Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Cahyaningrum
"Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak di berbagai bidang, termasuk bidang ketenagakerjaan. Banyak pekerja yang terdampak Covid-19, antara lain pemutusan hubungan kerja (PHK) dan risiko tertular di tempat kerja. Tulisan ini mengkaji pelindungan hukum terhadap pekerja pada masa pandemi Covid-19 dan kendala regulasi dalam pelaksanaan pelindungan tersebut. Berdasarkan hasil kajian, hak tiap-tiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan telah dijamin dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain jaminan tersebut, negara juga harus memberikan pelindungan bagi pekerja. Pelindungan hukum bagi pekerja yang mengalami PHK diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor (No.) 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan No. M/3/HK.04/III/2020 dan No. M/8/HK.04/V/2020. Namun demikian, peraturan perundang-undangan tersebut memiliki kelemahan. UU No. 13 Tahun 2003 tidak mengatur masalah pelindungan pekerja jika terjadi pandemi, oleh karenanya perlu direvisi untuk mengatur masalah tersebut. Sementara peraturan dalam bentuk SE Menteri Ketenagakerjaan tidak mengikat gubernur dan pengusaha. Akibatnya pelindungan hukum terhadap pekerja lemah. Oleh karena itu pelindungan pekerja sebaiknya diatur dalam bentuk peraturan perundang-undangan dengan hierarki lebih tinggi dari SE agar mengikat semua pihak untuk menaati dan melaksanakannya."
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2020
320 PAR 2:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Indra Wijaya
"Sejak tahun 2020 dan selama pandemi COVID-19, Indonesia mewajibkan pemakaian masker di semua aktivitas kerja termasuk di dalam perusahaan. Oleh karena itu, PT.X mewajibkan semua pekerjanya menggunakan masker termasuk pekerjaan fisik dan sesuai dengan standar pemerintah dan kemudahan bernapas maka dipilihlah masker medis 3 lapis. Melalui observasi pendahuluan menunjukkan dari 12 pekerja fisik, 92% merasakan keluhan cepat lelah dan sesak napas ketika bekerja, sehingga penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara pemakaian masker medis 3 lapis melalui %CVL (cardiovascular load) dengan keluhan kesehatan subjektif pada pekerja fisik. Hasil dari penelitian melalui analisis tabel silang/crosstab antara variabel “jenis keluhan kesehatan subjektif” dengan “%CVL” menunjukkan terdapat hubungan antar variabel “jenis keluhan kesehatan subjektif” dan variabel “%CVL” dengan interpretasi semakin tinggi %CVL suatu pekerjaan fisik maka semakin tinggi risiko negatif terhadap keluhan kesehatan subjektif (seperti keluhan cepat lelah sampai sesak napas). Kemudian, untuk analisis tabel silang/crosstab antara variabel “waktu mengalami keluhan kesehatan subjektif” dengan “%CVL” menunjukkan terdapat hubungan antar variabel dengan interpretasi semakin tinggi %CVL suatu pekerjaan fisik maka semakin semakin cepat pekerja merasakan keluhan kesehatan subjektif tersebut. Sedangkan, untuk parameter lain seperti karakteristik pekerja dan kondisi lingkungan kerja di PT.X tidak menunjukkan hubungan dan interpretasi yang bermakna terhadap keluhan kesehatan subjektif pekerja fisik ketika penggunaan masker. Sehingga, dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat hubungan antara pemakaian masker medis 3 lapis melalui %CVL dengan keluhan kesehatan subjektif pada pekerja fisik, semakin besar nilai %CVL (atau semakin lelah) maka semakin berat keluhan kesehatan subjektif yang dialami (cepat lelah sampai sesak napas) dan semakin cepat pekerja fisik mengalami keluhan kesehatan subjektif dalam 1 putaran pekekerjaan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penilaian kembali bahaya dan risiko pemakaian masker pada pekerjaan fisik di perusahaan untuk menemukan pengendalian yang lebih memadai.

