Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagas Afdhala Kuncoro
"Kemampuan literasi digital dapat menangkal pengaruh buruk dari hoaks dan hate speech. Banyak upaya yang telah dilakukan demi mempromosikan literasi digital pada masyarakat, sebagai contoh, media akan melakukan framing dengan menonjolkan aspek-aspek dari realitas literasi digital untuk disajikan kepada pembaca dan membentuk pandangan publik. Penelitian ini menganalisis pola framing pemberitaan media online Antaranews dan Liputan6 mengenai isu literasi digital dari April 2019 sampai Maret 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing Entman dengan pendekatan kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa pola pemberitaan kedua media tidak jauh berbeda, namun Antaranews memberikan porsi peliputan yang lebih banyak untuk sumber pemerintah daripada Liputan6. Isu-isu yang diangkat terkait literasi digital di kedua media didominasi oleh berita mengenai upaya-upaya berbagai pihak dalam mengampanyekan literasi digital. Meskipun begitu, kedua media masih cenderung pasif dalam meletakkan framing-nya dan lebih bergantung pada framing yang diberikan oleh sumber berita, sehingga peran kritis media masih kurang terlihat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi digital tidak dibahas secara mendalam oleh kedua media dalam pemberitaannya. Pada akhirnya, penelitian ini menyarankan media untuk memberikan pemberitaan yang lebih kritis dan mendalam untuk berkontribusi lebih banyak dalam meningkatkan literasi digital.

Digital literacy skills have been made to promote digital literacy in the community and counteract the adverse effects of hoaxes and hate speech. The media then framed the issue by highlighting certain aspects on the reality of digital literacy to be presented to the audience and form public views. This research analyze the framing pattern on the news regarding digital literacy in Antaranews and Liputan6 from April 2019 until March 2020. The method used in this research is Entman’s framing analysis with a qualitative approach. The result of this study shows that the news patterns of the two media are not much different. However, Antaranews provides a greater portion of coverage for government sources than Liputan6. Issues covered regarding digital literacy in both media are dominated by news about the efforts of various parties in campaigning for digital literacy. Thus, both media still tend to be passive in putting their own frame and more dependent on the framing provided by the source of the news, so that the critical role of the media are quite less visible. This study concludes that digital literacy is not discussed in depth by both media in their coverage. Finally, this research suggests that the media provide more critical and in-depth coverages to contribute more in developing digital literacy.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yasqi Harashta
"Skripsi ini membahas tentang representasi yang dilakukan oleh media terhadap atlet disabilitas pada pemberitaan Asian Para Games 2018. Atlet disabilitas termasuk dalam kelompok minoritas yang memiliki masalah representasi di media. Media adalah salah satu agen konstruksi realitas sosial. Representasi atlet disabilitas yang masih berkutat dengan stereotipe dapat membentuk realitas pada khalayak bahwa atlet disabilitas sesuai dengan gambaran yang media lakukan. Maka dari itu, penelitian ini ingin mencari tahu tentang bagaimana media di Indonesia merepresentasikan atlet disabilitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing yang dikembangkan oleh Robert N. Entman. Analisis framing dilakukan terhadap antaranews.com dan detik.com sebagai dua media yang mendapat penghargaan dari Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) selaku penyelenggara Asian Para Games 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua media menggunakan stereotipe super cripple atau sosok yang sangat hebat untuk merepresentasikan atlet disabilitas.

This study discussed about disabled athlete’s representation in media through Asian Para Games 2018 coverage. Disabled athletes as a minority group in society have problem in media representation issue. Media is one of the agents of social construction. Disabled athlete’s media representation almost always about stereotype because reality in journalist’s perspective is about that stereotype. To answer this research question, this research wanted to figure out how Indonesian media represent disabled athlete.
This research uses qualitative approach with framing analysis method developed by Robert N. Entman. This research analyses news articles at antaranews,com and detik.com as two award-winning media from Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) as Asian Para Games 2018 organizing committee. Analysis result shows both media use super cripple stereotype to represent disabled athletes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Kusumah Alamsyah
"Penelitian ini menelaah perbandingan liputan dalam dua media daring yakni detik.com dan republika.co.id terkait pemberitaan hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet pada awal Oktober 2018. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing dari Pan dan Kosicki untuk membuktikan bahwa meskipun memberitakan peristiwa yang sama, namun ada perbedaan dalam artikel berita di kedua media daring tersebut, baik dari dimensi sintaksis, skrip, tematis dan retoris. Peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet termasuk dalam kategori berita developing news. Dalam penelitian ini pemberitaan hoax dibagi dalam enam seri artikel pemberitaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat peristiwa penganiayaan belum terbukti hoax, framing dari kedua media daring cenderung sama. Namun pada saat peristiwa tersebut terbukti sebaliknya, framing dari kedua media berbeda, baik dari aspek yang dilihat maupun dari pemilihan narasumber.

