Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Nizam Khadid
"Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan konstruksi semakin pesat. Sehingga mendorong para pelaku konstruksi mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhi konstruksi seperti manajemen proyek. Manajemen proyek yang baik mencerminkan keadaan internal yang baik dari suatu perusahaan konstruksi . Selain itu, perkembangan konstruksi saat ini juga berakibat pada dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas proyek. Sehingga saat ini penerapan praktik sustainability dalam perusahaan konstruksi menjadi sebuah tanggung jawab bagi setiap perusahaan konstruksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur level kematangan dari proyek dengan pendekatan Sustainable Construction pada proyek konstruksi pembangunan Gedung Training Center Camp Al-Azhar dengan tujuan memberikan rekomendasi praktik sustainability dengan harapan dapat meningkatkan level performa proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Distance to Ideal Maturity Level (DIML) untuk mengetahui level kematangan berbasis sustainable construction proyek dan Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi variabel-variabel berdasarkan tingkat performa dan juga tingkat kepentingan. Hasil dari penelitian ini menunjukan tingkat kematangan pada proyek pembangunan Gedung Training Center Camp Al-Azhar yang Dilakukan PT. Berkah Gemilang berada di level 4 (Sustainable). Dan dari 20 faktor terdapat 3 faktor yang memiliki tingkat kepentingan tinggi dengan performa yang rendah.

In current globalization era, the development of construction is growing rapidly. Thus encouraging construction actors to consider the aspects of influence construction such as project management. Good project management reflected the good internal condition of a construction company. In addition, the current development of construction has also an impact on the environment caused by project activities. So the implementation of sustainability practices in construction companies to be a responsibility for every construction company. This research was conducted to measure the level maturity of a project with the Sustainable Construction approach in the Al-Azhar Training Center Camp Building construction project with the aim of providing recommendations on sustainability practices in the hope of increasing the level of project performance. The method used in this study are Distance to Ideal Maturity Level (DIML) to determine the level of maturity based on sustainable construction projects and Importance Performance Analysis (IPA) to identify variables based on performance levels and the level of importance. The results of this study indicate the level of maturity in the Al-Azhar Training Center Camp Building construction project conducted by PT. Berkah Gemilang is at level 4 (Sustainable). And from 20 factors, there are 3 factors that have a high level of importance with low performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Oktavia Nugroho
"Pelaksanaan proyek konstruksi EPC yang dikelola oleh perusahaan jasa konstruksi tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis seperti biaya, waktu, dan ruang lingkup tetapi juga aspek manajemen proyek yang berkaitan dengan kematangan internal perusahaan dalam mengelola proyek. Seiring dengan perkembangan teori dalam bisnis konstruksi, terdapat pertimbangan aspek lainnya yaitu aspek sustainability.
Penerapan praktik sustainability dalam pelaksanaan proyek EPC menjadi tantangan bagi perusahaan mengingat aktivitas proyek dapat mempengaruhi lingkungan dalam kurun waktu jangka panjang dan menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, perusahaan berupaya menerapkan praktik ini pada aktivitas proyek yang berfokus pada tiga aspek yaitu aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi praktik sustainability pada studi kasus proyek yang dikemukakan yaitu proyek EPC Sumpal Compression.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode Distance to Ideal Maturity Level (DIML) dan Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa proyek ini sudah mencapai level kematangan ketiga dengan lima dari 20 subfaktor penilaian perlu dilakukan perbaikan agar ketercapaian level kematangan proyek meningkat jelang batas akhir kontrak pelaksanaan proyek tersebut.

