Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marendra Mahathir
"Latar Belakang: Banyak keluhan subjektif yang timbul pada kehamilan trimester III seperti gatal, edema tungkai, rasa baal, kesemutan dan nyeri pada pergelangan tangan. Keluhan tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup ibu hamil. Selama kehamilan dapat terjadi perubahan kadar albumin yang cukup masif yang diduga berhubungan dengan timbulnya keluhan subjektif tersebut.
Objektif: Mengetahui hubungan kadar albumin dengan keluhan subjektif (gatal, edema tungkai, rasa baal, kesemutan dan nyeri pada pergelangan tangan) pada kehamilan trimester III.
Metode: Ibu hamil trimester III tanpa penyakit penyerta yang kontrol kehamilan di poliklinik antenatal care (ANC) RSCM dan RSIA Anggrek Mas (n=78). Sampel tersebut di kelompokan menjadi sampel dengan keluhan subjektif (n=50) dan tanpa keluhan subjektif (n=28). Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar serum albumin pada semua subjek penelitian di labolatorium dan dilakukan analisis untuk mencari hubungan variabel tersebut.
Hasil dan Kesimpulan: Kadar albumin di bawah 3.51 g/dl berhubungan bermakna secara statistik dengan keluhan kesemutan (P=0.025) dan edema tungkai (P=0.001) dengan sensitifitas & spesifisitas masing-masing 76% & 55% dan 47% & 92%. Perubahan kadar albumin tidak berhubungan dengan keluhan gatal (mean 3.60 g/dl), rasa baal (mean 3.61 g/dl) dan rasa nyeri pada pergelangan tangan (mean 3.60 g/dl)

Background: There was many of subjective complaints arise in the third trimester of pregnancy such as itching, leg edema, numbness, tingling, and pain in the wrist. These complaints can cause a decrease in the quality of life for pregnant women. During pregnancy, changes in albumin levels are quite massive which is thought to be related to subjective complaints that arise.
Objective: Knowing the asociation beetween albumin serum levels and subjective complaints (itching, leg edema, numbness, tigling and pain in the wrist) during the third trimester of pregnancy
Methods: Third trimester pregnant mother without complication that control their pregnancy in the clinic RSCM and RSIA Anggrek Mas (n=78). These samples are grouped into samples with subjective complaints (n=50) and without subjective complaints (n=28). Furthermore, albumin serum level examination of all subject were performed on laboratory and all the result were analyze to obtain the association between these variables.
Results and Conclusions: Albumin serum levels below 3.51 g/dl were statistically significantly related to numbness complaints (P=0.025) and leg edema (P=0.001) with sensitivity & specificity of 76% & 55% and 47% & 92%, respectively. Changes in albumin levels were not associated with complaints of pain tingling (mean 3.60 g/dl), numbness (mean 3.61 g/dl) and pain in the whirst (mean 3.60 g/dl ).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulianto
"Latar Belakang : Di era digitalisasi 4.0, Angka Kematian Ibu masih cukup tinggi, penyebabnya adalah kehamilan risiko tinggi yang belum dapat ditangani dengan baik, salah satu cara mengatasinya adalah dengan peningkatan pengetahuan ibu hamil,  dimana ibu hamil membutuhkan informasi yang mudah dan dapat dipercaya mengenai kehamilannya serta merencanakan metode persalinannya. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan sebuah aplikasi, dimana aplikasi ini dapat menjawab kebutuhan informasi ibu hamil selain itu juga aplikasi ini bisa digunakan oleh RS Harapan Insani sebagai platform telemedicine dalam memberikan kesempatan ibu hamil untuk bertanya mengenai informasi yang didapat.
Tujuan : Pemanfaatan aplikasi dalam mempermudah ibu hamil mendapatkan informasi tentang kehamilannya.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode design thinking untuk membuat prototipe aplikasi, dimana design thinking melalui  lima tahapan yaitu: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test
Hasil : Setelah dibuat aplikasi yang bernama Hi Mom di lakukan testing pada 68 ibu hamil dengan System Usability Scale (SUS) dengan nilai 76,28, berarti aplikasi ini tergolong baik (good), sehingga dapat diterima oleh ibu hamil. Dan Evaluasi User Experience Questionnaire yang melebihi nilai rata rata.
