Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Calvin Geraldo Sugiarto
"Masyarakat kontrol telah menggantikan masyarakat disiplin sebagai tatanan yang mengglobal.
Masyarakat kontrol tidak dapat terlepas dari teknologi yang hampir selalu berdampingan dalam
kehidupan. Sementara itu, kemajuan teknologi dengan rasionalitasnya cenderung hadir sebagai alat
pendukung bagaimana mendisiplinkan dan mengontrol individu atau masyarakat. Maka dari itu,
bentuk-bentuk pengontrolan pada masa modern dapat ditemukan di pabrik-pabrik industri besar yang
di dalamnya terdapat mesin-mesin dengan teknologi canggih. Itu yang mengakibatkan individu atau
masyarakat semakin sulit untuk melepaskan diri karena sifat-sifat produktif yang melekat pada
teknologi yang dimiliki oleh para kapitalis, di mana tempat individu bekerja dan hanya
ketidakbebasanlah yang akhirnya didapat. Zaman berganti secara historis dan kontemporer hadir
dengan bentuk pengontrolan baru yang lebih fleksibel dan terbuka. Kapitalisme pada era industri
digantikan dengan teknokapitalisme yang berfokus pada korporatismenya. Menurut saya,
pengontrolan dengan rasionalitas teknologi akan tetap terjadi dikarenakan adanya suatu usaha
pengejaran produktivitas dan pemuasan konsumsi dengan penggunaan efisiensi. Efisiensi hampir
selalu mengiringi penciptaan teknologi baru atau bentuk-bentuk organisasi teknis yang baru. Jadi,
pada artikel ini efisiensi menjadi penting sekaligus masih jarang dijadikan titik untuk melihat
bagaimana rasionalitas teknologi yang mengontrol dan dilakukan oleh teknokapitalisme, serta untuk
mengetahui alternatif apa yang dapat ditawarkan atas masalah tersebut.

The control society has replaced the discipline society as a globalized order. Control society cannot
be separated from technology that almost always coexists in life. Meanwhile, technological progress
with its rationality tends to be present as a supporting tool for how to discipline and control
individuals or society. Therefore, forms of control in modern times can be found in large industrial
factories in which there are machines with advanced technology. That is what makes it more difficult
for individuals or communities to escape because of the productive traits inherent in the technology
possessed by the capitalists, where the individual works and only freedom is ultimately obtained.
Times change historically and contemporary comes with a new form of control that is more flexible
and open. Capitalism in the industrial era was replaced by technocapitalism which focused on
corporatism. According to the authors, the control of technological rationality will still occur because
of an effort to pursue productivity and satisfaction of consumption with the use of efficiency.
Efficiency almost always accompanies the creation of new technology or new forms of technical
organization. So, in this article efficiency is important and at the same time it is rarely used as a point
to see how the rationality of technology that controls and is carried out by technocapitalism and to
find out what alternatives can be offered to the problem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
London Routledge 1990,
820.204 2 Pro
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Utami Kusuma Negara
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah eksklusivitas ekonomi arus utama dalam ilmu ekonomi, eksklusivitas ini berdampak pada munculnya masalah sosiologis, pedagogis dan metodologis dalam ilmu ekonomi. Untuk menjawab hal tersebut, penelitian ini menggunakan perspektif Kuhnian untuk menunjukkan secara jelas sisi sosiologis yang ada dalam sains dan mekanisme dalam bekerjanya ruang lingkup komunitas ilmiah itu sendiri, dalam hal ini ekonomi. Untuk memahaminya, penelitian ini berusaha melihatnya dari awal perkembangan ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu yang mulai menemukan bentuknya, terutama dari awal periode ekonomi klasik hingga titik revolusi marginalis sebagai transisi ke ekonomi neoklasik. Untuk tujuan metodologis, penelitian ini secara khusus melihat aspek nilai dalam analisis eksplanasi. Wawasan yang diperoleh dari penggambaran retrospektif ini kemudian digunakan untuk membandingkan permasalahan dalam arus utama ekonomi, di mana sisi inklusivitas justru muncul di era pra-paradigma. Makalah ini menyimpulkan bahwa sangat penting untuk mencoba memperluas definisi komunitas ilmiah dalam suatu disiplin ilmu.
