Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shintha Silaswati
"Penurunan kesehatan klien lanjut usia/lansia yang dirawat di rumah sakit seringkali terlambat diketahui
oleh perawat. Mendeteksi adanya masalah kesehatan yang kemudian menentukan klien mengalami
kemunduran kondisi kesehatan selama dalam perawatan belum dapat dilakukan dengan cepat. Kondisi
ini terjadi karena banyaknya instrumen yang harus diisi oleh perawat untuk dapat menentukan masalah
keperawatan klien dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan instrumen deteksi kemunduran kesehatan lansia dan pemodelan
teoritisnya yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan saat memberikan asuhan keperawatan
klien di Rumah Sakit. Penelitian ini diawali dengan studi literatur, identifikasi instrumen yang
digunakan Rumah Sakit untuk menapis masalah kesehatan lansia yang dirawat, me n g konsultasikan
i n s t r ume n k e p a d a 7 orang pakar akademisi dan praktisi dari berbagai keilmuan terkait,
dilanjutkan dengan menggunakan metode cross sectional untuk uji construct validity dengan analisa
menggunakan Confirmatory Factor Analysis. Uji model teoritis kemunduran kesehatan lansia dilakukan
dengan menggunakan Structural Equation Modelling pada 469 klien geriatri dari empat Rumah Sakit
Umum Daerah (2 Kabupaten dan 2 Kota). Analisa data menggunakan software MPlus dari Muthen and
Muthen versi 8.1. Hasil penelitian ini adalah instrumen deteksi kemunduran kesehatan lanjut usia
atau IDeKu Ke Lansia dan pemodelan teoritis kemunduran kesehatan lansia di rumah sakit Indonesia
yang komprehensif dan meliputi penilaian aspek fisik, kognitif-mental, sosial dan spiritual. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa aspek f isik berdampak langsung terhadap kemunduran
kesehatan lansia (koefisien RMSEA < 0,05; CI 95%: < 0,05; probability RMSEA > 0,05; CFI 0,846;
TLI 0,801) atau memenuhi kriteria unidimensional dan fit. Tanda-tanda vital (frekuensi nadi dan
pernafasan), hasil pemeriksaan gula darah sewaktu, usia dan riwayat pendidikan merupakan indikator
yang secara langsung mempengaruhi kemunduran fisik. Kemunduran fisik berpengaruh langsung
terhadap masalah status gizi, aktifitas sehari-hari, kemunduran aspek kognitif-mental, dan aspek sosial.
Jenis Kelamin berdampak tidak langsung untuk terjadinya kemunduran fisik melalui mediator
kemunduran aspek sosial dan riwayat pekerjaan. IDeKu Ke Lansia merupakan instrumen pertama di
Indonesia yang secara valid dan reliabel mampu mengukur kemunduran kesehatan lansia secara
menyeluruh yaitu meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual. Pengembangan instrumen ini dirancang untuk
memudahkan perawat dalam mengambil keputusan klinik secara cepat dalam memberikan asuhan
keperawatan. IDeKu Ke Lansia memiliki keunggulan sederhana, dapat dilakukan dengan cepat dan
mampu menilai kondisi kesehatan lansia secara komprehensif. IDeKu Ke Lansia diharapkan mampu
menguraikan kompleksitas masalah keperawatan selama lansia dalam perawatan, terutama dalam
mendeteksi masalah kesehatan lansia saat klien masuk ruang rawat inap di Rumah Sakit. Instrumen ini
dapat diubah dalam bentuk digital agar semakin memudahkan perawat untuk mengambil keputusan
klinis dalam pemberian asuhan keperawatan klien lansia yang dirawatnya
The deterioration of elderlys health status is often seen through by nurses. Detecting a health problem
to determine if the client goes under a deterioration during the care could not be done quickly yet. This
happens due to the time taken for many instruments a nurse has to fill out to determine the problem.
