Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadlil Abdani
"ABSTRAK
Penelitian ini termasuk dalam true experiment yang bertujuan untuk menguji main effect maupun interaction effect variabel mental accounting dan self efficacy terhadap pengambilan keputusan investasi mesin produksi. Metode yang digunakan adalah true experiment, dengan desain 2 x 2 between subject yang menggunakan dua level kondisi mental accounting (ada atau tidak ada) dan dua level kondisi self efficacy (tinggi atau rendah). Uji statistik yang digunakan dengan Analysis of Variance (ANOVA), untuk hipotesis pertama dan kedua menggunakan One Way Analysis of Variance dan untuk hipotesis ketiga menggunakan Two Way Analysis of Variance. Hasil penelitian menemukan bahwa mental accounting terbukti berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi mesin produksi. Self efficacy juga terbukti berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi mesin produksi. Sementara efek interaksi antara mental accounting dan self efficacy tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi mesin produksi.

ABSTRACT
This research is included in the true experiment which aims to test the main effect and the interaction effect of mental accounting and self efficacy on investment decisions on production machinery. The method used is the true experiment, with the design of 2 x 2 between subjects that uses two levels of mental accounting (existing or absent) and two levels of self efficacy (high or low). Statistical tests are used with ANOVA, for the first and second hypotheses using One Way Analysis of Variance and for the third hypothesis using Two Way Analysis of Variance. The results of the study found that mental accounting proved to influence the investment decision making of production machinery. Self efficacy is also proven to have an effect on investment decisions in production machinery. While the interaction effect between mental accounting and self efficacy does not affect the investment decision making of a production machine.
"
Jakarta : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis , 2019
657 ATB 12:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Firman Alamsyah Rais
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Aldi Parlindungan
"Pemakaian aplikasi komputer sebagai alai pembantu pengambilan keputusan telah berkembang di segala bidang, seperli investasi. Salah satu bidang yang juga menjadi obyek penelitian adalah pengembangan sistem pembantu pengambilan keputusan atau Decision Support System (DSS) untuk masalah investasi infrastruktur kereta api (KA). Masalah investasi infrastruktur KA antara lain keterbatasan anggaran pemerintah serta sulit atau enggannya swasla untuk berinvestasi. Hal ini disebabkan oleh tingginya risiko investasi Berta operasional. Hasa studi Pre-TS double track Propinsi Banten menyarankan bahwa perlu keterlibatan swasta untuk mewujudkan proyek double track dan perlunya manajemen yang lebih balk pada tahap operasional. Oleh karena itu DSS dirancang agar mampu melakukan analisis investasi dan risiko. Caton pengguna dart DSS diharapkan adalah badan pengelola khusus yang bertanggung jawab menjalankan proyek double track. Sebagai metode analisis utama digunakan analisis anus kas dan Simulasi Monte Carlo.
DSS dirancang untuk tahap perencanaan dan tahap operasional. DSS mempunyai fungsi perencanaan, pengawasan atau monitoring dan pengendalian atau controlling. Sebagai acuan pengawasan dan pengendalian digunakan NPV at risk karena memperhitungkan risiko don metode pembiayaan proyek Hasil simulasi akan menghasilkan distribusi kumulatif normal NPV dan probabilitas NPV>O serta NPV
Pemilihan jenis dan waktu pelaksanaan lindakan koreksi merupakan hak pengambil keputusan sedangkan DSS telah melakukan fungsi pembantu pengambilan keputusan. Paola fungsi pengawasan, pengambil keputusan mempunyai hak untuk tidak melanjutkan ke fungsi pengendalian walaupun basil pengawasan bisa balk atau buruk Sebagai bagian akhir untuk membuktikan hipotesis, dilakukan validasi terhadap DSS kepada beberapa responden. Hasil validasi menunjukkan model cukup bisa diterima oleh responden sebagai DSS dengan calatan perbaikan pada sisi user friendliness. Namun NPV at risk tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk tahap pengawasan dan pengendalian operasional sehingga hipotesis tidak terbukti dan tujuan penelitian gagal dicapai.

Computer application, as decision support tool, has been using wide spread in many areas, such as investment. Developing Decision Support System (DSS) for railways infrastructure investment problem become an object of this research. The Investment problems is limited budget of government while private participation difficulty to join in. This is because the character of railway investment which is high risk in investment and operation phase. Early study of feasibility in developing double track in Banten Province suggest that involvement of private sector is needed to support financing and better way in management on operation phase. Therefore, DSS is developed and has ability in investment and risk analysis especially on planning and operation phase. The candidate user of DSS is special purpose vehicle which has responsible for operating the double track project. As fundamental methods, the DSS apply discounted cash flow analysis and Monte Carlo simulation.