The execution of EPC construction project which is managed by the construction services company is not only consider technical aspects such as cost, time, and scope but also aspects of project management related to the maturity of corporate internal in managing the project. Along with the development of theory in construction business, there is other consideration aspects in the execution of EPC construction project i.e aspects of sustainability.
The application of sustainability practices in this execution becomes a challenge for the company because the project activities can affect the environment in the long term and produce large amounts of waste. Therefore, the company strived to apply these practices into the project activities focus on three aspects, namely economic aspects, environmental, and social. This paper aims to provide recommendations on sustainability practices in case studies that addressed to EPC Sumpal Compression project.
The results of this paper using the method of Distance to Ideal Maturity Level (DIML) and Importance Performance Analysis (IPA) shows that the project has achieved the third level of project maturity with five out of the 20 indicators assessment need to improve in order to increase the achievement of project maturity level by the end of this contract.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anshar
"Perkembangan pembangunan konstruksi yang sudah sangat pesat dituntut untuk meningkatkan kualitas dari bangunannya. Untuk mendapatkan kualitas yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan manajemen mutu yang baik serta kontrol kualitas yang tepat. Di dalam perkembangannya, sudah ada beberapa metode quality control yang berkembang. Metode-metode quality control tersebut sudah terbukti hasilnya dalam industri manufaktur tetapi masih dalam tahap pengembangan pada industri konstruksi. Pada penelitian kali ini, peneliti akan mencoba mengaplikasikan 2 metode kontrol kualitas yang sudah berkembang yaitu Total Quality Management dan Lean Construction pada industri konstruksi. Hasil dari penelitian ini didapatkan kedua metode quality control tersebut dapat membantu dan secara tidak langsung telah dijalankan dalam peningkatan kualitas dari suatu bangunan.

The development of construction which has been very rapid required to improve the quality of the building. To get a good quality as expected, need a good quality management and precise quality control. In its development, there have been several methods of quality control that we can use. the quality control methods has been shown the result in the manufacturing industry but still in the development stage in the construction industry. In this research, the researcher will try to apply two methods of quality control that have been developed, which is Total Quality Management and Lean Construction in the construction industry. The results of this research found that the two methods of quality control can help and indirectly been executed in improving the quality of a building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nara Adhisthana
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang dikelola oleh kontraktor swasta dewasa ini tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis seperti biaya, waktu, dan ruang lingkup tetapi juga aspek manajemen proyek yang sering berkaitan dengan kematangan internal perusahaan dalam mengelola proyek. Seiring dengan berkembangnya teori dalam bisnis konstruksi, terdapat pertimbangan aspek lainnya yaitu aspek sustainability. Teori sustainable construction lahir sebagai akibat dari kegiatan konstruksi yang diperkirakan berkontribusi terhadap 50 persen limbah padat di dunia. Salah satu bentuk konstruksi adalah konstruksi stasiun instrumen meteorologi yang semakin dibutuhkan di era dengan cuaca tidak menentu ini. Selain waktu pembangunan yang cukup lama, stasiun instrumen meteorologi akan dibangun di antara pemukiman warga dan akan digunakan untuk jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu, penting bagi kontraktor untuk menerapkan praktik sustainability yang berfokus pada 3 pilar yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat praktik su stainability dengan studi kasus proyek konstruksi stasiun instrumen meteorologi di 3 lokasi berbeda di Indonesia. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Distance to Ideal Maturity Level (DIML) dan Importance Performance Analysis (IPA) menunjukan proyek di satu lokasi memiliki nilai terendah dengan nilai terendah yaitu 3 dari 5 tingkat sehingga perlu dilakukan perbaikan agar kematangan proyek meningkat.

