Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasrin Zabidi
"ABSTRAK
Panti Asuhan Miftahunnajah merupakan kelompok masyarakat yang mengelenggarakan pendidikan pesantren untuk anak anak yatim. Untuk tujuan tersebut pengelola panti asuhan tersebut membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit dalam penyelenggaraan pendidikan dan memenuhi kebutuhan hidup santri-santrinya. Selama ini dana yang digunakan untuk operasional sebagian besar masih menggantungkan pada donatur dari para penyandang dana. Santri-santri yang ada di Panti Asuhan ini mempunyai potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan agar bisa lebih mandiri secara ekonomi dan tidak hanya menggantungkan pada sumbangan donator atau penyandang dana yang ada. Sementara di lingkungan sekitar panti asuhan tersebut banyak sumber daya yang bisa diangkat untuk dikembangkan dalam bentuk industri kreatif. Salah satu sumber daya yang ada adalah adanya limbah kain perca hasil dari industri kecil konveksi yang ada di Yogyakarta. Kreatifitas dan inovasi santri-santri panti asuhan Miftahunnajah ini perlu dikembangkan agar bisa menangkap peluang yang ada di sekitarnya. Solusi untuk mengatasi permasalahan kurangnya kreatifitas dan inovasi para santri di Panti Asuhan Miftahunnajah adalah dengan memberikan pendampingan bimbingan usaha. Oleh karena itu dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat T.A. 2017/2018 ini, pengusul melakukan kegiatan pendampingan untuk membina dan membimbing Panti Asuhan Miftahunnajah dalam membuat produk kreatif dan inovasi dari bahan limbah kain perca yang ada di lingkungan sekitarnya untuk menjadi produk kreatif dan bisa dipasarkan sehingga dapat mendukung perekenomian panti asuhan dan menjadi Panti Asuhan yang mandiri secara ekonomi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah sebagai berikut :1) Melakukan survey untuk mengetahui kondisi Panti Asuhan Miftahunnajah di wilayah Wonocatur Banguntapan, 2) Melakukan pendataan industri kreatif yang layak untuk dilakukan pembinaan/pendampingan, 3) Melakukan pendampingan usaha berupa bimbingan pembuatan produk kreatif dan inovatif dari bahan limbah yang bisa dikembangkan di Panti asuhan Miftahunnajah Wonocatur Banguntapan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anak-anak di Panti Asuhan Miftahunnajah dapat membuat produk kreatifitas dan inovasi dari bahan limbah kain perca."
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2018
600 JPM 1:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Uyuunul Mauidzoh
"ABSTRAK
Panti Asuhan Miftahunnajah Wonocatur Banguntapan dapat dikembangkan agar lebih mandiri secara ekonomi dengan tidak selalu menggantungkan pada sumbangan donator yang ada. Lingkungan disekitar panti asuhan banyak tersedia sumber daya yang bisa diangkat untuk dikembangkan dalam bentuk industri kreatif. Salah satu sumber daya yang ada adalah adanya limbah konveksi berupa kain perca. Kreatifitas para santri panti asuhan Miftahunnajah ini perlu dikembangkan agar bisa menangkap peluang yang ada di sekitarnya, salah satunya dengan memanfaatkan kain perca menjadi produk kreatif dan bisa dipasarkan sehingga dapat mendukung perekenomian panti asuhan dan menjadi Panti Asuhan yang mandiri secara ekonomi. Oleh karena itu dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018 ini, pelaksana pengabdian melakukan pendampingan untuk membimbing Panti Asuhan Miftahunnajah dalam memasarkan produk kreatif dari bahan limbah kain perca sehingga dapat mendukung perekenomian panti asuhan dan menjadi Panti Asuhan yang mandiri secara ekonomi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah sebagai berikut:1) Melakukan survey untuk mengetahui kondisi Panti Asuhan Miftahunnajah Wonocatur Banguntapan, 2) Melakukan pendataan industri kreatif yang layak untuk dilakukan pendampingan, 3) Melakukan pendampingan usaha berupa bimbingan pemasaran produk kreatif dari bahan limbah kain perca. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anak-anak di Panti Asuhan Miftahunnajah dapat membuat media promosi di media sosial (fan page facebook) serta dapat membuat iklan sederhana menggunakan software Coral draw."
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2018
600 JPM 1:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyani Dewi Retnowati
"ABSTRAK
Tanaman jahe banyak dibudidayakan di Indonesia dan dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Salah satu produk hasil olahan jahe berupa jahe instan. Proses pembuatan jahe instan yang mudah dapat dilakukan oleh semua orang, khususnya anak-anak Panti Asuhan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini diharapkan anak-anak Panti Asuhan dapat membuat jahe instan sendiri, menjual, dan melakukan perhitungan analisis usaha sehingga anak-anak Panti Asuhan menjadi lebih mandiri. Proses pelatihan pembuatan jahe instan dan analisis usaha dilaksanakan di Panti Asuhan Al-Ikhlas Ngentak Pelem RT.13 Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah dengan penyuluhan dan praktek secara langsung pembuatan jahe instan dan perhitungan analisis usaha. Tahapan kegiatan ada 3 macam yaitu penjelasan tentang tanaman jahe dan khasiatnya, pembuatan produk jahe instan, dan mengajarkan perhitungan analisis usaha dan sedikit tentang pemasaran produk. Target luaran yang ingin dicapai pada pengabdian masyarakat ini yaitu mitra mampu membuat jahe instan dan analisis usaha."
