Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardiyansyah
"ABSTRAK
Pertumbuhan penggunaan e-commerce, media digital, jejaring sosial, dan aplikasi smartphone telah menyebabkan penggunaan dominan Internet sebagai jaringan distribusi. Pada prinsipnya jaringan komunikasi harus memungkinkan pengguna untuk fokus pada data yang dia butuhkan (konten), bukan lokasi fisik di mana data yang akan diambil berada. Named Data Networking adalah salah satu arsitektur Internet masa depan yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan
Internet saat ini, yakni permasalahan distribusi konten yang efektif.
Di sisi lain, aplikasi-aplikasi berbasis Internet yang menjadi sumber data, masih banyak dikembangkan dengan arsitektur monolitik, di mana semua komponen dan fungsi aplikasi berada dalam satu perangkat yang bersumberdaya besar. Seiring berkembangnya aplikasi dan pertumbuhan pengguna, aplikasi menjadi semakin kompleks dan sulit untuk dikembangkan. Kontainer menyediakan cara yang mudah untuk mengimplementasikan pengembangan layanan-layanan mikro, di mana aplikasi dibangun sebagai rangkaian layanan kecil yang berjalan
sebagai proses terpisah dan berkomunikasi melalui mekanisme berbasis jaringan yang ringan. Aplikasi yang dikembangkan menggunakan layanan mikro memberikan hasil yang lebih baik dalam hal pengembangan infrastruktur dan memberikan fleksibilitas bagi pengembang dengan biaya minimum.
Penelitian ini berfokus untuk mengeksplorasi arsitektur NDN pada layanan mikro dan untuk membandingkan performa throughput dan waktu delay dari topologi Bin Tree dan Bcube yang menggunakan arsitektur NDN. Simulasi dalam tesis menggunakan simulator NS-3 dengan library ndn-cxx. Hasil yang didapat performa arsitektur NDN pada layanan mikro dalam topologi Bcube lebih baik dari sisi waktu delay sebesar 47,43% dan throughput sebesar 3% dibandingkan dengan
topologi Bintree.

ABSTRACT
The growth in the use of e-commerce, digital media, social networking, and smartphone applications has led to the dominant use of the Internet as a distribution network. In principle, the communication network must allow the user to focus on the data needs (content), not the physical location where the data to be retrieved is located. Named Data Networking is one of the future Internet architectures proposed to address current Internet problems, effective content distribution.
On the other hand, Internet-based applications that are sources of data are still being developed with a monolithic architecture, where all components and functions are developed in one large-resource device. As application and user growth, applications become increasingly complex and difficult to develop. Containers provide an easy way to implement the development of micro services, where applications are built as a series of small services that run as separate processes and communicate through lightweight network-based mechanisms.
Applications developed using micro services provide better results in terms of infrastructure development and provide developers flexibility with minimum costs.
Our work focuses to explore the NDN architecture in micro services and to compare the performance in throughput and delay of the Bin Tree and Bcube topologies that use the NDN architecture. The simulation in the thesis uses the NS-3 simulator with the ndn-cxx library. The results obtained by the performance of NDN architecture on microservices in the Bcube topology are better in terms of time delay of 47.43% and throughput of 3% compared to the Bintree topology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Italiano Wowiling
"Data Center Network (DCN) adalah sebuah pendekatan populer dalam membangun jaringan dengan skala besar yang dapat melakukan pemrosesan data. Komponen-komponen yang ada pada DCN seperti server, switches, dan link dipandang sebagai sebuah kesatuan yang saling bekerja sama untuk dapat melayani permintaan proses data. Dalam operasinya, DCN membutuhkan topologi, dimana topologi tersebut adalah representasi bentuk jaringan dan bagaimana masing-masing komponen dalam DCN terhubung dan saling berkomunikasi. Beberapa topologi yang dapat dimplementasikan pada DCN diantaranya adalah topologi fat tree (yang paling sering digunakan) dan topologi BCube. Masing-masing topologi membutuhkan routing protocol yang dapat menentukan jalur terbaik bagi node server untuk dapat berkomunikasi. Pada penelitian ini mengusulkan penggunaan routing protocol XPath yang dapat meminimalisir penggunaan path berlebihan dengan cara melakukan kompresi menggunakan algoritma two step compression. Routing protocol XPath dimplementasikan pada masing-masing topologi dan disimulasikan menggunakan NS-3 Simulator untuk mendapatkan perbandingan hasil akhir berupa rata-rata throughput dan delay masing-masing topologi. Dari hasil penelitian dan pengujian didapat bahwa topologi BCube pada data center network yang mengimplementasikan routing protocol XPath menghasilkan nilai performansi yang lebih baik dibandingkan topologi Fat Tree. Implentasi routing protocol XPath juga secara signifikan meningkatkan throughput dan menurunkan delay masing-masing topologi.