Construction project run by private contractor has many aspects to consider other than cost, time, and scope but also other aspect such as project management which usually associates with maturity of a company in managing a project. As the theory in construction business developed, another aspect to consider is sustainability. Sustainability in construction usually known as sustainable construction theory, emerge as a result of waste generated by construction project which responsible for an estimated 50 percent of solid waste. Construction of a meteorological instrument station also takes part in contribution of solid waste. Due to weather uncertainty, more meteorological instrument stations are being construct progressively. Aside from the time consuming construction, it is also located among residential area which will be used for a long period of time. The sustainability theory itself has 3 pillars that is economy, environment, and social. Therefore, it is important for contractor to implement sustainability practices. The purpose of this article is to assess sustainability practices in case studies addressed to construction of meteorological instrument stations in 3 different locations in Indonesia. The result, which processed using Distance to Ideal Maturity Level (DIML) and Important Performance Analysis (IPA), shows one location with lowest maturity level (3 out of 5). Furthermore, recommendations on sustainability pra ctices are provided in order to improve the maturity level of the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Alifia Ayu
"Tingkat kekuasaan pada stakeholder menjadi salah satu faktor terbesar dalam menentukan kesuksesan proyek yang terlihat pada hasil akhir. Tujuan dari skripsi ini membahas tentang bagaimana tingkat pengaruh stakeholder terhadap keberhasilan proyek ditinjau dari aspek biaya, mutu, dan waktu. Pengambilan data skripsi, melalui studi literatur, studi lapangan, dan studi wawancara yang menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif. Telah dilakukan pengambilan data pada studi kasus Gedung IT Mandiri Bumi Slipi dengan respon stakeholder sebanyak 21 orang. Data kuantitatif didapatkan dari hasil penilaian skala likert yang kemudian diolah dengan aplikasi SPSS dan diagram power-interest grid. Hasil perthitungan, tingkat tertinggi dari kekuatan dan kepentingan stakeholder proyek dalam aspek biaya ditempati oleh manajemen konstruksi, aspek mutu oleh owner, dan aspek waktu oleh manajemen konstruksi. Stakeholder ini dapat memberikan atau membuat keputusan yang berdampak pada hasil akhir proyek. Peranan dan klasifikasi masing-masing stakeholder didapatkan dari data kualitatif hasil wawancara. Dengan menggunakan analisis NICE (needs, interest, concern, dan expectation) yang direduksi untuk mendapatkan kata kunci sebagai parameter referensi kajian teori. Pada Gedung IT Mandiri Bumi slipi, didapatkan stakeholder owner, manajemen konstruksi, dan kontraktor dengan tingkat kekuatan dan kepentingan tertinggi ini berada pada klasifikasi stakeholder kunci yang terikat dengan segala kegiatan berjalannya proyek.

The level of power on stakeholders is one of the biggest factors in determining the success of the project as seen in the final results. The purpose of this thesis is to discuss how the level of influence of stakeholders on the success of the project in terms of cost, quality, and time. Retrieval of thesis data, through literature studies, field studies, and interview studies that produce quantitative and qualitative data. Data collection has been carried out on the case study of the Mandiri IT Bumi Slipi Building with 21 stakeholder responses. Quantitative data was obtained from the Likert scale assessment results which were then processed with the SPSS application and the power-interest grid diagram. As a result of the calculation, the highest level of strength and interest of project stakeholders in the cost aspect is occupied by construction management, the quality aspect is occupied by the owner, and the time aspect is occupied by construction management. These stakeholders can provide or make decisions that have an impact on the final outcome of the project. The roles and classifications of each stakeholder were obtained from the qualitative data from the interviews. By using NICE analysis (needs, interests, concern, and expectations) which is reduced to get keywords as reference parameters for theoretical studies. In the Mandiri Bumi Slipi IT Building, it was found that stakeholder owner, construction management, and contractor with the highest level of power and interest were in the classification of key stakeholders who were bound by all the activities of the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bani Adlan Tedja
"Dalam dunia konstruksi, perubahan ruang lingkup (variation order) merupakan hal yang sering terjadi, banyak faktor yang menyebabkan variation order yang tidak dapat dihindarkan, salah satunya terjadi akibat pihak konsultan. Karena tugas utama konsultan  memberikan representasi grafis dan tertulis dalam bentuk dokumentasi gambar dan dokumen laporan yang memungkinkan pihak kontraktor dan subkontraktor mengubah konsep dan gagasan menjadi realitas fisik, kesalahan desain, desain kurang memadai ataupun kurangnya koordinasi merupakan penyebab yang biasa dilakukan oleh pihak konsultan.Dibutuhkan strategi dalam sebuah proses perancangan yang baik agar meminimalisir terjadinya variation order. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahapan proses perancangan, mengidentifikasi peristiwa risiko yang terjadi ditahap perancangan yang menyebabkan terjadinya variation order, serta strategi untuk menurunkan variation order yang disebabkan oleh pihak konsultan perencana.Sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pihak pemangku kepentingan khususnya perencana dalam menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan media bantu kuisioner.  Berdasarkan penelitian sebelumnya hasil penelitian merupakan adanya kesalahan dalam mempersiapkan dokumen yang dilakukan oleh pihak konsultan sehingga hal ini yang memicu terjadinya variation order.

