Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129037 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harliza Dea Sakinah
"Penelitian ini membahas propaganda Card Stacking dalam poster pendidikan anak Uni Soviet pada zaman kekuasaan Joseph Stalin dengan membuka realita yang sebenarnya di balik poster bernuansa utopis dan ideal. Poster mulai dikenal dan berkembang di masyarakat Rusia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Poster perlahan muncul setelah beredarnya plakat cetak, papan toko bergambar, dan lubok.
Dalam membahas poster pendidikan anak Soviet tersebut, digunakan teori propaganda Card Stacking, yaitu upaya menutupi hal-hal yang faktual seraya mengemukakan bukti-bukti palsu, sehingga banyak orang yang tertipu. Data yang digunakan adalah poster-poster bertema pendidikan pada zaman Uni Soviet saat era kekuasaan Joseph Stalin (1925-1953) dalam buku kumpulan poster Uni Soviet yang berjudul «Материнство и Детство в Русском Плакате» /Materinstvo i Detstvo v Russkom Plakate/.
Penelitian ini menggunakan metode analisis konten dengan materi visual. Temuan penelitian ini adalah tiga atribut yang melekat pada poster bertema pendidikan pada zaman Uni Soviet saat era kekuasaan Joseph Stalin, yaitu subjek anak, dasi merah, dan buku.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun pemerintah Uni Soviet menggunakan anak sebagai subjek beserta simbol-simbol organisasi kepanduannya, yaitu kacu merah dan buku dalam poster dengan nuansa utopis dan ideal, tetapi pada kenyataannya, kondisi sosial kehidupan mereka pada masa Stalin justru tidak bahagia.

This article discusses the Card Stacking technique in propaganda from Soviet Union`s children education posters during Joseph Stalin`s reign by revealing the realities behind posters with utopian nuances and ideals. Posters had been developed and became popular in Russian society in the late 19th century and early 20th century. Posters slowly appeared after the circulation of printed placards, shop signs, and lubok.
In discussing the Soviet Union`s children education poster, the Card Stacking propaganda theory is used to cover up factual (real) things while presenting false evidence, so that many people are deceived. The data used are educationalthemed posters in the Soviet Union era during Joseph Stalin`s reign (1925-1953) in a book collection of Soviet Union posters entitled «Материнство и Детство в Русском Плакате» /Materinstvo i Detstvo v Russkom Plakate/.
This article uses content analysis method with visual material. The findings of this article are three attributes attached to educational-themed posters in the Soviet era during Joseph Stalin's reign, the three subjects are children, red ties, and books.
This study concludes that although the Soviet Union government used children as a subject along with the symbols of its scouting organization, namely red ties and books in posters with utopian and ideal nuances, but in reality, the social conditions of their lives during Stalin's time were actually unhappy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sem Sahala
"Manusia berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan tanda-tanda. Untuk menyampaikan tanda-tanda itu, digunakan berbagai media - salah satunya poster, yaitu media visual pengumuman yang dicetak dan dipasang di tempat publik untuk memperkenalkan produk, acara, atau sentimen. Partai Komunis Uni Soviet menggunakan poster untuk menyampaikan informasi dalam bentuk propaganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang disampaikan oleh PKUS dengan mengidentifikasi tanda-tanda dan fungsi bahasa apa raja yang terdapat dalam desain poster. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan teori semiotik Peirce, yaitu sintaktika, semantika, dan pragmatika dan fungsi bahasa menurut Roman Jakobson. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data berupa 33 poster propaganda Uni Soviet periode 1980-1990. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam poster propaganda ditemukan tanda verbal berupa teks, tanda nonverbal berupa gambar, dan fungsi bahasa yang membentuk satu kesatuan wacana informasi dalam bentuk propaganda pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Primasanti
"Artikel ini membahas tentang sosok wanita patriotik dalam poster propaganda Uni Soviet pada tahun 1920-1936 dengan pendekatan semiotik dan nilai patriotisme. Dari sekian banyak poster propaganda yang menjadikan wanita sebagai tokoh utama, penelitian ini mengambil empat poster yang diproduksi dalam kurun waktu 1920-1936 yang diteliti untuk memaknai tanda-tanda semiotik dengan menggunakan teori semiotik oleh Charles Sanders Pierce. Dengan menggunakan segitiga semiotik, pada tiap-tiap poster diteliti makna dari aspek-aspek ikon, indeks, dan simbol yang terdapat. Kemudian dilakukan juga penelitian atas kandungan nilai patriotisme di dalamnya. Dari hasil penelitian ini, fasilitas pemerintah yang mendukung, dihilangkannya pemikiran bahwa wanita itu budak, keinginan untuk memiliki kehidupan yang baru, dan dukungan pemerintah yang kuat menjadikan sosok wanita yang tergambar pada poster propaganda ini terlihat patriotik.

