Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173834 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rani Berlian Aderisa
"Konsumsi sugar sweetened beverages secara rutin dapat menyebabkan terjadinya obesitas, diabetes, penyakit kronis, dan kematian dini. Di Indonesia terjadi peningkatan perkembangan industri sugar sweetened beverages secara khusus untuk jenis minuman boba drinks yang mengalami peningkatan pemesanan sampai lebih dari 8.500% pada tahun 2018. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk melihat gambaran frekuensi konsumsi boba drinks dan menganalisis faktor yang berhubungan khususnya pada remaja akhir. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Data penelitian dikumpulkan secara primer pada bulan Mei hingga Juni tahun 2020 pada Mahasiswa FKM UI, Depok, Jawa Barat dengan jumlah responden 262 orang. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menemukan adanya hubungan signifikan antara konsumsi boba drinks dengan aksesibilitas online, pengetahuan terkait sugar sweetened beverages, sikap terhadap sugar sweetened beverages, pengaruh teman, dan pengaruh keluarga namun belum dapat menunjukkan hubungan signifikan antara konsumsi boba drinks dengan jenis kelamin, pengeluaran untuk konsumsi, aksesibilitas langsung, pengaruh media massa, dan status gizi. Hasil penilitian menyarankan dilakukannya edukasi gizi serta penyediaan informasi gizi jajanan yang tersedia di lingkungan FKM UI. Peneliti juga menyarankan dilakukannya kampanye gizi yang melibatkan mahasiswa secara langsung.

Regular consumption of sugar sweetened beverages contribute to the development of obesity, diabetes, chronic disease, and early death. In Indonesia, the sugar sweetened beverages industry has been developing drastically, especially for boba drinks which sales increase for more than 8.500% on 2018. The purpose of this study is to see the consumption pattern of boba drinks and associated factors especially on late adolescent. This study is a quantitative study using cross-sectional design. The data for this study was collected from May until June, 2020 on Student of Public Health Faculty, Universitas Indonesia, Depok, West Java with 262 sample. The data was statistically analyzed in univariate and bivariate with the help of IBM SPSS Statistics 20 software. This study found a significant relation between boba drinks consumption with online accessibility, knowledge regarding sugar sweetened beverages, attitude towards sugar sweetened bevarages, friends/peers influence, and family influence but can’t find any significant relation between boba drinks consumption with sex, food expenses, direct accessibility, mass media influence, and nutritional status. The result from this study suggests to hold nutrition education and providing nutritional information for snacks sold around Public Health Faculty Universitas Indonesia. Researcher also suggests to hold a nutrition campaign involving students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aadiyaat Dhafi Amstrong
"Minuman boba merupakan minuman yang dibuat dari teh atau susu dengan suatu perisa atau pemanis yang kemudian ditambahkan boba atau topping lainnya. Minuman boba dan sejenisnya adalah salah satu dari minuman berpemanis gula atau sugar-sweetened beverages (SSBs) dan termasuk ke dalam hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). Minuman ini meningkat trennya di Indonesia pada tahun 2018 seiring dengan meningkatnya prevalensi diabetes dan obesitas di Indonesia pada tahun yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan konsumsi minuman boba dan sejenisnya dengan berbagai faktor pada mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Lokasi kampus UI berada di dekat daerah pusat kuliner dan sebagian mahasiswa memiliki kebiasaan saling memberikan hadiah makanan atau minuman di antara sesama teman. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan melibatkan responden sebanyak 181 mahasiswa reguler angkatan 2018 dan 2019. Penelitian berlangsung pada pada bulan Mei–Juli 2022. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner metode daring yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dan Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya pada mahasiswa UI didominasi oleh tingkat konsumsi rendah (90,1%). Analisis bivariat menemukan bahwa prestise tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya adalah pengaruh kelompok referensi, terutama teman (p-value = 0,044; OR = 3,373). Mahasiswa disarankan untuk mempertimbangkan baik dan buruk saran dari kelompok referensi. Pemerintah disarankan untuk membuat peraturan batasan gula dan mencantumkan label pangan pada minuman boba dan sejenisnya serta membatasi iklan minuman boba dan sejenisnya.

