Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisa Amalia
"Latar Belakang: Infeksi dengue merupakan salah satu penyakit infeksius terpenting di negara tropis dan subtropid yang disebabkan oleh virus RNA single-stranded yang ditularkan melalui nyamuk. Penyakit ini menjadi beban ekonomi di daerah endemik, khusunya di Indonesia, yang merupakan daerah hiper-endemik. Keempat serotipe dari virus dengue terdapat di Indonesia, dan dapat menyebabkan siklus multi anual dari wabah dengue. Dengan keterbatasan dan ketidak-efektifan pengobatan demam dengue, ditambah dengan ketidak-efektifan dari vektor kontrol, beban penyakit dan ekonomi demam dengue perlu dievaluasi, sehingga kebijakan mengenai demam dengue dapat disusun dengan lebih baik. Riset ini ditujukan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktik mengenai infeksi dengue di Kecamatan Sawangan, Kota Depok, yang merupakan faktor penting yang dapt mempengaruhi progonis demam dengue.
Metode: Sebuah penelitian cross-sectional telah dilakukan pada bulan Maret 2019 dengan total responden sebanyak 98 orang yang berasal dari enam kelurahan di Kecamatan Sawangan. Karakteristik dari responden dan KAP masing-masing responden dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji dan hasilnya diuji dengan tes korelasi Spearman’s rank menggunakan SPSS.
Hasil: Dari 98 responden, hanya 28.6% responden yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai demam dengue, sementara yang lainnya memiliki pengetahuan yang buruk (71.4%). Penemuan ini bertentangan dengan penemuan selanjutnya, dimana terdapat 79.6% responden yang memiliki sikap positif dan praktik pencegahan yang baik terhadap infeksi dengue, sementara yang lainnya memiliki sikap negatif dan praktik pencegahan yang buruk (20.4%).
Konklusi: Walaupun level pengetahuannya rendah, masyarakat Kecamatan Sawangan memiliki sikap yang positif terhadap demam dengue dan mengerjakan praktik pencegahan dengan baik. 

Background: Dengue Infection is one of the most important infectious disease in tropical and subtropical countries which caused by a single-stranded RNA virus transmitted through mosquito. The disease becomes economic burden in endemic countries, especially in Indonesia, where it is hyperendemic. All the four serotypes of DENV are present in Indonesia, which might lead to the multi-annual cycle of dengue outbreaks. With limited and ineffective treatment for dengue infection, in addition to ineffective vector control, the disease and economic burden of dengue infection in the society is needed for evaluation of interventions, thus better policy can be made. This study was aimed to assess the KAP of dengue infection among residents of Sawangan District, Depok City, which become important factors that can affect the prognosis of dengue infection.
Method: A community-based cross-sectional study was conducted during March 2019 with a total of 98 participants from six kelurahan in Sawangan District. The characteristic of participants and their KAP regarding dengue infection was collected using pre-tested questionnaire and the results were tested using Spearman’s rank correlation test with SPSS.
Results: Out of 98 participants, there are only 28.6% of participants who had good knowledge regarding dengue infection while the others had poor knowledge (71.4%). In the contrary, 79.6% of the participants had positive attitude and good preventive practices, while the others had negative attitude and poor preventive practices (20.4%).
Conclusion: Despite the low knowledge level, the residents of Sawangan District had positive attitude towards dengue infection and perform good preventive practices against dengue infection. 
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Syahputra
"Pada akhir tahun 2018 terjadi peningkatan kejadian penyakit DBD yang berada di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku dari siswa kelas 5 Sekolah Dasar terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di sekolah setelah dilaksanakannya kedua metode intervensi yang berbeda yakni metode presentasi dan video edukasi. Penelitian ini menggunakan metode desain quasi experimental dengan teknik rancangan pre test dan post test design.Hasilnya diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil skor pada pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah diberikan intervensi. Penelitian ini diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit DBD di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan meningkatkan pengetahuan siswa sehingga memicu terbentuknya sikap positif dan perilaku yang baik dalam melakukan suatu upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN.