Since year 2020 and during COVID-19 pandemic period, in Indonesia, mask usage is mandatory for every working activites including in industry. Hence, mask usage is mandatory in PT.X including for physical activities and based on local/government regulation also breathability aspect, PT.X decided to use 3 ply medical mask as standard mask. From pre observation that had already been conducted revealed that from 12 physical workers as respondent, 92% were experiencing health issue during wearing the mask. Then, this condition proves that wearing the mask during physical activity resulting new hazard that need to be mitigated properly. The purpose of researcher in this thesis is to find relation between 3 ply medical mask usage through %CVL (cardiovascular load) measurement with subjective health issue of physical workers. The result of this research from crosstab analysis between variable “health issue type” vs “%CVL” shows meaningful relation with interpretation the higher of %CVL from physical activity will impact to higher risk of negative health issue (tired quickly until shortness of breath). Then, for crosstab analysis between variable “experiencing health issue times” vs “%CVL” shows meaningful relation with interpretation the higher of %CVL from physical activity will make respondent feel subjective health issue faster. While, for other parameters (worker characteristic and workplace area characteristic in PT.X) vs variable of “health issue type” and “experiencing health issue times” show no meaningfull relation and interpretation. Hence, in general, we can conclude that there is meaningfull relation between 3 ply mask usage through %CVL measurement with health issue of physical workers. The higher of %CVL value or more tired condition of the physical worker resulting more severe for the health issue such us feel tired quickly until shortness of breath and in term of the time, worker will get this health issue faster in one work cycle. Considering this condition, the %CVL value can be as refference/baseline to do reassessment regarding hazard and risk for mask usage during physical work/activity in the workplace area to find further sufficient mitigation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Lorens Marchia Raharja
"Meningkatnya penggunaan internet telah mempengaruhi perkembangan travel agent. Pertumbuhan internet juga menjadi pemicu para milenial melakukan wisata. Namun, pandemi Covid-19 membuat para milenial harus mempertimbangkan risiko dalam niat pembelian di travel agent. Penelitian ini ingin mempelajari bagaimana persepsi risiko mempengaruhi niat pembelian travel agent secara online pada masa pandemi Covid-19.
Terdapat enam persepsi risiko yang diukur yaitu, risiko keuangan, risiko produk, risiko, keamanan, risiko waktu, risiko sosial, dan risiko psikologis. Survei akan dilakukan penyebaran kuesioner kepada 310 responden yang akan difokuskan kepada generasi milenial sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa pandemi, keenam persepsi risiko yang diukur memiliki pengaruh yang negatif terhdap niat pembelian pada online travel agent. Risiko produk, risiko waktu, dan risiko psikologis menjadi ketiga risiko yang memiliki pengaruh negatif tertinggi terhadap niat pembelian online pada masa pandemi Covid-19.Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pandemi mengubah perilaku konsumen dalam melihat risiko yang akan dihadapinya. Dengan memahami persepsi risiko, perusahaan travel agent dapat mengurangi persepsi risiko yang akan berdampak negatif kepada niat pembelian dari konsumen.

The increasing use of the internet has influenced the development of travel agents with the existence of online travel agents. The growth of the internet is also one of the triggers for millennials to travel. However, the Covid-19 pandemic makes millennials have to consider the risks in their purchase intentions at travel agents. This research wants to study how perceived risks affect online purchase intention of travel agencies during the Covid-19 pandemic. There are six perceptions of risk that are measured, namely, financial risk, product risk, risk, security, time risk, social risk, and psychological risk.
The survey will be carried out by distributing questionnaires to 310 respondents who will focus on the millennial generation as respondents. The results showed that during a pandemic, the observed risk of perception had a negative effect on purchase intentions of online travel agents. Product risk, time risk and psychological risk are the three risks that have the highest negative influence on online purchase intentions during the Covid-19 pandemic.The results also show that the pandemic changes consumer behavior in seeing the risks they will face. By understanding the differences in risk perceptions, companies can reduce perceived risks that will have a negative impact on consumer purchase intentions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanthowie Jauharie
"Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang diminati oleh banyak orang, karena dilakukan oleh manajer investasi sehingga investor dapat merasa lebih aman. Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang dapat memberikan return terbesar. Namun reksadana tidak terlepas dari risiko sistematis atau faktor ekonomi makro seperti IHSG, Nilai Tukar, inflasi, dan kasus Covid-19 yang berpengaruh terhadap kinerja reksadana. Terdapat 172 sampel reksadana saham yang diuji menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah IHSG dan nilai tukar berpengaruh signifikan negative, inflasi berpengaruh signifikan positif sedangkan kasus Covid-19 tidak berpengaruh signifikan pada Kinerja reksadana saham di Indonesia.

