotional exhaustion. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang dilakukan oleh tim riset Universitas Indonesia (UI), Tufts University (TU), dan Real-Time Analytics (RTA) Vietnam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan kuesioner dengan total responden 2.781 pekerja garmen pada lima provinsi di Indonesia. Setelah reliabilitas dan validitas alat ukur dikonfirmasi, pemodelan persamaan struktural dilakukan untuk memeriksa hubungan yang dihipotesiskan. Temuan utama dalam penelitian ini adalah: emotional exhaustion memediasi komplementer hubungan employee voice dengan turnover intention dan memediasi kompetitif hubungan resilience pekerja dengan turnover intention.

ABSTRACT
This study aims to examine the roles of employee voice and resilience to turnover intention through emotional exhaustion as mediator. This study is a part of research project between Universitas Indonesia (UI), Tufts University (TU), and Real-Time Analytics (RTA) Vietnam. Data were collected using surveys to 2.867 garment workers in five provinces in Indonesia. The measurement in this study were confirmed valid and reliable before the researcher conducted structural equation modelling to examine the hypothesized relationships. The main finding were: emotional exhaustion complementary mediated the relationship between employee voice and turnover intention, and competitively mediated the relationship between employee resilience and turnover intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rizkya Hanifa
"Tingginya tingkat keluar masuk (turnover) pekerja merupakan salah satu tantangan yang dapat memengaruhi produktifitas dari industri garmen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel apa saja yang dapat mengurangi turnover intention pekerja garmen di Indonesia dan Vietnam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder yang diambil oleh Universitas Indonesia, Tufts University dan Realtime Analytics Vietnam serta didukung oleh IDRC Canada. Sampel penelitian ini melibatkan 3632 responden valid dari Indonesia dan Vietnam. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan Lisrel 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resilience, empowerment dan life satisfaction dapat mengurangi tingkat turnover intention pekerja garmen di Indonesia dan Vietnam. Sementara promotion hanya dapat menurunkan turnover intention pekerja garmen di Vietnam, namun tidak pada pekerja di Indonesia. Resilience ditemukan dapat memediasi secara parsial hubungan antara growth mindset dan empowerment. Penelitian ini juga membuktikan pentingnya peran growth mindset dan resilience yang dimiliki pekerja dalam memaksimalkan efektivitas dari upaya pemberdayaan oleh perusahaan.

The high rate of employee turnover is one of challenges that can affect the productivity of garment industry. The purpose of this study is to see what are the important variables that can reduce the turnover intention level of garment workers in Indonesia and Vietnam. This study based on quantitative methods using secondary data taken by University of Indonesia, Tufts University and Realtime Analytics Vietnam and supported by IDRC Canada. The sample of this study involved 3632 valid respondents from Indonesia and Vietnam. The data were analysed using Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel 8.8. The results showed that resilience, empowerment, and life satisfaction can reduce the turnover intention of garment workers in Indonesia and Vietnam. While promotion can only reduce the turnover intention of garment workers in Vietnam, but not for workers in Indonesia. Resilience was found to partially mediate the relationship between the growth mindset and empowerment. This research also proves the importance of the employees’ growth mindset and resilience in maximizing the effectiveness of the employee empowerment implemented by the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Belavita Dwi Jayanti
"Kelelahan emosional (emotional exhaustion) merupakan suatu proses psikologis yang dihasilkan akibat adanya beban kerja yang berlebihan (work overload) dan konflik pekerjaan-keluarga (work-family conflict). Konflik antara pekerjaan dan keluarga terjadi saat seseorang sulit untuk membagi waktunya dalam memenuhi kedua peran dalam waktu yang bersamaan. Perawat dapat menderita kelelahan emosional karena memiliki intensi emosional dalam pekerjaannya. Adanya beban kerja yang berlebihan menyebabkan perawat cenderung memiliki kelelahan emosional dan dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya turnover intention. RS Harima merupakan salah satu RS Swasta di Depok yang mengalami peningkatan turnover setiap tahun khususnya perawat, sehingga hal ini menjadi suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh RS Harima. Penelitian ini bertujuan untuk mempertegas peran emotional exhaustion sebagai variabel mediasi pada hubungan work overload dan work-family conflict terhadap turnover intention. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 148 perawat yang bekerja di RS Harima. Peneliti menggunakan kuesioner untuk pengambilan data yang kemudian dianalisis dengan menggunakan SEM. Hasil pada penelitian ini menunjukkan emotional exhaustion memediasi hubungan work overload dan work-family conflict terhadap turnover intention. Selanjutnya work overload berpengaruh positif tidak signifikan terhadap turnover intention

