Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152860 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Faisal Fakhri
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik masa jabatan dan rangkap jabatan Komisaris Independen terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel 342 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018. Kinerja Perusahaan diukur menggunakan rasio Tobins’ Q . Hasil Penelitian menunjukkan terdapat hubungan linear antara masa jabatan Komisaris Independen dengan kinerja perusahaan namun tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara masa jabatan Komisaris Independen yang lebih lama dengan kinerja perusahaan. Selain itu, tidak ditemukan pengaruh signifikan antara rangkap jabatan Komisaris Independen pada tingkat yang lebih sedikit atau lebih banyak.

The objective of this study is to investigate the characteristicts of Independent Commissioners on company performance This study used 342 companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2018. Financial performance of company measured by Tobin’s Q. The results of the study show a linear relationship between the tenure of the Independent Commissioner but no significant relationship is found between the longer term of the Independent Commissioner and company performance In addition, no significant effect was found between multiple directorships by Independent Commissioners and firm performance at any level"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafika Prafiani
"Keputusan mengenai seberapa besar andil perusahaan dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dipengaruhi oleh karakteristik Presiden Direktur dan struktur kepemilikan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kesibukan dan masa jabatan Presiden Direktur, serta struktur kepemilikan perusahaan keluarga terhadap nilai ESG perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 221 pengamatan dari 50 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan ESG Scores Refinitiv database pada periode 2016 – 2020 dan dianalisis menggunakan metode regresi. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa perusahaan yang memiliki presiden direktur yang sibuk dan struktur kepemilikan keluarga memberikan pengaruh buruk pada nilai ESG, sementara penulis tidak menemukan bukti memadai yang mendukung Presiden Direktur yang menjabat lebih dari lima tahun memberikan pengaruh baik pada nilai ESG. Hal ini karena perusahaan keluarga cenderung fokus untuk memperkaya keluarga mereka. Perusahaan dapat membatasi rangkap jabatan dan merekrut Presiden Direktur yang memiliki pengalaman tinggi. Penelitian ini berkontribusi dalam menginvestigasi hubungan nilai ESG dengan rangkap jabatan Presiden Direktur serta struktur kepemilikan perusahaan.

The decision on how much the company contributes to environmental, social, and governance (ESG) related activities is influenced by President's characteristics and the company ownership structure. Present study was undertaken to investigate the effects of the President's busyness and tenure, as well as the ownership structure of family companies, on the ESG scores of companies in Indonesia. The present study used 221 observations from 50 companies listed in the Indonesia Stock Exchange and Refinitiv ESG Scores database from 2016 – 2020 and analyzed them by the Regression method. The findings suggested that companies that have busy presidents or CEOs and family ownership structures give low ESG scores. While the authors do not find sufficient evidence to support the President Director serving more than five years has a good influence on ESG scores. It is because family companies tend to focus on enriching their families. Companies can limit the number of concurrent positions held by the President and recruit a President who has extensive experience. This study contributes to investigating the correlation between ESG scores with the President's concurrent positions and the company ownership structure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Wahyu Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh research and development expenditure terhadap kinerja dan nilai perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021. Research and development expenditure diproksikan dengan logaritma natural dari research and development expenditure masing-masing perusahaan. Sedangkan kinerja perusahaan dilihat dari kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan ROE serta kinerja pasar yang diproksikan dengan Tobins’q. Selanjutnya nilai perusahaan diukur dari logaritma natural dari market capitalization atau total kapitalisaasi pasar. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil penelitian ini menunjukan bahwa research and development expenditure berpengaruh positif terhadap kinerja dan nilai perusahaan.

This study aims to examine the impact of research and development expenditure on the performance and firm value of companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2017-2021. Research and development expenditure is proxied by the natural logarithm of each company's research and development expenditure. The performance of the companies is measured by financial performance indicators, namely Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE), as well as market performance measured by Tobin's Q. Furthermore, firm value is assessed by the natural logarithm of market capitalization, representing the total market capitalization. Using panel data analysis, the findings indicate that research and development expenditure has a positive impact on both the performance and firm value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Fadila
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh karakterisktik dewan direktur independen proporsi direktur independen, masa jabatan direktur independen dan multi jabatan direktur independen terhadap kinerja perusahaan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 ndash; 2016 yang diregresikan dengan data panel. Kinerja perusahaan diukur berdasarkan ukuran pasar Tobins.