Bubble drink is a drink made from tea or milk with a flavor or sweetener, then added with boba or other toppings. Bubble drinks and its kind are one of sugar-sweetened drinks (SSBs) and included in hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). It has an increasing trend in Indonesia in 2018 along with the prevalence of diabetes and obesity in Indonesia in the same year. This study aims to determine the description and relationship of consumption of boba drinks and its kind on students from the University of Indonesia (UI). UI located near the culinary center area and some of student have a habit of giving gifts or drinks to each other among friends. This study used a cross-sectional study design and involved 181 regular students from class of 2018 and 2019 as respondents in May–July 2022. Data were collected through online questionnaires and then analyzed by univariate and bivariate using the Chi-square and Mann-Whitney U test. Univariate analysis showed that the level of consumption of beverages and its kind among UI students was dominated by low consumption rate (90.1%). Bivariate analysis found that prestige did not have a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind. The variable that has a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind is the influence of the reference group, especially friends (p-value = 0,044; OR = 3,373). Students are advised to consider the good and bad of the reference group advice. The government suggested to setting a sugar limit, adding food labels on boba drinks and its kind and limiting advertising on boba drinks and its kind."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Hanan
"Perilaku kesehatan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan, Munculnya infeksi COVID-19 yang meningkat memerlukan adanya tindakan pencegahan sehingga penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada mahasiswa tingkat akhir S1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods. Disain cross sectional pada studi kuantitatif dilakukan pada 98 responden yang diambil dengan quota sampling serta dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Untuk memperkuat hasil penelitian dilakukan studi kualitatif dengan disain studi kasus pada 6 orang informan yang meliputi: mahasiswa, orang tua mahasiswa dan petugas K3L FKMUI. Hasil penelitian menunjukkan 51,2% responden berperilaku kurang baik dalam pencegahan COVID-19. COVID-19 dengan menyediakan sarana yang dibutuhkan, namun tidak menghimbau anaknya untuk berperilaku. K3L juga sudah membuat aturan dan himabaun bagi warga FKM UI tetapi sarana cuci tangan ada yang rusak dan tidak menyediakan masker bagi mahasiswa. Untuk itu, perlu adanya peningkatan fasilitas dan jadwal monitoring sarana prasarana pencegahan COVID-19 secara rutin oleh K3L FKM UI agar perilaku pencegahan COVID-19 Mahasiswa dapat meningkat.

Health behavior is an activity carried out to maintain or improve health. The emergence of an increased COVID-19 infection requires preventive measures so it is important to know the factors that influence COVID-19. The purpose of this study was to determine the factors associated with the behavior of preventing COVID-19 in final year Regular Undergraduate students at the Faculty of Public Health, University of Indonesia (FKM UI) in 2022. This study used a mixed methods approach. The cross-sectional design of the quantitative study was conducted on 98 respondents who were taken by quota sampling and analyzed using the Chi-Square test. To strengthen the research results, a qualitative study was carried out with a case study design on 6 informants which included: students, parents of students and K3L FKMUI officers. The results showed that 51.2% of respondents behaved badly in preventing COVID-19. COVID-19 by providing the necessary facilities, but not urging their children to behave. K3L has also made rules and appeals for FKM UI residents but there are hand washing facilities that are damaged and do not provide masks for students. For this reason, it is necessary to improve facilities and schedule regular monitoring of COVID-19 prevention infrastructure by K3L FKM UI so that students' COVID-19 prevention behavior can increase.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Wahyuni
"

Kecemasan adalah emosi dasar berupa pikiran negatif akan ketidakpastian yang muncul ketika adanya ancaman, seringkali disertai nyeri kepala, jantung berdebar, gangguan lambung ringan maupun berkeringat. Rasa cemas berlebih akan menghambat fungsi seseorang dalam hidup. Di dunia, prevalensi gangguan kecemasan mencapai 5% dari jumlah penduduk, sedangkan di Indonesia gangguan mental emosional (depresi dan kecemasan) mencapai 9,8%. Pada tahun 2018 ditemukan proporsi kecemasan pada mahasiswa FKM UI sebesar 87,2%, proporsi tertinggi pada tingkat severe (25,3%) dan terendah pada tingkat moderate (18,3%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada mahasiswa S1 Reguler FKM UI tahun 2020. Pendekatan dilakukan secara kuantitatif, dengan desain studi cross-sectional, serta analisis dengan uji Chi Square untuk melihat hubungan antara 8 variabel independen dengan kecemasan. Sampel penelitian sebanyak 146 orang dari populasi 1121 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner DASS-21, dan pengumpulan data menggunakan google form. Ditemukan proporsi kecemasan pada mahasiswa S1 reguler FKM UI tahun 2020 sebesar 83,6%, proporsi tertinggi pada tingkat extremely severe (39,7%), dan terendah pada tingkat mild (4,1%). Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin dan usia dengan kecemasan. Diharapkan UI dan FKM UI dapat meningkatkan intervensi promotif dan preventif terkait kesehatan mental terutama kecemasan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM di Klinik Makara agar dapat menangani kasus kesehatan mental lebih optimal kedepannya.


