Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deby Puspitaningrum
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji faktor pembentukan Intensi Kontinuitas atau niat kelanjutan pada generasi Z terhadap layanan music streaming Spotify menggunakan Teori Uses and Gratifications (UGT). UGT adalah teori penting untuk mengungkap mengapa orang-orang menggunakan media tertentu dan kepuasan apa yang didapatkan. Terdapat model bisnis freemium pada aplikasi music streaming Spotify, yang dapat dibagi menjadi dua jenis pengguna, yaitu pengguna basic (tidak berbayar) dan pengguna premium (berbayar). Dengan menggunakan paradigma positivis, pendekatan kuantitatif, dan metode survei yang dilakukan terhadap 153 responden, dan menganalisis 12 variabel laten dan 1 variabel manifes menggunakan PLS-SEM, hasilnya menunjukkan bahwa model awal penelitian tidak dapat diterapkan sepenuhnya. Dibutuhkan model modifikasi penelitian dengan menghilangkan variabel Social Connectivity dan Discovery of New Music karena kedua variabel tersebut tidak signifikan. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa faktor pembentuk intensi kontinuitas dari pengguna music streaming generasi Z adalah Ubiquity dan Enjoyment. Pengaruh Ubiquity terhadap Intensi Kontinuitas sebesar 39,7% dan pengaruh Enjoyment terhadap Intensi Kontinuitas sebesar 20,3%. Utilitarian Value juga berpengaruh terhadap Intensi Kontinuitas yaitu sebesar 25,2%. Sementara Hedonic Value tidak berpengaruh karena hanya menunjukkan nilai 0,07% terhadap Intensi Kontinuitas. Dari uji ANOVA satu arah pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan antara tipe pengguna basic dengan tipe pengguna premium. Tingkat Ubiquity dan Enjoyment pengguna premium adalah lebih tinggi daripada pengguna basic. Hal tersebut mendukung Uses and Gratifications Theory bahwa khalayak, dalam hal ini pengguna music streaming Spotify, memilih media tergantung pada kebutuhan individualnya.

ABSTRACT
This research examines the forming factors of continuance intention in Z generation about Spotify's music streaming service using Uses and Gratifications Theory (UGT). UGT is an important theory to reveal why people use certain media and what satisfaction they get. There is a freemium business model in the Spotify music streaming application, which can be divided into two types of users, namely basic (not paid) and premium (paid) users. Using a positivist paradigm, a quantitative approach, and a survey method conducted on 153 respondents, and analyzing 12 latent variables and 1 manifest variable using PLS-SEM, the results indicate that the initial model of the study cannot be fully applied. A research modification model is needed by removing the Social Connectivity and Discovery of New Music variables because that variables are not significant. From this research, the results show that the forming factors of Continuance Intention of music streaming users on Z generation are Ubiquity and Enjoyment. The effect of Ubiquity to Continuance Intention is 39.7% and the effect of Enjoyment to Continuance Intention is 20.3%. Utilitarian Value also influences Continuance Intention, which is 25.2%. Meanwhile, Hedonic Value has no effect because it only shows the value of 0.07% to the Continuance Intention. From the one-way ANOVA test in this study, the results show that there are differences between basic and premium users. The level of Ubiquity and Enjoyment of premium users is higher than that of basic users. That fact supports the Uses and Gratifications Theory that audiences, in this case is Spotify music streaming users, choose media depending on their individual needs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naninggolan, Ayu Andira Sanubari
"Industri musik telah mengalami perubahan yang signifikan dari cara tradisional seperti mendistribusikan dan mendengarkan musik dari CD dan radio ke streaming. Tesis ini akan membahas tentang perkembangan streaming musik dan kontribusi kemajuan teknologi dan layanan yang diberikan oleh penyedia streaming musik terhadap perkembangan pesat yang terjadi. Tesis ini juga akan membahas isu-isu terkait pembajakan musik dan bagaimana streaming memberikan efek positif dan negatif terhadap isu tersebut dan juga berbagai perubahan dalam distribusi royalti dari penyedia jasa streaming musik kepada musisi.

