Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nainggolan, Juli Bestian
"

Abstrak

Penelitian ini menguji signifikansi  dari kritik kapitalisme industri yang digagas para pemikir ekonomi politik dalam kasus transformasi kapital industri media cetak di Indonesia kurun waktu dua dasa warsa (1998-2018) terakhir. Fokus kajian ini terkait dengan bagaimana struktur teknokapitalisme mendeterminasi sekaligus melahirkan  berbagai kontradiksi industrial. Perspektif dan model analisis ekonomi politik berlandaskan pada konsepsi teori surplus nilai Marx (1867/1992), Kellner (1989), Knoche (1999; 2015), Suarez-Villa (2009, 2015), dan Fuchs (2014, 2016) menjadi landasan. Analisis  kualitatif yang dilakukan secara berjenjang (multy level analysis) menjadi kerangka pijakan. Kajian bercorak instrumental case study ini dilakukan pada Grup korporasi surat kabar berskala nasional (Jawa Pos, Kompas Gramedia), grup media lokal (Kedaulatan Rakyat, Waspada, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Pos Kota, Bali Post, dan Analisa), dan grup media cetak khusus (Tempo Inti Media dan Femina). Hasil kajian menunjukkan kontinuitas format kapitalisme dalam praktik transformasi industri media cetak di Indonesia melahirkan berbagai kontradiksi. Dalam liberalisasi ekonomi dan politik serta arus perubahan teknologi yang menjaminkan kebebasan,  justru struktur pasar oligopolistik terbentuk. Keterancaman penciptaan surplus nilai dan akumulasi kapital berlangsung. Dekapasitasi kendali kapital, alienasi dan resistensi pekerja media, hingga disorientasi fungsi ekonomi dan sosial menyertai langkah transformasi kapital industri media cetak.


Abstract

The study is to verify the significance of criticisms of industrial capitalism as it was presented by  political economy scholars  in response to cases of print  media capital transformation (1998-2018).  The focus of this study related to the structures of technocapitalism have determined and created industrial contradictions. The political economy analysis model which are based on Marxs Theory of Surplus values, Kellner (1989), Knoche (1999;2015), Suarez-Villa (2009, 2015) and Fuchs (20014, 2016) are the premises of  this study. Qualitative multilevel Analysis has also become  the framework of  the study. This instrumental case study is related to the cases of  media corporation such as Jawa Pos, Kompas Gramedia, and local media group newspapers (Kedaulatan Rakyat, Waspada, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Pos Kota, Bali Post, dan Analisa), and other print media groups (Tempo Inti Media dan Femina) which are in ongoing industrial transformation. The results of the study show that the continuity of capitalism format in the print media transformation practices in Indonesia have sparked contradiction. In the context of economic liberalization and politics as well as technology changes which guarantee freedom, even these have created oligopolistic   market structures.  There have been challenges to the creation of surplus value and the accumulation of capitalIncapacity of capital control, alienation and resistance among media workers as well as economic function disorientation have become part of the transformation of capital.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Communication is on the move and constanly changinging the world we live. The changing of communication technology has important implications for media industries,induvidual lifestyles,careers,national policies,social issues and the balance of power in society....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wahyu Nurvita
"Pada masa kolonial awal abad 20 di Prancis, kasus diskriminasi ras sering kali terjadi dalam berbagai bidang. Diskriminasi ras juga sering kali ditemukan di berbagai media cetak di Prancis. Salah satu bidang media cetak yang sering menyinggung mengenai isu ini adalah iklan. Walaupun terkadang industri ini sering membantah dengan alasan demi menarik perhatian konsumen, namun tidak dapat dipungkiri bahwa isu diskriminasi rasial sering kali terjadi pada iklan-iklan media cetak Prancis pada awal abad ke-20.

