Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Galih Pratiwi
"ABSTRAK
Prasasti Ambětra ialah prasasti yang berasal dari masa Majapahit, tepatnya masa pemerintahan Hayam Wuruk. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana isi Prasasti Ambětra dan bagaimana menempatkan prasasti ini di dalam kronologi Pemerintahan Hayam Wuruk. Metode yang digunakan yaitu tiga tahapan dalam arkeologi, diantaranya pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran data. Prasasti Ambětra hanya memiliki satu unsur pertanggalan, yaitu penyebutan angka tahun 1295 Śaka. Prasasti Ambětra merupakan jenis prasasti keputusan hukum dengan bentuk pendek yang disebut rajāmudra. Hal ini terlihat dari struktur yang lebih singkat jika dibandingkan dengan prasasti Śima pada umumnya dan bahasa yang digunakan pada prasasti adalah bahasa Jawa Pertengahan yang umum digunakan pada masa kejayaan Majapahit. Prasasti Ambětra berisi mengenai pembebasan pajak papasaran dan harik puriḥ kepada desa Ambětra oleh Saŋ  ryya Mahāsenapati dan Saŋ  ryya Satya Witaŗmma. Perintah tersebut merupakan titah dari Paduka Bhaţāra riŋ Wĕńkĕr. Dengan demikian, prasasti Ambětra merupakan prasasti keputusan bebas pajak pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk.

ABSTRACT
Ambětra inscription is an inscription coming from the Majapahit era, precisely during the reign of Hayam Wuruk. This research discusses how the contents of the Ambětra Inscription and how to place it in the chronology of the Hayam Wuruk Government. Three methods that used in this research that are collection, processing, and interpretation data. It has only one dating element, namely the mention of the year 1295 Śaka. Type of this incription is about decision of law with a short form called rajāmudra. This can be seen from the structure that is shorter when compared to the Śima inscription in general and the language used on the inscription is the Middle Javanese language that was commonly used during the heyday of Majapahit. Ambětra inscription contains about free-tax of papasaran and harik puriḥ to Ambětra village by San Aryya Mahasenapati and San Aryya Satya Witarmma. The order is the decree of His Majesty Paduka Bhaţāra riŋ Wĕńkĕr. Thus, the Ambětra inscription is an inscription of tax-free decisions during the reign of king Hayam Wuruk."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sinta A Isyah Debeturu
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan kajian epigrafi terhadap Prasasti Widodaren. Penelitian ini menggunakan metode yang biasanya juga digunakan dalam penelitian sejarah. Metode tersebut diringkas menjadi tiga tahap, yaitu pengumpulan data heuristik , pengolahan data kritik , dan interpretasi. Prasasti Widodaren merupakan prasasti yang unik karena dibuat oleh kalangan cendikiawan, bukan berisi titah raja atau orang yang berkuasa sebagaimana biasanya prasasti dituliskan. Prasasti ini menyebutkan satu dari caturbhasma??ala-empat ma??ala utama yang dalam N?garak???gama disebutkan sebagai milwang atau tambahan- yaitu Ma??ala Kasturi, yang oleh para ahli diidentifikasikan sebagai ma??ala yang mewakili arah barat dan kira-kira berlokasi di Turen, Kabupaten Malang. Sesuai dengan perkiraan para ahli epigrafi serta penyebutannya dalam beberapa naskah klasik, prasasti ini ditemukan di Kecamatan Dampit yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Jika betul kesesuaian tersebut, maka penelitian ini dapat menjadi titik terang pencarian caturbhasmandalaala yang selama ini belum ditemukan.