Music industry has shifted significantly from traditional way that is distributing and listening to music through CD or radio to streaming. In this assignment, I am going to discuss about the growth of music streaming as well as the contribution of technology advancement and extended service of music streaming providers to the massive growth. This paper will also discuss the issues such as music piracy and how music streaming has both positive and negative contribution on it as well as the various changes in royalty distribution to musician from music streaming providers"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifat Naufal Adnan
"Fokus dari riset ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membayar (WTP) layanan streaming musik dan untuk menganalisa besarnya nilai WTP. Dengan menggunakan metode Contingent Valuation Method (CVM), rata – rata kesediaan membayar adalah Rp, 49.000 per bulan. Sedangkan, dengan menggunakan analisa logit, diketahui bahwa harga, kesediaan aplikasi di telepon genggam, kualitas audio dan tidak adanya gangguan dari iklan adalah faktor yang signigikan mempengaruhi WTP.

This study aims to identify factors that influencing willingness to pay (WTP) for music streaming service’s tariffs and to analyze the rates of consumer’s WTP in IUP FEB UI. Through Contingent Valuation Method (CVM), the average price is IDR 49,000 per month. Meanwhile, by using logit analysis, it is known that price, the presence of applications on mobile phones , the audio quality and the absence of interference such as advertisement are the significant factors influencing the WTP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhi Noorcholis
"Perpustakaan digital adalah suatu sistem yang dikembangkan dari sistem perpustakaan konvensional. Sistem ini memiliki data-data dalam bcntuk digital seperti teks, gambar, suara, maupun video. Tetapi pennasalahan dari bcntuk data digital ini adalah bagaimana supaya data-data tersebut tetap tetjaga kepemilikannya. Khusus data video pada sistem dapat digunakan metode streaming karena dengan metode ini tile video tidak akan didownload ke komputer client sehingga kepemilikan data ini dapat tetjaga.
Aplikasi video streaming pada perpustakaan digital yang akan dibangun ini dibuat dengan menggunakan perangkat Macromedia Flash Communication Sewer MX yang dapat melakukan streaming baik satu arah maupun dua arah dengan menggunakan protokol komunikasi rea! time milik Macromedia yaitu Real Time Messaging Protocol (RTMP) yang bcrjalan di atas TCP. Aplikasi ini berjalan pada server yang sama dengan server perpustakaan digital. Pada aplikasi juga dilengkapi dengan kemampuan mendeteksi kecepatan transfer rate dari user sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk memilih streaming video yang sesuai dengan kondisi koneksi user saat itu.
Pengujian dari aplikasi video streaming dilakukan pada jaringan DummyNet yang diubah-ubah nilai bandwidthnya sehingga akan mendapatkan kondisi transfer rate yang bervariasi. Hasil dari pengujian terlihat bahwa packet loss yang terjadi relatif sangat kecil (0.08% - 1,85%) dan tidak terlalu signifikan terhadap jumlah paket total.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandhy Bayu Rukmana
"Named Data Networking (NDN) adalah arsitektur internet yang berbeda dengan arsitektur berbasis Internet Protocol (IP). Transmisi data berdasarkan nama domain (Name) dan bukan berupa alamat IP tujuan. Selain itu NDN lebih aman (secure) karena memiliki digital signature untuk mengetahui kebsahan data. Video streaming adalah suatu multimedia yang disampaikan oleh penyedia (provider) untuk diterima dan disajikan kepada pengguna. Kata “streaming" mengacu pada proses pengiriman atau perolehan media yang mengacu pada metode pengiriman media. Terdapat dua tantangan utama dalam aplikasi video streaming, yaitu kecepatan konektifitas yang mencukupi dan standar format video (codec) yang digunakan.
Pada penelitian ini dilakukan pengetesan dan evaluasi terhadap performansi aplikasi video streaming yang dilewatkan pada jaringan berbasis NDN. Uji performansi dilakukan dengan melakukan pengukuran Delay serta jitter pada beberapa macam codec yang banyak digunakan di aplikasi video streaming. Codec yang digunakan dalam pengukuran adalah codec populer seperti MPEG2, H264, H265, VP8, VP9.
Hasil pengukuran pada sumber video yang sama dengan menggunakan setiap codec. Didapatkan bahwa VP9 memberikan Delay, jitter, dan packet loss yang paling rendah. MPEG2 memberikan hasil yang paling tinggi. Hasil perbandingan antara jaringan berbasis IP dengan jaringan berbasis NDN menunjukkan bahwa jaringan berbasis IP memberikan performansi yang lebih baik dalam mengirimkan video streaming dengan pengukuran Delay mencapai 150 milidetik lebih rendah dibandingkan pada jaringan berbasis NDN dengan menggunakan codec yang sama.