In the end of year 2018, there was an increase DHF disease in Depok City This research aims to measure and determine the differences in knowledge, attitude and practice of 5th grade students of Elementary School towards Dengue Hemorragic Fever (DHF) and Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) for increasing larvae free rates (ABJ) in schools with two different intervention methods. This study uses a quasi experimental method design with pre test and post test design techniques. The results of the study revealed that there was an increase in the score on students’ knowledge, attitudes and practice after being given intervention in both the presentation and video education methods. This study is expected to reduce the incidence of DHF in Sukmajaya district area and increase student knowledge so as to trigger the formation of positive attitudes and good behavior in carrying out an effort to prevent DHF disease through PSN activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Johan
"ABSTRAK
Dengue merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia. Pengenalan gejala dan penanganan anak tersangka infeksi dengue oleh orang tua sangat penting untuk memberikan tatalaksana yang tepat dan segera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografis dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua mengenai gejala dan penanganan anak tersangka infeksi dengue di Jakarta Barat. Penelitian dilakukan secara potong lintang dengan menggunakan kuesioner pada 267 orang tua di Jakarta Barat. Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan pengetahuan sangat baik berjumlah 19.9 , baik berjumlah 32.2 , kurang berjumlah 30.3 , dan sangat kurang berjumlah 17.6 . Kebanyakan subjek memiliki sikap dan perilaku mengenai penanganan anak tersangka infeksi dengue yang sangat baik 31.1 dan baik 55.4 , namun masih terdapat 13.5 subjek dengan sikap dan perilaku kurang. Berdasarkan uji korelasi Spearman, pendidikan p=0.006 dan pekerjaan p=0.032 memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan. Namun, faktor sosiodemografis tidak memiliki hubungan bermakna dengan sikap dan perilaku orang tua mengenai anak tersangka infeksi dengue p>0.05.

ABSTRACT
Dengue is a public health concern in Indonesia. It is important for parents to be able to recognize symptoms and to properly treat children with suspected dengue infection. This research defined the relationship between sociodemographic factors and parents rsquo knowledge, attitude, and behavior regarding symptoms and treatment of children with suspected dengue infection in West Jakarta. A cross sectional questionnaire survey of 267 parents was conducted in West Jakarta. The respondents rsquo knowledge was as follows very good 19.9 , good 32.2 , poor 30.3 , very poor 17.6 . A majority of respondents had good 55.4 and very good 31.1 attitude and behavior while the remaining 13.5 had poor attitude and behavior. Education p 0.006 and employment p 0.032 factors were found to have significant correlation with parents rsquo knowledge. This study also showed that sociodemographic factors did not have significant correlation with parents rsquo attitude and behavior regarding treatment of children with suspected dengue infection p 0.05 . "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Apriedi Syaputra
"Latar belakang: Pengetahuan, sikap, dan praktik mahasiswa yang tepat terkait pengendalian infeksi pada masa pandemi COVID-19 adalah sangat penting untuk mencegah penularan infeksi virus.
Tujuan: Menganalisis pengetahuan, sikap dan praktik mahasiswa klinik kedokteran gigi di Indonesia terkait pengendalian infeksi pada masa pandemi COVID-19 dan hubungannya dengan karakteristik sosio-demografi serta riwayat pengalaman klinik mahasiswa.
Metode: Penelitian cross-sectional berupa kuesioner online kepada mahasiswa klinik kedokteran gigi di Indonesia dengan masa studi ± 1 tahun pada bulan Juli-Oktober 2021. Kuesioner terdiri dari 5 bagian: data sosio-demografi, riwayat pengalaman klinik, pengetahuan, sikap, dan praktik terkait pengendalian infeksi.
Hasil: Jumlah responden adalah 238 mahasiswa. Mayoritas adalah perempuan dengan rerata umur 23,8 tahun (±3,3 tahun).  Pengetahuan dan praktik mahasiswa terkait pengendalian infeksi adalah relatif baik. Sikap mahasiswa adalah positif terkait pengendalian infeksi. Tidak terdapat perbedaan antara karakteristik sosio-demografi mahasiswa dengan rerata skor pengetahuan, sikap, dan praktik. Dengan adanya peningkatan pengetahuan, maka skor sikap meningkat secara signifikan. Sikap yang positif berkorelasi signifikan dengan peningkatan praktik. Peningkatan pada skor  praktik, ditandai dengan adanya peningkatan pada skor pengetahuan.
