Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115448 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Partogi, Eldwin Timothi
"Tugas Akhir ini membahas kemampuan manusia dalam menggali dan membuat sebuah ingatan/memori dengan lebih efektif dalam konteks arsitektur. Arsitektur sebagai media ruang berkegiatan memiliki peran penting terhadap ingatan manusia, baik ingatan yang baru ataupun ingatan yang lama. Tragedi mei 98 merupakan salah satu kejadian yang belum dapat dinyatakan secara literal di beberapa daerah. Cerita yang diangkat terkait dengan kepahitan yang masih dirasakan oleh korban ataupun pelaku yang masih belum dihukum hingga sekarang. Menyatakan sebuah memori menjadi penting, bukan sebagai pengungkit masa lalu yang membangkitkan kembali kemarahan dan kesedihan, tetapi sebagai sebuah pengingat dan pelajaran untuk masa depan. Kejadian yang terjadi berulang kali tidak lagi merupakan keburukan alam, melainkan keburukan manusia. Disaat manusia melupakan sesuatu yang sudah terjadi, hal tersebut merupakan disaster bagi manusia.

This thesis examined memory on its relation with human's mind on how to create a memory effectively in Architecture context. Architecture as an active space could giving more meanings for rememberance, even when the memories are old, or original. Mei 98 considered as one of the many tragedy, that too taboo to be stated in public scale on the certain continent. The story have a deep relation with sadness, anger, and wretch experince, which can still be felt by the victim or the villain that had not punished yet. Every memories need to get stated, not as something to arouse anger, nor sadness but as something to be remembered and to be learned for futureself. The disaster that happen twice with the same chronology are the disaster of human's mind and remembrance. When people started to forget tragedy, the disaster became real at that right moment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ellys Sundiana
"Pada akhir abad ke 20, terjadi perubahan konsep dalam bidang pendidikan di Indonesia yang ditandai dengan isu peningkatan mutu pendidikan. Keadaan ini dipicu oleh keluarnya peraturan pemerintah tentang ketentuan baru sistem pendidikan dan peningkatan standar nilai UAN. Pemerintah melakukan perubahan ini tanpa menyertakan aspek spasial di lingkungan sekolah, sedangkan keberadaan ruang merupakan komponen yang berpengaruh dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di sekolah menengah atas negeri dan swasta, menunjukkan beberapa bangunan sekolah tidak melakukan perubahan secara fisik dalam upaya meningkatkan prestasi siswa. Apakah kondisi ini dapat mengakomodasi proses pembelajaran dalam memenuhi target peningkatan nilai UAN setiap tahunnya? Padahal keberadaan aspek spatial di lingkungan sekolah tidak terlepas dari arsitektur yang membentuknya. Salah satu cara meningkatkan nilai UAN adalah dengan meningkatkan disiplin guru dan siswa. Berkaitan dengan aspek spatial, Foucault menyatakan bahwa konsep disiplin secara spatial diterjemahkan dalam model panoptikon. Sehingga perilaku dan proses pembelajaran di sekolah sesuai dengan sistem yang dikembangkan pihak penyelenggara sekolah. Namun permasalahan yang muncul, apakah sistem ini diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia guna memenuhi target peningkatan nilai UAN? Untuk itu, saya menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model studi kasus guna memahami penerapan disiplin secara spatial di sekolah. Pemilihan sampel berdasarkan sekolah unggulan menurut DIKNAS yang mampu memenuhi target peningkatan UAN. Dengan menggunakan sampel ini, saya dapat memahami konsep ruang disiplin. Berdasarkan hasil penelitian, saya berkesimpulan bahwa metode ruang disiplin panoptikon yang dikembangkan oleh Foucault, tidak menghasilkan peningkatan prestasi siswa yang tinggi. Menurut saya hal ini disebabkan karena sekolah tidak menerapkan metode ruang disiplin panoptikon dengan pengontrolan tidak langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengontrolan yang terjadi di sekolah karena kehadiran guru secara aktual."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurel Hewy Sabita