Named Data Networking (NDN) is an internet architecture that is different from an Internet Protocol (IP) based architecture. Data communication is based on the domain name (Name) rather than the destination’s  IP address. In addition, NDN is more secure because it has a digital signature to keep data authenticity. Video streaming is a multimedia content delivered by providers  to be received and presented to the end-users. The word "streaming" refers to the process of sending or acquiring media. It refers to the method of sending the media. There are two main challenges in the application of video streaming, the first is bandwidth connectivity and the second is video format standards (codecs).
In this work we measured the video streaming application performance through NDN. The performance tests are carried out by measuring Delay, Jitter, Packet Loss and Throughput  on several types of codecs that are widely used in streaming video applications, i.e. MPEG2, H264, H265, VP8, VP9.
The experiment measurement results on the same source of video using each codec, showed that VP9 provides the lowest Delay and jitter, while MPEG2 gives the highest results. The comparison between IP-based networks and NDN shows that IP-based networks provide better performance for transporting video stream with delay measurements reaching up to 150 milliseconds lower than NDN-based networks using the same codec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faathir Chikal Asyuraa
"Permasalahan Multi-Armed Bandit adalah permasalahan dalam reinforcement learning yang berfokus pada rancangan eksperimen, diberikan sebuah himpunan opsi yang disebut arms yang dapat dipilih berkali-kali, bagaimana cara menyeimbangkan antara mengeksplorasi arm yang ada untuk mengumpulkan informasi atau mengeksploitasi arm yang terlihat terbaik untuk memaksimalkan keuntungan. Oleh karena itu, Multi-Armed Bandit menjadi alternatif yang lebih dinamis dari percobaan acak. Contoh dari aplikasi Multi-Armed Bandit adalah menentukan artwork film yang harus ditunjukkan untuk menarik pengunjung untuk menonton film tersebut. Distribusi Bernoulli dengan parameter θ dipilih untuk memodelkan respons dari pengunjung setelah melihat artwork film. Kondisi tidak stasioner pada θ dapat diimplementasikan untuk mengakomodasi periode keunggulan berbeda dalam artwork film. Kondisi tidak stasioner pada studi ini dimodelkan melalui piecewise-stationary, yaitu θ dapat berubah nilai, namun tetap konstan di setiap periode yang didefinisikan. Pada penelitian ini, digunakan beberapa policy seperti Epsilon Greedy, SoftMax, Upper Confidence Bounds, Thompson Sampling, Sliding Window Upper Confidence Bounds, Discounted Upper Confidence Bounds, dan juga Discounted Thompson Sampling, untuk menangani permasalahan Multi-Armed Bandit dengan Piecewise-Stationary Bernoulli Arms. Simulasi dilakukan pada kondisi yang berbeda-beda untuk menguji performa policy tersebut dalam berbagai kondisi yang ada. Berdasarkan simulasi tersebut, Discounted Thompson Sampling policy menunjukkan performa yang sangat baik dalam menangani kondisi stasioner maupun piecewise-stationary.

The Multi-Armed Bandit problem is a problem in reinforcement learning that focuses on how to design an experiment, given a set of options called arms that could be tried many times, how to balance between exploring the available arms to gather information or exploiting the seemingly best arm to maximize profit. Because of this, Multi-Armed Bandit has gained its popularity as a more dynamic approach to a randomized trial. An example of Multi-Armed Bandit is in determining recommending a film artwork to show to a visitor. Bernoulli distribution with parameter θ is chosen to model the respons of the visitor whether they watch the film or not. Non-stationary condition on θ can be implemented to accommodate various trends in film artworks, the non-stationary condition in this study is modeled through Piecewise-Stationary. In this study, several policies are used, such as Epsilon Greedy, SoftMax, Upper Confidence Bounds, Thompson Sampling, Sliding Window Upper Confidence Bounds, Discounted Upper Confidence Bounds, and Discounted Thompson Sampling, in handling Multi-Armed Bandit with Piecewise-Stationary Bernoulli Arms. Multiple simulations have been done to empirically evaluate the performance of the policies. Based on the simulation, Discounted Thompson Sampling policy shows a remarkable performance in tackling stationary and piecewise-stationary condition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Haunan
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari nilai konsumsi yang dirasakan dan menyelidiki faktor penentu utama dari perilaku pada kemungkinan menggunakan dan merekomendasikan aplikasi video streaming berlangganan. Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja konseptual berdasarkan teori nilai-nilai konsumsi. Selain itu, kepuasan pengguna juga dimasukkan ke dalam model penelitian. Sebanyak 276 kuesioner yang valid dikumpulkan dari pengguna potensial pada layanan aplikasi streaming melalui survei online. Data dianalisis dengan menggunakan teknik structural equation modeling (SEM). Hasil penelitian mendukung sebagian besar hipotesis dan menunjukkan bahwa semua nilai konsumsi yang dirasakan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perilaku pada kemungkinan menggunakan dan merekomendasikan aplikasi video streaming berlangganan. Terdapat juga diskusi rinci tentang temuan dan implikasi teoritis serta praktis dari penelitian ini.

