Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ainur Rahmahwati
"Trait Mindfulness sudah terbukti bermanfaat bagi remaja pada berbagai setting. Di sisi lain, terdapat suatu pendekatan dalam pengasuhan anak yang kemungkinan besar dapat menyediakan lingkungan keluarga yang optimal untuk perkembangan trait mindfulness pada remaja yaitu mindful parenting. Penelitian ini bertujuan untuk melihat menguji hubungan antara mindful parenting pada orang tua dan trait mindfulness pada remaja serta perbedaan dua variabel tersebut berdasarkan gender remaja. Mindful parenting diukur melalui persepsi remaja menggunakan Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P) yang telah diadaptasi. Sedangkan, trait mindfulness remaja diukur dengan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) yang juga telah diadaptasi. Partisipan penelitian merupakan remaja tengah berusia 15-18 tahun yang sedang duduk di bangku SMA/sederajat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mindful parenting berhubungan secara signifikan dengan trait mindfulness remaja. Lalu, tidak terdapat perbedaan tingkat trait mindfulness antara remaja laki-laki dan perempuan.

Trait mindfulness has proven to be beneficial for adolescents in various settings. On the other hand, there is an approach in parenting that is likely to provide an optimal family environment for the development of mindfulness trait in adolescents, mindful parenting. This study aimed to examine the relationship between mindful parenting and trait mindfulness in adolescents and their differences based on gender in adolescents. Mindful parenting was measured through adolescents perceptions using the Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P). Meanwhile, trait mindfulness was measured by the adapted version of Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). The study participants were middle teens aged 15-18 years who were in high school. The results showed that mindful parenting was significantly related to trait mindfulness in adolescents. Furthermore, there is no difference in the level trait mindfulness between gender."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khori Cahya Andini
"Kasus kekerasan yang melibatkan remaja sebagai pelaku semakin meningkat. Fenomena ini diperparah dengan tingginya penggunaan media sosial di kalangan remaja yang juga memicu perilaku agresif dalam bersosial media. Peran pengasuhan orang tua sangat krusial dalam membentuk perilaku anak, termasuk perilaku agresif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku agresif yang ditampilkan remaja dan hubungannya dengan bagaimana mereka memandang pengasuhan mindful yang dilakukan oleh orang tua mereka. Partisipan penelitian ini adalah 152 remaja dengan rentang usia 17-19 tahun dan masih tinggal dengan orang tua (ayah, ibu, atau keduanya). Hasil menunjukkan bahwa perceived mindful parenting memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap perilaku agresif remaja (r = -.551, p < .01, one-tailed), sehingga semakin remaja memandang bahwa orang tua mereka mindful dalam pengasuhan, semakin rendah pula perilaku agresif yang ditampilkan.

Cases of violence involving adolescents as perpetrators are increasing. This phenomenon is exacerbated by the high use of social media among adolescents which also triggers aggressive behavior in social media. The role of parental care is crucial in shaping children's behavior, including aggressive behavior. This research aims to look at the aggressive behavior displayed by adolescents and its relationship with how they view the mindful parenting carried out by their parents. The participants in this study were 152 adolescents aged 17-19 years and still living with their parents (father, mother, or both). The results show that perceived mindful parenting has a significant negative relationship with adolescent aggressive behavior (r = -.551, p < .01, one-tailed), so that the more adolescents view that their parents are mindful in parenting, the lower the aggressive behavior displayed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astriamitha
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang usia kanak-kanak madya. Pengukuran parenting stress menggunakan adaptasi alat ukur Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995) dan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 47 ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita ringan dan sedang usia kanak-kanak madya (r = - 0.634, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi parenting stress yang dialami ibu, maka semakin rendah parenting self-efficacy yang dimiliki ibu. Selain itu, hasil tambahan penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang.

