Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raissa Rhea Sapphira
"Kawasan Kalijodo mengalami pergeseran fungsi ruang yang identik dengan ruang untuk dewasa menjadi ruang untuk anak. Sebelum penggusuran Kalijodo didominasi oleh tempat prostitusi dan hiburan malam, setelah penggusuran kawasan ini berubah secara total menjadi sebuah kawasan hijau dan area bermain anak. Transformasi yang dialami Kalijodo ini mempengaruhi citra kalijodo pada saat itu, hal inilah yang menjadi pembahasan utama dalam skripsi.
Metode Pembahasan yang digunakan adalah Metode Deskriptif, dengan mengumpulkan informasi dengan studi literatur/ studi pustaka mengenai Transformasi dan Sejarah Kawasan Kalijodo. Dalam proses penulisan skripsi terjadi sebuah wabah Pandemi Corona yang mengharuskan masyarakat untuk tetap berada dirumah dan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan kondisi ini proses pengumpulan data akan dilakukan dengan studi preseden dari beberapa tempat prostitusi lainnya yang ada di Indonesia.
Tujuan dibuatnya skripsi ini sebagai pengetahuan untuk pembaca agar dapat mengetahui bagaimana transformasi kawasan Kalijodo yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian selanjutnya.

The Kalijodo region is experiencing a shift in the function of space which is identical to the space for adults to become space for children. Before the Kalijodo eviction was dominated by places of prostitution and night entertainment, after the eviction the area was totally transformed into a green area and a children's play area. The transformation experienced by Kalijodo influenced the image of Kalijodo at the time, this was the main discussion in the thesis.
The discussion method used is the Descriptive Method, by gathering information with a literature study / literature study on the Transformation and History of the Kalijodo Area. In the process of writing a thesis, a Pandemic Corona outbreak occurred which required the community to remain at home and conduct Large-Scale Social Restrictions (PSBB). With this condition the data collection process will be carried out with precedent studies from several other prostitution centers in Indonesia.
The purpose of this thesis is as knowledge for the reader to be able to know how the transformation of the Kalijodo region can be used for further research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra
"Citra tempat adalah suatu kumpulan kepercayaan, ide, serta pemikiran yang dimiliki individu atau masyarakat terhadap suatu tempat. Perubahan fisik pada suatu tempat dapat mengubah citra tempat yang dimilikinya. Salah satu perubahan fisik yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki citra tempat adalah revitalisasi trotoar yang salah satunya dilakukan di Jalan Cikini Raya. Jalan Cikini Raya sebagai koridor bersejarah, koridor seni, maupun koridor perekonomian, terletak di Kecamatan Menteng, telah memiliki citra sebagai bagian dari Kota Taman Menteng. Dengan adanya revitalisasi trotoar di jalan ini, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra tempat Jl. Cikini Raya sebelum dan setelah revitalisasi trotoar dilakukan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, penyebaran kuesioner secara daring, dan wawancara dengan dua orang ahli dengan menggunakan Metode Delphi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode yang dikemukakan oleh Kotler mengenai enam situasi citra tempat dan selanjutnya mengkajinya dengan merujuk pada pendapat para ahli dan literatur yang ada. Pada penelitian ini ditemukan bahwa citra yang dimiliki pada tempat sebelum revitalisasi trotoar dilakukan didominasi oleh segmen-segmen yang tidak memiliki makna mendalam dari segi sejarah dan seni. Setelah revitalisasi trotoar dilakukan, telah terjadi beberapa perubahan. Perubahan tersebut terjadi di segmen yang telah memanfaatkan ruang yang ada sehingga makna sejarah dan seni dari segmen tersebut dapat lebih menonjol apabila dibandingkan dengan sebelum revitalisasi trotoar dilakukan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua tempat yang direvitalisasi berubah citranya. Perubahan terjadi apabila kondisi menjadi lebih tertib, namun citra tidak berubah jika tidak sesuai dengan makna dan fungsi Jalan Cikin Raya sebagai jalan bersejarah dan jalan seni.