Kesimpulan : Aplikasi Hi Mom dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pengetahuan bagi ibu hamil di RS Harapan Insani

Background: In the digitalization era 4.0, the Maternal Mortality Rate is still quite high, the cause is high risk pregnancies that cannot be handled properly, one way to overcome this is to increase the knowledge of pregnant women, where pregnant women need easy and reliable information about their pregnancy. and planning the method of delivery. One way to overcome this is to use an application, where this application can answer the information needs of pregnant women, besides that this application can be used by Harapan Insani Hospital as a telemedicine platform in providing opportunities for pregnant women to ask about the information obtained.
Purpose: Utilization of the application in making it easier for pregnant women to get information about their pregnancy.
Methods: This study uses the design thinking method to create an application prototype, where design thinking goes through five stages, namely: Empathize, Define, Ideate, Prototype, and Test.
Results: After an application called Hi Mom was made, testing was carried out on 68 pregnant women with the System Usability Scale (SUS) with a value of 76.28, meaning this application is classified as good, so it can be accepted by pregnant women. And User Experience Questionnaire Evaluation that exceeds the average value.
Conclusion: The Hi Mom application can be a solution in increasing knowledge for pregnant women at Harapan Insani Hospital
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas ndonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shirley Ivonne Moningkey
"Preeklampsia-eklampsia merupakan Salah satu penyebab utama kematian ibu di Rumah Sakit Umum Tangerang. Penelitian ini dilakukan unluk mengetahui faktor-faktor risiko kematian ibu oleh karena preeklampsia-eklampsia di Rumah Sakit Umum Tangerang sejak tahun I996 sampai dengan 1999.
Metode. Studi ini menggunakan desain kasus kontrol karena kasus kematian ibu dengan preeklampsia-eklampsia merupakan hal yang jarang terjadi. .Jumlah kasus diambil secara keseluruhan berjumlah 69 kasus kematian ibu dengan preeklampsia-eklampsia sejak tahun 1996-1999, dan kontrol adalah ibu dengan preeklampsia-eklampsia yang tidak meninggal dari tahun yang sama. Data diperoleh dari catatan rekam medis dengan menggunakan kuesioner. Analisa dengan regresi logistik dengan kekuatan 80% dan derajat kepercayaan 95%.
Hasil. Preeklampsia-eldampsia merupakan penyebab utama kematian ibu di Rumah Sakit Umum Tangerang, dengan proporsi penyebab kematian dibanding dengan seluruh kematian ibu yang teljadi 39,l3% pada tahun 1996, 42,85% tahun 1997, 52,38% tahun 1993 dan 56% tahun 1999. Terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara layanan antenatal dngan OR 12,8978 (95%CI 6,6475-25,0247; p 0,0000); dan penanganan sesuai dengan presedur tetap dengan OR 13,0100 (95% CI 3,9792 - 42,5356; p 0,0000).
Kesimpulan. Layanan antenatal dan penanganan kasus sesuai dengan Protap menunjukkan hubungan asosiasi yang kuat dengan kejadian kematian ibu oleh karena preeklampsia-eklampsia di RSU Tangerang 1996-1999, setelah dikontrol oleh faktor rujukan, umur ibu, frekuensi kehamilan, tekanan darah diastolik dan proteinuria.

Preeclampsia/eclampsia is one of the major causes of maternal mortality in Tangerang General Hospital. The-objective of this study was to examine the risk factors of maternal mortality caused by preeclampsia/eclampsia in Tangerang General Hospital 1996-1999.
Methods. Case control study is applied to achieve the objective of the study. Cases were all of the maternal death caused by preeclampsia/eclampsia (n = 69) in Tangerang General Hospital from 1996-1999, controls were women with preeclampsia/eclarnpsia who survived (n = 276) in the same hospital. This study used the medical records as source of dam. Multivariate logistic regression analysis was used to assess the exposure-outcome relationship.
Result. Preeclampsia/eclampsia is the major cause of maternal mortality in Tangerang General Hospital; with the proportion Hom all of the cause the maternal death was 39,l3%, 42,85% , 52,38% and 56% in 1996,1997,l998 and 1999 consecutively. The adjusted odds ratio of dying becaused of preeclampsia/eclampsia was 12,8975 (95% CI 6,6475 - 25,0247) for women who did not received prenatal care compared with women who did received; the adjusted odds ratio of dying because of preeclampsia/eclampsia was 13,0100 (95% CI 3,792- 42,5356) for women who did not received proper handling according to standard operating procedure compared with women who did.
