Ditemukan 170183 dokumen yang sesuai dengan query
Yolanda Natalia
"Pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di Indonesia pada pasar otomotif nasional belum signifikan. Padahal, pemerintah Indonesia telah merilis target ambisius untuk mencapai penetrasi kendaraan listrik yang ramah lingkungan sebanyak 2,8 juta unit hingga 2025, yang terdiri dari 2,1 juta unit sepeda motor dan 700 ribu unit mobil. Tujuan ini telah dibuat sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca nasional pada tahun 2030 dan sebagai strategi diversifikasi energi untuk menjaga ketersediaan energi dan memenuhi konsumsi domestik. Pasar otomotif nasional memiliki dinamika keterkaitannya yang unik di antara konsumen, produsen, dan pemerintah setempat, serta saling ketergantungan antara para aktor yang ada dalam adopsi massal kendaraan listrik. Melalui pandangan holistik, makalah ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar adopsi kendaraan listrik nasional dan mengeksplorasi kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi peningkatan adopsi kendaraan lisrik dari berbagai sudut pandang di tengah kemungkinan ketidakpastian dengan menggunakan pendekatan dinamika sistem. Pandangan besar sistem dari segi komponen, koneksi, dan aspek kontekstual ditelaah untuk mengembangkan model konseptual dinamika kendaraan listrik nasional sebagai diagram lingkaran sebab akibat. Berdasarkan hasil empiris, biaya kendaraan, infrastruktur, dan aspek sosial yang dirasakan mempengaruhi adopsi kendaraan listrik nasional memainkan peran penting dalam meningkatkan adopsi kendaraan listrik di pasar Indonesia.
Adoption growth of electric vehicles in Indonesias automotive market has not been significant. Whereas Indonesia government had released ambitious target to achieve environmentfriendly electric vehicle penetration as much as 2,8 million units until 2025, in which consists of 2,1 million units motorcycle and 700 thousand units car. This goal has been made as form of governments commitment to reduce national greenhouse gases GHG emission in 2030 and as strategy of energy diversification to maintain energy availability and fulfill domestic consumption. National automotive market has its own unique dynamic of interrelationship among local consumers, producents, and government, as well as the interdependencies between those actors that exist in electric vehicle mass adoption. Through holistic view, this paper aims to analyze the market structure of national electric vehicle adoption and explore government policies that potentially affect the growth of electric vehicle adoption from multiple points of view in the middle of possible uncertainties using system dynamics approach. Big view of the system from component, connection, and contextual aspects are provided to develop conceptual model of national electric vehicle dynamics as causal loop diagram. Based on empirical results, the vehicle cost, infrastructure, and perceived social aspect influence national electric vehicle adoption play key role of increasing electric vehicle adoption in Indonesia market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andi Afifah Khairunnisa
"Sejak tahun 2019, pemerintah Indonesia gencar mempromosikan adopsi mobil listrik sebagai solusi dalam menangani kerusakan lingkungan. Adopsi mobil listrik sendiri tidak terlepas dari bagaimana persepsi masyarakat terhadap teknologi ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses adopsi mobil listrik di Indonesia dengan menggunakan metode analisis sentimen dan pemodelan topik menggunakan data komentar Youtube tahun 2019-2023. Pada tahap klasifikasi sentimen, dilakukan percobaan dengan enam model klasik (SVM, Naive Bayes, CatBoost, LightGBM, XGBoost, dan AdaBoost) serta satu model IndoBERT dengan tiga skenario praproses yang berbeda. Model BERT dengan praproses sederhana terbukti sebagai model terbaik dengan rata-rata akurasi 77.33% untuk 5-fold cross-validation. Analisis tren menunjukkan peningkatan jumlah komentar dari tahun ke tahun dengan proporsi sentimen negatif yang meningkat, terutama terkait dengan kebijakan pemerintah. Faktor pendorong utama adopsi termasuk preferensi terhadap biaya pembelian yang terjangkau, penghematan biaya operasional, desain, dan layanan. Sebaliknya, faktor penghambat meliputi infrastruktur dan waktu pengisian daya, kebijakan, dan biaya pembelian