ABSTRACT
This thesis discusses the issue of mainstream economic exclusivity in economics, this exclusivity has an impact on the emergence of sociological, pedagogical and methodological problems in economics. To answer this question, this study uses a Kuhnian perspective to clearly show the sociological side that exists in science and the mechanism in which the scientific community itself operates, in this case the economy. To understand it, this study seeks to see it from the beginning of economic development as a discipline that began to find its form, especially from the beginning of the classical economic period to the point of the marginalist revolution as the transition to neoclassical economics. For methodological purposes, this study specifically looks at the value aspect in explanatory analysis. The insights gained from this retrospective depiction are then used to compare problems in the mainstream of the economy, where the inclusivity side actually emerged in the pre-paradigm era. This paper concludes that it is important to try to broaden the definition of the scientific community within a discipline."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ogata, Katsuhiko
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, 1994
629.8 OGA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Pringganti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas standar ganda moralitas masyarakat terhadap pedofilia
perempuan yang dikritik dalam novel Tampa. Tokoh utama yang sekaligus narator
dalam Tampa mendekonstruksi wacana gender melalui penokohannya sebagai
seorang pedofil perempuan. Penjelasan Butler mengenai gender sebagai tindak
performativitas digunakan sebagai kerangka teori analisis strategi manipulasi
femininitas tokoh utama sebagai bentuk dari mengimitasi ?yang imitasi? yang
dijadikan strategi tak hanya untuk memenuhi hasrat seksual tokoh utama tapi juga
untuk memanipulasi masyarakat. Analisis terhadap konsistensi narasi narator
menggunakan konsep unreliable narrator yang dikemukakan oleh Booth dan
dikembangkan oleh Nünning. Kesimpulan yang didapat adalah narator tidak berjarak
dengan norma implied author atau wacana naratif teks sehingga dapat disimpulkan
bahwa narator yang juga berperan sebagai tokoh utama hadir sebagai subyek
lingustik yang dapat dipercaya untuk menarasikan kenyataan teks. Berdasarkan hasil
penemuan dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama berhasil bermain
di simbol dan tanda-tanda femininitas untuk kemudian mengimitasinya.

ABSTRACT
This thesis discusses society?s double standard in response to female pedophilia issue
criticized in Tampa. Its main character, who also takes role as the narrator, deconstructs
gender discourse through her characterizations as a female pedophile. Butler?s explanation
about gender as a performative act is used as a theoretical framework to analyze main
character?s strategies in fulfilling her sexual desire towards 14-year-old boys.
Manipulation of femininity as a form of imitating? the imitation? is taken as a strategy,
not only to fulfill main character?s sexual desire, but also to manipulate society. Moreover,
analysis against the consistency of narration uses unreliable narrator concept, proposed by
Booth and developed by Nünning. The results show that the narrator has no distance
with implied author?s norm or text?s narrative discourse. Thus, it can be concluded
that the narrator is present as a linguistic subject who is capable of narrating the
text?s reality. According to the findings, the main character manages to play with
symbol and femininity signs to later imitate them."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vike Mawadathan Thoyibah
"Masalah mental berupa kecemasan banyak terjadi di Indonesia. Masalah tersebut tidak mendapatkan penanganan yang tepatdan disertai denganadanya kendala dari dalam diri individu. Penanganan yang ada juga tidak mencakup seluruh kalangan di masyarakat Indonesia sehingga dikhawatirkan akan berakibat fatal seperti meningkatnya kasus bunuh diri. Kecemasan merupakan kondisi kejiwaan seseorang yang dipenuhi dengan kekhawatiran dan ketakutan akan sesuatu yang mungkin terjadi. Kecemasan ini berkaitan dengan konsep bad faithdalam eksistensialisme Sartre. Bad faith terjadi ketika kita berbohong pada diri sendiri karena ingin lari dari tanggung jawab kita. Tulisan ini menguraikan bagaimana pemikiran eksistensialisme Sartre dapat menjawab permasalahan kecemasan yang terjadi di masyarakat Indonesia.Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka dari sumber primeryang berasal dari buku-buku Sartre dan sumber sekunder dari penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil dari metode tersebut berupa solusi konseptual yaitu konsep kebebasan yang dikemukakan oleh Sartre.Kebebasan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari manusia karena manusia terlahir bersamanya. Pemahaman mengenai kebebasan akan mengantarkan manusia untuk menyelesaikan permasalahan kecemasan yang merupakan bagian dari bad faith

