Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137055 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosia El Gibort
"Maraknya penutupan berbagai gerai ritel di Asia Tenggara menimbulkan dampak terhadap kondisi finansial emiten ritel, yang juga akan memberi pengaruh pada kondisi finansial investor. Penelitian ini secara spesifik ditujukan untuk menganalisis dampak finansial penutupan gerai ritel terhadap imbal hasil saham dan kinerja keuangan emiten ritel. Pendekatan empiris menggunakan Fama French three-factor model dipilih untuk menghitung imbal hasil abnormal yang disebabkan oleh kejadian ini. Rasio profitabilitas dan nilai pasar relatif digunakan untuk menilai kinerja keuangan tiap emiten. Studi memperlihatkan adanya nilai cumulative abnormal return negatif yang signifikan secara statistik sejak pengumuman hingga hari pertama setelah pengumuman. Cumulative abnormal return dengan nilai negatif terjadi sampai hari kelima setelah pengumuman, akan tetapi sudah tidak signifikan secara statistik. Adapun, kondisi kinerja keuangan emiten ritel sebelum dan sesudah penutupan gerai tidak berbeda signifikan secara statistik.

The spreading news of retail store closure in Southeast Asia brings the impact toward the financial condition of the retail listed companies as well as of the investors’. The specific objective of this study is to examine the financial impact of closing retail outlets on stock return and the financial performance of retail listed companies. Empirical approach is used in this study, using the Fama French three-factor model to calculate stock return that occur due to this event. Profitability and relative market value ratios are used to evaluate the financial performance. An interesting finding from this study is that there is an abnormal and negative return from the closure of retail stores. It is showed by the negative cumulative abnormal return (CAR), that is significant statistically, until the first day after the store closure announcement is announced. The negative abnormal return occurs until the fifth day after announcement that is not significant statistically anymore. However, the financial performances before and after store closure are not different statistically."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianur Hikmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak keberadaan ritel modern terhadap kinerja ritel tradisional dalam kebijakan zonasi ritel Perda DKI No.2 Tahun 2002. Penelitian dilakukan terhadap 153 ritel tradisional PD Pasar Jaya yang tersebar di DKI Jakarta. Dalam studi ini dilakukan identifikasi terhadap ritel modern (minimarket, supermarket, dan hypermarket) yang melanggar ketentuan kebijakan zonasi ritel.
Penelitian ini menggunakan data jumlah pedagang ritel tradisional sebagai proksi variabel kinerja ritel tradisional. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi berganda guna menguji pengaruh jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional, revitalisasi pasar, dan potensi pasar terhadap kinerja tradisional.
Dari hasil penelitian, diperoleh gambaran deskriptif bahwa implementasi kebijakan zonasi ritel di DKI Jakarta banyak dilanggar oleh pelaku usaha ritel modern. Selain itu, diperoleh hasil bahwa variabel jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional dan potensi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja tradisional. Namun, hubungan antara jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional dengan kinerja tradisional adalah tidak linier (non-linier). Hal tersebut berarti bahwa pada awalnya keberadaan ritel modern memiliki hubungan positif dengan kinerja ritel tradisional namun pada rentang jumlah tertentu dan jumlahnya sudah melebihi titik kritis (batas maksimum) maka hubungannya akan menjadi negatif dengan kinerja ritel tradisional. Batas maksimum jumlah ritel modern yang diperbolehkan hanya berjumlah 1 (satu) outlet yang berada di dekat ritel tradisional. Adapun jenis ritel modern yang paling berpengaruh signifikan adalah supermarket. Peneliti merekomendasikan agar pemerintah mengkaji ulang Perda DKI Jakarta No. 2 Tahun 2002, meningkatkan komitmen pemerintah dalam membatasi serbuan jaringan ritel modern terutama ritel supermarket melalui pengetatan izin, serta optimalisasi program revitalisasi pasar ritel tradisional baik segi fisik maupun non fisik.