Since 2019, the Indonesian government has been actively promoting the adoption of electric vehicles (EVs) as a solution to address environmental degradation. The adoption of EVs is significantly influenced by public perception of this technology. Therefore, this study aims to identify the factors that support and hinder the adoption of electric vehicles in Indonesia by employing sentiment analysis and topic modeling methods using YouTube comment data from 2019-2023. In the sentiment classification phase, experiments were conducted with six classical models (SVM, Naive Bayes, CatBoost, LightGBM, XGBoost, and AdaBoost) and one IndoBERT model with three different preprocessing scenarios. The BERT model with simple preprocessing proved to be the best model with an average accuracy of 77.33% for 5-fold cross-validation. Trend analysis shows an increase in the number of comments year over year with a rising proportion of negative sentiment, particularly concerning government policy. The main drivers of adoption include a preference for affordable purchase costs, operational cost savings, design, and service. Conversely, barriers include infrastructure and charging time, policy, and purchase costs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ekky Aliansyah
"Sejak tahun 2019, pemerintah Indonesia gencar mempromosikan adopsi mobil listrik sebagai solusi dalam menangani kerusakan lingkungan. Adopsi mobil listrik sendiri tidak terlepas dari bagaimana persepsi masyarakat terhadap teknologi ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses adopsi mobil listrik di Indonesia dengan menggunakan metode analisis sentimen dan pemodelan topik menggunakan data komentar Youtube tahun 2019-2023. Pada tahap klasifikasi sentimen, dilakukan percobaan dengan enam model klasik (SVM, Naive Bayes, CatBoost, LightGBM, XGBoost, dan AdaBoost) serta satu model IndoBERT dengan tiga skenario praproses yang berbeda. Model BERT dengan praproses sederhana terbukti sebagai model terbaik dengan rata-rata akurasi 77.33% untuk 5-fold cross validation. Analisis tren menunjukkan peningkatan jumlah komentar dari tahun ke tahun dengan proporsi sentimen negatif yang meningkat, terutama terkait dengan kebijakan pemerintah. Faktor pendorong utama adopsi termasuk preferensi terhadap biaya pembelian yang terjangkau, penghematan biaya operasional, desain, dan layanan. Sebaliknya, faktor penghambat meliputi infrastruktur dan waktu pengisian daya, kebijakan, dan biaya pembelian.
Since 2019, the Indonesian government has been actively promoting the adoption of electric vehicles (EVs) as a solution to address environmental degradation. The adoption of EVs is significantly influenced by public perception of this technology. Therefore, this study aims to identify the factors that support and hinder the adoption of electric vehicles in Indonesia by employing sentiment analysis and topic modeling methods using YouTube comment data from 2019-2023. In the sentiment classification phase, experiments were conducted with six classical models (SVM, Naive Bayes, CatBoost, LightGBM, XGBoost, and AdaBoost) and one IndoBERT model with three different preprocessing scenarios. The BERT model with simple preprocessing proved to be the best model with an average accuracy of 77.33% for 5-fold cross-validation. Trend analysis shows an increase in the number of comments year over year with a rising proportion of negative sentiment, particularly concerning government policy. The main drivers of adoption include a preference for affordable purchase costs, operational cost savings, design, and service. Conversely, barriers include infrastructure and charging time, policy, and purchase costs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Rizhan Aji Pratama
"Adopsi kendaraan listrik plug-in (PEV) adalah subjek yang menarik banyak minat baru-baru ini. Perhatian yang meningkat ini sebagian disebabkan oleh kemajuan paralel yang cepat dalam bisnis, kebijakan, dan metode teknologi yang dimaksudkan untuk mempromosikan penggunaan teknologi baru yang revolusioner ini. Performa PEV menjadi lebih sebanding dengan mobil konvensional karena kemajuan teknologi baterai, dan semua pembuat mobil besar sekarang menawarkan PEV. Pemerintah, termasuk di Indonesia, di semua tingkatan menerapkan insentif keuangan dan non-keuangan yang berbeda untuk mempromosikan adopsi PEV. Namun, dampak dari perubahan ini pada akhirnya tergantung pada minat pelanggan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persepsi konsumen merupakan faktor dalam niat membeli atau menyewa kendaraan listrik. Untuk menjawab pertanyaan ini, penelitian korelasi antara persepsi konsumen Indonesia termasuk keuntungan relatif, trialability, observability, kebijakan, dan efek jaringan atau stasiun pengisian dilakukan untuk menentukan persepsi mana yang merupakan faktor utama dalam menentukan niat beli atau sewa listrik kendaraan.