Anxiety is a basic emotion in the form of negative thoughts of uncertainty that arise when there is a threat, often accompanied by headaches, palpitations, mild gastric disturbances or sweating. Excessive anxiety will inhibit a persons function in life. In the world, the prevalence of anxiety disorders reaches 5% of the population, while in Indonesia mental emotional disorders (depression and anxiety) reach 9.8%. In 2018 the proportion of anxiety found in FKM UI students was 87.2%, the highest proportion was at the severe level (25.3%) and the lowest was at the moderate level (18.3%). The purpose of this study is to determine the factors associated with anxiety in FKM UI students in 2020. The approach was carried out quantitatively, with cross-sectional study design, and analysis with the Chi Square test to see the relationship between 8 independent variables with anxiety. The research sample of 146 people from a population of 1121 people. The instrument used was the DASS-21 questionnaire, and data collection using google forms. The proportion of anxiety found in regular S1 FKM UI students in 2020 was 83.6%, the highest proportion was at the extremely severe level (39.7%), and the lowest was at the mild level (4.1%). Statistical tests show there is a relationship between sex and age factors with anxiety. It is hoped that UI and FKM UI can improve promotive and preventive interventions related to mental health, especially anxiety, and improve the quality and quantity of human resources at the Makara Clinic so that they can handle mental health cases more optimally in the future.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hannah Silvia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi pangan probiotik pada mahasiswi Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampel jenuh pada mahasiswi Program Studi Gizi seluruh angkatan.
Hasil penelitian menunjukkan konsumsi terakhir pangan probiotik pada > 4 minggu lalu sebesar 37,4%, disusul oleh responden yang mengonsumsi pangan probiotik pada < 2 minggu lalu yakni 34,6%, konsumsi 2-4 minggu lalu sebesar 27,9%. Pihak yang menganjurkan konsumsi adalah inisiatif sendiri yakni 86,3%, sebagian besar mengaku merasakan manfaat dari konsumsi probiotik yakni 56,9%, tidak melihat saran/petunjuk pemakaian produk yakni sebesar 72,1%, dan responden mengkonsumsi dua merek produk pangan probiotik sebesar 50,3%. Rata-rata skor pengetahuan responden mengenai probiotik adalah 38,84 poin dari skor maksimal 80 poin. Sebanyak 44,7% memiliki uang saku Rp.0-Rp 500.000, memiliki skor aktivitas fisik 0,7184, tidak memiliki riwayat konstipasi dalam satu bulan terakhir sebesar 83,1%, dan memiliki rata-rata frekuensi keterpaparan media promosi mengenai probiotik sebanyak 29,15 kali dalam satu bulan.
Hubungan yang bermakna hanya ditemui pada variabel aktivitas fisik (p=0,016), sedangkan variabel lainnya tidak memiliki hubungan yang signifikan yakni hubungan konsumsi pangan probiotik sebagai variabel dependent dengan pengetahuan (p=0,173), besar uang saku (p=0,695), riwayat konstipasi dalam satu bulan terakhir (p=0,915), dan media promosi probiotik (p=0,833) sebagai variabel independen. Dibutuhkan penelitian lanjutan pada kelompok usia yang berbeda dengan penambahan variabel penelitian seperti kebiasaan makan.