Conclusions. Prenatal care, proper handling according to standard operating procedure were strong predictors of maternal mortality caused by preeclampsia/eclampsia in Tangerang General Hospital |996-1999.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T33061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Karlina Rusly
"Latar Belakang : Proses implantasi yang berlangsung dengan baik akan mencegah risiko untuk terjadinya komplikasi dalam kehamilan seperti keguguran. Wilcox, et al., (1988) meneliti dari 221 perempuan sehat yang telah melalui 707 kali siklus menstruasi, ternyata didapatkan 31 % kejadian keguguran berlangsung setelah implantasi. Menurut Thellin et al., (2000) terdapat 10 fenomena pada sistem imun maternal yang dapat menyebabkan terjadinya toleransi allograft pada janin. Salah satu fenomena yang dirasakan cukup penting adalah adanya peran hormon progesteron dalam mekanisme imunomodulasi sistem imun maternal, dalam rangka menjaga toleransi maternal terhadap antigen janin. Pemberian didrogesteron secara oral mampu menginduksi efek progesteron dengan sangat baik, dengan efek pada endometrium yang identik dengan pemberian progesteron (Ulcery et al., 1963).Perkembangan plasenta lebih awal dapat diketahui dengan cara mengukur faktor pertumbuhan plasenta atau Placental growth factor (PlGF) melalui darah ibu sejak kehamilan trimester pertama sebagai indikator proses pembentukan plasenta (Ong et al., 2001). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi didrogesteron terhadap perkembangan plasenta dalam kehamilan dengan mengukur kadar PlGF-nya.
Metode : Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda (Randomized controlled Clinical Trial) yang dilaksanakan di Poliklinik Ante Natal Care (ANC) di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh terhadap semua wanita hamil trimester pertama yang menjalani pemeriksaan ANC di RSUZA. Pengambilan sampel secara nonprobability sampling dengan consecutive sampling. Análisis data dilakukan dengan menggunakan analisis bivariat antara pemberian suplementasi didrogesteron dan kadar PlGF dengan menggunakan program SPSS 17. Analisis data untuk informasi analitik komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok yaitu Group A : dengan hasil berupa kadar PlGF pada subyek hamil yang diberikan progesteron dan Group B : dengan hasil berupa kadar PlGF pada pasien hamil yang diberikan plasebo. Bila salah satu dari kelompok tersebut ada yang sebaran datanya tidak normal maka uji statistik yang dilakukan adalah Mann-Whitney. Bila kedua kelompok memiliki sebaran data yang normal maka akan dilanjutkan pada identifikasi varian antar kelompok. Apabila varian sama ( nilai p pada uji varian > 0,05) maka uji statistik yang akan digunakan adalah uji t tidak berpasangan untuk varian yang sama. Apabila variannya tidak sama (nilai p pada uji varian < 0,05) maka uji statistik yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan untuk varian yang tidak sama. Pada penelitian ini seluruh data sebaran datanya adalah normal sehingga dilanjutkan dengan menggunakan uji t-test tidak berpasangan karena memiliki varian yang sama (nilai p pada uji varian > 0,05).
Hasil : Hasil Penelitian didapatkan seluruh data penelitian terdistribusi normal dan dengan menggunakan uji t tidak berpasangan pada 40 subjek yang mengikuti sampai akhir periode, 20 orang pada Group A yaitu subyek hamil yang diberikan progesteron dan Group B yaitu pasien hamil yang diberikan plasebo didapatkan hasil dengan perbedaan yang sangat bermakna. Berdasarkan Uji Kolmogorov Smirnov untuk n=20 dan α=5% maka semua data tersebut di atas terdistribusi normal. Rerata kadar PlGF pada kedua kelompok sebelum mendapatkan intervensi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p = 0.091 atau p > 0.05), di mana pada kelompok yang menerima asam folat saja adalah 40.80 pg/mL sementara pada kelompok yang akan menerima asam folat dan didrogesteron adalah 25.95 pg/mL. Rerata kadar PlGF pada kelompok asam folat pasca pemberian asam folat saja selama 4 minggu adalah 89,60 pg/mL, yang berarti terjadi peningkatan rerata sebesar 48.8 pg/mL. Hasil uji t berpasangan terhadap kadar PlGF pada populasi sebelum dan sesudah diberi asam folat menunjukkan perbedaan yang bermakna (p = 0.000 atau p< 0.05). Rerata kadar PlGF pada kelompok didrogesteron + asam folat pasca pemberian didrogesteron + asam folat selama 4 minggu adalah 212.15 pg/mL, yang berarti terjadi peningkatan rerata sebesar 186.20 pg/mL. Hasil uji t berpasangan terhadap kadar PlGF pada populasi sebelum dan sesudah diberikan didrogesteron + asam folat menunjukkan perbedaan yang bermakna (p = 0.000 atau p < 0.05). Berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov untuk n=20 dan =5% dalam perbandingan selisih peningkatan pada kedua kelompok seperti pada data tersebut di atas maka rerata selisih kadar PLGF terdistribusi normal. Rerata selisih kadar PLGF berdasarkan umur pada kelompok Asam Folat adalah 48,80 dan pada kelompok asam folat + didrogesteron adalah 186,20. Hasil uji t tidak berpasangan terhadap kedua kelompok menunjukkan bahwa kelompok yang mendapatkan asam folat + didrogesteron mengalami peningkatan kadar PlGF yang bermakna (p = 0.000 atau p <0,05) dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendapatkan asam folat saja. Efek samping obat dari penelitian ini berupa mual sebesar 2/20 (10%) pada asam folat + didrogesteron versus 1/20 (5%) pada kelompok asam folat dengan nilai p = 0.35 (p > 0.05) yang tidak bermakna secara statistik.