ABSTRACT
The image of a place is a collection of beliefs, ideas, and thoughts that an individual or society has about a place. Physical changes in a place can change the image of the place it has. One of the physical changes made by the Provincial Government of DKI Jakarta to improve the image of the place is the revitalization of sidewalks, one of which is done on Jalan Cikini Raya. Jalan Cikini Raya as a historic corridor, art corridor, and economic corridor, located in Menteng District, has an image of being part of Taman Menteng City. With the sidewalk revitalization on this road, this study aims to determine the image of the place at Jl. Cikini Raya before and after the sidewalk revitalization was carried out. The data was collected through field observations, online questionnaires, and interviews with two experts using the Delphi Method. The analysis was carried out using the method proposed by Kotler regarding the six image situations of the place and then examined them by referring to the opinions of experts and existing literature. Before the revitalization, in terms of history and art, the sidewalk's image was dominated by segments that had no deep meaning. After the pavement revitalization was carried out, several changes have occurred. These changes occur in segments that utilizing space better so that the historical and artistic meaning of the segment can be more obvious. The conclusion of this study shows that not all revitalized places have changed Jalan Cikini Raya image. Change occurs when conditions become more well-ordered, but the image does not change if it is not concord the meaning and function of Jalan Cikin Raya as a historic street and an art street.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Talitha Rachma Suhendro
"Trotoar berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pejalan kaki. Pada setiap trotoar, terdapat elemen-elemen ruang yang memiliki peran berbeda sebagai stimulus, seperti; furnitur jalan, pedagang kaki lima, hingga pejalan kaki dari arah lain. Setiap elemen ruang ini memiliki peran tersendiri dalam mengubah alur pergerakan pejalan kaki. Pengambilan data dilakukan di kawasan Sudirman ndash; Bundaran HI dengan mengambil beberapa foto untuk menganalisis alur pergerakan pejalan kaki yang melewati trotoar. Dari analisis yang dilakukan, perubahan alur gerak terjadi karena elemen ruang, kondisi trotoar, dan pengguna trotoar tersebut.

Sidewalks has important roles for pedestrians. On each sidewalk, there exist spatial elements with different effects on pedestrians, as stimulus street furniture, hawkers, and other pedestrians. Each of these elements has their own effect on changing pedestrians 39 path. This phenomenon is further inspected in Sudirman Bundaran HI by taking multiple pictures to analyze pedestrians 39 path on sidewalks. Based on the case study, pedestrians 39 path changes due to spatial elements, condition, and the users of the sidewalks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Dewi Kusumawardhany
"Penelitian tentang Analisis Perluasan Objek Pajak Hiburan atas Kegiatan Jumpa Penggemar (Fans-Meeting) di Provinsi DKI Jakarta bertujuan untuk menganalisis pemenuhan kriteria bagi kegiatan Jumpa Penggemar (Fans-Meeting) sebagai Objek Pajak Hiburan, serta menganalisis peluang dan tantangan bagi kegiatan Jumpa Penggemar (Fans-Meeting) untuk menjadi Objek Pajak Hiburan.
Dengan menggunakan Pendekatan Penelitian Kuantitatif, penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan Jumpa Penggemar (Fans-Meeting) sudah layak menjadi Objek Pajak Hiburan di Provinsi DKI Jakarta. Namun, pemungutan Pajak Hiburan atas kegiatan Jumpa Penggemar (Fans-Meeting) belum dapat dilakukan karena kegiatan ini belum diatur pada Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pajak Hiburan.