This study aims to determine the factors associated with the consumption of probiotic foods in female students of Nutrition Program of Public Health Faculty at the University of Indonesia in 2011. This study is a quantitative study using cross-sectional study design and sampling is done by saturated sampling of students at Nutrition Program Study throughout the year.
The result showed final consumption of probiotic foods in > 4 weeks ago are 37,4%, followed by respondents who consumed probiotic foods at < 2 weeks ago are 34,6%, consumption of 2-4 weeks ago are 27,9%. Students that promote the consumption their own initiative are 86,3%, most claim to feel the benefits of probiotic foods consumption are 56,9%, did not see a suggestion/user of products are 72,1%, and the respondents consume two brands of probiotic food products are 50,3%. An average score of knowledge about probiotics is 38,84 points from 80 maximum points. A total of 44,7% had an allowance (per month) of Rp.0-Rp.500.000, an average score of physical activity are is 0,7184, no history of constipation in the past month are 83,1%, and has an average 29,15 time in a month of exposure to media promotion of probiotics.
A significant association was only found on the variable of physical activity (p=0,016), whereas other variables had no significant relationship which is the relationship of food consumption of probiotic foods as a dependent variable with knowledge, (p=0,173), large pocket money (p=0,695), history of constipation in the past month (p=0,915), and media promotion (p=0,833) as independent variables. Further research is needed in different age groups with the addition of the study variables such as eating habit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesslyn Metta Santi
"Fast food adalah jenis makanan yang sudah diolah atau dimasak dalam waktu singkat dan disajikan cepat atas dasar pesanan, dalam kondisi yang masih panas, dan dapat dibawa pergi untuk dikonsumsi di jalan. Fast food ditandai dengan kandungan gizi yang tidak seimbang, dimana sebagian besar mengandung kalori, lemak, gula dan garam yang relatif tinggi, tetapi kandungan serat rendah. Saat ini, industri fast food telah berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi pola makan remaja akibat peningkatan frekuensi konsumsi fast food. Remaja sedang mengalami perubahan dalam pola gaya hidup, seperti perilaku makan yang berubah dan pilihan makanan yang dikonsumsi cenderung tidak sehat, yaitu makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak. Dibuktikan dari WHO (2020) yang menyatakan bahwa 80% remaja di seluruh dunia sering mengonsumsi fast food dan Nilsen (2009) menyatakan 69% masyarakat Indonesia sering mengonsumsi fast food. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi fast food pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional yang melibatkan 151 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – April 2024 dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian menujukkan bahwa 76,2% responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering (≥ 3 kali/minggu). Hasil analisis uji bivariat menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara uang saku untuk membeli fast food (p-value 0,007; OR 3,111), emotional eating (p-value 0,025; OR 3,821), jarak kampus ke gerai fast food (p-value 0,002; OR 3,600), promosi fast food (p-value 0,042; OR 2,445), dan paparan media sosial instagram (p-value <0,001; OR 28,8) dengan konsumsi fast food. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan antara jenis kelamin (p-value 0,370), uang saku keseluruhan (p-value 0,331), pengetahuan gizi dan fast food (p-value 1,000), peer group (p-value 0,344), online food delivery (p-value 1,000), dan jarak tempat tinggal ke gerai fast food (p-value 0,685). Setelah mengetahui hasil penelitian, diharapkan mahasiswa dapat mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan membatasi penggunaan media sosial dan pengaruh iklan serta promosi fast food.

Fast food is a type of food that has been processed or cooked in a short time and that is served quickly on order basis, in a still hot condition, and can be taken away to be eaten in the street. Fast food is characterized by unbalanced nutritional intake, which is mostly high in calories, fat, sugar and salt, but low in fiber. Currently, the fast food industry has grown rapidly around the world, including in Indonesia. This may affect adolescents' diet due to increased frequency of fast food consumption. Adolescents are experiencing changes in lifestyle patterns such as changing dietary behavior and food choices that are consumed which are often unhealthy, such as foods that contain high amounts of sugar, salt, and fat. Evidenced by WHO (2020) which states that 80% of adolescents around the world often consume fast food and Nilsen (2009) states that 69% of people in Indonesia often consume fast food. This study aims to determine factors related to fast food consumption among students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia class of 2023. This research was conducted using a cross-sectional method involving 151 respondents. Data collection was carried out from Maret – April 2024 using the simple random sampling. The results showed that 76,2% of respondents consumed fast food frequently (≥ 3 times/week). The results of the bivariate test analysis showed that there is a significant difference between pocket money to buy fast food (p-value 0,007; OR 3,111), emotional eating (p-value 0,025; OR 3,821), campus distance to fast food outlets (p-value 0,002; OR 3,600), fast food promotion (p-value 0,042; OR 2,445), dan of social media instagram exposure (p-value <0,001; OR 28,8) dengan konsumsi fast. However, it is no significant difference between gender (p-value 0,370), total pocket money (p-value 0,331), nutrition and fast food knowledge (p-value 1,000), peer group (p-value 0,344), online food delivery (p-value 1,000), dan residential distance to fast food outlets (p-value 0,685). After knowing the research results, it is hoped that college students can eat healthier foods and limit the use of social media and the influence of advertisements and fast food promotions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiko Theophilia Wahyutomo
"Minuman berpemanis merupakan jenis minuman dengan berbagai bentuk gula tambahan. Peningkatan konsumsi minuman berpemanis dan dampaknya terhadap kesehatan perlu menjadi perhatian yang serius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi minuman berpemanis pada mahasiswa sarjana non kesehatan Universitas Indonesia tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara mandiri oleh 141 mahasiswa sarjana non kesehatan Universitas Indonesia. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 28 (19,9%) mahasiswa memiliki tingkat konsumsi minuman berpemanis yang tinggi dan 113 (80,1%) mahasiswa memiliki tingkat konsumsi minuman berpemanis yang rendah. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan konsumsi minuman berpemanis. Sedangkan, status ekonomi, aksesibilitas, literasi gizi, paparan media sosial, dan citra tubuh tidak menunjukkan adanya hubungan dengan konsumsi minuman berpemanis. Pemberian edukasi gizi serta pelibatan aktif mahasiswa dalam mempromosikan perilaku sehat sangat diperlukan sebagai upaya penurunan faktor risiko akibat konsumsi minuman berpemanis pada mahasiswa.