ABSTRACT
This research is an epigraphical study of Widodaren inscription. This research is using method that is usually used in history research. The history method was consist of four stage, but in this reseacrh has been compacted as needs of the research, which are heuristic, critics, and interpretation. Widodaren Inscription is a unique inscription that made by religious intellectual and not containing king rsquo s command or people that hold the power at that time, that usually what inscription were for. This inscription mentioned one of caturbhasmama ala four main ma ala that in N garak gama named ldquo milwang rdquo or addition Ma ala Kasturi, that by experts indentified represent west aim located in Turen, Kabupaten Malang. Appropriate with those statements from the epigrapher experts and the mentioned of it in many Indonesian classic manuscripts, this inscription was found in Kecamatan Dampit, that directly border with Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. If all the statements are true, it means this research can be the point of light of caturbhasmandala's trace that never been found in long time. "
2016
S66043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Indraswari
"Prasasti Rayung yang berada di Museum Nasional, Jakarta. Prasasti Rayung tidak memiliki unsur pertanggalan dan memiliki keunikan yang tidak dimiliki prasastiprasasti lainnya. Prasasti Rayung berisi mengenai penetapan desa Rayung sebagai sima karena masyarakat Rayung membuat bangunan suci untuk dewa di Paru. Ditinjau dari unsur paleografis dan isi pada prasasti Rayung ditemukan ketidakcocokan untuk menetapkan perkiraan masa pembuatan prasasti ini sehingga diperkirakan merupakan prasasti tinulad. Pada penelitian ini dilakukan pembuktian keaslian prasasti Rayung sebagai sumber data sejarah dan meletakan prasasti Rayung dalam kronologi sejarah kuno.

The focus of this study is Rayung inscription that is kept at National Museum, Jakarta. Rayung inscription does not contain dating element and has unique feature that other inscriptions do not possess. Rayung inscription contains the establishment of sīma in the village of Rayung because the citizen of Rayung built a holy temple for gods in Paru. From the paleography and the content of this inscription, it is found that there is incompatibility to estimate the period which this inscription was made thus leading to the conclusion that this inscription is tinulad. This study also functions as historical data sources and put this inscription on chronology of ancient history."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Terrylia Feisrami
"Prasasti Rongkab merupakan sebuah prasasti berangka tahun 823 Śaka dan dikeluarkan pada masa pemerintahan Rakai Watukura Dyah Balitung yang berkuasa pada tahun 820 hingga 832 Śaka. Prasasti Rongkab berisi mengenai peringatan akan diberikannya anugerah berupa pembebasan pajak akan kepemilikan kaṭik kepada para tetua Desa Rongkab oleh Sang Pamegat Umanggit yang bernama Pu Parwata. Kaṭik merupakan kasus yang unik di dalam Prasasti Rongkab karena biasanya hanya disebut dalam hal yang menyangkut pertanian, maka kajian ini akan membahas kaṭik dari sudut pandang berbeda. Selain itu, Prasasti Rongkab sendiri akan dikupas secara lebih mendalam, baik dari segi epigrafis maupun segi arkeologis.

Rongkab inscription dated back to 823 Śaka and it was written under the rule of Rakai Watukura Dyah Balitung who reigned from 820 until 832 Śaka. The Rongkab inscription commemorated the gift given by the Sang Pamegat Umanggit named Pu Parwata to the elders of Rongkab village so they could have one kaṭik free of tax. Kaṭik was a unique case in Rongkab inscription since it was only mentioned in farm-related things in other inscriptions, thus this study would talk about kaṭik using different point of view. In addition, the Rongkab inscription itself would be studied more deeply, both epigraphically and archaeologically."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Phinkan Arrini
"Prasasti Leran merupakan prasasti yang dikeluarkan pada masa Majapahit akhir. Prasasti Leran berisi mengenai pengukuhan kembali daerah Batwan. Pengukuhan kembali suatu daerah sangatlah jarang ditemukan pada prasasti-prasasti Majapahit, terlebih lagi Prasasti Leran menjelaskan bahwa Sima Batwan diperuntukan untuk penyembahan Dewa Wisnu. Selain itu Prasasti Leran memiliki struktur penulisan yang tidak biasa dituliskan dan memuat unsur keagamaan yang kental mengenai turunnya Dewa Wisnu ke dunia untuk mengajari manusia tentang ilmu.