In the early colonial period 20th century in France, the cases of racial discrimination often occur in a variety of fields. Racial discrimination are also often found in various print media in France. One area of the print media that is often alluded to the this issue is advertisement. Although sometimes this industry are often denies with the reason for the consumer's attention, but it is undeniable that the issue of racial discrimination often occurs in the French's print media advertisements in the early of 20th century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Catur R.
"DB Audio News merupakan sebuah aplikasi baru berbentuk berita audio digital yang berisi update berita harian dan dikelompokkan berdasarkan berbagai kategori sesuai minat baca para target audiensnya. Dibentuk berdasarkan ide inkubasi dari sebuah Digital Production House yang melihat di era globalisasi target pengguna yang disasar melakukan mobilitas yang tinggi namun tetap membutuhkan informasi terbaru setiap harinya . Jenis aplikasi seperti ini merupakan hal yang baru di Indonesia sehingga BDB Audio News sebagai produk digital baru memiliki permasalahan dengan awareness dan positioning dimata target pengggunanya.
Serangkaian strategi komunikasi yang mengusung Big Idea Faster, Smaller, Better mencoba untuk memperkenalkan aplikasi berita audio pertama di Indonesia ini sebagai aplikasi dengan kecepatan download berita yang tinggi dibandingkan portal berita konvensional yang sering kali lama untuk diakses karena banyak iklan dan gambar dengan resolusi yang cukup tinggi, memiliki memori aplikasi kecil, yang tentunya menjadikan aplikasi ini lebih baik dan lebih praktis dibanding harus terlebih dahulu membuka portal berita konvensional untuk mengakses informasi atau berita.
Dengan menggunakan strategi digital yang terdiri dari web banner, social media dan web review serta memanfaatkan online forum sebagai alat untuk menjangkau target audiensnya. Biaya kampanye ini sebesar Rp. 118.150.000,00. Proses evaluasi dan monitoring akan dilaksanakan dengan menggunakan instrument digital untuk mengukur tingkat efektivitas dari kampanye ini.

BDB Audio News is a new digital mobile application contains daily update news and grouped on some category based on the target audience interests. Created from an incubation idea by a Digital Production House seeing the condition in globalization era which the targeted user having a high mobility but also need an updated information every day. This kind of mobile application is a new thing in Indonesia, that?s why BDB Audio News as a new product having a problem with brand awareness and positioning for the target audience.
A series of communication strategy with Big Idea ?Faster, Smaller, Better? wants to introduce BDB Audio News as the first Indonesian Audio News with high speed news downloaded compared to conventional news portal which low speed loading because of many online advertising and high resolution picture on that website. BDB Audio News also use small space of phone storage which make this apps better and simple than visit the conventional news website.
This campaign use a digital strategy contains web banner, social media and web review also online forum to reach the specific target audience which cost Rp. 118.150.000,00. The monitoring and evaluation process will use digital instruments to measure the effectiveness of the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Kartika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana permasalahan belajar siswa miskin dalam keterbatasan kapital. Kedua, menganalisa bagaimana pengambilan keputusan pendidikan siswa miskin dalm konteks habitus dan relative risk aversion theory Penelitian dilakukan di salah satu SMA Swasta, Jakarta Timur dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Dengan pemikiran Bourdieu, penelitian ini menunjukkan ketidakmampuan siswa miskin mencapai prestasi belajar dikarenakan kapital ekonomi terbatas membuat kepemilikan siswa atas aneka kapital lainnya terbatas juga. Keterbatasan kapital dan minim prestasi cenderung tidak melanjutkan pendidikan tinggi tak luput peran habitus dalam membentuk trajektori pilihan. Selain itu, dengan pemikiran Goldthrope (relative risk aversion) membah kekosongan Bourdieu dalam melihat tren siswa miskin berprestasi membuat keputusan akan pilihan perguruan tinggi untuk mengejar kualifikasi hanya sampai pada titik bahwa ini akan meminimalkan risiko mengalami pengangguran. Sedangkan menurutnya, anak-anak dengan latar belakang sosial yang lebih rendah harus lebih ambisius daripada anak-anak dengan latar belakang sosial yang lebih tinggi khususnya untuk transisi pendidikan yang lebih tinggi.