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2019
600 JPM 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Biky Uthbek Mubarok
"Ekonomi berbasis gagasan, ilmu pengetahuan dan kreativitas menjadi modal utama dalam menunjang kemajuan Indonesia. Pemuda yang menjadi salah satu pelaku ekonomi kreatif harus terus menggali potensi dan menjaga konsistensinya. Tentu, untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar. Melalui pemanfaatan budaya lokal yaitu batik, pemuda dapat menggali kreatifitas untuk menghasilkan pendapatan ekonomi. Yogyakarta yang kaya akan potensi budaya lokalnya, termasuk batik, memiliki tingkat pendapatan ekonomi kreatif tertinggi daripada lima provinsi lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berupa batik yang merupakan hasil dari kreatifitas pemuda di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan oleh pemuda melalui inovasi berupa batik bermotif timnas sepakbola saat piala dunia berlangsung. Pemuda sebagai pelaku ekonomi kreatif mampu menjadikan batik sebagai media dalam pengembangan ekonomi kreatif di D.I. Yogyakarta.

An economy based on ideas, science, and creativity is the main capital in supporting Indonesia's progress. Youth who become one of the creative economy actors must continue to explore the existing potential and maintain consistency. Of course, to survive in the market competition. Through the use of local culture, namely batik, youth can explore creativity to generate economic income. Yogyakarta, which is rich in local cultural potential, including batik, has the highest level of creative economy income out of five other provinces. The purpose of this study was to analyze the development of a creative economy based on local culture in the form of batik as the result of youth creativity in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research using descriptive analysis type of research. The results showed that the creativity generated by youth through innovation in the form of a batik-patterned national football team during the world cup took place. Youth as creative economic actors are able to make batik as a medium in the development of the creative economy in DI Yogyakarta."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biky Uthbek Mubarok
"Ekonomi berbasis gagasan, ilmu pengetahuan dan kreativitas menjadi modal utama dalam menunjang kemajuan Indonesia. Pemuda yang menjadi salah satu pelaku ekonomi kreatif harus terus menggali potensi dan menjaga konsistensinya. Tentu, untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar. Melalui pemanfaatan budaya lokal yaitu batik, pemuda dapat menggali kreatifitas untuk menghasilkan pendapatan ekonomi. Yogyakarta yang kaya akan potensi budaya lokalnya, termasuk batik, memiliki tingkat pendapatan ekonomi kreatif tertinggi daripada lima provinsi lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berupa batik yang merupakan hasil dari kreatifitas pemuda di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan oleh pemuda melalui inovasi berupa batik bermotif timnas sepakbola saat piala dunia berlangsung. Pemuda sebagai pelaku ekonomi kreatif mampu menjadikan batik sebagai media dalam pengembangan ekonomi kreatif di D.I. Yogyakarta.

An economy based on ideas, science, and creativity is the main capital in supporting Indonesia's progress. Youth who become one of the creative economy actors must continue to explore the existing potential and maintain consistency. Of course, to survive in the market competition. Through the use of local culture, namely batik, youth can explore creativity to generate economic income. Yogyakarta, which is rich in local cultural potential, including batik, has the highest level of creative economy income out of five other provinces. The purpose of this study was to analyze the development of a creative economy based on local culture in the form of batik as the result of youth creativity in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research using descriptive analysis type of research. The results showed that the creativity generated by youth through innovation in the form of a batik-patterned national football team during the world cup took place. Youth as creative economic actors are able to make batik as a medium in the development of the creative economy in DI Yogyakarta."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) (2010)(2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,, 2018
338.9 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Triashtra Lakshmi
"ABSTRAK
Latar Belakang: Praktek ASI eksklusif mengalami trend penurunan dari 40%
tahun 2002/2003 menjadi 32% di tahun 2007 (SDKI). Mercy Corps Indonesia
menginisiasi intervensi berbasis masyarakat dengan nama Kelompok Pendukung
Ibu (KP Ibu) untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku ASI Eksklusif. KP
Ibu merupakan kegiatan diskusi semi-terstruktur yang rutin diadakan 2 minggu
sekali dengan jumlah peserta ibu menyusui atau Ibu hamil 8- 10 orang untuk
saling berbagi pengalaman, ide atau informasi seputar menyusui. Diskusi
difasilitasi oleh motivator, seorang Ibu yang telah dilatih sebelumnya untuk
memfasilitasi kelompok.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan murni
KP Ibu dalam meningkatkan perilaku ASI eksklusif (recall 24 jam) Metoda:
Rancangan studi potong lintang menggunakan data sekunder Knowledge Practice
Coverage (KPC) Healthy Start Yogyakarta Survey tahun 2009 dan 2010 di
Kelurahan Banguntapan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul DI
Yogyakarta. Data dikumpulkan di bulan Juni 2009 (sebelum program) dan May
2010 (sesudah program) pada populasi sumber yang sama; 25 dusun terpapar,
yaitu terdapat set-up KP Ibu dan 25 dusun tidak terpapar, yaitu non set-up KP Ibu.