Leran Inscription is inscription that was written in the end of Majapahit era. Leran Inscription tell about recommemorated Sima Batwan. In fact, inscription that contains about recommemorated an area is so not common found in the Majapahit Inscriptions, moreover this inscription give information that Sima Batwan is for Wisnu temple. Leran Inscription rsquo structure is not common written in the Majapahit era and this inscription is dominant about religious matters that Wisnu is descended to the earth and teach human about knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S69870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kembang Dini Rachmawati
"Prasasti Tandess merupakan salah satu data epigrafi dan juga sumber sejarah tertulis yang menyebutkan nama Kyai Tumenggung Puspanegara. Prasasti tersebut terletak di Komplek Makam Puspanegara, Gresik. Isi dari Prasasti Tandes penting untuk diketahui karena sedikit banyak mampu menggambarkan dinamika kekuasaan dan pemerintahan pusat dan daerah di Jawa di sekitar masa kekuasaan Kyai Tumenggung Puspanegara. Penelitian ini menganalisis Prasasti Tandes dengan kritis dan disertai catatan terkait penulisan dan isi prasasti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setidaknya terdapat beberapa hal yang dikemukakan dalam Prasasti Tandes, yaitu peran seseorang bernama Kyai Tumenggung Puspanegara, suatu daerah bernama Tandes, serta peristiwa Perang Suksesi Jawa II.

Tandes Inscription is one of a few epigraphical data and also written history source mentioning the name of Kyai Tumenggung Puspanegara. The inscription is located in Puspanegara Cemetery, Gresik. Its contents are important because it informs us some aspects of the dynamics of central and regional authority and government in Java during the reign of Kyai Tumenggung Puspanegara. The study shows some information written in Tandes Inscription, which are the role of Kyai Tumenggung Puspanegara, a place called Tandes, and also The Javanese Succession War II.;;"
2015
S58216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbullah Tawwus Yahuda
"ABSTRAK
Prasasti Meleri I merupakan prasasti yang dibuat pada tahun 10[91]?aka/1169 Masehi. Prasasti tersebut diresmikan oleh Raja Aryye?wara yang memerintah antara 1169 ndash; 1171 Masehi. Isi dari prasasti Meleri I menjelaskan tetang penetapan suatu daerah menjadi s?ma. Penelitian yang dilakukan pada Prasasti Meleri I berupa pembacaan prasasti, yakni alihaksara dan alihbahasa. Hasil dari pembacaan ini sekiranya dapat memberikan gambaran tentang struktur birokrasi, keadaan religi, kehidupan sosial ekonomi, serta militer masa Raja Aryye?wara.

ABSTRACT
Meleri I inscription was written in 10 91 aka 1169 Masehi. The inscription was issued by king Aryye wara that ruled from 1169 ndash 1171 Masehi. This inscrption explain about s ma. Research on Meleri I inscription focus in deciphering inscription, by transliteration and translation. The results of this research is providing data about the structure of the bureaucracy, religious life, social and economic life, and military during the reign of King Aryye wara."
2017
S67848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartina Risma Wardani
"ABSTRAK
Prasasti Mariñci merupakan prasasti yang berasal dari masa Majapahit akhir yang berasal dari pemerintahan Wikramawarddhana. Prasasti Mariñci tidak memiliki angka tahun yang lengkap dan hanya mencantumkan titi.ka.4.śirah 5. Prasasti Mariñci merupakan prasasti sῑma yang memiliki struktur yang berbeda dengan prasasti-prasasti sῑma pada umumnya. Prasasti Mariñci merupakan jenis prasasti rajamudra jika dilihat dari formula prasasti dan bahasa yang digunakan pada prasasti tersebut. Prasasti Mariñci berisikan perintah raja tentang pembebasan dua jenis pajak yaitu pajak tentang penghentian dua jenis pajak yaitu pajak titi lĕman dan sosorohan yang akan ditagih oleh kepala desa di Mariñci yang merupakan bagian dari daerah di Tumapĕl. Dengan demikian, prasasti Mariñci merupakan prasasti keputusan bebas pajak.