Mental problems such as anxiety often occur in Indonesia. The problem is not getting the right treatment and it’s accompanied by obstacles from within the individual. The existing treatmentdoes not cover the whole Indonesian society, so it is feared to have fatal consequences such as an increase in suicide cases. Anxiety is a mental condition of someone who is filled with worries and fears of something that might be happen. This anxiety is related to the concept of bad faith in Sartre's existentialism. Bad faith occurs when we lie to ourselves because we want to run away from our responsibility. This paper outlines how Sartre's existentialism can answer the problem of anxiety that occurs in Indonesian society. The method used in this paper is descriptive analysis by collecting data through literature studies with primary sources from Sartre’s books and secondary sources from previous papers or studies. The result of the method is conceptual solution that is the concept of freedom proposed by Sartre. Freedom is an inseparable thing from humans because humans are born with it. The understanding of freedom will lead humans to solve anxiety problems that are part of bad faith."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lamongi, Felicia Rianita
"Skripsi ini membahas mengenai maraknya kasus antisemitisme di Rusia pada kurun waktu 2004-2008 yang merupakan era pemerintahan Vladimir Putin yang kedua. Metode yang digunakan untuk menganalisis topik skripsi ini yaitu metode historis (sejarah) dan hasilnya akan disajikan dengan metode deskriptif-analitis. Hasil yang didapat dari hasil analisis bab empat adalah kasus antisemitisme di Rusia selama ini terjadi karena adanya stereotip-stereotip berkaitan dengan kaum Yahudi yang diwariskan secara turun-menurun dalam masyarakat Rusia yang multikultur serta anggapan bahwa kaum yahudi adalah sumber sagala masalah sehingga hal tersebut semakin menguatkan alas an tindak kekerasan terhadap mereka. Selain itu, pemerintah Rusia pada era kekuasaan Vladimir Putin kurang tanggap dalam merespon kasus-kasus antisemitisme yang terjadi sehingga kasusnya terus meningkat.

The focus of this final paper is about the problem of anti-Semitism which occurred in Russia during Vladimir Putin's second term in office namely 2004-2008. The method used o analyze the problem here is historical method, while the result will be presented with descriptive-analytical method. Result that obtained from the fourth chapter is anti-Semitic problems is Russia occurred because of the stereotypes which are associated with Jews, always passed from older generations to younger generations in multicultural Russian society, and the assumption that Jews are the source of all problems strengthen the reason for majority Russians to do violence on them. Besides that, the Russian government in Vladimir Putin's second term in office was less responsive in responding the anti-Semitic problem so that it keeps increasing time after time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S433
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Pati Hadikara
"Keberagaman merupakan suatu ciri khas identitas yang selalu melekat pada nilai-nilai sosial
budaya masyarakat Indonesia. Keberagaman juga menjadi motto bangsa Indonesia yang mempersatukan perbedaan yang ada, dalam nilai-nilai multikulturalisme. Namun pemahaman atas makna keberagaman ini tampak belum bisa membawa masyarakat Indonesia mengerti hingga ke akar pengertian atas keberagaman itu sendiri. Hingga sering sekali, kita melihat banyaknya perpecahan dan salah pengertian tentang bentuk keragaman yang ada didalam masyarakat Indonesia itu sendiri. Dengan demikian penulis mencoba untuk memberikan sedikit pandangannya terhadap persoalan atas ragam yang ada dengan menulis sebuah artikel ilmiah. Dengan menggunakan metode Dekonstruksi Jacques Derrida, teori Dekonstruksi Jacques Derrida digunakan dalam penelitian ini untuk membongkar dan merekonstruksi ulang makna keberagaman. Hal tersebut akan memperkaya pemahaman dan pengertian atas bentuk keberagaman yang ada di dalam masyarakat Indonesia itu sendiri. Dengan begitu masyarakat Indonesia dengan sendirinya bisa paham dan mengerti lebih baik tentang makna keberagaman. Dengan hasil penelitian bahwa perlunya rekonstruksi pemaknaan ulang makna keberagaman dengan sikap kritis, revitalisasi budaya hingga Pendidikan multikultural.