This study aims to analyze how poor students' learning problems are within the limitations of capital. And then, to analyze how the combination of habitus and relative risk aversion theory in the context of educational decision making for poor students. The study was conducted at a private high school, East Jakarta by using a qualitative
approach and case study method. Data collection techniques with interviews, observation
and study documents. By using Bourdieu's thinking, this study shows the inability of poor students to achieve learning achievement because of limited economic capital makes the
other capital limited too. Capital limitations and minimum achievement depend on higher
education and escape the role of habitus in making the chosen trajectory. In addition,
with the thought of Goldthrope (relative risk aversion), Bourdieu's emptiness in seeing
trends of poor students with high achievement makes the decision of universities to pursue
qualifications only to the point that this will minimize the risk of experiencing unemployment. Meanwhile, according to him, students with lower sosial backgrounds should be more ambitious than children with higher sosial backgrounds, especially for the transition to higher education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardimas
"Banyak kemajuan berarti yang dialami oleh Pers Indonesia sejak tahun 1960-an sampai sekarang. Kemajuan itu tampak pada perubahan pola pengelolaan perusahaan pers dari manajemen keluarga kepada manajemen modern dan pergeseran etos pers dari Pers Perjuangan yang penuh idealisme dan kental wama politik kepada Pers Bisnis yang menekankan usaha mencari untung, akumulasi modal bagi pemilik dan kesejahteraan karyawan. Tahun 1980-an Pers Indonesia telah memasuki era industri pers yang ditandai oleh perusahaan pers yang semakin padat modal dan sarat teknologi serta konsentrasi kepemilikan. Beberapa perusahaan pers berkembang menjadi konglomerat pers selama kurun waktu tiga dekade belakangan, meskipun jumlah perusahaan pers yang `jalan di tempat' jauh lebih banyak. Ironis memang.
Tujuan penelitian studi kasus yang menggunakan teori Ekonomi Politik Media ini adalah untuk meneliti kiat KKG mengelola sekitar 50 media cetak, lebih dari 3000 pekerja media dan sembilan buah perusahaan percetakan, ditinjau dari sistem pengelolaan redaksi dan bisnis.
Hasil penelitian ini mencatat beberapa faktor yang tali-temali dibalik keberhasilan usaha KKG yang fenomenal, yakni manajemen redaksi dan bisnis yang baik, adaptasi teknologi yang tinggi, SDM yang berkualitas, kejelian pengelola melihat peluang usaha dan kemampuan pengelola menyesuaikan diri dengan pandangan elit politik dan penguasa. Faktor yang terakhir adalah salah satu syarat bagi perusahaan pers untuk hidup di era Orde Baru yang otoriter.
Temuan lain adalah pembredelan Kompas oleh penguasa tahun 1978 hanyalah pemicu yang mendorong KKG untuk mempercepat program diversifikasi usaha yang salah satu dampaknya adalah sistem kepemilikan silang. Kasus kepemilikan silang media oleh KKG yang menonjol tentu pemilikan suratkabar, majalah, tabloid, radio dan televisi di satu kota, yakni Jakarta.
Yang menarik adalah tidak ditemukan bukti bahwa media yang ada di KKG ada di bawah satu redaksi dan melakukan daur ulang berita sehingga mengarah pada homogenisasi informasi dan berita. Temuan lain yang tidak kalah menariknya adalah tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa program perluasan jangkauan usaha KKG akan berhenti, meskipun pangsa pasar surat kabar milik grup in sudah mencapai 20 persen dan majalah tabloid mencapai 30 persen.