Mutual funds are one type of investment that many people are interested in, because they are carried out by investment managers where investors can feel more secure. There are seven types of mutual funds, stock mutual funds are the type of mutual funds that can provide the biggest returns. However, mutual funds cannot be separated from system risk, the purpose of this study is to analyze the effect of macroeconomic factors such as inflation, exchange rates, JCI, and the case of Covid-19 on the return of stock mutual funds in Indonesia. A sample of 172 mutual funds were selected using purposive sampling technique and tested in this study, data were collected from Thompson Reuters and Bank Indonesia. The method used in this research is multiple linear regression analysis. The result of this research is JCI and exchange rate have a negative significant effect and inflation have a positive significant effect on equity mutual funds performance in Indonesia, while the covid-19 cases has no significant effect on equity mutual fund performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alif Salim
"Pandemi Covid-19 telah memengaruhi banyak dari khalayak umum, sehingga banyak dari mereka mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan perkreditan, yang menyebabkan arus uang dalam masyarakat menjadi surut. Surutnya ekonomi membuat nasabah bank menjadi tidak mampu untuk membayar kembali kredit mereka kepada bank. Restrukturisasi Kredit sebuah program kebijakan yang menjadi sebuah manifestasi dari upaya pemerintah dalam menolong masyarakat yang terdampak dari pandemi Covid-19 ini dengan cara menyelamatkan kredit masyarakat yang macet. Masalah yang akan dibahas pada Skripsi ini adalah: 1) Bagaimana restrukturisasi kredit diatur di Indonesia menurut peraturan yang berlaku? 2) Bagaimana restrukturisasi kredit dilakukan selama masa pandemi Covid-19?

The Covid-19 pandemic has affected the majority of the general public, in which it causes many of them to have experienced difficulties in fulfilling their credit obligations in the credit activities. The recessive economy has caused many bank customers to unable to pay back for their credit obligation. Credit Restructuring is a program that serves as a manifestation of the government's efforts to help people affected by Covid-19 by relaxing and rescuing the credit obligations of the general public. The problem that will be addressed in this would be: 1) How is credit restructurisation is regulated according to the relevant stipulations in Indonesia? 2) How is credit restructurisation implemented during the Covid-19 pandemic?"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiah Ana Wibowo
"Pandemi COVID-19 menciptakan stresor fisik, mental, dan sosial yang memengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh respons terhadap stres dan religious coping terhadap kepuasan perkawinan di masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non-eksperimental. Partisipan penelitian ini berjumlah 356 orang Indonesia yang sudah menikah dengan rentang usia 20-65 tahun (M=31,04, SD=8,67). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur Adult Self-Report RSQ (Responses to Stress Questionnaire) COVID-19, The Brief RCOPE, dan ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale yang disebarkan secara daring. Data diolah menggunakan perhitungan regresi berganda menggunakan program IBM SPSS Statistic Version 25. Hasil penelitian menujukkan primary control engagement coping dan positive religious coping berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan perkawinan. sementara involuntary engagement dan negative religious coping berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan perkawinan. Diketahui juga bahwa jumlah partisipan yang memiliki tingkat kepuasan perkawinan yang tergolong tinggi dan rendah hampir sama banyaknya.

The COVID-19 pandemic create physically, mentally, and socially stressors that change many aspects of people’s life, including their marriage. This study examined the influence of responses to stress and religious coping on marital satisfaction during the COVID-19 pandemic in Indonesia. This research uses quantitative non-experimental method. Participants of this study were 356 married Indonesians age 20-65 years (M=31,04, SD=8,67). The Adult Self-Report RSQ (Responses to Stress Questionnaire) COVID-19 measurement tools, The Brief RCOPE, and The ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale were distributed online. Data were analyzed by multiple regression using IBM SPSS Statistic Version 25. The results showed that primary control engagement coping and positive religious coping had a positive and significant influence on marital satisfaction, while involuntary engagement and negative religious coping had a negative and significant influence on marital satisfaction. In addition, the numbers of participants who had high and low marital satisfaction were almost similar."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Atmanastuti EP
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak covid-19 terhadap dampak penentuan risk appetite pada PT XYZ. Perusahaan merupakan sebuah UMKM yang melakukan usaha di bidang olahraga air di daerah pariwisata. Analisa dilakukan dengan menggunakan teori Quail (2012) mengenai risk appetite. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan studi kasus pada PT XYZ. Data penelitian bersumber dari wawancara yang dilakukan kepada para narasumber yang memiliki peran dalam proses operasional di PT XYZ. Penelitian ini menggunakan analisis naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas dari pegawai di PT XYZ tidak memahami apa itu risk appetite sehingga proses pengambilan keputusan yang dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan (pengetahuan) yang ada (memiliki asumsi bahwa risiko dan selera risiko sama). Level of risk appetite terbagi dalam delapan aspek (aspek keamanan, aspek pelanggan, aspek lingkungan, aspek perkembangan usaha, aspek pengembalian pada shareholder, aspek citra perusahaan, aspek hubungan karyawan, dan aspek inovasi teknikal) dan lima level penentuan sesuai dengan yang dikemukakan oleh teori Quail (2012), yang menghasilkan bahwa rata – rata level of risk appetite PT XYZ di masa sebelum pandemi adalah di level 3 (aspek keamanan, aspek perkembangan keuangan dan aspek hubungan karyawan) dan rata – rata level of risk appetite di masa pandemi ada di level 1 (aspek lingkungan, aspek pengembalian pada shareholder, dan aspek citra perusahaan). Perbedaan level ini dikarenakan terjadinya perubahan yang cukup signifikan pada aspek yang dianggap penting bagi perusahaan sehingga mengakibatkan turunnya level risiko PT XYZ dimasa pandemi menjadi level 1.