Sweetened drinks are a type of beverage with various forms of added sugar. The increase in consumption of sugar-sweetened beverages and its impact on health needs to be a serious concern. This research aims to determine the factors related to the consumption of sweetened beverages among non-health undergraduate students at the University of Indonesia in 2024. This research uses a quantitative approach with a cross-sectional research design. Research data was collected by completing questionnaires independently among 141 non-health undergraduate students at the University of Indonesia. The data was analyzed using the Chi-Square test to determine the relationship between the independent and dependent variables. The research results showed that 28 (19.9%) students had a high level of sweetened drink consumption and 113 (80.1%) students had a low level of sweetened drink consumption. This research also showed a relationship between gender and the consumption of sweetened beverages. Meanwhile, economic status, accessibility, nutritional literacy, exposure to social media, and body image did not show any relationship with the consumption of sweetened beverages. Providing nutritional education and active involvement of students in promoting healthy behavior is necessary to reduce risk factors due to the consumption of sweetened beverages in students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadia Ramadhanti Taufani
"Energi yang berasal dari zat gizi makro dibutuhkan untuk melakukan metabolisme tubuh, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Kebiasaan konsumsi energi dan zat gizi yang tidak seimbang dengan pola makan yang tidak tepat akan menyebabkan masalah gizi. Sebaliknya, asupan energi dan zat gizi seimbang serta berkualitas dapat mempertahankan kesehatan fisik dan stabilitas mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan energi serta apakah terdapat hubungan dengan mindful eating dan faktor lainnya pada mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI tahun 2022. Variabel independen pada penelitian ini adalah mindful eating, pengetahuan gizi, uang jajan untuk membeli makanan dan minuman, stress, konsumsi makanan selingan, konsumsi minuman manis, dan durasi tidur. Variabel dependen penelitian ini adalah asupan energi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 kepada 136 mahasiswi tahun angkatan 2019-2021. Data yang digunakan didapatkan dari pengisian kuesioner serta food record weekday dan weekend yang diisi mandiri oleh responden. Sebesar 8.1% mahasiswi S1 Reguler Gizi FKM UI memiliki asupan energi tinggi yaitu > 80% AKG. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stres, konsumsi makanan selingan, dan konsumsi minuman manis dengan asupan energi. Peneliti menyarankan kepada pihak universitas untuk dapat memberikan edukasi terkait pedoman gizi seimbang.

Energy derived from macronutrients is needed to carry out body metabolism, physical activity, and growth. Nutritional problems brought on by inappropriate eating patterns or unbalanced energy and nutrient consumption habits. On the other hand, a balanced and quality intake of energy and nutrients can maintain a person's physical health and mental stability.  The aim of this study was to analyze the relationship between mindful eating and other factors with energy intake in Students of Nutritional Programs at FKM UI. The dependent variable of this study was energy intake, while the independent variables were mindful eating, nutritional knowledge, allowance, stress level, snack consumption and Sugar-sweetened beverages (SSBs) and sleep duration. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. Data were collected from March to June 2022 for 136 nutrition students of class 2019 to 2021. Data was obtained from food record 2x24 hours and online questionnaire. The result show that as many as 8.1% of student consumed high energy intake (fulfilled > 80% of Recommended Dietary Allowances). The result also showed that stress level, snack consumption and SSBs were related to students’ energy intake. Researcher suggest to university to provide education related to balanced nutrition guidelines."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meta Ayu Riswaluyo
"Kesehatan mental merupakan salah satu masalah kesehatan global termasuk di Indonesia dan kecemasan merupakan salah satu gangguan mental dengan prevalensi tertinggi pada populasi. Mahasiswa tingkat akhir berisiko mengalami kecemasan karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi. Namun, penelitian terkait kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir S1 reguler FKM UI Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara daring menggunakan google form dan terdapat 161 mahasiswa tingkat akhir yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk menilai kecemasan yaitu dengan menggunakan Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS-21). Analisis yang dilakukan dengan uji chi square untuk melihat hubungan antara 6 variabel independen dengan kecemasan dan uji regresi logistik berganda untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi mahasiswa yang mengalami kecemasan sebesar 82,6% dan berdasarkan model akhir analisis multivariat diketahui faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kecemasan adalah hambatan pengerjaan skripsi dan kualitas tidur. Pihak fakultas diharapkan dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif terkait kesehatan mental dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi baik secara positif atau negatif terhadap kesehatan mental, serta berkolaboratif dengan Klinik Satelit UI Makara dan Fakultas Psikologi UI untuk dapat menyediakan layanan kesehatan mental yang terjangkau, berkualitas, dan komprehensif di FKM UI