This research aims to develop the instrument to detect the elderlys health deterioration and its
theoretical model as the means to make the decisions on nurse care in hospitals. This research is done
with literature study, instruments identification on what has already used in the hospitals, consultation
with seven academic and practitioner experts from the related studies, followed by cross sectional
method to test out the construct validity with Confirmatory Factor Analysis. The theoretical model test
on elderlys health deterioration was conducted with Structural Equation Modelling on 469 geriatric
clients from State Hospitals (2 districts and 2 cities). Data analysis was done by MPlus software from
Muthen and Muthen ver.8.1. The result would be an elderly health deterioration detection instrument
or IDeKu KE Lansia and the a comprehensive theoretical model on elderlys health deterioration in
hospitals in Indonesia, including the assessments of physical, cognitive-mental, social and spiritual
aspects. The result shows that physical aspect is directly affecting on the deterioration (coefficient
RMSEA < 0,05; CI 95%; < 0,05; probability RMSEA > 0,05; CFI 0.846; TLI 0,801) or to fulfil the fit
and unidimensional criteria. Vital signs (pulse and breathing frequency), blood sugar test result, age,
and educational background are the indicators that directly affect the physical deterioration. The
physical deterioration would directly affect the nutritional status, daily activities, setbacks on cognitivemental,
and social aspect. Gender does not directly affect the physical deterioration through the
mediator of social aspect and educational background. IDeKu Ke Lansia is the first valid and reliable
instrument in Indonesia to measure the overall elderlys health deterioration including bio-psycho-socio
and spiritual. The development of this instrument is designed to let the nurse easily make a clinical
decision during the care. IDeKu Ke Lansia has a simple distinction, it could quickly and
comprehensively determine the elderlys health condition. IDeKu Ke Lansia is expected to disentangle
the complexity of elderlys health status during the care especially in detecting the problem at the time
when the elderly was admitted to the hospital. This instrument could be altered into digital form so that
it could be easily used by the nurse in taking clinical decisions during the elderly care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Syifa Humaira
"Salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh lansia adalah sakit gigi. Gigi merupakan salah satu bagian dalam rongga mulut. Proses penuaan pada lansia mempengaruhi perubahan fungsional pada rongga mulut. Masalah keperawatan yang menggambarkan penurunan kesehatan rongga mulut yaitu kerusakan gigi. Salah satu intervensi keperawatan untuk megatasi masalah kerusakan gigi pada lansia kelolaan adalah Program Perawatan Kesehatan Mulut dengan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung ekstrak daun sirih. Program Kesehatan Mulut dilakukan dua kali dalam enam hari selama lima minggu. Tujuan dari penulisan ini yaitu memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lansia kelolaan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, DKI Jakarta dengan instrumen evaluasi berupa OHAT Oral Health Assessment Tools dan OHIP-14 Oral Health Impact Profile-14 . Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa klien mengalami penurunan skor OHAT dan OHIP-14 dalam beberapa komponen penilaian. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan status kesehatan mulut lansia. Program Perawatan Kesehatan Mulut dilakukan selama 5 minggu 30 hari dengan durasi 15-20 menit tiap harinya untuk meningkatkan status kesehatan mulut klien
One of common health problems that often complained by the elderly is toothache. Teeth are a part of the oral cavity. The aging process in the elderly affects functional changes in the oral cavity. Nursing problem that describe oral health derivation is impaired dentition. One of the nursing interventions which adress to the problem of impaired dentition in elderly is the Oral Health Care Program with toothpaste and mouthwash contained of betel leaf extract. Oral Health Care Program is done twice a day in six days for five weeks. The purpose of this research is to describe the results of nursing intervention in the elderly at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, DKI Jakarta with evaluation instruments in the form of OHAT Oral Health Assessment Tools and OHIP-14 Oral Health Impact Profile-14 . The result shows a derivation in OHAT and OHIP-14 scores for some assessment components. It indicates there is an improvement in oral health status. Oral Health Care Program is conducted for 5 weeks 30 days with a duration of 15-20 minutes each day to improve the client rsquo;s oral health status"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Sri Hayati