Plug-in electric vehicle (PEV) adoption is a subject that has attracted a lot of interest recently. This increased attention is partially due to the quick parallel advancements in business, policy, and technological methods meant to promote the use of this revolutionary, new technology. The performance of PEVs is becoming more comparable to that of conventional cars because to advancements in battery technology, and all major automakers now offer PEVs. Governments, including in Indonesia, at all levels are implementing different financial and non-financial incentives to promote PEV adoption. However, the impact of these changes ultimately depends on customer interest. Therefore, the purpose of this study is to determine if consumer perceptions are a factor to the purchase or lease intent of electric vehicles. To respond to this query, a research of correlation between the perceptions of Indonesian consumers including relative advantage, trialability, observability, policy, and network effects or charging stations is done to determine which perceptions are the major factors in determining purchase or lease intent of electric vehicles."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sudarno Zensu
"Masa depan alat transportasi adalah kendaraan listrik. Penelitian ini mengkaji penerapan kendaraan listrik di pulau Bali. Bali adalah sebuah pulau dengan jarak terjauh salah satu kabupaten ke kota Denpasar adalah 95,6 km. Jarak ini adalah jarak yang bisa ditempuh dengan teknologi kendaraan listrik. Penggunaan kendaraan listrik jika tidak direncanakan dengan baik, akan menyebabkan beberapa malasah kelistrikan. Masalah yang timbul adalah bertambahnya kebutuhan energi listrik. Kebutuhan listrik tahun 2019 adalah 5,908 GWh per tahun, jika ditambah total kendaraan roda 2 dan 4 diganti ke kendaraan listrik akan membutuhkan tambahan 2,823 GWh per tahun. Tentunya ini akan berdampak pada perencanaan kebutuhan pembangkit listrik di pulau Bali. Beban puncak harian berdasarkan faktor beban saat ini akan bertambah 297 MW, dan apabila semua pengguna kendaraan listrik melakukan isi ulang bersamaan dalam 4 jam, maka beban puncak akan bertambah 1,934 MW. Tambahan 1,934 MW beban puncak ini akan membentuk duck curve, dan ini merupakan masalah untuk sistem tenaga listrik Bali. Masalah ini dapat diselesaikan dengan konsep setiap rumah menjadi indepent power producer melalui penggunaan Solar PV, minimal untuk menghasilkan energi listrik untuk kendaraan listriknya.
This research is about how to transform the usage of fossil fuel transportation to electrical vehicle in Bali. The reason to choose Bali is because Bali is an island with the longest distance from one of its districts to Denpasar city is 95,6 km. This distance is reachable by the common electrical vehicle that available now. The consumption of electricity will increase because of electric vehicle. In 2019, Bali will need 5,908 GWh electricity in a year. And if the all the 2 wheels and 4-wheels vehicles now are electrical vehicle, it will require extra 2,823 GWh. It will impact the planning of power generation in Bali. Another challenge for the electrical systems is the duck curve problem. The habit or when the electrical vehicle users do the charging will also impact the daily load curve of an electrical systems. If all the vehicles now are electrical vehicle, and all the users conduct the charging almost on the same time in 4 hours duration, the load will increase about 1,934 MW.The solution is off-grid solar PV. If every electric vehicle user installs the solar PV for their electrical vehicle consumption, this will solve all the problem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ivan Benedicto Constatijn
"
ABSTRAKDesain sistem starter otomatis ini dirancang untuk menjawab kebutuhan otomasi pada kendaraan listrik hibrida serial dalam hal manajemen penyalaan generator dan pemindahan kontak listrik generator-charger dan PLN-charger. Scara garis besar sistem dibagi menjadi dua buah bagian: sistem penyalaan generator otomatis dan sistem pengalih kontak otomatis. Masing-masing sistem bekerja secara independen dalam melakukan fungsinya masing-masing. Sistem penyalaan generator otomatis akan menyalakan generator secara otomatis jika SOC baterai sudah rendah. Sistem pengalih kontak otomatis akan menyambungkan dan melepaskan kontak generator-charger atau PLN-charger sesuai keperluan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan analitis dan eksperimental pembuatan alat. Sistem pegalih kontak otomatis dapat bekerja pada voltase input 220 V AC dengan kapasitas arus hingga 10 A. Sistem penyalaan generator otomatis akan menyalakan generator jika tegangan OCV baterai sudah kurang dari 3600 mV. Untuk penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika sistem dilengkapi dengan perhitungan performa untuk pertimbangan penyalaan generator.