Penelitian ini menemukan bahwa proporsi direktur independen, masa jabatan direktur independen dan multi jabatan direktur independen memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun, proporsi direktur independen dan masa jabatan direktur independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan sampel hanya pada perusahaan yang memiliki direktur independen.

This research examines the effect of independent directors characteristics proportion of independent director, tenure of independent director and multiple directorships of independent director to firm performance. Using data panel regression, this research investigates non financial firms which are listed in Indonesian Stock Exchange between 2012 2016. Firm performance is proxied by market measure Tobins.
The findings of this research suggest that proportion of independent director, tenure of independent director and multiple directorships of independent director have an insignificant relationship with firm performance. But proportion of independent director and tenure of independent director significantly affect firm performance when I include only firms with independent directors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Satria Aulia
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskanpengaruh kualitas corporate governanceterhadap resiko defaultperusahaan di Indonesia periode 2013-2017. Kualitas Corporate governancedalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan indikator kualitas penerapan corporate governanceyang terdapat dalam Horwath Report (2008).Resiko Defaultdalam penelitian ini diukur dengan menggunakan perhitungan Default riskoleh Risk Managament Institute (RMI) NUS. Selain menggunakan variabel utama, terdapat pula variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian yaitu Profitability, Leverage, Likuiditas, Usia Perusahaan dan Ukuruan Aset Perusahaan. Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017 berturut-turut. Penelitian ini menggunakan model regresi dengan tiga estimasi yaitu Ordinary Least Square(OLS), Fixed Effect Model(FEM), dan Random Effect Model(REM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Corporate governanceyang diukur memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kemungkinan Defaultperusahaan di Indonesiaperiode 2013-2017.Tidak hanya itu saja, penelitian ini menemukan bahwa selain variabel utama, variabel kontrol juga memiliki pengaruh terhadap kemungkinan Defaultperusahaan di Indonesia periode 2013-2017 yaitu variabel Profitability, Usia Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan.

This study aims to explain the effect of quality corporate governance on the risk of default companies in Indonesia for the period2013-2017. The quality of Corporate governance in this study is proxied by using quality indicators of the application of corporate governance contained in Horwath Report (2008). The default risk in this study is measured using the calculation of Default risk by the Risk Managament Institute (RMI) NUS. In addition to using the main variables, there are also control variables used in the study namely Profitability, Leverage, Liquidity, Age of the Company and Corporate Asset Ukuruan. The object of research is companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2013-2017 respectively. This study uses a regression model with three estimates, namely Ordinary Least Square (OLS), Fixed Effect Model (FEM), and Random Effect Model (REM).
The results of this study indicate that the measured quality of Corporate governance has a significant negative effect on the possibility of company defaults in Indonesia for the period 2013-2017. Not only that, this study found that in addition to the main variable, the control variable also had an influence on the likelihood of company defaults in Indonesia for the period 2013-2017, namely the variable Profitability, Company Age, and Company Size."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suryowati
"ABSTRAK
Penelitian ini berusaha mencari hubungan antara kinerja dan risiko perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kinerja merupakan sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja. Indikator kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital asset ratio (CAR), interest income to total produclive cm-set (IITTPA), coefficient of variation of return on asset (CVROA), coefficient of variation of return on equity (CVROE), operating expense to operating income (OETOI), loan to deposit ratio (LDR), liquidity (LIQ), coefficient of variation of total deposit (CVDEP), coefficient of variation of earning pershare (CVEPS), dividend payout ratio (DPR) dan loan loss experience dan (LOSS). Risiko merupakan suatu keadaan dimana lebih dari satu kemungkinan basil terjadi. Konsep risika dalam penelitian ini adalah risiko yang berhubungan dengan investasi modal pemilik saham sehingga digunakan ukuran risiko yang ditentukan pasar yang berasal dari teori portofolio_Ukuran risiko yang digunakan adalah beta untuk risiko sistematis, deviasi standar dari residual untuk risiko tidak sistematis dan deviasi standar dari tingkat keuntungan saham individu untuk risiko total.
