Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adizsa Nurulhuda Noerwitjaksono
"Model Attentional-Overload menjelaskan bagaimana kehadiran audiens menjadi faktor fasilitatif yang dapat meningkatkan performa pada tugas sederhana. Di sisi lain, teori Process-Efficiency menganggap kehadiran audiens sebagai faktor yang menghambat performa. Namun, masih sedikit studi yang meneliti hubungan antara kehadiran audiens kecemasan sesaat, serta efek keduanya pada performa kognitif.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami apakah kehadiran audiens dan kecemasan sesaat dapat mempengaruhi performa kognitif pada tugas aritmatika sederhana. Partisipan riset adalah mahasiswa dari University of Queensland (N = 40, laki-laki = 14) yang direkrut menggunakan metode convenience sampling. Partisipan dikelompokkan ke dalam empat kondisi eksperimental (n =10) lalu ditugaskan untuk menjawab serangkaian pertanyaan aritmatika sederhana selama satu menit.
Hasil analisis independent t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada performa kognitif peserta dalam kondisi audiens dan kondisi non-audiens. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan performa kognitif peserta di kondisi anxiety-audience dan no anxiety-audience. Studi ini menunjukkan pentingnya bagi studi lain untuk meneliti lebih dalam faktor perbedaan individu yang dapat mempengaruhi performa kognitif.

The Attentional-Overload Model has outlined the presence of an audience as a facilitative factor of performance on simple tasks. On the other hand, the Processing Efficiency Theory views the presence of an audience as an inhibiting factor of performance. Yet, a limited amount of studies has discussed the relations between the presence of an audience and state anxiety, and their combined effects on cognitive task performance.
This study aims to investigate whether the presence of an audience, as well as state anxiety, influences cognitive performance on a simple arithmetic task. Students from the University of Queensland (N=40, males = 14) were recruited through convenience sampling and tasked to answer a set of simple arithmetic questions under one minute in one out of the four experimental conditions (n=10).
An independent sample t-test indicated that there were no significant differences in performance between participants in audience condition and in no audience condition, as well as between participants in anxiety-audience and in no anxiety-audience condition. The study highlights the necessity for future studies to explore factors of individual differences that may influence cognitive performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Naya Anindya
"The present study expands on focal research by Zajonc (1965) and Cottrell (1972) and aims to replicate audience effects in terms of an evaluation apprehension model using an independent measures experiment design. Forty university students were allocated to either an audience or no audience condition, completing both a time-based task and a short survey afterwards. Participants were measured on the time spent on completing the task as well as their self- reported evaluation apprehension. The results showed a significant difference in the time needed for participants to complete the task between the two conditions. Participants spent more time on the task in the no audience condition. Furthermore, the evaluation apprehension of participants in the audience condition did not differ significantly from those in the no audience condition. These findings only partly replicate audience effects but do not suggest evaluation apprehension as the mechanism behind it.