ABSTRACTThis automatic starter system is designed to answer the need of automation for serial hybrid electric vehicles in the management of generator starting and electric contact switching between generator-charger and grid-charger. The whole system is divided into two: automatic generator starting system and automatic contact switching system. Each system works independently and does its own function. The automatic generator starting system will automatically start the generator if the battery SOC runs out. The automatic contact switching system will connect or disconnect generator-charger or grid-charger contact as needed. The experiment is done by means of analytic approach and prototype experimentation. The automatic switching system can operate at 220 V AC input voltage and maximum current of 10 A. The automatic generator starter system will start the generator if the battery OCV voltage goes below 3600 mV. For further research, it will be better if the system is equipped with performance calculation as a concideration to start the generator."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62087
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Christian Salmon
"
ABSTRAKKendaraan listrik ringan ini dirancang menggunakan rangka space frame serta untuk beroperasi di lingkungan kampus Universitas Indonesia. Kendaraan listrik ini dibuat lebih ringan guna meningkatkan efisiensi konsumsi energi kendaraan. Rangka space frame kendaraan listrik ringan ini menggunakan material Al 6061 T6 yang memiliki massa lebih ringan namun tetap mempertahankan kekuatan struktur saat diberikan pembebanan. Sistem suspensi depan dan belakang serta drivetrain dirancang untuk menggunakan komponen yang tersedia di pasaran. Perancangan dan perhitungan kekuatan dilakukan dengan menggunakan program Autodesk Inventor® yang kemudian dikonfirmasi dengan metode analitis, lalu dibandingkan dengan tegangan yield material dengan mempertimbang angka faktor keselamatan serta dynamic factor. Rangka kendaraan ini pada akhirnya disimpulkan mampu menahan pembebanan statis berdasarkan kriteria kegagalan Von Mises yang diperbesar dengan faktor pembebanan dinamik dan faktor keselamatan.
ABSTRACTThis light weight electric commuter is designed utilizing space frame and designed to operate within Universitas Indonesia Campus. This electric sightseeing vehicle frame is made to be lighter to increase energy consumption efficiency. This space frame electric vehicle frame using Al 6061 T6 that has lighter mass but retained its strength when loaded. Front and rear suspension and drivetrain is designed to use component available in market. Design and calculation of strength using Autodesk Inventor® program then confirmed by analytical calculation, finally compared with yield strength with safety factor and dynamic factor consideration. This vehicle frame is finally concluded capable to withstand static load based on Von Mises failure criteria amplified by dynamic factor and safety factor.
"
2015
S59062
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
David Danur Winda
"Pemerintah Indonesia terus mencanangkan program akselerasi kendaraan listrik berbasis baterai. Penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (EVB) diperkirakan akan tumbuh signifikan. Biaya baterai sekitar 40% dari total biaya kendaraan listrik (EV). Dengan daya tahan baterai sekitar 8 tahun yang mendapatkan garansi dari produsen (OEM), baterai mobil listrik akan segera mencapai tahap akhir masa pakai dan akan berdampak pada lingkungan berupa limbah baterai yang tidak terpakai. Target jumlah EV di Indonesia pada 2030 mencapai 2 juta unit; sehingga diperkirakan akan ada 0,718 juta ton baterai yang perlu didaur ulang pada tahun 2040. Perlu adanya kajian tentang
reverse logistic industri baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik. Diagram sebab-akibat digunakan untuk memeriksa dinamika potensial yang ada dalam sistem
reverse logistic mobil listrik. Hasilnya dapat mendukung perencanaan kapasitas pengumpulan baterai mobil listrik dan mencegah pembuangan baterai yang tidak terkontrol. Skenario dan strategi yang dikembangkan akan membantu regulasi potensial di masa mendatang.
The Indonesian government continues to launch a battery-based electric vehicle acceleration program. It is estimated that there will be significant growth in sales of battery-based electric vehicle (EVB). The battery costs about 40% of the cost of an electric vehicle (EV). With a battery life of around 8 years that gets a warranty from the manufacturer (OEM), EV batteries will intensively face the retirement stage and have an impact on the environment in the form of unused battery waste. The target number of EVs in Indonesia in 2030 will reach 2 million units; hence, it is estimated that there will be 0.718 million tons of batteries that need to be recycled by 2040. There is a need for a study on the reverse logistics of the electric vehicle and electric vehicle battery industries. The causal loop diagram was utilized to examine the potential dynamics existing in the reverse logistics system of EV. The results can support the planning of electric car battery collection capacities and prevent uncontrolled battery disposal. The scenarios and strategies developed will help generate potential regulations in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hikari Qurrata’ain Nurhadi
"Saat ini berbagai negara telah mendukung pengembangan teknologi berkelanjutan di bidang otomotif dengan melakukan inovasi mengenai kendaraan listrik (EV) untuk menjaga lingkungan dan mengurangi eksploitasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung program ini. Dengan program ini, diperkirakan 30% pemasok komponen otomotif di Indonesia akan hilang karena EV memiliki komponen yang lebih sedikit dibandingkan kendaraan konvensional saat ini. Filter merupakan salah satu komponen otomotif yang berhubungan langsung dengan mesin pembakaran internal (ICE) pada kendaraan konvensional. Dengan melakukan pendekatan studi kasus pada produsen filter dan merumuskan permasalahan dengan analisis SWOT, matriks IE, dan matriks strategi besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produsen filter masih tetap dapat memanfaatkan peluang dengan menggunakan kekuatan internal yang ada, oleh karena itu alternatif strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi integrasi baik pada pemasok maupun pelanggan dan juga strategi intensif dalam pengembangan produk serta pengembangan pasar. Skenario kedua yang dapat dilakukan berdasarkan evaluasi faktor eksternal yang memiliki kecenderungan bergeser ke nilai negatif adalah dengan mendukung strategi diversifikasi berdasarkan analisis penjualan yang akan bergantung pada kecenderungan penjualan filter ke depannya karena meskipun filter akan lenyap di lini bisnis otomotif namun dengan luasnya segmentasi filter, maka produsen filter masih tetap dapat menjalankan strategi agresif maupun diversifikasi di masa yang akan datang.
