Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rhenty Puspita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara overconfidence manager dan
kontribusi risiko sistemik dari individual bank. Menggunakan pendekatan ΔCoVaR untuk
mengetahui kontribusi risiko sistemik, dan untuk mengukur overconfidence manager
menggunakan proksi investasi dan belanja modal yang dilakukan oleh bank. Melalui sudut pandang behavioural finance, overconfidence manager adalah perilaku bias dari manager yang menaksir terlalu tinggi peluang keuntungan dimasa datang yang secara bersamaan abai terhadap risiko yang ada. Menggunakan data dari 16 bank terbuka di
Indonesia dari tahun 2004 -2018. Penulis menemukan bahwa bank dengan kategori high
confidence berkontribusi lebih tinggi terhadap risiko sistemik dibandingkan dengan bank
kategori low confidence.

This study aims to analyse the effect of manager overconfidence to the systemic risk
contribution from individual bank. Using ΔCoVaR approach to measure individual banks contribution to the systemic risk and managerial overconfidence using proxy of banks investment decision and capital expenditure. From behavioral finance perspective, overconfidence manager is the bias behavior of managers who overestimate the probability of future return and neglect the risk involved. Using data of 16 Indonesian Public banks from 2004-2018 and found that banks with high confidence contribute more to the systemic risk than banks with low confidence category
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Lestari
"Tesis ini membahas mengenai pengukuran kontribusi risiko sistemik dan hubungannya dengan karakteristik individu bank pada perbankan Indonesia dengan periode pengamatan dari 2003 s.d 2013.Metode yang digunakan untuk mengukur kontribusi risiko sistemik adalah CoVaR (Girardi dan Ergun, 2013) dan MES (Acharya, 2010). CoVaR digunakan untuk melihat kontribusi risiko sistemik masing-masing bank terhadap sistem keuangan apabila bank mengalami distress sedangkan MES digunakan untuk melihat bagaimana kontribusi risiko sistemik masing-masing bank apabila sistem keuangan mengalami distress.
Dari hasil pengukuran ditemukan bank yang memiliki nilai Delta CoVaR terbesar adalah BMRI, BBRI, BBCA dan BBNI.Ke 4 (empat) bank tersebut merupakan bank terbesar di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa bank yang akan memberikant kontribusi risiko kepada sistem sebesar nilai Delta CoVaR nya saat bank mengalami distress. Sebaliknya dari hasil pengukuran MES diketahui bahwa bank yang akan memberikan kontribusi risiko sistemik terbesar saat sistem mengalami distress adalah BBRI.
Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik individu bank seperti ukuran bank dan VaR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap besar kontribusi risiko sistemik bank di Indonesia. Kondisi makroekonomi seperti inflasi secara signifikan mempengaruhi nilai kontribusi risiko sistemik dari masingmasing bank di Indonesia.

This thesis discusses the contribution of systemic risk and its relationship with the individual characteristics of banks in the Indonesian banking with the observation period from 2003 until 2013. The method used to measure systemic risk contribution is CoVaR (Girardi and Ergun, 2013) and MES (Acharya, 2010). CoVaR looks ay the returns of the financial system when an institution is in financial distress while MES looks at the returns of an institution when the financial system is in distress.
From the results of measurements we found that the bank has the largest value of Delta CoVaR areBMRI, BBRI, BBCA and BBNI. All of the bank are the largest bank in Indonesia. This shows that the bank will contribute to the system at its current value of Delta CoVaR bankswhile experiencing distress. On the other hand, the result measurement of the MES is that BBRI will provide the largest contribution to systemic risk when the system it experiencing distress.
The results showed that individual characteristics such as bank size and VaR has a significant effect on the bank contribution to systemic risk in Indonesia. Macroeconomic conditions such as inflation significantly affect the value of systemic risk contribution of each bank in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezza Aldan Benaldi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran bank dan kompleksitas bank terhadap risiko sistemik. Penelitian ini menggunakan sampel berasal dari 27 bank di Indonesia yang terdaftar pada bursa efek dalam kurun waktu 2004-2018. Jenis data yang digunakan adalah unbalance panel data yang diolah menggunakan regresi panel data fixed effect. Risiko sistemik menggunakan dua pengukuran berbeda yaitu ΔCoVaR dan SRISK. Dari penelitian ini dihasilkan temuan berupa ukuran bank memiliki pengaruh pada risiko sistemik di mana pada pengaruh positif terhadap SRISK dan pengaruh negatif pada ΔCoVaR. Selain itu, kompleksitas juga berpengaruh negatif pada risiko sistemik bank di Indonesia. Sedangkan tidak ditemukan pengaruh interaksi antara ukuran bank dan kompleksitas bank terhadap risiko sistemik