This research examine comparison of coverage in two online media which is detik.com and republika.co.id related to hoax news about Ratna Sarumpaets persecution in the early October of 2018. This reseach use qualitative method with framing analysis by Pan and Kosicki to prove that despite the two online media cover the same event, but there is difference in their news article, whether in dimension of syntactical, script, thematic, and rhetorical. Ratna Sarumpaets persecution incident was included as developing news. In this research, hoax coverage divided in six series of coverage. Result of this research shows that framing on both media tend to be the same when the incident has not been proven hoax. But at the time the incident proven to be hoax, both media shows a different framing, either from the aspects seen or from the selection of speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherry Haura Istifarin
"
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi media online Liputan6 terkait perempuan pelaku korupsi dalam rentang tahun 2020-2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis wacana kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan Liputan6 terkait perempuan pelaku korupsi bersifat misoginis dan merendahkan perempuan yang dapat dilihat dari penyorotan aspek sensasional hingga gaya hidup pelaku. Analisis ini menggunakan radical feminism theory dan representation theory untuk melihat penyebab pemilihan narasi yang bersifat misoginis. Penelitian ini juga menemukan bahwa artikel berita yang dipublikasikan belum terbebas dari stereotip gender dan bias gender. Selain itu, tujuan dari pemberitaan yang menyorot aspek pribadi dan bersifat misoginis terhadap perempuan pelaku dilakukan untuk mengejar page view serta terdapat nilai-nilai berita yang dipertimbangkan.

This research aims to find out how Liputan6 online media represents women perpetrators of corruption in the 2020-2023 period. This research is a qualitative study using critical discourse analysis. The results showed that Liputan6's coverage of women perpetrators of corruption was misogynistic and demeaning to women, as evidenced by the sensational focus on the lifestyle aspects of the perpetrators. This analysis uses radical feminism theory and representation theory to understand the reasons behind the choice of misogynistic narratives. The research also found that the published news articles were not free from gender stereotypes and biases. In addition, the purpose of highlighting the personal and misogynistic aspects of female perpetrators is to pursue pageviews and consider certain news values."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhitya Purnama
"Tesis ini membahas tentang bagaimana media massa online mengkonstruksi informasi mengenai isu budaya membaca. Metode analisis menggunakan analisis framing Robert Entman di situs berita Kompas.com dan Liputan6.com. Hasil kajian menunjukkan bahwa framing berita didominasi oleh pendefinisian masalah budaya membaca sebagai masalah akses informasi dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya membaca. Framing berita yang sangat dipengaruhi oleh sumber berita mengakibatkan isi berita cenderung menguntungkan sumber berita. Konstruksi realitas yang dibangun oleh sumber berita. Contohnya pada sumber pemerintah yang ingin menunjukkan bahwa institusinya telah melakukan tanggung jawab dan memiliki peran strategis dalam mengatasi rendahnya budaya membaca.

This thesis discuss about how online mass media construct information about reading culture issue using Robert Entman 39 s Framing analysis method on two news portal Kompas.com and Liputan6.com. The study result shows that news framing is dominated by the problem definition that lack of reading culture was caused by information access problem and the low awareness of people about the importance of reading culture. News Framing are immensely affected by the news source which resulting content of the news tend to be in favor of the news source.For Example, Government source oftenly create a frame wich wants to display that their institution already do their responsibilities and have strategic role to resolve the lack of reading culture. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Suma Paramita
"Penelitan ini membahas seksisme dalam pemberitaan media online terhadap kasus prostitusi online yang melibatkan sejumlah selebriti perempuan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana seksisme ditampilkan dalam pemberitaan di situs berita online terhadap para selebriti perempuan. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan studi dokumentasi di dua situs berita online, yakni Detik.com dan Tribunnews.com. Analisis berita dilakukan menggunakan metode analisis framing Gamson dan Modigliani. Sedangkan metode pengumpulan data sekunder dilakukan melalui wawancara medalam pihak kebijakan media. Hasil penelitian menemukan bahwa para selebriti perempuan ditampilkan sebagai objek seksual dengan banyak menampilkan tubuh dan penampilan sebagai berita yang di luar konteks dan cenderung sensasional. Pemberitaan kasus tersebut pada umumnya menggunakan kata-kata yang seksis. Penelitian ini juga menunjukan bahwa media masih sangat minim sensitivitas gender.