"Selama era post pandemi, banyak aktivitas yang kembali normal. Banyak remaja sering melakukan hangout sebagai sarana untuk berkumpul dengan teman. Kehadiran Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square menyediakan one-stop hangout place. Remaja memilih tempat hangout berdasarkan preferensi atau pilihan pribadi. Proses pemilihan space melibatkan berbagai aspek psikologi seperti motivasi, intensi pribadi, emosi serta intelektual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pola Pemilihan Lokasi Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square Sebagai Tempat Hangout Remaja Di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi literatur menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemilihan lokasi Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square sebagai tempat hangout remaja di Kota Tangerang Selatan sangat mempengaruhi dalam keberhasilan pemenuhan kebutuhan hangout remaja di Kota Tangerang Selatan. Secara umum pemilihan lokasi dari pengunjung Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square di Kota Tangerang Selatan ditentukan oleh karakteristik responden melalui usia, jenis kelamin, status pekerjaan, pendidikan terakhir dan domisili tempat tinggal menjadi pola awal menetapkan keputusan lokasi hangout yang dituju, karakteristik perjalanan melalui perilaku konsumen dan karakteristik lokasi hangout melalui perilaku keruangan(site dan situation). Pemilihan lokasi Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square dapat juga dilihat dari leisure motivation yang lebih termotivasi kepada hubungan social yaitu kebutuhan seseorang akan persahabatan dan hubungan interpersonal khususnya dalam interaksi dengan orang lain dan pengembangan persahabatan yang diikuti dengan motivasi competence mastery seseorang dalam bersaing dengan kemampuan personal terhadap orang lain dan memotivasi intellectual seseorang dalam membantu memperluas minat atau belajar tentang hal-hal lain di sekitarnya, sedangkan berkaitan dengan stimulus avoidance lokasi hangout masih belum menyentuh motivasi seseorang untuk dapat merasakan rileks secara mental atau belum dapat menghilangkan stress dan ketegangan individu yang datang ke lokasi hangout tersebut.

During the post-pandemic era, many activities have returned to normal. Many teenagers often hang out as a means to gather with friends. The presence of a Kumulo Creative Compound and The Lapan Square in providing one-stop hangout place. Teenagers choose hangout places based on personal preferences or choices. The space selection process involves various aspects of psychology such as motivation, personal intentions, emotions, and intellect. This study aims to analyze the Location Selection Pattern of Kumulo Creative Compound and The Lapan Square as a Teenage Hangout Place in South Tangerang City. This research uses quantitative methods with literature studies using descriptive analysis. The results of the study prove that the location selection of Kumulo Creative Compound and The Lapan Square as a teen hangout place in South Tangerang City greatly influences the success of fulfilling the hangout needs of teenagers in South Tangerang City. In general, the location selection of visitors to Kumulo Creative Compound and The Lapan Square in South Tangerang City is determined by the characteristics of visitors through age, gender, employment status, latest education, and domicile of residence is the initial pattern in determining the intended hangout location decision, travel characteristics through consumer behavior and location characteristics through spatial behavior (site and situation). The selection of Kumulo Creative Compound and The Lapan Square locations can also be seen from leisure motivation which is more motivated by social relationships, namely a person's need for friendship and interpersonal relationships, especially in interactions with others and the development of friendships followed by a person's competence mastery motivation in competing with personal abilities against others and motivating a person's intellectual in helping to broaden interests or learn about other things around him, while concerning stimulus avoidance, hangout locations still do not touch a person's motivation to be able to feel mentally relaxed or not be able to relieve stress and tension of individuals who come to the hangout location."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Asril Sani
"Disiplin geografi senantiasa berorientasi pada pendekatan holistik dengan ciri utama memadukan pemahaman akan proses fisik-alamiah dan proses sosial. Pada awalnya, usaha pemaduan tersebut dilakukan secara kualitatif namun perkembangan zaman metode yang digunakan dilakukan secara kuantitatif dan saat ini menggunakan Sistim Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Salah satu masalah yang menarik adalah penerapannya pada kajian mengenai deforestrasi.