Emotional exhaustion is a psychological process that results from excessive workload and work-family conflict. Conflict between work and family occurs when a person is difficult to divide his time in fulfilling both roles at the same time. Nurses can suffer from emotional exhaustion due to having an emotional feeling at work. Excessive workload causes nurses to tend to have emotional fatigue and in the long run can trigger turnover intention. Harima Hospital is one of the Private Hospitals in Depok that experiences an increase in turnover every year, especially nurses, so this becomes a problem that should be solved by Harima Hospital. This study aims to reinforce the role of emotional exhaustion as a mediating variable in the relationship of work overload and work-family conflict to turnover intention. The respondents involved in this study were 148 nurses working in Harima Hospital. Researchers used a questionnaire for data retrieval which was then analyzed using SEM. The results of this study indicate that emotional exhaustion mediates the relationship of work overload and work-family conflict to turnover intention. Furthermore, work overload has no significant positive effect on turnover intention"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Safira
"Penelitian ini dilakukan karena meningkatnya ekspor pabrik garmen Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menariknya, Asosiasi Pertekstilan Indonesia melaporkan bahwa ada banyak karyawan yang turnover di industri ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat variabel penting apa yang dapat mengurangi tingkat intensi turnover. Penelitian ini berdasarkan penelitian kuantitatif. Kami menggunakan data sekunder yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, Universitas Tufts dan Analisis Realtime Vietnam dan didukung oleh Pusat Penelitian Pembangunan Internasional Kanada. Total ada 2897 pekerja garmen yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Data diproses menggunakan perangkat lunak LISREL 8.51 dengan Structual Equation Modeling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa niat berpindah dapat dikurangi dengan meningkatkan kepuasan hidup, mengurangi konflik pekerjaan-keluarga, dan meningkatkan pemberdayaan yang dilakukan oleh manajemen. Perusahaan harus memperhatikan pola pikir pertumbuhan yang mungkin dapat membuat pemberdayaan menjadi lebih efektif.

This research was carried out due to the increase in exports of Indonesian garment factories in recent years. Interestingly, the Indonesian Textile Association reports that there are many turnover employees in this industry. This study aims to look at what important variables can reduce the level of turnover intention. This research is based on quantitative research. We use secondary data from the University of Indonesia, Tufts University and Vietnam Realtime Analysis and supported by the Canadian Center for International Development Research. A total of 2897 garment workers participated in this study. Data is processed using LISREL 8.51 software with Structual Equation Modeling. The results showed that the intention to move could be reduced by increasing life satisfaction, reducing work-family conflict, and increasing the empowerment undertaken by management. Companies must pay attention to the growth mindset that might make empowerment more effective.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Maulida Ghaisani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh job involvement terhadap turnover intention dengan organizational commitment sebagai variabel mediasi. Job involvement diukur menggunakan konsep multidimensi job involvement yaitu emotional job involvement, cognitive job involvement, dan behavioral job involvement (Yoshimura, 1996), organizational commitment diukur dengan organizational commitment questionnaire (Mowday, Steers, dan Porter, 1979) dan turnover intention diukur dengan indikator turnover intention (Mobley, Horner, dan Hollingsworth, 1978). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei yang dilakukan pada 120 karyawan tetap PT. South Pacific Viscose dengan menggunakan teknik non-probability convenience sampling. Penelitian ini menggunakan analisis jalur dan Sobel Test untuk menguji pengaruh langsung dan pengaruh mediasi di antara variabel-variabel kunci.
Hasil analisis jalur mengindikasikan bahwa job involvement mempengaruhi organizational commitment secara signifikan. Hasil analisis jalur juga mengindikasikan bahwa job involvement dan organizational commitment mempengaruhi turnover intention secara signifikan. Hasil Sobel Test membuktikan pengaruh tidak langsung job involvement terhadap turnover intention melalui organizational commitment secara signifikan. Sejalan dengan penelitian terdahulu Blau dan Boal (1989), hasil analisis jalur dan Sobel Test mengkonfirmasi bahwa organizational commitment memediasi hubungan job involvement dan turnover intention.