Kesimpulan : Pemberian didrogesteron dapat memicu peningkatan kadar PlGF pada wanita hamil normal secara bermakna.

Background: The process of implantation that lasted well will prevent the risk for the occurrence of complication in pregnancy such as as miscarriage.Wilcox, et al., (1988 ) examines of 221 healthy women who has been through 707 times of menstrual cycle, it turns out that been gained 31 % scene miscarriage take place after implantation. According to Thellin et al., ( 2000 ) there were 10 phenomenon in the maternal immune system that can cause the occurrence of tolerance allograft to the fetus.One of the phenomenon that was felt to be of sufficient importance is the existence of the role of the progesterone hormone in the immunomodulation mechanism of the maternal immune system, in order to keep maternal tolerance to an antigen of a fetus.The provision of didrogesterone orally capable of inducing the effect of progesterone with quite nicely by its effect on the endometrium that is identical to the provision of progesterone (Ulcery et al., 1963).Early placental development can be determined by measuring Placental Growth Factor or Placental Growth Factor (PlGF) through the mother?s blood since the first trimester of pregnancyas an indicator of the process of the formation of the placenta (Ong et al., 2001 ). The purpose of this study was to determine the effect of didrogesteron supplementation to the development of the placenta in pregnancy by measuring the levels of PlGF.
Method : This study is a double blind randomized clinical trial (Randomized Controlled Clinical Trial) held at Antenatal Care clinic (ANC) at the General Hospital dr. Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh to all pregnant women undergoing first trimester ANC in RSUZA. The research undergone nonprobability sampling by consecutive sampling. Data analysis is done by using bivariate analysis between supplementation didrogesteron and PlGF levels using SPSS 17. Analysis of the data for comparative analytical numerical information unpaired two groups: Group A: the results in the form of PlGF levels in pregnant subjects were given progesterone and Group B: this results in a level of PlGF in pregnant patients given a placebo. If one of these groups there were no normal distribution of data, the statistical tests performed were the Mann-Whitney. If both groups have a normal distribution of the data will lead to the identification variance between groups. If the same variance (p values at variance test> 0.05), the statistical test to be used is the unpaired t test for equal variances. When variants are not the same (p value on the test variant <0.05), the statistical test used is the unpaired t test for unequal variance. In this study all the data so that the normal distribution of data is followed by a test using unpaired t-test because it has the same variance (p values at variance test> 0.05).