In the world of construction, changes in scope (variation orders) are a frequent occurrence, many factors cause unavoidable variation orders, one of which occurs due to the consultant. Because the main task of the consultant is to provide graphic and written representations in the form of drawing documentation and report documents that allow contractors and subcontractors to turn concepts and ideas into physical reality, design errors, inadequate designs or lack of coordination are common causes for consultants.It takes a strategy in a good design process in order to minimize the occurrence of variation orders. This study aims to identify the stages of the design process, identify risk events that occur at the design stage that cause variation orders, as well as strategies to reduce variation orders caused by the planning consultant.So that it can provide satisfaction for stakeholders, especially planners in producing work that can be accounted for. Methods This research uses a qualitative method by using a questionnaire as a media. Based on previous research, the results of the study were an error in preparing documents made by the consultant so that this triggered the variation order.

 

"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Kurniawan
"Dalam proyek pembangunan konstruksi, perencanaan komunikasi proyek merupakan bagian yang tak dapat dilepaskan dari perencanaan proyek secara keseluruhan. Dengan adanya perencanaan komunikasi yang baik, maka keperluan data atau informasi yang dibutuhkan bagi stakeholder dapat dikumpulkan dan didistribusikan dengan baik. Hal ini menjadi penting karena dengan terhambatnya informasi kepada stakeholder dapat mengakibatkan penundaan pengambilan keputusan yang akhirnya akan menghambat terselesaikannya proyek tepat waktu dan atau terjadi kesalahan pengambilan keputusan. Keterlambatan penyelesaian proyek akan sangat merugikan terutama akan menambah dari segi biaya terhadap keseluruhan biaya yang telah diperhitungkan. Dengan menggunakan pengolahan data matematis AHP, statistik (SPSS), simulasi Monte Carlo, serta optimasi Lingo dan Optquest untuk memperoleh suatu pola hubungan antara faktor-faktor perencanaan komunikasi proyek sebagai variabel tetap dengan kinerja waktu proyek sebagai variabel bebas. Hasil pengolahan AHP adalah hubungan flow koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek yang kurang baik antar pihak terkait (owner, konsultan, kontraktor), kurang sesuainya laporan-laporan (harian, mingguan, bulanan) terhadap realisasi karena format, bentuk dan isi kurang dapat dipahami, ketidakpastian waktu dan bentuk komunikasi internal (rapat-rapat mingguan, site records, memo-memo, dll). Hasil pengolahan analisa cluster dibagi menjadi tiga kualitas. Pertama, kualitas komunikasi rendah adalah penetapan jadwal proyek yang ketat oleh pemilik, hubungan flow koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek yang kurang baik antar pihak terkait (owner, konsultan, kontraktor), dan pemahaman terhadap kontrak kerja proyek yang tidak sama/ ketidaksepahaman aturan pembuatan gambar kerja). Kedua, kualitas komunikasi sedang adalah pemahaman terhadap kontrak kerja proyek yang tidak sama/ ketidaksepahaman aturan pembuatan gambar kerja) dan tidak jelasnya pembagian tugas dalam pembuatan program pelaksanaan). Ketiga, kualitas komunikasi tinggi, penyampaian bentuk strategi tim proyek yang kurang jelas), tidak jelasnya pembagian tugas dalam pembuatan program pelaksanaan, dalam menunjuk manajer proyek tidak melalui seleksi yang benar, dan kurang jelasnya spesifikasi teknis yang tertulis dan kurang lengkapnya requirement yang diminta dalam kontrak. Faktor-faktor ini merupakan faktor-faktor dalam perencanaan komunikasi proyek yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja waktu dan biaya proyek.

