Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindita Nadia Taufany
"Abstrak Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris):
Pertumbuhan konsumsi air minum dalam kemasan terus meningkat, meskipun banyak sekali laporan negatif terkait dengan industri tersebut. Media saat ini sedang menyorot kasus krisis lingkungan, dan perusahaan air minum dalam kemasan dianggap sebagai salah satu yang bertanggung jawab. Penggunaan botol plastik menerima paling banyak kritik di industri air minum dalam kemasan, terutama karena desain produk mereka yang dianggap berbahaya. Kepedulian konsumen mendorong permintaan untuk desain produk yang lebih aman, namun perusahaan masih memprioritaskan profitabilitas dalam menangani masalah ini. Konsep sustainability di dalam makalah ini diadopsi untuk menandakanpentingnya perusahaan air minum dalam kemasan untuk berkomitmen bersama menyelesaikan masalah lingkungan.
Berikut adalah pertanyaan utama didalam makalah ini: Bagaimana konsep sustainability dalam desain produk dapat membantu mempertahankan competitive advantage dalam industri air minum dalam kemasan? Diakui sebagai teori terkenal tentang competitive advantage, kedua teori stakeholder dan resource-based view akan digunakan sebagai landasan teori untuk makalah ini. Makalah ini mengusulkan empat desain produk sustainable sebagai penemuan akhir. Desain produk tersebut bertujuan untuk menggantikan atau mengurangi aspek negatif botol-botol plastik. Desain produk upcycling, desain produk yang tahan lama secara emosional, desain produk bioplastic dan desain produk tanpa kemasan akan dibahas di bagian analisis. Semua temuan dalam makalah ini diharapkan untuk mempengaruhi secara positifperceived value produk air minum dalam kemasan. Dua desain produk yang dianggap paling penting akan dimasukkan dalam bagian kesimpulan, yaitu desain produk yang tahan lama secara emosional dan desain produk tanpa kemasan.

Consumption growth of bottled water continues to increase, despite the myriad adverse reports associated with the industry. The current heightening media spotlight amplifies the environmental crisis, and bottled water companies are presumed accountable. Plastic bottles receive the most criticism in the bottled water industry, mainly accusing their harmful product design. Consumer concerns drive the demands for greener product design while companies still prioritize profitability in addressing the issue. The concept of sustainability is adopted to dismiss the diverging interests and signify the importance of bottled water companies’ commitment to solve the environmental issue. This paper proposes the following as the main research question: How does sustainability in product design help sustain competitive advantage in the bottled water industry?
Recognized as a well renowned theory of competitive advantage, stakeholder and resource-based view theory will be used as a theoretical foundation for this paper. The findings of this paper bring four sustainable product designs that aims to replace the negatively scrutinized plastic bottles. Upcycling product design, emotionally durable product design, bioplastic product design and zero-packaging design will be discussed in the analysis section. All of the suggestions are expected to positively affect perceived value of the product. Two of the most notable suggestions will be included in the conclusion, which are emotionally durable product design and zero-packaging design.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Betresia
"Sektor UMKM menjadi salah satu penopang utama terhadap perekonomian di Indonesia dimana sektor tersebut didominasi oleh sektor Usaha Mikro dan Usaha Kecil. Kedua sektor tersebut didominasi oleh industri yang bergerak di bidang penyedia makanan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat. Hal tersebut mendorong tingkat persaingan yang tinggi, khususnya di wilayah Jabodetabek sebagai pusat perkekonomian dan pembangunan di Indonesia, serta menjadi kawasan pasar potensial dengan tingkat persaingan bisnis yang ketat. Untuk dapat mempertahankan keberlangsungan dan mengembangkan bisnisnya, para pelaku usaha tersebut dituntut untuk memiliki keunggulan kompetitif sehingga dapat meningkatkan daya saing dibandingkan pesaing. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa pengaruh strategic orientation yang terdiri dari entrepreneurial orientation, market orientation, dan learning orientation terhadap digitalisasi dan apakah digitalisasi memiliki pengaruh terhadap keunggulan kompetitif berkelanjutan pada usaha kecil makanan dan minuman di Jabodetabek. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 120 responden secara online dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa entrepreneurial orientation tidak berpengaruh terhadap digitalisasi maupun keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustainable competitive advantage) pada Usaha Kecil Makanan dan Minuman di Jabodetabek. Sedangkan, market orientation dan learning orientation memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap sustainable competitive advantage pada Usaha Kecil Makanan dan Minuman di Jabodetabek.

