Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ching, Francis D.K., 1943-
Jakarta: Erlangga, 2014
R 720.3 CHI k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Corbeil, Jean Claude
Montreal: QA Internasional, 2004
R 031 Cor k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rustam Hakim
Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 1996
R 712 RUS p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratna Amalia
"Manusia secara berkesinambungan mendpatkan pola aan berbagai obyek yang dilihatnya, berusaha rnencari ani sehingga dapat dipahami kehadiran obyek tersebut. Melalui indera pengamatan visualnya, yakni indera mata menerima berbagai stimulus dicerap dalam otak yang mengacu pada proses mental dari persepsi. Kadangkala dalam persepsi terjadi salah tafsir mengenai hubungan antara stimulus yang diberikan sehingga apa yang dihayati tidak ada hubungannya dengan kenyataan fisik. Keadaan yang berbeda ini sering disebut sebagai ilusi.
Interakasi manusia dengan obyek arsitektur, acapkaii menghadirkan ilusi dalam ruang yang dibentuk. Kehadiran iiusi ini tidak selalu berarti negatif. Tulisan ini berisi hal-hal berarsiiektur yang dapat mempengaruhi timbulnya ilusi mengacu pada teori sistem persepsi. Melalui tulisan ini diharapkan llusl dapat memberikan sumbangan unluk memperkaya kualitas desain berarsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Corbeil, Jean-Claude
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1990
R 423.992 21 COR kt
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sengke, Maria Myron Charlotta
"

Penelitian ini fokus kepada terjadinya mekanisme melihat, melalui keterbatasan ruang pandang dalam membentuk pengalaman ruang secara visual. Metode kuantitatif simulasi digunakan dalam menangkap, mengukur dan membongkar gambar pandangan. Gambar pandangan digunakan untuk mengeksplor pengalaman pasien di ruang pasien pada salah satu rumah sakit swasta di Depok. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kualitas pertemuan (interface) antara mekanisme melihat dan peluang lingkungan, mengungkap keterbatasan ruang pandang (visual rangeness) yang hanya dialami oleh pasien (egocentric perception) melalui konsep incomplete parts. Incomplete parts merupakan struktur unit dari yang terkecil sampai terbesar, mencakup ruang dan elemen ruang yang tertangkap secara sebagian dalam ruang pandang. Penemuan ini menambahkan inti yang membangun persepsi ruang, melalui bagian-bagian menjadi keseluruhan ruang di dalam ruang pandang. Persepsi ruang didiskusikan dalam sebuah diskusi Gestalt dan Ekologikal Optik, dengan melibatkan pertemuan mekanisme melihat dan peluang lingkungan.


This research focuses on the mechanism of seeing, through the limitations of the field of view in shaping the visual experience of space. The quantitative simulation method is used in capturing, measuring, and unpacking the view image. The view image is used to explore patient experiences in the patient room at one of the private hospitals in Depok. The results of the study explain the quality of the interface between the mechanism of seeing and environmental opportunities, the results of the study revealed that the limitations of visual rangeness in experiencing space experienced only by patients (egocentric perception) through the concept of incomplete parts. Incomplete parts are the unit structure from the smallest to the largest, including space and space elements that are captured partially in the field of view. These findings add to the core that builds space perception through parts into the whole space in the field of view. The perception of space is discussed in a discussion of Gestalt and Ecological Optics, involving the meeting of mechanisms of seeing and environmental opportunities.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Alisha
"Pendekatan visual sebagai salah satu cara manusia merasakan ruang, menjadi objek penelitian berbasis desain pada tugas akhir. Visual blurring hadir dan diharapkan dapat menjadi cara baru untuk manusia memaknai ruang arsitektur. Untuk dapat menghadirkan suatu visual yang tidak jelas, penelitian ini dimulai dengan analisis pembacaan akan sesuatu yang memiliki ketidakjelasan dalam visualnya, yaitu fotografi blur. Pembacaan akan sesuatu yang memiliki ketidakjelasan visual ini mengantarkan pada suatu mekanisme yang menjadi dasar rancangan ide berbasis story pada penelitian berbasis desain ini. Penggunaan material kaca akhirnya menjadi sangat penting, dimana kaca dapat memberikan berbagai tingkatan transparansi yang dibutuhkan untuk menghadirkan ide dari visual blurring itu sendiri.