Penelitian ini melanjutkan kajian utama oleh Zajonc (1965) dan Cottrell (1972) dengan tujuan mereplikasi pengaruh audiens dengan kerangka kerja evaluation apprehension dengan menggunakan desain studi independent-measures. Empat puluh mahasiswa dialokasikan ke dalam dua kondisi, yaitu antara kondisi dengan audiens dan tanpa audiens, dengan menyelesaikan sebuah tugas berbasis waktu dan sebuah survei pendek setelahnya. Partisipan diukur pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini dan juga pada laporan evaluation apprehension mereka sendiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pada waktu yang dibutuhkan partisipan untuk menyelesaikan tugas di antara kedua kondisi. Partisipan membutuhkan waktu lebih banyak pada kondisi tanpa audiens. Selain itu, evaluation apprehension partisipan dalam kondisi dengan audiens tidak berbeda secara signifikan dari mereka yang berada dalam kondisi tanpa audiens. Penemuan ini mereplikasi adanya pengaruh audiens tapi tidak mengindikasi adanya sebuah mekanisme evaluation apprehension di baliknya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chintarra Fariska Rizanti
"Teori Distraction-Conflict telah banyak dibahas dalam penelitian terdahulu. Praktik replikasi menjadi semakin penting dalam psikologi sosial. Dengan demikian, studi ini bertujuan untuk mereplikasi efek audiens terhadap performa tugas berdasarkan teori Distraction-Conflict. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain independent-groups. Partisipan studi ini melibatkan 40 orang mahasiswa University of Queensland (Mage = 22.40, SDage = 3.95) yang dirandomisasi ke dalam dua kelompok yang berbeda, yaitu kelompok dengan pengamatan penonton dan tanpa penonton. Kedua kelompok partisipan diberi instruksi untuk mengerjakan tugas berupa membuat daftar nama-nama jenis sayuran sebanyak mungkin dalam waktu 90 detik. Konflik perhatian (attentional conflict) dinilai berdasarkan item yang mengukur sejauh mana partisipan mengalami konflik perhatian (merasa terganggu). Dalam studi ini, kami berhipotesis bahwa partisipan dalam kondisi dengan penonton akan menghasilkan skor performa tugas yang lebih rendah pada performa tugas dibandingkan dengan partisipan dalam kondisi tanpa penonton. Selain itu, kami berhipotesis bahwa partisipan dalam kondisi penonton akan melaporkan perasaan lebih terganggu daripada partisipan dalam kondisi tanpa penonton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamatan penonton berpengaruh signifikan terhadap performa tugas. Partisipan dalam kondisi dengan penonton (M = 26,05, SD = 4,41) mendapat skor perfoma aktivitas yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan partisipan dalam kondisi tanpa penonton (M = 29,95, SD = 4,06), t(38) = -2,91, p = . 006. , d = 0,92. Tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai konflik perhatian antara partisipan dalam kondisi penonton (M = 5,05, SD = 1,54) dan partisipan dalam kondisi tanpa penonton (M = 4,45, SD = 1,54), t(38) = 1,23, p = . 225. , d = 0,39. Efek audiens terbukti mempengaruhi kinerja secara negatif pada tugas yang sulit, namun, tidak pasti apakah hal ini disebabkan karena konflik perhatian.