This article discusses about the patriotic figure of Soviet Union women featured on propaganda posters in the period of 1920-1936 with the approach of semiotic analysis and patriotism values. From a wide range of poster producted, this research took only four posters that are producted circa 1920-1936 to be researched to find the mean of semiotic signs using Charles Sanders Pierce's semiotic theory. With the usage of semiotic's triangle, means of the icon, index, and symbols from the posters are researched. Then, the patriotism value from the women's figure also being researched. From the research, government facilities, women is no longer pronounced as slaves, the needs of having a new life, and also a strong government's support forms patriotical impression on those women featured on the propaganda posters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yoanita Sabilla
"ABSTRAK
Artikel ini membahas kaitan kondisi Joseph Stalin secara psikologis dengan dibuatnya kebijakan penyensoran foto. Untuk mengetahui hubungan antara kebijakan penyensoran foto tersebut dengan kondisi psikologis Joseph Stalin, artikel ini menggunakan analisis wacana terhadap sejumlah foto-foto sejarah Uni Soviet yang telah dimanipulasi pada masa pemerintahan Stalin menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil analisis memperlihatkan bahwa Stalin seringkali lebih memilih untuk mengesampingkan moral demi menghilangkan rasa paranoidnya terhadap ancaman. Gejala paranoia telah muncul sejak Stalin masih sangat muda dan merupakan akibat dari kekerasan rumah tangga yang sering dilakukan oleh ayahnya yang merupakan seorang pecandu alkohol berat. Stalin pun tumbuh menjadi seseorang yang ringan tangan dalam menyingkirkan lawan-lawannya. Pada saat berkuasa, ia bahkan bukan hanya memusnahkan oposisinya secara fisik, tetapi juga pengaruhnya, dengan cara menghilangkan figurnya dalam dokumen-dokumen sejarah.

ABSTRACT
This article discusses how Joseph Stalin rsquo s psychological condition has taken a large part in the making of Soviet Union rsquo s photo censorship policy. To find the relation between the photo censorship policy and his psychological condition, the method of critical discourse analysis is used on several historical photos of the Soviet Union which had been manipulated during the reign of Joseph Stalin, using Sigmund Freud rsquo s theory of psychoanalysis. The result shows that Stalin often prefer to override moral values in order to eliminate his paranoia against threats. The symptomps of paranoia has emerged since he was still very young and is a result of violence acts he receives, often done by his father, who was a heavy drinker. This caused him to grow into a ruthless murderous person who could easily get rid of his opponents. By the time he rules the country, he didn rsquo t only destroy his opponents physically, but also their ideas and influences, by removing their figures in the Soviet Union rsquo s historical documents. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Frahamdiyanti
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sebuah transformasi besar yang terjadi di Rusia terhadap petani perempuan yang direpresentasikan Stalin melalui poster politik propagandanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dimana penulis mendeskripsikan gambaran petani perempuan pada masa kolektivisasi pertanian yang dicanangkan Stalin di awal tahun 1930-an. Gambaran petani perempuan yang berhasil dideskripsikan adalah ketika Stalin mulai menempatkan perempuan dalam poster propagandanya ditengah-tengah ikonografi Stalin yang bermunculan, yaitu pada masa pertanian kolektif tahun 1930-an.