This study aims to examine the effect of job involvement on employee turnover intention through organizational commitment as a mediating variable. Multidimensional job involvement, namely emotional job involvement, cognitive job involvement, and behavioral job involvement (Yoshimura, 1996), organizational commitment questionnaire (Mowday, Steers, and Porter, 1979) and turnover intention’s indicators (Mobley, Horner, and Hollingsworth, 1978) were using to measure job involvement, organizational commitment, and turnover intention. This research used a quantitative approach. Data was collected through survey which conducted on 120 permanent employees at PT. South Pacific Viscose by non-probability (convenience) sampling method. Path analysis and Sobel Test were used to test the direct and mediating relationship between key variables.
Path analysis shows that job involvement affects organizational commitment significantly. It also shows that job involvement and organizational commitment affect turnover intention significantly. Sobel Test reveals a statistical support for the indirect effect of job involvement on turnover intention through organizational commitment. In line with the previous research of Blau and Boal (1989), the result of path analysis and Sobel Test confirm that organizational commitment significantly mediated the relationship between job involvement and turnover intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kinanti Kesuma Dewi
"Generasi Z merupakan generasi termuda yang saat ini mulai memasuki dunia kerja dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah. Namun, karyawan Generasi Z diketahui memiliki intensi turnover yang tinggi. Dengan menggunakan kerangka teori Conservation of Resources (COR) penelitian ini bertujuan untuk menguji peran komitmen afektif dalam memediasi pengaruh meaningful work terhadap intensi turnover pada karyawan Generasi Z. Partisipan dalam penelitian ini merupakan karyawan Generasi Z (usia 18-28 tahun) dengan masa kerja minimal 1 tahun (N = 203). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Turnover Intention Scale, Work and Meaning Inventory, dan Affective Commitment Scale. Data dianalisis dengan menggunakan program PROCESS versi 4.2 Model 4 pada SPSS versi 23. Hasil analisis data menunjukkan bahwa komitmen afektif memediasi penuh pengaruh meaningful work terhadap intensi turnover. Berdasarkan hasil tersebut, implikasi praktis dari penelitian ini adalah organisasi dapat mengurangi intensi turnover dengan menerapkan strategi yang dapat memunculkan meaningful work dan komitmen afektif pada karyawan Generasi Z.

Generation Z is the youngest generation starting to enter the working world, and the number of Generation Z in the working world will continue to grow. However, Generation Z employees are known to have high turnover intentions. Using the Conservation of Resources (COR) theoretical framework, this study examines the mediating role of affective commitment in the effect of meaningful work towards turnover intentions in Generation Z employees. Participants in this study were Generation Z employees (age 18-28 years) with years of service at least one year (N = 203). Data was collected using a convenience sampling technique by distributing questionnaires online. The instruments used in this study include Turnover Intention Scale, Work and Meaning Inventory, and Affective Commitment Scale. Data were analyzed using the PROCESS program version 4.2 Model 4 in SPSS version 23. The results of the data analysis showed that affective commitment fully mediates the effect of meaningful work towards turnover intention. Based on these results, the practical implication is that organizations can reduce turnover intention by implementing strategies that generate meaningful work and affective commitment in Generation Z employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratama Adipradana
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh workplace flexibility terhadap turnover intention yang dimediasi oleh affective commitment dan employee engagement pada karyawan generasi milenial Indonesia. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode convenience sampling dan cross-sectional design dengan jumlah sampel 510 responden. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa workplace flexibility tidak memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention. Sedangkan workplace flexibility memiliki pengaruh positif terhadap affective commitment dan employee engagement. Selanjutnya, affective commitment dan employee engagement memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention. Kontribusi teoritis dari penelitian ini adalah dapat menemukan pengaruh negatif workplace flexibility terhadap turnover intention ketika dimediasi oleh affective commitment dan emplyoee engagement. Selain itu, kontribusi praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menurunkan turnover intention karyawan generasi milenial Indonesia.