Data Center Network (DCN) is a popular approach to build a big and scalable network, which process big data in its core. Each component in DCN such us node server, switches, and link are likely to be seen as one system working together to process request data from user. In its operation DCN need at least one topology in each manageable system. Topology is the representation of network communication, and how each component in DCN can connect to each other. There are many topology that can be implemented in DCN architecture such as Fat Tree topology which is commonly use in DCN architecture and also BCube topology. Each of that topology in DCN also need a routing protocol that can arrange and manage a best path or desired path for each node server to transfer data accros network. In this research, XPath routing protocol is proposed to be implemented in both Fat Tree based DCN and BCube based DCN. XPath routing protocol is choosen because its nature to compress excess possible path become desired path only, using two-step compression algorithm. XPath routing protocol are implemented in each topology using NS-3 Simulator as simulation framework. The purpose of the research is to get comparison result between Fat Tree and BCube using average throughput and average delay metrics. Result of this research and simulation indicating that BCube data center network which implement XPath routing protocol shows a better performance than Fat Tree. The implementation of XPath routing protocol in each topology also show throughput increase and delay decrease significantly, which make XPath routing protocol a good idea to be implemented in data center network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marion Renaldo Rotensulu
"ABSTRAK
Saat ini, Named Data Networking NDN telah menjadi solusi terobosan dan pilihan potensial untuk arsitektur Internet generasi berikutnya. Sebelum NDN akan merilis atau menguji ke pasar, akan lebih baik untuk meninjau aspek keamanan. Menurut arsitektur NDN dan alur kerja, NDN memiliki kemungkinan berada dalam situasi diserang melawan serangan DoS/DDoS. Serangan DoS/DDoS pada NDN selanjutnya dikenal dengan istilah Interest Flooding Attack IFA . Pending Interest Table bisa menjadi pintu masuk IFA pada kasus ini. Banyak paper yang menawarkan sejumlah metode mitigasi terhadap IFA. Tesis ini bertujuan untuk menemukenali metode yang dapat digunakan pada kondisi riil melalui simulasi pada topologi Rocketfuel dengan melakukan berbagai skenario pengujian seperti variasi nilai data payload, nilai round-trip time, dan lamanya waktu serangan. Data payload yang diujikan variative mulai dari yang berukuran 400 bytes, 700 bytes, 1100 bytes, 1500 bytes, dan 2000 bytes. Ada tiga metode mitigasi yang diujikan pada tesis ini yakni Satisfaction Pushback, Satisfaction Accept, dan Token Bucket with per Interface Fairness. Pengujian dilakukan menggunakan NDNSim versi 1.0 yang telah di custom. Hasil akhirnya Satisfaction Pushback merupakan metode mitigasi terbaik dibandingkan Satisfaction Accept dan Token Bucket with per Interface Fairness. Kemampuan metode mitigasi Satisfaction Pushback dalam memastikan Consumer mendapatkan layanan yang diinginkan dari Produser berkisar antara 63 - 85,8 . Interest Satisfaction Ratio ISR dicapai saat serangan terjadi dalam 600 detik dengan nilai round-trip time sebesar 150 ms dan data payload sebesar 2000 byte. ISR tertinggi dicapai saat serangan terjadi dalam 300 detik dengan nilai round-trip time sebesar 500 ms dan ukuran data payload sebesar 2000 byte.