This study aimed to analyze the impact of modern retail coexistence with traditional retail on traditional retail's performance in retail zoning policy of Jakarta Regional Regulation No 2 2002. The traditional retails in this study were PD Pasar Jaya traditional retail where there were 153 markets spreaded across Jakarta. This research identified the modern retails minimarkets supermarkets hypermarkets location in accordance to retail zoning policy.
This study used number of traditional retailers as a proxy of performance variable. This research used the descriptive and multiple regression analysis in order to test the impact of the the number of modern retails which violated the retail zoning policy the market revitalization and the market potential to traditional retail's performance.
Result showed that most of modern retails violated the zoning policy Furthermore the result also showed that the number of modern retails which are located at near traditional retails and market potential variable had a significant impact on traditional retail's performance Surprisingly the correlation between the number of modern retails which are located at near traditional retails with traditional retail's performance was not linear It means that the correlation between number of modern retails and traditional retail's performance is a positive within a certain amount and then becomes negative afterward The maximum number of modern retails in which the correlation is positive is 1 one Inparticular it is only supermarket that has significant impact on traditional retail's performance We recommend reviewing the Jakarta Regional Regulation No 2 2002 increasing the government 39's commitment to restrict the modern retail growth optimizing the revitalization program for the traditional retail tangible and in tangible.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saraya Cita Asmarani
"ABSTRAK
Hadirnya teknologi baru seperti block chain, artificial intelligence, dan lainnya membawa kemunculan perusahaan fintech pada industry keuangan yang memainkan peran serupa seperti retail banks yaitu consumer banking. Penelitian ini membahas pengaruh fintech terhadap imbal hasil saham retail banks yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Sebagai variable independen, fintech diproksikan sebagai fintech funding frequency atau frekuensi pendanaan fintech dan fintech funding value atau nilai pendanaan fintech. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data bulanan dari Januari 2016 hingga Oktober 2018. Data fintech funding diperoleh dari situs Crunchbase, sementara data imbal hasil saham diperoleh dari situs Investing. Dengan menggunakan data panel dan model Fama French 3 Factors, penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh fintech terhadap imbal hasil saham retail banks yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

ABSTRACT
New technology such as block chain, artificial intelligence, and others lead to the emergence of fintech companies playing the same role as retail banks, which is consumer banking, on financial industry. This research examines the effect of the effect of fintech on retail banks stock return listed in Indonesia Stock Exchange for the period 2016-2018. Fintech as independent variable is proxied by fintech funding frequency and fintech funding value. This research is a conducted quantitatively with monthly data from January 2016 to October 2018. Fintech funding data is obtained from Crunchbase, while stock return data is obtained from Investing. By using panel data study and Fama French 3 Factors model, this research found no effect of fintech on retail banks stock return listed in Indonesia Stock Exchange for the period 2016-2018."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Mahaendra Djaja
"Permasalahan utama antara ritel modern (minimarket, supermarket dan hypermarket) dan ritel tradisional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta adalah lokasi, di mana ritel modern dengan kekuatan modalnya yang luar biasa berkembang begitu pesat yang lokasinya berdekatan dengan lokasi ritel tradisional yang sudah lebih dulu berada di lokasi tersebut. Menurut Guy (1999), keberadaan minimarket yang lokasinya tidak jauh dari perumahan penduduk telah menarik minat penduduk untuk berbelanja di minimarket. Faktanya, hal tersebut menjadi alasan masyarakat memilih minimarket menjadi tempat berbelanja, sehingga membentuk suatu persepsi atau pandangan terhadap minimarket tersebut.
Ketertarikan konsumen yang paling utama terhadap minimarket adalah pada lokasinya, misalkan kemudahan untuk dijangkau dan yang terpenting adalah posisinya yang harus strategis. Oleh karena itu, lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan suatu tempat usaha secara keseluruhan (Berman dan Evans, 2004). DPW Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia DKI Jakarta (2009) mengatakan bahwa menjamurnya ritel modem dalam hal ini minimarket di DKI-Jakarta--menyebabkan omset pasar atau ritel tradisional seperti toko kelontong serta warung makin merosot. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Perkonomian Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa pertumbuhan minimarket mengalami peningkatan dari tahun 2007 - 2009. saat dikeluarkannya instruksi gubemur No.1 15 Tahun 2006 tentang Penundaan Sementara Perizinan Minimarket. Berdasarkan lokasinya ritel modern (minimarket) melanggar ketentuan jarak yang ditetapkan Peraturan Daerah (Perda) No 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta.
Dalam Perda jelas diatur, jarak antara pasar ritel modern dan ritel tradisional yang ada di lingkungan mulai dari 0,5 kilometer (km) untuk pasar ritel dengan luas 200 meter persegi (m2) namun kenyataannya lokasi ritel moderen tersebut banyak dijumpai memiliki jarak yang kurang dari 0,5 km dari ritel tradisional (toko dan warung kelontong) sehingga mengakibatkan dampak negatif terhadap kinerja ritel tradisional (toko kelontong dan warung) yang terlihal dari indikator menurunnya: omzet, jumlah pembeli per hari, jumlah pembelian per konsumen, Rata-rata Marjin, Rata-rata Keuntungan, Jumlah Produk yang dijual, Nilai total produk dan Rata-rata nilai belanja produk perhari.