Kesimpulan: Pendidikan pelatihan berkelanjutan terkait pengendalian infeksi perlu terus dilakukan selama masa studi klinik mahasiswa termasuk informasi dan peran kedokteran gigi selama pandemi.

Background: Proper knowledge, attitudes, and practices of dental students about infection control during the COVID-19 pandemic are important to prevent the transmission of virus.
Aim: Analyze knowledge, attitudes, and practices of clinical dental students in Indonesia about infection control during the COVID-19 pandemic between socio-demographic characteristics and history of student’s clinical experiences.
Method: A cross-sectional study using an online questionnaire delivered to clinical dental students in Indonesia with period of study ± 1 year from July until October 2021. The online questionnaire consisted of 5 sections: socio-demographic characteristic, history of student’s clinical experiences, knowledge, attitudes, and practices about infection control.
Results: Total respondents were 238 students. Majority were females, with an average age of 23.8 years (±3.3 years). Knowledge and practices of students were relatively good. The attitudes of students were positive about infection control. There were no differences in knowledge, attitude, and practice between socio-demographic characteristics. With an improvement in knowledge, the attitude score increased significantly. A positive attitude was significantly correlated with an increase in practice.
Conclusion: Continuous-based infection control lectures and training needs to be held during the period of clinical study including the information and the roles of dentistry during pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentine Nathania
"Latar Belakang
Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu di dunia dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Stroke juga menjadi penyebab kematian kesembilan di rumah sakit di Depok. Keterlambatan pra-rumah sakit memberi kontribusi besar terhadap penanganan stroke yang buruk. Karena itu, pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat Depok terhadap stroke perlu dinilai untuk mengetahui penyebab dari keterlambatan pra-rumah sakit tersebut.
Metode
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Data diperoleh dengan kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan komponen pengetahuan, 4 pertanyaan komponen sikap, dan 3 pertanyaan komponen perilaku.
Hasil
Dari 400 responden yang mewakili masyarakat Depok, terdapat sebanyak 82,5% dari masyarakat Depok kurang mengetahui tentang stroke. Sejumlah 60,75% dari masyarakat Depok bersikap kurang baik terhadap stroke dan sebanyak 56,25% dari masyarakat Depok memiliki perilaku yang kurang baik terhadap stroke.
Kesimpulan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Depok memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap stroke yang kurang baik.

Introduction
Stroke is the number one cause of disability in the world and the number two cause of death in the world. Stroke is also the ninth cause of death in hospitals in Depok. Prehospital delays contribute greatly to poor stroke management. Therefore, the knowledge, attitudes and behavior of the Depok community towards stroke need to be assessed to find out the causes of pre-hospital delays.
Method
This research uses a descriptive design with a cross-sectional approach. The sampling technique used consecutive sampling technique. Data was obtained using a questionnaire consisting of 12 knowledge component questions, 4 attitude component questions, and 3 behavior component questions.
Results
Of the 400 respondents representing the people of Depok, 82.5% have poor knowledge about stroke. A total of 60.75% of the people of Depok have a poor attitude toward stroke, and 56.25% of the people of Depok exhibit poor behavior towards stroke.
Conclusion
The result shows that the majority of the people of Depok have inadequate knowledge, attitudes, and behaviors regarding stroke.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leticia Maria
"Latar belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah yang kronik di Indonesia dan khususnya di kota Depok menunjukkan pola menaik setiap tahun. Kejadian demam berdarah dengue dipengaruhi oleh perubahan iklim yang meningkatkan risiko penularan dan mempengaruhi pola penyebaran infeksi, termasuk curah hujan, yang merupakan suatu fenomena tahunan di Indonesia. Belum terdapat penelitian terbaru mengenai hubungan faktor iklim dengan angka kejadian demam berdarah dengue terutama di masa pandemi covid-19 sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat korelasi antara curah hujan dengan angka kejadian demam berdarah dengue di kota Depok tahun 2018-2020.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional yaitu studi ekologi kedokteran. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson dan uji korelasi Spearman.