ABSTRACT
Currently, Named Data Networking NDN has become a breakthrough solution and a potential choice for next generation Internet architecture. Before NDN can be released into the market, it would be better to review its security aspect. According to the NDN architecture and workflow, NDN has the possibility of being in a situation of being attacked against a Denial of Service DoS Distributed Denial of Services DDoS . DoS DDoS attack on NDN is known as an Interest Flooding Attack IFA . Pending Interest Table could be the entrance of IFA in this case. This thesis aims to identify methods that can be used in real conditions through simulation of Rocketfuel topologies by performing various test scenarios such as variations of payload data values, round trip time values, and length of attack time. The payload data tested is varied from 400, 700, 1100, 1500, and 2000 bytes. There are three mitigation methods tested on this works namely Satisfaction Pushback, Satisfaction Accept, and Token Bucket with per Interface Fairness. Testing is done using NDNSim version 1.0 which has been customized. The end result is Satisfaction Pushback is the best mitigation method than Satisfaction Accept and Token Bucket with per Interface Fairness. While attacks occurred, satisfaction pushback mitigation method is capable in ensuring consumer to get the desired service ranges between 63 85,8 . The lowest interest satisfaction ratio ISR achieved while attacks occurred in 600 seconds with round trip time value on 150 ms and data payload size 2000 bytes. The highest ISR achieved while attacks occurred in 300 seconds with round trip time value on 500 ms and data payload size 2000 bytes. "
2018
T50639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Andrean Phanama
"Named Data Networking NDN merupakan arsitektur jaringan komputer yang sedang berkembang.NDN mengubah paradigma jaringan yang terdapat pada Internet Protocol IP yang menggunakan alamat-alamatlogika mesin atau ldquo;dimana rdquo; mendapatkan data, langsung ke penggunaan nama data secara langsung atau ldquo;apa rdquo;nama datanya. NDN telah dibuktikan arsitekturnya melalui implementasi berbagai jenis aplikasi, termasukpenggunaan video-conferencing dengan lebih dari satu pengguna, yang dilakukan di atas jaringan NDN dalamimplementasi library NDN-RTC. Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap kinerja mekanisme penarikandata realtime melalui Interest pada library NDN-RTC melalui pengujian pada kondisi jaringan yang berbedabeda, pengubahan faktor pengali pada modul Interest Expression Control, serta pengujian dengan jumlah banyakpengguna.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan melalui pengujian dengan headless client NDN-RTC, ditemukanbahwa tidak ada hubungan linear antara bertambahnya latensi jaringan dengan kualitas playout yang ditampilkanke pengguna. NDN-RTC juga mengalami ketidakpastian akibat mekanisme estimasi round trip time pada tingkataplikasi yang implisit selama rata-rata 3 detik pertama. Dibutuhkan mekanisme yang lebih eksplisit untukmendapatkan round trip time yang lebih pasti antara Konsumen dan Produsen. Pada pengubahan nilai faktorpengali, didapati nilai faktor 0.25 sebagai nilai yang baik pada latensi 100 dan 200 milidetik, serta nilai faktor0.25 dan 1.00 sebagai nilai yang baik untuk latensi 300 milidetik. Mekanisme implisit NDN-RTC jugamengakibatkan ketidaksinkronan pada implementasi banyak pengguna, dengan nilai playout yang tidak sinkronhingga selisih waktu 4 detik. Penelitian lebih lanjut untuk kontrol ekspresi Interest yang lebih adaptif danmekanisme sinkronisasi playback antar-pengguna dapat menjadi solusi atas masalah-masalah yang ditemukanpada penelitian ini.

Named Data Networking NDN shifts the current internet protocol rsquo s networking paradigm fromaddresses of machines or lsquo where rsquo to get data into the needed data or lsquo what rsquo data to get directly through namingdata packets. NDN has proven its architecture through the use of various applications, including multipartyrealtime videoconferencing, run on multiple devices on NDN network, which had been implemented in NDNRTC library. In this work, we analyze and evaluate NDN RTC rsquo s performance. We assess NDN RTC throughseveral runs on different network conditions, tuning NDN RTC rsquo s multiplier factor in the Interest ExpressionControl Module, and running NDN RTC on multiple clients simultaneously with different network conditions.