This research was conducted to find the correlation between parenting stress and parenting self efficacy among mothers of middle childhood with mild and moderate intellectual disability. Parenting stress was measured using an adaptation instrument named Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995) and parenting self efficacy was measured using an adaptation instrument named Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). The participants of this research are 47 mothers who have middle childhood with intellectual disability.
The main results of this research show that parenting stress negatively correlated significantly with parenting self efficacy (r = - 0.634, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). That is, the higher mother‟s parenting stress, the lower parenting self efficacy. In addition, the additional results of this research have found that there is a significant difference in parenting stress and parenting self-efficacy among mothers of children with mild and moderate intellectual disability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Kusuma Dewi
"Keluarga militer cenderung memiliki budaya khas yang berbeda dari keluarga pada umumnya. Budaya tersebut mencakup praktik pengasuhan bergaya militer, stres finansial, frekuensi perpindahan tempat tinggal yang tinggi (relokasi) dan perpisahan dengan pasangan akibat tugas dinas jarak jauh (deployment). Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa budaya tersebut dapat memunculkan tantangan-tantangan yang dapat meningkatkan kerentanan stres pengasuhan pada istri anggota militer. Di samping itu, tugas pengasuhan anak usia sekolah dasar dapat menjadi tantangan tambahan yang dapat memicu stres pengasuhan pada istri anggota militer. Sehubungan dengan hal tersebut, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa praktik mindful parenting berhubungan dengan penurunan tingkat stres pengasuhan pada ibu dari berbagai latar belakang sosial. Selanjutnya, partisipan (n=135) diuji menggunakan Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale untuk mengukur mindful parenting dan The Parenting Stress Index – Short Form untuk mengukur tingkat stres pengasuhan. Dalam penelitian ini, menggunakan desain penelitain korelasional dengan jumlah sampel 135. Selanjutnya, uji korelasi menunjukkan adanya hubungan negatif antara mindful parenting dan stres pengasuhan. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi keterampilan mindful parenting maka semakin rendah tingkat stres pengasuhan. Hasil menunjukkan terdapat korelasi negatif antara kedua variabel, maupun dengan dimensi-dimensi mindful parenting.

Military families tend to have a distinctive culture which different from other families. This culture includes military-style parenting practices, financial stress, high frequency of relocation and separation from spouse due to long-distance service assignments (deployment). A number of studies have shown that this culture can present challenges which can increase the vulnerability to parenting stress in mothers from military families. In addition, the task of caring for school age children which can be an additional challenge that can trigger parenting stress for mothers from military families. In this regard, a number of studies have shown that mindful parenting practices are associated with reduced levels of parenting stress in mothers from various social backgrounds. Thus, this study wanted to examine the relationship between mindful parenting and parenting stress on mothers from military families with school age children (6 to 12 years). Furthermore, participants (n=135) were tested using the Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale to measure mindful parenting capacity and The Parenting Stress Index – Short Form to measure the level of parenting stress. Trough convencience sampling technicque, participants with an age range of 24 until 55 years (M = 39, SD = 6,2). The correlation test showed a negative correlation between mindful parenting and parenting stress. This result indicates that the higher the mindful parenting skill, the lower the level of parenting stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Mentari
"Fenomena anak jalanan merupakan hal yang dijadikan fokus oleh banyak kalangan karena jumlahnya yang terus meningkat. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa anak jalanan memiliki harga diri yang rendah dan identik dengan pola asuh uninvolved. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh orangtua dan harga diri anak jalanan usia remaja.
Penelitian ini dilakukan di daerah binaan rumah singgah di Jakarta Timur dengan 98 sampel yang diambil menggunakan metode consecutive sampling. Harga diri diukur dengan menggunakan Rosenberg?s Self Esteem Scale dan pola asuh diukur dengan Instrumen Pola Asuh Mashoedi yang dikembangkan dari teori pola asuh orangtua milik Diana Baumrind.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orangtua dengan tingkat harga diri anak jalanan usia remaja di Jakarta Timur (p=0,04). Untuk menangani masalah anak jalanan, diperlukan kerjasama dari pemerintah, perawat komunitas, pekerja sosial dan pihak rumah singgah untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan anak jalanan berbasis keluarga yang berguna untuk merehabilitasi anak jalanan.