DSS is designed to planning and operation phase. DSS has planning, monitoring and controlling functions. As indicator to plan, monitor and control the investment, NPV at risk is used because it takes financing method and risks into account. The DSS will simulate and produce cumulative distribution function of NPV and Probability of NPVVO and NPVJ0. If, on operation phase, the DSS monitoring function analyze that the output has difference between planning result then the next step should be taken. his the controlling function of DSS. In this function, the user has desire to repair the CDF and Probability of NPV result from monitoring function. Therefore, corrective actions are needed. There are four kinds of corrective actions in DSS. They are currency forward, interest cap rate, operational management and lobbying government to get support in making policy. To operate corrective action analysis, End year of controlling phase must be decided then decide each corrective action start and end yea then DSS start to make a new projection. Output of this operation is new CDF and Probability of NPV. Estimate cost and benefit of corrective actions is, also, become analysis output.
Although the DSS had provide information to support decision making, h is fully the right of decision maker in selecting kind and time of corrective actions. In monitoring function, decision maker has the right to go or not go to the next stage whether the result of monitoring is good or bad. Last but not least is validation step of DSS_ In validation step, Respondents try to use the DSS'and give a response via questionnaire. The result shown that respondents rather satisfy with the model as DSS as they need more user friendliness using the DSS. Unfortunately, as NPV at risk can not used as indicator on monitoring and controlling operation phase so the hypothesis and the goal of this research are fail to achieve.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meuthia Rahmi Widyowati
"Tujuan penelitian pada skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme dan pengaruh responsibility accounting di dalam menjalankan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan keseluruhan dapat tercapai dengan lebih efisien dan efektif. Metoda penelitian yang digunakan adalah dengan studi literatur yang meliputi buku-buku, koran dan majalah yang berhubungan dengan topik tersebut. Selanjutnya adalah dengan melakukan studi kasus pada sebuah perusahaan yaitu P.T. "X" yang telah menerapkan sistem ini. Melalui penelitian ini dapat diketahui bagaimana penerapan responsibility accounting pada perusahaan tersebut dan pengaruhnya pada motivasi dan mekanisme pengambilan keputusan. Penerapan responsibility accounting dapat meningkatkan motivasi bagi personil dalam perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya penilaian atas kinerja mereka yang didasarkan pada variabel yang dapat dikontrol. Selain itu juga, mekanisme dalam pengambilan keputusan dapat berjalan dengan lebih cepat dan tepat pada sasaran. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah penerapan responsibility accounting dapat meningkatkan motivasi dan mekanisme pengambilan keputusan pada P.T. "X". Untuk dapat meningkatkan lebih jauh lagi, akan sangat baik bagi perusahaan apabila kemampuan para personil yang terlibat di dalamnya ditingkatkan selain melalui pengalaman juga dengan mengikuti berbagai pendidikan baik yang formil maupun non formil. Selain itu juga, mekanisme penerapan selalu dievaluasi dan ditingkatkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto Poerwodihardjo
"ABSTRAK
Tantangan bagi Garuda Indonesia di dalam menghadapi persaingan bisnis di dalam
industri airline baik di pasar domestik maupun internasional pada tahun-tahun mendatang
akan semakin berat. Hal tersebut dipengaruhi oleh cepatnya perubahan dan perkembangan
yang terjadi pada industri airline dewasa ini, terutama disebabkan karena industri airline di
hadapkan pada issue-issue penting seperti deregulasi, liberalisasi, privatisasi, multirateral
agreement dan strategi aliansi yang telah mendorong munculnya mega carrier yang
berskala global.
Bagi Garuda Indonesia, prospek usaha pada dunia bisnis penerbangan yang
dihadapai saat ini dan di masa yang akan datang, mempunyai potensi yang besar untuk
berkembang. Pasar yang ada di berbagai kawasan masih dapat ditumbuh kembangkan lebih
lanjut, diperkirakan pasar Garuda Indonesia tumbuh sebesar +/- 5.7% pertahun. Hal tersebut
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat baik di dalam negeri maupun di kawasan
Asia Pasifik. Namun demikian, tanpa persiapan yang matang serta penetapan strategi
korporasi yang terpadu secara menyeluruh, maka Garuda Indonesia bisa tenggelam justru
ditengah maraknya industri penerbangan dalam masa recovery setelah masa perang teluk
dewasa ini.
Meskipun kemungkinannya masih akan ada proteksi pemerintah yang dilakukan
untuk melindungi airline domestik termasuk Garuda Indonesia, akan tetapi di masa yang
akan datang tampaknya hal tersebut akan segera dilepaskan, mengingat adanya desakan
?open sky? baik melalui multilateral agrrement seperti GATT maupun bilateral agreement
yang semakin kuat, serta pertimbangan ekonomi bahwa sumbangan dunia bisnis
penerbangan kurang lebih hanya sebesar 7% dan perekonomian secara keseluruhan. Sebagai
contoh pembebasan proteksi tersebut adalah dengan dikeluarkannya PP-20 baru-baru ini,
yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi swasta asing (PMA) untuk mendirikan
perusahaan airline di Indonesia, serta adanya kerjasama antara Pemerinlah Indonesia dengan
Pemerintah Singapura di bidang pariwisata, yang telah membuka jalur penerbangan langsung
di beberapa kota di Indonesia dengan Singapura, baik oleh Singapore Airline maupun carrier
di Indonesia dan pemberian fifth freedom kepada Singapore Airline untuk penerbangan ke
Australia.
