Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhi Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan PSAK 69 terhadap perlakuan akuntansi atas aset biologis pada perusahaan sawit di PT X di Kalimantan Timur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan PSAK 69 ini telah mengubah metode perlakuan akuntansi atas aset biologis dari biaya historis ke nilai wajar sehingga dapat menimbulkan metode valuasi yang berbeda dan kurangnya komparabilitas laporan keuangan. Penelitian ini dirancang menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan dengan teknik wawancara dan penelaahan dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi atas aset biologis milik PT X telah sesuai dengan PSAK 69. Perbedaan perlakuan akuntansi aset biologis pada perusahaan sawit setelah penerapan PSAK 69 adalah dengan adanya pengakuan atas produk agrikultur tandan buah segar (TBS) yang belum dipanen. Hasil penelitian juga menemukan belum adanya pedoman khusus yang mengatur penilaian aset biologis sehingga dapat mengakibatkan metode penilaian yang berbeda-beda.

This study aims to evaluate the application of PSAK 69 to the accounting treatment of biological assets in oil palm companies in PT X in East Kalimantan. The problem in this study is that the application of PSAK 69 has changed the method of accounting treatment of biological assets from historical costs to fair value so that it can lead to different valuation methods and lack of comparability of financial statements. This research was designed using a case study method with a qualitative approach. The research instrument used was interview techniques and document review. Data analysis was performed using a descriptive qualitative analysis approach. The results showed that the accounting treatment of biological assets owned by PT X was in accordance with PSAK 69. The difference in the accounting treatment of biological assets in oil palm companies after the application of PSAK 69 was the recognition of fresh fruit bunches (FFB) agricultural products that had not been harvested. The results of the study also found that there were no specific guidelines governing the valuation of biological assets so that they could lead to different assessment methods."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Niken Atria
"Penelitian studi kasus ini menganalisis dampak penerapan PSAK 69: Pertanian terhadap empat perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bergerak di bidang peternakan. Pengukuran aset biologis sebelum penerapan PSAK 69 menggunakan pengukuran biaya, sedangkan setelah penerapan PSAK 69 dengan metode nilai wajar. Penyajian aset ternak sebelum PSAK 69 mengacu pada ketentuan P3LKEPP, dimana penyajian dibedakan berdasarkan aset biologis habis pakai, aset biologis pembawa berumur pendek dan umur panjang. Setelah penerapan PSAK 69, perusahaan menyajikan aset ternaknya di akun Aset Hayati, namun ada juga perusahaan yang menyajikan ternaknya di akun lain. Pengungkapan sebelum penerapan PSAK 69 mengacu pada P3LKEPP. Setelah penerapan PSAK 69, muncul item pengungkapan baru terkait nilai wajar, yang terdiri dari metode pengukuran nilai wajar dan pengungkapan keuntungan/kerugian yang timbul dari nilai wajar. Pengungkapan aset biologis sebelum dan sesudah penerapan PSAK 69 di keempat perusahaan tersebut bervariasi.

This case study research analyzes the impact of the application of PSAK 69: Agriculture on four companies listed on the Indonesia Stock Exchange which are engaged in livestock. The measurement of biological assets before the application of PSAK 69 uses the cost measurement, while after the application of PSAK 69 with the fair value method. The presentation of livestock assets prior to PSAK 69 refers to the provisions of P3LKEPP, where the presentation is differentiated based on consumable biological assets, short-lived carrier biological assets and long-lived assets. After the implementation of PSAK 69, the company presented its livestock assets in the Biological Assets account, but there were also companies that presented their livestock in another account. Disclosure prior to the application of PSAK 69 refers to P3LKEPP. After the application of PSAK 69, new disclosure items related to fair value emerged, which consisted of the fair value measurement method and the disclosure of gains/losses arising from fair value. Disclosure of biological assets before and after the application of PSAK 69 in the four companies varied."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audila Dwiayu Patty
"Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan PSAK 69 pada perusahaan sektor agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. PSAK 69 mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan terkait aktivitas agrikultur yang berlaku efektif 1 Januari 2018. Penelitian ini menganalisis karakteristik perusahaan kaitannya dengan kecenderungan untuk melakukan penerapan PSAK 69 dalam laporan keuangan interim. Terdapat 13 dari 23 perusahaan menerapkan PSAK 69 sampai dengan laporan keuangan Triwulan 3 tahun buku 2018. Perusahaan yang telah menerapkan cenderung memiliki karakteristik ukuran total aset yang besar, memiliki produk kelapa sawit atau mix product memiliki ukuran aset biologis dan tanaman produktif yang material serta diaudit oleh KAP Big Four. Penyajian dan pengungkapan aset biologis dan tanaman produktif pada perusahaan beragam.