Result: Results obtained throughout the study data were normally distributed and by using unpaired t-test on 40 subjects were followed until the end of the period, 20 people in Group A are pregnant subjects were given progesterone and Group B that pregnant patients given a placebo showed the difference meaningful. Based on the Kolmogorov-Smirnov test for n = 20 and α = 5%, then all of the above data are normally distributed. The mean levels of PlGF in both groups prior the treatment showed no significant difference (p = 0091 or p> 0.05), in which the group receiving folic acid alone was 40.80 pg / mL while on a group that will receive folic acid and didrogesterone was 25.95 pg / mL. The mean levels of PlGF in the folic acid group after the administration of folic acid alone for 4 weeks was 89.60 pg / mL, which means an average increase of 48.8 pg / mL. Results of paired t-test for PlGF levels in the population before and after folic acid showed a significant difference (p = 0.000 or p <0.05). The mean levels of PlGF in the group of folic acid + didrogesterone, after measurements (post-didrogesterone + folic acid) for 4 weeks was 212.15 pg / mL, which means an average increase of 186.20 pg / mL. Results of paired t-test for PlGF levels in the population before and after didrogesterone + folic acid showed a significant difference (p = 0.000 or p <0.05). Based on the Kolmogorov-Smirnov test for n = 20 and α = 5% in comparison margin improvement in both groups, as the above data, the average difference PLGF levels normally distributed. The mean difference PLGF levels based on the age group of folic acid is 48.80 and in the group of folic acid + didrogesterone is 186.20. Unpaired t-test results for the two groups showed that the group receiving folic acid + didrogesteron have elevated levels of PlGF were significantly (p = 0.000 or p <0.05) compared to those who only get folic acid alone. The side effect of this supplementation on this research was nausea about 2/20 (10%) on folic acid + dydrogesterone group versus 1/20 (5%) on folic acid group with p value = 0.35 (p > 0.05) which is not statistical meaningful.
Conclusion : From these results it can be concluded that the administration of didrogesteron can trigger PlGF levels in women of reproductive age.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandiar Nur Isdiaty
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p value: 0,135; α = 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.

One of causes of high maternal mortality rate is obstetric complications which rise through obstetric danger signs. Women knowledge in recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy care behavior to prevent further complications.
The aim of this study was to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study used descriptive correlative design with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third trimester pregnant women who attended antenatal care in Puskesmas Cimanggis and Puskesmas Sukmajaya.
This study showed that there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women (p value: 0,135; α = 0,05). This study recommended health care professional to motivate pregnant women in practicing better pregnancy care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Widjajanti
"Penelitian tentang hubungan antara karakteristik, pengetahuan dan keteraturan pengobatan ibu hamil dengan perilaku mencegah komplikasi hipertensi dalam kehamilan yang dilakukan di RSUD Koja Jakarta Utara pada bulan November-Desember 2002. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik yang bersifat cross sectional, dengan populasi penelitian adalah seluruh ibu dengan HDK yang melakukan antenatal care di poliklinik kebidanan RSUD Koja, rumusan masalah adalah kurangnya upaya ibu hamil untuk mencegah komplikasi hipertensi dalam kehamilan dan faktor apa yang berhubungan dengan peningkatan perilaku mencegah komplikasi hipertensi dalam kahamilan. Sampel ditetapkan 84 orang melalui perhitungan statistik, dikumpulkan melalui penyebaran kuestioner penelitian dan telah dilakukan uji coba validitas dan reliabilitas instrument sebelumnya di rumah sakit umum Pasar Rebo yang memiliki spesifikasi setara dengan rumah sakit umum Koja Jakarta Utara. Hasil penelitian melalui perhitungan analisis uji t untuk data dua kategori dan interval, uji Anova oneway untuk data tiga kategori atau lebih dan interval serta uji korelasi Pearson ( r ) untuk data interval-interval dengan a 0,05 dan uji regresi multiple ganda adalah, variabel-variabel dari karekateristik ibu yang dominan dalam upaya pencegahan komplikasi FMK adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu. Dilaporkan karakteristik responden yang berhubungan dengan upaya pencegahan komplikasi hipertensi dalam kehamilan adalah : tingkat pendidikan ibu (p= 0,000) dan tingkat pengetahuan ibu (p = 0,012) , sedangkan variable lain tidak berhubungan yaitu penghasilan (p = 0,0235 ),pekerjaan (p = 0,013) , jenis kehamilan ( p = 0,028 ), umur kehamilan (p = 0,410 ), paritas (p = 0,0731 ), umur ibu ( p = 0,976 ) dan kenaikan berat badan (p = 0, 367 ) dari karakteristik ibu yang dominan dalam upaya pencegahan komplikasi HDK adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu.
Daftar Pustaka : 76 (1981- 2001 ).