Oleh karena itu jalan satu-satunya bagi Garuda Indonesia adalah mempersiapkan diri
melalaui penetapan strategi secara menyeluruh dan terpadu termasuk penetapan strategi di
bidang keuangan seperti ?Cost Leadership? misalnya. Salah satu cara untuk unggul di bidang
cost leadership adalah dengan menekan alternatif investasi yang tepat dan berbiaya rendah.
Untuk itu dipenlukan satu strategi keuangan yang menyeluruh dan terkait dengan strategi
korporasi, disamping diperlukan juga cara perhitungan keuangan yang matang untuk setiap
investasi yang akan di lakukan dengan menggunakan model analisis dan proyeksi keuangan
atas dasar ?Fleet Plan? yang telah disepakati. Kendala utama yang di hadapi adalah justru
dalam pembuatan ?Fleet Plan? ¡tu sendiri yang masih banyak terpenganik path faktor-faktor
eksternal. Namun dernikian, path akhirnya kembali kepada komitmen top manajemen
Garuda yang alcan memutuskan bagaimanakah bentuk ?Fleet Plan? yang tepat.
Model analisis dan proyeksi keuangan yang di terapkan dalam karya akhir (thesis) ini
menggunakan analisis makro, yang di namakan ?Macro Spreadsheet Methodology
Diagram?. Model dimaksud merupakan penjabaran danipada model umum analisis pada
airline yang kompleks dan komprehensif kedalam bentuk diagram spreadsheet dengan
menggunakan bantuan software komputer Lotus for Window 4.01. Tehnik-tehnik yang
digunakan di dalam analisis tersebut, juga menggunakan tehnik ?capital budgeting? dan
metode easiblliçy study? yang sesuai dengan kriteria umum seperti ?Net Present Value?,
?Rate of Return? dan sebagainya khususnya yang cocok untuk airline.
Dari hasil perhitungan dengan model analisis dan proyeksi keuangan Garuda
Indonesia atas ?Fleet PIan? tahun 1994 - 2004, yang meliputi investasi pembeian 2 (dua)
pesawat 1.3747-400 dan 7 (tujuh) pesawat B737-400, 3er14 pcnycwaaan pcsawat (leasing)
yang dilakukan cperti pesawat Airbus300-600 dan MD-il, diperoleh hasil proyeksi
keuangan yang menyeluruh, baik berupa proyekai anis kas, proyeksi rugi laba, proyeksi
neraca dan proyeksi rasio keuangan. Di dalam proyeksi keuangan tersebut bila di ukur dati
evaluasi proyck dengan mcnggunakan Net Present Value, diperoich angka yang positif
sebesar USS 2472,749.OOE sehingga dapat dikatakan bahwa ?Fleet Plan? Garuda Indonesia
tahun 1994 - 2004 cukup byak dan feasible
Akan tetapi bila diukur dengan menggunakan analisis tasio, posisi keuangan Garuda
Indonesia pada tahun-tahun awal sarnpai dengan tahun 1999 dalam tingkat yang kurang
menguntungkan, hal tersebut disebabkan karena beban bunga dan depresiasi yang cukup
tinggi. Tingginya beban bunga dan depresiasi tersebut disebabkan karena tingginya biaya
investasi untuk pembeian sembilan buah pesawat baru yang mencapal USS 650 juta
Meskipun demikian, Dan segi financial exposure peneiimaan Garuda Indonesia yang multi
currency cukup membantu memperkuat posisi keuangan perusahaan, terutama didalam
rangka memenuhi kewajiban keungan kepada pihak-pihak lender di luar negeri.