Hasil: Angka kejadian demam berdarah dengue di Kota Depok tahun 2018-2020 menunjukkan tren meningkat dengan median 80.0 kejadian. Pola curah hujan di Kota Depok tahun 2018-2020 memiliki rata-rata 221,76 mm dengan tren meningkat pada bulan Oktober hingga Maret. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat korelasi lemah positif (r=0,20) yang tidak signifikan (p=0,24) antara curah hujan dengan angka kejadian demam berdarah dengue di Kota Depok pada tahun 2018-2020. Tidak terdapat hubungan yang bermakna pada analisis yang dilakukan pada masing-masing tahun. Namun terdapat tren meningkat pada tahun 2018 dan 2019, serta tren menurun pada tahun 2020.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara curah hujan dengan angka kejadian demam berdarah dengue di Kota Depok pada periode 2018 hingga 2020.

Introduction: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of the chronic problems in Indonesia and especially in the city of Depok, which shows an increasing pattern every year. The incidence of dengue hemorrhagic fever is influenced by climate change which increases the risk of transmission and affects the pattern of spread of infection, including rainfall, which is an annual phenomenon in Indonesia. There has been no recent research on the relationship between climate factors and the incidence of dengue hemorrhagic fever, especially during the covid-19 pandemic, so this study was conducted to see the correlation between rainfall and the incidence of dengue hemorrhagic fever in the city of Depok in 2018-2020.
Method: This research is a quantitative study with an observational method, also named the study of medical ecology. The sampling technique used in this research is total sampling. The data obtained in this study is secondary data from Dinas Kesehatan Kota Depok and Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Data analysis in this study used the Pearson correlation test and the Spearman correlation test.
Result: The incidence of dengue hemorrhagic fever in Depok City in 2018-2020 showed an increasing trend with a median of 80,0 events. The rainfall pattern in Depok City in 2018-2020 has an average of 221,76 mm with an increasing trend from October to March. The analysis results stated that there was a weak positive correlation (r=0.20) which was not significant (p=0,24) between rainfall and the incidence of dengue hemorrhagic fever in Depok City in 2018-2020. There is no significant relationship in the analysis conducted in each year. However, there was an increasing trend in 2018 and 2019, as well as a downward trend in 2020.
Conclusion: There is no significant relationship between rainfall and the incidence of dengue hemorrhagic fever in Depok City in the period 2018 to 2020.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rice Anggrayni
"Pelajar sebagai konsumen harus memiliki perilaku keamanan pangan yang baik untuk mencegah kasus penyakit bawaan makanan di sekolah. Pengetahuan, sikap dan perilaku keamanan pangan pada pelajar dibutuhkan untuk mengembangkan intervensi yang efektif terhadap keamanan pangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (jenis kelamin, umur, uang saku, kelas dan jurusan), pengetahuan, sikap dan perilaku keamanan pangan pada pelajar di SMAN 4 Depok tahun 2015. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan total sampel sebanyak 218 pelajar dari kelas X dan XI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar memiliki pengetahuan keamanan pangan kurang baik (72%), sikap negatif terhadap keamanan pangan (64,7%) dan perilaku keamanan pangan berisiko (71,1%). Berdasarkan analisis bivariat, hanya variabel sikap yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku keamanan pangan pelajar dengan nilai p-value = 0,004 dan nilai OR = 2,523 (CI 95% : 1,380-4,614).

Student as the consumer should have a good behavior to prevent foodborne disease at school. Good knowledge, attitude and behavior on food safety were essential for the development of effective educational interventions. The objective of the study was to determine the relationship between student characteristics (sex, age, pocket money, grade and major), knowledge, attitude and food safety behaviors among student of SMAN 4 Depok. This study used Cross sectional design. The sample consisted of 218 participants from tenth and eleventh grade students of SMAN 4 Depok in 2015.