The phenomenon of street children is a matter that has become the focus by many people because the number of street children itself is always increasing. Previous research stated that the street children have low self-esteem and they are identical with uninvolved parenting style. It is descriptive correlative study which aims to identify the relationship between parenting style and self-esteem on street children at East Jakarta.
This research was conducted in the target area of shelter in East Jakarta towards 98 samples recruited using consecutive sampling. Self-esteem is measured using Rosenberg's Self Esteem Scale and parenting style measured using Mashoedi?s Parenting Style which was developed from the theory of Diana Baumrind?s parenting style.
The results showed, there is a relationship between parenting style and a level of self-esteem street children in East Jakarta (p = 0.04). To overcome the problem of street children, the cooperation between governments, community nurses, social workers and shelter is needed to do the family-based empowerment together to rehabilitate street children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Fahira Dumbi
"Membangun hubungan romantis adalah tugas penting ketika individu memasuki tahap perkembangan dewasa. Tidak heran jika banyak individu dewasa yang mendambakan pernikahan untuk menjalin hubungan romantis jangka panjang dan menghindari perasaan terisolasi. Namun, pernikahan tidak selalu memuaskan sebab disertai dengan konflik dan tantangan yang salah satunya terkait dengan pengasuhan anak. Oleh karena itu, penting memiliki strategi pengasuhan yang tepat guna mengatasi tantangan mengasuh anak serta mempertahankan kepuasan pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Partisipan merupakan ibu yang sudah menikah, memiliki anak usia sekolah dasar, dan tidak pernah bercerai. Alat ukur yang digunakan adalah Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP) untuk mengukur mindful parenting dan Couple Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Berdasarkan korelasi Pearson dengan 317 partisipan, ditemukan korelasi positif yang signifikan antara mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Artinya, semakin sering ibu menerapkan mindful parenting, semakin tinggi kepuasan pernikahannya. Begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini memperkaya tinjauan literatur mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Selain itu, diharapkan ibu lebih termotivasi melatih penerapan mindful parenting dan intervensi mindful parenting semakin berkembang, khususnya untuk meningkatkan kepuasan pernikahan.

Developing romantic relationship becomes an important task when an individual enters the adult developmental stage. As a result, adults want to marry in order to establish a long-term romantic relationship and avoid feelings of isolation. However, marriage is not always fulfilling due to the conflicts and challenges that arise as a result of it, one of which is related to child rearing. Therefore, parenting style is critical for overcoming challenges and maintaining marital satisfaction. The purpose of this study is to examine the relationship between mindful parenting and marital satisfaction. Participants are married mothers with children in elementary school age who have never been divorced. The Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP) is used to assess mindful parenting and Couple Satisfaction Index (CSI) is used to assess marital satisfaction. Pearson correlation with 317 mothers demonstrates a positive and significant correlation between mindful parenting and marital satisfaction. The more often mothers practice mindful parenting, the higher their marital satisfaction and vice versa. The findings of this study can contribute to the existing literature on mindful parenting and marital satisfaction. Furthermore, mothers might be more motivated to practice mindful parenting, as well as mindful parenting interventions might emerge, particularly for increasing marital satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Bacan Hacantya Yudanagara
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perilaku kekerasan antara remaja laki-laki yang memiliki orang tua dengan gaya pengasuhan otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved. Penelitian ini menggunakan penggolongan gaya pengasuhan yang dikemukakan oleh Baumrind dan terdiri dari dua dimensi, yaitu control dan warmth. Sedangkan daftar perilaku kekerasan dibuat berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya tentang kekerasan remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, partisipan penelitian sebanyak 163 orang yang terdiri dari narapidana dan siswa SMP dan SMA dengan rentang usia 12 sampai 19 tahun. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara skor perilaku kekerasan dengan gaya gaya pengasuhan orang tua otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved.

The purpose of this research is to indicate that there is a difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent. This research uses classification of parenting style from Baumrind, which consist of two dimension, control and warmth. The list of violence behavior is made from previously research about youth violence. This research uses quantitative method. The participants of this research consist of 163 participant from jail, junior high school, and senior high school, whose age 12-19 years old. This research indicate that there is difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Istiana
"Identitas diri adalah tugas utama remaja untuk pertumbuhan dan perkembangan. Keluarga merupakan salah satu faktor pembentukan identitas diri remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan pembentukan identitas diri remaja.Desain penelitian menggunakan deksripsi korelasi. Sampel penelitian adalah sebanyak 75 orang di SMAN 29 Jakarta. Analisa data yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square (11 = 0,1 da CI = 90%). Hasil penelitian menyimpulkan terdapat hubungan antara pola asuh Orang tua dengan pembenlukan identitas diri pada remaja SMAN 29 Jakarta (p value = 0,078). Penelitian ini dapat menjadi dasar pada penelitian selanjutnya dan dikembangkan menjadi lebih komprehensif dan mampu digeneralisasi.

