Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herman Suryadi
"ABSTRAK
Bio konversi D - xylosa menjadi xylitol terja disela makul -tivasi sel metanol yeast Candida boidinii didalam medium yang
mengandung substrat D - xylo sada lamb uffertris - H C l pH 7 - 8 . Dengan konsentrasi substra t D-xylosa 14 g / 1 , produkti fitas maksimum xyl i tol dicapai dal^m 1-2 har i , sedangkan pada kon
sentrasi substrat yang lebih tinggi ( 1 0 0 g / 1 ) dibutuhkan wak tu yang lebih lama (4-5 har i ) . Medium D- x y losa 100 mM y a n g me n g a n d u n g 0 , 5 M metano l ( 2 % v / v ) memberikan basil bi o konversi lebih dar i 50 % dalam wak tu 16 Jam."
1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Sulistianingrum
"Senyawa turunan β-merkapto karbonil adalah senyawa yang mengandung ikatan C-S yang menunjukkan berbagai aktivitas biologis, seperti anti-bakteri, anti-mikroba, anti-jamur, anti-kanker, anti-trombotik, anti-oksidan, efek anti-diabetes dan agen potensial sitotoksik. Sintesis senyawa turunan β-merkapto karbonil dapat ditingkatkan efisiensi waktunya dengan menggunakan katalis heterogen berbasis air berupa Bis[Prolinate-N,O]Zn atau Zn[Prolin]2. Dalam penelitian ini, modifikasi sinamaldehid telah dilakukan dengan sintesis kalkon dan turunannya dan mereaksikannya dengan reagen merkaptan seperti 2-merkaptoetanol. Berdasarkan hasil optimasi reaksi, diperoleh kondisi optimum dengan menggunakan pelarut etanol. Yield yang didapatkan dalam kondisi optimum pada senyawa 2 sebesar 59,44%, senyawa 3 sebesar 66,22%, senyawa 4 sebesar 66,22%, dan senyawa 5 sebesar 59,88%. Produk hasil sintesis dan katalis Bis[Prolinate-N,O]Zn dikarakterisasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Spektrofotometer FT-IR, Spektrofotometer UV-Vis, dan GC-MS. Kalkon dan turunannya, serta produk hasil sintesis diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Aktivitas antioksidan yang ditandai dengan nilai IC50 untuk kalkon sebesar 9614,32 ppm, senyawa 2 sebesar 1378,25 ppm, 2-hidroksi kalkon sebesar 2569,74 ppm, senyawa 3 sebesar 581,47 ppm, 4-hidroksi-3-metoksi kalkon sebesar 1094,37 ppm, dan senyawa 5 sebesar
The β-mercapto carbonyl derivative is a compound containing C-S bonds which shows a variety of biological activities, such as anti-bacterial, anti-microbial, anti-fungal, anti-cancer, anti-thrombotic, anti-oxidant, anti-diabetic effects and potential cytotoxic agents. Synthesis of β-mercapto carbonyl derivative compounds can be increased in time efficiency using a water-based heterogeneous catalyst in the form of Bis [Prolinate-N, O] Zn or Zn[Proline]2. In this study, chalcone and cinnamaldehyde were modified with mercaptan reagents such as 2-mercaptoethanol. Based on the results of the optimization of the reaction, the optimum conditions are obtained by using ethanol as a solvent. Yield obtained in optimum conditions at compound 2 was 59.44%, compound 3 was 66.22%, compound 4 was 66.22%, and compound 5 was 59.88%. The Zn[Proline]2 catalysts and the product were characterized using Thin Layer Chromatography (TLC), FT-IR spectrophotometer, UV-Vis spectrophotometer, and GC-MS. Chalcone and derivatives, as well as synthesized products were tested for antioxidant activity by the DPPH method. Antioxidant activity is characterized by IC50 values for chalcone of 9614.32 ppm, compound 2 of 1378.25 ppm, 2-hydroxy chalcone of 2569.74 ppm, compound 3 of 581.47 ppm, 4-hydroxy-3-methoxy chalcone of 1094.37 ppm, and compound"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Asrirani
"Sasaran dari penelitian ini adalah pemanfaatan limbah tanaman yang mengandung hemiselulosa sebagai substrat dalam biokonversi xilosa menjadi xilitol dengan menggunakan resting cell dari khamir isolat lokal. Tahapan pengerjaan dibagi dua yaitu pencarian galur terbaik dari khamir koleksi UICC dan pencarian kondisi optimal proses biokonversi xilosa dari hidrolisat TKKS menjadi xilitol dengan menggunakan resting cell khamir koleksi UICC terpilih.