This study aims to analyze the effect of bank size and bank complexity on systemic risk. This study uses samples from 27 commercial banks in Indonesia which are listed on the stock exchange in the period 2004-2018. The type of data used is unbalanced panel data that is processed using fixed effect panel data regression. Systemic risk uses two different measurements namely ΔCoVaR and SRISK. From this research, bank size influences systemic risk, where the positive effect on SRISK and the negative effect on ΔCoVaR. Besides, complexity also negatively affects the systemic risk of banks in Indonesia. While no interaction effect was found between bank size and bank complexity on systemic risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Bagus Erri Wibowo
"Tesis ini meneliti hubungan tingkat kompetisi dan tingkat konsentrasi perbankan terhadap risiko sistemik. Selain itu, juga dilakukan penelitian mengenai hubungan kontribusi bank terhadap risiko sistemik dengan karakteristik masingmasing bank. Penelitian ini menggunakan model Panzar ? Rosse dan CR5 atas data laporan keuangan bulanan seluruh bank umum ke Bank Indonesia untuk mengukur tingkat kompetisi dan tingkat persaingan. Penelitian ini juga menggunakan model CoVaR dengan metode Quantile Regression atas data return saham bulanan bank umum untuk mengukur risiko sistemik. Periode pengamatan adalah Januari 2004 sampai Maret 2013.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat persaingan dan tingkat konsentrasi perbankan meningkatkan risiko sistemik Hal ini berarti mendukung hipotesa competition fragility dan concentration fragility. Hal ini menandakan bahwa persaingan yang makin tinggi mendorong perbankan untuk mengambil risiko yang lebih tinggi sementara tingkat konsentrasi yang makin tinggi mendorong bank dengan kekuatan pasar besar untuk mengenakan bunga yang lebih besar yang pada gilirannya dapat menyebabkan meningkatnya risiko sistemik atas sistem keuangan.
Adanya pengaruh variabel kontrol Net Interest Margin terhadap kedua model memperkuat hipotesa tersebut. Selain itu ukuran bank dan rasio pinjaman antar bank terhadap pendanaan juga berpengaruh terhadap kontribusi risiko sistemik suatu bank. Sementara variabel profitability (ROA), variabel struktur permodalan (EQ), dan variabel struktur deposito (ratio demand deposit terhadap total funding) tidak berpengaruh pada kontribusi risiko sistemik.

This thesis analyzes the relationship between Indonesian banking competition, concentration, and systemic risk. This thesis also analyes the relationship between bank?s contribution to systemic risk with characteristics of individual bank. This thesis uses Panzar ? Rosse and CR5 model of the entire bank?s monthly financial report to measure competition and concentration. CoVaR with Quantile Regression of banks monthly stock return were used for systemic risk contribution measurement. The period of observation is from January 2004 until March 2013.
The empirical result shows concentration and competition increase the systemic risk (CoVaR). This thesis support both competition-fragility and concentration-fragility hypothesa. This means increasing competition leads banks to taking higher risks and banks with high market power tends to charge higher interest rate to their debtors which will lead to increasing banks contribution to systemic risk.
The fact that Net Interest Margin as control variable is statistically significant for both models shows further support for both hypothesa. The influence of size and interbank deposit ratio to bank?s contribution to systemic risk is statistically significant, meanwhile, profitability, capital structure, and demand deposit to total funding ratio are not significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Bagus Erri Wibowo
"Tesis ini meneliti hubungan tingkat kompetisi dan tingkat konsentrasi perbankan terhadap risiko sistemik. Selain itu, juga dilakukan penelitian mengenai hubungan kontribusi bank terhadap risiko sistemik dengan karakteristik masingmasing bank. Penelitian ini menggunakan model Panzar - Rosse dan CR5 atas data laporan keuangan bulanan seluruh bank umum ke Bank Indonesia untuk mengukur tingkat kompetisi dan tingkat persaingan. Penelitian ini juga menggunakan model CoVaR dengan metode Quantile Regression atas data return saham bulanan bank umum untuk mengukur risiko sistemik. Periode pengamatan adalah Januari 2004 sampai Maret 2013.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat persaingan dan tingkat konsentrasi perbankan meningkatkan risiko sistemik Hal ini berarti mendukung hipotesa competition fragility dan concentration fragility. Hal ini menandakan bahwa persaingan yang makin tinggi mendorong perbankan untuk mengambil risiko yang lebih tinggi sementara tingkat konsentrasi yang makin tinggi mendorong bank dengan kekuatan pasar besar untuk mengenakan bunga yang lebih besar yang pada gilirannya dapat menyebabkan meningkatnya risiko sistemik atas sistem keuangan. Adanya pengaruh variabel kontrol Net Interest Margin terhadap kedua model memperkuat hipotesa tersebut. Selain itu ukuran bank dan rasio pinjaman antar bank terhadap pendanaan juga berpengaruh terhadap kontribusi risiko sistemik suatu bank. Sementara variabel profitability (ROA), variabel struktur permodalan (EQ), dan variabel struktur deposito (ratio demand.