In construction project development, project communication planning is a part that can't be separated from the whole project planning. With the existence of good communication planning, so the necessity of data or the necessary information to stakeholder can be collected and distributed well. This matter become important because when information is obstructed to stakeholder, it can cause the delayed of decision taking that finally can obstruct the completion of the project on time or wrong decision taking. The late project completion will cause the project to suffer loss, especially the increase of project financial aspect. With using mathematic data processing AHP, statistic (SPSS), Monte Carlo simulation. Lingo and Optquest optimization to gain a pattern or relation between project communication planning factors as dependent variables and time and cost performances as independent variables. Result of AHP data processing are bad flow coordination in planning and executing project among stakeholders, the reports are not appropriate to the realization (daily, weekly, and monthly) because the format can't be understood well, uncertainty time and form of internal communication (weekly meeting, site records, memo-memo). Results of Cluster Analysis data processing are divided into three quality. First, Low Quality Communication are determining of project schedule by owner that very strict, bad flow coordination in planning and executing project among stakeholders, deference understanding of working contract. Second, Medium Quality Communication are deference understanding of working contract and not clear in distribution task when making programs. Third, High Quality Communication are not clear of form strategic team project, when select the project manager not use the right selecting process, not clear in distribution task when making programs, not clear of written technical specification. These factors are factors that affect and dominate in communication planning phase to project time and cost performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Agus Fitrah Akbar
"Pada era globalisasi saat ini baik negara maju maupun negara berkembang tidak henti-hentinya mengadakan pembangunaan di segala bidang. Pembangunaan yang dilakukan ini dasarnya adalah untuk memfasilitasi penduduk dari negara tersebut. Pembangunaan yang dapat kita lihat hasilnya nyatanya secara fisik adalah pembangunaan dibidang ilmu sipil, seperti pembangunaan gedung-gedumg bertingkat, jalan layangdan pelabuhan, dimana pada dasarnya semua pembangunaan tersebut bertujuan untuk menunjang kehidupan manusia. Suatu proyek pada umumnya terdiri dari beberapa kegiatan, dimana kegiatan tersebut berkaitan satu sama lain, mulai dari kegiatan persiapan hingga kegiatan penyelesaian (finishing). Semua kegiatan tersebut memiliki penanganan yang berbeda pada waktu tertentu, serta biaya yang bervariasi antara kegiatan yang yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Umumnya pada beberapa elemen yang mengakibatkan mahalnya biaya suatu proyek, diantaranya adalah : Kondisi proyek yang komplek Besarnya volume pekerjaan pada suatu proyek Penggunaan material yang dinilai kritis Biaya pemeliharan dan biaya operasi yang tinggi Perencanaan dan manajemen yang kurang baik. Pada saat tahapan desain suatu proyek seringkali juga terjadi biya-biaya yang tidak perlu (unnecessary cost), sehingga mengakibatkan biaya proyek menjadi besar. Unnecessary cost ini terjadi karena banyak faktor, diantaranya yang sering terjadi adalah : Kekuramgan waktu Kurangnya informasi Kurangnya ide. Dari berbagai hal diatas yang menyababkan mahalnya suatu biaya proyek bukanlah tidak mungkin untuk diantisipasi. Dengan perencanaan yang matang biaya yang sudah selesai dibangun dengan biaya yang cukup mahal, nanti dapat dilakukan suatu identifikasi penghematan biaya, sehingga terlihat jelas bahwa sebenarbya pada proyek tersebut ada kegiatan-kegiatan yang biaya dapat dihemat. Dari hasil identifikasi yang diperoleh nantinya akan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proyek selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untukmelakukan potensial saving pada proyek bangunaan gedung. khususnya gedung di lingkungan Universitas Indonesia depok dengan menggunakan analisa Pareto-Law. Dari penelitian kali ini diperoleh komponen pekerjaan yang berpotensial untuk dihemat, yakni : pekerjaan struktur, atap dan finishing, Disamping itu pada penelitian ini dadapat pula bahwa hukum pareto todaklah secara tepat menyatakan bahwa 20% komponen pekerjaan akan menghasilkan 80% biaya, namun 20% komponen pekerjaan manghasilkan persentase biaya yang bervariasi mulai dari 42% sampai dengan 62%.