This study aims to understand the effect of workplace flexibility on turnover intention which is mediated by affective commitment and employee engagement on Indonesia millennial employees. This quantitative study approach with convenience sampling and cross-sectional design with a sample of 510 respondents. Data is analyzed using Structural Equation Modelling (SEM).
The result of the study show that workplace flexibility does not have a negative influence on turnover intention. While workplace flexibility has a positive influence on affective commitment and employee engagement. Furthermore, affective commitment and employee engagement have a negative influence on turnover intention. The theoretical contribution of this study is to be able to find the negative effect of workplace flexibility on turnover intention when mediated by affective commitment and employee engagement. In addition, the practical contribution of this research is as a provision of considerable factors in minimizing the turnover intention of Indonesian millennial employees.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Cecylia Mauri
"Tingginya role stress dan rendahnya resources sebagai bentuk dari job characteristics merupakan hal yang umum terjadi di lingkungan pekerjaan dan dapat memberikan pengaruh pada tingkat emotional exhaustion karyawan, termasuk karyawan KAP. Tidak hanya dari job characteristics-nya, karyawan juga mengalami emotional exhaustion akibat dari metode kerja bekerja di rumah (WFH) pada masa pandemi COVID-19 yang berasal dari adanya work-family conflict yang dialami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh role conflict dan job resources, antara lain job autonomy dan social support, terhadap emotional exhaustion, melalui work-family conflict sebagai variabel mediator. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan KAP DKI Jakarta yang bekerja sebagai auditor atau konsultan, saat ini tinggal bersama keluarga dan/atau pasangan, serta baru pertama kali merasakan metode kerja WFH (N=179). Penelitian ini diuji dengan menggunakan CFA dan SEM agar peneliti dapat secara jelas melihat pengaruh setiap variabelnya. Hasil yang didapatkan melalui penelitian ini menunjukkan bahwa role conflict dan job resources memiliki pengaruh terhadap work-family conflict, namun tidak terhadap emotional exhaustion. Selain itu, work-family conflict tidak hanya memiliki pengaruh pada emotional exhaustion, namun dapat menjadi mediator antara role conflict dan job resources pada emotional exhaustion.

In the work environment, job characteristics such as high roles tress and low resources have an impact on employee’s emotional exhaustion, including employee who works at Public Accountant firm. During COVID-19 pandemic, employees should change their work method to working from home (WFH) which can give an impact to their emotional exhaustion due to the work-family conflict happened by this method. The main focus on this study is to see the relationship between role conflict on work, job autonomy and social support as a part of job resources, to emotional exhaustion with work-family conflict as the mediator variable. Data were collected from Public Accountant workers (N=179) who work from home in DKI Jakarta, lived with their partner and/or family, and work with WFH method for the first time during COVID - 19 pandemic. This study was analysed with CFA and SEM to see the effect of role conflict and job resources to emotional exhaustion through work-family conflict. The result shows that role conflict and job resources has an impact on work-family conflict, but not to emotional exhaustion. Work-family conflict in the other hand, is not only has an impact on emotional exhaustion, but also mediated between role conflict and job resources to emotional exhaustion.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>