The results show that 72% students have less knowledge on food safety, 64,7% students have negative attitudes on food safety and 71,1% students have risky food safety behaviors. Based on bivariate analysis, attitude has significant relationship towards students food safety behavior with p-values 0,004 and OR 2,523 (CI 95% : 1,380-4,614)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S60162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Syahida
"Skripsi ini membahas pengetahuan dan sikap peserta JKN kelompok PBPU terhadap
Pendaftaran Calon Bayi di Kota Depok. Latar belakang dari penelitian in adalah karena
masih ditemukannya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
kota Depok sehingga pentingnya mendaftarkan bayi dalam kandungan sebagai peerta
BPJS untuk menghindari risiko kesehatan dan mendapatkan jaminan kesehatan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap peserta dan faktor yang
berhubungan dengan pengetahuan dan sikap peserta JKN kelompok PBPU tentang
pendaftaran calon bayi di kota Depok Tahun 2018. Penelitian merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian peserta JKN kelompok
PBPU memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan sikap positif terhadap pendaftaran
calon bayi.

This thesis discusses the knowledge and attitudes of PBPU group JKN participants on
the registration of prospective babies in Depok City. The background of the study was
that there were still maternal mortality rates (MMR) and infant mortality rates (IMR) in
the city of Depok so the importance of registering babies in the womb as BPJS
participants to avoid health risks and get health insurance. The purpose of this study was
to determine the knowledge and attitudes of participants and factors related to the
knowledge and attitudes of PBPU group JKN participants about the registration of baby
candidates in Depok in 2018. The study was a quantitative study with a cross sectional
study design. The results of the PBPU group JKN participants had a high level of
knowledge and a positive attitude towards the registration of prospective babies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Nurvika Putri
"ABSTRAK
Air mempunyai peranan penting untuk tubuh. Akan tetapi, dehidrasi menjadi salah satu masalah di Indonesia. Pada mahasiswa kesehatan diperkirakan mempunyai pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait masalah kesehatan dibandingkan dengan mahsiswa non-kesehatan.
Tujuan: Untuk membandingkan pengetahuan, sikap, dan perilaku asupan cairan dan status hidrasi antara mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan di Asrama Universitas Indonesia, Depok.
Metode: Penelitian potong lintang ini mempunyai responden yaitu mahasiswa yang tinggal di Asrama Universitas Indonesia usia 18-21 tahun. Kuesioner pengetahuan dan sikap (kuesioner FIHS) yang tervalidasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap terkait asupan cairan dan status hidrasi, pengukuran perilaku asupan cairan menggunakan catatan minuman 7 hari, pengukuran status hidrasi menggunakan metode urine color (Ucol) dan Urine specific gravity (Usg), kuesioner aktivitas fisik internasional untuk mengetahui aktivitas fisik, dan sosio-ekonomi demografi menggununakan kuesioner terstruktur.
Hasil: Pada penelitian ini ditemukan pada kedua kelompok, antara mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan mempunyai aktivitas fisik yang rendah, yaitu masing-masing 71.2% and 72,4%. Berdasarkan kuesioner FIHS mahasiswa kesehatan mempunyai nilai sikap yang lebih tinggi daripada mahasiswa non-kesehatan (p<0.001), sementara itu pada nilai pengetahuan tidak ada perbedaan antara mahasiswa kesehatan (7.37±1.37) dan non-kesehatan (7.28±1.25). Lebih dari 50% responden di kedua grup ditemukan dehidrasi bedasarkan pengukuran hidrasi status menggunakan Ucol dan Usg. Pada mahasiswa kesehatan dan non-keseehatan yang cukup minum signifikan lebih tinggi tingkat pengetahuan mengenai asupan minum dan status hidrasi daripada mahasiswa yang kurang minum.
Kesimpulan: Maka dari itu, dibutuhkan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga perilaku dan status hidrasi dapat lebih baik berdasarkan jurusan responden.

ABSTRACT
Water has an important role in normal body function. However, dehydration becomes one of the health problems in Indonesia. It is assumed that health science students have greater knowledge, attitude, and practice related to health issues compared to non-health science students.
Objective: To compare the knowledge, attitude, practice of daily fluid intake and hydration status between health and non-health science students in Dormitory of Universitas Indonesia, Depok.