The research about Analysis Entertainment Tax Base Extensification of Fans- Meeting Activity in Province of Jakarta has a purpose to analyze the accomplishment of Fans-Meeting Activity as an Entertainment Tax Base, and analyze the opportunity and challenge for Fans-Meeting Activity to be Entertainment Tax Base.
With the Quantitative Research Approach, this research showed that Fans-Meeting Activity had been suitable to become Entertainment Tax Base in Province of Jakarta. However, entertainment tax collecting on Fans- Meeting Activity could not yet be done because this activity was not regulated in Local Regulation Province of Jakarta 13/2010 about Entertainment Tax.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idfa Novia Putri
"Ruang berjalan kaki adalah salah satu aspek utama dalam menunjang kota yang livable. Namun, keberadaan ruang berjalan sering kali terlupakan, salah satu ruang berjalan tersebut adalah trotoar. Trotoar sendiri tentunya memiliki syarat dan ketentuan tertentu yang menjadikannya sebagai ruang berjalan yang ideal. Syarat dan ketentuan tersebut membuat trotoar memiliki faktor fisik dan non fisik yang mempengaruhi perlakuan pejalan kaki dalam menggunakan ruang berjalan yang akan digunakan. Sebagai hasil, trotoar sebagai ruang berjalan kaki ditentukan berdasarkan kegunaan.

Walking space is one of the main aspects in supporting a livable city. However, the existence of walking space is often forgotten. One of the running spaces is the sidewalk. The sidewalk itself certainly has certain terms and conditions that make it an ideal walking space. These terms and conditions make the sidewalk a physical and non physical factor that affects pedestrian treatment in choosing the walking space to be used. As a result, the sidewalks as walking spaces are determined by usability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini Khairunnisa
"Pusat kota merupakan tempat terjadinya beragam aktivitas yang mengakibatkan jumlah manusia pada pusat kota mengalami peningkatan dan menyebabkan fasilitas seperti trotoar menjadi sangat penting guna menunjang aktivitas. Trotoar yang termasuk kedalam bagian jalan, pada dasarnya memiliki fungsi utama sebagai jalur sirkulasi pergerakan manusia dalam mencapai suatu tempat tujuan dengan aman dan nyaman. Namun berdasarkan teori, trotoar pada kawasan pusat kota tidak hanya berfungsi sebagai tempat sirkulasi melainkan juga sebagai tempat untuk duduk bersantai, berinteraksi dengan orang lain dan tempat berjualan yang merupakan ciri-ciri dari aktivitas di ruang terbuka publik. Keberagaman aktivitas tersebut yang menjadikan trotoar pada kawasan pusat kota sebagai ruang terbuka publik. Agar trotoar dapat menarik pejalan kaki untuk beraktivitas dan berfungsi sebagai ruang terbuka publik yang baik, aman dan nyaman, trotoar perlu dibagi menjadi beberapa ruang yang terdiri dari frontage zone, pedestrian through zone, street furniture zone dan buffer zone serta menerapkan prinsip connected, convenient, comfortable, convivial dan conspicuous disetiap ruang-ruang pada trotoar.

Downtown is the center of public activities, which can lead to human population growth and caused public facilities such as sidewalks become very important to support human activities. Sidewalks, which is part of the road, has the main function as a circulation path of human movement in reaching a destination safely and comfortably. But based on the theory and practice, the sidewalks are not only used by pedestrians as a place of circulation but also used as meeting point, interact with others and trading place. This are the characteristic of public open space. The diversity of these activities makes the sidewalks in the downtown area a public open space. The sidewalk in downtown requires a criteria in order to attract pedestrians to move in sidewalk, so that it functions as a good, safe and comfortable public space, it is necessary to divide the space consist of frontage zone, pedestrian through zone, street furniture zone and buffer zone and applying the principle of connected, convenient, comfortable, convivial and conspicuous in every room on the sidewalk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Azahra Prasetyo
"Industri hiburan merupakan sebuah industri yang terlibat dalam penyediaan konten hiburan, seperti radio, film, televisi, dan teater. Di Tiongkok, industri hiburan berkembang dengan pesat sejak adanya kebijakan reformasi dan keterbukaan hingga dapat dikenal di mancanegara, salah satunya di Korea Selatan. Hubungan kerja sama dalam industri hiburan di antara Tiongkok dan Korea Selatan telah terjalin sejak lama, namun hubungan tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar. Salah satunya adalah karena terjadinya THAAD pada tahun 2016, yang membuat Tiongkok memberikan sanksi ekonomi terhadap Korea Selatan. Kondisi hubungan dalam industri hiburan di antara Tiongkok dan Korea Selatan dengan adanya THAAD menjadi pokok bahasan dari penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah, yang mencakup beberapa tahapan, yaitu menentukan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dampak sanksi ekonomi yang diakibatkan oleh THAAD turut terasa dalam kerja sama di industri hiburan, terutama terkait dengan investasi, penayangan konten hiburan Korea Selatan di Tiongkok, dan kerja sama SDM.