At globalization era in this time, developed countries and also developing countries do not desist to perform development in all area. Development conducted by, basically is to facility the resident from the state. Development we which can see result of its reality in the physical form is development in civil science area, like high rise building, port and overpass, where basically all the development aim to support human life. A project is generally consisted of some activity, where the activity interconnected one another, start from activity of preparation till activity of finishing. All the activity own different handling periodically, and also the expense which vary between activity which is one with the other activity. Generally there are some element resulting its costly expense of a project, among other things are: Complex project condition Level of work volume at one particular project Material use which critical assessed High expense of maintenance and operating Unfavourable management and planning At me time of phase design of a project oftentimes is also happened the costs which need not (unnecessary cost), so that result project cost overrun. This Unnecessary Cost is happened because a lot of factor, among other things which often happened are: A Lacking Of Time Lack Of In formation Lack of Idea From above matters causing its costly expense of a project is not impossible to be anticipated. With matured planning, expense released at one particular project will be able to more efficient. As for a project have been builded with expense which costly enough, later can be conducted by an identifying the cost-saving, stand-out so that in fact at the project there is activity which its expense can be economized. From result identify obtained later will be able to be used as substance of input in activity of project hereinafter This research aim to identify potential of saving at building project, specially building in environment of University of Indonesia, depok, by using Pareto-Law analysis. From obtained by this research of work component which have the potency to be economized, namely : structure, roof and finishing. Beside that, this research got also that pareto law is not precisely express that 20% work component will yield 80% expense, but 20% work component yield expense percentage which vary start from 42% up to 62%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Kristanto
"Pada implementasi dari suatu perencanaan diperlukan suatu pengawasan dan pengendalian dari semua jenis kegiatan yang dilakukan. Berbagai jenis pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian biaya, pengendalian mutu dan waktu. Pengendalian biaya dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan selama pelaksanaan (actual cost) dapat berjalan sesuai dengan anggaran (budget) yang ada sehingga kegiatan yang ada dapat berjalan dengan optimal. Pengendalian biaya dilakukan selama proyek berjalan dan biasanya dilakukan pada evaluasi proyek. Evaluasi dilakukan dengan membuat laporan yang bersifat berkala dan teratur sehingga dapat dilakukan analisa apakah proyek berjalan sesuai dengan perencanaan yang ada?
Masalah yang sering terjadi pada suatu proyek adalah pada tahap implementasi meskipun telah dilakukan berbagai pengendalian dari setiap evaluasi yang telah dilakukan tetapi tetap saja ada berbagai penyimpangan yang terjadi di sektor kegiatan yang ada dalam proyek. Penyimpangan ini disebabkan oleh berbagai faktor resiko yang ada dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Penyimpangan ini memerlukan suatu sikap dan tindak lanjut yang tepat dari pihak kontraktor sehingga penyimpangan yang ada dapat diperbaiki dan dikemudian hari pelaksanaan yang ada semakin baik.
Skripsi ini mengkaji berbagai faktr resiko serta dampaknya yang mungkin muncul dan juga tindakan koreksi yang diambil kontraktor dalam mengantisipasi berbagai penyimpangan yang terjadi pada variabel tenaga kerja. Dari analisa faktor resiko dapat kita tentukan faktor yang mempunyai tingkat pengaruh tinggi serta pengaruhnya terhadap kinerja biaya. Dari analisa berbagai tindakan koreksi, kemudian dianalisa dan diambil kesimpulan tindakan koreksi yang tepat guna memperbaiki kinerja biaya tenaga kerja.

In Implementation from certain planning needs evaluation and controls for every activity. Various kind of controls that used is Cost Control, Time and Quality Control. Cost Control purposed in order to balancing actual cost with budget until every activity can occur with optimally.Cost Control must do during implementation project and usually done in project evaluation. Evaluation done by making annual report until can be analized that project occur appropriate with the planning.
The Problem tliat usually happen in a project that in implementation phase that although control have been already done from every evaluation but there are still various varians that happening in project activity. Varians are caused by various risk factor in implementaion phase of a construstion project. This varians need proper attitude and corrective action from contractor so varian can be corrected and in the future implementation can be done bctter.
This thesis investigate various risk factor and its impact tliat can be happen an also corrective action that taken by contractor to anticipate various varian in labor variabel. From risk factor analysis we can define factor which have high influence level and its influence to cost performance. From various corrective action, analized and have conclusion which corrective action that proper to improve labour cost performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>