Keuntungan lain dengan penerapan model analisis dan proyeksi keuangan ini adalah,
dapat diketahui pula mengenai proyeksi statistik produksi dan operasi Garuda Indonesia,
yang dapat di gunakan sebagal pedoman dalam penyusunan budgetlanggaran tahunan selama
periode proyeksi tersebut. Disamping itu dengan penerapan model analisis dan proyeksi
keuangan seperti ini, akan dapat di adakan simulasi terlebih dahulu sebingga diperoich alasan
yang kual untuk memilih ?Fleet Plan? dengan kondisi yang paling baik dengan komposisi fleet
yang menguntungkan.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harumi Cempaka
"Pengambilan keputusan untuk berinvestasi dalam saham selama jangka waktu menengah dan panjang tentunya membutuhkan pedoman yang efektif dan efisien yang didasari pada landasan Analisa Sekuritas Fundamental. Skripsi ini bertujuan memberikan suatu alternatif pedoman, yang di dalamnya tercakup data-data relevan dan metode-metode yang dapat mengakomodasinya, berikut cara penyajian yang sistematis. Alternatif pedoman ini disajikan dalam suatu studi kasus pada sebuah perusahaan farmasi, PT X. Metode yang digunakan untuk menganalisa industri (industri farmasi) adalah Model Structure-Conduct-Performance, kemudian daya tariknya dianalisa dengan Model 5 Kekuatan Michael E. Porter dan Environmental Scan pada tingkat industri berdasarkan faktor-faktor eksternal. Setelah diketahui daya tank industri, kemudian ditelaah posisi kompetitif perusahaan (PT X) dengan metode Strategic Group Analysis dan Analisa Rasio Keuangan (cross-sectional). Setelah mengetahui daya tank industri dan posisi kompetitif PT X, penulis melakukan penilaian perusahaan (valuation of the firm) menggunakan metode discounted free cash flow, yaitu, menghitung nilai perusahaan dengan mendiskonto free cash flow perusahaan dengan tingkat diskonto yang disebut weighted average cost of capital (WACC). Analisa over atau undervalue didasarkan pada analisa industri dan perusahaan yang telah dilakukan sebelumnya. Kesimpulan skripsi ini adalah berupa metode yang dapat mengakomodasi data yang relevan, yang disajikan secara sistematis, yang kemudian diikuti dengan berbagai saran yang dapat lebih menyempurnakan analisa investor dalam membuat keputusan investasi jangka menengah dan panjang dalam saham."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niniek Listyani Gyat
"Proses globalisasi sangat mempengaruhi berbagai aktivitas internasional, yang kemudian mengubah pola aktivitas perdagangan internasional dan investasi asing. Skripsi ini bertujuan untuk melihat apakah memang terdapat hubungan kausalitas dua arah dan hubungan simultan antara aktivitas-aktivitas tersebut di Indonesia dengan negara mitra usaha, guna memperkuat dan memperbaiki neraca perdagangan kita. Metode Granger direct regression test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kausalitas antara kedua aktivitas tersebut. Sedangkan metode Two-stage Least Square digunakan untuk mengetahui besar dan arah hubungan antara variabel bebas dan terikat pada masing-masing persamaan. Penelitian ini menggunakan poting data dengan unit cross-se,ction-nya sektor industri manufaktur 2 digit antara Indonesia dengan negara Amerika, Jepang, dan Jerman sebagai negara-negara mitra usaha dan data tahunan dari tahun 1984 hingga 1989. Hasil regresi dengan metode Granger menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas dua arah antara aktivitas investasi asing bilateral dan perdagangan internasional bilateral dengan negara-negara mitra-usaha. Dan hasil regresi hubungan simultan menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara ekspor bilateral dengan investasi bilateral, dan sebaliknya. Keadaan ini menunjukkan bahwa teori export-oriented yang dikemukakan oleh Kojima dan teori eclectic yang dikemukakan oleh Dunning berlaku di Indonesia. Hubungan simultan antara impor bilateral dengan investasi bilateral sulit untuk disimpulkan, karena hasil regresi tidak simultan. Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan hasil regresi tersebut tidak memuaskan, antara lain bahwa terjadi proses offsetting antara penurunan impor barang jadi dan peningkatan impor bahan baku, sehingga efeknya saling menghilangkan. Hasil lain yang dapat disimpulkan adalah bahwa sifat investasi bilateral di Indonesia adalah sebagai pelengkap dari impor yang kita lakukan terhadap negara tersebut (impor bilateral). Effective Rate of Protection (ERP) merupakan faktor penghambat dan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam persamaan investasi bilateral dan impor bilateral, sehingga penurunan nilai ERP secara signifikan akan meningkatkan nilai investasi bilateral dan nilai ekspor bilateral Indonesia. Kesimpulan lain yang cukup penting, adalah bahwa bilateral aid yang diterima Indonesia lebih banyak digunakan untuk membangun infrastruktur, sehingga nilai investasi bilateral meningkat pada sektor jasa dan konstruksi. Dengan demikian, nilai investasi bilateral dan ekspor bilateral untuk tahun tersebut relatif rendah. Saran yang dapat dilakukan untuk lebih menguatkan hasil penelitian ini, adalah memperluas sampel investor atau trading parties, memperpanjang waktu penelitian, dan juga melakukan estimasi terhadap masing-masing negara secara terpisah untuk membuktikan apakah sifat investasi Jepang dan Eropa di Indonesia mengikuti teorema Kojima atau tidak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S6535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>