This research aims to analyze the application of PSAK 69 on agricultural sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange. PSAK 69 regulates the accounting treatment and disclosures related to agricultural activities effective January 1, 2018. This research analyzes the characteristics of the company and its relation to the tendency to implement PSAK 69 in the interim financial statements. There are 13 of 23 companies have applied PSAK 69 to financial statements Quarter 3 year 2018. Companies that have implemented tend to have characteristics of a large total asset size, owning palm oil products or mix products, having material size of biological assets and bearer plants and audited by Big Four Public Accountant Firm. Presentation and disclosure of biological assets and bearer plants are relatively diverse.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Nursadrina
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari penerapan PSAK 69 Agrikultur yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2018 terhadap perlakuan akuntansi untuk aset biologis tanaman tebu. Penelitian dilakukan menggunakan studi pustaka atas Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan, PSAK 69, standar akuntansi keuangan terkait lainnya, serta melakukan wawancara dan kunjungan ke kebun dan pabrik dari perusahaan perkebunan yang memiliki kebun dan pabrik gula. Hasil penelitian menemukan bahwa akan terdapat perbedaan perlakuan akuntansi dalam mengklasifikasikan aset biologis tanaman tebu dan metode pengukuran yang menggunakan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada saat perusahaan menerapkan PSAK 69.

The purpose of this study is to analyze the impact of implementation of PSAK 69 Agriculture with an effective date of 1 January 2018 on accounting treatment of biological asset in the sugarcane industry. This research is carried out using document analysis of Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan, PSAK 69, other related accounting standards, interviewing and visiting sugar producing companies which has both sugarcane plantation and factory. The results of this research indicates that there will be differences in accounting treatment of sugarcane, notably in classification of biological asset and the application of fair value for asset measurement when the PSAK 69 is adopted by the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumastrino
"Laporan magang ini membahas tentang prosedur audit estimasi nilai wajar aset biologis PT KS dan perlakuan akuntansinya berdasarkan PSAK 69. Dari sisi prosedur audit, KAP STR, atas perhitungan nilai wajar aset biologis PT KS, sudah mengikuti prosedur audit sesuai dengan standar yang berlaku, SA 540 ISA 540 . PT KS sudah mengadopsi PSAK 69 IAS 41 pada laporan keuangan per 31 Desember 2017. Pengadopsian PSAK 69 berdampak pada kenaikan nilai aset biologis yang cukup signifikan bagi PT KS. Dari sisi perlakuan akuntansi, terkait adopsi PSAK 69, PT KS mungkin dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan value relevance aset biologis. Value relevance dapat ditingkatkan dengan melakukan lebih banyak pengungkapan sukarela voluntary disclosure terutama pengungkapan informasi yang relevan mengenai bearer plants.

This report discusses the audit procedure on fair value estimation of biological assets in PT KS and its accounting treatment based on PSAK 69. In terms of audit procedures of the fair value of PT KS rsquo;s biological assets, KAP STR has followed the audit procedures in accordance with applicable standards, SA 540 ISA 540 . PT KS has adopted PSAK 69 IAS 41 in its financial statements as of December 31, 2017. The adoption of PSAK 69 has significantly increased the value of biological assets for PT KS. In terms of accounting treatment, related to the adoption of PSAK 69, PT KS may consider to increase the value relevance of its biological assets. It can be enhanced by making more voluntary disclosure of biological assets, especially relevant information related to bearer plants.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hamonangan, Fernando
" ABSTRAK
Penelitian ini berisi tentang analisis dampak penerapan IAS 41 terhadap laporan keuangan perusahaan agrikultur yang berguna untuk memberikan gambaran awal bagi perusahaan agrikultur di Indonesia untuk membuat analisis dalam rangka melakukan penerapan PSAK 69. Selain itu, penelitian ini membahas tentang kesiapan perusahaan agrikultur di Indonesia untuk menerapkan PSAK 69 yang akan berlaku efektif 1 Januari 2018. Hasil dalam penelitian ini adalah secara statistik tidak terdapat perbedaan rata-rata rasio keuangan antara sebelum penerapan IAS 41 dan sesudah penerapan IAS 41. Serta, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan agrikultur masih belum memiliki persiapan yang baik secara keseluruhan untuk menerapkan PSAK 69, karena perusahaan baru melakukan persiapan pada level manajemen atas.
ABSTRACT This research contains analysis of the impact of IAS 41 on agricultural company s financial statements that useful to provide a preliminary description for agricultural companies in Indonesia to make the analysis in order to implement the PSAK 69. In addition, this research discusses about the readiness of agricultural companies in Indonesia to implement PSAK 69 which will be effective on January 1, 2018. The result in this research is statistically there are no differences in the average financial ratios between prior the implementation of IAS 41 and after the implementation of IAS 41. Then, the results of this research indicate that agricultural companies still do not have a good preparation as a whole to apply PSAK 69, because the company just making preparations at the top management level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Chanti
"Laporan magang ini membahas prosedur audit yang dilakukan tim audit KAP PSS terhadap aset biologis tanaman perkebunan kelapa sawit PT IKSJ untuk periode pelaporan keuangan 31 Desember 2015. Prosedur audit yang dilakukan tim audit terbagi menjadi empat tahapan yaitu, tahap perencanaan dan identifikasi risiko, strategi dan penilaian risiko, eksekusi, serta kesimpulan dan pelaporan. Berdasarkan pembahasan dan analisis penulis, proses audit yang dilakukan tim audit KAP PSS telah sesuai dengan standar audit yang berlaku secara umum di Indonesia yaitu Standar Audit (SA) yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Laporan magang ini juga menjelaskan tentang perlakuan akuntansi yang diterapkan pada aset biologis tanaman perkebunan kelapa sawit PT IKSJ dengan menggunakan PSAK 16 Aset Tetap dan Dolapkeu-PHP sebagai pedoman.