Through the implementation and evaluation, we found that there is no linear relationship between the increase ofnetwork latency in impacting the quality of playout on application layer. NDN RTC also suffers from the earlyuncertainty of application level round trip time, which is the result of NDN RTC rsquo s RTT averaging, for aroundthe first 3 seconds. On the change of multiplier factor, the factor 0.25 is found to be the best for the networklatency of 100 and 200 milliseconds, and 0.25 and 1.00 for the 300 milliseconds network latency, compared tothe worse performing default factor of 0.50. The findings opens the discussion of developing a more adaptivestrategy. NDN RTC rsquo s implicit fetching mechanism and its lack of synchronization methods also leads to the outof sync state of multiple clients, with up to 4 seconds playout difference in this work. Further study anddevelopment can be done for NDN RTC rsquo s strategy to control Interest expression, and for a new inter consumerplayback synchronization method, to cope with the problems found in this work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Harits Hendrastomo
"ABSTRAK
Named Data Networking(NDN) merupakan suatu arsitektur jaringan internet yang saat ini sedang berkembang, bertujuan untuk mengatasi beberapa masalah yang masih ada pada arsitektur IP yang saat ini masih digunakan. NDN merupakan arsitektur internet yang berorientasi pada data, dengan cara tidak menggunakan alamat IP, tetapi dengan menamai data tersebut. Skripsi ini mengimplementasikan arsitektur ndn berikut dengan protokol chronosync pada aplikasi Mobile WhiteBoard. Protokol chronosync digunakan untuk melakukan proses sinkronisasi aplikasi pada jaringan arsitektur ndn. Penelitian ini juga mengevaluasi dan menganalisa kemungkinan terjadinya masalah pada protokol chronosync. Dilakukan juga akan mengevaluasi kemungkinan permasalah dari NDN dan/atau ChronoSync ketika banyak pengguna mengirimkan pesan sekaligus, dan akibat banyaknya pesan yang dikirimkan secara bersamaan. Hasil ujicoba implementasi Mobile WhiteBoard menunjukkan kinerja sebesar 98% paket yang berhasil diterima konsumen pada scenario 1 tanpa hub yang terhubung via Wifi-Direct melalui NFD terintegrasi. Sementara itu untuk scenario 4 dengan NFD-Hub terpisah, diperoleh rasio paket yang diterima sebesar 81,5%.

ABSTRACT
Named Data Networking (NDN) is a new type of internet architecture which currently under development, having the goal of solving problem that exist in the currently used IP architecture that still being used today. NDN is data oriented architecture that doesnt rely on IP address, rather than on the data naming itself. This thesis describe the implementation of the corresponding NDN architecture including the ChronoSync protocol into a Whiteboard Mobile Application. The ChronoSync protocol is used to provide synchronization process among clients in the network. This study also evaluate and analyze the possibility of a problem caused by too many users using NDN and ChronoSync at the same time, and also the impact of the output package sent into NDN and ChronoSync. The implementation of Mobile Whiteboard showed a performance of 98% of the package that were successfully received by consumers in scenario 1 without a hub connected via wifi direct through integrated NFD. Meanwhile for scenario 4 with a separate NFD Hub, the package ratio received was 81.5%."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Oliver
"Penggunaan data center adalah hal yang perlu dilakukan demi mendukung perkembangan data dan informasi yang semakin luas dan terus bertambah. Namun dalam pembuatan dan operasionalnya, data center memiliki berbagai hal yang harus dipikirkan untuk dapat menghindari berbagai gangguan keamanan dan kesalahan yang dapat menyebabkan kerusakan dan ancaman bagi integritas data yang ada. Salah satu serangan yang sangat berbahaya dan umum menyerang data center adalah DDOS atau Distributed Denial Of Service menurut data dari Akamai, bahwa selama tahun 2020 ini DDOS memiliki peningkatan dalam volume serangan dan variasi serangan. Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya dalam meningkatkan keamanan jaringan dengan mekanisme yang akurat dan terautomasi dalam meningkatkan efektivitas terutama pada keamanan data center dengan suatu sistem yang memantau alur/flow dalam jaringan dan memungkinkan dilakukannya pemantauan firewall, port, dan konfigurasi keamanan lainnya, untuk meningkatkan jaringan data center yang ada dengan keamanan yang lebih baik. Percobaan komunikasi dengan protocol ICMP menunjukan hasil rata-rata latensi dari tiga percobaan dengan jumlah paket yang berbeda sebesar 0.127 ms pada arsitektur Three Tier dan 0.079 ms pada arsitektur Spine Leaf. Implementasi sistematika controller untuk dapat melakukan port blocking setelah dilakukannya deteksi serangan memiliki akurasi deteksi sebesar 99.72% pada arsitektur Three Tier dan 99.45% pada arsitektur Spine Leaf. Pemanfaatan lapisan aplikasi untuk sistem pemantauan dan konfigurasi keamanan berbasis firewall secara efektif berhasil menunjang arsitektur jaringan Three Tier dan Spine Leaf, di mana penggunaan satu buah controller deteksi yang juga menjalankan fungsi API untuk lapisan aplikasi akan memiliki rata-rata delay sebesar 5.3 detik pada arsitektur Three Tier dan 5.6 detik pada arsitektur Spine Leaf, sedangkan penggunaan dua controller terpisah untuk proses deteksi dan menjalankan API akan mengurangi delay pada arsitektur Three Tier menjadi 0.8 detik dan pada arsitektur Spine Leaf menjadi 1.1 detik

The use of data centers is something that needs to be done to support the development of data and information that is increasingly broad and continues to grow. However, in its structure and operation, data centers have various things that must be considered to avoid various security issues and errors that can cause damage and threats to the integrity of existing data. One of the most dangerous and common attacks attacking data centers is DDOS or the Distributed Denial Of Service, according to data from Akamai, during 2020, DDOS had an increase in the volume of attacks and the variety of attacks. This is the reason why it is important to improve network security with an accurate and automated mechanism to increase effectiveness, especially in data center security with a system that monitors the flow in the network and allows monitoring of firewalls, ports, and other security configurations, to improve the existing data center network with better security. The communication experiment with the ICMP protocol shows the average latency of the three experiments with different packet numbers with 0.127 ms on the Three Tier architecture and 0.079 ms on the Spine Leaf architecture. The implementation to applicate controller systematics to perform port blocking after attack detection has a detection accuracy of 99.72% on Three-Tier architecture and 99.45% on Spine Leaf architecture. Utilization of the application layer for monitoring systems and firewall- based security configurations has effectively succeeded in supporting the Three-Tier and Spine Leaf network architectures, where the use of one detection controller that also performs the API function for the application layer will have an average delay of 5.3 seconds on the Three Tier architecture. and 5.6 seconds on the Spine Leaf architecture, whilst the use of two separate controllers for the detection process and running the API will reduce the delay on the Three Tier architecture to 0.8 seconds and on the Spine Leaf architecture to 1.1 seconds. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Tigana Signori Satya
"ABSTRAK
Named Data Networking (NDN) sebagai sebuah arsitektur jaringan yang beberapa tahun belakangan ini sedang dikembangkan bisa dikatakan sebagai alternatif dari arsitektur TCP/IP yang sekarang ini digunakan pada umumnya. Perbedaan yang mendasar pada keduanya adalah, NDN tidak menggunakan alamat layaknya IP pada TCP/IP, melainkan secara aktif menamai data sehingga proses perpindahan data atau informasi didasari pada keinginan atau request dari perangkat terhadap data tersebut. Beragam jenis program/aplikasi sudah menggunakan NDN dalam implementasinya, penelitian ini mencoba untuk mengimplementasikan NDN pada program multimedia, atau dalam kasus ini sebuah permainan. Pada sebuah permainan dengan lebih dari satu pemain, perlu adanya sinkronisasi data atau state dari permainan tersebut. Penelitian ini menggunakan sebuah library bernama ChronoSync dalam melakukan sinkronisasi pada jaringan NDN tersebut. Selain melakukan implementasi tersebut, penelitian juga akan mengevaluasi kemungkinan penggunaan NDN dan/atau ChronoSync untuk kebutuhan implementasi aplikasi multimedia lainnya. Implementasi berhasil dilakukan dengan tingkat keberhasilan transmisi data/sinkronisasi state antar permainan mencapai 98% dan terendah 86%.