Pada aakhir penelitian ini didapat dua hasil yaitu galur terpilih dari sel khamir koleksi UICC yang dapat mengkonversi xilosa menjadi xilitol adalah Debaryomyces hansenii UICC Y276 dan kondisi optimal untuk proses biokonversi adalah dengan jumlah biomassa awal 600,0 mg dan konsentrasi substrat awal 2%. Yield value terbesar yang didapat adalah 46,92%.

The purpose of this research is crop wastes recycling contain hemicellulose as a substrate in bioconversion of xylose into xylitol by using yeast resting cell that isolated locally. Work is divided into two stages. Firstly, selecting the best yeast strain from UICC. Secondly, searching the optimal condition for bioconversion of xylose from OPEFB hydrolysate into xylitol by using selected yeast resting cell from UICC collection.
The result of this research is Debaryomyces hansenii UICC Y276 become the selected strain of yeast cell which can convert xylose into xylitol. Lastly, the optimal condition of bioconversion is using an amount of 600.0 mg initial biomass with initial substrate concentration is 2%. The greatest yield value that was obtained from this research is 46.92%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Yulianti Suprahman
"ABSTRAK
Manitol adalah gula poliol yang digunakan secara luas sebagai bahan tambahan
makanan dan eksipien farmasetika yang juga memiliki beberapa manfaat
kesehatan. Manitol dapat diproduksi baik melalui ekstraksi dari tumbuhan
Fraxinus ornus; proses hidrogenasi kimiawi; maupun biokonversi menggunakan
mikroorganisme. Proses biokonversi menggunakan mikroorganisme lebih banyak
dipilih terutama karena tidak dihasilkan sorbitol yang sulit dipisahkan. Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum produksi manitol dengan
menggunakan resting cell khamir metilotrop isolat terpilih. Isolasi khamir
dilakukan dari tanah untuk mendapatkan khamir metilotrop yang berpotensi
menghasilkan manitol. Kemudian dilakukan skrining terhadap isolat yang
didapatkan dan tiga isolat UICC, yaitu Candida sp, Debaryomyces nepalensis dan
Debaryomyces hansenii. Optimasi fermentasi dilakukan dengan menetapkan
variasi terhadap waktu kultivasi, konsentrasi resting cell, konsentrasi substrat,
penambahan ammonium sulfat dan kondisi aerasi. Analisis produk dilakukan
menggunakan KCKT dengan kolom Waters dan detektor indeks bias (RID)
dengan laju alir 1,0 mL/menit dan volume injeksi 20 μ L. Hasil skrining
menunjukkan bahwa Debaryomyces hansenii adalah galur terpilih untuk
biokonversi manitol. Kondisi optimum biokonversi manitol dari setiap variabel
adalah fermentasi dengan 140 mg/mL resting cell selama 3 hari; penggunaan
fruktosa 10%; penambahan Ammonium Sulfat 0,75%; dan fermentasi
menggunakan volume media 15 ml dalam erlenmeyer 50 mL, dengan yield value
terbaik yang didapatkan adalah 61,15%.

Abstract
Mannitol is a polyol sugar widely used as food additive and pharmaceutical
excipient which also has health benefits. Mannitol can be produced by view ways,
such as the extraction from plant, Fraxinus ornus; the convertion of fructose into
mannitol by enzymatic process; and also bioconvertion by microorganism.
Bioconversion by microorganism is widely chosen mainly because it does not
produce sorbitol which is hard to be separated. The objective of this study was
obtaining optimum condition for the production of mannitol by using resting cell
of selected local isolated methylotropic yeast. Isolation from soil is done to get
methylotropic yeasts that have ability to produce mannitol. After that, screening
was done over the isolated yeast and UICC isolate, Candida sp, Debaryomyces
nepalensis dan Debaryomyces hansenii. From that prodecure, Debaryomyces
hansenii was known to be able to produce mannitol with highest value.
Optimation of fermentation was done by varying the cultivation time, resting cell
concentration, substrate concentration, ammonium sulphate addition and aeration
condition. Product analysis conducted using HPLC with Waters column and
refractive index detector (RID). It was showed that the optimum condition of each
variables are reached by fermentation of 140 mg/mL resting cell for three days;
fermentation with fructose 10%; fermentation with the addition of Ammonium
Sulphate 0,75%; and fermentation with the use of 15 ml media in erlenmeyer flask
50 mL, with the highest yield value 61,15%."