This thesis analyzes the relationship between Indonesian banking competition, concentration, and systemic risk. This thesis also analyes the relationship between bank?s contribution to systemic risk with characteristics of individual bank. This thesis uses Panzar - Rosse and CR5 model of the entire bank?s monthly financial report to measure competition and concentration. CoVaR with Quantile Regression of banks? monthly stock return were used for systemic risk contribution measurement. The period of observation is from January 2004 until March 2013.
The empirical result shows concentration and competition increase the systemic risk (CoVaR). This thesis support both competition-fragility and concentration-fragility hypothesa. This means increasing competition leads banks to taking higher risks and banks with high market power tends to charge higher interest rate to their debtors which will lead to increasing banks? contribution to systemic risk. The fact that Net Interest Margin as control variable is statistically significant for both models shows further support for both hypothesa. The influence of size and interbank deposit ratio to bank?s contribution to systemic risk is statistically significant, meanwhile, profitability, capital structure, and demand deposit to total funding ratio are not significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Giovanni Richard Jethro
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas faktor determinan pada CEO overconfidence seperti gender CEO, tingkat pendidikan CEO, usia CEO, CEO tenure, dan CEO awards. Selain itu, CEO overconfidence juga akan diteliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap risiko perusahaan. Sampel data yang akan diteliti yaitu 261 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 hingga 2018. Penilitian ini terdiri dari dua model penelitian di mana model penelitian pertama diuji menggunakan logistic regression, sedangkan model penelitian kedua menggunakan fixed-effect model. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa CEO pria akan meningkatkan kemungkinan terjadinya CEO overconfidence, sedangkan CEO awards akan menurunkan kemungkinan terjadinya CEO overconfidence. Ketiga karakteristik CEO lainnya yaitu CEO education, CEO age, dan CEO tenure tidak berkaitan dengan kecenderungan terhadap CEO overconfidence. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa CEO overconfidence tidak mempengaruhi firm risk.

This study aims to examine the determinant factors of CEO overconfidence such as CEO gender, CEO education, CEO age, CEO tenure, and CEO awards. In addition, CEO overconfidence will also be examined to determine its effect on firm risk. The data sample to be studied is 261 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2014 to 2018. This study consists of two research models in which the first research model is tested using logistic regression, while the second research model uses a fixed-effect model. The results of the first study show that male CEOs will increase the likelihood of CEO overconfidence, while CEO awards will decrease the likelihood of CEO overconfidence. The other three characteristics of CEOs, namely CEO education, CEO age, and CEO tenure, are not associated with the likelihood of CEO overconfidence. This study also finds that CEO overconfidence is not associated with firm risk."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adriansyah
"Peran indikator kesehatan keuangan menjadi semakin penting dalam mengarahkan pengawasan mikroprudensial terhadap risiko sektor perbankan, terutama di tengah perlambatan ekonomi global belakangan ini. Untuk menguji pentingnya indikator tersebut, penelitian ini mencoba mengukur kontribusi komponen CAMEL terhadap risiko sistemik (SRISK). Dengan menggunakan estimasi Feasible Generalized Least Square (FGLS) dan fixed-effect, dengan memanfaatkan data level bank terdaftar individu di negara-negara ASEAN-5 dari tahun 2004 hingga 2017, studi ini menemukan bahwa empat dari lima komponen CAMEL dan beberapa variabel makroekonomi dapat mempengaruhi risiko sistemik bank.