"ABSTRAK
Nama : Yati Sri HayatiProgram Studi : Program Doktor Keperawatan, Fakultas Ilmu KeperawatanUniversitas IndonesiaJudul : Pengembangan Instrumen untuk Mengukur KemandirianKeluarga dalam Merawat Lanjut UsiaKemandirian keluarga dalam merawat lansia menjadi salah satu tujuan pemberianasuhan keperawatan keluarga, namun alat ukur yang ada belum teruji secarastatistik. Tujuan penelitian yaitu memperoleh instrumen yang valid dan reliabeluntuk mengukur kemandirian keluarga dalam merawat lansia. Penelitian dilakukanmulai dari penyusunan item berdasarkan teori serta studi literatur dilanjutkandengan analisis validitas isi sampai dengan konstruk. Jumlah sampel padapenelitian ini sebanyak 295 pelaku rawat lansia dalam keluarga. Hasil penelitiandiperoleh bahwa instrumen akhir terdiri atas 28 item, yaitu tugas kesehatan 16 item,komunikasi efektif 8 item, dan strategi koping 4 item. Hasil penelitian jugaditemukan bahwa tugas kesehatan merupakan faktor yang paling berhubungandengan kemandirian keluarga dalam merawat lansia. Kesimpulan, instrumen yangdikembangkan reliabel dan valid untuk mengukur kemandirian keluarga dalammerawat lansia. Peneliti merekomendasikan untuk menggunakan instrumen ditatanan pelayanan keperawatan keluarga serta dilakukan penelitian selanjutnyamengenai model asuhan keperawatan keluarga dengan lansia.Kata kunci: kemandirian keluarga, tugas kesehatan, komunikasi efektif, strategikoping

ABSTRACT
Name : Yati Sri HayatiStudy Program : Doctorate Program of Nursing Faculty, University ofIndonesiaTitle : Instrument Development to Measure Family Independencein Caring for ElderlyFamily independence in caring for elderly becomes one of goals in family nursingcare, but the existing measuring tool has not been tested statistically. This researchwas aimed to develop a valid and reliable instrument to measure familyindependence in caring for elderly. Research began with item development whichwas constructed based on theories and literature study, followed by content validityanalysis and construct validity. As many as 295 elderly caregiver in the family wereinvolved in this research. The results showed that the instrument consisted of 28items with 16 items for health task, 8 items for effective communication and 4 itemsfor coping strategies. It was also revealed that health task was the factor whichrelated most to the family independence in caring for elderly. Assessing the abilityof families in caring for the elderly is necessary to identify the needs of familiesabout elderly care independently. The resulting instrument needs to be replicated inother areas with more and varied respondents.Key words: family independence, health task, effective communication, copingstrategies"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
D2481
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Khasanah
"

Jumlah lansia dengan hipertensi semakin meningkat di Indonesia, namun sebagian berlanjut mengalami komplikasi hipertensi sebagai akibat tekanan darah yang tidak berkontrol. Pengembangan model asuhan keperawatan lanjut usia berbasis komunitas ini merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan outcome status kesehatan lansia dengan hipertensi dengan mengoptimalkan sumber-sumber yang ada dimasyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan lanjut usia dengan hipertensi, mengembangkan model asuhan keperawatan lanjut usia dengan hipertensi berbasis komunitas, serta mengidentifikasi pengaruhnya terhadap manajemen diri hipertensi, kelola masa lansia, dukungan keluarga, tekanan darah, dan kualitas hidup lansia dengan hipertensi. Desain penelitian merupakan riset operasional. Tahap pertama menggunakan studi kualitatif dengan 64 partisipan, tahap ke dua pengembangan model, dan tahap ketiga penelitian quasy experiment pre-post with control group dengan 80 lansia hipertensi. Tahap pertama didapatkan 8 tema yaitu:1) Keluhan terkait penuaan dan hipertensi, 2) Pengetahuan dan kepercayaan tentang hipertensi, 3) Perubahan perilaku setelah hipertensi, 4) Hambatan pelayanan kesehatan bagi lansia, 5) Kebutuhan dalam mengelola hipertensi untuk lansia, 6) Dukungan pengelolaan penyakit, 7) Perilaku manajemen diri hipertensi, dan 8) Kepatuhan minum obat. Tahap kedua diperoleh model asuhan keperawatan lanjut usia dengan hipertensi berbasis komunitas yang memiliki komponen lanjut usia dengan hipertensi yang memiliki 4P perilaku manajemen diri, keluarga dengan 5 tugas keluarga, kader hipertensi dengan 5 tugas kader hipertensi, kelompok swabantu lanjut usia dengan hipertensi, dan perawat dengan 4 tugas perawat. Tahap ketiga implementasi model asuhan keperawatan lanjut usia dengan hipertensi berbasis komunitas berpengaruh secara bermakna terhadap manajemen diri hipertensi, kelola masa lansia, dukungan keluarga, tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik, dan  kualitas hidup lansia.