The Indonesian media industry has made significant achievements in the past three decades. The achievements can be seen from a change in the system of management of mass media companies from family management style to modem management and a shift in press ethos from "Pers Perjuangan", which is full of idealism and political nuances to "Business Press" which focuses on efforts to earn profit, accumulate capital for the owners and improve the welfares of the employees. In the 1980s the Indonesian press entered the era of "Press Industry", which was marked by the intensive use of capital and technology. Several companies have even grown into media conglomerates, although many have not made any progress at all. This case is ironic.
The aim of this research, which uses the theory of Political Economy of the Media, is to study the strategy of Kompas Gramedia Group (KKG) in managing around 50 print media companies, more than 3,000 media workers and nine printing companies seen from the management of its editorial and business departments.
The research findings document a number of interwoven factors behind the phenomenal success of KKG, among others sound management of editorial and business departments, adaptation to technological developments, qualified human resources, entrepreneurship of the owners and adaptability of the management to political leaders and the authorities in power. The latter was a prerequisite for a press company to survive in the era of the authoritarian New Order regime.
Other findings showed that the ban of Kompas by the authorities in 1978 served as a trigger which drove KKG to speed up its diversification program that led to cross-ownership. The most prominent example of media cross-ownership in KKG is the ownership of a newspaper, magazines, tabloids, a radio station and a television company in one city - Jakarta.
The most interesting finding is that the researcher did not find sufficient evidence that proved media companies in the KKG were under one editorial department and were recycling news that led to homogenization of information and news. The other important finding is that there is no indication that the process of media expansion in KKG will slow down or stop, even though the group has acquired 20 percent of the newspaper market and 30 percent of the market for magazines and tabloids.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ripika Alvernia Yacob
"Louis Vuitton adalah produk fesyen kelas dunia yang lahir di Prancis sejak tahun 1854. Prancis sebagai salah satu negara multikultural juga merupakan negara yang banyak melahirkan desainer-desainer fesyen terkenal di dunia. Dalam memasarkan produk-produknya, berbagai macam cara dilakukan untuk menarik perhatian pembeli. Salah satu caranya adalah memakai model-model cantik dari berbagai etnik di dunia untuk dimuat dalam iklan media cetak. Artikel ini akan memaparkan konsep kecantikan iklan media cetak menurut Louis Vuitton dari tahun 2010 sampai dengan 2012.

Louis Vuitton is a one of world-class products in the world were born in 1854. As one of multicultural country, France is also gave birth many famous designers. To market their products, there are several of methods to attract the attention of buyers. One of the methods is
use the beautiful models from some ethnic in the world to be published in their print media advertising. This article will explain the concept of beauty in Louis Vuitton print media advertising in 2010-2012 in France.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Nalafaza
"Penelitian ini didasarkan pada sebuah fenomena mengenai bias gender dalam iklan cetak di Prancis pada tahun 1970 dan 2001. Pada umumnya dalam iklan, perempuan ditampilkan sebagai sosok yang tidak jauh dari peran domestik dan lekat akan atribut feminin “ideal” yang telah dibentuk sedemikian rupa oleh lingkungan masyarakat patriarkis.
Perempuan sering ditunjukkan sebagai sosok yang didomestifikasi dan hanya aktif bekerja dan berperan sebagai sosok pelayan di wilayah domestik. Hal ini menjadi masalah ketika hampir dalam semua iklan terjadi eksploitasi terhadap perempuan, sehingga iklan malah menjadi alat yang mendukung dan melegitimasi ideologi patriarki yang berkembang dalam masyarakat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama 30 tahun terakhir, eksploitasi perempuan dan diskriminasi gender masih ditemukan dalam iklan cetak. Perbedaan utamanya terletak pada trend baru dalam iklan modern, yang lebih menampilkan perempuan sebagai objek seksual daripada menonjolkan sisi domestiknya.