The research of the relation between characteristic, knowledge and regularly treatment of pregnant mother with hypertension's prevention behavior in pregnancy, was conducted in RSUD Koja Jakarta Utara on November 2002 until December 2002. It was a cross sectional analysis research involving all mothers with hypertension, which were attending the antenatal care in Obstetric policlinic RSUD Koja, as the population. The objective were the less effort of pregnant mother's to prevent hypertension in pregnancy and what factors could affect to gain those effort. Data was obtained from 84 samples by questionnaire; reliability and validity test has been done for its instrument in RSU Pasar Repo, which has a similar specification with RSUD Koja. In analysis method, the t test analysis is used for 2 categories data and analysis of variance (ANOVA) one way is used for 3 or more categories data, the Pearson's analysis correlation (r) is used for interval data with a=0.05 and multiple regression test for variables from mother's dominant characteristic in effort to prevent hypertension in pregnancy are education and knowledge. The dominant characteristics of samples are: mother's education level (p=0.000) and mother's knowledge level (p=0.012). The unrelated characteristics are: income (p=0.0028), age of pregnancy (p=0,410), mother's age (p=0.976) and weight gaining (p=0.367).
Bibliography: 76 (1981 - 2001)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 9797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aminah Waluyo
"Eklamsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang sejak tahun 1997 ditangani secara serius di RSU Fatmawati Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Eklamsia di kalangan penderita Pre Eklamsia di RSU Fatmawati Jakarta tahun 2000. Metode Studi ini menggunakan rancangan cross sectional. Data diperoleh dari catatan rekam medis pasien, dengan menggunakan formulir pengumpulan data yang dirancang secara khusus oleh peneliti. Inklusi dari sampel penelitian adalah pasien yang didiagnosa oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi sebagai penderita Pre Eklamsia atau Eklamsia Eksklusi sampel yaitu pasien dengan file rekam medis yang tidak dapat memberikan informasi data penelitian secara lengkap, atau yang mempunyai riwayat hipertensi. Analisa multivariat dengan menerapkan regresi logistik dan derajat kepercayaan 75 % serta ukuran dampak potensial. Hasil. Besarnya kejadian Eklamsia di RSU Fatmawati Jakarta pada tahun 2000 adalah 11,80 %. Ada hubungan yang bermakna secara statistik antara variabel usia, atau paritas atau hyperplasentosis, atau ANC, atau pemberian obat anti kejang sebelum dirujuk dengan kejadian Eklamsia di kalangan penderita Pre Eklamsia. Pemberian obat anti kejang sebelum dirujuk mempunyai nilai prediksi terbesar diantara variabel kontributor yaitu sebesar 51,15 %, dengan p = 0,0000, OR = 0,0499 dan 95 % C I = 0,0142 - 0,1756. Kesimpulan. Pemberian obat anti kejang sebelum dirujuk merupakan faktor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kejadian Eklamsia, dalam bentuk pencegahan. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk memberikan pengobatan anti kejang sebelum merujuk pasien Pre Eklamsia ke rumah sakit guna menurunkan kejadian Eklamsia.

Factors Related with Prevalence Eclampsia Among Pre Eclampsia Patients at Fatmawati General Hospital in Jakarta, 2000The Eclampsia is one of important complication of pregnancy; it was managed properly at Fatmawati General Hospital in Jakarta since 1997. This study has been conducted in order to analysis some factors related to Eclampsia among Pre Eclampsia patients at Fatmawati General Hospital in Jakarta 2000. A cross sectional study was applied to achieve objective of the study, using the medical records as source of data. The study population were pregnant women with Pre Eclampsia cases who diagnosed by obstetricus gynaecologist as Eclampsia or Pre Eclampsia. The cases whose medical record is not completely filled in, and or who has hypertension history, were excluded. Multivariate logistic regression analysis method was used to analysis the exposure-outcome relationship. Some of study results, is following The prevalence of Eclampsia at Fatmawati General Hospital Jakarta in 2000 are percentage such as 11,80 %. There were significant relationships statistically between age, parity, hypcrpiacentosis, ANC and anti convulsion treatment before referring with Eclampsia. The last variable is the strongest predictor for each and be biggest contributing factors. The value is 51,15 % with p = 0,0000, OR = 0,04999 and 95 % C I = 0,0142 - 0,1756. According to the study result it was recommended to give anti convulsion treatment to Pre Eclampsia patients before they were referred to the hospital, in order to reduce the occurrence of Eclampsia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwinda Nugraheni
"Kematian neonatal dini merupakan penyumbang kematian bayi dan perinatal yang merupakan indikator derajat kesejahteraan dan kesehatan bangsa. Angka kematian bayi dan perinatal di Indonesia masih tergolong tinggi dibanding negara Asia lainnya. Komplikasi kehamilan diduga menjadi faktor kuat kematian neonatal dini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh adanya komplikasi kehamilan dan setiap jenis komplikasi kehamilan serta ingin mengetahui PAR (Population Attributle Risk) terhadap kematian neonatal dini di Indonesia pada anak yang lahir 2002-2007 terhadap kematian neonatal dini setelah dikendalikan seluruh confounding. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah crossectional dengan analisis multivariat complex sample cox regression. Sampel penelitiansebanyak 13893 dari 33 provinsi Indonesia yang diambil dengan metode Stratified two-stage cluster design.