Responden merupakan Ibu menyusui dengan anak kandung usia 0 - 6 bulan.
Hasil: Terdapat 57 responden yang berada di dusun terpapar dan aktif mengikuti
KP Ibu dari total 636 responden sesudah program. Responden yang mengikuti
kegiatan KP Ibu lebih dari 3 kali memiliki peluang untuk memberikan ASI
eksklusif hampir dua kali lipat dibandingkan yang tidak mengikuti KP Ibu
(PORadj=1.87; CI95% 1.02 ? 3.43) (p value 0.044) setelah dikontrol oleh variabel
paritas, status pekerjaan dan cara persalinan. Responden yang mengikuti KP Ibu 1
? 3 kali tidak memberikan peluang yang signifikan (PORadj=0.81; CI95% 0.33 ?
2.00) p value (0.638). Hasil lainnya: Peningkatan perilaku ASI eksklusif lebih
tinggi di dusun set-up KP Ibu (17%, p value < 0.0005) dibandingkan dusun non
set-up KP Ibu (8.8%, p value 0.001). Proporsi ASI eksklusif meningkat di semua
kelompok usia pada dusun set-up KP Ibu sebelum dan sesudah program (1 bulan
56% VS 71.2%; 2 bulan 43.9% VS 59%; 3 bulan 39% VS 65.6%; 4 bulan 28.8%
VS 60%; 5 bulan 32.6 VS 45%; 6 bulan 20.9% VS 28.6%) Kesimpulan: KP Ibu
dapat meningkatkan perilaku ASI Eksklusif. Seorang Ibu minimal harus
mengikuti kegiatan KP Ibu 4 kali dalam periode 6 bulan untuk bisa memberikan
ASI secara eksklusif. KP Ibu mudah untuk di replikasi dan harus didukung
sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan perilaku ASI eksklusif di
komunitas

Abstract
Background: Exclusive breastfeeding rates decrease from 40% in 2002/2003 to
32% in 2007 (IDHS). Mercy Corps Indonesia initiated community-based
intervention called mother-to-mother support group (MSG) to increase knowledge
and exclusive breastfeeding behavior. MSG is a semi-structured discussion which
routinely held once every two weeks with 8 ? 10 pregnant or lactating mothers to
share experience, ideas or information around breastfeeding. Discussion is
facilitated by a person, called motivator, a lactating mother who was trained
beforehand to facilitate a group. Objective: To study association MSG activity in
increasing exclusive breastfeeding (24 hour recall). Method: This cross-sectional
design use a secondary data from Knowledge Practice Coverage Healthy Start
Yogyakarta Survey in 2009 & 2010 in Banguntapan villages, Banguntapan subdistrict,
Bantul district Yogyakarta. Data collected in June 2009 (before program)
and May 2010 (after program) on a same source population; 25 exposed hamlets;
where there are MSG set-up and 25 non-exposed hamlets; where there are no set
up of MSG. Subjects are lactating mothers with 0 ? 6 months children. Result:
There are 57 mothers who live in exposed hamlet and actively participate in MSG
from total 636 subjects after program. Subjects who participate in MSG meeting
more than 3 times have almost twice chance to exclusively breastfeed
(PORadj=1.87; CI95% 1.02 ? 3.43) (p value 0.044) after controlled by
confounders: parity, work status and birthing method. Subjects who participate in
MSG meetings 1 to 3 times do not give a significant result in increasing exclusive
breastfeeding (PORadj=0.81; CI95% 0.33 ? 2.00) p value (0.638). Other results:
Exclusive breastfeeding increment is higher in exposed hamlets (17%, p value
<0.0005) compare to non-exposed hamlets (8.8%, p value 0.001). Proportions of
exclusive breastfeeding in baby aged 0 ? 6 months are higher in exposed hamlets
before and after program (1 month 56% VS 71.2%; 2 months 43.9% VS 59%;
3 months 39% VS 65.6%; 4 months 28.8% VS 60%; 5 months 32.6 VS 45%;
6 months 20.9% VS 28.6%) Conclusions: Mother-to-Mother Support Group
activity increase exclusive breastfeeding behavior. A mother must at least
participate 4 times within 6 months period to sustain exclusive breastfeeding
practice. MSG is easy to replicate and must be supported as one of the strategy to
increase exclusive breastfeeding behavior in community."
2012
T31004
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>