Bank-bank yang menjadi obyek penelitian adalah bank-bank go public yang berjumlah 22 bank. Ukuran kinerja diperoleh melalui data-data yang ada pada laporan keuangan berupa neraca dan laporan nlgi labs tiap-tiap bank tahun 1992 - 1997. Ukuran risiko diperoleh melalui estimasi persamaan Ra = ai + bi Rml + eit, dimana Rit dan Rml, adalah perubahan harga saham bank i dan portofolio pasar tiap bulan. Koefisien b merupakan estimasi β (beta) yang mencerminkan ekpektasi investor terhadap hubungan antara return perusahan dan return pasar (ukuran resiko sistematis) dan untuk ukuran risiko total adalah deviasi standar dari return saham i sedangkan ukuran risiko tidak sistematis merupakan deviasi standar dari residual i, Data untuk mendapatkan ukuran risiko berasal dari daftar kurs resmi bulanan Bursa Efek Jakarta, periode Januari 1992 - Juni 1997.
Analisis hubungan antara kinerja dan risiko ini menggunakan persamaan regresi linier berganda dengan kinerja sebagai vanabel bebas dan risiko sebagai variabel tergantung. Guna mendapatkan persamaan regresi yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) maka dilakukan pengujian terhadap tiga dari enam asumsi dasar klasik regresi yaitu multikoliniaritas, heterokedastisitas dan otokorelasi. Proses perhitungan regresi dan pengujian asumsi dasar klasik dilakukan dengan menggunakan bantuan software program TSP 7. Dalam analisis ini dilihat hubungan antara kinerja dan risiko keseluruhan bank dan dilihat pula perbedaan pengaruh kinerja terhadap risiko antar kelompok bank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja terhadap risiko baik risiko sistematis, risiko total juga risiko tidak sistematis. Pada industri perbankan secara keseluruhan bank besarnya kontribusi variasi capital asset ratio, interest income to total productive asset , coefficient of variation of return on equity, operating expense to operating income, loan to deposit ratio, likuiditas, coefficient of variation of total deposit, coefficient of variation of earning pershare, dividend payout ratio dan loss terhadap risiko sistematis sebesar 88,87%, terhadap risiko tidak sistimatis sebesar 88,50% dan terhadap risiko total sebesar 88,32%. Dari kesepuluh variabel bebas tersebut yang mempunyai pengaruh terhadap risiko sistematis, risiko tidak sistematis dan risiko total adalah coeefcient of variation of return of equity. Variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap risiko tidak sistematis dan risiko total adalah coefficient of variation of earning pershare dan operating expense to operating income. Variabel bebas yang mempunyai pengaru hanya terhadap risiko sistimatis adalah capital asset ratio.
Terdapat perbedaan pengaruh kinerja terhadap risiko antar kelompok bank besar dan kelompok bank kecil. Besarnya perbedaan pengaruh loan to deposit ratio terhadap risiko sistematis, risiko tidak sistematis dan risiko total antara kelompok bank besar dan bank kecil adalah sebesar 0,003 untuk risiko sistimatis, sebesar -0,125 untuk risiko tidak sistimatis dan sebesar -0,121 untuk risiko total. Perbedaan pengaruh coefficient of variation of earning pershare terhadap risiko sistematis dan risiko total antar kelompok bank besar dan bank kecil besarnya adalah -0,013 untuk risiko sistimatis dan sebesar -0,184 untuk risiko total. Kinerja yang mempunyai perbedaan pengaruh terhadap risiko tidak sistimatis dan risiko total antar kelompok bank adalah coefficient of variation of return on equity, coefficient of variation of deposit dan loan loss experience. Besar perbedaan pengaruh loan loss experience terhadap risiko tidak sistimatis dan risiko total masing-masing sebesar -2,132 dan -2,098. Besar perbedaan pengaruh coefficient of variation of deposit terhadap risiko tidak sistimatis sebesar -0,619 dan terhadap risiko total sebesar 0,637. Besar perbedaan pengaruh coefficien of variation of return on equity terhadap risiko tidak sistimatis dan risiko total masing-masing sebesar -2,644 dan -2,643. Perbedaan pengaruh capital asset ratio terhadap risiko sistimatis antar kelompok bank besar dan bank kecil adalah sebesar -0,024.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Arista Dewi
"Mispricing harga saham merupakan salah satu dampak dari lemahnya bentuk efisiensi pasar modal Indonesia. Penelitian terdahulu yang menggunakan indeks sentimen pasar Baker dan Wurgler (2006) menunjukkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh sentimen investor. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, Twitter menjadi salah satu media sosial yang dapat digunakan untuk mengukur sentimen investor yang akurat. Penelitian dengan 600 observasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sentimen investor pada Twitter terhadap mispricing harga saham Indonesia tahun 2017. Dengan menggunakan Vector Autoregressive (VAR), mispricing harga saham dibagi menjadi dua komponen, yaitu earning mispricing dan required return mispricing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham Indonesia tahun 2017 mengalami undervalue sebesar 19,5% dan sentimen investor berhubungan negatif signifikan terhadap mispricing harga saham di Indonesia. Oleh karena itu, investor disarankan untuk memperhatikan kondisi pasar modal dan sentimen pada Twitter sebelum mengambil keputusan investasi.