Many studies have investigated the Distraction-Conflict theory. The practice of replication is becoming increasingly important in social psychology. Thus, this study aimed to replicate audience effects on task performance using the attentional conflict theory. For the experiment, an independent-groups design was implemented. Participants of this study were 40 University of Queensland students (Mage = 22.40, SDage = 3.95) that were randomized into two group conditions: with audience present and with no audience present. Participants in both conditions were instructed to list names of vegetables in as many as possible in 90 seconds. Attentional conflict was assessed based on an item that measured the extent to which participants experienced attentional conflict (felt distracted). In this study, we hypothesised that participants in the audience condition would produce lower scores on task performance than those in the no-audience condition. Moreover, we hypothesised that participants in the audience condition would report feeling more distracted than participants in the no-audience condition. Results showed that participants in the audience condition (M = 26.05, SD = 4.41) scored significantly lower in task performance than those in no-audience condition (M = 29.95, SD = 4.06), t(38) = -2.91, p = .006. , d = .92. There was no significant difference regarding attentional conflict between participants in the audience condition (M = 5.05, SD = 1.54) and those in the no audience condition (M = 4.45, SD = 1.54), t(38) = 1.23, p = .225. , d = .39. The audience effects were shown to negatively affect performance on a difficult task, however, it was unclear whether this was due to attentional conflict."
Depok: Fakultas Psikologi, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Nadifa Kusumah
"Usia berpengaruh di tempat kerja termasuk penilaian dari rekan kerja sebaya dan manajer. Akan tetapi, sedikit yang diketahui tentang pengaruh usia penguji terhadap bagaimana penilaian yang dirasakan staf selama penilaian tersebut. Studi ini menguji apakah usia penguji dan audiens memengaruhi performa orang. Dengan menggunakan 2 x 2 independent groups design, 20 murid yang berusia dibawah 30 tahun dan 20 partisipan yang berusia diatas 30 tahun diminta untuk mengidentifikasi kesalahan dalam sebuah cerita pendek, di hadapan tidak ada audiens dan audiens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang berada dalam kondisi tidak ada audiens menunjukan performa yang lebih baik daripada partisipan yang berada dalam kondisi audiens. Selain itu, partisipan yang berusia di atas 30 tahun tampil lebih baik daripada partisipan yang di bawah 30 tahun baik tidak ada audiens maupun di depan audiens. Hasil ini menunjukkan bahwa mereka mungkin merasakan tekanan yang lebih besar untuk tampil lebih baik di depan teman sebaya dibandingkan dengan orang yang lebih tua. Penelitian di masa depan sebaiknya diarahkan untuk melakukan studi longitudinal untuk menetapkan efek temporal.
Age plays a part in the workplace, including supervisor and peer ratings. However, little is known about the effect of the age of the supervisor on how evaluated the staffs feel during those ratings. This study examined whether the evaluator`s age and audience influence people`s performance. By using a 2 x 2 independent groups design, 20 students under 30 years old and 20 subjects over 30 years old were asked to identify errors in a short story, in the presence of no audience and audience. Results showed that participants who are in the alone condition performed better than those whore are in audience condition. Also, it was found that participants who are over 30 years old performed better than those who are under 30 years old both in alone and in front of audience. This suggests individuals might have felt a greater pressure to perform better in front of a peer compared to an older person. Future research should look into longitudinal studies to establish any temporal effects."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifa Fadhila Arief
"Ruang kantor modern dengan desain terbuka memiliki lebih banyak gangguan pendengaran yang dapat mengganggu kinerja kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kehadiran audiens yang mengganggu saat melakukan tugas yang mudah di kantor akan sejalan dengan teori distraction-conflict yang menyatakan bahwa melakukan tugas yang mudah di depan audiens dapat menghasilkan social facilitation. Penelitian ini menghipotesiskan bahwa ketika peserta melakukan tugas yang mudah, mereka akan bekerja lebih cepat secara signifikan dalam kondisi audiens (dengan gangguan dan tidak ada gangguan) daripada ketika mereka sendirian. Kami menguji tiga tingkat yang berbeda (sendirian, diamati tanpa gangguan, dan diamati dengan gangguan) pada 30 mahasiswa. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan untuk kinerja dalam kondisi audiens (audiens yang tidak mengganggu dan audiens yang mengganggu) dibandingkan dengan kondisi sendiri. Temuan ini meskipun tidak konsisten dengan teori masih bisa berguna dalam memajukan teori dan praktik. Para penulis menyarankan untuk penelitian masa depan menggunakan sampel yang lebih besar dan melakukannya di dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.

Modern day office space with open plan design has more auditory distraction that could interfere performance. This research aimed to test whether the presence of an audience with auditory distractions while doing an easy task in a work setting would be in line with distraction-conflict theory that suggests doing an easy task with an audience could produce social facilitation. It was hypothesized that participants when performing an easy task would perform significantly faster in audience conditions (distraction and no distraction) than when they are alone. We tested three different levels (alone, observed with no distraction, and observed with distraction) on 30 university students. Results showed there was no difference for performance in either audience condition (non-distracting audience and distracting audience) as compared to the alone condition. These findings though they are not consistent with the theory could still be useful in furthering the theory and practice. The authors suggest using a larger sample and doing it in a real work setting for future research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Adjani
"Studi ini bertujuan untuk melihat apakah kehadiran audiens fisik dan virtual saat melakukan tugas yang mudah mempengaruhi performa individu. Partisipan terdiri dari 30 mahasiswa yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik convenience sampling dan dibagi menjadi tiga kondisi yaitu kondisi tidak ada audiens, kondisi audiens dalam satu ruangan, dan kondisi audiens virtual. Setiap kondisi terdiri dari sepuluh peserta. Peserta diminta untuk membalik dengan benar sebanyak mungkin huruf di tabel dalam waktu dua menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta dalam kondisi audiens fisik dan virtual merasa lebih teramati daripada peserta tanpa audiens. Namun demikian, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pengamatan peserta terhadap kondisi fisik dan virtual saat mengerjakan tugas. Selain itu, hasil yang diharapkan peserta untuk melihat perbedaan kinerja peserta dalam kedua kondisi audiens menjadi lebih baik dan melihat fasilitasi sosial yang tidak ditemukan dalam penelitian ini. Saran untuk penelitian selanjutnya diulas lebih lanjut.