The entertainment industry is an industry involved in providing entertainment content, such as radio, film, television, and theater. In China, since the reform and opening up policy, the entertainment industry has grown rapidly and has become recognized internationally, including in South Korea. The cooperative relationship in the entertainment industry between China and South Korea has existed for a long time, but the relationship has not always run smoothly. One of them is due to the deployment of THAAD in 2016, which made China impose economic sanctions on South Korea. The condition of the relationship in the entertainment industry between China and South Korea with the presence of THAAD is the subject of this research. The method used is a qualitative method with a historical approach, which includes several stages, namely determining the topic, heuristics, verification, interpretation, and historiography. The results of this study indicate that the impact of economic sanctions caused by THAAD is also felt in cooperation in the entertainment industry, especially related to investment, broadcasting South Korean entertainment content in China, and human resource cooperation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pangihutan, Johanes Aser
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 224 Tahun 2012 tentang Pembayaran dan Pelaporan Transaksi Usaha Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Parkir Melalui Online System yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat efektifitas dan efisiensi pemungutan Pajak Hiburan di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana implementasi Sistem Pajak Online tahap II dan bagaimana strategi yang digunakan pemerintah dalam meningkatkan pemungutan Pajak Hiburan di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi. Implementasi Sistem Pajak Online tahap II di Provinsi DKI Jakarta sudah berjalan dengan baik, namum masih terdapat kendala dalam hal sosialisasi, staf, fasilitas, standard operating procedure (SOP) dan struktur birokrasi. Strategi yang digunakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan penerimaan Pajak Hiburan adalah berkerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta atas pembuatan dan perpanjangan izin usaha hiburan yang masih terdapat kendala pada struktur birokrasi pada kebijakan ini.

The Government Provincial DKI Jakarta issued governor regulation number 224 year of 2012 for payment and reporting business transactions of entertainment Tax, Hotel Tax, Restaurant Tax and Parking Tax by Online System aims to improve the effectiveness and efficiency collecting entertainment taxes in DKI Jakarta. This research focused to analyze the implementation of Online Tax System phase II and government strategies to improve collection of entertainment tax in DKI Jakarta. This qualitative research used in-depth interviews and observations as data collection technique. The Implementation of Online Tax System phase II has some obstacles in socialization, human resource, facilities, standard operating procedure (SOP) and bureaucracy structure. Government strategy in increase entertainment tax revenue is by coordinating with Department of Tourism and Culture for entertainment business license issuance and renewal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistya Indriani
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Skripsi ini membahas bagaimana sebuah sidewalk sebagai jalur pejalan kaki yang digunakan dari dan menuju sebuah destiasi yang dapat menghasilkan a self-reinforcing process berupa aktivitas-aktivitas dalam waktu tertentu. Hal tersebut dipicu oleh kehadiran dan persepi para pengguna yang beragam berdasarkan konteks dari sidewalk tersebut. Fenomena tersebut dapat diamati dari sepanjang jalur pejalan kaki di area Pasar Tanah Abang. Konteks dari Sidewalk Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang yang berada di area transit dekat Stasiun Tanah Abang dan area komersial dekat Pasar Tanah Abang memengaruhi beragam aktivitas pada sidewalk. Sehingga aktivitasnya tak hanya berjalan kaki melainkan transaksi jual-beli dan menunggu. Pengamatan ini berupa deskripsi analisis yang mengungkap bahwa lingkungan fisik merupakan faktor utama pengumpul manusia. Kemudian pejalan kaki menjadi sumber referensi utama untuk aktor-aktor lain datang dan beraktivitas pada sidewalk Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. Sumber referensi untuk aktor tersebut termasuk ke dalam a self-reinforcing process. Proses tersebut terjadi ketika seseorang memulai untuk melakukan sesuatu, maka ada kecenderungan yang jelas untuk lainnya bergabung di dalamnya, baik dengan berpartisipasi di dalamnya ataupun hanya mengalami atau melihat apa yang dilakukan oleh orang lain. Keterhubungan antar aktor tersebut tak terlepas dari faktor aktivitas, ruang dan waktu. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan bahwa waktu hadir sebagai pemberi performa pada aktor nonmanusia dan manusia, serta sebagai penonaktifan peraturan yang berlaku pada sidewalk.