ABSTRACT
Named Data Networking (NDN) is an internet architecture which have been in development for the past few years, with the hope of becoming the alternative for the currently widely used TCP/IP architecture. The main difference between the two are, on NDN any information or data transmission doesnt depends on the address of the data (e.g. IP address on TCP/IP), NDN will actively name the data, so the device that request the data will looking for the named data (using interest). Many kind of application has been developed, implementing NDN for its networking logic, this research will focusing on the usage of NDN on multimedia application, such as video game. On a multiplayer video game, the state or data between client need to be synchronize so every player have the same state. With such goal in mind, this research will deploy ChronoSync as a mean for synchronization the data on an NDN architecture. Aside from developing the application and implementing ChronoSync this research will also evaluate the performance to assess the feasibility of using said method for another kind or type of multimedia application. Implementation was successful with highest transmission success rate of 98% and lowest of 86%."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mujib
"Pusat data merupakan pusat dari berbagai layanan sistem informasi yang saling terhubung satu dengan lainnya yang merupakan interkoneksi antar server ke server, selanjutnya disebut lalu lintas timur-barat, yang memiliki dominasi dari total lalu lintas sebesar 85 persen. Pada umumnya sistem keamanan jaringan pusat data hanya memperhatikan sisi perimeter untuk mencegah serangan eksternal yang datang melalui lalu lintas jaringan yang keluar masuk pusat data yaitu lalu lintas utara-selatan, sedangkan serangan internal yang datang melalui lalu lintas timur-barat terjadi 60 sampai dengan 80 persen dari insiden keamanan pada pusat data. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan model keamanan zero trust berbasis micro-segmentation pada lalu lintas timur-barat. Model keamanan zero trust berpedoman pada prinsip "never trust, always verify", sehingga tidak ada lagi konsep yang terpercaya dan tidak terpercaya pada lalu lintas jaringan. Zero trust menerapkan keamanan dengan konsep tidak tepercaya pada lalu lintas jaringan. Micro-segmentation merupakan salah satu cara untuk menerapkan zero trust dengan membagi jaringan menjadi segmen logical yang lebih kecil untuk membatasi akses lalu lintas jaringan. Pada penelitian ini, performa jaringan pusat data berbasis software defined networking dengan model keamanan zero trust berbasis micro-segmentation dievaluasi menggunakan simulasi testbed Cisco Application Centric Infrastructure dengan melakukan pengukuran terhadap round trip time, jitter, packet loss, port scanning, dan serangan distributed denial of services. Berdasarkan hasil simulasi testbed menunjukkan bahwa micro-segmentation menambah rata-rata round trip time sebesar 4 µs dan jitter sebesar 11 µs tanpa packet loss. Di sisi lain, micro-segmentation berhasil mencegah serangan port scanning dan distributed denial of services, sehingga dengan penerapan model keamanan zero trust berbasis micro-segmentation dapat meningkatkan keamanan tanpa mempengaruhi performa jaringan pusat data secara signifikan.

The data center is a resource center that is interconnected with one another, in which intra-data of server-to-server traffic, or so-called east-west traffic, makes a dominant of approximately 85 % of the total traffic. The security of the data center network is carried out on the perimeter side to prevent the external attacks come from the traffic that enters and exits the data center, known as north-south traffic. In contrast, the internal attacks come from the east-west traffic occur of approximately 60 to 80 percent of the incidents-one way to surmount this by implementing the zero trust security model based on micro-segmentation in east-west traffic. Zero trust is a security idea based on the principle of "never trust, always verify" that there are no concepts of trust and untrust in network traffic. The zero trust security model implemented network traffic in the form of untrust. Microsegmentation is a way to achieve zero trust by dividing a network into smaller logical segments to restrict the traffic. In this study, the performance of a data center network based on software defined networking with a zero trust security model based on micro-segmentation was evaluated using a Cisco Application Centric Infrastructure testbed simulation by measuring round trip time, jitter, packet loss, port scanning, and distributed denial of services attack. Performance evaluation results show that micro-segmentation adds an average round trip time of 4 µs and jitter of 11 µs without packet loss. On the other hand, micro-segmentation has succeeded in preventing port scanning and distributed denial of service attacks so that the security can be improved without significantly affecting network performance on the data center."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandhy Bayu Rukmana
"Named Data Networking (NDN) adalah arsitektur internet yang berbeda dengan arsitektur berbasis Internet Protocol (IP). Transmisi data berdasarkan nama domain (Name) dan bukan berupa alamat IP tujuan. Selain itu NDN lebih aman (secure) karena memiliki digital signature untuk mengetahui kebsahan data. Video streaming adalah suatu multimedia yang disampaikan oleh penyedia (provider) untuk diterima dan disajikan kepada pengguna. Kata “streaming" mengacu pada proses pengiriman atau perolehan media yang mengacu pada metode pengiriman media. Terdapat dua tantangan utama dalam aplikasi video streaming, yaitu kecepatan konektifitas yang mencukupi dan standar format video (codec) yang digunakan.
Pada penelitian ini dilakukan pengetesan dan evaluasi terhadap performansi aplikasi video streaming yang dilewatkan pada jaringan berbasis NDN. Uji performansi dilakukan dengan melakukan pengukuran Delay serta jitter pada beberapa macam codec yang banyak digunakan di aplikasi video streaming. Codec yang digunakan dalam pengukuran adalah codec populer seperti MPEG2, H264, H265, VP8, VP9.