Indonesia has a large number of elderly who live with hypertension, but some continue to experience hypertension complications as a result of uncontrolled blood pressure. The development of the model community-based nursing care for the elderly with hypertension is one of the efforts to improve the health status outcomes of the elderly with hypertension by optimizing existing resources in the community. This study aims: 1) to identify the problems and needs of elderly with hypertension, 2) to develop the model of community-based nursing care for elderly with hypertension and 3) to assess the effectiveness of the model on self-management of the elderly with hypertension, health status: blood pressure, the elderly developmental tasks attainment,  quality of life of the elderly with hypertension and the family disease management. This is operational research design. The first step is a qualitative study with 64 participants, the second step is the model development, and the third step is the quasi-experiment research with pre-post control groups with 80 elderly with hypertension. The first study found 8 themes, namely: 1) problems related to aging and hypertension, 2) knowledge and beliefs about hypertension 3) behavior changes after hypertension, 4) Barriers to health services for the elderly, 5) the needs to manage hypertension for the elderly, 6) Disease management support, 7) hypertensive self-management behavior, and 8) medication compliance. The second step is the development of community-based nursing care for the elderly with hypertension. Components of the model are elderly with hypertension with 4 self-management behavior tasks, the elderlys family with 5 family health tasks, the hypertension cadre with 5 tasks, the elderly self-help group with hypertension, and the primary care nurses. The third step is the evaluation of the model. There is a significant improvement in hypertension self-management, health status of the elderly (reduction of systolic blood pressure and diastolic blood pressure), the elderly developmental tasks attainment, the quality of life of the elderly, and the family disease management.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Inayah
"ABSTRAK
Penerapan asuhan keperawatan di rawat jalan rumah sakit umum saat ini belum optimal. Masalah yang ditemukan di rawat jalan adalah klien belum mampu merawat diri, belum puas terhadap asuhan keperawatan, dan belum mendapatkan informasi tentang perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh implementasi model asuhan keperawatan rawat jalan Inayah (AKRJI) terhadap perawatan diri dan kepuasan klien di rawat jalan rumah sakit umum. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metoda quasi eksperimen dan analisis Uji-T Paired, Uji-T Unpaired, analisis regresi linier ganda dan R Square untuk menilai Kesesuaian Fit Model. Penelitian ini dilakukan di Rawat Jalan Rumah Sakit Umum. Intervensi dilakukan pada 9 perawat pelaksana di rawat jalan medikal bedah yang dilatih menggunakan model AKRJI, setelah itu perawat tersebut melaksanakannya pada 1000 klien rawat jalan. Sampel penelitian ini 2000 klien untuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi rawat jalan medikal bedah.
Hasil penelitian memperlihatkan kenaikan kemampuan perawatan diri dan kepuasan secara bermakna pada klien intervensi yang menunjukkan lebih tinggi hasilnya dibandingkan kelompok kontrol. Faktor yang paling berpengaruh adalah pelaksanaan Model AKRJI. Kesesuaian model AKRJI fit menjelaskan model yang dapat meningkatkan perawatan diri dan kepuasan klien. Saran Model AKRJI dapat dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rawat jalan rumah sakit umum.

ABSTRACT
Application of nursing care in outpatient general hospital currently not optimal. Problems were found in outpatient client is not able to care for themselves, not satisfied with the nursing care, and no information about self care. This study aimed to identify the effect of implementasion Inayah outpatient nursing care models (IONC) to self care and satisfaction in outpatient general hospital. This study uses the quantitative method with quasi-experimental and analysis T Test, multiple linear regression analysis and R Square to assess the suitability Fit Model. This research was conducted at the Outpatient General Hospital. Interventions conducted on 9 nurses in medical-surgical outpatient, who trained using IONC model, after which the nurse implement at 1000 outpatient clients. The research sample is 2000 clients for the control group and the intervention group outpatient medical-surgical.