The focus of this research is a major transformation that occurred in Russia against the peasant women who represented Stalin through political propaganda posters. The method used in this research is descriptive analysis, where the writer describes images of women farmers in the agricultural collectivization of Stalin proclaimed in the early 1930s. Picture of successful women farmers was described as Stallin began placing women in propaganda posters in the midst of the emerging Stalinist iconography, namely the collective farm during the 1930s."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fahrurodji
"Disertasi ini membahas mengenai dinamika hubungan diplomasi Uni Soviet ndash; Indonesia dalam periode 1945-1964, dengan lebih fokus pada perspektif Uni Soviet, yang mencakup dasawarsa terakhir pemerintahan Stalin pasca Perang Dunia II hingga akhir pemerintahan Nikita Khruschev. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan metodologi kualitatif. Pendekatan ilmu geopolitik dan hubungan internasional digunakan dalam penelitian ini untuk melihat sejauh mana peran tradisi diplomasi menjadi bagian dari praktik diplomasi Uni Soviet dalam era Stalin dan Khruschev. Selain itu digunakan kerangka konseptual druzhba, mirnoye sosushyestvovaniye dan spaseniye mira untuk lebih memahami gambaran periode tersebut. Dalam perspektif Rusia, konsep persahabatan druzhba yang mengandung makna vernost rsquo; kesetiaan dan iskrennost rsquo; kejujuran menjadi pondasi bagi sikap Rusia yang diimplementasikan dengan cara yang berbeda di setiap masa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengaruh nilai-nilai druzhba dan mirnoye sosushyestovaniye, yang berakar pada tradisi pemikiran Rusia, dalam hubungan kedua negara.

The dissertation examines the dynamic of diplomatic relations between the Soviet Union and Indonesia in the period of 1945 1964, which, focus of Soviet perspective, covers the last decade of Stalin rsquo s post world war II period until the end of Khruschev rsquo s leadership in 1964. This research is a historical research using qualitative methodology. Geopolitical and international relations approach is used in this study to examine role of diplomatic tradition in enforcement of Soviet influence in the Third World countries during the last decade of Stalin and the whole of Khruschev periods. The conceptual frameworks druzhba friendship , mirnoye sosushyestvovaniye peaceful coexistence , and spaseniye mira world salvation are used to get better understanding of the picture of the period. In Russian perspective, the value of druzhba friendship that comprises vernost rsquo loyalty and iskrennost honesty which form the basis for Russia rsquo s attitudes, which implemented in different ways in different times. The results of this study indicate the influence of lsquo druzhba rsquo and mirnoye sosushyestvovaniye values, rooted in the tradition of Russian thought, in diplomatic relations between both countries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Nurul Izza
"Animasi secara umum digunakan sebagai media hiburan. Akan tetapi, Uni Soviet menggunakan animasi sebagai media propaganda yang memadukan produksi citra visual, narasi, dan suara untuk membangun framing musuh dan menggiring persepsi publik terhadap Amerika Serikat pada era Perang Dingin. Penelitian ini membahas representasi Amerika Serikat dalam film animasi ?????????/Millioner/Jutawan yang dibuat oleh Uni Soviet sebagai bentuk propaganda. Artikel ini bertujuan menunjukkan cara Uni Soviet merepresentasikan Amerika Serikat sebagai hal yang negatif dalam upaya melakukan propaganda. Teori representasi Stuart Hall menunjukkan bahwa makna diproduksi oleh bahasa. Berdasarkan pemaparan representasi Amerika Serikat dalam animasi/Millioner/Jutawan diketahui bahwa animasi tersebut memiliki peran sebagai alat propaganda Uni Soviet untuk mengkritik imperialisme Amerika Serikat dan membentuk opini publik terhadap penggambaran Amerika ke arah yang lebih negatif. Amerika Serikat digambarkan sebagai negara kaum borjuis yang antagonis, kapitalis, industrialis, ceroboh, dan serakah.