This research discusses sexism in the media coverage related to the online prostitution case involving a number of female celebrities in Indonesia. The purpose of this study to explain how sexism is displayed in the news when informing about the female celebrities. Methods of collecting primary data is done with the study documentation in two online news sites, namely Detik.com and Tribunnews.com. News analysis was performed using Gamson and Modigliani rsquo s framing analysis. While the method of secondary data collection is through in depth interviews. The study found that female celebrities are displayed as sexual object with lots of displays of body and appearance as the news tends to be out of context and tends to be sensational. Preaching the case generally uses words that are sexist. The study also shows that the media is still lack of gender sensitivity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdania El Hida
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konstruksi realitas kepemimpinan dalam pemberitaan media online. Dalam kasus kepemimpinan Dahlan Iskan dalam proses produksi berita di portal berita nomor satu di Indonesia, Detikcom. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran proses framing pemberitaan yang dilakukan media online detikcom mengenai kepemimpinan karismatik Dahlan Iskan. Selain itu, untuk mendapatkan gambaran sampai sejauh mana efek framing media terhadap objektivitas pemberitaan dan netralitas media dalam menyampaikan berita. Dalam proses produksi berita, wartawan yang melakukan peliputan melakukan pembingkaian dari suatu kejadian untuk dikonstruksikan kembali dalam sebuah berita. Pembingkaian (framing) menolong khalayak untuk memproses informasi ke dalam kategori yang dikenal, kata-kata kunci, dan citra tertentu. Dalam framing, terdapat penonjolan aspek tertentu dari realitas dengan mengaburkan aspek lain sehingga berita menjadi fokus. Namun, berdasarkan pemikiran Pamela Shoemaker dan Stephen D. Reese terdapat 5 faktor yang memengaruhi isi produksi media, yaitu faktor individu, rutinitas media, pengaruh organisasi, pengaruh dari luar organisasi media, dan pengaruh ideologi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan studi kasus yang dianalisis dengan teknik analisis framing yang mengonstruksikan fakta dengan menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerarld M. Kosicki. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa pemberitaan mengenai kepemimpinan Dahlan Iskan di detikcom ditujukan karena banyaknya permintaan dari masyarakat dengan besarnya pembaca untuk artikel tersebut. Pembingkaian yang dilakukan wartawan detikcom terhadap kepemimpinan Dahlan Iskan karena adanya unsur kedekatannya dengan Dahlan yang disebabkan seringnya meliput Dahlan.

The study was conducted to determine reality contruction of leadership in online media coverage. With the case on Dahlan Iskan's charismatic leadership in news production process in Indonesia's number one news media online, Detikcom. The purpose of this study was to get description about framing process of detikcom coverage about Dahlan Iskan's charismatic leadership. Beside that, the purpose of this study to get description about media framing effect to media objectivity and neutrality in delivering the news. In news production process, the journalist doing the framing of a scene to be reconstructed in a news. Framing helps audiences to process information into a known category, key words, and a certain image. In framing, there are certain aspects of reality protrusion with obscure the other aspect so there is a focus in a news. However, based on premise Pamela Shoemaker and Stephen D. Reese there are 5 factors that influence the content of media production, such as individual, media routines, organizational influence, the outside influence of the media organization, and ideology. This research was conducted using qualitative method with case studies that analyzed by framing analysis Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki model. Through this study, it was found that the news about Dahlan Iskan?s leadership in detikcom to supply the readers demand with the article. The detikcom?s reporter framed Dahlan Iskan?s leadership depends on his proximity with Dahlan."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T38709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Nabella Husaini Agustina
"Studi pustaka yang telah lalu menunjukkan bahwa media menampilkan gaydalam stereotip dan stigma yang buruk. Pada awal Januari 2020, muncul kasus yang ramai diberitakan dalam media, yaitu mengenai Reynhard Sinaga, seorang gay yang melakukan tindakan kriminal di Inggris. Setelah diamati, ditemukan perbedaan pemberitaan yang dilakukan pada media di Inggris dengan media di Indonesia. Media di Inggris hanya menekankan pemberitaan pada tindak kriminal yang dilakukan Reynhard, sementara media di Indonesia justru malah fokus membahas orientasi seksual, keluarga, lingkungan, hingga tempat tinggalnya. Kasus Reynhard pun akhirnya menarik perhatian Kota Depok sebagai dasar untuk mengeluarkan kebijakan pencegahan LGBT.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis framing terhadap artikel berita di media daring, yaitu Tempo.co. Setelah dilakukan penelitian, hasil menunjukkan bahwa terdapat pro dan kontra terhadap gayyang ditampilkan media. Kelompok pro, yaitu dari Komnas HAM. Sementara kelompok kontra, yaitu Pemerintah Kota Depok, menolak gay berdasarkan nilai agama. Tampaknya, tempo tak hanya membingkai pro dan kontra, tetapi juga membingkai rencana kebijakan dan pencegahan LGBT dari pemerintah Kota Depok sebagai penyebab diskriminasi pada kelompok gay.