ABSTRACT
The focus of this study analyzes a sidewalk as a pedestrian path which is used from and towards a destination which can produce a self reinforcing process as activities in a certain time. These activities are certainly triggered by the presence and perceptions of various users based on the sidewalk context. The phenomenon can be seen along the pedestrian area in Tanah Abang Market area. The context of sidewalk Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang which is in a transit area near Tanah Abang Station and commercial area near Tanah Abang Market certainly influences the activities that are in sidewalk. So the activities in the sidewalk are not just for walking but also for selling, buying and waiting. This observation is an analysis description which reveals that physical environment is a main factor of human gatherers. Then, pedestrians become a main reference for other actors to come and do activities on sidewalk Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang. The reference of actor is included in a self reinforcing process. This process happens whereby a person starts doing something, thus there is a leaning of someone else for participating, experiencing or seeing in it. The interconnection between the actors is inseparable from activity, space and time. This matter is based on a result of observation that time as a giver of human and nonhuman performance, as well as deactivation that applies to the sidewalk. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dryan Ghazian Arisyi
"
ABSTRAK
Preferensi dari pejalan kaki dan analisa dari jarak berjalan kaki diperlukan dalam membantu perencanaan sistem transportasi umum dalam pembuatan cangkupan sistem. Penelitian ini bertujuan untuk perspektif seseorang dimana orang tersebut lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan untuk mengambil moda lainy. Data diambil dengan memberikan rangkaian pertanyaan terhadap sampel pejalan kaki mengenai pilihan berjalan kaki dibadingkan dengan penggunaan bus kampus untuk kemudian diproses dengan teori discrete choice model dan utility function. Analisa data menunjukan secara alami bahwa orang lebih memilih untuk berjalan kaki dibanding memilih moda lain dalam bagian akhir perjalanan harian. Jarak untuk berjalan memberikan hambatan bagi orang untuk berjalan sementara penghematan waktu dibanding moda lainya akan mendorong orang untuk berjalan dibandingkan memilih moda lainya. Lebih lanjut pengembangan fasilitas pejalan kaki akan mendorong orang untuk berjalan kaki.

ABSTRAK
Pedestrian perception and walking distance assessment are necessary on aiding the design the public transportation system for better system coverage and also the pedestrian facility on the corresponding area. This research aims to asses the perspective of people when they willing to walk instead of taking other modes corresponding toward the recent pedestrian facility improvement around Universitas Indonesia. Data colected by asking the samples pedestrain about their walking preference over using the campus buses and later processed using the theory of discrete choice model and utility function. Data analysis shows people naturally chooses walking as their mode for last mile trip instead of other modes. The distance of walking distance add the constrain for people to walk while the time saving from other modes will encourage people to walk instead of taking other modes. In addition, facility improvement futher helped the encouragement."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>