The results showed the increase in the ability of self care and satisfaction significantly in the intervention showed a higher result than the control group. The most influential factor is the implementation of the IONC Model. IONC fit fitness model describes a model that can improve self care and satisfaction. Suggestions the IONC Model can be carried out on an outpatient nursing care in general hospitals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Erlina
"Identifikasi self efficacy mobilisasi pasien selama perawatan di rumah sakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal penting yang harus dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan mobilisasi pasien sehingga dapat mempercepat penyembuhan dan mengindari efek negatif immobilisasi. Instrumen pengkajian untuk mengidentifikasi self-efficacy mobilisasi dan bagaimana perannya terhadap kemampuan mobilisasi pasien sampai saat ini belum didapatkan.
Penelitian bertujuan mengembangkan instrumen self-efficacy mobilisasi yang terbakukan dan menemukan model teoritis tentang peran self-efficacy sebagai mediator terhadap kemampuan mobilisasi pasien.
Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pengembangan instrumen dan analisis model teoritis. Alur penelitian dilakukan dengan study kualitatif pada 10 pasien, uji validitas konten oleh 8 pakar dan uji keterbacaan pada 5 pasien, uji konstruk dengan confirmatory factor analysis CFA serta analisa model teoritis dengan structural equetion modeling SEM pada 306 pasien.
Hasil penelitian tersusun instrumen self-efficacy mobilisasi yang terdiri dari 17 item yang terbakukan dan diperoleh model teoritis yang sesuai tentang peran self-efficacy mobilisasi sebagai mediator. Self-efficacy menjadi bagian penting bagi perawat dan tim kesehatan lain dalam upaya mempercepat penyembuhan pasien melalui peningkatan kemampuan mobilisasi pasien.

Identifying the self efficacy of patient for mobilization during hospitalization and influencing factors are important for nurses in accelerating healing and avoiding the negative effects of immobilization.The assessment instrument for this purpose and how its role to the patient 39 s mobilization capability has not yet to established.
The purpose of this study is aimed to develop a standardized self efficacy for mobilization instrument and finding a theoretical model of the role of self efficacy as a mediator of patient mobilization abilities. This research has two stages. The first is the development of the instrument and the second is the theoretical model analysis.
The research was conducted with qualitative study on 10 patients. Content validity test by 8 experts and legibility test in 5 patients. Construct test with confirmatory factor analysis CFA and theoretical model analysis with structural equation modeling SEM in 306 patients.
The results of the study was found a self efficacy for mobilization instrument volving consist of 17 standardized items and obtained the appropriate theoretical model of the role of self efficacy for mobilization as mediators. Self efficacy as an important for nurses and other health teams in an effort to accelerate healing process of patients through performing early patient mobilization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
D2363
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Esra Devi Tarida
"Fraktur merupakan dampak yang paling sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Pengobatan fraktur yang tidak adekuat dapat menyebabkan penyatuan tulang nonfungsional yang disebut malunion. Studi kasus ini menganalisis asuhan keperawatan dan intervensi discharge planning pada pasien fraktur malunion yang disertai hiperlipidemia dan hiperurisemia. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa discharge planning pada pasien fraktur malunion meningkatkan pengetahuan pasien tentang perawatan pasca operasi ankle arthrodesis yaitu non weight bearing dan diet rendah purin, rendah lemak serta tinggi protein. Rekomendasi untuk mengoptimalkan discharge planning yaitu meningkatkan pengetahuan perawat dan pembuatan media discharge planning.