Stock mispricing is one of the effects of the weak form of Indonesia's capital market efficiency. Previous research using market sentiment index by Baker and Wurgler (2006) shows that it was affected by investor sentiment. However, along with the development of technology, Twitter has become one of the social media that can be used to measure investor sentiment accurately. This study, using 600 observations, aims to analyze the impact of investor sentiment on Twitter on Indonesia’s stock mispricing in 2017. By using Vector Autoregressive (VAR), stock mispricing is divided into two components, earning mispricing and required return mispricing. The results show that Indonesia's stock price in 2017 experienced undervalue of 19,5% and investor sentiment had a significantly negative relationship with stock mispricing in Indonesia. Therefore, investors are advised to pay attention to capital market conditions and sentiment on Twitter before making investment decisions."
2019
T54144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etikah Karyani
"Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh pengumuman perubahan bond rating terhadap return saham. Data yang digunakan adalah return saham harian di Bursa Efek Jakarta, pengumuman perubahan bond rating oleh PT PEFINDO dan PT Kasnic Credit Rating Indonesia antara tahun 2003-2005. Untuk mengevaluasi reaksi pasar atas peningkatan (upgrade) dan penurunan (downgrade) bond rating digunakan cumulative average abnormal return.
Untuk mengukur abnormal return digunakan metode event study. Berdasarkan hasil pengujian ditemukan bahwa pengumuman perubahan baik peningkatan (upgrade) maupun penurunan (downgrade) bond rating tidak memiliki kandungan informasi bagi investor sehingga pasar tidak bereaksi secara signifikan terhadap return saham. Regresi cross section digunakan untuk melihat informasi apa yang berpengaruh terhadap return selama 3 (tiga) tahun perubahan bond rating lersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan return saham yang dipengaruhi secara signifikan oleh peningkalan EPS dan tipe perusahaan keuangan yang mengalami peningkatan (upgrade) bond rating. Penelitian ini juga berhasil membuktikan bahwa hanya tipe pcrusahaan keuangan yang mempengaruhi return saham secara signifikan untuk semua sampel perubahan bond rating.

This study identifies the effect of corporate bond rating changes on common stock return. Data used is daily stock returns listed at JSX and the announcement of bond rating changes issued by PT PEFINDO and PT Kasnic Credit Rating Indonesia for the period of 2003-2005. To evaluate the market reaction of bond rating upgrade and downgrade, this study used cumulative average abnormal return.
The abnormal return was measured using the event study methodology. The test result shows that the announcement of bond rating upgrade and downgrade does not carry the content of information for investors so that market does not significantly react on stock return.
To investigate possible information of bond rating changes for three years, cross section regression is used From the outcome of research shows that the increase of stock return is affected significantly by the increase of Earning per Share and the type of financial company that experienced upgrade of bond rating.