Visual approach in perceiving spatial elements became the main basis of design research in this final project. Visual blurring became a new method in human perception of architectural space. To visualize the visual blurring, the research began by analyzing blur photos that led to blur mechanism, which was then used as a main design idea based on story methodology. Glass has an important role in this final project, because glass could offer different level of transparency which would present the whole concept of visual blurring.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lie Tjun Tjie
"Kemajuan yang dicapai dari hasil teknologi arsitektur bangunan
merupakan hasil perpaduan antara kemajuan dibidang konsruksi,material
dengan kebutuhan-kebutuhan manusia yang cenderung berkembang.
Peran arsitek sangat mentukan di dalam berbagai proses perencanaan
dan perancangan arsitcktur bangunan. .
Sejalan dengan pandangan arsitek William Pena, (1977) yang
menyatakan bahwa ? proses perencanaan dan perancangan arsitektur,
termasuk dalam salah satu kegiatan berpikir kreatif, dimana di dalamnya banyak melibatkan kemampuan berpikir dua arah yaitn antara verbal dan visual yang digunakan secara bergantian dan seimbang ?_
Kemampuan berpikir dua arah yang berbeda identik dengan
kemampuan berpikir transformasi kreatif. Penjelasan ini banyak
menggunakan dasar-dasar teori otak, kreativitas serta teori dari
perencanaan dan perancangan arsitektur.
Untuk mengungkapkan hal tersebut penelitian ini merumuskan
masalah sebagai berikut: (1) apakah ada hubungan yang signifikan
antara kemampuan berpikir trausformasi kreatif dengan prestasi belajar
di bidang perencanaan dan perancangan arsitektur bangunan, (2) apakah
ada perbedaan yang signifikan antara laki-lal-ci dengan perempuan
terhadap kemampuan berpikir transformasi kreatif di Indonesia.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan
metode korelasi, dengan subyek penelitian diambil dari mahasiswa dan
mahasiswi fakultas teknik arsitektur di Universitas PANCASILA,
Serengseng, dengan besarnya sampel 100 orang dengan perbandingan
antara laki-laki 56 dan percmpuan 44
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: (1) korelasi yang
dihasilkan antara kemampuan berpikir transformasi kreatif dengan
prestasi belajar dibidang perencanaan dan perancangan arsitektur
bangunan sebesar 0,63 hingga 0,68, (2) tidak terdapat perbedaan yang
signifrkan antara laki-laki dengan perempuan terhadap kemampuan
berpikir transformasi kreatif. Di dalam penelitian ini juga ditemukan
adanya ketidakseimbangan antara kemampuan berpikir transformasi
keatif dari visual ke verbal dengan verbal ke visual, hal ini diduga
karena sistem belajar yang kurang memperhatikan terhadap kemampuan
berpikir transformasi kreatif. Dari fakta yang ditemukan di lapangan
sebagian besar waktu pembelajaran banyak digunakan pada kemampuan
berpikir transformasi kreatif dari visual ke verbal jika dibandingkan
dengan dari verbal ke visual.
Bertitik tolak dari temuan penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kemampuan berpikir trausformasi kreatif memiliki korelasi yang
cukup tinggi terhadap prestasi belaiar di bidang perencanaan dan
perancangan arsitektur banguanan, serta tidak ada perbedaan antara laki-laki dengan perempuan terhadap kemampuan berpikir transfonnasi
kreatif. Satan-saran yang diajukan adalah: (1) kemampuan berpikir
transformasi kreatif selayaknya mendapat perhatian di dalam proses
belaiar disamping pada bidang perencanaan dan perancangan arsitektur
juga tidak menutup kemungkinan untuk segala bidang ilmu yang lebih
luas, (2) apabila peneliti lain ingin menggunakan alat tes kemampuan
berpikir transformasi kreatlf ini untuk keperluan yang dikaitkan dengan
bidang-bidang lainnya, hendaknya patut diperhatikan validitas dan
reliabilitasnya. ( mengingat keterbatasan peneliti di dalam merancang
alat ukur kemampuan berpikir transformasi kreatif baru menjangkau
internal validity dan belum sampai kepada external validity)."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T37979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Eugenia Natasha
"Fotografi Arsitektur memiliki tingkat kemiripan yang cukup tinggi dengan subjek foto sehingga berfungsi sebagai media representasi. Representasi dalam arsitektur digunakan untuk membantu arsitek mengomunikasikan ide dalam karyanya melalui tanda-tanda kepada masyarakat luas. Semiotika merupakan salah satu cara masyarakat memahami ide-ide tersebut. Skripsi ini membahas mengenai bagaimana masyarakat membaca tanda dalam foto arsitektural melalui teori semiotika dengan studi kasus foto Perpustakaan UI. Semiotika dalam fotografi pernah dibahas oleh Roland Barthes melalui teori Order of Signification. Pada akhirnya, skripsi ini menyimpulkan bahwa foto arsitektural dapat mereproduksi tanda-tanda dan menyampaikan pesan yang ingin dikomunikasikan seorang arsitek kepada audiens melalui karyanya.

Architectural Photography has a high level of resemblance to the subject of a photograph that it serves as a medium of representation. In Architecture,representation is used to assist the architect to communicate his ideas to the audience. Semiotics is one of many ways to help people to understand and interpret signs. This thesis discusses about how people read signs in an architectural photograph by using semiotics theory with the case study being an architectural photograph of University of Indonesia’s Library. Roland Barthes is one of the few theorists who have ever discussed about semiotics in photography through his Order of Significance theory. In the end, this thesis concludes that architectural photographs can reproduce signs and helps to convey the message that architect wants to communicate to the audience through his work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>