This study aims to analyze the impact of Covid-19 on determining risk appetite at PT XYZ. The company is an SME that does business in the field of water sports in tourism areas. The analysis was carried out using Quail's theory regarding risk appetite levels. This type of research is descriptive qualitative with a case study at PT XYZ. The research data comes from interviews conducted with informants who have a role in the operational process at PT XYZ. This study uses narrative analysis. The results of this study indicate that most employees at PT XYZ do not understand risk appetite, so the decision-making process is carried out only based on existing habits (knowledge) (having the assumption that risk and risk appetite are the same). The level of risk appetite are divided into eight aspects (security aspect, customer aspect, environmental aspect, business development aspect, return to shareholder aspect, corporate image aspect, employee relations aspect, and technical innovation aspect) and five levels are determined according to what is proposed by the theory. Quail (2012), which results that the average level of risk appetite for PT XYZ before the pandemic was at level 3 (security aspects, aspects of financial development, and aspects of employee relations) and the average level of risk appetite during the pandemic was at level 1 (environmental aspects, returns to shareholders, and corporate image aspects). This level difference is due to significant changes in aspects that are considered important for the company, resulting in a reduction in PT XYZ's risk level during the pandemic to level 1."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Kenichi Johan
"Latar belakang: Pandemi COVID-19 di Indonesia dilaporkan dengan penambahan kasus yang semakin meningkat. Karena hal tersebut, beberapa rumah sakit di Indonesia dijadikan sebagai rumah sakit rujukan COVID- 19, salah satunya RSUI Depok. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk meneliti profil kunjungan iGD RSUI yang ditinjau dari aspek demografi, triase, dan diagnosis pasien
Metode: Penelitian ini potong lintang ini mengambil sampel berupa data sekunder, yaitu data riwayat pasien yang tercatat dalam rekam medis IGD RSUI untuk periode 2020 (1 Januari 2020 – 31 Desember 2020). Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif menggunakan software Microsoft Excel akan dilanjutkan analisis bivariat dengan teknik analisis chi-square menggunakan software SPSS versi 20.
Hasil: Pasien dalam rekam medis berjumlah 2.735 orang. Pola kunjungan umum dan pasien COVID-19 IGD RSUI mengalami peningkatan selama masa pandemi COVID-19. Terjadi peningkatan pada bulan Maret, menurun hingga bulan Mei, dan meningkat kembali secara bertahap hingga bulan Desember untuk kedua pola kunjungan. Setiap kunjungan memiliki karakteristik yang ditandai oleh aspek demografi (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, wilayah tempat tinggal), triase, dan diagnosis.
Kesimpulan: Masa pandemi COVID-19 telah telah berperan terhadap banyaknya perubahan yang terjadi dalam profil kunjungan IGD RSUI selama tahun 2020.