Past literature studies have shown that the media potrays gays in bad stereotypes and stigma. In early January 2020, there was a case which was widely reported in the media, about Reynhard Sinaga, a gay man who committed criminal acts in the UK. After making observations, it was found that there was a difference in the news coverage between the the UK media and Indonesian media. The media in the UK only emphasizes reporting on criminal acts committed by Reynhard, while the media in Indonesia, instead, focuses on another issues such as sex orientation, family, the environment, to where he lives.
This research was conducted using the method of framing analysis of news articles in online media, Tempo.co. After conducting research, the results of the study prove that there were pros and cons of gays in the media. Pro groupsisfrom Komnas HAM. While the cons groups, which is from Depok Government, are against gays with religious values. It seems that the tempo not only frames the pros and cons, but also frames the LGBT governments policy and prevention plans as a cause of discrimination against gay groups.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venessa Giovanni
"Terorisme merupakan salah satu topik yang disukai media karena mampu menarik jumlah audiens yang besar. Oleh karena itu, terorisme sering dibahas dalam bingkai yang sensasional. Saat ini, kelompok terorisme yang sedang banyak dibicarakan adalah ISIS. Dengan melakukan analisis framing, penelitian ini hendak melihat bagaimana pemberitaan mengenai ISIS yang diangkat oleh portal berita Republika Online. Hasil yang didapatkan bahwa Republika Online mempunyai framing pencegahan terhadap terorisme yang dijelaskan dalam kritik terhadap pemerintah sekuler dan pembangunan akidah.

Terrorism is one of the most popular topic in media because it can attact a big number of audience. For that reason, terrorism is often reported in a sensational way. Recently, the most well-known terrorism group in the world is ISIS. By conducting framing analysis, this research will see how Republika Online reports ISIS. The result obtained shows that Republika uses terrorism prevention frame which includes critiques for secular government and faith building.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S61412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Anna Oktavia
"Media online memiliki peranan penting dalam memonitor kinerja pemerintah, dengan meliput kinerja mereka dan menyebarluaskannya kepada publik melalui berita. Pembingkaian media terhadap berita tersebut saling berbeda, karena pengaruh faktor internal dan eksternal media. Sehingga seringkali frame media memuat unsur-unsur lain yang menggambarkan sesuatu secara implisit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kepemimpinan presiden SBY melalui framing pemberitaan tentang reshuffle kabinet yang dibingkai oleh detikNews. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif, strategi social konstruktivisme dengan menggunakan model analisis Robert N. Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa detikNews melakukan pembingkaian atas penurunan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih banyak pada kualitas kepemimpinannya. Dari keseluruhan penelitian dapat disimpulkan bahwa detikNews menggambarkan perannya sebagai guard dog.

Online media play an important role in monitoring government performance, by covering their performance and disseminate it to the public through the news coverage. The media frames the news differently. It depends on the influence of its internal and external factors. Therefore, the media framing often contains other elements that describe something implicitly. The purpose of this study is to examine detikNews framing of the President Susilo Bambang Yudhoyono leadership through its coverage on the cabinet reshuffle news. This study used qualitative approach, the constructivism paradigm, and the social constructivism as the research strategy. The method was used to analyze the media framing was Robert N. Entman framing model. The result reveals on its media framing of the President Susilo Bambang Yudhoyono popularity decline, detikNews paying more attention to the decline of the President Susilo Bambang Yudhoyono leadership quality. Overall, this research found that detikNews has played its role as a guard dog."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>