Anxiety is one of the mental disorders with the largest prevalence in the population, making mental health one of the world's major health problems, especially in Indonesia. Due to the numerous hurdles they must overcome, final-year students are at higher risk for developing anxiety; however, there is currently a dearth of study on this topic. The goal of this study was to identify the variables associated with anxiety in FKM UI regular undergraduate final-year students in 2022. Cross-sectional research was conducted in this study using a quantitative methodology. There were 161 final-year students that participated in this study, and data were collected online utilizing a google form. The Chi square test was used in the analysis to examine the association between six independent variables and anxiety, and multiple logistic regression was used to identify the main causes of anxiety. According to the findings, 82.6% of students reported having anxiety. Based on the multivariate analysis's final model, it was shown that sleep quality and difficulties with thesis writing were substantially correlated with anxiety. The faculty is expected to increase mental health promotion and prevention initiatives by identifying factors that contribute positively or negatively to mental health and collaborating with the Klinik Satelit UI Makara and the Faculty of Psychology UI to provide affordable, high-quality, and comprehensive mental health services at FKM UI."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aphroditha Emawati Nidia Kusumaning Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makan gizi seimbang pada mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2021. Studi ini menggunakan desain potong lintang menggunakan data primer. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dengan jumlah responden 178 orang. Pola makan gizi seimbang sebagai variabel dependen, jenis kelamin, pengetahuan gizi, sikap, ketersediaan makanan gizi seimbang, keterpaparan informasi, dukungan keluarga, dan dukungan teman sebaya sebagai variabel independen. Analisis data dengan uji chi-square. Hasil studi didapatkan 71,9% mahasiswa dengan pola makan gizi seimbang kurang, 81,5% jenis kelamin perempuan, 65,2% pengetahuan gizi rendah, 51,1% sikap negatif, 66,3% kurang tersedia makanan gizi seimbang, 77,5% terpapar informasi, 64,6% dukungan keluarga kurang, dan 98,9% dukungan teman sebaya kurang. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan gizi (p=0,001), sikap (p=0,043), ketersediaan makanan gizi seimbang (p=0,019), keterpaparan informasi (p=0,002), dan dukungan keluarga (p=0,006) dengan pola makan gizi seimbang pada mahasiswa. Hasil penelitian menyarankan untuk optimalkan promosi penerapan pola makan gizi seimbang melalui pemasangan poster secara langsung maupun daring.

This study aims to determine the factors associated with balanced nutrition eating pattern in students of Public Health Bachelor Program of the Faculty of Public Health, Universitas Indonesia in 2021. The study used a cross-sectional design using primary data. The data was collected through an online questionnaire with 178 respondents. A balanced nutrition eating pattern as a dependent variable, gender, nutritional knowledge, attitudes, availability of balanced nutritional foods, exposure to information, family support, and peer support are independent variables. Analyzed data with chi-square test. The results of this study found 71.9% of students who had less balanced nutritional diet, 81.5% are the female sex, 65.2% low knowledge of nutrition, 51.1% negative attitudes, 66.3% less available balanced nutritional foods, 77.5% exposed to information, 64.6% less family support, and 98.9% less peer support. There was a significant relationship between nutritional knowledge (p=0.001), attitude (p=0.043), availability of balanced nutritional foods (p=0.019), exposure to information (p=0.002), and family support (p=0.006) with a balanced nutritional diet pattern in college students. The results of the study suggest to optimize the promotion of the implementation of a balanced nutritional diet pattern through the installation of posters offline or online."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>