This study also proves that the type of financial company affects stock return significantly for all changes of bond rating."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research examines the behavior of stock returns and trading volumes around the ex-dates of rights issue offerings by firms listed in Jakarta Stock Exchange (now is known as Indonesia Stock Exchange, after the merger with Surabaya Stock Exchange) in the period of 2002-2007. This research describes the effect of warrants issue which is combined with some rights issue. The methods of research used are event study, to examine the behavior of abnormal returns and trading volumes around the ex-dates of rights issue; and regression, to help discriminate among various hypotheses and identify factors that explain the abnormal stock returns associated with rights issue. The results are categorized in three sample groups: (1) a group of firms issuing rights with warrant, (2) a group of firms issuing rights without warrants, and (3) a group of firms issuing rights in between 2001-2006. Abnormal returns in this research are associated negatively with the amount of capital raise relative to existing capital, and positively with the stock returns variance and the offer price as a fraction of firm’s stock price
"
Bisnis & Birokrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 16 (3) Sept–Des 2009: 188-203,
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dezwin Prastian Soelaeman
"Investor retail/individu dalam Bursa Efek Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat dalam kurun waktu beberapa tahun kebelakang. Perkembangan ini telah meningkatkan urgensi bagi manajemen untuk bisa memahami perilaku dan sikap dari pemilik saham perusahaan tersebut, sebagaimana seorang pemegang saham dapat menjadi pelanggan dari perusahaan itu sendiri. Sebagaimana seorang investor individu sangat mudah terpengaruh oleh emosi, pengalaman trading atas saham sebuah perusahaan diperkirakan memiliki efek kepada sikap dan perilaku pemengang saham dalam bentuk tingkat kepuasan, loyalitas, perilaku beralih, word of mouth, dan perilaku keluhan. Riset ini akan meneliti dua situasi, dengan tujuan untuk melihat perbedaan efek dalam hasil trading yang berbeda. Situasi yang akan dipelajari dalam riset ini adalah pengalaman baik trading dan pengalaman buruk trading. Riset ini berhasil mengumpulkan 188 responden, yang didapatkan melalui survey daring di Indonesia. Analisis data dalam riset ini akan dilakukan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.2. Hasil riset menunjukan bahwa ketika mendapatkan pengalaman trading baik, pemegang saham akan merasakan kegembiraan atau memunculkan emosi positif (gembira, antusias, dan bersemangat). Lalu, emosi positif yang didapatkan dari pengalaman trading baik tersebut memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan perilaku loyalitas dan sikap loyalitas, penurunan perilaku beralih, dan penurunan perilaku keluhan. Namun, ketika mengalami pengalaman trading yang buruk, emosi negative memiliki pengaruh positif pada penurunan kepuasan pelanggan, peningkatan perilaku beralih, penurunan word-of-mouth, dan peningkatan perilaku keluhan. Riset ini berharga bagi para manajemen untuk memiliki pengertian yang lebih dalam tentang sikap dan perilaku para pemegang saham dan bagaimana untuk menanganinya dalam situasi harga saham naik dan turun

Individual or retail investors within Indonesian Stock Exchange market has been significantly improved over the last couple of years. These improvements raised the urge for management to understand the behavior of their own shareowner, as shareowner could also be their customer. As individual investors are prone to emotion, the trading experience of a company’s stock are expected to have a spill-over effect onto the shareowner’s attitudes and behavior as an investor (satisfaction, loyalty, word-of-mouth, complaint/feedback). There will be two situations being assessed in this research, to seeks different effect upon different trading outcomes. Those situations include favorable trading experience and unfavorable trading experience. This study had 188 respondents from online survey that was conducted in Indonesia. The data analysis was done by using SmartPLS 3.2.8 application. The result shows that upon making a favorable trading experience, shareowners experience an elation of positive emotion (excited, enthusiastic, and determined). Moreover, positive emotion from favorable trading experience has a positive relationship with increased level behavioral and attitudinal loyalty, lower switching behavior, lower complaint and feedback behavior. However, in the loss model, negative emotion does have a positive influence on decreased level of customer satisfaction, increased switching behavior, decreased level of word-of-mouth, and increased level of complaint/feedback behavior. This research is valuable to managers to understand better about the behavior of their shareowners and how to deal with it given a rising or falling stock price."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>