The purpose of this research is to examine the effects of perceived consumption values and investigating the key determinants of behavior on the likelihood of using and recommending a subscription video streaming application. We proposed a conceptual framework based on the theory of consumption values. Moreover, users satisfaction also incorporated into the research model. A total of 276 valid questionnaires were collected from potential streaming application service users through an online survey.  Data were analyzed using structural equation modeling (SEM) techniques. The result supports most of the hypothesis and shows that all of the perceived consumption values have a significant positive impact on behavior on likelihood using and recommending subscription video streaming application. We also provide a detailed discussion about these findings and the theoretical and practical implications of the research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Deiny Mardian Wijayapraja
"Kehadiran teknologi 5G memberikan harapan kualitas pengalaman atau Quality of Experience (QoE) yang jauh lebih baik dalam memanfaatkan layanan video streaming. Namun, selain kualitas, ada banyak faktor lain yang diyakini memberikan nilai dan memengaruhi pengalaman pengguna layanan video streaming di era 5G. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pengukuran sekaligus mendapatkan faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi QoE pada 5G dengan menggunakan kerangka kerja konseptual yang melibatkan ukuran penilaian korelasi pengaruh teknologi 4G terhadap 5G. Pengembangan model ini dilakukan melalui pengukuran User Experience (UX) dan Quality of Service (QoS) sebagai unsur pembentuk QoE. Hal ini pun dilakukan mengingat perlu standar khusus untuk mengukur QoE secara detil terutama pada sisi UX. Kerangka konseptual dikembangkan menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM), berdasarkan data UX dan QoS di Jakarta secara realita di tahun 2022. Dari hasil pengukuran UX diperoleh bahwa pada kondisi realita di Jakarta memiliki nilai korelasi sebesar 0.59. Hal ini berarti pengaruh teknologi 4G terhadap 5G pada pengalaman pengguna layanan video streaming di Jakarta masih signifikan. Sementara dari pengukuran QoS diketahui bahwa terdapat nilai korelasi sebesar 0.27. Hal ini berarti pengaruh teknologi 4G terhadap 5G secara teknis di Jakarta tidak signifikan Hasil akhir nilai QoE dengan format UX dan QoS ini pun dapat dipetakan untuk melihat posisi dan potensi dari pengukuran QoE ini. Lebih lanjut lagi pada faktor-faktor pembentuk UX, dilakukan analisis dengan Exploratory Factor Analysis (EFA). Dari hasil analisis dengan EFA untuk area Jakarta diperoleh bahwa hal terkait kemudahan atau perspicuity dan aspek ekonomi menjadi faktor-faktor dominan. EFA juga mengelompokkan kesepuluh faktor ke dalam tiga dimensi di mana dimensi teknologi merupakan dimensi yang dominan dan memiliki prioritas dalam pengembangan teknologi 5G di Jakarta.

The presence of 5G technology provides hope for a much better Quality of Experience (QoE) in utilizing streaming video services. However, apart from quality, many other factors are believed to provide value and influence the user experience of streaming video services in the 5G era. This study aims to develop a measurement model as well as obtain what factors will affect QoE on 5G by using a conceptual framework that involves measuring the correlation of the influence of 4G technology on 5G. The development of this model is carried out by measuring User Experience (UX) and Quality of Service (QoS) as elements that form QoE. This was also done considering the need for particular standards to measure QoE in detail, especially on the UX side. The conceptual framework was developed using the Structural Equation Model (SEM) approach based on actual UX and QoS data in Jakarta in 2022. The UX measurement results found that in real conditions in Jakarta, it has a correlation value of 0.59. This means that the influence of 4G technology on 5G on the user experience of streaming video services in Jakarta is still significant. Meanwhile, from QoS measurements, it is known that there is a correlation value of 0.27. This means that the influence of 4G technology on 5G technically in Jakarta is not significant. The final results of QoE values with UX and QoS formats can also be mapped to see the position and potential of this QoE measurement. Furthermore, on the factors that make up UX, analysis is carried out with Exploratory Factor Analysis (EFA). The analysis with EFA for the Jakarta area found that matters related to ease or perspicuity and economic aspects were the dominant factors. EFA also groups the ten factors of UX into three dimensions, where the technology dimension is the dominant dimension and prioritises developing 5G technology in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabita Anjaning
"Skripsi ini membahas membahas tentang analisis terhadap legalitas dari Interner Streaming karya musik pada tempat komersil. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 meliputi karya musik sebagai salah satu ciptaan yang dilindugi, dan memberikan segenap hak ekonomi kepada pemegang hak cipta dan hak terkait dari karya musik tersebut. Karena Undang-Undang Hak Cipta tidak mengatur tentang aktivitas Internet streaming, akan ada penjelasan terhadap pengertian aktivitas tersebut dan hak konomi manakah yang sesuai untuk mencakupi aktivitas Internet streaming juga akan dibahas dalam skripsi ini. Tiga hak ekonomi yaitu hak pengumuman, hak ekonomi, dan hak penyiaran adalah beberapa hak ekonomi yang paling sesuai untuk meliputi aktivitas tersebut, dengan demikian skripsi ini juga akan memberikan pemahaman lebih lanjut dan batasan antara ketiga hak ekonomi dengan mempertimbangkan peraturan-peraturan internasional yang terkait.