The main problem among modern retail and traditional retail especially in the Urban is location. With it's power, modern retail could be spread out fastly in location where is close to the traditional retail which found before modern retail. According to Guy (1999), location of modern retail (minimarket) was closed to the settlement has been making interest to the people who was shopping at the modern retail (minimarket). In fact, that was as the reason why the people choose the modern retail for shopping, it will built the perception and opinion about it.
The main consumer interested to the modern retail (minimarket) is location, especially strategic of it location. Because, it could be make risk and benefit market place as whole (Berman and Evans, 2004). APPSI DKI Jakarta said, the spread out of modern retail (minimarket) result in the omzet of traditional retail was diminishing. Based on the data from Economic Bureau of DKI Jakarta Province, at 2007 - 2009 the growth of modern retail (minimarket) was increased while the regulation of the postponed modern retail permit was launched (instruksi gubernur No. 115 tahun 2006). Many of modern retail was break the law in it's distance that determined by government regulation No 2 Tahun 2002.
In that regulation has been arranged with clear about distance between modern retail with 200 m2 wide and traditional retail has 0,5 km. In fact, modern retail location has distance less than 0,5km from traditional retail with the result that negative impact of traditional retail performance which he seen at the diminishing indicator of omzet; number of buyer per day, number of purchaser per consumer, margin average, benefit average, number of sold product, value of total product and average of product shopping value per day.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27625
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elleinara
"ABSTRAK
>
Penelitian ini membahas tentang analisis pengaruh intensitas pencarian yang diproksikan dengan Google SVI terhadap Abnormal Stock Return dan Likuiditas pada saham Industri Ritel di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2017. Dengan menggunakan sampel sebanyak 13 perusahaan, penelitian ini membuktikan bahwa peningkatan intensitas pencarian yang diproksikan dengan Google SVI tidak signifikan dalam mempengaruhi abnormal stock return dan likuiditas pada saham di industri ritel yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan oleh jumlah investor individu di Bursa Efek Indonesia yang sedikit sehingga tidak dapat mempengaruhi abnormal stock return dan Likuiditas.

ABSTRACT
This research discusses about the impact of search intensity using Google SVI as indicators towards the Abnormal Stock Return and Liquidity of Retail Industry rsquo s Stocks in Indonesia Stock Exchange for the Period 2013 2017. Contrary to prior studies that have reported, we find out that the increase in search intensity doesn rsquo t significantly affects abnormal stock return and liquidity of retail industries stocks in Indonesia Stock Exchange. This insignificant result is due to the small number of individual investor in Indonesia Stock Exchange."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arditya Prakoso Putra
"Penelitian ini ingin melihat dampak Pembangunan Jalan Tol terhadap pertumbuhan industri ritel, terutama ritel modern, dengan mengambil pembangunan jalan tol Trans Jawa di Indonesia. Menggunakan pendekatan difference-in-differences (DID), penelitian ini menganalisis pengaruh Jalan Tol Trans Jawa di 7.656 desa yang dilalui jalan tol dalam periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2018. Hasilnya menunjukkan bahwa secara rata-rata, setelah adanya program pembangunan jalan tol Trans Jawa, tren peningkatan jumlah minimarket di desa yang dilalui oleh jalan tol Trans Jawa lebih besar 0.53 unit jika dibandingkan dengan daerah yang tidak oleh dilalui jalan tol Trans Jawa. Sementara itu, pengaruh jalan tol Trans Jawa terhadap jumlah warung/toko kelontong sebagai ritel tradisional tidak signifikan. Terlihat bahwa program pembangunan jalan tol cenderung membuka akses terhadap pertumbuhan industri ritel modern di Indonesia.