Diversity is a characteristic of identity that is always attached to social values Indonesian culture. Diversity is also the motto of the Indonesian nation which unites existing differences, in the values ​​of multiculturalism. However, this understanding of the meaning of diversity does not seem to be able to bring Indonesian people to understand the roots of the understanding of diversity itself. Until very often, we see many divisions and misunderstandings about the forms of diversity that exist within Indonesian society itself. Thus the author tries to provide a bit of his views on the problem of the existing variety by writing a scientific article. By using Jacques Derrida's Deconstruction method, Jacques Derrida's Deconstruction theory is used in this study to dismantle and reconstruct the meaning of diversity. This will enrich the understanding and understanding of the forms of diversity that exist within Indonesian society itself. That way the Indonesian people themselves can better understand and understand the meaning of diversity. With the results of the research that it is necessary to reconstruct the meaning of diversity with a critical attitude, cultural revitalization to multicultural education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Setiawati
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas kritik sosial masyarakat Korea pada masa industrialisasi tahun 1970-an dalam puisi Hwasal karya Go-Eun. Dalam puisi ini, Go-Eun mengajak masyarakat Korea untuk ikut berjuang melawan pemerintahan diktator Park Chung-Hee. Sasaran utama pembaca puisi tersebut adalah masyarakat Korea. Jurnal ini juga menganalisis tentang bagaimana Go-Eun menggunakan kata-kata imperatif dan persuasif untuk mengajak, mendorong dan memberikan semangat kepada masyarakat Korea pada masa itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kritik-kritik sosial masyarakat Korea pada masa industrialisasi tahun 1970-an. Penelitian dilakukan melalui pendekatan stilistika dan kualitatif deskriptif dengan metode tinjauan kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat kritik untuk kinerja pemerintahan Park Chung-Hee yang tidak merata dan tidak adil untuk masyarakat golongan menengah dan kecil, dan kritik untuk masyarakat Korea yang seakan-akan tidak mau berusaha untuk memperjuangkan kebebasan dan hak-haknya.

ABSTRACT
This journal discusses the social criticism of Korean society during the industrialization in 1970s on the poetry entitled Hwasal by Go-Eun. In this poetry, Go-Eun invited Korean society to join the fight against the Government of dictator Park Chung-Hee, the main target readers of the poetry is the Korean society. This journal also analyzes about how Go-Eun using imperative and persuasive words to invite, encourage and emboldened to the Korean society at that time. The purpose of this research is to know the social criticism of Korean society during the industrialization in 1970s. Research conducted through a descriptive qualitative and stylistic approach method in library review. The result of the research is there is a criticism to the performance of the Government of Park Chung-Hee which was unfair to the middle and small communities, and the criticism for the Korean society that seems unwilling to attempt to fight for freedom and their rights.;"
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel B. Fee
"This book views criticism as a way to step back and look at an educational intervention within educational technology through a particular critical lens. First, a few foundational chapters set the stage for the conversations on criticism. Then, the role criticism can play in enhancing analysis and interpretation of the PBL literature is explored. Finally, case studies addressing the central concepts of the text are presented and dissected. This book represents a complete overhaul and rethinking of the use of criticism as a method for understanding and furthering the research area of PBL within the field of Educational technology."
New York: Springer, 2012
e20401146
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>