This internship report discusses the audit procedures of biological assets performed by KAP PSS on PT IKSJs palm oil plantation for the period ended December 31st 2015. The audit procedures performed were divided into four processes, they are planning and risk identification, strategy and risk assessment, execution, and conclusion and reporting. Based on the writers analysis, the audit procedures performed by KAP PSS are in accordance with the generally-applicable auditing standards called Standar Audit (SA), published by Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). This internship report also explains the accounting treatment for the biological asset in PT IKSJs palm oil plantation with PSAK 16 Fixed Assets and Dolapkeu-PHP as their references.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Sri Wahyuni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan standar pengukuran nilai wajar dalam penyajian aset tanaman kelapa sawit dalam laporan keuangan perusahaan. Tanaman kelapa sawit termasuk dalam kategori aset biologis yang harus disajikan dalam nilai wajar sesuai dengan IAS 41 yang saat ini belum diadopsi di Indonesia. Perusahaan menggunakan IAS 41 karena terdaftar di pasar modal Singapura. Dengan berlakunya PSAK 68 yang merupakan adopsi IFRS 13, tesis ini akan membuktikan cara pengukuran nilai wajar yang dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan kerangka yang ditetapkan dalam PSAK dimaksud. Penelitian ini merupakan penelitian kualititatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penilaian yang digunakan telah sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 68, namun demikian masih ditemukan beberapa ketidaksesuaian pada saat penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

ABSTRACT
This study discusses the analysis on the application of the Indonesian fair value measurement standard in measuring and presenting palm trees in a company's financial statements. Palm trees are categorised as biological assets which, according to IA 41, have to be presented in the financial statements at their fair value. The company applies IAS 41, a standard that has not been adopted by Indonesia, because it is listed in Singapore Exchange. The study aims to provide evidence whether the company has applied the properly PSAK 68, The Indonesian Fair Value Measurement Standard adopted from IFRS 13, in measuring its biological assets. Using qualitative descriptive methodology, the study shows that the valuation technique used by company is an appropriate application of PSAK 68. There are, however, some improper presentations and disclosures of the assets in the financial statements.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meina Sabatina
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi strategi manajemen dalam menghadapi dampak penerapan PSAK 72. Evaluasi dilakukan melalui evaluasi strategic profitability PT X atas penurunan kinerja keuangan perusahaan karena penerapan PSAK 72. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menganalisis laporan keuangan dan hasil wawancara dengan kepala divisi keuangan dan akuntansi, manajer pemasaran dan manajer proyek pembangunan PT X. Hasil penelitian menunjukkan PT X telah berhasil mengatasi dampak penerapan PSAK 72 melalui pembangunan landed house dan pengembangan bisnis ritel. Meskipun demikian, masih terdapat fluktuasi pendapatan dan hasil yang negatif pada bisnis after sales services PT X. Penelitian ini merekomendasikan agar PT X dapat melakukan diversifikasi pada produk untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan memperbesar market share perusahaan sehingga menghasilkan pendapatan yang lebih stabil.

This study aims to evaluate the management's strategies in facing the challenges of implementing PSAK 72. The company uses evaluation tool strategic profitability wheel to measure the decline in the company's financial performance due to the implementation of PSAK 72. This study uses a qualitative descriptive approach by analyzing the financial statements and the results of interviews with head of finance and accounting division, marketing manager and development project manager of PT X. The results show that PT X has succeeded in overcoming PSAK 72 through namely the construction of landed houses and retail business development. However, there are still fluctuations in income and negative results in the after sales services of PT X. This study recommends that PT X can diversify its products to increase business growth and enlarge the company's market share so as to generate more stable income"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Reaggen Jopanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aset biologis yang diukur menggunakan metode nilai wajar lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan aset biologis yang diukur menggunakan metode biaya historis. Dalam pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan sampel data perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan periode observasi tahun 2012 ndash; 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa aset biologis yang diukur dengan metode pengukuran nilai wajar lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan aset biologis yang diukur dengan metode pengukuran metode biaya historis.

This study aims to determine whether the biological assets measured using the fair value method is more value relevant compared to the biological assets measured using the historical cost method. In hypothesis testing, this study uses palm oil plantation companies in Indonesia, Malaysia, and Singapore as sampling data with the observation period 2012 2015. The result of this study shows that the biological asset measured using fair value method is more value relevant than the biological asset measured using historical cost method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>