Kajian yang terkait telah dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai hubungan kepadatan penduduk dan tingkat kemiskinan terhadap deforestasi. Untuk itu penting dilakukan pengujian beberapa metode ( Statistik Peason dan Spatial Autocorrelation) untuk mengetahui hubungan variabel tersebut.
Hasil kajian menunjukkan bahwa kepadatan penduduk dan tingkat kemiskinan memiliki korelasi dan autokorelasi yang positif dengan deforestasi meskipun angka yang di tunjukkan relatif kecil. Selain itu, penggunaan metode spatial autocorrelation memungkinkan kita melihat wilayah- wilayah mana yang signifikan sehingga muncul angka autokorelasinya.

Geography always try to understanding with a holistic approach with combine physical process and social processes. Initially, the effort was undertaken as a qualitative development of the age but the method used be either quantitative, and at this time we can use Geographical Information System and Remote Sensing. One of the interesting problems is the study on the implementation is deforestation.
Related study has been conducted by several researchers on the relationship of population density and poverty rate with deforestation. It is important to know the relationship between each variables by use several methods (Statistics Peason and Spatial Autocorrelation).
The results of the study show that population density and poverty level have a positive number both of correlation and autocorrelation with deforestation, although the numbers is relatively small. In addition, the use of spatial autocorrelation method allows us to see where areas give a significant number.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34066
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Daffa Dinan Islam Handayaningrat
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan arsitektur dalam film, khususnya dalam
bagaimana ruang tergambarkan. Ruang yang di sini digambarkan sebagai simbol.
Arsitektur yang digunakan sebagai latar film tersebut menjadi simbol dari makna
yang ingin disampaikan. Begitu juga dengan teknik pengambilan gambarnya yang
dapat menyimbolkan suatu narasi tertentu pula Penelitian tentang hubungan
arsitektur dalam film lebih tergambarkan oleh studi kasus serial TV Avatar: The
Last Airbender.

This thesis discusses the relations of architecture in film, especially in how space
is depicted. The space here is depicted as a symbol. The architecture used as the
background of the film becomes a symbol of the meaning to be conveyed.
Likewise with the camera technique which can symbolize a certain narrative as
well. Research on architectural relationships in films is more illustrated by the
case study of the TV series Avatar: The Last Airbender.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopi Maulidia
"Grafiti merupakan seni urban yang sangat terkait dengan dimensi spasial, dengan para penulisnya terlibat dalam pengambilan dan pembuatan ruang kota dengan menggunakan dinding-dinding kota sebagai kanvasnya. Melalui penggunaan konsep perilaku spasial dalam geografi, penelitian ini mencakup dua aspek utama: bagaimana persepsi penulis grafiti memengaruhi pemilihan lokasi, dan bagaimana pemilihan lokasi berkaitan dengan gaya penulisan para penulis grafiti di Jakarta Selatan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif, temuan menunjukkan bahwa, di Jakarta Selatan, penulis grafiti memiliki persepsi terhadap lokasi yang akan mereka pilih untuk melancarkan aksinya, yang dapat dibagi menjadi dua kategori: lokasi santai dan lokasi menantang. Lokasi santai dipilih untuk gaya penulisan yang rumit dan kompleks karena kondisi yang minim gangguan dan risiko penghapusan oleh pihak berwenang. Sebaliknya, lokasi menantang dipilih untuk gaya penulisan tanda tangan dasar, penulisan cepat bergaya gelembung, dan gaya blok besar. Persepsi terhadap lokasi yang menantang ini didorong oleh motivasi berupa pencapaian adrenalin, dengan pertimbangan pada lokasi yang menawarkan tantangan dan visibilitas tinggi. Namun, tidak semua penulis grafiti memenuhi kriteria spesifik ini, melainkan memiliki preferensi yang berbeda dan penyesuaian dengan lokasi yang tersedia.