Method: The respondents were the undergraduate students who stayed in the dormitory of Universitas Indonesia aged 18-21 years. Validated questionnaire of knowledge and attitude (FIHS Questionnaire) were used to assess knowledge and attitude regarding fluid intake and hydration status, practice of daily fluid intake was used 7-day fluid record, hydration status measurement was used Urine color (Ucol) and Urine specific gravity (Usg) methods, short international physical activity questionnaire (Short-IPAQ) was used to assess physical activity, and socio-eco demographic characteristics were assessed using structured questionnaire.
Results: In this study found both in two groups, health science and non-health science had low physical activity, 71.2% and 72.4% respectively. Based on FIHS questionnaire, health science students had a higher score of an attitude than non-health science students (p<0.001), meanwhile for their knowledge there was no difference score both in health science students (7.37±1.37) and non-health science students (7.28±1.25). More than 50% of respondents both in the two groups were dehydrated based on hydration measurement used Ucol and Usg. Among health science and non-health science students who had enough drinking significantly higher in knowledge regarding fluid intake and hydration status than the students with less drinking.
Conclusion: Therefore, it was needed to conduct the intervention for increasing knowledge and attitude to make better practice and hydration status based on respondent majority.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Caroline
"Wasting merupakan kondisi berat badan rendah pada anak jika dilihat dari tinggi badannya. Balita wasting berisiko lebih tinggi untuk terserang penyakit infeksi salah satunya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA berulang pada balita wasting bersifat berbahaya dan dapat berisiko tinggi menyebabkan kematian. Selain itu, ISPA berulang pada balita wasting menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting yang saat ini masih menjadi prioritas permasalahan gizi di Indonesia. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang ISPA menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi kejadian ISPA pada balita. Tujuan utama penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada balita wasting di Kota Depok. Penelitian kuantitatif non-eksperimen ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan total responden sebanyak 257 ibu. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan dianalisis secara univariat serta bivariat dengan Uji Kai Kuadrat (Chi Square) menggunakan SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara penghasilan keluarga (p = 0.01, α = 0.05), kehadiran perokok aktif (p = 0.01, α = 0.05), pengetahuan ibu (p = 0.04, α = 0.05) dan perilaku ibu (p = 0.00, α = 0.05) tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada balita wasting. Sedangkan, tidak terdapat hubungan signifikan antara sikap ibu tentang ISPA dengan kejadian ISPA pada balita wasting. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam membuat program pencegahan ISPA berulang untuk balita dengan masalah gizi dan diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuan dan perilakunya tentang ISPA. Penelitian selanjutnya disarankan kembali meneliti tentang hubungan sikap ibu dengan kejadian ISPA pada balita wasting di tempat penelitian berbeda.

Wasting is a condition of low body weight in toddlers in compared to their height. Wasting toddlers are at higher risk of contracting infectious diseases, on of which is acute respiratory infection (ARI). Recurrent ARI in wasting toddlers is dangerous and can be at high risk of causing death. In addition, recurrent ARI in wasting toddlers is one of the main causes of stunting, which is still a priority nutritional problem in Indonesia. Mother's Knowledge, Attitude, and Practice about ARI are one of the factors that can influence the incidence of ARI in toddler. This study aims to identify the relationship between mother’s knowledge, attitude, and practice about ARI with the incidence of ARI in wasting toddlers in Depok City. This non-experimental quantitative research used a cross-sectional approach with a total of 257 mothers as respondents. Data were collected by filling out questionnaires and analyzed univariate and bivariate with the Chi-Square test using SPSS 23. The results showed a significant relationship between family income (p = 0.01, α = 0.05), presence of active smokers (p = 0.01, α = 0.05), mother’s knowledge (p = 0.04, α = 0.05) and mother’s practices (p = 0.00, α = 0.05) about ARI with the incidence of ARI in wasting toddlers. However, there was no significant relationship between mother’s attitude about ARI and the incidence of ARI in wasting toddlers. Thus, this research is expected to be a consideration for health care facilities to create a recurrent ARI prevention program for toddlers with nutritional problems and mothers can improve their knowledge and practice about ARI. Further research is recommended to re-examine the relationship between mother’s attitude and the incidence of ARI in wasting toddlers in different research place."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>