The study aims to see if the presence of the audience, both physical and virtual while doing an easy task impacts individual performance. Participants included 30 university students recruited using the convenience sampling
technique and divided into three conditions, namely no audience condition, physical audience condition, and virtual audience condition. Each condition consists of ten participants. Participants were asked to perform a letter inversion task within two minutes. The results showed that participants in both physical and virtual audience conditions felt more observed than participants in the no audience condition. However, there was no significant difference in how observed the participants feel between the physical and virtual conditions while
doing the task. Moreover, the expected results of a difference in participants’ performance in the audience conditions as a function of social facilitation was not found in this study. Suggestions for future research are further discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malika Hisana Hasya
"Fenomena efek audiens terjadi ketika kinerja individu meningkat atau memburuk di hadapan orang lain. Menurut Triplett (1989), kinerja seseorang juga akan meningkat jika terjadi persaingan saat melakukan aktifitas tertentu atau hanya sekedar ketika individu lain melakukan tugas yang sama. Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh audiens dan kempetisi mempengaruhi tugas kinerja fisik individu dalam melakukan wall sit. Terdapat 40 partisipan mahasiswa dari University of Queensland yang dianggap pemula atau tidak memiliki pengalaman ekstensif sebelumnya dalam wall sit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang efek positif signifikan pada pengaruh penonton, tetapi hasil yang sama tidak ditemukan dalam kondisi kompetisi. Namun, ada beberapa faktor luar yang perlu dipertimbangkan dan dievaluasi ulang untuk studi lebih lanjut.

Audience effect phenomenon happened when an individual performance in enhanced or deteriorated in a presence of others. According to Triplett (1989), performance would also enhance if there’s a competition when doing a certain task or just simply when another individual is doing the same task. This study investigates on how audience effect and competition effects individual physical performance task of wall sit. The participants were 40 students from University of Queensland who were considered novice or does not have any previous extensive experience in wall sit. The result showed that there was a significant positive effect difference when in audience effect, but the same result was not found in term of competition. However, there were some extraneous factors that needs to consider and re-evaluate for further study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Her Daneswara Prajna Mahesa
"ABSTRAK
Studi mengenai audience effect telah didokumentasikan dengan baik dalam beberapa dekade terakhir. Namun, ada pula celah dalam literatur yang menyoroti pengaruh ukuran audiens terhadap kinerja tugas sederhana. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah dalam literatur tentang ukuran audiens. Dihipotesiskan bahwa kelompok audiens akan berkinerja lebih baik dalam tugas sederhana daripada kelompok tanpa audiens. Juga dihipotesiskan bahwa kelompok dengan jumlah audiens yang besar akan berkinerja lebih baik daripada kelompok dengan jumlah audiens yang kecil. Partisipan penelitian meliputi 30 mahasiswa dari University of Queensland dengan rentang usia 18-30 tahun, dimana 16 di antarantanya adalah pria and 14 adalah wanita. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat variable independent; grup tanpa audiens, grup dengan jumlah audiens yang kecil (1 orang sebagai audiens), dan grup dengan jumlah audiens yang besar (4 orang sebagai audiens). Semua partisipan diminta untuk mengetik kata-kata yang diberikan yang ditampilkan di layer laptop selama durasi satu menit. Performa diukur dengan melihat jumlah kata yang diketik per menit. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kondisi.

ABSTRACT
Studies on audience effect has been well documented over the past decades. However, there is a scarcity in the literature that highlights on the effect of the audience size on simple task performance. Thus, the current study aims to fill in the gap in the literature on audience size. It is hypothesised that the audience group will perform better in the simple task than the no audience group. It is also hypothesised that the large audience group will perform better than the small audience group. Participants of the study include 30 students from the University of Queensland with an age range of 18-30 years where 16 of which are male. Participants were divided into three groups based on the levels of the independent variable; no audience group, small audience group (1 audience), and large audience group (4 audience). All participants were asked to type given words showed on the laptop screen for a duration of one minute. The performance was measured by looking at the number of words typed per minute. Results indicate no significant difference between the conditions.