Fractures are the most frequent impacts of traffic accidents. Inadequate treatment of fractures can lead to a non-functional bone union called malunion. This case study analyzed nursing care and discharge planning intervention in a patient with malunion fracture accompanied with hyperlipidemia and hyperuricemia. The results of this case study found that discharge planning can improve patient education about post-operative care ankle arthrodesis is non-weight bearing and low purine, low fat and high calcium diet in the patient with malunion fracture. Optimization discharge planning can be done by increasing nurse’s knowledge and make discharge planning media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Latar Belakang: Secara global, jumlah penduduk usia lanjut terus meningkat yang diiringi dengan jumlah pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan juga meningkat. Pasien usia lanjut memerlukan perhatian khusus dalam persiapan, saat pembedahan dan pasca pembedahan karena kemunduran sistem fisiologis dan farmakologi sehingga lebih berisiko mengalami komplikasi.
Tujuan: Mendapatkan angka mortalitas, model prediksi, serta performa model prediksi pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan elektif di RSCM. Metode: Penelitian menggunakan desain kohort retrospektif dengan metode sampling konsekutif. Data sekunder rekam medis pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan elektif di RSCM periode Januari 2015-Desember 2017 dianalisis dengan program statistik SPSS Statistics 20.0 untuk analisis univariat, bivariat, multivariat, Receiving Characteristics Operator (ROC), dan analisis bootstrapping pada uji kalibrasi Hosmer-Lemeshow.
Hasil: Terdapat 747 subjek penelitian yang dianalisis untuk mendapatkan angka mortalitas dan prediktor yang bermakna untuk disertakan sebagai komponen sistem skor. Sebanyak 108 (14,5%) pasien meninggal pascabedah. Variabel status fungsional, komorbiditas, kadar albumin serum preoperatif, jenis pembedahan, dan status fisik ASA merupakan variabel yang secara statistik independen berhubungan dengan mortalitas. Sistem skor yang dibuat memiliki nilai AUC = 0,900 (KI 95% 0,873-0,927). Kalibrasi sistem skor baik dengan nilai p>0,05. Hasil ini konsisten setelah dilakukan bootstrapping.
Kesimpulan : Angka mortalitas pasien geriatri yang menjalani pembedahan elektif adalah 14,5%. Prediktor dan komponen skor prediksi mortalitas pembedahan elektif pada pasien usia lanjut yaitu status fungsional, komorbiditas, kadar albumin serum preoperatif, jenis pembedahan, dan kategori ASA. Model prediksi memiliki kualitas kalibrasi dan diskriminasi yang baik dan kuat.

Background: Globally, the number of elderly population continues to grow. It is accompanied by the increasing number of older people undergoing surgery. Elderly patients need certain care in preoperative, intraoperative,and postoperative phase since they are more likely to develop postoperative complication due to physiological and pharmacological deterioration. Aim: To get mortality rate, predictive model, and the performance of predictive model in elderly patients undergoing elective surgery in RSCM.
Methods: This study is a retrospective cohort study with consecutive sampling method. Secondary data from patients' medical record who underwent elective surgery from January 2015-December 2017 is analysed using SPSS Statistics 20.0 for univariate, bivariate, multivariate, and Receiving Operator Characteristics (ROC) and SPSS Statistics 20.0 for bootstrapping analysis in Hosmer-Lemeshow calibration test.
Results: All 747 subjects are analysed to get mortality rate and predictor variables that
are statiscally significant included as scoring system components. A hundred eight patients (14.5%) died within thirty days after surgery. Functional status, comorbidities, preoperative serum albumin level, type of surgery, and ASA physical status are independently associated with mortality. A scoring system composed of above predictors has an AUC value at 0.900 (95% CI 0.873-0.927). This scoring system shows good calibration with p>0,05 and this result is consistent even after bootstrapping analysis.
Conclusion: The mortality rate of elderly patients undergoing elective surgery in RSCM is 14.5%. Scoring system for predicting mortality in elderly patients undergoing elective surgery consist of functional status, comorbidities, preoperative serum albumin
levels, type of surgery and ASA physical status. The predictive model shows good calibration and strong discrimination."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Setyorini
"Sumberdaya manusia dalam organisasi rumah sakit adalah penentu pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu. Manajemen kinerja yang efektif adalah alat untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja individu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Bagian terpenting dari manajemen kinerja di rumah sakit adalah penilaian kinerja Dokter. Pelaksanaan penilaian kinerja individu Dokter merupakan bagian tersulit dari pekerjaan manajer rumah sakit di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model Instrumen Penilaian Kinerja Dokter Spesialis Obsgyn melalui Analisis Kinerja yang sesuai untuk RSIA Budi Kemuliaan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode dan analisis kualitatif. Penelitian ini melibatkan Dokter Spesialis Obsgyn dan stakeholder yang terlibat dalam manajemen kinerja Dokter Spesialis Obsgyn di RSIA Budi Kemuliaan.