The MSME sector is one of the main pillars supporting Indonesia’s GDP where it is dominated by Micro and Small Business. Both sectors are dominated by food and beverages industry which have rapid growth rates and drives high level of competition, especially in Jabodetabek, as the center of economy and infrastructure development. This makes Jabodetabek as a potential market area with intense business competition. Therefore, in order to maintain business sustainability and development, the entrepreneurs are required to create competitive advantage to increase competitiveness among their competitors. This research aims to analyze the effect of strategic orientation, consisting of entrepreneurial orientation, market orientation, and learning orientation, on sustainable competitive advantage, and whether digitalisation has an impact on sustainable competitive advantage. This research was conducted using a quantitative approach. Data was collected by distributing questionners to 120 respondents online using purposive sampling technique. The results of indicates that entrepreneurial orientation has no effect on digitalisation or sustainable competitive advantage in small food & beverages business in Jabodetabek. Meanwhile, market orientation and learning orientation have a positive but not significant effect on sustainable competitive advantage in small food & beverages business in Jabodetabek."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Safitri
"ABSTRAK
This paper examines the customer contribution in sustaining firms rsquo competitive advantage through innovation in the smartphone industry. Previous research claims that innovation is important for firms to sustain their competitive advantage and that it is important to consider the customers to have a better outcome of innovation. This study uses resource based view and dynamic capabilities as the theoretical foundations. It is based on the collection of secondary data from the existing literature, which becomes the basis of the analysis. The study finds that the customer contribution to product innovation in the smartphone industry could be improved in order to sustain the firms rsquo competitive advantage. More specifically, it suggests that creating innovation websites of companies in the smartphone industry and releasing smartphone prototypes can help the companies to come up with better results of product innovation.

ABSTRACT
Studi ini membahas kontribusi pelanggan dalam mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan melalui inovasi dalam industri smartphone. Penelitian- penelitian sebelumnya menyatakan bahwa inovasi merupakan faktor penting bagi perusahaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif mereka. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari inovasi tersebut, perusahaan perlu mempertimbangkan pelanggan mereka. Studi ini menggunakan data sekunder dari literatur yang sudah ada sebagai dasar analisis dan menggunakan resource-based view dan dynamic capabilities sebagai landasan teori. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa kontribusi pelanggan terhadap inovasi produk dalam industri smartphone dapat ditingkatkan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan dengan menggunakan berbagai cara, diantaranya membuat website inovasi perusahaan dan mempublikasikan prototipe smartphone, yang nantinya dapat memberikan hasil inovasi produk yang lebih baik. "
2017
S69633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Reynaldi
"Teknologi yang sudah di produksi oleh industri elektronik telah menyediakan konsumen dengan sebuah rasa pemberdayaan, dimana konsumen menginginkan peran yang lebih besar dalam proses pembuatan nilai-nilai melalui penghasilan ide, proses ini bisa disebut juga sebgai inovasi antara produsen dan konsumen, dimana proses ini juga bisa terjadi dalam konteks bisnis yang lainya. Berdasarkan dari riset kecil yang menjelaskan tentang keunggulan dari inovasi antar produsen dan konsumen sebagai wadah yang memperlibatkan konsumen, ilmu ini bisa menjawab pertanyaan dari, apa saja strategi inovasi melalui pendekatan inovasi antar produsen dan konsumen dalam industri elektronik yang membuat keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Maka dari itu, dengan menyediakan konsumen wadah seperti media sosial, dan digabung dengan beberapa area fungsional dalam strategi inovasi perusahaan multi nasional melalui inovasi antar produsen dan konsumen, ilmu ini mengharapkan sebuah produk teknologi yang lebih baik yang mengesahkan hubungan antar sebuah perusahaan dan pelanggan melalui inovasi antar produsen dan konsumen yang akan menghasilkan kesejahteraan perusahaan, karena itu sudah meraih keberlanjutan keunggulan kompetitif secara sukes dan juga menambah kualitas hidup para pelanggan. Dengan terjadinya itu, secara langsung sudah membuat lingkungan yang berkelanjutan untuk para stakeholder dan keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk perusahaan.