Universitas Indonesia, 2012
S43577
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fatmasari
"Xilitol merupakan gula poliol yang memiliki kemanisan mirip dengan sukrosa namun jalur metabolismenya tidak terikat dengan keberadaan insulin, sehingga baik untuk penderita diabetes. Selain itu xilitol tidak menyebabkan karies pada gigi. Produksi xilitol dengan proses fermentasi menggunakan mikroorganisme dinilai lebih praktis dan ekonomis salah satunya dengan menggunakan Debaryomyces hansenii. Khamir ini tahan terhadap kondisi osmotik tinggi, sering dimanfaatkan pabrik anggur dan industri makanan sebagai perasa. Untuk mendapatkan galur murni yang tahan kondisi osmotik tinggi, diperlukan pra-perlakuan dengan memaparkan khamir pada kondisi osmotik tinggi dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pra-perlakuan osmotik tinggi terhadap kemampuan biokonversi Debaryomyces hansenii dan mengetahui pengaruh konsentrasi substrat xilosa terhadap produksi xilitol. Garam NaCl dan KCl masing-masing dengan konsentrasi 2, 2,5, dan 3 M ditambahkan pada media prakultur dan diinkubasi selama 14 hari. Kondisi pra-perlakuan terpilih didapatkan berdasarkan nilai yield xilitol tertinggi dari fermentasi menggunakan substrat xilosa 10%.
Hasil terbaik yang didapatkan berdasarkan nilai yield xilitol tertinggi adalah Debaryomyces hansenii yang diberikan pra-perlakuan menggunakan NaCl 3 M (Yield xilitol 13,83%). Uji coba dengan variasi konsentrasi substrat (xilosa) 5%, 10%, dan 15% menunjukkan hasil berupa penurunan nilai yield xilitol seiring dengan meningkatnya konsentrasi substrat.

Xylitol is a sugar polyol which has a sweetness similar to sucrose metabolism pathway but not tied to the presence of insulin, so it is good for diabetics. Besides that xylitol does not cause dental caries. Xylitol production with fermentation process using microorganism is more efficient and economical either by using Debaryomyces hansenii. This yeast is resistant to high osmotic condition, often used in wine industries and food industries as flavouring agent. To get pure strains which resistant to high osmotic condition, needs pre-treatment by exposing yeast to high osmotic condition in a period of time.
The goal of this research is to determine the effect of giving high osmotic pre-treatment to bioconversion ability of Debaryomyces hansenii and to determine the effect xylose substrate concentration to the production of xylitol. NaCl and KCl salt are used with the concentration of 2, 2,5, and 3 M. The addition of salt is used on preculture medium and incubated for 14 days. Pre-treatment condition is chosen based on the highest number of xylitol's yield value.
The result based from the highet number of xylitol's yield value is Debaryomyces hansenii which is given pre-treatment using NaCl 3M (xylitol's yield value 13,83%). The test by using variation of substrate (xylose) concentration 5%, 10%, and 15% shows the decreasing number of xylitol's yield value and the increasing number substrate concentration in a row.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Nurhidayah
"Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman yang mengandung hemiselulosa tinggi, namun pemanfaatannya belum optimal. Tujuan penelitian adalah pemanfaatan eceng gondok sebagai sumber substrat dalam biokonversi xilosa menjadi xilitol menggunakan khamir Debaryomyces hansenii. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu pencarian kondisi optimum autohidrolisis dan biokonversi hidrolisat yang dihasilkan menjadi xilitol selama 3 hari dengan penggojokan 200 rpm pada suhu kamar. Kondisi optimum perolehan xilosa diperoleh melalui metode autohidrolisis selama 75 menit dengan rasio eceng gondok dan air 1:15 serta pasca hidrolisis selama 45 menit menggunakan asam sulfat 4%. Hasil hidrolisat yang didapatkan adalah 25,55 g/L xilosa. Biokonversi dengan konsentrasi xilosa 10% menghasilkan yield value xilitol sebesar 21,67%. Penambahan kosubstrat glukosa 1% dan gliserol 3% meningkatkan yield value xilitol masing-masing sebesar 25,95% dan 31,61%.

Water hyacinth (Eichhornia crassipes) is a plant containing high hemicellulose, but its utilization was not optimal. The research purpose is the utilization of water hyacinth as substrate source in the bioconversion of xylose into xylitol using Debaryomyces hansenii yeast. The research was conducted into two stages. Firstly, searching an optimum autohydrolysis conditions. Secondly, bioconversion of the resulting hydrolyzate into xylitol which carried out for 3 days with shaking 200 rpm at room temperature. The optimum conditions for the acquisition of xylose obtained through autohydrolysis methods for 75 minutes with 1:15 water hyacinth and water ratio and posthydrolysis for 45 min using 4% sulfuric acid. Results obtained from hydrolyzate was 25.55 g / L xylose. Bioconversion of 10 % xylose produce 21.67% xylitol yield. Cosubstrates addition of 1% glucose and 3 % glycerol increase xylitol yield respectively 25.95% and 31.61%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mediana
"Xilitol merupakan gula poliol berkarbon lima yang dimanfatkan sebagai pemanis pengganti gula dalam industri makanan dan farmasi. Produksi xilitol secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan tekanan dan temperatur yang tinggi serta memerlukan pemurnian berulang sehingga metode ini dianggap kurang ekonomis dalam biaya produksi. Maka dari itu, dilakukan produksi xilitol dengan cara fermentasi yang dianggap lebih ekonomis karena sumbernya dapat lebih murah dan tidak memerlukan pemurnian yang berulang. Fermentasi dilakukan dengan memanfaatkan hidrolisat limbah industri tandan kosong kelapa sawit sebagai substrat oleh khamir Debaryomyces hansenii UICC Y-276.