This research is based on the occurrence of gender bias found in women’s advertising in France, in the period of 1970 and 2001. Women in general are represented not far from their supposed domestic role and depicted closely to their "ideal" feminine attributes, which have been constructed in such a way by the patriarchal society.
Women are often represented as domestificated figures and are only active in terms of being a servant in the domestic territory. This becomes a problem when almost all adverts exploit women, permitting advertisement as a tool to support and legitimize the patriarchal ideology that is developing in the society.
The result of the research provides evidence that for the last 30 years, women's exploitation and gender discrimination is still found in French print ads. The significant difference lies in the women’s image represented in modern advertising, which emphasizes more on their sexuality rather than their domestic attributes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Asih Kinanti
"Penelitian yang bertujuan untuk melihat gambaran kesetaraan gender dalam iklan cetak Prancis ini didasarkan pada adanya fenomena seri iklan produk elektronik di Prancis pada tahun 2000 an yang tidak menampilkan perempuan sebagai model utamanya. Hal ini menjadi menarik karena umumnya produk - produk yang akan beriklan menggunakan perempuan sebagai model utama meskipun produk tersebut tidak diperuntukkan bagi perempuan. Perempuan dianggap sebagai simbol keindahan sehingga seringkali ditampilkan dalam iklan. Penampilannya pun lekat dengan femininitas serta domestifikasi. Namun seiring munculnya paham feminisme serta gerakan emansipasi perempuan yang membuat pandangan masyarakat bahwa perempuan sebagai “makhluk subordinat” memudar dan kian luntur, kesadaran akan kesetaraan gender juga kerap muncul. Laki-laki pun mulai ditampilkan dan dengan perspektif lain yaitu tidak ditonjolkan sebagai figur yang maskulin dan macho.

This research focused to see the images of gender equality in french print advertisements. It is based on a phenomenon of electronic products’ advertisements series in France, in the period of 2000, which no longer use women as the main model. It becomes more interesting since the habit of product’s promotion in advertisements shows women as the lead model although the products’ market is not for women. Women are considered as the symbol of beauty which make them often shown in any commercial posters. Their appearances are represented not far from femininity and domestification as well. But, due to feminism and emancipation movements, people’s view and paradigm of women as “subordinated one” is getting dissolve, and awareness of gender equality starts to increase. Men start to be shown with another perspective which is not exposing them as masculine figure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Ferdinand
"Permasalahan mendasar yang dialami oleh industri media cetak pasca era Orde Baru, telah menumbuhkan perjuangan pers yang mengalami perputaran positif dan kondusif. Hal ini disebabkan oleh berakhirnya rezim otoriter yang mengekang kebebasan pers selama lebih dari tiga puluh tahun.
Dimulai dengan diterbitkannya peraturan tentang pers yakni Undang-undang Pokok Pers, UU No, 40 Tahun 1999. Sehingga semakin membuka peluang untuk mendirikan industri media yang semakin berkembang dengan masuknya modal-modal asing. Namun kondisi tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan manajemen, profesionalitas dan keseriusan Jurnalisme, baik oleh pemilik/pengelola ataupun wartawannya. Adanya pasar yang tidak bertambah dan diperebutkan oleh pendatang baru yang bermodal minim. Kemudian terjadinya homogenisasi dan konsentrasi informasi dari penerbitan pers yang raksasa dan menguasai jalur distribusi.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif, dimana pengambilan datanya dilakukan dengan studi pustaka. Kerangka teoritis yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi filosofi media, sistem Jurnalisme dan pasar, manajemen media dan fungsi media dalam membentuk public sphere serta korelasi media, pemerintah dan masyarakat.
Dari hasil penelitian dan studi pustaka yang sudah dilakukan, bahwasanya telah terjadi perubahan struktur industri media cetak, baik dari sisi manajemen, konsentrasi kepemilikan dan konsentrasi manajemen, peraturan baru dengan munculnya UU No. 40 Tahun 1999 yang membuka peluang adanya penerbitan pers dan industri media cetak. Selanjutnya perubahan dari aspek isi yang akan berpengaruh terhadap iklim keterbukaan (openers) dan dimiliki media untuk perkembangan public sphere.
Termasuk di dalamnya aspek product diversification dan kompetisi sempurna dalam industri media cetak. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemajuan masyarakat, yang secara dominan dan signifikan berpengaruh terhadap diversifikasi produk yang ditawarkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>