Technology that has been produced by many consumer technology industry provided consumers with a sense of empowerment, that they desire to play a greater role in the process of value creation through idea generation, this process is referred as co creation and can occur in many contexts of business. Based on the little research that explains the benefit of co creation in consumer trends and today rsquo s technology as engagement platforms such as social media, and other recent technological breakthrough to the firm rsquo s innovation strategy and its capabilities, this study is try to answer the question of, what are the innovation strategies through co creation approach in consumer technology industry that creates sustainable competitive advantage. Thus, by providing the consumers an engagement platform such as social media, and combined it with a number of involved functional areas in firm 39 s innovation strategies through co creation, this study expects that a better technological product that established the relationship between firm and customer through co creation that would result in well being of the firm, because it has successfully achieved sustainable competitive advantage and also enhance the customers quality of life. Thus, create a sustainable environment for stakeholders and sustainable competitive advantage for the firm.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S70006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nur Fadiah
"Saat ini, banyak fashion brand yang menggunakan strategi fast fashion, di mana brand-brand tersebut merespons consumer demand melalui pergantian macam barang dagangan dengan cepat dan menjual produknya dengan harga yang terjangkau. Walau selama ini strategi fast fashion telah model ini telah membawa banyak keuntungan terhadap brand, meningkatnya minat konsumen pada keberlanjutan dapat mengganggu keamanan masa depan mereka.
Situasi ini telah mendorong perusahaan untuk mengakui pentingnya sustainability dan melibatkan aspek tersebut ke dalam strategi mereka. Namun, banyak fashion brand yang masih ragu untuk meninggalkan strategi fast fashion. Situasi ini disebabkan oleh kesulitan yang mereka alami dalam menjual produk sustainable. Hal ini dapat mengarah kepada pertanyaan penelitian: bagaimana sustainability mempengaruhi cara promosi dalam mempertahankan keunggulan kompetitif dalam industri fast fashion? Temuan dalam penelitian ini akan didasarkan pada Dynamic Capabilities dan Stakeholder-based Theory. Hasil dalam penelitian ini adalah co-creation dalam periklanan dan penggunaan konten interaktif di media sosial akan mengarahkan fashion brand kepada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Today, many fashion brands utilize the fast fashion strategy, where they respond quickly to customers’ everchanging demands, frequently changing their merchandise assortments, and selling their products in affordable price. While this model has been beneficial, the increasing consumers’ interest in sustainability may disturb the security of their future. This situation has prompted companies to acknowledge its importance and incorporate it into their strategy. However, many fashion brands are still hesitating to leave their fast fashion way. The situation is caused by their struggle in selling sustainable product. This leads to the research question: how does sustainability influence promotion in sustaining competitive advantage within the fast fashion industry? The findings in this study will be based on Dynamic Capabilities and Stakeholder-based Theory. The result in this study is co-creation in advertising and the use of interactive content in social media would lead to sustained competitive advantage. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Joifadi
"ABSTRAK
Penelitian utama Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan strategi kompetitif
Emirates dan SkyTeam dalam hal keberlanjutan mereka. Proyek penelitian mencoba untuk
menjawab pertanyaan apakah penerbangan non-aliansi seperti Emirates dapat mempertahankan
posisi kompetitif mereka di pasar tanpa bergabung aliansi maskapai. Kerangka teoritis seperti
berbasis sumber daya view (RBV) dan kemampuan dinamis diterapkan untuk proyek ini.
Tinjauan literatur Bab mengidentifikasi sumber spesifik keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan (misalnya kepemimpinan biaya dan diferensiasi). Manfaat utama dan kelemahan
bergabung aliansi maskapai disebutkan di bagian teoritis. Secara khusus, aliansi maskapai
penerbangan memiliki lebih banyak sumber daya yang mereka miliki dan basis pelanggan yang
lebih besar. Hal ini ditemukan bahwa Emirates memiliki model bisnis yang sangat hemat biaya
dan dapat bersaing secara efektif tanpa bergabung aliansi maskapai. Disarankan bahwa peneliti
masa depan di lapangan harus menyelidiki lebih lanjut hipotesis operasional mengenai manfaat
dan kelemahan yang terkait dengan bergabung aliansi penerbangan di industri penerbangan
komersial global