Tujuan penelitian ini adalah, menghasilkan xilitol dengan fermentasi memamanfaatkan hidrolisat limbah industry tandan kosong kelapa sawit yang mengandung xilosa. Hemiselulosa tandan kosong kelapa sawit dihidrolisis dengan katalis asam oksalat dan dioptimasi mengunakan metode statistik response surface method.
Optimasi kondisi fermentasi produksi xilitol meliputi; konsentrasi metanol, jenis sumber nitrogen dan konsentrasi sumber nitrogen. Kondisi optimal hidrolisis berdasarkan response surface methode adalah 8 gram bobot tandan kosong kelapa sawit dalam 35 ml (1:5 b/v), 75 menit, dan konsentrasi asam oksalat 6%, serta didetoksifikasi selama 75 menit oleh arang aktif 2%. Xilosa yang dihasilkani sekitar 28 g/L. Yield value xilitol terbesar ditunjukan pada kondisi fermentasi dengan penambahan metanol 1,5% dan ammonium sulfat sebagai sumber N, yaitu 29,68%.

Xylitol is five-carbon polyol sugar which widely used as sweetener in food and pharmaceutical. Production xylitol by chemical procedures using high pressure and temperature and also needed extensive purification are less cost-effective in production. Fermentation which has more advantages with lower cost caused of cheaper substrate and the non-necessity of xylose purification. Fermentation for this research utilizing waste oil palm empty fruit bunch fiber hydrolysate by Debaryomyces hansenii UICC Y-276 yeast.
The purpose of this research is to produce xylitol with fermentation method, utilizing waste biomass hydrolysate from oil palm empty fruit bunches containing xylose. Hemicellulose from oil palm empty fruit bunches was hydrolized by oxalic acid and also optimized using RSM statistic methode. Optimization of fermentation conditions for xylitol production are optimization methanol concentration and nitrogen source.
Optimum conditions for hydrolysis of oil palm empty fruit bunches fiber obtained from response surface method were 8 gram in 35 ml (1:5 b/v), 75 minute, and dan 6% oxalic acid concentration with 75 minute detoxification by 2% carchoal adsorben give xilose concentration 28 g/L. The highest yield value of xylitol, 29,68 % given by fermerntation condition with the addition of 1,5% methanol and ammonium sulfate as nitrogen source.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2002
S32315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linna Benardi
"Dalam beberapa dekade terakhir ini, telah terjadi peningkatan minat terhadap bidang transformasi mikroba dan biosintesis senyawa organik dengan menggunakan metode baru, khususnya amobilisasi sel bakteri. Beberapa tahun terakhir ini, sel amobil telah sukses digunakan pada proses transformasi steroid. Keunggulan itu membuat sel amobil sangat luas dipergunakan untuk transformasi steroid. Telah dilakukan penelitian tentang biokonversi kolesterol menjadi 4-androsten-3,17-diOfl (AD) dan 1,4- androstadien-3,17-dion (ADD) oleh Arthrobacter simplex yang diamobilisasi dalam karragenan. Kadar yang diperiksa adalah AD dan ADD. Parameter yang terkontrol adalah komposisi media, kecepatan shaker, kemurnian bakteri, waktu dan cara penambahan substrat, konsentrasi karragenan, lamanya inkubasi, konsentrasi dan waktu penambahan penghambat enzim, temperatur inkubasi, pH, agitasi, dan aerasi. Sebagai hasil biokonversi dengan sel amobil diperoleh AD dan ADD dengan kadar AD 6,79% dan ADD 25,27%. Senyawa ADD diisolasi dari media biokonversi secara kromatografi kolom dengan fase liam silika gel dan fase gerak sikloheksan - etil asetat (70:30). Hasil percobaan menunjukkan bahwa ADD dari fraksi utama memiliki jarak lebur 138-139°C dan memiliki spektrum IR serta spektrum massa yang sama dengan ADD standar. Identifikasi menggunakan KCKT menunjukkan waktu retensi yang sama dengan ADD standar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>