Penelitian ini berhasil mengembangkan metode penyusunan instrumen penilaian kinerja yang valid yaitu dengan menggunakan Metode Nominal Group Technique. Sehingga didapatkan Form Penilaian Kinerja Dokter Spesialis Obsgyn, yang berisi 8 indikator kinerja kunci individu berbasis kompetensi dan diklasifikasikan sesuai dengan kerangka kerja kompetensi dari JCAHO, lengkap dengan standar, bobot, kriteria penilaian dan skoring untuk setiap indikator tersebut, yang sesuai untuk RSIA Budi Kemuliaan.

The human resources in healthcare is determinant to high quality of health care services. Effective performance management is a tool for evaluating and improving individual performance to achieve organization?s goals. The most important activity of performance management is how to measure Medical Doctors performance. Appraising individuals Medical Doctors is the most difficult aspects of a manager?s hospitals job in Indonesia.
The purpose of this studyis to develop an instrument that appropriate to measured Obstetrician and Gynecologist performance in Budi Kemuliaan Hospital through Performance Analysis. Descriptive study with qualitative method aims to constructed a Performance Appraisal?s Instrument. A convenience Informan of Obstetrician and Gynecologists and stakeholders in Budi Kemuliaan Hospital participated in this study.
This study successfully developed a valid method to constructed a Performance Appraisal?s Instrument in Budi Kemuliaan Hospital by using Nominal Group Technique Method. A performance appraisal?s instrument contains 8 (eight) specific measurable criteria for Obstetrician and Gynecologists using the JCAHO's six competencies to evaluated Medical Doctors performance that suitable for Budi Kemuliaan Hospital, with standards each specific measurable criteria and scoring categories.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya
"Karya ilmiah akhir ini merupakan praktik klinik lanjut keperawatan medikal bedah pada kasus keganasan yang terdiri dari pengelolaan kasus utama Leukimia Myeloid Akut dan 30 resume menggunakan pendekatan Model Konservasi Levine, penerapan Evidence Based Nursing EBN penggunaan larutan lidah buaya pada pasien leukemia dan limfoma yang menderita stomatitis akibat kemoterapi serta inovasi keperawatan modifikasi pengkajian Malignant Wound Assessment Tool MWAT . Masalah keperawatan terbanyak yang muncul pada konservasi energi adalah nyeri, konservasi integritas struktural adalah resiko tinggi infeksi, konservasi integritas personal adalah cemas dan konservasi integritas sosial adalah hambatan interaksi sosial. Penggunaan larutan lidah buaya mampu menurunkan stomatitis dan nyeri stomatitis pada pasien leukemia yang mendapatkan kemoterapi. Modifikasi pengkajian MWAT dan asuhan keperawatan pada pasien luka kanker diharapkan mampu meningkatkan asuhan keperawatan yang berkualitas.

This Scientific report was an advanced medical surgical nursing clinical practice of malignancies cases consist one major case of Acute Myeloid Leukemia and 30 summaries using Levine rsquo s Conservation Model, the application of Evidence Based Nursing EBN applying aloe vera solution in patients with leukemia and lymphoma chemotherapy induced mucositis and nursing innovation Malignant Wound Assessment Tool MWAT assessment modification. The majority of nursing problems that arise on energy conservation was pain, in structural integrity conservation was high risk of infection, in personal integrity conservation was anxiety and social integrity conservation was a social interaction impaired. Aloe vera solution was able to reduce mucositis and pain in patients with leukemia that received chemotherapy. MWAT assessment modifications and nursing care in patients with wound cancer might increase the quality of nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>