 

"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatia Andaruni
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kecemasan sesaat dan self-efficacy pada pemain bola basket. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui berapa besar sumbangan yang diberikan masing-masing komponen dari kecemasan sesaat terhadap self-efficacy. Pengukuran kecemasan sesaat dilakukan dengan menggunakan The Revised Competitive State Anxiety Inventory-2 (Cox, Martens, & Russell, 2003), sedangkan pengukuran self-efficacy dilakukan dengan menggunakan Individual Efficacy Questionnaire (Chase, Lirgg, & Feltz, 1996). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 155 pemain bola basket yang mengikuti berbagai macam kompetisi bola basket yang diselenggarakan pada bulan April hingga Mei 2013 di Jakarta. Penelitian dilakukan satu jam sebelum pertandingan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan sesaat dan self-efficacy pada pemain bola basket (r = -.559, n = 155, p < .01, two-tailed). Hasil tersebut memiliki arti bahwa semakin rendah kecemasan sesaat yang dimiliki individu, maka semakin tinggi self-efficacy yang dimilikinya. Hasil lain dari penelitian ini adalah komponen self-confidence dari kecemasan sesaat memberikan sumbangan terbesar terhadap self-efficacy, yang berarti bahwa peningkatan pada self-confidence dari kecemasan sesaat akan diikuti oleh peningkatan terhadap self-efficacy.

This research was conducted to understand the relationship between competitive state anxiety and self-efficacy among basketball players. It was also conducted to understand how much each component of competitive state anxiety was given to self-efficacy. Competitive state anxiety was measured by using a modified instrument named The Revised Competitive State Inventory-2 or CSAI-2R (Cox, Martens, & Russell,2003), while self-efficacy was measured by using a modified instrument named Individual Efficacy Questionnaire or IEQ (Chase, Lirgg, & Feltz,1996). The participants were 155 basketball players participated at a number of basketball competitions held between April and May 2013 in Jakarta. The research was done one hour before the competition.
The main result showed that there was a significantly negative correlation" "between competitive state anxiety and self-efficacy among basketball players (r = -.559, n = 155, p < .01, two-tailed). This result means that the lower competitive state anxiety of one’s own, the higher self-efficacy of him. Another result of this research was that the biggest contribution of competitive state anxiety components to self-efficacy was self- confidence, which means, an increase of self-confidence component from competitive state anxiety would be followed by an increase of self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadetha Pradnya Paramitha
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek audiens terhadap kinerja tugas pada mahasiswa. Penelitian ini menguji terjadinya fasilitasi sosial dalam model Drive Theory oleh Zajonc (1965) dan Evaluation Apprehensionoleh Cottrell (1972). Empat puluh mahasiswa prasarjana The University of Queensland direkrut melalui convenience sampling untuk berpartisipasi. Eksperimen kelompok independen digunakan untuk mengukur kinerja tugas dan pemahaman evaluasi dalam kondisi ada dan tidak ada audiens. Partisipan menyelesaikan tugas matematika penjumlahan dua digit dan survei pemeriksaan manipulasi, pemahaman evaluasi, dan kesulitan tugas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan merasa tugas yang diberikan relatif mudah untuk diselesaikan dan variabel independen berhasil dimanipulasi. Meski demikian, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kinerja tugas dari kedua kondisi. Selain itu, partisipan dalam kondisi dengan audiens merasa lebih dievaluasi daripada partisipan tanpa audiens. Temuan ini memberikan bukti lebih lanjut mengenai pemahaman evaluasi pada saat ini, namun gagal menjelaskan fasilitasi sosial pada kinerja tugas karena kinerja partisipan pada kedua kondisi serupa.

This study aims to investigate audience effects in task performance on university students. It tests the occurrence of social facilitation as described by Zajonc (1965) in his Drive Theory, and Evaluation Apprehension model by Cottrell (1972). Forty University of Queensland undergraduate students were recruited through convenience sampling. An independent groups experiment was used to measure task performance and evaluation apprehension on Audience and No Audience condition. Participants completed a two-digits additions mathematics task and survey of manipulation check, evaluation apprehension, and task difficulty. It was found that participants felt the task was relatively easy to complete and IV was successfully manipulated. No significant difference was found between task performance in both conditions. Additionally, participants in Audience condition felt significantly more evaluated than participants in No Audience condition. These findings provide further evidence of evaluation apprehension in the present day, however it failed to explain social facilitation on task performance as participants’ performance on both conditions are similar."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>