This undergraduate thesis discussed the legality of Internet streaming of musical works at commercial venue. Indonesian Copyright Law Number 28 Year 2014 includes musical work as a protected work, and thus grants economic rights to both copyright holder and related right holder of a musical work. Since the Indonesian Copyright law does not regulate on the conduct of Internet streaming, an elaboration on the understanding of such conduct and which economic does Internet streaming shall be classified into shall be discussed under this thesis. Three economic rights namely the right of announcement, communication, and broadcasting of works are the most suitable to cover the conduct of Internet streaming, and thus, are thoroughly discussed under this thesis. Due to the lack of explanation given by Indonesian Copyright Law, it results in several confusions on the understanding of the three economic rights. Consequently, this thesis also provides further understanding and clear boundaries of all three economic rights by considering relevant international instruments in the realm of copyrights"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Erlangga
"Pesatnya perkembangan penggunaan layanan Subscription Video on Demand (SVoD) di Indonesia menjadikan layanan ini cukup menjanjikan. Perubahan perilaku konsumen dari menonton melalui televisi tradisional dan bioskop menjadi melalui online streaming mendorong pelaku industri mencari cara untuk terus bertahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat keberlanjutan penggunaan SVoD pada studi kasus Netflix. Penelitian ini menggabungkan dua teori yaitu Expectation Confirmation Theory sebagai teori yang terbukti dapat menyelidiki niat berkelanjutan SI dan Information System Success sebagai teori yang dapat menilai kesuksesan SI. Selain itu, penelitian ini juga menambahkan aspek personalization yang merupakan salah satu karakteristik dari layanan SVoD. Penelitian ini terdiri dari 623 responden yang pernah menggunakan layanan SVoD Netflix setidaknya sekali. Data yang diperoleh pada penelitian dianalisis dengan menggunakan Covarianced-based Structural Equation Model dengan bantuan program AMOS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa service quality berpengaruh positif terhadap confirmation, system quality berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, confirmation berpengaruh positif terhadap satisfaction, serta satisfaction, perceived usefulness, dan personalization berpengaruh positif terhadap continuance intention penggunaan layanan SVoD. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan SVoD untuk mengevaluasi layanan mereka sehingga pengguna memiliki niat untuk terus menggunakan layanan tersebut.

The rapid development of Subscription Video on Demand (SVoD) services in Indonesia makes this service quite promising. The change in consumer behavior from watching through traditional television and cinema to online streaming has encouraged industry players to look for ways to survive. This study aims to analyze the factors influencing the intention to continue using SVoD in the Netflix case study. This study combines two theories, namely Expectation Confirmation Theory as a theory that is proven to investigate the continuance intention of IS and Information System Success as a theory that can assess the success of IS. In addition, this study also adds an aspect of personalization which is one of the characteristics of SVoD services. This study consisted of 623 respondents who had used Netflix's SVoD service at least once. The data obtained in the study were analyzed using the Covarianced-based Structural Equation Model with the help of the AMOS 26 program. The results of this study indicate that service quality has a positive effect on confirmation, system quality has a positive effect on perceived usefulness, confirmation has a positive effect on satisfaction, and satisfaction, perceived usefulness, and personalization have a positive effect on continuance intention to use SVoD services. Based on this, this research is expected to contribute to SVoD service provider companies to evaluate their services so that users have the intention to continue using these services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>