The role of financial soundness indicators has become increasingly important in guiding the microprudential supervision towards banking sector risk, especially amidst the recent global economic slowdown. To examine the importance of the indicators, this study tries to measure the contribution of CAMEL components towards systemic risk (SRISK). Using the Feasible Generalized Least Square (FGLS) and fixed-effect estimations, leveraging individual listed bank level data in ASEAN-5 countries from 2004 to 2017, this study found that four out of five CAMEL components and some macroeconomic variables could affect the systemic risk of a bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andree Prasetyo Siantoro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan bank terhadap risiko sistemik pada perbankan publik di Indonesia untuk periode 2010-2014. Dengan menggunakan metode Lerner Index sebagai pengukuran tingkat persaingan bank dan metode Merton?s distance-to-default sebagai pengukuran risiko sistemik, menunjukan tingkat persaingan individual bank secara signifikan berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik perbankan Indonesia. Semakin rendah tingkat konsentrasi pasar perbankan akan menurunkan tingkat risiko sistemik. Tingginya tingkat persaingan bank akan membuat bank-bank untuk mendiversifikasikan risiko-risikonya sehingga menyebabkan sistem perbankan semakin kokoh.

The objective of this research is to determine the effect of bank degree of competitiveness on systemic risk of public banks in Indonesia during 2010-2014. Using Lerner Index to measure bank degree of competitiveness and Merton's distance-to-default to measure systemic risk, show a significant negative relationship between bank degree of competitiveness and systemic risk. The less concentrated of banking market cause reduction on systemic risk. The greater bank degree of competitiveness encourages banks to take on more diversified risks, making the banking system less fragile.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Nuansa Pradana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan bank terhadap risiko sistemik di Indonesia untuk periode 2006-2015. Dengan menggunakan metode Panzar-Roose Model sebagai pengukuran tingkat persaingan bank dan metode Altman Z-Score sebagai pengukuran risiko sistemik, menunjukan tingkat persaingan bank secara signifikan berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik perbankan Indonesia. Semakin tinggi tingkat persaingan perbankan akan menurunkan tingkat risiko sistemik. Tingginya tingkat persaingan bank akan membuat bank-bank untuk mendiversifikasikan risiko-risikonya sehingga menyebabkan sistem perbankan semakin kokoh.

The objective of this research is to determine the effect of banking competition level to systemic risk in Indonesia in the period of 2006 2015. Panzar Roose Model is used to measure the degree of competitiveness and Altman Z Score is used to measure systemic risk. It shows a significant negative relationship between the degree of bank competitiveness and systemic risk. The higher the level of banking competition will reduce the level of systemic risk and the greater the level of competition encourages bank to diversify their risks, so that it will make the banking system less fragile.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farrel Satyaputro
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dampak dari dua behavioral finance yaitu loss aversion dan overconfidence terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian yang diambil dari tiga negara emerging market yaitu Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi yang mencakup data panel triwulanan selama 10 tahun dari tahun 2011 hingga 2020. Penelitian ini berfokus pada dua sektor terpilih yaitu sektor industrial dan sektor barang konsumen utama. Penelitian membagi proses pengolahan data menjadi tiga sektor yang berbeda yang mencakup sektor industrial, sektor barang konsumen, dan sektor gabungan antara sektor industrial dan sektor konsumen serta membagi periode penelitian ke dalam tiga bagian yaitu periode 2011-2020, 2011-2020, dan 2016-2020. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa pengaruh loss aversion hanya ditemukan signifikan pada sektor industrial periode 2016 hingga 2020. Sementara itu, overconfidence menunjukkan pengaruh yang signifikan pada kinerja perusahaan di pasar saham pada keseluruhan sampel yang mencakup tiga pembagian sektor dan periode.

This study aims to analyze the impact of two distinctive behavioral bias namely loss aversion and overconfidence towards firm performance in three emerging market countries which consist of Indonesia, Malaysia, and Saudi Arabia. The data used in this study comprised of 10-year quarterly panel data for 2011 to 2020 which later will be divided into three small period consist of 2011-2020, 2011-2015, and 2016-2020 period for analyticial purposes. The sample used in this study consist of firms from industrial and consumer staples sector. The analysis is divided into three sector namely industrial, consumer staples, and joined sector. The results showed that loss aversion only affect significantly in the third period in the industrial sector. In the other hand, the results for overconfidence showed that it has a positively significant effect towards firm performance in the whole sector and period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>