Background: The COVID-19 pandemic in Indonesia is reported with the addition of increasing cases. Within the condition, several hospitals in Indonesia have been used as COVID-19 referral hospitals, one of which is RSUI Depok. Thus, this study aims to examine the profile of IGD RSUI visits in terms of demographics, triage, and patient diagnosis.
Methods: This cross sectional study took secondary database for the samples, which is IGD RSUI patient medical records for one period in 2020 (January 1st 2020 - December 31th 2020). Data obtained was analyzed descriptively using Microsoft Excel software continued with bivariate analysis with chi-square analysis techniques using SPSS version 20 software.
Results: Patients in the medical record amounted to 2,735 people. The pattern of general visits, as well as patients with COVID-19 visits, has increased during the COVID-19 pandemic. There was increasing number in March, decreasing until May, and gradually increased until December for both visit patterns. Each visit has characteristics that are identified by demographic aspects (gender, age, education, occupation, area of residence), triage, and diagnosis.
Conclusion: The COVID-19 pandemic period has played a role in the many changes that have occurred in the profile of RSUI's Emergency Department (ED) in 2020
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Utari Prasetya Ningrum
"Vaksinasi dan penggunaan antivirus remdesivir dan favipiravir merupakan strategi yang dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan COVID-19. Namun penelitian tentang pengaruh vaksinasi terhadap efektivitas terapi antivirus pada pasien COVID-19 secara klinis masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh vaksinasi terhadap efektivitas terapi remdesivir dan favipiravir pada pasien terkonfirmasi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain kohort retrospektif dilakukan di rumah sakit Universitas Indonesia, Depok. Data diambil dari rekam medis RS periode Januari 2021 hingga Agustus 2022. Efektivitas terapi ditentukan dengan menilai kelompok sudah vaksin dan belum vaksin berdasarkan perbaikan kondisi klinis pasien, lama rawat inap, dan kematian pada pasien COVID-19. Hasil analisis menunjukkan bahwa vaksinasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan kondisi klinis, lama rawat inap, dan kematian (p < 0,05) pada pasien yang diberi terapi remdesivir dan telah divaksin dibandingkan dengan pasien yang belum divaksin. Pada pasien yang diberi terapi favipiravir vaksinasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan kondisi klinis, lama rawat inap, dan kematian pada pasien yang telah divaksin dibandingkan dengan pasien yang belum vaksin. Vaksinasi memiliki pengaruh yang baik terhadap efektivitas terapi remdesivir pada pasien COVID-19, yaitu dapat meningkatkan perbaikan kondisi klinis pasien kearah yang lebih baik, mengurangi lama rawat inap dan kematian. Namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas terapi favipiravir.

Vaccination and the use of the antivirals remdesivir and favipiravir are strategies that can be used to suppress the growth of COVID-19. However, clinical research on the effect of vaccination on the effectiveness of antiviral therapy in COVID-19 patients is still limited. This study aims to analyze the effect of vaccination on the effectiveness of remdesivir and favipiravir therapy in patients with confirmed COVID-19. This study was an observational study with a retrospective cohort design conducted at Universitas Indonesia Hospital, Depok. Data were taken from medical records for the period from January 2021 to August 2022. The effectiveness of therapy was determined by assessing the vaccine and non-vaccine groups based on improvement in the patient's clinical condition, length of stay, and mortality in COVID-19 patients. The results of the analysis showed that vaccination had a significant effect on improving clinical condition, length of stay, and mortality (p <0.05) in patients who were given remdesivir therapy and vaccinated compared to patients who not vaccinated. In patients who were given favipiravir, the vaccination did not show a significant effect on improving clinical conditions, length of stay, and death in patients who had been vaccinated compared to patients who not vaccinated. Vaccination has a positive effect on the effectiveness of remdesivir therapy in COVID-19 patients, which can improve the patient's clinical condition, reducing length of stay and mortality. However, it does not have a significant effect on the effectiveness of favipiravir therapy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Dewi Yohana
"Tesis ini membahas mengenai implementasi konsep shuudan shugi dan budaya organisasi yang diterapkan oleh PT. SYS Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan konsep shuudan shugi, bagaimana konsep tersebut membantu PT. SYS Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19, dan bagaimana teori budaya organisasi menjelaskan kondisi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka dan observasi partisipasi. Berdasarkan hasil penelitian, konsep shuudan shugi yang terdiri dari shuudan ishiki, shuudan shikou, dan shuudan seikatsu, dapat terlihat dari berbagai kebijakan seperti perubahan jam kerja, efisiensi pengambilan keputusan perusahaan, dan sistem kerja berkelompok. Berdasarkan teori budaya dan perilaku menujukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan dalam perusahaan masih mengandung kebudayaan Jepang. Unsur-unsur eksternal berupa politik, ekonomi, sosial, hukum, dan teknologi mempengaruhi faktor individu, kelompok, manajemen organisasi, dan proses kepemimpinan yang menghasilkan kebijakan berkaitan dengan efektivitas kerja dan kesejahteraan kehidupan kerja.

This thesis discuss about the implementation of Japanese shuudan shugi concept and culture organization that enforced by PT. SYS Indonesia in order to counter COVID-19. The purposes of this thesis are to explain the concept of shuudan shuugi, how this concept helps PT. SYS Indonesia to deal with COVID-19, and how culture organization theory explain those situations. This thesis is qualitative research utilizing literature study and observation participation methods. Based on the analysis, shuudan shugi concept that consist of shuudan ishiki, shuudan shikou, and shuudan seikatsu, can be observed through several policies for instances the changes of work hours, efficiency of decision-making process, and work-in-group system. Based on the theory of organization of culture and behaviour, it appears that the corporate’s cultures are influenced by elements of Japanese culture and values. External elements such as politics, economy, social, legal, and technology predisposing individual, group, organizational management, and leadership process factors, that generate policies related to work effectivity and work life well-being"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>