Hasil analisis menunjukkan komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini dimodifikasi oleh berat lahir. Peneliti membuat dua model untuk membuktikan pengaruh komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini. Pada model pertama, PR komplikasi kehamilan terhadap kematian neonatal dini pada strata berat lahir <2000 gram sebesar 28,74 (95%CI: 10,21-81,02) PAR 13,92%, pada stratum ≥2000 gram sebesar PR 1,03 (95%CI: 0,32-3,34) PAR 11,94%. Pada model kedua, PR prematuritas memiliki risiko tertinggi PR 3,98 (95%CI 1,36-11,63) dengan PAR 8,1%. Diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat berperan aktif dalam penurunan dan penanggulangan komplikasi kehamilan sedini mungkin dengan Antenatal care.

Early neonatal death is a contributor to infant and perinatal mortality that is an indicator of well-being and health degree in the nation. Infant and perinatal mortality rate in Indonesia is still higher than other Asian countries. Complications during pregnancy may be a strong factor of early neonatal death. This study want to determine how much influence and PAR of complication during pregnancy to early neonatal death in Indonesia after adjusted all confounding. This study used the cross-sectional design study with complex samples cox regression to multivariat analysis. There were 13893 respondents from 33 provinces in Indonesia were taken by stratified two-stage cluster sample technique.
The Results indicated that there are effect modification of Complication during pregnancy and birth weight to early neonatal death. This study created 2fixed models in multivariat analysis. In the first model, PR complication during pregnancy with birth weight <2000 gr 28,74(95%CI 10,21-81,02) PAR 13,92, complication during pregnancy with birth weight ≥2000 gr PR 1,03 (95%CI 0,32-3,34) PAR 11,94. In third model, only proven premature has significant to be early neonatal death risk with PR 3,98 (95%CI 1,36-11,63) PAR 8,1%. Health ministry and public can improve efectiveness of ANC to reduce complication during pregnancy and premature.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngesti Mulyanah
"Peningkatan BB selama kehamilan yang tidak optimal akan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, ibu dan anak melalui mekanisme peningkatan IL-6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar IL-6 serum perempuan hamil trimester 3 dengan peningkatan BB selama kehamilan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 di Puskesmas Jatinegara, Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah potong lintang, consecutive sampling, pada 64 subyek perempuan hamil trimester 3 ≥37 minggu. Didapatkan hasil penelitian yaitu 42,2% mempunyai IMT trimester 1 BB lebih, 40,6% mempunyai asupan energi total berlebih dan sesuai anjuran serta rerata peningkatan BB 12,1 (±3,8) kg dengan 40,6% mempunyai peningkatan BB selama kehamilan sesuai rekomendasi IOM. Kadar IL-6 serum perempuan hamil trimester 3 pada penelitian ini adalah 3,067 (0,608 ? 18,207) pg/ml dengan kadar IL-6 serum pada peningkatan BB kurang (3,441 (±1,819) pg/ml) dan lebih (3,017 (1,234?14,083) pg/ml) cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok sesuai (2,707 (0,608?18,207) pg/ml). Didapatkan korelasi positif lemah tidak bermakna antara kadar IL-6 serum perempuan hamil trimester 3 dengan peningkatan BB selama kehamilan (r=0,144, p=0,257) dan analisis kadar IL-6 serum berdasarkan kelompok peningkatan BB selama kehamilan didapatkan hasil tidak berbeda bermakna (p=0,708). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah kadar IL-6 serum berkorelasi lemah dengan peningkatan BB selama kehamilan.