This study would like to see the impact of toll road development toward retail industry growth especially modern retail by taking the construction of the Trans Java toll road in Indonesia. Using a difference-in-differences (DID) approach, this study analyzes the effect of Trans Java Toll Road in 7.656 villages crossed by toll road from 2006 to 2018. The result shows that, on average, after Trans Java toll road program, the trend of increasing the number of minimarkets in villages crossed by the Trans Java toll road is 0.53 units larger compared to The villages that doesn't crossed by Trans Java toll road. But the results show that there is no significant effect of the Trans Java toll road on the number of traditional stores, namely the grocery store as traditional retail. It can be seen that toll road development programs tend to open up access to the growth of the modern retail industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Shauqi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan perubahan satuan perdagangan terhadap minat investor domestik ritel. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi berganda dan panel data dengan sampel sebanyak 308 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia yang dibagi menjadi dua kelompok harga, yaitu di atas dan di bawah Rp 200. Penelitian dilakukan selama periode 3 bulan sebelum dan 3 bulan sesudah kebijakan. Pengujian ini didukung dengan harga, volatilitas dan likuiditas sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perubahan lot saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepemilikan saham oleh investor domestik ritel pada harga saham di bawah Rp 200. Harga saham menjadi faktor yang dominan dalam menentukan kepemilikan saham. Sementara volatilitas dan likuiditas tidak dapat dijadikan dasar bagi para investor domestik ritel dalam memilih saham.

The objective of this research is to analyze the implementation of lot size changes policy for domestic retail investor. This research uses multiple regressions and panel data from 308 companies listed in Indonesia Stock Exchange take as a sample which divided into two prices group, below and over Rp 200. The research is using data 3 months before and after the policy. Price, volatility and liquidity are taken as control variables. The result shows that the policy has a significant effect for domestic retail investor in stocks price below Rp 200. Price become a dominant factor for investor choosing their stocks. Meanwhile volatility and liquidity cannot be used as a basis of why domestic retail investors choose to invest in those stocks.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnins Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Pratama
"Hipotesis Pasar Efisien menyatakan bahwa harga saham mencerminkan semua informasi yang tersedia sesegera mungkin, tetapi adanya kemungkinan jeda waktu dalam penyerapan informasi tersebut memunculkan gagasan bahwa rasio finansial dapat mempengaruhi harga dan tingkat imbal hasil saham di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio finansial perusahaan berpengaruh terhadap tingkat imbal hasil saham-saham LQ45, dan untuk mempelajari faktorfaktor yang menyebabkan deviasi dalam pengaruh tersebut. Peneliti menggunakan data panel dari saham-saham indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Februari–Juli 2019 dan/atau Agustus 2019–Januari 2020, diamati dari Desember 2014 hingga Desember 2019. Variabel independen adalah rasio finansial, dan variabel dependen adalah tingkat imbal hasil saham kuartalan. Data dikumpulkan pada Juni 2020. Analisis saham tunggal menunjukkan hasil yang bervariasi dengan nilai beta dan adjusted R-squared yang bervariasi, dengan kecenderungan PER dan PBV sebagai faktor dominan namun menunjukkan faktor idiosinkratik yang kuat. Analisis seluruh saham menunjukkan bahwa tidak ada rasio finansial yang mempengaruhi tingkat imbal hasil saham kuartalan, namun menemukan pengaruh negatif DY terhadap tingkat imbal hasil tahunan dengan nilai adjusted R-squared yang rendah, menunjukkan bahwa rasio finansial tidak dapat menjelaskan tingkat imbal hasil saham secara universal. Analisis tambahan dengan periode jeda informasi 2–4 kuartal menunjukkan hasil yang bervariasi sepanjang jeda, antara lain pengaruh signifikan dari ROE dan NPM, mengesankan adanya jeda waktu dalam penyerapan informasi. Sebagai kesimpulan, rasio finansial tidak mempengaruhi tingkat imbal hasil saham LQ45 2019. Penyebab adalah faktor idiosinkratik dan pasar yang inefisien, yang kemudian menyebabkan variasi yang tinggi antar saham. Manajemen dan investor masih dapat memprediksi tingkat imbal hasil saham melalui analisis saham tunggal.