Graffiti is an urban art form intrinsically linked to spatial dimensions, with its writers engaging in the appropriation and creation of urban spaces using city walls as their canvas. By applying the concept of spatial behavior in geography, this research addresses two main aspects: how graffiti writers' perceptions influence location selection, and how location choice is related to their writing styles in South Jakarta. Employing a qualitative approach through in-depth interviews and participatory observation, the findings reveal that, in South Jakarta, graffiti writers have specific perceptions of the locations they select for their activities, which can be categorized into two types: relaxed locations and challenging locations. Relaxed locations are chosen for intricate and complex writing styles due to the minimal disturbances and low risk of removal by authorities. Conversely, challenging locations are selected for basic tag writing, quick bubble-style writing, and large block styles. The perception of these challenging locations is driven by motivations such as achieving an adrenaline rush, considering locations that offer both challenges and high visibility. However, not all graffiti writers meet these specific criteria; instead, they have different preferences and adaptations to the available locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Ramadhani Sanda
"Pelaksanaan pembangunan yang didasarkan pada konsep pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu agenda dari Pemerintah Indonesia. Salah satu perencanaan yang memiliki urgensi tinggi khususnya sebagai salah satu pedoman untuk pelaksanaan kegiatan berusaha ialah dokumen perencanaan tata ruang. Pemerintah menyusun salah satu rencana tata ruang yang digunakan dalam rangka percepatan investasi di Indonesia yaitu Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan skala detail 1:5000. Pemerintah memberikan kemudahan pengecualian penyusunan izin lingkungan bagi RDTR yang telah memiliki KLHS. Namun saat ini pada pelaksanaannya masih menyita waktu dan biaya yang lama. Untuk itu, penyederhanaan dilakukan dengan melakukan pengintegrasian RDTR dengan KLHS yang bertujuan untuk memberikan kemudahan berusaha. Dalam rangka melakukan analisis kebijakan terkait upaya pengintegrasian dilakukan penelitian dengan pendekatan post-positivist dengan jenis penelitian deskriptif dan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam serta data sekunder melalui buku atau publikasi daring. Penelitian ini menggunakan teori analisis kebijakan retrospektif dan prospektif yang dikemukakan oleh William Dunn (2017). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara retrospektif kebijakan RDTR dan KLHS masih memiliki beberapa hambatan dalam implementasinya khususnya berkaitan dengan sumber daya manusia, data, dan aspek politik pada kedua kebijakan. Melihat pada dimensi prospektif, kebijakan yang dapat menjawab permasalahan tersebut ialah melalui kebijakan pengintegrasian dokumen RDTR dan KLHS untuk menyederhanakan tanpa mengurangi muatan kedua dokumen.

The implementation of development based on the concept of sustainable development is one of the agendas of Indonesia's Government. One of the plans that have high urgency, especially as a guideline for implementing business activities, is a spatial planning document. The government compiles one of the spatial plans used to accelerate investment in Indonesia, namely the Detailed Spatial Plan (RDTR), with a detailed scale of 1: 5000. The government makes it easy for exemptions to prepare environmental permits for RDTRs that already have KLHS. However, currently, the implementation is still time-consuming and costly. For this reason, simplification is carried out by integrating RDTR with KLHS, which aims to provide ease of doing business. In the context of conducting policy analysis related to integration efforts, research was carried out with a post-positivist approach with descriptive research types and primary data collection techniques through in-depth interviews and secondary data through books or online publications. This research uses retrospective and prospective policy analysis theory proposed by William Dunn (2017). The research results show that retrospectively the RDTR and KLHS policies still have several obstacles in their implementation, especially those related to human resources, data, and political aspects of both policies. Looking at the prospective dimension, an approach that can answer this problem is through the integrated policy of RDTR and KLHS documents to simplify without reducing the two documents' content."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fithrahadi
"Bioskop dengan gedung tua yang ada di Jakarta Pusat yaitu Djakarta XXI dan Metropole XXI. Usia masing-masing gedung bioskop ini lebih dari 40 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh makna lokasi dan motivasi terhadap perilaku pengunjung bioskop gedung tua dalam hal ini Metropole XXI dan Djakarta XXI. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil dari penelitian menunjukkan perilaku pengunjung dipengaruhi oleh keterikatan lokasi dengan pengunjung yang melibatkan emosi. Makna tempat terhadap suatu lokasi juga mempengaruhi perilaku pengunjung bioskop.