Gestational weight gain (GWG) that is not optimal will increase the risk of complications in pregnancy through increasing the IL-6 mechanism. This study aimes to determine the correlation of IL-6 serum levels on third trimester pregnancy with GWG. This is a cross-sectional study with consecutive sampling in 64 pregnant women ≥37 weeks. It was conducted in January-February 2014 at community health centers Jatinegara, Jakarta. The results are most subjects have overweight BMI at 1st trimester (42,2%), most of subjects have either sufficient or excessive total energy intake than the recommendation (40.6%), the majority of the subjects having sufficient GWG based on IOM guidelines (40.6%) with mean GWG is 12.1 (± 3.8) kg. Serum level of IL-6 is 3.067 (0.608-18.207) pg/ml with serum levels of IL-6 in insufficient GWG (3.441 (± 1.819) pg/ml)) and excessive GWG (3.017 (1.234-14.083) pg/ml)) tends to be higher compared with sufficient GWG (2.707 (0.608-18.207) pg/ml)). The correlation of IL-6 serum level on 3rd trimester with GWG is positive, weak and not significant (r = 0.144, p = 0.257). Analysis of IL-6 serum levels within GWG categories show no significant difference between groups (p = 0.708). In conclusion, there is weak correlation between IL-6 serum level on 3rd trimester of pregnancy with GWG."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Marischa Malik
"ABSTRAK
Latar Belakang : Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak intervensi edukasi tambahan yang diberikan pada ibu hamil dalam mengenal kehamilan risiko tinggi dan tanda bahaya persalinan dengan menilai adanya perubahan pada pengetahuan, sikap dan perilaku pada awal kedatangan dan sesudah persalinan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian uji intervensi tersamar tunggal yang berlokasi di poli kebidanan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Total sampel sebanyak 52 responder, masing-masing 26 responder untuk kelompok kontrol dan 26 responder untuk kelompok intervensi. Instrument penelitian berbentuk kuisioner yang meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku sejumlah 48 pertanyaan. Kuisioner ini telah melewati uji validasi dan reliabilitas (nilai Alpha Cronbach untuk masing-masing pengetahuan, sikap dan perilaku = 0.885 ; 0.762 ; 0,753 ). Analisa dilakukan dengan analisa bivariate korelatif dan independent dengan menggunakan SPSS 20. Media edukasi tambahan yang diberikan pada kelompok intervensi menggunakan media lembar balik yang dikeluarkan oleh HOGSI dan USAID.
Hasil penelitian : Karakteristik dari kedua kelompok tidak didapatkan perbedaan bermakna dilihat dari rentang usia (30,65+1,20 dengan 29,38+0,75), pendidikan (kedua kelompok menunjukkan tingkat pendidikan tinggi) dan pekerjaan. Klasifikasi tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku awal pada kedua kelompok juga tidak didapatkan perbedaan bermakna. Pada kedua kelompok didapatkan adanya perbedaan pengetahuan, sikap dan pengetahuan (nilai p <0.001). Perbandingan antara kedua kelompok kontrol dan intervensi sesudah persalinan memberikan hasil yang secara statistik berbeda bermakna pada sikap dan perilaku (p = 0.001 dan p=0.042), sedangkan untuk pengetahuan kedua kelompok tidak berbeda bermakna ( p=0.36).
Kesimpulan : Penggunaan media lembar balik dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam mendapatkan asuhan antenatal.

ABSTRACT
Introduction: This study aims to assess the impact of additional educational interventions given to pregnant women in identifying high-risk pregnancy and childbirth danger sign by assessing the changes in knowledge, attitudes and behaviors in the early arrival and after childbirth.
Method: This study is a single-blind intervention trial that is located in obstetrics polyclinic Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. Total sample are 52 responders, each of the 26 responders for the control group and 26 responders to the intervention group. Research instrument using a questionnaire form which includes knowledge, attitudes and behavior of a number of 48 questions. This questionnaire has passed the validation test and reliability (Cronbach's Alpha value for knowledge, attitudes and behaviors = 0885; 0762; 0,753). Analysis was done by bivariate analysis and independent correlative using SPSS 20. Media education given to the intervention group using flipchart issued by HOGSI and USAID.
Result: Results obtained for the characteristics of both group are no significant differences in the views from a range of age (30.65 + 29.38 + 1.20 to 0.75), education (both groups showed a high level of education) and employment. Classification level of knowledge, attitudes and behavior early in both groups also no significant differences. In both groups we found differences in knowledge, attitudes and knowledge (p <0.001). Comparison between the control group and the intervention as postnatal results statistically significant difference in the attitudes and behavior (p = 0.001 and p = 0.042), whereas for the knowledge of the two groups was not significant (p = 0.36)."
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>