Animation is generally used as a medium of entertainment. However, the Soviet Union used animation as a propaganda medium that combined the production of visual images, narration, and sound to build enemy framing and lead public perception of the United States during the Cold War era. This research discusses the representation of the United States in the animated film /Millioner/The Millionaire made by the Soviet Union as a form of propaganda. This article aims to show how the Soviet Union represented the United States as negative things in an effort to carry out propaganda. Stuart Hall’s representational theory suggests that meaning is produced by language. Based on the presentation of the representation of the United States in the animation ?????????/Millioner/The Millionaire it is known that the animation has a role as a propaganda tool for the Soviet Union to criticize US imperialism and shape public opinion towards a more negative depiction of America. The United States is portrayed as a country of antagonistic, capitalist, industrialist, careless, and greedy bourgeoisie."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Prilidanti Oktarizkia
"Skripsi ini membahas tentang propaganda dalam majalah anak Мурзилка (Murzilka) Murzilka yang diterbitkan oleh penerbit Молодая Гвардия (Molodaya Gvardiya) pada masa Stalin (1924-1952). Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk propaganda di dalam majalah anak. Dengan menggunakan teori Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough, yang melihat ke dalam aspek analisis teks, analisis wacana, dan sosiokultural, diperoleh hasil bahwa propaganda dimasukkan ke dalam majalah anak tersebut melalui pemilihan kata, frasa, dan kalimat yang menghasilkan suatu representasi kepada pembaca. Propaganda dimasukkan ke dalam teks karena penerbit milik pemerintah Stalin, yang pada masa itu sedang menggencarkan Epic Revisionism.

This thesis is focusing about the propaganda in the Stalin era (1924-1952) through Мурзилка (Murzilka) child magazine. The purpose of this research is to provide an overview of the forms of propaganda in the children magazines. By using the Norman Fairclough's analytical framework of critical discourse analysis, which consisting the text analysis, discourse practice analysis, and sociocultural practice analysis, obtained the result that the propaganda put into the magazine through the child's choice of words, phrases, and sentences that produces a representation to the reader. Propaganda inserted into the text because the publisher is a government-owned publisher of Stalin, which at that time was to intensify Epic Revisionism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fischer, George
"Buku ini berisi mengenai pihak yang berlawanan terhadap Stalin selama Perang Dunia II. "
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1952
940.53 FIS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Esa Jati Natyakalyana
"Sejak tahun 1944 pemerintah Belanda di London sudah membuat rencana untuk mengirim tentara ke Hindia Belanda untuk mengambil kembali Hindia Belanda dari Jepang. Pada 1 Oktober 1944, dikeluarkan Dekrit Kerajaan mengenai perekrutan sukarelawan perang (oorlogsvrijwilliger). Untuk memastikan adanya pendaftar yang cukup, pemerintah Belanda menerbitkan sejumlah buklet dan poster propaganda untuk menarik minat pemuda Belanda. Penelitian ini berfokus pada delapan poster propaganda oorlogsvrijwilliger untuk melihat bagaimana strategi Belanda dalam membangun motivasi ideologi pemuda Belanda. Metode analisis sumber visual sejarah oleh Marga Altena (2003) diterapkan pada penelitian ini. Di samping itu, konsep Cultural Studies juga diterapkan untuk memaknai teks dan gambar visual pada poster. Setelah menganalisis kedelapan poster, ditemukan bahwa Belanda berupaya untuk membangun motivasi ideologi dengan menggunakan gambar visual serta pesann singkat yang membentuk sebuah narasi. Narasi-narasi yang dibangun di antaranya adalah bahwa posisi Belanda sebagai yang superior; Jepang sebagai pihak antagonis dan lebih lemah; serta Hindia Belanda yang dilihat masih ‘milik’ Belanda dan
perlu diselamatkan.

Since 1944 the Dutch government in London had plans to send troops to the Dutch East Indies to take back the Dutch East Indies from Japan. On October 1, 1944, a Royal Decree was issued concerning the recruitment of war volunteers (oorlogsvrijwilliger). To ensure that there were sufficient registrants, the Dutch government published several booklets and propaganda posters to attract the interest of Dutch youth. This study focus on eight oorlogsvrijwilliger propaganda posters to see how the Dutch strategy builds the ideological motivation of Dutch youth. This research will apply the historical visual source analysis method by Marga Altena (2003). In addition, the interpretation of the text and visual images on posters will use the concept of Cultural Studies. After analyzing the eight posters, it was found that the Dutch government tried to build ideological motivation by using visual images and short messages that form narratives. The built narratives include that the Dutch position is superior; Japan as the antagonist and weaker; and the Dutch East Indies were still owned by the Dutch and needed to be saved."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>