ABSTRACT
The main research aim of this study is to compare the competitive strategies of Emirates and
SkyTeam in terms of their sustainability. The research project attempts to answer the question
whether non-alliance airlines such as Emirates can sustain their competitive position in the
market without joining airline alliances. Such theoretical frameworks as the resource-based view
(RBV) and dynamic capabilities are applied to this project. The literature review chapter
identifies specific sources of sustainable competitive advantage (e.g. cost leadership and
differentiation). The key benefits and drawbacks of joining airline alliances are mentioned in the
theoretical part. Specifically, alliance airlines have more resources at their disposal and a larger
customer base. It is found that Emirates has a very cost-efficient business model and can
compete effectively without joining airline alliances. It is recommended that future researchers in
the field should further investigate the operational hypotheses concerning the benefits and
drawbacks associated with joining alliance airlines in the global commercial airlines industry"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dave Ulrich, Marshall Goldsmith, and other leading lights in the HR fields offer the definitive organizational guide to empowering employees to do great things."
New York: McGraw Hil Professional, 2011
658.314 TAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Alfin Asshiddiqi
"Previous studies found that culture significantly affects innovation in different settings. Nevertheless, the extensive body of literature places greater emphasis on the presumption that a country's culture is unified across the nation. Hence, the examination of this research holds particular significance within the context of Indonesia, a multicultural nation comprises of numerous distinct ethnicities and sub-ethnicities. The aim of this study is to examine the influence of Hofstede’s cultural dimension on the entrepreneurial innovativeness (EI) of East Javanese and Sundanese entrepreneurs. This study applies Hofstede's cultural dimensions: power distance, masculinity, uncertainty avoidance, collectivism, long-term orientation, and indulgence on entrepreneurs. Using the sub-ethnicities East Javanese and Sundanese as cases in point, the data from online survey were analyzed using simple regression technique for partial influence and multiple regression for the simultaneous influence of the six dimensions. To have a more comprehensive outlook of the findings, the Mann-Whitney U test and crosstabs were applied to each sub-ethnicity cultural dimension.

Literatur yang ada telah menunjukkan bahwa budaya memiliki dampak yang signifikan terhadap inovasi pada suatu perusahaan atau negara. Namun, literatur yang ada lebih banyak fokus pada asumsi bahwa sebuah negara tersusun atas satu budaya yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi menarik untuk diteliti di negara multikultural seperti Indonesia yang memiliki ratusan etnik dan budaya berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komparatif nilai budaya nasional terhadap entrepreneurial innovation (EI) pada pengusaha Jawa Timur dan Sunda. Penelitian ini menggunakan teori Hofstede yang meneliti kebudayaan nasional menggunakan enam dimensi, yaitu: power distance, masculinity, uncertainty avoidance, collectivism, long-term orientation, and indulgence. Dengan melakukan online survey pada para pengusaha Jawa Timur dan Sunda, data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknis analisis regresi sederhana untuk melihat pengaruh aspek budaya secara parsial dan regresi berganda untuk melihat pengaruh aspek budaya secara nersama-sama terhadap EI. Uji beda berdasarkan tes Mann-Whitney dan tabel silang dilakukan terhadap masing-masing kelompok responden untuk memberikan pemahaman terhadap hasil yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofjan Assauri
Jakarta: Lembaga Management FEUI, 2011
658.401 2 SOF s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Lasmida Rohana
"Penelitian ini akan menganalisa bagaimana perusahaan FMCG bisa memperbaiki usaha pemasaran dan proses produksi untuk memperoleh keterikatan konsumen melalui program tanggung jawab sosial perusahaan. Program tanggung jawab sosial kadang dianggap hanya untuk mencari nama. Seharusnya, program ini digunakan sebagai jembatan menuju pelanggan, di mana pelanggan bisa berkontribusi, maka dari itu meningkatkan kesadaran dan kepercayaan. Hal-hal yang disebutkan di dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterikatan konsumen, yakni semua hal yang berhubungan dengan kondisi emosional dan perilaku konsumen terhadap suatu produk. Landasan teori penelitian ini adalah dynamic capability, menganalisis bagaimana perusahaan harus beradaptasi untuk menganggapi tuntuntan masalah lingungan dengan program tanggung jawab sosial yang masuk akal, dan juga teori stakeholder based competition, karena tanggung jawab sosial berhubungan dengan hampir seluruh bagian stakeholder suatu perusahaan.

This research will elaborate on where can FMCG firms improve their marketing and production practices to engage consumer through Corporate Social Responsibility (CSR) activities.  Some firms confuse CSR by just renaming purpose for publicity. Nonetheless, the better way to use CSR as a bridge to your consumer is when they are involved, therefore increasing awareness and trust. Practices discussed in this study aim to increase consumer engagement, which is anything in regard to emotional and behavioural conditions on a consumer to your brand. Perspectives in this research is dynamic capability, because firms has to be adaptable more than ever to keep up with the current environmental pressure, in relation to have visible and effective CSR practices. This research also views the stakeholder based competition perspective. This is important as this research deals with CSR that interacts with most of stakeholder.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>