Self identity is prime task adolescene for growth and development. Family as one factor for self identity formation. The research purpose is to explore the correlation between parenting and self identity formation. This research design is a descriptive correlation. This samples are 75 student from SMAN 29 Jakarta. Data were univariat and bivariat analyzed using chi-square test (a= 0,1 and Cl = 90%). The result of the research conclude that there are a correlation between pmenting and self identity fomiation adolescene in SMAN 29 Jakarta (p value = 0,078). This result can be foundation research furthermore and can to expand be more comprehensive and can to generalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5876
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yufa Azmi Madieni
"Penelitian bertujuan melihat ada tidaknya perbedaan parenting self-efficacy yang signifikan antara ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dan bawah yang memiliki anak usia kanak-kanak madya, baik secara keseluruhan maupun per domain. Partisipan penelitian in berjumlah 81 orang, yang terdiri dari ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas (n= 40) dan ibu dengan status sosial ekonomi bawah (n= 41). Seluruh partisipan mengisi Self-Efficacy Parenting for Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara parenting self-efficacy ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dan bawah yang memiliki anak usia kanak-kanak madya (0.000 pada L.O.S 0.05). Ditinjau berdasarkan kelima domain parenting self-efficacy juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dan bawah yang memiliki anak usia kanak-kanak madya. Domain tertinggi parenting self-efficacy, baik pada ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas dan ibu dengan status sosial ekonomi bawah adalah domain kesehatan. Sedangkan domain terendah pada pada ibu dengan status sosial ekonomi menengah ke atas adalah domain prestasi dan domain terendah pada pada ibu dengan status sosial ekonomi bawah adalah domain disiplin. Analisis tambahan menemukan hubungan yang signifikan antara parenting self-efficacy dan usia saat menikah, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan ayah, pekerjaan ayah dan pengeluaran keluarga per bulan.

Study aims to investigate the difference of parenting self-efficacy between mothers of middle childhood children based on socioeconomic status, as a whole and each of its domain. Participants were 81 mothers of middle childhood children, that consisted of mothers with upper-middle socioeconomic status (n= 40) and mothers with low socioeconomic status (n= 41). All subjects completed Self-Efficacy Parenting for Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). The results of this research revealed significant difference between groups (0.000 on L.O.S 0.05). Based on each domain also revealed significant difference between groups. The highest domain of parenting self-efficacy on each group was discipline. Meanwhile the lowest domain in upper-middle SES group was achievement and the lowest domain in lower SES group was discipline. Additional findings include significant correlation between parenting self-efficacy and the age of married, mother’s education, father’s education, father’s occupation, and family outcome per month."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Suci Wardani
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting self-efficacy dan parental coping pada ibu yang memiliki anak penderita kanker usia kanak-kanak madya. Pengukuran parenting self-efficacy menggunakan adaptasi alat ukur Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000) dan pengukuran parental coping menggunakan alat ukur Coping Health Inventories for Parents (McCubbin, 1983). Partisipan pada penelitian ini adalah 31 orang ibu yang memiliki anak penderita kanker usia kanak-kanak madya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara parenting self-efficacy dan parental coping pada ibu yang memiliki anak penderita kanker usia kanak-kanak madya (r = 0.482, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi parenting self-efficacy yang dimiliki oleh ibu maka usaha parental coping yang dilakukan juga akan semakin tinggi. Selain itu, hasil tambahan penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada parenting self-efficacy dan parental coping ibu yang memiliki anak penderita kanker yang menjalani rawat inap dan rawat jalan.

This research was conducted to find the correlation between parenting self-efficacy and parental coping among mothers of middle childhood with cancer. Parenting self-efficacy was measured using an adaptation instrument named Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000) and parental coping was measured using an adaptation instrument named Coping Health Inventories for Parents (McCubbin, 1983). The participants of this research are 31 mothers who have middle childhood with cancer. The main results of this research show that parenting self-efficacy has a significant positively correlation with parental coping (r = 0.482, p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). That is, the higher mothers parenting self-efficacy, the higher parental coping effort. Furthermore, the additional results of this research have also found that there is a significant difference in parenting self-efficacy and parental coping among mothers of children with cancer who is hospitalized and as an outpatient."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>