Efficient Market Hypothesis states that stock price immediately reflects all available information, but evidence on delay in information absorption gave rise to the idea that current financial ratios may affect future stock price and return. This study aimed to determine whether financial ratios affect stock return in Indonesian market, represented by stocks in LQ45 2019 index, and to study factors that may cause deviation in this regard. We obtained panel data from stocks in LQ45 index of Indonesia Stock Exchange February–July 2019 and/or August 2019–January 2020, observed from December 2014 to December 2019. Independent variables were financial ratios, and dependent variables were quarterly stock returns. Data were collected in June 2020. Single-stock analyses showed varying results with varying beta and adjusted R-squared values, with trend of PER and PBV being prominent factors but otherwise suggesting strong idiosyncratic factor. All-stocks analysis revealed no financial ratios affecting quarterly stock return, but found negative influence of DY on annual return with poor adjusted R-squared value, suggesting that financial ratios were unable to universally explain stock returns. Additional analyses with information lag of 2–4 quarters showed varying results across quarters, among which were significant effects of ROE and NPM, suggesting delay in information absorption. In conclusion, financial ratios did not affect LQ45 2019 stock return. Possible causes were idiosyncratic factor and inefficient market, which in turn caused high variance among stocks. Management and investors may still be able to predict stock return by performing single-stock analyses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Iswari Hayuningrum
"ABSTRAK
Industri ritel modern saat ini berkembang pesat di Indonesia. Salah satunya adalah home and garden specialty retail seperti Ace Hardware Indonesia. Melihat peluang kedepan maka salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh ritel modern adalah atmosfir toko. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh dari persepsi atmosfir toko yang dirasakan konsumen yang mempengaruhi nilai belanja utilitarian dan hedonik serta kepuasan pelanggan. Sampel penelitian ini adalah konsumen yang dalam 6 bulan terakhir telah melakukan kunjungan ke gerai ritel Ace Hardware di wilayah Jabodetabek. Data yang diterima diolah menggunakan metode analisis Structural Equity Modelling (SEM). Hasilnya, atmosfir toko memiliki pengaruh positif terhadap nilai belanja hedonik dan utilitarian memiliki pengaruh positif terhadap kepuasaan pelanggan.
ABSTRACT
Modern retail industry is currently growing rapidly in Indonesia. One of them is home and garden specialty retail such as Ace Hardware Indonesia. By seeing an opportunity in the future, one of the aspects to be aware of by modern retail stores is the atmosphere. This research aims to see how the influence of the store atmosphere perception perceived by the consumers affects utilitarian and hedonic shopping value and customer satisfaction. The sample are consumers who in the past 6 months has made visits to Ace Hardware retail outlets in Jabodetabek area. The received data are processed using the analytical method of Structural Equity Modelling (SEM). As a result, the store atmosphere has a positive influence on the hedonic and utilitarian shopping value and on customer satisfaction."
2014
S59908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Rahardiana Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Visual Merchandising Pada Perilaku Impulse Buying: Studi Kasus Pada Gerai Ritel Fashion H&M Grand Indonesia Jakarta Pusat. Responden dalam penelitian ini adalah para konsumen H&M Grand Indonesia Jakarta Pusat yang memiliki pengalaman melakukan transaksi pembelian tidak terencana terhadap produk di gerai H&M Grand Indonesia dalam kurun waktu dua bulan terakhir sebanyak 120 responden.
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data penelitian ini diolah dengan perangkat lunak SPSS dan Lisrel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa window display, in-store form, floor merchandising, dan promotional signage berpengaruh terhadap perilaku impulse buying di gerai ritel fashion H M Grand Indonesia Jakarta Pusat.

This study aims to determine The Influence of Visual Merchandising on Impulse Buying Behavior Case Study on Fashion Retail Store H&M Grand Indonesia Central Jakarta. Respondents in this study are the consumers of H&M Grand Indonesia Central Jakarta who have experienced an impulse buying transaction for a product in H&M Grand Indonesia Central Jakarta in the last two months with 120 respondents.
Design of this research is quantitative. This research data is processed by softwares SPSS and Lisrel. The results showed that window display, in store form, floor merchandising, and promotional signage proved to affect impulse buying behavior in H M Grand Indonesia Central Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>