ABSTRACT
Mariñci inscription is an inscription dated from King Wikramawarddhana era of Majapahit kingdom. Mariñci inscription does not contain exactly year except for word titi.ka.4.śirah 5. This is a sῑma inscription which has anomaly compared to other sῑma inscriptions from Majapahit era. Mariñci Inscription is considered as rajamudra based on the inscription formula and the language. The inscription itself contains the king order to free taxes of Mariñci village. These taxes are called titi leman and sosorohan. These taxes were always collected by the village head then forwarded to Tumapĕl goverment, but In the king order the tax was denounced. In short, Mariñci inscription is the prove of tax release by the king order for Mariñci village.
"
2015
S60090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addissya Paramasasti
"Prasasti Wwahan ditemukan di Desa Bandaralim, Kelurahan Demangan, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur. Berdasarkan angka tahun 907 Śaka, prasasti ini dibuat atas perintah Dharmmawangśa Tguh, ketika menjadi raja di Matarām. Tiga tahapan metode epigrafi dipergunakan untuk mengungkap data sejarah dalam prasasti ini, yaitu tahap pengumpulan, pengolahan, serta penafsiran data. Prasasti ini berisikan tentang penetapan sima yang diberikan kepada warga di Wwahan pada masa pemerintahan Dharmmawangśa Tguh.

Wwahan Inscription was found in Bandaralim village, Demangan sub district, Tanjung Anom district, Nganjuk regency, East Java Province. Based on the number of the year 907 Śaka, this inscription was made by order of Dharmmawangśa Tguh, when he was a king in Matarām. This research used three step of epigraphically methodology, to reveal historical data in this inscription, such as collecting, processing, and interpretation data. This inscription content the history of sima determination by the people in Wwahan under the authority of Dharmmawangśa Tguh."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisda Meyanti
"Penelitian terhadap Prasasti Paņai belum banyak dilakukan sehingga perlu dilanjutkan, khususnya untuk meneliti mengenai kronologi, geografi, biografi, dan peristiwa yang tertuang dalam prasasti tersebut. Prasasti Paņai merupakan salah satu artefak yang membuktikan keberadaan kerajaan Paņai yang pernah disebut pada Prasasti Tanjore (India) dan Kitab Nagarakrtagama (Indonesia). Kondisi fisik Prasasti Paņai sangat memprihatinkan sehingga hanya sebagian kecil tulisan yang terbaca. Asumsi-asumsi yang diperoleh dari prasasti tersebut, antara lain: Prasasti Paņai berasal dari abad ke-11?13 M; kerajaan Paņai terletak di Padang Lawas; kerajaan Paņai adalah kerajaan kecil yang dipimpin oleh seorag haji; meskipun kecil, kerajaan Paņai memiliki potensi sumber daya alam yang besar yang mampu menarik perhatian Rajendra Chola (India) dan Majapahit (Nusantara).

Abstract
There is not many research of Paņai Inscription conducted yet, therefore needs to continue, especially to research about chronology, geography, biography, and history which written on the inscription. Paņai Inscription is one of artefact proving the existence of Paņai kingdom that was mentioned in Tanjore Inscription (India) and Nagarakrtagama (Indonesia). The physical condition of Paņai Inscription is too bad, only a few of the graph can be read. The assumptions can be made are Paņai Inscription was made in 11th?13th century; Paņai kingdom was in Padang Lawas; Paņai was a small kingdom headed by haji; eventhough the kingdom was small, Paņai had great potential of natural resources making Rajendra Chola (India) and Majapahit (Nusantara) interested."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>