Currently, many countries have supported the development of sustainable technology in the automotive sector by making the innovations regarding electric vehicles (EV) to keep the environmental friendly and reduce the exploitation of natural resources that cannot be replaced. Indonesia is one of the countries that supports this program. By this program, it is estimated that 30% of automotive components in Indonesia will be dissapear because EVs have fewer components than conventional vehicles today. The filter is one of the automotive components that is directly related to the internal combustion engine (ICE) in conventional vehicles. By carrying out a case study approach to filter manufacturer and formulating problems with SWOT analysis, IE matrix, and grand strategy matrix. The results show that filter manufacturers can still take advantage of opportunities by using its existing internal strengths, therefore an alternative strategy that can be concluded is to implement an integration strategy for both suppliers and customers as well as an intensive strategy in product development and market development. The second scenario that can be carried out based on the evaluation of external factors that have a tendency to shift to negative values ââis to support a diversification strategy based on sales analysis which will depend on the sales trend of filters in the future, because even though filters will disappear in the automotive business line, with the many various of filter segmentation, manufacturers filter can still carry out aggressive and diversification strategies in the future. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Maya Rhamdhanika
"Pertumbuhan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) diharapkan dapat mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian model menggunakan skenario yang telah disusun sehingga didapat rekomendasi kebijakan yang efektif untuk mendukung pertumbuhan SPKLU sehingga mempengaruhi adopsi KBLBB. Terdapat dua driving forces yang mendorong tercapainya objektif, yaitu daya tarik KBLBB (EV attractiveness) dan pertumbuhan SPKLU (SPKLU Growth). Daya tarik KBLBB dipengaruhi lima faktor pendorong utama yaitu harga beli, jarak tempuh, kesiapan infrastruktur, perbedaan harga dengan kendaraan bermotor mesin konvensional, dan waktu pengisian baterai. Sedangkan pertumbuhan SPKLU dipengaruhi tiga faktor utama yaitu suplai listrik dari pembangkit, biaya pembangunan dan investasi, serta charge volume. Terdapat tiga skenario untuk pengujian kebijakan pada model yaitu skenario Advertisement Income, Private Investment, dan EV tax incentives from Government. Keberhasilan program percepatan KBLBB yang didorong oleh faktor infrastruktur dilihat dari rasio jumlah SPKLU terhadap jumlah KBLBB. Di antara ketiga skenario tersebut, skenario Private Investment dan EV tax incentives from Government merupakan skenario yang efektif untuk mencapai objektif.
The growth in the number of Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU) expected to encourage the use of Battery-Based Electric Motorized Vehicles (KBLBB). This study aims to test the model using a scenario prepared to obtain practical policy recommendations to support the growth of SPKLU so that it affects the adoption of KBLBB. Two driving forces encourage the achievement of objectives, namely the attractiveness of KBLBB (EV Attractiveness) and charging infrastructure growth (SPKLU Growth). The attractiveness of KBLBB is influenced by five main driving factors, namely the purchase price, mileage, infrastructure readiness, price differences with conventional motorized vehicles, and battery charging time. Meanwhile, SPKLU growth is influenced by three main factors: electricity supply from generators, construction and investment costs, and charge volume. Therefore, there are three scenarios for testing the policy on the model, namely Advertisement Income, Private Investment, and EV tax incentives from Government scenarios. The success of the KBLBB acceleration program which is driven by infrastructure factors, is seen from the ratio of the number of SPKLU to the number of KBLBB. Among the three scenarios, the Private Investment scenario and EV tax incentives from the government scenario are the most effective scenarios to achieve the objectives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library