The remaining old cinema building in Central Jakarta are Djakarta XXI and Metropole XXI. Each of these theaters were existed over 40 years. This study aims to determine the effect of sense of place and moviegoers? motivation that formed spatial behavior in the old cinema building of Metropole XXI and Djakarta XXI. The method used is descriptive analysis and spatial analysis. Result of the study is that consumer spatial behavior is influenced by the location bounding of the visitors that engage the emotions. Sense of place also affects the behavior of moviegoers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42134
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Rumah-rumah di Gampong Lubok Sukon di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh, tcnnasuk salah satu kclompok rumah dengan konsep privasi yang menjadikan nilai ajaran keislaman sebagai acuan kehidupannya sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pcngaturan tata ruang rumah terkait konsep privasi dengan menggunakan metode naturalistik, karcna karakter objek amatan mcmiliki budaya yang spcsifik. Analisis penelitian dilakukan secara induktif, dcngan menyusun kesimpulan berdasarkan abstraksi temuan-temuan di lapangan. Bahwa masyarakat Gampong Lubo~ Sukon mempunyai pcngaturan tata ruang privasi bagi para penghuninya, baik dalam rangka interaksi sesama penghuni maupun orang luar (tamu). Selain itu juga harus mampu mendukung interaksi penghuni dengan Tuhannya (interaksi transendental). Di dalam pcngaturan rumah tinggal terdapat gradasi tingkat privasi yang ditentukan oleh faktor gender. Konsep ini dilatarbelakangi oleh nilai ajaran Islam dengan budaya, yang terwujud di dalam pola peruangan rumah tinggal karena konsep inferior bagi perempuan dan superior bagi laki-laki, karena aurat perempuan yang lcbih banyak daripada laki-laki)."
902 JPSNT 21(1-2) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Ambarwati Susanto
"Film membentuk interkoneksi antara tokoh dan masyarakat sehingga ruang sosial yang mereka tempati dapat terlihat. Drama medis menampilkan permasalahan yang ada pada masyarakat di dalam ruang sosial rumah sakit dan posisi orang-orang berdasarkan habitus serta kapital yang mereka miliki. Penelitian ini akan mengangkat permasalahan bagaimana strategi narasi drama seri televisi “Charité” menampilkan ruang sosial rumah sakit pada akhir abad ke-19 melalui perspektif tokoh utama perempuan Ida Lenze. Penelitian menggunakan metode kualitatif berupa analisis unsur naratif dan ruang sosial. Dari hasil analisis tersebut ditemukan bahwa perubahan antar kelompok dan posisi dapat terjadi karena kapital yang dimiliki dan kesempatan yang diperoleh dari ruang sosial itu sendiri.

Movies form an interconnection between characters and society. Hence, the social space they occupy could be seen. Each movie shows different social spaces. Medical dramas present existing problems in society within hospital social space and people’s position based on their habitus and capital. This research will raise the issue of how the narrative strategy of the television drama series “Charité” presented the hospital social space at the end of 19th century through the perspective of the main female character Ida Lenze. This study applies a qualitative method in the form of narrative elements and social space analysis within “Charité” drama series. Through the analysis result, it was found that the changes between groups and position may occur by their capital and opportunities obtained from the social space.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>