Hasil pengukuran pada sumber video yang sama dengan menggunakan setiap codec. Didapatkan bahwa VP9 memberikan Delay, jitter, dan packet loss yang paling rendah. MPEG2 memberikan hasil yang paling tinggi. Hasil perbandingan antara jaringan berbasis IP dengan jaringan berbasis NDN menunjukkan bahwa jaringan berbasis IP memberikan performansi yang lebih baik dalam mengirimkan video streaming dengan pengukuran Delay mencapai 150 milidetik lebih rendah dibandingkan pada jaringan berbasis NDN dengan menggunakan codec yang sama.

Named Data Networking (NDN) is an internet architecture that is different from an Internet Protocol (IP) based architecture. Data communication is based on the domain name (Name) rather than the destination’s  IP address. In addition, NDN is more secure because it has a digital signature to keep data authenticity. Video streaming is a multimedia content delivered by providers  to be received and presented to the end-users. The word "streaming" refers to the process of sending or acquiring media. It refers to the method of sending the media. There are two main challenges in the application of video streaming, the first is bandwidth connectivity and the second is video format standards (codecs).
In this work we measured the video streaming application performance through NDN. The performance tests are carried out by measuring Delay, Jitter, Packet Loss and Throughput  on several types of codecs that are widely used in streaming video applications, i.e. MPEG2, H264, H265, VP8, VP9.
The experiment measurement results on the same source of video using each codec, showed that VP9 provides the lowest Delay and jitter, while MPEG2 gives the highest results. The comparison between IP-based networks and NDN shows that IP-based networks provide better performance for transporting video stream with delay measurements reaching up to 150 milliseconds lower than NDN-based networks using the same codec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Andrean Phanama
"ABSTRAK
Named Data Networking (NDN) merupakan arsitektur jaringan yang sedang
muncul dan prospektif, bertujuan untuk mengevolusi infrastruktur jaringan dari paradigma host-centric dengan prinsip komunikasi end-to-end, menjadi arsitektur jaringan yang berorientasi pada data, dengan cara ?menamai? data. Layanan multiuser chat sudah biasa berjalan di atas arsitektur jaringan IP, serta umumnya mengambil model komunikasi client-server-client dalam menjalankan layanannya, menimbulkan single point of failure, yaitu pada server. Chrono Chat merupakan aplikasi multiuser chat tanpa server yang menggunakan protokol sinkronisasi data ChronoSync, yang berjalan di atas arsitektur NDN. Dalam penelitian ini, ditunjukkan D-ChronoChat v0.1, aplikasi mobile berbasis Android yang ditujukan untuk analisis kemampuan arsitektur NDN untuk mendukung aplikasi mobile multiuser chat tanpa server, dan protokol ChronoSync untuk sinkronisasi keadaan dataset masing-masing pengguna. D-ChronoChat dievaluasi berdasarkan empat buah skenario. Eksperimen menunjukkan bahwa NDN dan protokol ChronoSync mampu mendukung implementasi aplikasi dengan tingkat
keberhasilan mencapai 99% dan 98% untuk dua dan tiga pengguna. Tulisan ini juga memaparkan kemungkinan pengembangan lebih lanjut D-ChronoChat dari segi security, mekanisme penanganan roster, dan penanganan pesan di jaringan.

ABSTRAK
Named Data Networking (NDN) is an emerging technology in form of network architecture, with the goal to evolve the current internet infrastructure from host-centric paradigm with end-to-end principle, to a network architecture focusing on named data. Multiuser chat service commonly runs on IP, taking client-server-client communication model to run the service, leaving the service with a single point of failure on the server. ChronoChat is a serverless multiuser chat application, using the dataset synchronization protocol ChronoSync, running on NDN architecture. This thesis presents D-ChronoChat v0.1, an Android-based mobile multiuser chat application to analyze NDN's ability to support the application's operation, and the ChronoSync protocol?s ability to synchronize the users chat dataset states. We evaluated D-ChronoChat in four scenarios. From the experiment, we show that NDN and ChronoSync is able to support the application's implementation with the success rate of 99% and 98% for two and three users, respectively. This work also opens a discussion on the future works and improvements of D-ChronoChat in security, roster handling mechanism, and chat message handling in the network."
2016
S64225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>